Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KINERJA DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI

DI SMK NEGERI 1 KARANGTENGAH CIANJUR

DOSEN PEMBIMBING

Ir. Iim Takwim, ST.,MM,IPM.,Asean Eng

DISUSUN OLEH

WIDI FEBRIYANTI

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BANDUNG

JL. Muararajeun Lama 51 Terusan Jl. Dipenogoro Timur Bandung

Tlp/Fax. (022) 20527575

Email : stiabandung@gmail.com Website : www.stiabandung.ac.id


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Operasi Bisnis Kinerja

dan Produktivitas Karyawan di SMK Negeri 1 Karangtengah ini dengan baik serta tepat

waktu. Seperti yang sudah kita tahu Operasi Bisnis dalam Bidang Jasa mencakup

aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam penyediaan jasa kepada pelanggan, seperti

penyediaan layanan Kesehatan, keuangan, transportasi, penididikan dan lain

sebagainya.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang Kinerja dan Produktivitas

Karyawan di sekolah. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong

menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak

kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan

guna kesempurnaan makalah ini. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam

penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak

terima kasih.

Cianjur, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………...... i

Daftar isi …………………………………………………………………………………..……….….…... ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….….. 1

1.3 Tujuan Masalah …………………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………..…. 2

2.1 Pengertian Pegawai ………………………………………………………………….………………..… 2

2.2 Pengertian Poduktivitas Kerja ………………………………………………………….…. 3

2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja …………………….….. 6

2.4 Aspek – Aspek Produktivitas Kerja ……………………………………………………..… 9

2.5 Kinerja Dan Produktivitas Pegawai Di Smk Negeri 1 Karangtengah ………….. 11

2.5.1 Sejarah Singkat Smk Negeri 1 Karangtengah ………………………………… 11

2.5.2 Visi Dan Misi Sekolah ……………………………………………………………..….. 12

2.5.3 Struktur Organisasi Smk Negeri 1 Karangtengah …………………………… 13

2.5.4 Keadaan Guru Dan Karyawan di Smk Negeri 1 Karangtengah ……..…. 13

2.5.5 Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Produktivitas Guru /

Pegawai di SMK Negeri 1 Karangtengah ………………………………….….. 16

2.5.6 Produktivitas Kerja Guru Dan Staff Di Smk Negeri 1 Karangtengah …..

19

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………….…….. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pendidikan atau sekolah adalah suatu upaya untuk meningkatkan kinerja

sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan

kelembagaan. Tentunya setiap sekolah memiliki beberapa faktor sebagai indikator

kinerja yang ingin dicapai. Manajemen untuk sekolah bisa juga diartikan sebagai

proses pengelolaan dan pengadministrasian sekolah. Manajemen disini bermaksud

untuk memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai

tujuan sekolah. Seperti kepala sekolah yang dituntut untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya dalam mengelola komponen sekolah untuk mencapai tujuan yang

dirumuskan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Pegawai?

2. Pengertian Produktivitas Kerja ?

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas kerja?

4. Apa saja Aspek-aspek produktivitas kerja?

5. Bagaimana Kinerja dan Produktivitas Pegawai di SMK Negeri 1 Karangtengah?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengertian Pegawai

2. Untuk Mengetahui Produktivitas Kerja

3. Untuk Mengetahui Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

4. Untuk Mengetahui Aspek-aspek produktivitas Kerja

5. Untuk Mengetahui Cara Kinerja Dan Produktivitas Pegawai Di SMK Negeri 1

Karangtengah
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pegawai

Menurut Hasibuan (2007) pegawai adalah setiap orang yang bekerja

dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada perusahaan dan memperoleh

balas jasa yang sesuai dengan perjanjian.sedanglan Menurut Widjaja, A (2006)

mengatakan bahwa pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmani

maupun rohani (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan oleh karena itu

menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu (organisasi). selanjutnya pegawai adalah orang–orang yang dikerjakan dalam

suatu badan tertentu, baik dilembaga- lembaga pemerintahan mupun dalam

badan-badan usaha. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia pegawai

merupakan orang yang bekerja pada satu lembaga (kantor,perusahaan) dengan

mendapatkan gajii (upah).

Menurut Musanef (1984) pegawai sebagai pekerja atau worker, mereka

yang secara langsung digerakkan oleh seorang atasan untuk bertindak sebagai

pelaksana yang akan menyelenggarakan pekerjaan sehingga menghasilkan

karyakarya yang diharapkan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Menurut Suharno (2008) pegawai adalah seseorang yang ditugaskan

sebagai pekerja dari sebuah perusahaan untuk melakukan operasional perusahaan dia

bekerja untuk digaji dan sebagai penggerak utama dari setiap organisasi, tanpa

mereka organisasi dan sumber daya lainnya tidak akan pernah menjadi sesuatu yang

berarti, hal-hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja,

kualitas kerja, disiplin kerja, serta loyalitas pegawai terhadap perusahaan.

2
Disiplin kerja juga berpengaruh pada produktivitas para pegawai di suatu

perusahaan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Medan yang

merasakan adanya penurunan produktivitasi kerjapada pegawai di perusahaan

tersebut. Prilaku kerja pegawai yang menunjukkan tidak disiplin seperti, terlambat

masuk atau kembali ke kantor pada saat istirahat, mangkir dari tugas, keluar kantor

pada saat jam kerja untuk urusan pribadi. Hal tersebut menjadi faktor dan berdampak

pada penurunan produk tivitas kerja mereka, tetapi para pegawai juga memiliki alasan

dengan prilaku kerja yang mereka lakukan. Alasan-alasan para pegawai itu yang perlu

untuk diketahui oleh perusahaan untuk memperbaiki kondisi kantor yang mengalami

penurunan produktivitas kerja mereka.

Berdasarkan uraian diatas, pegawai merupakan modal pokok dalam suatu

organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dikatakan

bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil atau

tidak organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin

dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut.Pegawai yang

telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan tugas ataupun

pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta akan

mendapatkan imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan. Serta

sangat berpengaruh terhadap kualitas, disiplin, serta loyalitas kerja pada pegawai.

2.2 Pengertian Produktivitas Kerja

Secara konseptual, produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau

hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. produktivitas dapatmdikuantifikasi

dengan membagi keluaran dengan masukan. menaikkan

produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan

menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat

masukan sumber daya tertentu (Belcher dalam Wibowo 2016).

3
Menurut para ahli bahwa produktivitas merupakan ukuran tentang

seberapa baik suatu sistem operasi berfungsi dan indikator efesiensi dan daya

saing dari suatu perusahaan atau departemen. Produktivitas adalah rasio dari

keluaran terhadap masukan, merupakan ukuran efisiensi manager dalam

menggunakan sumber daya organisasi yang terbatas untuk menghasilkan barang

dan jasa. Semakin besar nilai angka rasio semakin besar efisiensi (Wibowo,

2016).

Menurut Tambunan (2015) mengartikan bahwa produktivitas kerja adalah

ukuran kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan dengan

mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan

pekerjaan tersebut (Schroeder dalam Tambunan, 2015) mengartikan produktivitas

kerja sebagai hubungan atau rasio antara masukan dan keluaran suatu sistem

produksi.

Menurut Griffin (dalam Tambunan, 2015) menjelaskanproduktivitas

adalah ukuran dimensi ekonomi yang mengikhtisarkan nilai dari output relatif

terhadap nilai dari input yang dipakai untuk menciptakannya. Menurut Sinungan

(2005) produktivitas adalah sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik

(barang-barang/jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Misalnya saja

produktivitas adalah ukuran efisiensi produksi, suatu perbandingan antara hasil

keluaran dan masuk (output:input), Masukan sering dibatasi dengan masukan

tenaga kerja sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.

Menurut Siagian (2002) bahwa produktivitas adalah kemampuan

memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana dengan

Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan produktif

apabila mencapai tujuannya dan hal itu terjadi dengan mengubah masukan

menjadi keluaran dengan biaya terendah. produktivitas merupakan ukuran kinerja,

termasuk efektivitas dan efisiensi. efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan.

4
sementara efisiensi adalah rasio keluaran yang efektif terhadap masukan yang

diperlukan untuk mencapainya (Wibowo, 2016). pendapat serupa juga dikatakan oleh

Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa produktivitas adalah suatu ukuran atas

penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya dinyatakan sebagai

rasio keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. dengan kata lain,

pengertian produktivitas terdiri dari dua dimensi yakni efektivitas dan efisiensi.

Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian hasil kerja yang maksimal,

dalam artian pencapaian target dalam kualitas, kuantitas, dan waktu. Sedang

dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi

penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan

Menurut para ahli bahwa produktivitas merupakan ukuran tentang seberapa baik

suatu sistem operasi berfungsi dan indikator efesiensi dan daya saing dari suatu

perusahaan atau departemen. Produktivitas adalah rasio dari keluaran terhadap

masukan, merupakan ukuran efisiensi manager dalam menggunakan sumber daya

organisasi yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar nilai

angka rasio semakin besar efisiensi (Wibowo,

2016).

Menurut Tambunan (2015) mengartikan bahwa produktivitas kerja adalah

ukuran kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan dengan

mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan

pekerjaan tersebut (Schroeder dalam Tambunan, 2015) mengartikan produktivitas

kerja sebagai hubungan atau rasio antara masukan dan keluaran suatu system

produksi.

Menurut Griffin (dalam Tambunan, 2015) menjelaskanproduktivitas

adalah ukuran dimensi ekonomi yang mengikhtisarkan nilai dari output relatif

terhadap nilai dari input yang dipakai untuk menciptakannya. Menurut Sinungan

(2005) produktivitas adalah sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik

(barang-barang/jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Misalnya saja produktivitas

5
adalah ukuran efisiensi produksi, suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk

(output:input), Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja sedangkan

keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas kerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mewujudkan produktivitas

kerja.

Menurut Sedarmayanti (2007) mengungkapkan beberapa faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja diantaranya adalah:

a. Sikap mental dan motivasi

Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi

(karyawan).dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong

karyawan bekerja lebih baik.

b. Pendidikan

Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan baik faormal ataupun non

formal yang tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas terutama

penghayatan tentang arti pentingnya produktivitas

c. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa

berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah

ditentukan. disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja

menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap

produktivitas kerja karyawan.

d. keterampilan

Jika karyawan semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta

menggunakan fasilitas kerja dengan baik. karyawan akan lebih terampil

apabila memiliki kecakapan (ability), pengalaman (experience) atau masa

6
kerja yang cukup.

e. Manajemen

Bila pola manajemen yang diterapkan tepat, maka akan menimbulkan semangat

kerja yang tinggi sehingga mendorong karyawan untuk lebih produktif.

f. Sikap dan Etika Kerja

Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi,

selaras, dan seimbang dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain.

Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya hubungan

yang selaras dan serasi serta seimbang antara prilaku dalam proses produksi akan

meningkatkan produktivitas kerja.

g. Tingkat penghasilan

Bila penghasilan telah memadai maka konsentrasi kerja akan meningkat

sehingga meningkatkan produktivitas kerja.

h. Gizi dan Kesehatan

Bila gizi karyawan telah terpenuhi maka akan berdampak pada kesehatan

tubuh sehingga akan lebih kuat untuk bekerja dengan demikian produktivitas

kerja akan meningkat

i. Lingkungan dan Iklim Kerja

Dengan memiliki lingkungan dan iklim kerja yang baik maka akan mendorong

karyawan untuk semangat bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab

sehingga produktivitas kerja meningkat.

Menurut Simamora (2004) pengukuran produktivitas kerja meliputi

kuantitas kerja,kualitas kerja, dan ketepatan waktu.

a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh

karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standart yang ada

atau ditetapkan oleh perusahaan.

7
b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan

dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan

dalam hal ini

merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaannya secara teknis dengan perbandingan standart yang

ditetapkan oleh perusahaan.

c. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada

awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu

aktivitas yang diselesaikan diawal waktu sampai menjadi output.

Kasijan (2002) mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja adalah :

a. Faktor yang berasal dari dalam diri pegawai yang meliputi keadaan fisik

dan keseh atan, kepribadian, bakat, dan interes.

b. Faktor yang berasal dari luar diri pegawai, seperti keadaan alam, iklim,

dan pendapat-pendapat baru atau system perundang-undangan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah sikap mental berupa

motivasi, pendidikan, disiplin kerja, keterampilan, manajemen, sikap dan

etika kerja, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, lingkungan dan iklim

kerja. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja meliputi kuantitas

kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu, faktor dari dalam diri dan luar

diri pegawai.

8
2.4 Aspek-aspek produktivitas kerja

Produktivitas kerja lebih ditekankan pada ukuran daya guna dalam melak sanakan

pekerjaan. oleh karena itu, daya guna dalam bekerja yang berarti produktivitas

kerja, yang mengandung aspek-aspek produktivitas kerja yang dijelaskan oleh

Menurut Haryani (2002) aspek-aspek produktivitas kerja yaitu:

a. Karyawan/tenaga kerja

Pegawai atau tenaga kerja sangat nenentukan tinggi rendahnya

produktivitas. Tenaga kerja yang berkualitas akan meningkatkan

produktivitas dalam sebuah organisasi kerja. Kualitas pegawai

dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Motivasi bersifat internal dan eksternal

Motivasi internal merupakan dorongan yang muncul dari dalam

diri seseorang untuk berprilaku. Sedangkan motivasi eksternal

merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang agar

melakukan sesuatu seperti apa yang di inginkan.

orang yang bekerja dengan motivasi kerja yang tinggi

akan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.

2. sikap

Secara umum sikap dibedakan menjadi dua, yaitu sikap positif dan

sikap negatif.Sikap yang positif tarhadap pekerjaan ditunjukkan

dengan kesediaan lebih besar untuk berusaha agar apa yang

dikerjakan berhasil dan untuk bertanggung jawab terhadap apa

yang ditugaskan kepadanya. Sementara sikap negatif ditunjukkan

dengan adanya sikap yang pasif, dimana hanya mengerjakan

seperti apa yang diperintahkan, menyukai pengarahan dan

apabila memungkinkan menghindari tanggung jawab.


9
b. Tempat kerja

Penyebab tinggi rendahnya produktivitas yang berasal dari

tempat kerja ada dua yaitu:

1. Lingkungan kerja

Organisasi/instansi bertanggung jawab untuk

mengupayakan suatu lingkungan kerja yang baik.

lingkungan kerja dibedakan menjadi dua yaitu: lingkungan

fisik dan non fisik.lingkungan fisik terdiri dari pencahayaan,

sirkulasi udara, tersedianya fasilitas kamar mandi, toilet,

sarana olahraga serta fasilitas ibadah. lingkungan kerja

non fisik yaitu rasa perkawanan antar pegawai,

hubungan komunikasi antar pegawai, maupun pimpinan

dengan pegawai akan mendukung peningkatan

produktivitas kerja.

2. Manajemen

Kemampuan manajerial seseorang pimpinan sangat

berpangaruh terhadap produktivitas. Dalam hal ini

pemimpin akan bertugas untuk mengarahkan kegiatan para

pegawai untuk mencapai tujuan, dengan kemampuan

manajerial pemimpin yang efektif tujuan instansi lebih

mudah tercapai.

Berdasarkan uraian diatas, maka disimpilkan aspek-aspek produktivitas

kerja yang meliputi motivasi, tempat kerja, lingkungan kerja, dan

manajemen.

10
2.5 Kinerja Dan Produktivitas Pegawai Di SMK Negeri 1 Karangtengah

2.5.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Karangtengah

SMK Negeri 1 Karangtengah adalah institusi pendidikan vokasi yang pada awalnya

berada di bawah payung hukum (dikelola) Vedca Cianjur/PPPPPTK Pertanian

Cianjur dengan nama Labschool atau Sekolah yang berbasis Laboratorium sekitar

tahun 2006. Pada saat itu Labschool hanya menyelenggarakan jurusan, yakni;

Nautika Perikanan Laut (NPL), Teknologi Benih (Tekben), Teknolgi Hasil Pertanian

(THP).

Sekitar tahun 2008, Labschool dialihkelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten

Cianjur dengan nama SMKN 1 Karangtengah. Sejak tahun 2008 hingga 2010,

SMKN 1 Karangtengah menyelenggarakan 4 kompetensi keahlian, yakni; NKPI

(Nautika Kapal Penangkap Ikan), ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura), BDP (Budidaya Perikanan), dan TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil

Pertanian).

Sesuai dengan animo masyarakat dan pertimbangan potensi wilayah, sekarang

SMKN 1 Karangtengah mampu menyelenggarakan 6 kompetensi keahlian, yakni;

NKPI, ATPH, BDP, TPHP, RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), dan AP (Administrasi

Perantoran).

a. Profil Sekolah

1. Nomor Statistik Sekolah : 581020705001


2. NPSN : 20252207
3. No Induk Sekolah (NIS) : 410804
4. NPWP : 210297925406000
5. Status Sekolah : Negeri
6. Tipe :A
7. Kondisi Geografis : Pedesaan
8. Jumlah Rombel : 39
9. Jumlah siswa : 1.204 Siswa
: Jln. Jangari Km. 13 Ds. Sukajadi Kec.
10. Alamat Sekolah
Karangtengah
Kab. Cianjur Prov.
Jawa Barat
Kode Pos. 43202
Email : smkn 1
karangtengah@gmail.com

11
2.5.2 VISI dan MISI Sekolah

a. VISI

Menjadi sekolah berwawasan lingkungan yang unggul untuk

menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, bermartabat, dan

professional.

b. MISI

 Memberikan pelayanan prima kepada Siswa, Guru,

Pegawai, Masyarakat, dan Lembaga Aliansi.

 Membentuk karakter Siswa yang jujur, disiplin,

berakhlak mulia, bermartabat, dan bertanggung

jawab.

 Menghasilkan lulusan yang profesional sebagai

tenaga kerja yang kompeten, wirausahawan yang

sukses, dan dapat melanjutkan ke Perguruan

Tinggi.

 Meningkatkan profesionalisme Tenaga Pendidik

dan Tenaga Kependidikan.

 Meningkatkan hubungan kemitraan dengan Dunia

Usaha/Dunia Industri dalam rangka peningkatan

mutu lulusan.

 Meningkatkan sarana prasarana yang berwawasan

lingkungan dengan mengacu kepada standar

pelayanan prima.

12
2.5.3 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Karangtengah

2.5.4 Keadaan Guru dan Karyawan di SMK Negeri 1 Karangtengah

Guru menempati kedudukan sentral yang sampai saat ini dengan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi di lembaga pendidikan manapun, posisi guru di

dalam proses pembelajaran belum tergantikan. Ini disebabkan peranannya yang

sangat menentukan, ia harus mampu mengembangkan, menjabarkan dan

menterjemahkan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum, kemudian

mentranformasikan nilai-nilai tersebut kepada anak didik melalui proses

pembelajaran di sekolah..

Begitu pula halnya dengan karyawan atau pegawai yang sangat berperan

demi kelancaran penyelenggaraan organisasi, termasuk organisasi pendidikan

baik yang berada di bawah pemerintahan (berstatus negeri) maupun yang

berada di bawah yayasan (berstatus swasta). Sebagaimana dinyatakan dalam

UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

13
SMK Negeri 1 Karangtengah Mempunyai Sumber Daya yang Memadai yakni hampir

semua guru-guru berlatar belakang pendidikan S1 dan sesuai dengan bidang

pendidikan yang diajarkannya, dan diantara mereka sudah lulus sertifikasi.

Berikut ini data tentang guru dan karyawan di SMK Negeri 1 Karangtengah

Cianjur Tahun Pelajaran 2022/2023.

PENDIDIKAN
NO NAMA JABATAN
TERAKHIR

1 Dadan Supriatno, S. ST Kepala Sekolah S1 Teknik Otomotif


2 Ade, SE Kepala Tata Usaha S1 Manajemen
3 Beny Mulyadi, S.Pd., M.Ak Guru S2 Pendidikan
4 Dra. Anis Herlina Guru S2 Bahasa Inggris
5 Nurjanah, S.Pd Guru S1 Bahasa Indonesia
6 Asep Syarifudin, S.Pd Guru S1 Bahasa Indonesia
7 Iwan Somady, S.Pd Guru S1 Bahasa Inggris
8 Hj. Titim Patimah, SP,. MP Guru S2 Pertanian
9 Heni Mulyani,S.Pd Guru S1 Pendidikan PPKn
10 Siti Hasanah, S.Pd Guru S1 Pendidikan PPKn
11 Neni Rahayu Triana, S.Pd Guru S1 Pend. MTK
12 Ika Haryati, S.Pd Guru S1 Pendidikan
13 Novarita Sri Widowati, SP Guru S1 Pertanian
14 Agus Jumkarmanto, M.Pd,. M.Si Guru S2 Pendidikan Olahraga
15 Syamsul Mu'min, S.Pi., M.Si Guru S2 Pendidikan
16 Lisye Nirahayu, ST Guru S1 Tekhnik
17 R. Selfi Sulistiawan, S.Pi.,M.Si Guru S2 Pendidikan
18 Zaenal Arifin, S.Pd Guru S1 Pendidikan
19 Maskanah, S.Pi Guru S1 Perikanan
20 Firman Aulia Rakhman,. S.Pd Guru S1 Pendidikan MTK
21 Heri Murtiatno, S.Pd Guru S1 Pendidikan
22 Ika Yunita, S.Pd Guru S1 Pendidikan
23 Dadan Wahyudin, S.Pd Guru S1 Pendidikan
24 Arief Purwanto, SP Guru S1 Pertanian
25 Rina Mariani, S.Pi Guru S1 Perikanan
26 Sutono, S.ST Guru S1 Pertanian
27 Deny Adriyadi Gunawan, SE Guru S1 Manajemen
28 Rostiana, S.Pd Guru S1 Pendidikan MTK
29 Neng Erni Sopiati, S.Pd Guru S1 Pendidikan Sains
30 Suwar, S.Pi Guru S1 Perikanan
31 Yogi Fahmi ghafar, ST Guru S1 Tekhnik
32 Lela Laelasari, S.I.Pust Guru S1 Perpustakaan
33 Muhammad Ilham Yasin, S.Pd Guru S1 Pendidikan MTK
34 Anwar Agung Winarno, S. Pd Guru S1 Bahasa Inggris
35 Risni Maulindesti, S. Sos Guru S1 Adm Negara
36 Mayasari Srimaryanti, S. ST Guru S1 Tekhnik
37 Asri Sri Sulastri, S. Kom Guru S1 Komputer
38 Desima Pertiwi Rahmat S, Sn Guru S1 Seni Tari

14
39 Irpan Alamsyah, A.Md Guru DIII- Pelayaran
40 Anita Sugiarti, S.Pd. I Guru S1 Pendidikan Islam
41 Wahyu Hidayat, S.Pd Guru S1 Pendidikan ATPH
42 Yayang Santi Puji Asri Jaelani, S.Pd Guru S1 Bahasa Inggris
43 M Robi Purnamekar, S.Pd Guru S1 Pend. Olahraga
44 Ahmad Nursyamsi, M.Pd.I Guru S1 Bahasa Indonesia
45 Ira Ratnasari, S.Pd Guru S1 Bahasa Indonesia
46 Ely Herlina, SE, MM Guru S2 Manajemen
47 Edy Junaedi, S.Kom Guru S1 Komputer
48 Moch. Yogi Fajar Alhabibi, SE Guru S1 Manajemen
49 Indriani Nur Safitri, S.Pd Guru S1 Bahasa Indonesia
50 Uday Hidayatullah, S. Pd.i Guru S1 Pend. Agama Islam
51 Nurman Abd Aziz, SP Guru S1 Pertanian
52 Santi Susanti, ST Guru S1 Tekhnik
53 Marhaeni Widyastuti, SE Tata Usaha S1 Manajemen
54 Nyinyi Suryati, SE Tata Usaha S1 Manajemen
SMK/Adm.
Widi Febriyanti
55 Tata Usaha Perkantoran
56 Elsa Rizkillah Lubis, S.Sos Tata Usaha S1 Sosiologi
57 Ujang Ebeng Caraka SMA/IPS
58 M. Mulyadi Caraka SMA/IPS
59 Ade Kosasih Caraka SMA/IPS
60 Siti Solihat Caraka SMA/IPS
61 Heri Muhamad Ramdani Tekhnisi ATPH SMK / Pertanian
62 Usman Mansur Tekhnisi APHP SMK / Pertanian
63 Rohmat Awaludin Tekhnisi APAT SMK / Perikanan
64 Renaldi Security SMK / Pelayaran
65 M. Solehudin Teknisi Sarana SMK / Perikanan

Berdasarkan kepada tabel di atas, terlihat bahwa guru-guru di SMK Negeri 1

Karangtengah dari jumlah guru 50 orang guru, 42 orang di antaranya atau

sekitar 90,4% berlatar pendidikan S1 bahkan beberpa guru telah menyelesaikan

S2, serta hanya 1 orang guru yang tamat DII. Selain itu terdapat Staff TU yang

sudah menempuh S1 sebanyak 4 orang. Hal ini menunjukan bahwa untuk

kompetensi akademik guru-guru SMK Negeri 1 Karangtengah sudah memenuhi

persyaratan sebagaimana diamanahkan oleh undang-undang guru dan dosen.

15
2.5.5 Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Produktivitas Guru/Pegawai

di SMK Negeri 1 Karangtengah

Diantaranya melalui :

a. Program pelatihan

Pada awal tahun ajaran baru sebenarnya kita telah memprogramkan

pelatihan bagi guru tentang pengembangan kurikulum, pengayaan

metode, dan pengembangan diri yang rencananya dilaksanakan di

sekolah, diikuti oleh semua guru dan mendatangkan instruktur

yang kompeten dari luar, namun program ini belum bisa

dilaksanakan karena beberapa hal. Maka sebagai solusinya kita

selalu mengikutsertakan beberapa orang guru sesuai permintaan

dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas-dinas terkait, baik

di yang dilaksanakan di Bangkinang maupun di Pekanbaru. Dengan

demikian para guru dapat pengalaman dalam peningkatan

kemampuan dan diharapkan dapat Senada dengan pernyataan di

atas, Wakil Kepala Bidang Kurikulum juga menyatakan :

Pelaksanaan pelatihan bagi guru-guru di Sekolah ini adalah dengan

mengikutsertakan mereka dalam pelatihan yang diadakan oleh

instansi pemerintah. Setiap ada undangan ke madrasah ini untuk

mengirimkan guru dalam kegiatan pelatihan, kita selalu

mengirimkannya sesuai dengan permintaan, boleh dibilang jarang kita

melewatkan kesempatan tersebut, baik yang diadakan di Bangkinang

maupun yang di Pekanbaru, itu yang bisa kita lakukan, sedangkan

pelatihan yang kita laksanakan sendiri dengan mendatangkan

instruktur belum bisa dilakukan, karena terkendala masalah biaya.

16
Dari uraian dia atas dapat dipahami bahwa upaya yang dilakukan

Kepala Sekolah adalah dengan cara mengikutsertakan mereka

dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementrian

Agama atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten,

sementara untuk kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh

Madrasah selama ini belum pernah dilakukan, karena beberapa

kendala, antara lain masalah biaya.

b. Pemanfaatan Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

MGMP merupakan wadah bagi guru mata pelajaran untuk bertemu

dengan sesama guru pada mata pelajaran yang sama dan satuan

pendidikan yang sama atau setingkat dari beberapa sekolah, tempat

untuk berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan tentang proses

pembelajaran yang dilaksanakan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi, maka kegiatan ini sangat bermanfaat untuk

meningkatkan kemampuan dan produktivitas guru dalam pembelajaran.

kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan

produktivitas guru dalam pembelajaran.

