Anda di halaman 1dari 1

-Ananta (2206828802)

-Desy Indriyani (2206071943)


-Rayasha (2206073955)

Beruntung atau Tidak Beruntung

Di sebuah kampung kecil di pedesaan Cina tinggal seorang petani bersama anak laki-
lakinya. Di samping gubuknya dan lahannya dia memiliki satu-satunya kuda yang berharga
sehingga dia dapat bercocok tanam di lahannya dan semua kerendahan hatinya dibalas.

Pada suatu nan kudanya mensak sebuah pagar dan kandang Suatu sore orang-orang desa
datang mengunjungi petani ana itu untuk menunjukan rasa kasihan mereka "Sayang sekali!”
mereka berkata: “Sekarang, apa yang harus kita lakukan dengan lahan ini? Kuda kamu
hilang, sial sekali!” Namun petani itu tersenyum dengan tenang dan berkata beruntung atau
sial? Siapa yang akan mengatakan itu? Yang aku tahu pasti adalah kudaku telah kabur."

Keesokan harinya, petani dan anak laki-lakinya sedang sibuk bekerja di lahannya. Sampai
pada suatu hari, kudanya datang kembali dan diikuti dengan 6 kuda lainnya. Pada malam
hari, warga desa datang untuk memberikan ucapan selamat. “Beruntung sekali! Bagus ya!
Jadi Sekarang memiliki 7 kuda!", tetapi petani itu tersenyum dengan tenang dan berkata
“beruntung atau sial? Siapa yang akan mengatakan itu? Yang aku tahu pasti adalah kudaku
kembali lagi dan ada 6 kuda lain bersama dia.”

Keesokan harinya anak laki-lakinya ingin mencoba apakah ia dapat menjinakkan kuda-kuda
tersebut dan menaiki punggung dari sebuah kuda. Kuda liar itu menolak untuk ditunggangi
den merengus sampai ia jatuh tersungkur cukup keras ke tanah hingga kedua tulangnya
patah. Malam itu, penduduk desa datang lagi dengan keprihatinan. "Sungguh malang!
Anakmu! Kedua kakinya patah! Sekarang dia tidak bisa membantu di ladang! Ini nasib
buruk! Bagaimana sekarang?" Namun petani itu tetap tersenyum dengan tenang dan
berkata, "Beruntung atau sial? Siapa yang bisa mengatakannya? Yang saya tahu adalah
anak saya telah patah kedua kakinya."

Hari berikutnya, ada berita tentang pecahnya perang dan semua pemuda yang dapat
bertugas harus mendaftar segera untuk membentuk pasukan. Banyak dari mereka yang
tidak kembali.

Anak petani sembuh, seekor kuda betina melahirkan anak kuda yang dapat dijual anak
untuk mendapatkan uang. Petani mengunjungi tetangganya untuk menghibur dan
membantu mereka – bagaimanapun juga, mereka selalu menunjukkan dukungan
kepadanya. Ketika tetangganya mengeluh, petani tersebut berkata, "Kenapa disebut nasib
buruk? Kita tidak bisa tahu seperti apa akhirnya." Ketika ada yang sangat bahagia tentang
sesuatu, dia berkata, "Kenapa disebut keberuntungan? Kita tidak bisa tahu seperti apa
akhirnya."

Dan penduduk desa menyadari bahwa kehidupan tidak selalu sesuai dengan penilaian awal.

Anda mungkin juga menyukai