Jurnal Fitri
Jurnal Fitri
Email: fanifebruari@gmail.com
Wanita dewasa awal merupakan masa mereka untuk bisa tampil cantik dan
peralihan dari masa remaja menuju masa menarik, demi tampil cantik dan menarik
dewasa awal, istilah adult berasal dari kata mereka rela mengeluarkan budget yang tidak
kerja latin, seperti juga adolescene yang sedikit untuk barang yang diinginkan
berarti “ tumbuh menjadi dewasa”. Istilah seperti: tas, sepatu maupun skincare agar
konsumtif. Menurut (Dewandari & Putri, Peneliti kemudian melakukan studi awal
2021) menyatakan bahwa wanita sering kali pendahuluan yang melibatkan sebanyak 55
dikaitkan dengan perilaku konsumtif dimana responden pada tanggal 11 November 2022
yang berada di kota Samarinda dengan dari merek yang berbeda atau membeli
percentase yang didapatkan sebesar 70,9% barang karena adanya hadiah yang
wanita dewasa awal masih tinggal bersama ditawarkan atau membeli suatu produk
dengan orangtua dan rentang usia 20-25 karena banyak yang menggunakan produk
tahun didapatkan hasil bahwa wanita tersebut. Perilaku membeli suatu produk
dewasa awal cenderung berperilaku atau barang juga bisa dilakukan secara
didapatkan sebanyak 63,6% wanita dewasa nilai maupun manfaat yang didapatkan,
awal lebih tertarik membeli produk sehingga kerap kali menjadikannya sebagai
berdasarkan iklan, serta sebanyak 80% suatu pembiaasaan dan terus berlangsung
lebih memilih berbelanja online dari pada secara terus-menerus sehingga menjadikan
berbelanja offline. Sebanyak 61,8% wanita para kaum wanita berperilaku konsumtif.
dewasa awal lebih sering membeli baju atau Perilaku pembelian impulsive dalam
hal lainnya yang berhubungan dengan dunia melakukan pembelian cenderung akan
fashion. Pada wanita dewasa awal lebih mengikuti keinginan sesaat dan emosi
sering membeli produk yang sama tetapi semata. Seseorang cenderung melakukan
merk yang berbeda dengan persentase 65,5% pembelian impulsive karena tidak dapat
sutu produk secara tidak tuntas yang artinya Menurut Wahyuni, Irfani, Syahrina, &
belum habis suaru produk dipakai, seseorang Mariana (2019). ada tiga faktor yang
telah menggunakan produk jenis yang sama mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu:
Faktor Budaya, Faktor sosial, dan Faktor mereka inginkan maka akan muncul
pribadi yang pada dasarnya wanita tidak bisa kepercayaan diri yang rendah.
Salah satu faktor terjadinya perilaku lain. Kurangnya kepercayaan diri pada
konsumtif adalah seseorang yang memiliki wanita dewasa awal disebabkan karena
kepercayaan diri yang rendah. Menurut individu merasa memiliki kekurangan dan
Lauster dalam Dianingrum & Satwika tidak sama dengan beberapa individu
(2021). Kepercayaan diri (self-confidence) lainnya secara fisik. Wiranata, N. H., &
adalah salah satu aspek kepribadian individu Dewi, (2018) mengatakan bahwa
yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya kepercayaan diri yang tinggi pada masing-
Hal ini diperkuat lagi dalam pernyataan masing individu dapat membantu mereka
sebagai keyakinan dari setiap individu dirinya secara natural, tanpa terpengaruh
terhadap kemampuan yang mereka miliki dengan adanya gengsi sebagai bentuk
yang tinggi tidak diragukan lagi memiliki dengan jenis yang sama tetapi dengan merek
maupun orang sekitar serta lingkungan Lina & Rasyid (1997) menyatakan
sebaliknya individu dengan kepercayaan individu yang membeli suatu barang diluar
diri yang rendah akan memiliki hal-hal yang kebutuhan yang rasional, sebab pembelian
(Sitanggang, Hanani, Huang, Agustina, & pada tara yang berlebihan sehingga
Maka dalam penelitian ini, peneliti ingin terhadap penggunaan suatu produk. Gejala
kepercayaan diri dan perilaku konsumtif fenomena gaya hidup yang serba instan,
pada wanita dewasa awal dikota samarinda. seperti “gemar” mengkonsumsi makanan
perilaku konsumtif sebagai suatu tindakan konsumtif terbentuk karena konsumtif itu
memakai produk secara tidak tuntas, dimana sendiri dan sudah menjadi bagian dari proses
maka dapat diambil kesimpulan bahwa tersebut tidak memberi ajaran kepada diri
perilaku konsumtif adalah individu yang sendiri dan hanya menunggu apa yang orang
membeli produk barang maupun jasa secara lakukan kepada dirinya (Fitri, Zola, & Ifdil
pada kebutuhan melainkan pada keinginan kepercayaan diri merupakan sikap atau
individu mengalami pemborosan dan untuk dimiliki individu, sehingga individu tidak
memenuhi hasrat dan keinginan sesaat. selalu risau dalam bertindak, merasa bebas
keyakinan maupun kemampuan mengenai dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat
diri sendiri, sehingga dalam mengambil menerima dan menghargai orang yang
melakukan hal-hal yang sesuai dengan maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
keinginan serta dapat bertanggung jawab diri adalah individu yang positif terhadap
Kepercayaan diri juga dapat kemampuan yang ada dalam dirinya, serta
diartikan sebagai keyakinan yang dimiliki mampu mengatasi masalah dengan cara
individu yang tidak dapat dipengaruhi oleh mengkomunikasikan secara baik-baik dan
kemampuan dalam menghadapi berbagai awal mengalami perubahan –perubahan baik
Ifdil, & Afdal (2022) dewasa awal perubahan tersebut. Wanita dewasa awal
pemantapan dam masa reproduktif, yaitu terhadap pola-pola kehidupan yang baru.
pola hidup yang baru. Penyesuaian diri kuantitatif dengan penelitian korelasional
menjadikan masa ini menjadi masa yang Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa
sulit dari rentang hidup seseorang karena metode kuantitatif merupakan metode ilmiah
atau orang lain. Sebagai orang yang sudah objektif, terukur, rasional, dan sistematis.
dewasa, mereka diharapkan mengadakan Metode ini disebut metode kuantitatif karena
penyeuaian diri secara mandiri. Menurut data penelitian berupa angka-angka dan
dewasa awal dimulai pada usia 18- 40 tahun. Teknik sampel yang digunakan dalam
Berdasarkan uraian diatas, maka wanita penelitian ini adalah wanita dewasa awal
dewasa awal adalah wanita yang berusia 18- yang ada di kota Samarinda untuk
40 tahun. Pada masa usia ini, wanita dewasa menentukan jumlah sampel yang akan
diambil, penelitian ini menggunakan metode HASIL
pengambilan sampel menggunakan teknik wanita dewasa awal yang berusia 18-40
available sampling merupakan teknik untuk tahun yang tinggal di kota Samarinda.
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara 128 responden. Adapun sebaran frekuensi
yang berisi tentang skala perilaku konsumtif Berdasarkan tabel terdapat 127
yang diadaptasi oleh Wulandari Eka pada Responden (99,2%) yang memiliki tingkat
tahun 2019 dan skala kepercayaan diri yang perilaku konsumtif yang rendah, dan 1
diadaptasi oleh putri anggia pada tahun 2020 responden (8%) yang berada di tingkat
total dari kedua alat ukur berisi 44 aitem sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
yang terdiri dari pernyataan favorable dan wanita dewasa awal memiliki tingkat
persentase data untuk skala kepercayaan diri untuk mengetahui hubungan antar variable.
Tabel Kategorisasi Kepercayaan diri positif dan negative. Dan data penelitian
Total 128
kekuatan hubungan, serta untuk melihat arah
hubungan.
hasil sebanyak 34 responden (26,6%) yang nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi,
memiliki tingkat kepercayaan diri rendah, 98 sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05,
responden (73,4%) yang berada di tingkat maka tidak berkorelasi. Kemudian mengacu
sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada dasar pedoman kekuatan pedoman
tingkar kepercayaan diri pada wanita dewasa (Correlation Coefficient) dengan rentang
Table Uji Korelasi Spearman Rho dimasukkan dalam penelitian iniyaitu 128
Korelasi Nilai Interpretasi responden, yang dimana diketahui sebanyak
Spearman
Koefisien - Hubungan Sangat 98 responden yang memiliki kepercayaan
0,230** Lemah
Signifikansi 0,009 Sig < 0,05 diri pada kategori sedang, 28 responden
diketahui sebanyak 127 yang memiliki terlepas dari saling berhubungan dengan
perilaku konsumtif rendah dan 1 responden orang lain. Salah satu diterimanya individu
pada kategori sedang, dapat diketahui bahwa dalam suatu kelompok atau di
untuk kategorisasi rendah menjadi kategori lingkungannya yaitu karena kepercayaan diri
yang memiliki jumlah responden terbanyak. yang tinggi. Kepercayaan diri yang tinggi
semakin rendah perilaku konsumtif pada Anisah & Widjanarko 2021) perilaku
wanita dewasa awal di Kota Samarinda. konsumtif adalah perilaku membeli tanpa
Hanya berdasarkan pada keinginan untuk pada wanita dewasa awal dikota samarinda.
membeli yang lebih baru, lebih banyak maka dapat ditarik kesimpulaan sebagai
Perilaku konsumtif memiliki 3 aspek yaitu 1. perilaku konsumtif pada wanita dewasa
pembelian impulsive, pemborosan dan awal berada pada tingkat yang rendah pada
negatif antara kepercayaan diri dan perilaku hanya terfokus pada satu gender saja.