Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Wayan Erni

NIM : KP1522007
Prodi : D3 Keperawatan

Soal :

1. Tentukanlah satu contoh kebudayaan yang anda pahami (boleh menggunakan contoh kebudayaan

pada tugas sebelumnya).

2. Kajilah contoh kebudayaan tsb (soal no 1) menggunakan model konseptual Leininger.

Jawaban :

1. Jadi contoh kebudayaan yang akan saya ambil yaitu Budaya Nginang dari Jawa

Budaya Nginang dari Jawa

Budaya nginang dari jawa sudah di lakukan oleh para nenek moyang dari jawa mereka para
nenek moyang kita melakukan itu mungkin sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan gigi
bisa juga untuk memperkuat gigi, dalam budaya nginang sering sekali ada anggapan negatif
karena caranya yang masih sederhana, justru ilmu yang di pakai oleh nenek moyang orang
jawa itu adalah ilmu yang moderen untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi agar tetap sehat.

2. Kajilah contoh kebudayaan tsb (soal no 1) menggunakan model konseptual Leininger.


 Faktor teknologi
Teknologi mencakup peralatan, alat, dan inovasi teknologi yang dapat memengaruhi
cara orang melakukan sesuatu. Dalam hal ini, teknologi dapat merujuk pada
perubahan dalam produk nginang, seperti rokok elektrik atau tembakau beraroma
buatan, yang mungkin memengaruhi budaya nginang di Jawa.

 Faktor Agama dan Falsafah Hidup


Jawa memiliki beragam kepercayaan keagamaan, termasuk agama Hindu, Buddha,
dan Islam. Faktor keagamaan dapat memengaruhi kebiasaan nginang karena dalam
beberapa agama, seperti Hindu dan Buddha, nginang dapat menjadi bagian dari
ritual keagamaan, misalnya saat memberikan persembahan kepada dewa atau roh
leluhur. Di sisi lain, agama Islam mungkin memiliki pandangan yang berbeda
terhadap nginang, terutama jika terkait dengan tembakau atau produk yang
dianggap haram dalam Islam.

 Faktor Sosial dan Keterlibatan keluarga


Dalam konteks Model Konsep Leininger, faktor sosial dan keterlibatan keluarga
adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam budaya Ngainang dari Jawa
atau dalam budaya mana pun. Konsep Leininger menekankan pentingnya memahami
pengaruh faktor sosial dan peran keluarga dalam perawatan kesehatan pasien.
Berikut cara aspek-aspek ini dapat diintegrasikan dengan baik:
1. Faktor Sosial:
- Memahami struktur sosial dalam budaya Ngainang Jawa, seperti hierarki sosial,
norma sosial, dan peran gender dalam pengambilan keputusan kesehatan.
- Mengidentifikasi faktor-faktor sosial, seperti kemiskinan, akses ke layanan
kesehatan, dan dukungan sosial, yang dapat memengaruhi perawatan kesehatan
pasien.
- Berkomunikasi dengan pasien untuk memahami bagaimana faktor sosial ini dapat
memengaruhi pengambilan keputusan perawatan dan mencari solusi yang sesuai.

2. Keterlibatan Keluarga:
- Mengenali peran penting keluarga dalam budaya Ngainang Jawa dalam
pengambilan keputusan perawatan.
- Membangun hubungan dengan anggota keluarga pasien untuk memahami
preferensi, peran, dan harapan mereka dalam perawatan pasien.
- Melibatkan keluarga dalam perencanaan perawatan dan pengambilan keputusan,
sesuai dengan norma budaya yang berlaku.

 Nilai-Nilai Budaya dan Gaya Hidup


1. Nilai-Nilai Budaya:
• Memahami nilai-nilai budaya khusus yang mungkin
memengaruhi keputusan kesehatan dan preferensi perawatan pasien dalam
budaya Nginang dari Jawa.
• Mengakui pentingnya hormat menghormati dan menghormati
nilai-nilai ini, bahkan jika mereka berbeda dari nilai-nilai budaya perawat.
• Memahami bagaimana nilai-nilai ini memengaruhi pandangan
tentang kesehatan, penyakit, dan pengobatan.
2. Gaya Hidup:
• Mengidentifikasi gaya hidup dan kebiasaan yang umum dalam
budaya Nginang dari Jawa, seperti pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan
tidur.
• Berkomunikasi dengan pasien untuk memahami gaya hidup
mereka, sehingga perawat dapat memberikan saran atau perubahan yang
sesuai jika diperlukan.
• Menyusun perencanaan perawatan yang mempertimbangkan
gaya hidup pasien, sehingga perawatan dapat diintegrasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari pasien.

 Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku


Berikut adalah cara aspek kebijakan dan peraturan dapat diintegrasikan dalam
konteks Leininger:
1.Pemahaman Kebijakan Kesehatan:
• Memahami peraturan dan kebijakan kesehatan yang berlaku dalam
budaya Nginang dari Jawa dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi akses pasien
ke layanan kesehatan.
• Mengidentifikasi apakah ada hambatan atau kendala dalam
kebijakan kesehatan yang dapat mempengaruhi perawatan pasien.
2. Kepatuhan Hukum:
• Menjamin bahwa perawatan yang diberikan sesuai dengan hukum
dan peraturan yang berlaku, serta menghormati hak-hak pasien dalam konteks
hukum.
• Memahami bagaimana hukum dan peraturan tertentu mungkin
mempengaruhi pengambilan keputusan perawatan, seperti izin medis atau
pengambilan keputusan dalam perawatan akhir hidup.
3. Advokasi Pasien:
• Melakukan advokasi untuk pasien jika kebijakan atau peraturan
kesehatan tidak memadai atau dapat menghambat perawatan yang tepat dan aman.
• Membantu pasien dan keluarga dalam memahami hak-hak mereka
dalam kerangka hukum.

 Faktor Ekonomi
faktor ekonomi dapat diintegrasikan dalam praktik keperawatan dengan
menggunakan konsep Leininger:
1.Akses ke Layanan Kesehatan:
• Memahami bagaimana faktor ekonomi, seperti pendapatan, tingkat
pengangguran, atau biaya perawatan, dapat memengaruhi akses pasien terhadap
layanan kesehatan.
• Mengidentifikasi hambatan ekonomi yang mungkin menghalangi
pasien untuk mencari dan menerima perawatan kesehatan yang sesuai.

 Faktor Pendidikan
Berikut adalah cara faktor pendidikan dapat diintegrasikan dalam praktik
keperawatan dengan menggunakan konsep Leininger:
1.Pemahaman Kesehatan:
• Mengidentifikasi tingkat pendidikan pasien dan bagaimana itu dapat
memengaruhi pemahaman mereka tentang penyakit, pencegahan, dan perawatan
kesehatan.
• Berkomunikasi dengan pasien dengan bahasa yang sesuai dan
memberikan informasi kesehatan dengan cara yang dapat mereka pahami.
2.Pengambilan Keputusan Kesehatan:
• Memahami bagaimana pendidikan pasien dapat memengaruhi
kemampuan mereka dalam membuat keputusan kesehatan yang terinformasi.
• Mempertimbangkan tingkat literasi kesehatan pasien dan
membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang sesuai dengan tingkat
pemahaman mereka.
3.Edukasi Kesehatan:
• Memberikan edukasi kesehatan yang sesuai dengan tingkat
pendidikan pasien.
• Menggunakan metode pembelajaran yang efektif, seperti gambar
atau demonstrasi, untuk meningkatkan pemahaman pasien.
4.Pengaruh Budaya Pendidikan:
• Mengenali pengaruh budaya pendidikan dalam budaya Nginang dari
Jawa, termasuk nilai-nilai yang ditempatkan pada pendidikan.
• Memahami bagaimana pasien atau keluarganya mungkin memiliki
harapan tertentu terkait dengan pendidikan dan bagaimana itu dapat memengaruhi
perawatan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai