Anda di halaman 1dari 6

Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum

jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-
bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.

Di antara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusuk rantai, tusuk jelujur,
tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan, sulaman dibuat dengan mesin jahit
dan Mesin Bordir komputer.

Kain dan benang yang dipakai untuk seni bordir berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak
ribuan tahun yang lalu, kain atau bedang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat
sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam
dari katun atau rayon.

Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita berbagai ukuran dan bahan untuk membuat
motif-motif bunga. Pita memberi efek tiga dimensi karena ukuran pita lebih besar dari benang.
Hasil sulaman pita juga lebih dekoratif karena bahan pita yang lebih beragam.

Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:

 Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain


 Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak
meja dan pinggiran kebaya
 Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk
gambar.

Jenis

Kruistik pada taplak meja asal Hongaria, pertengahan abad ke-20.

 Sulam bebas atau sulam benang

Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain.
Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional Cina dan
Jepang.

 Sulam hitung jahitan


Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di
atas kain tenunan sejajar seperti kain kanvas, kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis
sulaman yang termasuk sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint,
dan blackwork.

Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa
kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi
antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi
yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian
karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”

Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di
sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan
materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, dan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran.
Adapun konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa
berbagai jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

Setelah membaca paparan singkat di atas, kalian dapat mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber tentang pameran karya seni rupa, cobalah kemukakan dengan kata-kata kalian sendiri
apa pengertian dari pameran karya seni rupa.

Tujuan, Manfaat, dan Fungsi


Pameran Karya Seni Rupa

Sebagai mahluk yang berakal dan berbudi, setiap pekerjaan yang kita lakukan seharusnya
memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Dalam penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa tujuan yaitu (1) tujuan sosial dan
kemanusiaan, (2) tujuan komersial, dan (3) tujuan yang berkaitan dengan pendidikan.

Sebuah kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam lingkup terbatas (sekolah) maupun
lingkup yang lebih luas (masyarakat) dapat diselenggarakan dengan harapan karya seni rupa
yang dipamerkan terjual dan dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial
kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban
bencana alam. Ada juga kegiatan pameran yang diselenggarakan dengan harapan karya yang
dipamerkan terjual dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya atau penyelenggara
pameran tersebut. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran
diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk
meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya.

Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, untuk menumbuhkan dan
menambah kemampuan kalian dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta
menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif.

Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya, penyelenggaraan pameran karya seni rupa di


sekolah bermanfaat untuk melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain),
mempertebal pengalaman sosial, melatih untuk bertanggungjawab dan dapat bersikap mandiri
serta melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah
direncanakan. Jika karya yang dipamerkan dapat diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga
bermanfaat membangkitkan motivasi kalian dalam berkarya seni.

Kegiatan pameran karya seni rupa ini memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara
pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Pameran seni rupa pada hakekatnya
berfungsi sebagai pembangkit apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media
komunikasi antara seniman dengan penonton.

Rangkuman Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah


Pameran karya seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik secara
perorangan maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui
media karya seni rupa sehingga melalui kegiatan pameran tersebut diharapkan terjadi
komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.

Penyelenggaraan pameran setidaknya memiliki beberapa tujuan yaitu tujuan sosial dan
kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan. Secara khusus
penyelenggaraan pameran di sekolah mempunyai kegunaan untuk menumbuhkan dan menambah
kemampuan dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah wawasan dan
kemampuan dalam memberikan evaluasi karya seni rupa secara lebih objektif. Dalam konteks
pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan memperoleh
apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meningkatkan kualitas berkarya.

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pameran di antaranya adalah


ketersediaan karya seni rupa yang akan dipamerkan, adanya pihak panitia penyelenggara
pameran, pengunjung pameran dan tempat pameran. Persiapan pameran hendaknya dilakukan
dengan tahap menyiapkan karya, memilih karya, dan menyiapkan perlengkapan pameran.
Sedangkan proses penyelenggaraan pameran mencakup pelaksanaan kerja kepanitiaan, penataan
ruang, pelaksanaan pameran dan laporan kegiatan pameran. Proses-proses tersebut dilakukan
oleh siswa secara bersama-sama.

Proses penyelenggaraan pameran akan berjalan dengan lancar bila didukung perlengkapan dan
peralatan pameran seperti ruang pameran, meja, buku tamu, buku pesan, panil, katalog, folder,
lampu penerangan dan sound system. Kelancaran proses penyelenggaran dipengaruhi pula oleh
kemampuan kerjasama panitia sesuai beban tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Melaksanakan kegiatan pameran seni rupa harus dilakukan dengan perencanaan yang matang,
tersusun secara sistematis dan logis. Kerjasama dan tanggungjawab dalam melaksanakan
kegiatan mendukung kelancaran kegiatan pameran. Penataan ruang pameran karya seni rupa
yang baik akan mendukung kegiatan apresiasi sehingga tercapai tujuan yang di harapkan.
Melalui kegiatan pameran kita tidak hanya belajar mengapresiasi karya seni rupa, tetapi juga
belajar untuk berdisiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, belajar untuk saling
menghargai dan bekerjasama, selain itu juga belajar mengakui kekurangan dan kelemahan serta
belajar untuk berkomitmen untuk berbuat lebih baik di masa yang akan datang.

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat
diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan ide atau gagasan perupa ke pada publik melalui media karya seninya. Melalui
kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili oleh karya seninya
dengan apresiator. Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil
studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler atau
menyajikan karya para perupa dan seniman profesional untuk diapresiasi warga sekolah.

1. Tujuan Pameran Seni


Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang kesenirupaan terutama
bagi siswa. Mengunjungi sebuah pameran seni dapat menambah pengetahuan, meningkatkan
apresiasi serta mempertajam imaginasi dan intuisi. Melalui pameran, seorang siswa bisa
memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan sekolah ataupun
masyarakat umum. Kegiatan pameran seni di sekolah biasanya dilakukan pada akhir semester,
akhir tahun ajaran atau dalam rangka memperingati hari-hari besar. Penyelenggaraan pameran di
sekolah memiliki beberapa tujuan seperti tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan
tujuan yang berkaitan dengan pendidikan.

1. Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala
terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial.
2. Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau
keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran.
Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan
harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik
karya atau penyelenggara pameran.
3. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian,
pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh
masyarakat. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan
karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti
asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.
4. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama pameran
disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam
rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan
kesenirupaan

2. Manfaat Pameran Seni Rupa


Hasil karya yang dipamerkan pada pameran seni rupa biasanya dikumpulkan dengan cara
seleksi. Jenis karya yang dikumpulkan terdiri dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan
tiga dimensi. Pengumpulan karya seni rupa ini juga sekaligus sebagai pengumpulan atau
pemasukan nilai mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan. Pameran di sekolah memiliki nilai
manfaat bagi sekolah, guru dan siswa. Secara khusus, manfaat pameran bagi siswa ditegaskan
Rasjoyo (Cahyono, 1994) bahwa: Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, di
antaranya sebagai berikut .

1. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi terhadap


karya orang lain.
2. Menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih
objektif;
3. Melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain).
4. Mempertebal pengalaman sosial.
5. Melatih siswa untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri.
6. Melatih siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah
direncanakan, (membangkitkan motivasi dalam berkarya seni.
7. Sebagai sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas, dan
sebagainya.

3. Fungsi Pameran
Pameran seni rupa yang diselenggarakan di sekolah, biasanya merupakan pameran heterogen,
karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam. Fungsi utama dari pameran seni rupa
pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada siswa, di samping sebagai
media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran seni rupa merupakan
wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi siswa tehadap seni. Menurut Cahyono (2002:
9.6) membedakan fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi,
fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.

1. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni.
Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap
karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat,
menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan
muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh
menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan
apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya
bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni.
2. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai
ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah,
nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai
yang positif terhadap siswa dan warga sekolah.
3. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan
nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator
menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.
4. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui
siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi
yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang
menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.

Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996) secara khusus
menyebutkan lima fungsi pameran seni rupa sekolah, diantaranya: (1) meningkatkan apresiasi
seni warga sekolah khususnya siswa; (2) membangkitkan motivasi siswa berkarya seni; (3)
penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas; (4) motivasi berkarya visual lewat karya seni, dan (5)
belajar berorganisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran.

Pameran seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa di sekolah baik secara
perorangan maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada warga sekolah
maupun masyarakat melalui media karya seni sehingga melalui kegiatan ini diharapkan terjadi
komunikasi antara siswa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator/masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai