OLEH
MUHAMMAD FADIL
Nim. B2B123052
KENDARI
2023
ABSTRAK
Kewirausahaan merupakan suatu atribut kepribadian yang memungkinkan
seseorang untuk menemukan sesuatu sumber daya dengan penuh semangat
melalui kombinasi strategi baru untuk menghasilkan sumber daya yang
signifikan nilai pasar. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengkaji
pentingnya intelektual agility-resonansi bisnis di seluruh sektor industri di
Indonesia. Data kuantitatif dikumpulkan dari usaha mikro kecil dan menengah
dan dianalisis menggunakan Analisis garis SEM-PLS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa resonansi intelektual agility kreativitas wirausaha
meningkatkan kepuasan. Selanjutnya penelitian empiris pada aspek seperti
kesejahteraan psikologis, optimisme finansial, risiko pekerjaan, dan hasil
menunjukkan hal-hal yang bisa dicapai dicapai melalui resonansi ketangkasan
intelektual. Secara teoritis, kreativitas kewirausahaan merupakan suatu
intelektualitas yang bersumber dari dimensi sumber keunggulan kompetitif.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
BAB II KAJIAN TEORITIS .................................................................................... 5
2.1 Konsep Berbasis Sumber Daya (RBV) dalam Konteks Kewirausahaan ............... 5
1.2. Konsep Kreativitas Wirausaha........................................................................... 6
1.3. Konsep Kepuasan Wirausaha ............................................................................ 7
1.4. Konsep Resonansi Ketangkasan Intelektual ..................................................... 9
1.5. Pengaruh Kreativitas Wirausaha Terhadap Kepuasan Berwirausaha ........... 10
1.6. Pengaruh Kreativitas Wirausaha Terhadap
Kelincahan Resonansi Intelektual ................................................................... 11
1.7. Pengaruh Resonansi Ketangkasan Intelektual terhadap
Kepuasan Wirausaha ........................................................................................ 12
1.8. Pengaruh Kreativitas Wirausaha Terhadap Kepuasan Wirausaha Melalui
Resonansi Ketangkasan Intelektual ................................................................. 13
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 14
3.1. Variabel dan indakator Pengukuran .................................................................... 15
3.2. Kerangka Konsep ................................................................................................. 17
3.3. Pembahasan Teoritis ........................................................................................... 17
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 19
4.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 19
4.2. Saran...................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepuasan wirausaha menjadi ukuran pertumbuhan bisnis multisektor yang
diwujudkan melalui semangat kreativitas. Sementara itu, sumber daya dinamis
semakin menonjolkan kemampuan inovatif (Cheng & Yang, 2019; Ferreira &
Coelho, 2020; Lukovszki et al., 2020). Kreativitas berdampak negatif terhadap
keunggulan kompetitif (Elidemir et al., 2020). Salah satu kelemahan kreativitas
seni adalah heterogenitas pasar yang memicu kepuasan wirausaha. Oleh karena
itu, penelitian ini berfokus pada pengembangan model konseptual kreatif untuk
meningkatkan kepuasan wirausaha (Miao et al., 2020)
Penelitian sebelumnya telah dilakukan mengenai kreativitas
kewirausahaan. Bukti pertumbuhan kinerja bisnis didasarkan pada peningkatan
inovasi kreatif (Chang & Chen, 2020; Hong et al., 2018; Silva et al., 2009).
Selain itu, peningkatan inovasi kreatif juga dipicu oleh manajemen
pengetahuan (Wendra & Alhadar, 2020; Zahedi & Naghdi Khanachah, 2020),
pemasaran intelijen bisnis (Cacciolatti & Fearne, 2013; Khalil Al-Hyari et al.,
2012; Neubert & van der Krogt, 2018), kesiapan sumber daya manusia
(Tjahjadi et al., 2020) dan kesiapan teknologi (Rivera et al., 2020; Tortora et
al., 2021). Oleh karena itu, diasumsikan bahwa ketangkasan intelektual
meningkatkan kepuasan wirausaha.
Konstruksi kreatif mengarah pada kesuksesan karir yang mendukung
kepuasan kewirausahaan (Chen et al., 2018; Ramawati & Sandroto, 2020).
Penelitian yang berbeda dan inovatif melemahkan situasi ekonomi seseorang.
Sebaliknya, kepuasan pribadi dipengaruhi secara positif oleh pendapatan
(Höllen et al., 2020). Kreativitas kolaboratif dan motivasi pekerja saling
melengkapi dalam meningkatkan kepuasan (Sacchetti & Tortia, 2013). Namun
Lee dan Kim (2019) menyatakan bahwa kreativitas kewirausahaan yang
diwujudkan melalui bisnis start-up yang berkualitas berpotensi meningkatkan
1
2
teori RBT, dimana kreativitas memiliki nilai yang tidak berwujud (Barney,
1991). Namun, sumber daya ini menentukan keberlanjutan strategi bisnis. IAR
dibangun berdasarkan konsep yang menggemakan kelincahan intelektual yang
berasal dari bagaimana kreativitas membantu pencapaian kepuasan wirausaha.
Intellectual agility-resonance merupakan komponen terkait keterampilan yang
memungkinkan seseorang untuk selalu mengeksplorasi sumber daya untuk
memperoleh lebih banyak pengetahuan. Dengan kata lain, peningkatan
ketangkasan mencerminkan intelektualitas yang bersumber dari sumber daya
kreatif, yang tidak diragukan lagi memberikan kepuasan bagi wirausahawan.
Kepuasan wirausaha dikaitkan dengan kebutuhan untuk mencapai rasa percaya
diri dan inovasi yang tinggi tanpa terbebani secara psikologis untuk
memperoleh pendapatan setinggi-tingginya. Ini adalah konsep pertama yang
secara khusus membahas perusahaan mikro dan kecil dalam literatur yang ada.
Tingginya tingkat kepuasan wirausaha didukung oleh kemampuan dan sumber
daya manusia yang kreatif yang dapat terus menerus bersumber dari
pengetahuan dan keterampilan manusia. Menurut Barney (1991), dalam teori
pandangan berbasis sumber daya, perusahaan biasanya menekankan
kemampuan tertentu yang konsisten dengan strategi yang berfokus pada
pengembangan produk baru. Konsep model eksternal menyoroti pentingnya
resonansi kelincahan intelektual yang diperoleh dari sumber daya internal dan
perusahaan yang mampu meningkatkan kepuasan wirausaha. Oleh karena itu,
semakin tinggi peran ketangkasan intelektual yang bergema dalam persaingan
bisnis dalam menghadapi tuntutan yang heterogen, maka semakin besar
kebutuhan kreativitas wirausaha untuk menggali potensi sumber daya yang
layak dan tidak dapat ditiru oleh pesaing, sehingga meningkatkan kepuasan
wirausaha.
Berdasarkan penelitan Terdahulu, Seluruh sektor UMKM di Jawa
Tengah diteliti dan ada dua alasan penting yang menentukan pemilihan sektor
tersebut sebagai konteks penelitian ini. Yang pertama adalah usaha mikro
4
industri kreatif yang berbasis pada usaha nenek moyang dan ahli waris. Kedua,
faktor demografi menyebabkan orang-orang memikirkan diri mereka sendiri
untuk terus terlibat dalam bisnis tertentu daripada mencoba pekerjaan baru
dengan risiko yang mereka tanggung sendiri. Oleh karena itu, penelitian
empiris ini bertujuan untuk mengembangkan model konseptual dari sudut
pandang teoritis. Ini mengeksplorasi cara untuk menjembatani kesenjangan
atau keterbatasan pengetahuan yang terkait dengan kreativitas dan kepuasan
kewirausahaan melalui resonansi ketangkasan intelektual. Relevansi praktis
dari kontribusi konseptual ini menekankan pada potensi kolaboratif dan
tantangan antusiasme yang dihadapi bersama sebagai keunggulan komparatif
kreativitas wirausaha dalam menghadapi tuntutan yang semakin heterogen.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
5
6
mengarah pada kepuasan materi (Dawson, 2017), dan non materi (Carree &
Verheul, 2011; Chakraborty et al., 2019).
14
15
pengakuan dari
orang lain
Memiliki sikap
mengantisipasi
setiap risiko kecil
yang ada
mengakibatkan
munculnya risiko
besar.
Keyakinan bahwa
kewirausahaan
jauh lebih baik
pendapatan
dibandingkan
sebelumnya
Resonansi Kritis melihat masa Sensitif dalam (Dabić et al.,
Ketangkasan depan peluang (Z.1) menentukan 2021; Hiong
Intelektual Kolaboratif & peluang bisnis baru et al., 2020)
(Z) semangat dalam Terbuka untuk
menghadapi bekerja sama untuk
tantangan (Z.2) menghadapi
Skeptis terhadap tantangan pasar
yang belum teruji Ketidakmampuan
(Z.3) menerima
Konfigurasikan perubahan tanpa
pengetahuan dan melalui proses
pengalaman baru pengecekan
(Z.4) Berusaha untuk
Analisis memperbarui dan
pengetahuan dari mengkonfigurasi
berbagai perspektif pengetahuan dari
(Z.5) pengalaman untuk
menghadapi
tantangan di masa
depan
Melakukan analisis
berulang-ulang dari
pengetahuan terkini
17
Resonansi
Ketangkasan
Intelektual
H2 (Z)
H3
H4
Kreativitas KEPUASAN
Wirausaha WIRAUSAHA
(X) (Y)
H1
4.2. Saran
Dari ketiga hasil hipotesis yang dirumuskan dengan berdasar pada
penelitian terdahulu, maka kajian ini perlu di lanjutkan pada tahap penelitian
untuk mengetahui pengaruh simultan dari ketiga variabel. Sehingga hipotesis
Keempat bisa di ketahui pengaruhnya
19
DAFTAR PUSTAKA
20