Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI (SELF-

CONFIDENCE) DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA WANITA


DEWASA AWAL DI KOTA SAMARINDA

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF CONFIDENCE AND CONSUMTIVE


BEHAVIOR IN EARLY ADULT WOMEN IN SAMARINDA CITY
Fitri Ani1, Meyritha Trifina Sari2, Siti Khumaidatul Umaroh3
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda1 , Dosen
tetap Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 19452 , Dosen tetap Fakultas
Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda3.

Email: fanifebruari@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan


antara kepercayaan diri dan perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal di kota
Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Jumlah
sampel penelitian ini sebanyak 128 responden dengan teknik pengambilan sampel
yaitu menggunakan teknik available sampling. Data penelitian diperoleh
menggunakan dua jenis skala yaitu skala perilaku konsumtif Erich Fromm (1955) dan
kepercayaan diri Lauster (2012). Data penelitian diperoleh menggunakan teknik
analisis Spearman Rank dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics
versi 23 for Windows. Berdasarkan data diperoleh nilai Spearman Rho sebesar r= -
0,230 (p=0,009 < 0,05), artinya hipotesis diterima, hal ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan negatif antara kepercayaan diri dan perilaku konsumtif pada
wanita dewasa awal di kota samarinda.
Kata Kunci : Kepercayaan Diri, Perilaku Konsumtif, Wanita Dewasa Awal

This research is to determine whether there is a relationship between self-confidence


and consumptive behavior in early adult women in samarinda city. This research is a
correlational quantitative study. The number of samples in this study were 128
respondents with the sampling technique using available sampling technique.
Research data were obtained using two types of scales namely the consumptive
behavior scale erich fromm (1955) and self-confidence (2012). The research data
were obtained using the Spearman Rank analysis technique using the help of IBM
SPSS statistics version 23 for windows. Based on the data obtained Spearman Rho
value r= -0,230 (p=0,009 < 0,05), meaning the hypothesis is accepted. This shows
that there is a negative and consumptive behavior in early adult women in Samarinda
City.
Keywords : Self-Confidence, Consumptive Behavior, Early Adult Women.
PENDAHULUAN wanita lebih memikirkan bagaimana cara

Wanita dewasa awal merupakan masa mereka untuk bisa tampil cantik dan

peralihan dari masa remaja menuju masa menarik, demi tampil cantik dan menarik

dewasa awal, istilah adult berasal dari kata mereka rela mengeluarkan budget yang tidak

kerja latin, seperti juga adolescene yang sedikit untuk barang yang diinginkan

berarti “ tumbuh menjadi dewasa”. Istilah seperti: tas, sepatu maupun skincare agar

adolescene sendiri memiliki arti yang lebi dapat menyokong penampilannya.

luas yang mencakup mengenai kematangan


Berdasarkan artikel CNN pada tahun
mental, emosional, social dan fisik (Hurlock,
2017, menyebutkan Tokopedia pernah
2015). Masa dewasa awal dimulai pada usia
merilis data yang menunjukkan 66.28% dari
18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun.
5,3 juta barang yang terjual dibeli oleh
Saat perubahan-perubahan fisik serta
wanita. Dari persentase tersebut, ada 46,33%
psikologis yang dimana berkurangnya
pembeli wanita dengan umur 20 hingga 29
kemampuan reproduktif. Perubahan yang
tahun dan dari survey Shopback di tahun
yang terjadi dapat terlihat seperti perubahan
2016 kepada 2.734 responden di Indonesia
terhadap bagaimana cara mereka berfikir
menemukan bahwa wanita pada rentang usia
dan sikap yang terlihat. Beberapa dari
19-30 tahun yang masuk kedalam kategori
mereka membeli suatu barang atau jasa
generasi milenial merupakan konsumen
bukan berdasarkan kebutuhan melainkan
berbelanja sebesar 46,6%
karena keinginan semata, sehingga
(www.cnnindonesia.com).
menyebabkan beberapa dari mereka menjadi

konsumtif. Menurut (Dewandari & Putri, Peneliti kemudian melakukan studi awal

2021) menyatakan bahwa wanita sering kali pendahuluan yang melibatkan sebanyak 55

dikaitkan dengan perilaku konsumtif dimana responden pada tanggal 11 November 2022
yang berada di kota Samarinda dengan dari merek yang berbeda atau membeli

