Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS HUBUNGAN PRODUKTIVITAS UNIT CONSUMER

MARKETING AND SALES DENGAN PEMASARAN PRODUK


PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
WILAYAH BANDUNG

ICHWANSYAH WIRADIMADJA
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN................................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1. Produktivitas Karyawan................................................................................3
2.2. Pemasaran.....................................................................................................3
2.3. Konsep Pemasaran Holistik..........................................................................4
2.3.1. Internal Marketing..................................................................................5
2.3.2. Performance Marketing..........................................................................5
2.3.3. Relationship Marketing..........................................................................5
2.3.4. Integrated Marketing..............................................................................6
2.4. Integrated Marketing Communication..........................................................7
2.4.1. Pengertian Intergrated Marketing Communication................................7
2.4.2. Integrated Marketing Communication Mix...........................................7
2.5. Hasil Penelitian Terdahulu..........................................................................10
III. METODE RISET.............................................................................................12
3.1. Objek Penelitian..........................................................................................12
3.2. Metode Penelitian.......................................................................................12
3.3. Populasi dan Metode Penarikan Sampel.....................................................12
3.4. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................12
3.5. Pengujian Validitas dan Realibilitas...........................................................13
3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................13
3.7. Metode Analisis Data..................................................................................13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................14
4.1. Identitas Responden....................................................................................14
4.2. Deskriptif Variabel X..................................................................................15
4.3. Deskriptif Varibel Y....................................................................................16
4.4. Pembahasan.................................................................................................17
4.4.1.Analisis Deskriptif Variable X..............................................................17
4.4.2. Analisis Deskriptif Variable Y.............................................................18
4.4.3. Pengujian Hipotesis..........................................................................18
V. PENUTUP.........................................................................................................19
5.1. Kesimpulan.................................................................................................19
5.2. Saran............................................................................................................20
VI. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah
salah satu tugas dari mata kuliah. Ungkapan terima kasih disampaikan kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan semangat untuk
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan untuk
memperbaiki penyempurnaan tulisan ini. Akhir kata, penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan di bidang manajemen.

Penulis,
Ichwansyah Wiradimadja
I. PENDAHULUAN

Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang akan


mempengaruhi suatu perusahaan berhasil atau tidak. Tenaga kerja dituntut untuk
memiliki kinerja optimal agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai. Menurut
Sulistiyani & Rosidah (2003), sumber daya manusia memiliki posisi sangat
strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia memegang peranan penting
dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan. Untuk itulah eksistensi sumber
daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Menurut Mathis dan Jackson (2002),
kinerja karyawan adalah yang memengaruhi seberapa banyak mereka memberi
kontribusi kepada organisasi antara lain termasuk kuantitas output, kualitas
output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif.
Setiap karyawan memiliki latar belakang yang berbeda satu dan yang
lainnya sehingga mereka pun memiliki harapan-harapan yang berbeda terhadap
pekerjaannya. Hal tersebut akan memengaruhi dinamika hubungan antar
karyawan dan karyawan dengan perusahaan. Ekspetasi setiap karyawan dapat jadi
sejalan atau tidak sejalan atau bertentangan dengan visi dan misi perusahan. Di
sisi lain, aspek struktur organisasi juga dapat mempengaruhi segi-segi tertentu
dari efektivitas organisasi dan produktivitas karyawan. Karyawan cenderung
menjadi lebih terikat pada organisasi dan merasa lebih puas jika mereka
mempunyai kesempatan mendapat tanggungjawab yang lebih besar, jika tugas
mereka memungkinkan keterlibatan diri yang lebih besar dan mengandung lebih
banyak variasi sehingga karyawan termotivasi untuk lebih giat bekerja.
Pemasaran merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan. Unit
pemasaran memiliki tanggung jawab untuk memasarkan produk perusahaan dan
memastikan informasi mengenai produk sampai kepada konsumen. Produk yang
dipasarkan harusnya dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memudahkan
untuk memperoleh produk tersebut. Dalam bidang jasa, kepuasan konsumen
merupakan bagian terpenting. Menurut Tjiptono (2005:350), kepuasan pelanggan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang telah dia
rasakan dibandingkan dengan harapannya. Menurut Fagenbaum, dalam Nasution
(2004:41), kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya. Suatu produk

1
dikatakan berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada
pelanggan, yaitu sesuai dengan harapan pelanggan atau konsumen atas suatu
produk atau jasa sehingga produk atau jasa yang dihasilkan harus memenuhi
spesifikasi yang ditentukan pelanggan dan dinilai berkualitas, dengan kata lain
kualitas harus selalu berfokus pada kepentingan konsumen.
 

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produktivitas Karyawan
Menurut Sinungan (2003:1-2) mengemukakan bahwa, “Pada dasarnya
produktivitas mencakup sikap mental patriotik yang memandang hari depan
secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini lebih
baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.”
Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan rasio
antara output yang dihasilkan dengan input dari sumber-sumber yang digunakan
untuk mencapai hasil yang diharapkan, dengan kata lain input harus lebih besar
daripada ouput. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi efisiensi dan
efektivitas kerja seorang karyawan. Apabila dilihat dari sudut pandang yang
paling dasar, yakni perspektif individu, kemampuan (skill), dan pengetahuan.
Kemampuan (skill) dan pengetahuan seorang karyawan akan memengaruhi
pelaksanaan sehingga akan berpengaruh pula pada efektivitas kerja. Kemampuan
menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan.
Kemampuan berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki
orang untuk melaksanakan pekerjaan. Kemampuan (ability) (Gibson, 1984).
Kemampuan individu untuk menjadi lebih bernilai, terkendali, dan lebih efektif
harus dengan dukungan pelatihan, pengalaman (Bolman et al.  1999).
Menurut Timpe (2010:10) mengatakan bahwa salah satu ciri karyawan
yang produktif adalah yang memiliki motivasi tinggi karena karyawan yang
termotivasi akan memiliki kemauan keras untuk bekerja secara efektif dengan
atau tanpa pengawasan tekun, memiliki komitmen yang tinggi, memberikan
kontribusi besar bagi perusahaan.

2.2. Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) pokok dari pemasaran adalah tentang
mengidentifikasi kebutuhan manusia dan kebutuhan sosialnya. Atau dapat
dikatakan pemasaran adalah bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan dengan
cara yang menguntungkan.

3
Menurut Armstrong dan Kotler (2015:32-33) “Marketing is managing
profitable customer relationship and satisfying customer needs.”. Menurut Peter
Drucker (dalam Armstrong dan Kotler 2015:33) menyebutkan bahwa “Marketing
defined as the process by which company create the value for customers and build
strong customer relationships in order to capture value from customer in
return.”. Berdasarkan ketiga pendapat ahli yang telah dipaparkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah cara menciptakan pemenuhan kebutuhan
dan hubungan dengan konsumen serta mencapai tujuan perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan atas produk atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen. Menurut pendapat Kotler dan Keller (2012:18) pada dasarnya, dalam
kegiatan pemasaran mencakup lima konsep, diantaranya yaitu konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran dan konsep pemasaran
holistik.
 
2.3. Konsep Pemasaran Holistik
Menurut Kotler dan Keller (2012:19) konsep holistic marketing  adalah
konsep pemasaran yang berdasarkan pada pengembangan, desain dan
implementasi dari program pemasaran, proses dan aktivitas dalam memahami
cakupan dan keterkaitan berbagai hal tersebut.

  Gambar 2.1 Holistic Marketing


 Sumber: Buku Marketing Management (14th Edition) By Philip Kotler

4
Dalam pemasaran holistik, ada empat elemen inti penyusun yang meluas,
yaitu Internal Marketing, Integrated Marketing, Performance Marketing dan
Relationship Marketing. Adapun penjelasan dari keempat unsur tersebut akan
dijabarkan sebagai berikut:

2.3.1. Internal Marketing


Internal Marketing adalah komponen yang mengelola perekrutan,
pelatihan dan memotivasi karyawan yang mampu dan bersedia untuk melayani
konsumen dengan baik. Internal Marketing memastikan bahwa setiap orang dalam
organisasi menganut prinsip-prinsip pemasaran yang tepat dan sama. Internal
Marketing terdiri dari Marketing Department, Senior Department dan Department
yang lain.

