Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BESAR

REVIEW LIMA JURNAL TENTANG

FAKTOR ERGONOMI

suhuyugisaputra1,haidaraliyudinlukman2,
satriawirajaya3,marcellohadiyantosaputra4,
fiqarromadon5,sendirahman6,
joansyahrusamana7
Program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Buana
Perjuangan Karawang, Jawa Barat 41361

Review Jurnal 1
Judul Perancangan ulang fasilitas kerja pada stasiun
cutting yang ergonomic guna memperbaiki
posisi kerja operator sebagai upapya
peningkatan prokdutiviitas kerja studi kasus
di Perusahaan Anode Crome Yogyakarta
Jurnal Jurnal Informatika
Volome & Halaman Vol 4, No. 2, Hal 14
Tahun 2 juli 2010
Penulis Agung Kristanti, Riki Manopo
Reviewer Kelompok
Tanggal 17 November 2023
Abstrak Perusahaan Anode Crome merupakan
perusahaan pengekroman seperti velg mobil,
velg motor dan lain-lain serta memproduksi
cantel alumunium. Salah satu proses
produksinya yaitu pemotongan cantel
alumunium dikerjakan dengan posisi duduk
membungkuk dan pada saat proses
pemotongan, tangkai pemotong berada sejajar
dengan bahu operator. Dilihat dari segi
ergonomi kondisi bekerja seperti itu tidak
sesuai karena dapat mengakibatkan cepat
lelah dan penegangan otot (strain). Melihat
kondisi tersebut perlu dilakukan perancangan
fasilitas kerja yang dapat memperbaiki posisi
kerja operator, mengurangi ketidaknyamanan,
serta meminimalkan waktu pemotongan
sehingga produktivitas kerja dapat tercapai.
Pengantar Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin
yaitu “Ergon” dan “Nomos“ (hukum alam)
dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang
aspek – aspek manusia dalam lingkungan
kerjanya yang ditinjau secara anatomi,
fisiologi, psikologi, engineering, managemen
dan desain atau perancangan
Metode Penelitian Adapun yang menjadi alat pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Alat tulis. 2. Stopwacth. 3. Meteran/
penggaris 4. Kamera foto. 5. Papan
Pengamatan.
Hasil Penelitian Dalam menentukan besarnya produktivitas
untuk kondisi sebelum dan sesudah
perancangan dapat diketahui dengan output
yang dihasilkan dan waktu kerja yang
digunakan oleh operator.
Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
waktu baku pemotongan Cantel alumunium
yang lebih cepat, yaitu selisih 2.83 detik/unit
dari kondisi waktu baku sebelum perancangan
sebesar 11.20 detik/unit dan kondisi setelah
perancangan adalah sebesar 8.37 detik/unit
artinya terjadi penurunan waktu sebesar
25.26%. Dari hasil waktu baku tersebut
menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah
output standar yaitu sebelum perancangan
sebesar 322 unit/jam dan setelah perancangan
sebesar 434 unit per/jam artinya output
meningkat sebanyak 122 unit/jam atau
peningkatan produktivitas sebesar 34.78%. 2.
Berdasarkan kuisioner SNQ pada halaman
kondisi sebelum perancangan ada 2 orang
mengatakan tidak nyaman bekerja dengan
fasilitas kerja yang lama karena menyebabkan
kelelahan pada bahu, leher, punggung dan
pinggang, setelah adanya perancangan alat ini
ada 1 orang pekerja mengatakan nyaman
dengan bekerja memakai alat ini dari seluruh
pekerja 2 orang.
Kekuatan Kekuatan dari jurnal ini adalah penelitian
yang dilakukan cukup lengkap dan terperinci.
Penulis melakukan perancangan ulang
fasilitas kerja pada stasiun cutting dengan
mempertimbangkan beberapa aspek seperti
data antropometri, keluhan operator selama
bekerja dan waktu kerja, serta melakukan Uji
Independent T-Test dengan software SPSS 12
untuk mengetahui perbedaan keluhan pada
para pekerja antara sebelum dan sesudah
perancangan. Hasil penelitian menunjukan
waktu baku pada kondisi sebelum
perancangan sebesar 11.20 detik/unit dengan
output standar sebesar 322 unit/jam.
Sedangkan waktu baku setelah perancangan
sebesar 8.37 detik/unit dengan output standar
sebesar 434 unit/jam, artinya terjadi
penurunan waktu baku sebesar 2.83 detik/unit
atau efisiensi waktu sebesar 25.26% dan
peningkatan output standar sebesar 122
unit/jam atau produktivitas meningkat sebesar
34.78%
Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini adalah penelitian
ini hanya dilakukan pada satu perusahaan dan
satu jenis pekerjaan. Oleh karena itu, hasil
penelitian ini tidak dapat digeneralisasi ke
perusahaan lain atau jenis pekerjaan lainnya.

Review Jurnal 2
Judul Identfikasi Risiko Ergonomi Dengan Metode
Nordic Body Map Terhadap Perawat Poli Rs
X
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volome & Halaman Volume 2 No.2, Hal 11
Tahun 2020
Penulis Nur Fadillah Dewi
Reviewer Kelompok
Tanggal 17 November 2023
Abstrak Penelitian ini merupakan jenis penelitian
observasional dengan rancangan cross
sectional, dengan jumlah sampel penelitian
sebanyak 30 perawat. Metode penelitian yang
digunakan merupakan metode analitik dengan
menggunakan kuesioner Nordic Body Map
(NBM). Hasil analisis NBM memberikan
informasi perubahan distribusi tingkat
keluhan musculos keletaldisorders (MSDs).
Berdasarkan hasil penelitian risiko ergonomi
akibat gangguan musculoskeletal pada
perawat poli dari 30 pertanyaan yang ada di
kuesioner peneliti mengambil pada enam titik
yang berisiko mengalami cidera dan dapat
menggangu aktivitas perawat yaitu tengkuk
dengan skore 1(56%), 2 (37%) dan 3(7%),
leher dengan skore 1 (67%), 2 (27%), 3 (8%),
bahu kiri dan kanan dengan skore 1 (67%), 2
(30%) dan 3 (3%), punggung dengan skore 1
(54%), 2 (10%), 3 (33%), 4 (3%) dan
pinggangdengan skore ( 1 (47%), 2 (23%), 3
(27%), 4 (3%), serta pangggul dengan skore 1
(77%), 2 (13%), 3 (7%), 4 (3%), yang artinya
tidak sakit (tidak merasakan gangguan pada
bagian tertentu) dengan skor 1, agak sakit
(merasakan sedikit gangguan atau rasa nyeri
pada bagian tertentu) dengan skor 2, sakit
(merasakan ketidaknyamanan pada bagian
tubuh tertentu) dengan skor 3, dan sangat
sakit (merasakan ketidaknyamanan pada
bagian tertentu dengan skala yang tinggi)
dengan skor 4
Pengantar Manusia sebagai sumber daya tenaga kerja
memiliki peran yang sangat berpengaruh dan
signifikan dalam menjalankan proses
produksi terutama kegiatan yang bersifat
manual. Tingkat produktivitas suatu rumah
sakit sangat bergantung terhadap kinerja
karyawan yang memiliki peranan penting
dalam menghasilkan jasa pelayanan yang
ditargetkan, untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Berdasarkan pada hal ini, untuk
memaksimalkan kinerja dan produktivitas
karyawan, terdapat berbagai macam faktor
yang dapat mempengaruhi dua aspek tersebut,
yakni kondisi fisik dan beban kerja yang
ditumpu pekerja.
Metode Penelitian Teknik pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan reduksi data, penyajian
data, kesimpulan dan verifikasi. (Emzir,
2012). Poli ketika sedang memberikan
pelayanan kesehatan. Selanjutnya dilakukan
penyebaran kuesioner Nordic Body Map yang
diberikan kepada 30 orang perawat sebelum
dan setelah melakukan pekerjaan.
Hasil Penelitian Dari total 30 responden, ada 6 bagian yang
banyak dikeluhkan, antara lain
leher, tengkuk, bahu kiri, bahu kanan,
pinggang dan panggul. Berikut gambar yang
memperlihatkan aktifitas para perawat di RS
X.
Kesimpulan Berdasarkan tujuan dari penelitian risiko
ergonomi akibat gangguan musculoskeletal
pada perawat poli dengan menggunakan
kuesioner Nordic Body Map didapatkan
beberapa kesimpulan yaitu bagian otot pada
perawat yang beresiko mengalami cidera
yaitu leher, tengkuk, bahu kiri dan kanan,
punggung dan pinggang serta pangggul.
Kekuatan jurnal ini adalah penelitian ini dapat
memberikan informasi tentang risiko
ergonomi pada perawat poli di RS X dan
dapat menjadi acuan untuk melakukan
tindakan pencegahan cidera otot pada perawat
poli. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan metode analitik dengan
menggunakan kuesioner Nordic Body Map
(NBM) yang dapat memberikan informasi
perubahan distribusi tingkat keluhan
musculoskeletal disorders (MSDs)
Kelemahan jurnal ini memiliki kelemahan. jumlah sampel
penelitian yang digunakan hanya sebanyak 30
perawat sehingga hasil penelitian ini tidak
dapat digeneralisasi ke populasi perawat poli
di rumah sakit lain.

Review Jurnal 3
Judul Perancangan Alat Bantu Memasukan Gabah
Ergonomis Ke Dalam Karung – Studi Kasus
Di Penggilingan Padi Pak Santo
Jurnal Ergonomi Indonesia
Volome & Halaman Vol. 06 No. 01 Hal 8
Tahun 2020
Penulis Antonius Hari Pratama, Heri Setiawan
Reviewer Kelompok
Tanggal 17 November 2023
Abstrak Pabrik ini melayani proses penjemuran
sampai penggilingan padi. Pekerja dalam
melakukan proses kerja pada pabrik ini
menggunakan cara tradisional, mulai aktivitas
dari penjemuran sampai pengemasan.
Produktivitas dalam proses pengemasan
gabah dari dijemur dimasukkan dalam karung
masih memerlukan waktu lebih dari 60
detik/karung pada karung yang berisi 25 kg,
sehingga kurang efisien dalam waktu proses
kerja.
Pengantar Salah satu pabrik padi yang berada di desa
Tegal Arum yaitu Pabrik Penggilingan Padi
Pak Santo. Pabrik ini memiliki empat orang
pekerja. Pekerja melakukan semua proses
pascapanen, mulai dari penjemuran sampai
penggilingan padi. Tingkat produktivitas
masih belum optimal terbukti dengan masih
lamanya proses pengantongan gabah kering
ke dalam karung, sehingga proses
penggilingan harus menunggu kedatangan
gabah kering dalam karung.
Metode Penelitian Pengamatan dilakukan pada pabrik
penggilingan padi Pak Santo di Desa Tegal
Arum, Kelurahan Sepancar Lawang Kulon,
Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu,
Sumatera Selatan. Pengamatan dilakukan
dengan melihat aktivitas yang berlangsung
dan juga melakukan wawancara dengan
empat pekerja pabrik untuk mengetahui
masalah yang dialami dalam proses
pengantongan gabah. Untuk mendukung hasil
wawancara dilakukan penyebaran kuisioner
Nordic Body Map dan perhitungan skor
REBA kepada pekerja pabrik. Pengolahan
data untuk menghasilkan alat menggunakan
metode Nigel Cross (Cross, 1994; Setiawan,
2017a).
Hasil Penelitian Perbaikan yang dilakukan pada alat bantu
memasukkan gabah ke dalam karung yaitu
penambahan papan yang berfungsi sebagai
alas karung. Tambahan lainnya yaitu hand
grip yang diletakkan pada ujung pegangan
belakang supaya menghindarkan tangan
pekerja dari resiko tergores saat menggunakan
alat. Besar biaya yang dibutuhkan untuk
membuat alat bantu memasukkan gabah ke
dalam karung ini didapat dengan
menjumlahkan biaya material dan biaya non
material (Sudiarta, 2011). Total biaya yang
harus dikeluarkan dalam pembuatan alat
sebesar Rp
1.585.400.
Kesimpulan Hasil rancangan alat bantu memasukkan
gabah ke dalam karung memiliki dimensi
tinggi 175 cm, panjang 90 cm, dan lebar 60
cm. Berdasarkan NBM, penggunaan Abakan
Gadak berdampak pada peningkatan kualitas
hidup/kesehatan pekerja melalui penurunan
keluhan otot pada bagian leher atas dan
bawah sebesar 50%, bagian bahu (kiri dan
kanan) tidak mengalami penurunan, lengan
atas (kanan dan kiri) terjadi penurunan
sebesar 50%, punggung turun 25%, pinggang
turun 75%, pinggul turun 25%, siku (kanan
dan kiri) turun 50%, lutut (kanan dan kiri)
turun menjadi 50%, dan betis (kanan dan kiri)
turun sebesar 25%. Selain itu, terjadi
peningkatan produktivitas kerja melalui
penurunan proses waktu kerja. Terjadi
perubahan ratarata waktu sebelum
penggunaan alat dan sesudah penggunaan
alat. Sebelum menggunakan alat rata-rata
waktu yang dihasilkan 69,75 detik/karung,
sedangkan setelah penggunaan alat rerata
waktu yang dihasilkan 59,12 detik/karung.
Terjadi penurunan sebesar 10,63 detik/karung
atau 15,24%.
Kekuatan merancang alat bantu ergonomis untuk
memasukkan gabah ke dalam karung di
penggilingan padi Pak Santo. Alat bantu
tersebut didesain untuk mengurangi kelelahan
otot dan meningkatkan produktivitas pekerja
melalui pengurangan waktu kerja.
Kelemahan jurnal ini tidak menjelaskan secara rinci
tentang prosedur pengujian alat bantu
ergonomis yang dirancang, seperti bagaimana
alat bantu tersebut diuji, siapa yang menguji,
dan bagaimana hasil pengujian diukur.

Review Jurnal 4
Judul Ergonomi Dalam Pembelajaran Menunjang
Profesionalisme Guru Di Era Global
Jurnal Pendidikan Indonesia
Volome & Halaman Vol. 5, No. 1 Hal 15
Tahun 2016
Penulis Pande Wayan Mustika, I Made Sutajaya
Reviewer Kelompok
Tanggal 17 November 2023
Abstrak Melalui telaah kajian pustaka ditelusuri
prinsip-prinsip ergonomi yang relevan
diterapkan dalam pembelajaran. Hasil kajian
menunjukkan bahwa para guru saat ini belum
memahami prinsip-prinsip ergonomi yang
relevan dalam pembelajaran.
Pengantar Salah satu prinsip dasar ergonomi dalam
perancangan adalah human-centered design.
Maksudnya adalah suatu rancangan
hendaknya memperhatikan factor manusia
sebagai pengguna yang mempunyai berbagai
keterbatasan secara individu dan juga
memiliki variasi antar individu (Iridiastadi,
2014). Selain itu ergonomi adalah ilmu yang
dalam penerapannya berusaha agar manusia
bisa selaras dengan pekerjaan dan lingkungan
sehingga proses perancangan juga harus
sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang
menggunakannya (Wignjosoebroto, 2000).
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah kajian pustaka
yang diperoleh melalui berbagai sumber.
Argumentasi penulis diarahkan kepada upaya
memadukan pengalaman pembelajaran yang
digeluti penulis selama ini dan disinkronkan
dengan teori yang ada. Berbagai kendala di
lapangan yang sering dijumpai penulis dalam
pembelajaran berusaha dicarikan alternatif
solusinya melalui kajian ini.
Hasil Penelitian Pemanfaatan prinsip-prinsip ergonomi dalam
mendesain suatu produk membuat produk
tersebut menjadi lebih sesuai dengan pemakai
(users friendly), memuaskan, nyaman dan
aman (Velasco, 2002). Untuk memudahkan
dan mengurangi dampak negatif yang
mungkin timbul, penerapan ergonomi
hendaknya menggunakan bahasa yang
sederhana, bahasa perusahaan atau bahasa
masyarakat.
Kesimpulan Pengetahuan guru mengenai prinsipprinsip
ergonomi dalam pembelajaran
sangat relevan di dalam upaya meningkatkan
profesionalisme guru, Pemahaman guru
mengenai peranan prinsip-prinsip ergonomi
dalam pembelajaran dan dampak yang
ditimbulkan oleh sarana dan prasarana yang
tidak ergonomik dapat menambah
wawasannya dalam upaya pengelolaan kelas,
dan Kendala yang dihadapi dalam
mensosialisasikan prinsip-prinsip ergonomi
dalam pembelajaran dapat dijadikan
tantangan sekaligus peluang dalam penerapan
ergonomi di sekolah.
Kekuatan memberikan pemahaman yang jelas tentang
prinsip-prinsip ergonomi dalam pembelajaran
dan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat
meningkatkan profesionalisme guru di era
global. Jurnal ini juga mengidentifikasi
kendala yang dihadapi dalam
mensosialisasikan prinsip-prinsip ergonomi
dalam pembelajaran dan memberikan
rekomendasi untuk mengatasi kendala
tersebut.
Kelemahan memberikan contoh konkret tentang
bagaimana prinsip-prinsip ergonomi dapat
diterapkan dalam pembelajaran1. Selain itu,
jurnal ini hanya membahas prinsip-prinsip
ergonomi yang relevan dalam pembelajaran
secara umum, tanpa memberikan fokus pada
prinsip-prinsip ergonomi yang spesifik untuk
konteks Indonesia.

Review Jurnal 5
Judul Perancangan peralatan secara ergonomi
Untuk meminimalkan kelelahan di pabrik
Kerupuk
Jurnal Prosiding Semnastek
Volome & Halaman TI – 014, Hal 1-8
Tahun 2016
Penulis Meri Andriani, Subhan Subhan
Reviewer Kelompok
Tanggal 8 November
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
stasiun kerja yang ergonomis melalui
perancangan peralatan meja dan kursi.
Penelitian dilakukan pada pabrik kerupuk
yang berada di Medan. Perancangan
dilakukan untuk mendapatkan waktu kerja
yang optimal dalam bekerja sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian
menggambarkan adanya stasiun kerja yang
tidak ergonomis sehingga operator bekerja
dengan gerakan-gerakan tidak efektif dan
postur kerja yang tidak ergonomis.
Pengantar Penelitian bergerak dalam bidang
industri kerupuk yang berada di Medan,
obyek penelitian ada pada operator di stasiun
kerja pengulenan adonan kerupuk. Bagian
pengulenan adonan kerupuk merupakan
proses pencampuran bahan baku yang
dilakukan secara manual dan berulang,
dimana operator pada saat proses tersebut
terlalu membungkuk. Hasil wawancara
dengan operator, mereka
mengeluhkan adanya nyeri pada bagian
punggung, sehingga mereka merasakan
ketidaknyamanan dalam bekerja.
Ketidaknyamanan bekerja menyebabkan
cepatnya operator mengalami kelelahan dan
operator bekerja tidak optimal.
Metode Penelitian Antropometri dan persentil sebagai dasar
perancangan, metode RULA (Rapid Upper
Limb Assesment) sebagai dasar menganalisa
postur kerja operator, waktu siklus untuk
menentukan waktu baku dan output standar,
simulasi untuk membandingkan postur kerja
yang aktual dengan postur kerja yang
ergonomis.
Hasil Penelitian Waktu standar yang diperlukan sebesar 4,89
menit, sementara postur kerja yang didapat
dengan level 7 dan 6 dengan kategori
tindakan dalam waktu dekat. Hasil penelitian
setelah dilakukan perancangan peralatan
dengan waktu standart sebesar 0,98 menit dan
postur kerja yang didapat kebanyakan pada
level 1 dengan kategori aman.
Kesimpulan Perlu adanya perancangan peralatan secara
ergonomis.
Kekuatan Penelitian ini memberikan solusi untuk
mendapatkan stasiun kerja yang ergonomis
melalui perancangan peralatan meja dan
kursi.
Kelemahan Penelitian ini hanya dilakukan pada pabrik
kerupuk yang berada di Medan, sehingga
hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi
ke pabrik kerupuk lainnya.

Anda mungkin juga menyukai