percentase yang didapatkan sebesar 70,9% barang karena adanya hadiah yang

wanita dewasa awal masih tinggal bersama ditawarkan atau membeli suatu produk

dengan orangtua dan rentang usia 20-25 karena banyak yang menggunakan produk

tahun didapatkan hasil bahwa wanita tersebut. Perilaku membeli suatu produk

dewasa awal cenderung berperilaku atau barang juga bisa dilakukan secara

konsumtif. Berdasarkan data yang emosional sesaat saja tanpa memikirkan

didapatkan sebanyak 63,6% wanita dewasa nilai maupun manfaat yang didapatkan,

awal lebih tertarik membeli produk sehingga kerap kali menjadikannya sebagai

berdasarkan iklan, serta sebanyak 80% suatu pembiaasaan dan terus berlangsung

lebih memilih berbelanja online dari pada secara terus-menerus sehingga menjadikan

berbelanja offline. Sebanyak 61,8% wanita para kaum wanita berperilaku konsumtif.

dewasa awal lebih sering membeli baju atau Perilaku pembelian impulsive dalam

hal lainnya yang berhubungan dengan dunia melakukan pembelian cenderung akan

fashion. Pada wanita dewasa awal lebih mengikuti keinginan sesaat dan emosi

sering membeli produk yang sama tetapi semata. Seseorang cenderung melakukan

merk yang berbeda dengan persentase 65,5% pembelian impulsive karena tidak dapat

untuk menunjang penampilan mereka. mengendalikan atau mengstasi dorongan

untuk membeli sesuatu (Erich Fromm,


Menurut (Sumartono, 2020) perilaku
1955).
konsumtif adalah tindakan menggunakan

sutu produk secara tidak tuntas yang artinya Menurut Wahyuni, Irfani, Syahrina, &

belum habis suaru produk dipakai, seseorang Mariana (2019). ada tiga faktor yang

telah menggunakan produk jenis yang sama mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu:
Faktor Budaya, Faktor sosial, dan Faktor mereka inginkan maka akan muncul

pribadi yang pada dasarnya wanita tidak bisa kepercayaan diri yang rendah.

terlepas dari membeli barang bukan karena


Kepercayaan diri juga dapat diartikan
kebutuhan semata melainkan keinginan yang
sebagai suatu keyakinan maupun
terlihat tinggi dan ingin dapat dilihat oleh
kemampuan yang dimiliki individu terebut
masyarakat.
sehingga tidak mudah terpengaruh orang

Salah satu faktor terjadinya perilaku lain. Kurangnya kepercayaan diri pada

konsumtif adalah seseorang yang memiliki wanita dewasa awal disebabkan karena

kepercayaan diri yang rendah. Menurut individu merasa memiliki kekurangan dan

Lauster dalam Dianingrum & Satwika tidak sama dengan beberapa individu

(2021). Kepercayaan diri (self-confidence) lainnya secara fisik. Wiranata, N. H., &

adalah salah satu aspek kepribadian individu Dewi, (2018) mengatakan bahwa

yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya kepercayaan diri yang tinggi pada masing-

Hal ini diperkuat lagi dalam pernyataan masing individu dapat membantu mereka

(Dianingrum & Satwika) bahwa dalam mengambil keputusan mengenai

kepercayaan diri juga dapat diartikan bagaimana cara mereka menampilkan

sebagai keyakinan dari setiap individu dirinya secara natural, tanpa terpengaruh

terhadap kemampuan yang mereka miliki dengan adanya gengsi sebagai bentuk

serta tidak mudah terdorong hasutan orang tekanan social.

lain. Kepercayaan diri pada wanita dapat


Lauster (2012) kepercayaan diri
terlihat dari beberapa hal, salah satuhnya
melibatkan lima hal yaitu keyakinan
yaitu penampilan fisik. Jika penampilan fisik
kemampuan diri, Optimis, Objektif,
mereka tidak sesuai dengan apa yang
Bertanggung jawab, Rasional dan realistis.
Individu yang memiliki kepercayaan diri telah menggunakan produk yang baru

yang tinggi tidak diragukan lagi memiliki dengan jenis yang sama tetapi dengan merek

pandangan yang positif terhadap dirinya yang berbeda.

maupun orang sekitar serta lingkungan Lina & Rasyid (1997) menyatakan

dimana mereka tinggal. Begitupun bahwa perilaku konsumtif sendiri adalah

sebaliknya individu dengan kepercayaan individu yang membeli suatu barang diluar

diri yang rendah akan memiliki hal-hal yang kebutuhan yang rasional, sebab pembelian

negatif terhadap lingkungan disekitarnya tidak berdasarkan kebutuhan tatapi sudah

(Sitanggang, Hanani, Huang, Agustina, & pada tara yang berlebihan sehingga

Yuvelim, 2022). menimbulkan adanya perilaku yang

Berdasarkan hasil survey diatas konsumtif. Menurut Sumartono (2002)

dapat diketahui bahwa perilaku konsumtif perilaku konsumtif merupakan suatu

dapat mempengaruhi kepercayaan diri. perilaku atau tindakan yang berlebihan

Maka dalam penelitian ini, peneliti ingin terhadap penggunaan suatu produk. Gejala

mengkaji tentang hubungan antara awal biasanya tercermin dari munculnya

kepercayaan diri dan perilaku konsumtif fenomena gaya hidup yang serba instan,

pada wanita dewasa awal dikota samarinda. seperti “gemar” mengkonsumsi makanan

KAJIAN TEORI cepat saji dan penggunaan accessories yang

Perilaku Konsumtif serba unik dan terkesan berlebihan tanpa

Sumartono (2002) mendefinisikan memahami arti yang sesungguhnya. perilaku

perilaku konsumtif sebagai suatu tindakan konsumtif terbentuk karena konsumtif itu

memakai produk secara tidak tuntas, dimana sendiri dan sudah menjadi bagian dari proses

belum habis suatu produk, individu tersebut


gaya hidup (Lestarina, Karimah, Febrianti, orang lain (Dianingrum & Satwika, 2021).

Ranny, & Harlina, 2017). Individu yang memiliki kepercayaan diri

Berdasarkan beberapa uraian diatas, yang kurang disebabkan oleh individu

maka dapat diambil kesimpulan bahwa tersebut tidak memberi ajaran kepada diri

perilaku konsumtif adalah individu yang sendiri dan hanya menunggu apa yang orang

membeli produk barang maupun jasa secara lakukan kepada dirinya (Fitri, Zola, & Ifdil

berlebihan yang dimana bukan berdasarkan 2018). Lauster (2012) mendefinisikan

pada kebutuhan melainkan pada keinginan kepercayaan diri merupakan sikap atau

yang tidak rasional yang menyebabkan keyakinan terhadap kemampuan yang

individu mengalami pemborosan dan untuk dimiliki individu, sehingga individu tidak

memenuhi hasrat dan keinginan sesaat. selalu risau dalam bertindak, merasa bebas

Kepercayaan Diri dengan hal yang disukai, akan bertanggung

Kepercayaan diri merupakan suatu jawab atas perbuatannya sendiri, sopan

keyakinan maupun kemampuan mengenai dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat

diri sendiri, sehingga dalam mengambil menerima dan menghargai orang yang

suatu keputusan tidak terlalu cemas, merasa berada didekatnya.

bahwa invididu dapat dengan leluasa Berdasarkan beberapa uraian diatas,

melakukan hal-hal yang sesuai dengan maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan

keinginan serta dapat bertanggung jawab diri adalah individu yang positif terhadap

atas tindakannya (Amin,2018). dirinya sendiri dan merasa yakin akan

Kepercayaan diri juga dapat kemampuan yang ada dalam dirinya, serta

diartikan sebagai keyakinan yang dimiliki mampu mengatasi masalah dengan cara

individu yang tidak dapat dipengaruhi oleh mengkomunikasikan secara baik-baik dan
kemampuan dalam menghadapi berbagai awal mengalami perubahan –perubahan baik

situasi. itu secara fisik maupun psikologis

Wanita Dewasa Awal bersamaan dengan masalah penyesuaian diri

Menurut Putri, Neviyarni, Marjohan, dan tekanan-tekanan yang timbul akibat

Ifdil, & Afdal (2022) dewasa awal perubahan tersebut. Wanita dewasa awal

merupakan masa pencarian, penemuan, juga memasuki masa penyesuaian diri

pemantapan dam masa reproduktif, yaitu terhadap pola-pola kehidupan yang baru.

masa yang penuh dengan masalah serta

ketegangan emosional, perubahan nilai-nilai, METODE PENELITIAN

kreativitas dan penyesuaian diri terhadap peneliti menggunakan metode penelitian

pola hidup yang baru. Penyesuaian diri kuantitatif dengan penelitian korelasional

menjadikan masa ini menjadi masa yang Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa

sulit dari rentang hidup seseorang karena metode kuantitatif merupakan metode ilmiah

dituntut untuk melepaskan atau scientific karena telah memenuhi

ketergantungannya dari orang tua, teman kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,

atau orang lain. Sebagai orang yang sudah objektif, terukur, rasional, dan sistematis.

dewasa, mereka diharapkan mengadakan Metode ini disebut metode kuantitatif karena

penyeuaian diri secara mandiri. Menurut data penelitian berupa angka-angka dan

Hurlock (2015) mengatakan bahwa masa analisis mrnggunakan statistik.

dewasa awal dimulai pada usia 18- 40 tahun. Teknik sampel yang digunakan dalam

Berdasarkan uraian diatas, maka wanita penelitian ini adalah wanita dewasa awal

dewasa awal adalah wanita yang berusia 18- yang ada di kota Samarinda untuk

40 tahun. Pada masa usia ini, wanita dewasa menentukan jumlah sampel yang akan
diambil, penelitian ini menggunakan metode HASIL

Nonprobability sampling dengan Populasi dalam penelitian ini adalah

pengambilan sampel menggunakan teknik wanita dewasa awal yang berusia 18-40

available sampling merupakan teknik untuk tahun yang tinggal di kota Samarinda.

menentukan sampel berdasarkan Subjek Penelitian yang digunakan sebanyak

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara 128 responden. Adapun sebaran frekuensi

kebetulan data persentase data untuk skala perilaku

bertemu dengan peneliti dapat konsumtif adalah sebagai berikut:

digunakan sebagai sampel, jika dipandang Tabel Kategorisasi Perilaku Konsumtif


Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase
orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai
kecendrungan
sumber data (Sugiyono,2019). Roscoe dalam
X < M – 1SD X < 44 Rendah 127 99,2%
Sugiyono (2019) menyebutkan ukuran
M – 1SD < X < 44 < X < Sedang 1 8%
sampel yang layak
M + 1SD 66

dalam penelitian adalah antara 30 M + 1SD < X 66 < X Tinggi - -

sampai dengan 500. Pengumpulan data Total 128 100%

dilakukan dengan menyebarkan kuisioner

yang berisi tentang skala perilaku konsumtif Berdasarkan tabel terdapat 127

yang diadaptasi oleh Wulandari Eka pada Responden (99,2%) yang memiliki tingkat

tahun 2019 dan skala kepercayaan diri yang perilaku konsumtif yang rendah, dan 1

diadaptasi oleh putri anggia pada tahun 2020 responden (8%) yang berada di tingkat

total dari kedua alat ukur berisi 44 aitem sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

yang terdiri dari pernyataan favorable dan wanita dewasa awal memiliki tingkat

unfavorable. perilaku konsumtif yang rendah.


Adapun sebaran frekuensi data normalitas dan linearitas). Yang bertujuan

persentase data untuk skala kepercayaan diri untuk mengetahui hubungan antar variable.

adalah sebagai berikut: Arah hubungan antar variable dapat bersifat

Tabel Kategorisasi Kepercayaan diri positif dan negative. Dan data penelitian

Interval Skor Kategori Frekuensi berbentuk peringkat, sehinggaa disebut


Kecendrungan
korelasi rank spearman. Data yang
X < M – 1SD X< 40 Rendah 34
digunakan harus yang berskala ordinal.
M – 1SD < X 40 < X < Sedang 94
Penafsiran analisis korelasi, berfungsi untuk
< M + 1SD 60
melihat signifikansi hubungan, melihat
M + 1SD < X 60< X Tinggi -

Total 128
kekuatan hubungan, serta untuk melihat arah

hubungan.

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan Dasar dari pengambilan keputusan jika

hasil sebanyak 34 responden (26,6%) yang nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi,

memiliki tingkat kepercayaan diri rendah, 98 sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05,

responden (73,4%) yang berada di tingkat maka tidak berkorelasi. Kemudian mengacu

sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada dasar pedoman kekuatan pedoman

tingkar kepercayaan diri pada wanita dewasa (Correlation Coefficient) dengan rentang

awal tergolong sedang. nilai sebagai berikut:

Uji Nonparametrik korelasi

menggunakan analisis Spearman Rank,

konsep dasar korelasi rank spearman,

merupakan bagian dari statistic

nonparametric (tidak memerlukan asumsi


yang signifikan antara variable Kepercayaan

diri dan variable Perilaku Konsumtif. dari


Table Rentang Nilai
table diatas diperoleh angka koefisien
Angka Makna
Korelasi
korelasi sebesar -0,230**artinya tingkat
0,00-0,25 Korelasi Sangat
Lemah
kekuatan korelasi/hubungannya adalah
0,26-0,50 Korelasi Cukup
0,51-0,75 Korelasi Kuat
hubungannya sangat lemah. Angka koefisien
0,76-0,99 Korelasi Sangat Kuat
1,00 Korelasi Sempurna
korelasi diatas bersifat negative, yaitu

sebesar -0,230** maka arah hubungan


Kriteria arah hubungan korelasi dilihat
variable yaitu negative.
pada angkat correlation coefficient besarnya

nilai correlation coefficient antara +1 s/d -1. PEMBAHASAN

Kemudian apabila nilai correlation


Berdasarkan tabel data menunjukkan
coefficient bernilai positif, maka hubungan
jumlah subjek pada penelitian ini untuk
kedua variable searah, sebaliknya jika nilai
jumlah perempuan berjumlah 128 responden
correlation coefficient bernilai negative,
dengan rentang usia 18-33 tahun.
maka hubungan kedua varibel tidak searah.
Berdasarkan jumlah subjek yang

Table Uji Korelasi Spearman Rho dimasukkan dalam penelitian iniyaitu 128
Korelasi Nilai Interpretasi responden, yang dimana diketahui sebanyak
Spearman
Koefisien - Hubungan Sangat 98 responden yang memiliki kepercayaan
0,230** Lemah
Signifikansi 0,009 Sig < 0,05 diri pada kategori sedang, 28 responden

pada kategori rendah dan 2 responden pada


Berdasarkan table diatas, diketahui nilai
kategori tinggi, diketahui bahwa untuk
Sig. (2-tailed) sebesar 0,009 karena nilai Sig
kategorisasi sedang menjadi kategori yang
(2-tailed) < 0,05 maka artinya ada hubungan
memiliki jumlah responden terbanyak.
Responden dengan perilaku konsumtif sebagai makhluk social dan tidak akan

diketahui sebanyak 127 yang memiliki terlepas dari saling berhubungan dengan

perilaku konsumtif rendah dan 1 responden orang lain. Salah satu diterimanya individu

pada kategori sedang, dapat diketahui bahwa dalam suatu kelompok atau di

untuk kategorisasi rendah menjadi kategori lingkungannya yaitu karena kepercayaan diri

yang memiliki jumlah responden terbanyak. yang tinggi. Kepercayaan diri yang tinggi

mengacu pada semua aspek kehidupan


Berdasarkan hasil analisis pada data
pribadi yang menyakinkan individu
penelitian, dapat diketahui hubungan yang
melakukan apa saja dengan kemampuannya.
bersifat negative antara kepercayaan diri dan
Kelebihan yang ada pada diri individu
perilaku konsumtif pada wanita dewasa awal
sendiri harus dikembangkan agar menjadi
dikota samarinda. Hasil perhitungan yang
individu yang lebih produktif dan berguna
diperoleh dengan menggunakan teknik
bagi orang lain Individu yang memiliki
Spearman Rho diperoleh hasil (r= -0,230)
kepercayaan diri yang kurang disebabkan
sedangkan untuk nilai p = 0,009 yang berarti
oleh individu tersebut tidak memberi ajaran
< 0,05, dapat diketahui hipotesis dalam
kepada diri sendiri dan hanya menunggu apa
penelitian ini diterima, yaitu terdapat
yang orang lakukan kepada dirinya (Fitri,
hubungan yang negative antara kepercayaan
Zola, & Ifdil 2018).
diri dan perilaku konsumtif. Jika semakin