2.3.2. Performance Marketing


Dalam pelaksanaan Performance Marketing, dibutuhkan pemahaman
mengenai aspek pengembalian finansial dan non-finansial kepada bisnis dan
masyarakat dari kegiatan dan program pemasaran. Top Marketer akan
menganalisis melalui angka penjualan yang dikaitkan dengan nilai-nilai
pemasaran untuk mengintepretasikan apa yang terjadi pada pangsa pasar, tingkat
kerugian pelanggan, kepuasan pelanggan, kualitas produk dan langkah-langkah
pemasaran lainnya.

2.3.3. Relationship Marketing


Relationship Marketing bertujuan untuk bertujuan untuk membangun
hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan bisnis perusahaan. Salah satu caranya dengan mengembangkan
hubungan yang dalam dan berkelanjutan dengan konsumen dan organisasi lainnya
yang berpengaruh langsung maupun tak langsung dalam kesuksesan kegiatan
pemasaran perusahaan tersebut. Relationship Marketing berperan mengelola tiga
elemen kunci dalam bisnis perusahaan dengan baik. Ketiga elemen tersebut yaitu
customers (pelanggan), channel (distributor) dan partner (rekan bisnis).

5
2.3.4. Integrated Marketing
Integrated Marketing adalah unsur yang memadukan berbagai macam
nilai yang ada dalam perusahaan dan kegiatan pemasaran serta menyatukannya
dalam satu program pemasaran untuk membuat, mengkomunikasikan dan
memberikan pandangan bagi konsumen sehingga konsumen mendapatkan nilai
yang lebih besar daripada sekedar suatu produk atau jasa yang dapat dikonsumsi.
Ada tiga aspek integrasi dalam Integrated Marketing yang harus disatukan oleh
perusahaan. Yang pertama yaitu aspek produk. Dalam strategi integrasi produk
dan jasa ini, perusahaan harus mengetahui jenis produk atau jasa apa yang sedang
diminati oleh pasar, lalu mengembangkan produk dan memberikan layanan sesuai
dengan referensi dari pengamatan produk atau jasa apa yang dibutuhkan oleh
pasar, kemudian memberikan keunggulan atau menjelaskan diferensiasi kepada
produk atau jasa tersebut.
Aspek kedua yaitu aspek channels (distribusi). Aspek distribusi ini
penting untuk mempermudah konsumen dalam memperoleh produk atau jasa
tersebut. Konsumen tentu tidak akan mengkonsumsi atau menggunakan suatu
produk atau jasa yang ketersediannya tidak ada di sekitar mereka. Oleh karena itu,
setiap nilai dalam aspek distribusi perlu dipertimbangkan dengan baik, bagaimana
pola dan target pendistribusiannya, serta biaya untuk pendistribusiannya.
Aspek ketiga yaitu aspek komunikasi. Seluruh aspek komunikasi dalam
perusahaan harus diintegrasikan untuk membentuk strategi integrasi komunikasi
pemasaran yang baik. Menggunakan strategi komunikasi yang terintegrasi berarti
memilih pilihan komunikasi yang saling memperkuat dan melengkapi. Salah
satunya dengan cara selektif memilih media komunikasi yang digunakan untuk
mengkomunikasikan produk kepada pelanggan, lalu mengelola tiap media
tersebut sesuai dengan pangsa pasar dan peruntukannya secara konsisten,
sehingga setiap media yang digunakan dapat memberikan kontribusi positif
masing-masing yang berbeda-beda dan menjangkau pasar yang luas dan
terspesifikasi. Aspek integrasi komunikasi ini sangat penting karena tanpa adanya
komunikasi, konsumen tidak akan tahu akan adanya suatu produk tersebut.
Dengan pengintegrasian ketiga aspek tersebut, diharapkan produk yang
dihasilkan lebih tepat guna kepada kebutuhan dan tepat sasaran kepada

6
permintaan pasar yang dituju. Dengan penyampaian menggunakan media yang
tepat dan menggunakan bahasa yang baik dan cocok, diharapkan konsumen dapat
lebih menangkap nilai-nilai lebih produk yang dikomunikasikan tersebut, dan
melakukan pembelian berkelanjutan.

2.4. Integrated Marketing Communication

2.4.1. Pengertian Intergrated Marketing Communication


Menurut Fill (2009: 257) Integrated Marketing Communication  adalah
sekumpulan unsur-unsur komunikasi pemasaran yang tersusun secara strategis,
yang lebih personalised, berorientasi pada konsumen dengan berbagai minat yang
berbeda, serta didukung oleh perkembangan teknologi. Sedangkan menurut Belch,
dan Belch (2009: 12) “Integrated Marketing Communication (IMC) is a business
process used to plan, develop, execute and evaluate coordinated, measurable,
persuasive brand communication program over time with consumer, customers,
prospects, employees, associates and other targeted relevant external and
internal audiences.” Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa Integrated Marketing Communication adalah proses bisnis yang
melibatkan seperangkat unsur-unsur komunikasi dan pemasaran yang tersusun
secara strategis untuk merencanakan, mengembangkan, melaksanakan dan
mengevaluasi program komunikasi merek dengan konsumen, pelanggan,
karyawan, mitra dan pihak internal serta eksternal yang relevan.

2.4.2. Integrated Marketing Communication Mix


Menurut Fill (2009:20) Bauran Integrated Marketing Communication
adalah saluran-saluran yang digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi
lebih fokus kepada seseorang atau sekelompok konsumen yang telah memiliki
ketertarikan terhadap penawaran-penawaran tertentu. Menurut Belch dan Belch
(2009:18) Integrated Marketing Communication Mix adalah alat dasar yang
digunakan perusahaan untuk mencapai target objek komunikasi. Dari kedua
pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Integrated Marketing
Communication Mix adalah saluran yang digunakan oleh perusahaan untuk
menyampaikan pesan yang konsisten dan jelas kepada konsumen.

7
Menurut Fill (2009:21) ada lima saluran komunikasi yang digunakan
oleh perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, yaitu:
a) Advertising  (Iklan)
Iklan adalah bentuk promosi suatu barang yang bersifat non-
personal. Iklan ini digunakan untuk mengirimkan pesan kepada banyak orang
sekaligus dalam skala nasional atau segmentasi yang
terspesialisasi. Advertising ini merupakan cara yang paling banyak digunakan
oleh perusahaan di dunia untuk meningkatkan penjualannya.
b) Sales Promotion  (Promosi Penjualan)
Sales Promotion terdiri dari beberapa teknik pemasaran untuk
meningkatkan nilai tambah dalam suatu penawaran. Tujuannya adalah untuk
mempercepat penjualan dan mengumpulkan informasi pemasaran. Termasuk
dalam kegiatan jangka pendek untuk mendapatkan konsumen yang mau membeli
produk atau jasa perusahaan tersebut dalam kurun waktu terbatas tersebut
c) Personal Selling  (Penjualan Perorangan)
Personal Selling adalah kegiatan yang dilakukan oleh tenaga penjualan
yang mendorong atau membujuk langsung konsumen untuk membeli produk
perusahaan tersebut. Personal Selling dilakukan secara tatap muka oleh tenaga
penjualan kepada konsumen agar dapat berinteraksi dan mempersuasi langsung
calon konsumen tersebut.
d) Public Relation  (Hubungan Masyarakat)
Public Relation fokus kepada pengelolaan hubungan antara perusahaan
dengan berbagai stakeholders untuk meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.
Termasuk dalam kegiatan pengiklanan secara tidak langsung melalui pihak ketiga,
dan menggunakan berbagai media. Dalam pengiklanannya tidak dikenakan biaya
langsung namun lebih kepada biaya menjalin hubungan
(melalui sponsorship, event management atau lobbying).
e) Direct Marketing  (Penjualan Langsung)
Direct Marketing merupakan suatu kegiatan pemasaran langsung yang
tidak hanya bertujuan untuk menambah jumlah penjualan, namun juga untuk
mengumpulkan informasi mengenai tanggapan berbentuk keluhan, saran atau
testimoni dari konsumen. Direct Marketing menjadi suatu standar bentuk

8
komunikasi pemasaran yang digunakan oleh berbagai perusahaan dan sifatnya
yang lebih personalised tanpa mengharuskan perusahaan menurunkan tenaga
penjualan untuk pertemuan tatap muka langsung dengan konsumen. Media yang
digunakan yaitu melalui telepon, surat, kolom pada surat kabar, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, menurut Belch dan Belch (2009:18) selain saluran yang
telah disebutkan sebelumnya. ada satu tambahan saluran yang saat ini digunakan
oleh perusahaan, yaitu:Interactive / Internet Marketing (Pemasaran interaktif
melalui internet)
f) Interactive Marketing
Merupakan bentuk pemasaran dan komunikasi dua arah antara
perusahaan dan konsumen, melalui perantara media interaktif. Media interaktif
adalah media yang memungkinkan informasi masuk dan keluar secara dua arah
antara perusahaan dan konsumen secara real-time. Contoh media interaktif yaitu
internet. Dengan internet marketing ini, pengguna tidak hanya dapat memperoleh
informasi mengenai produk yang diinginkan, namun juga memungkinkan untuk
memberikan tanggapan langsung berupa saran, keluhan dan pertanyaan yang
dapat langsung dijawab oleh perusahaan, bahkan juga dapat melakukan pembelian
langsung produk atau jasa dari perusahaan tersebut.

9
2.5. Hasil Penelitian Terdahulu  

10
11
12
13
III. METODE RISET

3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pemasaran produk PT
Telkom kepada konsumen. Adapun yang diteliti adalah konsumen kalangan
muda, khususnya mahasiswa. Penelitian ini bersifat kualitatif, skala likert.

3.2. Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei eksplanatori,
artinya metode yang akan memberikan penjelasan. Metode penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan kenapa suatu peristiwa atau konsep terjadi dan apa
yang menjadi sebab dan atau penyebab. Metode ini dapat menjelaskan kenapa
sesuatu terjadi (kondisi saat ini) dan apa yang akan terjadi dimasa datang.
Penelitian explanatory juga sering disebut penelitan pengujian hipotesis, yaitu
penelitian yang menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang dirumuskan.

3.3. Populasi dan Metode Penarikan Sampel


Dalam penelitian ini adalah siswa dan mahasiswa wilayah Kota
Bandung. Dari populasi yang ada diambil sampel sebanyak 50 responden, dengan
metode random sampling.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian. Untuk memperoleh informasi dan data yang
dibutuhkan tersebut dilakukan teknik pengambilan data, pada penelitian ini teknik
yang diambil adalah menggunakan kuesioner, yaitu melakukan penyebaran daftar
pertanyaan (kuesioner) pada konsumen khususnya mahasiswa untuk mendapatkan
data primer. Sedangkan untuk menilai kesahihan (validitas) dan kehandalan
(reliabilitas) instrumen, dilakukan dengan bantuan computer program SPSS
( Statistical Package for Social Science).

14
3.5. Pengujian Validitas dan Realibilitas
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian. Untuk memperoleh informasi dan data yang
dibutuhkan tersebut dilakukan teknik pengambilan data, pada penelitian ini teknik
yang diambil adalah menggunakan kuesioner, yaitu melakukan penyebaran daftar
pertanyaan (kuesioner) pada konsumen khususnya mahasiswa untuk mendapatkan
data primer. Sedangkan untuk menilai kesahihan (validitas) dan kehandalan
(reliabilitas) instrumen, dilakukan dengan bantuan computer program SPSS
( Statistical Package for Social Science).

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kota Bandung pada tanggal 30
Juni 2018. Penelitian dilakukan dalam waktu satu hari dalam hal menyebarkan
kuesioner. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
 Tahap persiapan: perencanaan, pembuatan alat ukur, pra uji, penentuan
lokasi sampel, penggandaan alat ukur.
 Tahap pelaksanaan: proses pengumpulan data.
 Tahap pengolahan dan intrepretasi data: pengkodean data, klasifikasi data,
analisis data, intrepretasi data.
 Tahap pelaporan: penulisan naskah, penyuntingan naskah, penggandaan
naskah, dan distribusi, presentasi laporan.

3.7. Metode Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik deskriptif,uji validitas,uji reliabilitas.

15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Identitas Responden
Karakteristik Responden
Dengan 50 responden yang digunakan memiliki karakteristik sebagai berikut ini:
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


 

Karakteristik Responden Tahun Angkatan

4.2 Karakteristik Responden Tahun

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel Angkatan

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

16
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

4.2. Deskriptif Variabel X

Tabel 4.5 Deskriptif Variabel X


 

Gambar 4.3 Descriptive Statistics Variabel X

17
4.3. Deskriptif Varibel Y

 Tabel 4.6 Deskriptif Varibel Y

 Gambar 4.4 Descriptive Statistics Variabel Y

 4.4. Pengujian Hipotesis


Hipotesis yang diajukan:
H0: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara produktivitas kerja terhadap
pemasaran produk
Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara produktivitas kerja terhadap
pemasaran produk
Produktivitas dan Pemasaran

Gambar 4.5 Deskriptif Statistik Produktivitas dan Pemasaran

Pada gambar 4.3 rata-rata X adalah 17,14 sedangkan Y adalah 28,92. Simpangan
baku atau standar deviasi untuk X adalah 2,23 sedangkan Y adalah 3,75 N adalah
kasus yang berjalan.

18
Korelasi Produktivitas karyawan dan Pemasaran 

Gambar 4.6 Korelasi Produktivitas karyawan dan Pemasaran

Pada gambar 4.4 di atas besarnya korelasi antara X terhadap Y adalah


0,536 dengan signifikansi sebesar 0,000. Pengujian dilakukan pengujian dua ekor
dengan kasus yang jalan adalah 50. Adapun ketentuan apabilan signifikansi di
bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha. Maka kesimpulannya ada hubungan yang
nyata dan signifikan antara produktivitas karyawan dengan pemasaran.
Bila dibandingkan dengan tabel, besar r tabel dengan n 50 pada
kesalahan 5% adalah 0,279 dan pada kesalahan 1% adalah 0,361 berarti 0,536 >
0,361 > 0,279, maka kesimpulannya ada hubungan yang nyata dan signifikan
antara produktivitas karyawan dengan pemasaran. Dengan demikian data yang
diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel
diambil atau data tersebut mencerminkan keadaan populasi. Hal tersebut berarti
Ha diterima dan H0 ditolak.

4.4. Pembahasan

4.4.1.Analisis Deskriptif Variable X


Pada penelitian saat ini mengenai hubungan antara produktivitas
karyawan terhadap pemasaran produk memiliki koefisien 0,536 dan menunjukkan
tingkat hubungan yang sedang. Variabel X atau produktivitas karyawan memiliki
dua indikator yaitu output perusahaan dan kinerja pegawai. Output perusahaan
memiliki rata-rata 3,49 sedangkan kinerja pegawai memiliki rata-rata 3,3. Bahwa
produktivitas karyawan PT Telkom khususnya untuk wilayah Bandung

19
berhubungan dengan pemasaran produk atau dengan kata lain produktivitas
karyawan yang baik akan menghasilkan pemasaran produk yang baik pula.

4.4.2. Analisis Deskriptif Variable Y


Penelitian saat ini khususnya pada variabel pemasarannya memiliki
realibilitas sebesar 0,786. Berdasarkan indikator-indikator, yaitu produk diminati
konsumen memiliki rata-rata 3,59, pelayanan purna jual memiliki rata-rata 3,54,
promosi memiliki rata-rata 3,66, dan hubungan terhadap konsumen memiliki rata-
rata 3,65. Dari keempat indikator tersebut promosi yang memiliki nilai rata-rata
terbesar.
Penelitian yang dilakukan saat ini pada bagian atau indikator promosinya
sudah baik bahkan memiliki nilai rata-rata tertinggi dibandingkan indikator
lainnya. Hal tersebut berarti PT Telkom Wilayah Bandung telah melakukan
promosi yang baik kepada konsumennya.

4.4.3. Pengujian Hipotesis


Hipotesis berbunyi “Terdapat hubungan yang signifikan antara
produktivitas kerja terhadap pemasaran produk”. Data yang dikorelasikan adalah
data variabel produktivitas karyawan (X), dan data variabel pemasaran (Y). Hasil
perhitungan  diperoleh korelasi antara produktivitas karyawan dengan pemasaran
sebesar 0,536 dengan nilai signifikansi adalah sebesar 0,000. Bila dibandingkan
dengan tabel, bessar r tabel dengan n 50 pada kesalahan 5% adalah 0,279 dan
pada kesalahan 1% adalah 0,361 berarti 0,536 > 0,361 > 0,279, maka
kesimpulannya ada hubungan yang nyata dan signifikan antara produktivitas
karyawan dengan pemasaran. Dengan demikian data yang diperoleh dari sampel
dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel diambil atau data tersebut
mencerminkan keadaan populasi. Hal tersebut berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara produktivitas karyawan dengan pemasaran, hal tersebut berarti
bahwa bila produktivitas karyawan ditingkatkan, maka akan dapat meningkatkan
pemasaran.

20
Tabel 4.9 Correlations
 

Tabel 4.10  Descriptive statistics


 

Tabel 4.11 Model Summary

Pengaruh produktivitas karyawan terhadap pemasaran diketahui melalui


koefisien determinasi, yaitu r2 = 0,5362 = 0,287. Artinya varian yang terjadi pada
variabel pemasaran 28,7% ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel
produktivitas karyawan. Atau dengan kata lain pengaruh produktivitas karyawan
terhadap pemasaran adalah 28,7% dan selebihnya 71,3% ditentukan oleh faktor
lain.

21
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
PT. TELKOM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. TELKOM menyediakan sarana
dan jasa layanan Telekomunikasi dan Informasi kepada masyarakat di seluruh
Indonesia, baik untuk personal user maupun untuk corporate user.
Penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 50
orang mahasiswa. Variabel X atau produktivitas karyawan dalam penelitian ini
memiliki dua indikator, yakni output perusahaan memiliki rata-rata 3,49 dan
kinerja pegawai memiliki rata-rata 3,39. Indikator output perusahaan memiliki
rata-rata yang paling besar dibandingkan kinerja pegawai. Di sisi lain, variabel Y
atau pemasaran dalam penelitian ini memiliki empat indikator, yakni produk
diminati konsumen memiliki rata-rata 3,59, pelayanan purna jual memiliki rata-
rata 3,54, promosi memiliki rata-rata 3,66, dan hubungan terhadap konsumen
memiliki rata-rata 3,65. Indikator promosi memiliki rata-rata paling besar
dibandingkan indikator lainnya. Hal tersebut berhubungan dengan penelitian
terdahulu bahwa PT. Telkom telah melakukan personal service atau dengan kata
lain mempromosikan langsung kepada konsumen dengan baik.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini terbukti atau dapat diterima sehingga dapat
diketahui hubungan antara produktivitas karyawan terhadap pemasaran produk
PT. Telekomunikasi Indonesia Wilayah Bandung sebesar 0,536. Adapun tingkat
koefisiennya sedang, yaitu dalam range 0.40 – 0.599.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa dari
produktivitas karyawan,khususnya pada indikator output perusahaan sudah baik.
Di sisi lain, pada pemasaran produk, khususnya pada indikator promosi sudah
baik.

22
Adapun untuk produktivitas karyawan, khususnya pada indikator
pelayanan purna jual memiliki nilai rata-rata yang paling rendah. Sedangkan pada
pemasaran produk, kinerja pegawai memiliki nilai rata-rata yang paling rendah.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, peneliti memberikan saran antara
lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan purna jual kepada konsumen. Berikan pelayanan
yang optimal dan merespon secara cepat apabila ada keluhan dari
pelanggan mengenai produk yang digunakan.
2. Meningkatkan kinerja pegawai dengan cara memberikan pelatihan-
pelatihan baik yang bersifat memotivasi pegawai maupun yang bersifat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan. Di samping itu,
dapat pula memberikan insentif atau penghargaan yang lebih baik kepada
pegawai yang memiliki kinerja bagus agar karyawan lainnya terpacu untuk
bekerja lebih baik lagi.
 

23
VI. DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.). Dipetik Desember 22, 2015, dari Telkom. co.id: http://www.telkom.co.id/


UHI/UHI2011/ID/0312_produk.html

Budianto, A. A. (2015). Analisis Integrated Marketing Communication


Mix Wifi.id PT.Telekomunikasi Indonesia Witel Jabar Tengah. Bandung.

Darmawan, R. B. (t.thn.). Analisis Produk Speedy TELKOM Sustain terhadap


Kompetitor. 14.

Pratiwi, A. (2014). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja


Pegawai. Semarang.

24

Anda mungkin juga menyukai