Untuk hal ini Kepala Sekolah di MTs Al-Islam Rumbio memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada guru-guru untuk ikut serta

dalam kegiatan MGMP, bahkan terkadang dengan mewajibkan bagi

guru-guru pengasuh mata pelajaran yang tidak sesuai dengan latar

belakang pendidikan keguruannya dengan syarat tidak mengganggu

jam pelajaran yang menjadi tugas dan tanggung jawab guru tersebut.

c. Memberi Motivasi kepada guru-guru dan Staff

Motivasi bagi seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan memiliki

peran yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan dan


17
kesuksesan. Menyadari akan hal ini, Kepala MTs Al-Islam Rumbio

senantiasa memberikan motivasi kepada guru baik melalui pengarahan

langsung yang disampaikan dalam rapat-rapat ataupun dengan

berbagai reward yang dijanjikan agar guru dapat meningkatkan

produktivitasnya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai tenaga

pendidik dan Kependidikan

d. Melakukan supervisi

Salah satu tugas dan fungsi kepala sekolah adalah menjadi supervisor bagi

seluruh staf yang ada di bawahnya termasuk majelis guru. Dengan

melakukan supervisi, kepala sekolah dapat mengetahui sejauhmana

kemampuan guru-guru dan staf lainnya dalam menjalankan tugasnya

sehari- hari, juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

merencanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya. Disamping itu dapat

mendorong guru-guru untuk meningkatkan produktivitas kerja dirinya

dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

e. Pembinaan kedisiplinan

Pembinaan kedisiplinan bagi guru-guru di SMK Negeri 1 Karangtengah,

dimulai dengan menyampaikan peraturan-peraturan yang sudah

ditetapkan sekolah bagi guru-guru, dalam perjalanan selanjutnya Kepala

Sekolah melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan-

pengarahan agar peraturan tersebut bisa berjalan semestinya serta

memberikan peringatan terhadap mereka yang melanggar peraturan

tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:

SMK ini memiliki peraturan yang harus ditaati, ada peraturan untuk

siswa, untuk guru dan juga untuk pegawai. Peraturan ini disampaikan

kepada siapa saja yang akan bergabung di sekolah ini, kemudian


18
juga sering kita ingatkan dalam pertemuan yang diadakan. Selanjutnya

menjadi tugas pimpinan atau Kepala Sekolah untuk melakukan

pengawasan dan memberi peringatan kepada guru yang melanggar

peraturan tersebut

f. Pemberian penghargaan

Pemberian penghargaan merupakan salah satu upaya yang dapat

meningkatkan produktvitas kerja guru. Di SMK Negeri 1 Karangtengah,

upaya ini sudah menjadi program yang sering dilakukan, pemberian

penghargaan kepada guru dan Staff biasanya diberikan setahun sekali oleh

kepala sekolah diwaktu wisuda siswa atau penggantian tahun ajaran.

2.5.6 Produktivitas Kerja Guru dan Staff di SMK Negeri 1 Karangtengah

Produktivitas kerja guru dimaksudkan adalah hasil kerja yang diperoleh

oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini meliputi kegiatan

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran. Di SMK Negeri 1 Karangtengah produktivitas guru sudah

sesuai karena guru sudah sesuai linieritas dan kebutuhan guru yang ada.

Sedangkan untuk produktivitas Staff bisa disebutkan kurang sesuai karena

jumlah staff yang hanya berjumlah 5 orang tentu belum maksimal dalam

menjalankan pengadministrasian sekolah.

19
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasan tentang upaya Kepala Sekolah dalam

meningkatkan produktivitas kerja guru di SMK Negeri 1 Karangtengah, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan produktivitas kerja guru-guru di

SMK Negeri 1 Karangtengah Cianjur dilakukan melalui berbagai program

kegiatan, antara lain:

a. Mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh

instansi pemerintahan

b. Pemberian motivasi

c. Kegiatan supervisi

d. Penegakan kedisiplinan

e. Pemberian penghargaan

2. Produktivitas kerja guru di SMK Negeri 1 Karangtengah sudah sesuai sedangkan

untuk produktivitas Staff Tata Usaha belum maksimal karena keterbatasan

Sumber Daya Manusia.

20

Anda mungkin juga menyukai