tinggi tingkat kepercayaan diri maka Menurut Sumartono (dalam Rijal,

semakin rendah perilaku konsumtif pada Anisah & Widjanarko 2021) perilaku

wanita dewasa awal di Kota Samarinda. konsumtif adalah perilaku membeli tanpa

adanya pertimbangan atau bukan


Santrock (dalam Dianningrum &
berdasarkan kebutuhan pokok yang dimana
Satwika, 2021) mengatakan bahwa manusia
hanya mementingkan keinginan semata saja. kepercayaan diri dan perilaku konsumtif

Hanya berdasarkan pada keinginan untuk pada wanita dewasa awal dikota samarinda.

membeli yang lebih baru, lebih banyak maka dapat ditarik kesimpulaan sebagai

dengan tujuan menunjukkan status sosial. berikut:

Perilaku konsumtif memiliki 3 aspek yaitu 1. perilaku konsumtif pada wanita dewasa

pembelian impulsive, pemborosan dan awal berada pada tingkat yang rendah pada

mencari kesenangan. variabel perilaku konsumtif dan memiliki

skor yang sedang pada variable kepercayaan


Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma
diri. Hal ini didukung oleh hasil penelitian
& Afdliah (2012) menyebutkan terdapat
yang menunjukkan skor yang sedang pada
hubungan yang negatif dan signifikan antara
variabel kepercayaan diri sebesar 73,4% dari
kepercayaan diri dengan perilaku konsumtif.
100% responden dan perilaku konsumtif
Berdasarkan hasil serta wawancara yang
pada kategori yang sangat rendah sebanyak
dilakukan individu berpenampilan menarik
99,2% dari 100% responden, yang dimana
agar lebih menunjang kepercayaan diri dan
semakin tinggi tingkat kepercayaan diri pada
terkesan tidak tertinggal oleh
wanita dewasa awal maka akan semakin
perkembanganzaman. Perilaku konsumtif
rendah perilaku konsumtif.
sebagai suatu tindakan yang tidak rasional
2. Berdasarkan hasil perhitungan yang
dan berisfat kompulsif karena tujuannya
didapatkan diperoleh hasil (r= -0,230)
pada membeli itu sendiri tanpa hubungan
sedangkan nilai p=0,009 < 0,05, dimana
dengan manfaatnya.
terdapat hubungan korelasi yang signifikan
KESIMPULAN
antara variable kepercayaan diri dan perilaku
Berdasarkan penelitian yang diangkat
konsumtif.
yakni mengenai hubungan antara
3. Dengan begitu terdapat hubungan yang penelitian yang lebih luas lagi dan tidak

negatif antara kepercayaan diri dan perilaku hanya terfokus pada satu gender saja.

konsumtif pada wanita dewasa awal dikota

samarinda. DAFTAR PUSTAKA

SARAN-SARAN Amin, A. (2018). Hubungan Kepercayaan


Diri dengan Penyesuaian Diri pada
1. Bagi Subjek remaja. Jurnal Psikologi, 5(2).

Diharapkan pada subjek penelitian yaitu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet


Indonesia. (2022). Profil Internet
para wanita dewasa awal agar dapat menjadi Indonesia 2022.
Apji.or.Od, June, 10. apji.or.id
konsumen yang dapat memilah dalam Asri, A. (2012). Pengaruh Kepercayaan
Diri terhadap Perilaku Konsumtif
membeli suatu produk maupun jasa yang pada Siswi kelas XI SMA Negeri 1
Babelan. Jurnal Penelitian dan
dimana tidak mementingkan keinginan Pengukuran Psikologi, 1(1).
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas.
tetapi lebih mendahulukan kebutuhan atau Ed. 4. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dariyo, A. (2008). Psikologi Perkembangan
keperluan saja. Penulis juga berharap bagi Dewasa Muda. Jakarta: Pt.
Gramedia Widiasarana.
para wanita dewasa awal untuk selalu Dianingrum, S. W., & Yohan, W. S. (2021).
Hubungan antara Citra Tubuh dan
meningkatkan kepercayaan diri walaupun Kepercayaan Diri pada Remaja
Perempuan.Character: Jurnal
untuk hal yang kecil sekalipun. Penelitian Psikologi, 8(7), 194-202.
Fitri, E., Nilma, Z., Ifdil, I. (2018). Profil
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Kepercayaan Diri Remaja serta
Faktor-Faktor yang mempengaruh.
Bagi peneliti selanjutnya, Penulis JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan
Indonesia),4(1), 1-5.
menyarankan agar dapat memberikan Gumulya, J., & Mariyana, W. (2013).
Pengaruh Konsep Diri Terhadap
pernyataan maupun pertanyaan yang lebih Perilaku Konsumtif Mahasiswa
Universitas Esa Unggul. Jurnal
mudah untuk dipahami serta dapat Psikologi, 11 (1).
Hurlock, E.B. Alih Bahasa: Dra.
mengembangkan populasi dari sampel Istiwidayanti Dan Drs. Soedjarwo,
M.Sc (2015) Psokologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Sumartono., (2000). Terperangkap dalam
Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Iklan: Meneropong Imbas Pesan
Kusuma, A, R., & Afdliah, R. (2012) Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta.
Hubungan Antara Kepercayaan Sumartono. (2002). Terperangkap Dalam
Dan Konformitas Dengan Perilaku Iklan. Bandung: Alfabeta.
Konsumtif Pada Mahasiswa. Tripambudi, B., & Endang, S. I. (2018).
Jurnal: Psikostudia Universitas Hubungan antara Kontrol Diri
Mulawarman, 4(1). dengan Perilaku Konsumtif
Lauster, P. (2012). Tes Kepribadian. Penerj. pembelian Gadget pada Mahasiswa
D.H. Gulo. Bumi Aksara. Teknik Industri Universitas
Lestarina, E., Hasnah, K., Nia, F., Ranny., & Diponegoro. Jurnal Empati, 7(2)
Desy, H. (2017). Perilaku Wahyuni, R., Hadi, I., Isna, A. S., & Rina,
Konsumtif dikalangan remaja. M. (2019). Pengaruh Gaya Hidup
Jurnal Riset Tindakan Indonesia, dan Literasi Keuangan terhadap
2(2). Perilaku Konsumtif Berberlanja
Lina & Rosyid. (1997). Perilaku Konsumtif Online pada Ibu Rumah Tangga di
Berdasarkan Locus Of Control Kecamatan Lubuk Begalung kota
Pada Remaja Putri. Jurnal: Padang. Jurnal Benefita, 4(3).
Universitas Gadjah Mada, 4, Tahun Windayanti, N. L. A., & Supriyadi. (2019).
II. Hubungan antara Citra Tubuh dan
Riyanti, C., & Darwis, R, S. (2020). Konformitas terhadap Perilaku
Meningkatkan Kepercayaan Diri Konsumtif pada remaja Putri di
pada Remaja dengan Metode Universitas Udayana. Jurnal
Cognitive Restructuring. Jurnal Psikologi Udayana, 6(1).
Pengabdian dan peneitian kepada Wiranatha, F. D., & Supriyadi, S. (2015).
Masyarakat (JPPM), 1(1). Hubungan antara citra tubuh
Rizky, R., & Risana, R. (2016). Hubungan dengan kepercayaan diri pada
antara Citra Tubuh dengan remaja pelajar puteri di kota
Perilaku Konsumtif pada Remaja di denpasar. Jurnal Psikologi
kota Banda Aceh. Jurnal Udayana, 2(1), 38–40.
Psikogenesis, 4(2), 183-184. Wiranata, N. H., & Dewi, D. K. (2018).
Sitanggang, C., Salsabi, H., Khateline, H., Hubungan antara Kepercayaan
Desy, A., & Jeffry, Y. (2022). Diri dengan Perilaku Membeli
Perilaku Konsumtif ditinjau dari Produk Fashion Melalui Online
Body Image dan Kepercayaan Diri Shop Pada Mahasiswa Fakultas
dalam Berbelanja Online pada Ilmu Pendidikan Universitas Negri
Karyawan dan Karyawati Surabaya. Jurnal Psikologi
Departemen Office di PT.PHPO Pendidikan, 5(1), 1-4.
KIM II Medan. Jurnal Penelitian
Pendirikan, Psikologi dan
Kesehatan, 3(1), 76-82.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, R & D.
Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai