Anda di halaman 1dari 3

Pihak pro =

a dirga

b olyv

e feni

Pihak kontra =

c ihsan

d ica

f hendi

Awalnya ada a,b,c duduk di dalam kelas, lagi ngerjain tugas terus sedikit mengeluh.

A: hadeh tugas ini nggak selesai-selesai ya

B: iya haha, baru selesai satu udah ada aja tugas baru

C: mau gimana lagi kan, namanya juga kuliah

B: iya sih, bener juga. Belum lagi semester depan, pasti makin banyak lagi

Nggak lama datang temannya d,e, dan f

D: hey, pada bahas apaan ini?

F: iya nih, kelihatannya serius

C: bukan apa-apasih, lebih tepatnya ngeluhin masalah tugas haha

E: iyaa kan, tugasnya banyak banget, nggak ada habis-habisya.

A: setuju! Rasanya pengen buat cepat-cepat lulus

D: kalau aku nggak, aku takut cepat lulus.


E: loh kenapa, bukannya harusnya senang ya bisa cepat lulus?

F: tapi aku juga sama, aku takut cepat lulus. Takut susah cari pekerjaan. Takut jadi pengangguran

B: bener sih, belum lagi pengangguran di Indonesia ini udah banyak banget (kasih liat jumlah
pengangguran di Indonesia sambil share screen lewat infocus)

A: wahh, banyak banget. kayaknya pemerintah harus bisa cepat-cepat atasin masalah ini

C: nggak perlu kayak gitu sebenarnya. Pengangguran nggak seburuk yang ada dipikiran kita

E: Eh, kok bisa gak seburuk itu, pengangguran itu permasalahan yang serius loh .data menunjukkan
bahwa jumlah pengangguran di Indonesia meningkat. Itu artinya ada masalah yang perlu segera diatasi
oleh pemerintah.

C: Tapi apa benar pengangguran itu masalah yang perlu diperhatikan? Saya pikir setiap orang punya
jalannya masing-masing. Mungkin bagi sebagian orang, pengangguran adalah pilihan atau bagian dari
perjalanan hidup mereka.

A: Iya ok, itu pilihan mereka. Tapi coba kita lihat justru banyak dari mereka yang menjadi beban
masyarakat. Mereka mau nggak mau ketika memilih untuk menganggur berari harus siap menghadapi
apa pun termasuk tidak makan. Bnyak yang membuat onar terhadap masyarakat awa, misal pencurian,
begal dan lain-lain

D: Tapi tidak semua pengangguran itu bermasalah. Beberapa orang mungkin memanfaatkan waktu
luang mereka untuk mengembangkan keterampilan atau mencari pekerjaan yang lebih sesuai.

E: Iya, tapi kita nggak bisa menutup mata terhadap fakta bahwa ada banyak lulusan yang sulit
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang studi mereka.

B: Tapi lihatlah dampaknya, banyak orang yang menganggur berpotensi mengalami kesulitan ekonomi
dan kemakmuran masyarakat. Contoh dalam penerimaan pendapatan negara kita, ketika kita banyk yng
menganggur pasti pendapatan rill yang kita dapat nggak akan sama dengan pendapat yang seharusnya.
Ini pasti udah melemahkan fondasi untuk menjadi negara maju.

F: Tapi apakah itu berarti pemerintah harus turun tangan secara langsung? Mengatasi pengangguran
seharusnya bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah. Mungkin ada peran sektor swasta atau
bahkan inisiatif masyarakat juga.

A: Memang benar, tapi setidaknya pemerintah bisa memberikan dukungan dan menciptakan kebijakan
yang mendukung penciptaan lapangan kerja. Misalnya, mendorong investasi, memberikan pelatihan
keterampilan, atau menciptakan program-program yang mendukung pengusaha kecil dan menengah.

C: Tapi bagaimana jika kita melihat pengangguran sebagai sesuatu yang biasa? Bukan sebagai beban
masyarakat, melainkan sebagai bagian dari dinamika ekonomi.
B: Tapi jumlahnya sudah terlalu besar untuk dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Dan kita sebagai
masyarakat juga harus peduli terhadap sesama.

E: Jadi sebaiknya pemerintah ikut campur tangan, tapi juga perlu ada perubahan sikap dan mindset dari
masyarakat terkait pengangguran.

D: Hmm, mungkin ada solusi yang lebih kompeherensif, yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat secara bersama-sama.

F: Seperti apa solusi yang kamu pikirkan?

A: Mungkin dengan menciptakan program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar,
serta mendukung inovasi dan kreasi masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja baru.

B: Dan tentu saja, pemerintah juga harus melakukan reformasi dalam sistem pendidikan agar lebih
sesuai dengan kebutuhan industri.

C: Intinya, kita perlu mencari solusi yang tidak hanya menangani akibat pengangguran, tetapi juga
mengatasi penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai