Anda di halaman 1dari 11

Makalah

“Kurangnya uang saku anak yang menyebabkan terjadinya tindak kriminalitas di


kalangan anak SMA”

Disusun oleh :
Nama : Siddik Sembada Eka Saputra
NIM : 14220108

STKIP SILIWANGI BANDUNG


CIMAHI
2016
Kata Pengantar
Segala Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun
maksud dari penyusunan makalah ini ialah sebagai salah satu agenda yang harus ditempuh
sebagai mahasiswa calpn penerima beasiswa.
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah
mendukung, membimbing dalam menyelesaikan makalah ini. penulis sangat mengharapkan
saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan makalah ini, dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cimahi, Maret 2016


.

Penulis
Daftar isi
Kata pengantar………………………………………………………..........................
Daftar isi…………………………………………………………...............................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................

A. Apa itu pengertian uang saku?


B. Apa keterkaitan uag saku dengan pendidikan?
C. Mengapa uang saku anak begitu penting?
D. Bagaimana cara agar anak tidak melakukan tindak kriminalitas walaupun
dengan uang saku yang tidak pas?
BAB III PENUTUP.....................................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka………………………….......……………………………...................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di era globalisasi yang terus berkembang seperti sekarang, perhatian orang tua merupakan
sesuatu yang sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan manusia, terutama pada anak-
anak sejak dini. Akan tetapi disisi lain masyarakat terutama orangtua sangat sulit untuk
memperhatikan apa lagi memberikan uang saku yang pas pada anak-anaknya. Orangtua
cenderung berpikir bahwa dengan memberikan uang saku yang mereka katakan “cukup” bagi
anak anak mereka adalah sesuatu yang sangat lumrah kita temukan dalam kehidupan sehari
hari. Padahal semua anak anak yang ingin belajar di sekolah berhak mempunyai uang saku
yang cukup bagi mereka, orang tua seharusnya paham akan hal ini dan melakukannya pada
anak anak mereka apapun alasannya. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan
sulitnya orangtua menerapkan pendidikan seks pada sang buah hati diantaranya karena
pengetahuan yang kurang cukup, paradigma budaya yang salah dan ketidak-tahuan orangtua
bagaimana cara untuk menyampaikannya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kita akan
membahas pentingnya penerapan pendidikan seks usia dini.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kita dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa itu uang saku?
2. Apa keterkaitan uang saku degan pendidikan?
3. Mengapa uang saku anak begitu penting?
3. Bagaimana cara agar anak tidak melakukan tindak kriminalitas walaupun dengan uang
saku yang kurang?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian uang saku.


2. Untuk mengetahui keterkaitan uang saku dengan pendidikan.
3. Untuk mengetahui alasan uang saku anak begitu penting.
4. Untuk mengetahui cara-cara agar anak tidak melakukan tindak kriminalitas walaupun
dengan uang saku yang kurang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian uang saku


Uang Saku adalah uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu; uang jajan
(Departemen Pendidikan Nasional, 2008:1513).
Uang Jajan adalah uang diberikan (disediakan) untuk dibelanjakan sewaktu-waktu (biasanya
untuk anak-anak yang belum punya penghasilan dan jumlah tidak terlalu besar (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008:1512)).
Uang saku merupakan bentuk pengembangan tanggung jawab, sehingga perlu disertai dengan
penanaman nilai uang pada anak, sehingga uang yang diberikan oleh orang tua dengan
perencanaan uang tersebut digunakan seperti untuk transportasi atau tabungan anak. Uang
saku dapat digunakan untuk makan dan pengeluaran lain-lain yang sifatnya Sedangkan uang
jajan adalah uang yang diberikan kepada anak untuk membeli jajanan makanan dan
minuman selama berada di luar rumah.
Tujuan pemberian uang saku adalah sebagai media pembelajaran anak supaya ia dapat
mengelola keuangan dengan benar.
Hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam memberikan uang saku:
1. Berikan uang saku sesuai dengan tahapan usia.
Semakin besar usia anak, pasti akan semakin besar juga uang saku yang harus diberikan.
Anak dengan usia lebih besar juga pasti membutuhkan lebih banyak asupan makanan
sehingga ia butuh uang saku lebih banyak.
2. Jauh dekatnya jarak antara sekolah dan rumah.
Anak yang datang dan pergi sekolah bersama dengan orangtuanya pasti akan berbeda jumlah
uang sakunya bila dibandingkan dengan anak yang harus menggunakan transportasi umum
dalam menempuh perjalanannya.
3. Aktivitas apa saja yang diikutinya.
Anak yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi lainnya membutuhkan uang
saku ekstra. Selain untuk tambahan uang makan, Anda juga wajib memperhatikan apakah
dalam kegiatan organisasinya tersebut ada semacam uang kas, patungan untuk mengadakan
kegiatan lainnya.
4. Perhatikan juga berapa jumlah didapatkan oleh teman-teman seusianya.
Jangan sampai anak menerima jumlah yang terlalu besar, jangan juga terlalu sedikit.
Hitunglah jumlah yang sesuai dengan kebutuhan anak.
B. Keterkaitan uang saku dan pendidikan
1. Pendidikan karakter yang tumbuh pada anak saat mereka mempunyai uang saku
Dalam hal ini, orangtua menjadi tombak utama yang dapat memperikan pendidikan karakter
pada anak agar dapat mandiri dan mampu mengelola uang saku mereka dengan baik.
2. Pendidikan Agama
Setiap Agama ataupun keyakinan lainnya menyatakan dan berpedoman bahwa
kejujuran itu sangatlah penting bagi setiap insan, peran pendidikan agama dalam membuat
anak agar tetap jujur dalam pemakaian uang saku sangatlah penting. Oleh karena itu,
sangatlah berpengaruh pendidikan agama dalam mendewasakan pemikiran anak tentang uang
saku ini.

C. Pentingnya uang saku.


Kenyataannya, memberikan uang saku bisa bermanfaat secara finansial bagi anak-anak. Ingin
tahu mengapa? Berikut empat alasan pentingnya memberikan uang saku pada anak, melansir
laman Boldsky.com, Rabu (4/9/2013),:

1.Mengajarkan anak nilai uang


Saat anak Anda menerima sejumlah uang saku, dia akan berpikir bagaimanan
menggunakannya. Anda bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan mengajarkan mereka
cara menghabiskan uang dengan sehat. mereka
Bantu mereka untuk memilih pengeluaran yang paling penting baru memakai uangnya.
Bimbingan akan membuat nya paham akan nilai dari uang itu sendiri. Pastikan anak-anak
tidak kehabisan uang saku sebelum waktunya.
2. Membuat anak merasa nyaman
Seiring dengan tperumbuhan pertanak , mereka juga ingin bermain bersama dengan teman-
temannya. Saat anak Anda sedang pergi dengan temannya, tentu tak bisa terus
mendampinginya.
Memberinya uang saku, bisa membuat dia tetap percaya diri saat sedang jalan dengan teman.
Dengan begitu, dia akan merasa nyaman karena bisa membeli makanan atau tiket nonton
menggunakan uangnya sendiri.
Namun hati-hati dalam memberikan uang. Pastikan jumlahnya tidak berlebihan dan sesuai
dengan kebutuhan sang anak.
3. Mengendalikan permintaannya
Uang saku sangat penting karena dengan begitu Anda bisa mengendalikan kebutuhan anak-
anak. Misalnya saat anak Anda ingin membeli buku dan alat tulis, ajarkan dia untuk
menyisihkan uang sakunya dan membelinya setelah jumlah yang cukup terkumpul.
Kebiasaan ini bisa mencegah anak Anda rewel dan banyak meminta untuk membeli barang.
4. Belajar membuat anggaran keuangan
Lewat uang saku yang diberikan, anak akan belajar mengelola uang dan menabung. Jika dia
ingin membeli barang, dia akan mengatur mana pengeluaran yang harus dia pangkas agar
bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk membeli barang tersebut. (Sis/Nur)

D. Agar anak tidak melakukan tindak kriminalitas dengan uang saku yang kurang.
Mungkin sering sekali kita mengetahui banyak anak SMA yang melakukan tindak
kriminalitas seperti pencurian, pemalakan bahkan tindak kriminalitas lainnya agar mereka
mempunyai uang saku yang menurut mereka cukup. Seperti kasus ini “akibat uang saku
kurang, pelajar SMP melakukan pencurian 40 bungkus rokok dan uang tunai.” Dan masih
banyak lagi berita yang mengerikan akibat anak kurang menerima uang saku yang sepadan
untuk mereka. Maka dari itu

1. Jelaskan akibat dari perbuatan mencuri.

Anda mungkin pernah mendapati anak Anda mencuri uang dari dompet Anda, atau
menemukan barang-barang curian pada tas anak Anda. Jika anak Anda baru pertama kali
melakukan pencurian dan belum pernah dituntut atas perbuatannya, penting bagi Anda untuk
segera mendiskusikan tentang perbuatannya. Jelaskan padanya bahwa mencuri atau
mengambil barang milik orang lain adalah perbuatan ilegal dan dapat membuat seseorang
mendapatkan hukuman (semisal, hukuman penjara). Jangan menganggap remeh situasi atau
mencoba bercanda dengan mengatakan bahwa tidak apa-apa jika ia mau mencuri selama hal
tersebut tidak diketahui orang lain. Utarakan secara jelas dan tegas akibat-akibat dari
perbuatan mencuri tersebut yang berpotensi mengubah kehidupan anak Anda.

2. Tunjukkan pada anak Anda akibat dari perbuatan mencuri.

Cara lain yang dapat Anda gunakan adalah menunjukkan (dan bukan sekadar memberi tahu)
anak Anda apa yang dapat terjadi jika ia sampai tertangkap melakukan pencurian. Jika anak
Anda tertangkap mencuri uang atau barang-barang milik Anda, beberapa orang tua
menyarankan untuk menghubungi polisi dan meminta polisi berpura-pura menangkap anak
Anda. Petugas polisi mungkin akan memborgol tangan anak Anda dan membawanya ke
mobil polisi. Di dalam mobil, petugas polisi akan menjelaskan mengenai hukuman terkait
tindak pencurian dan bagaimana hukuman tersebut dapat memengaruhi masa depan anak
Anda

3. Memberi perhatian yang cukup.


Ada pencurian karena adanya ketidakstabilan dalam jiwa anak. Orang tua yang sibuk hanya
tahu mencukupi kebutuhan anak secara materi, tetapi melalaikan kebutuhan rohaninya. Bila
anak itu sehat, puas dan stabil jwanya, tidak mungkin ia mencuri untuk mencari perhatian
orang dewasa
4. Terapkan hukuman yang membutuhkan tindakan positif dari anak Anda.

Daripada menerapkan hukuman fisik atau mempermalukan anak Anda yang dapat membuat
anak Anda semakin marah dan menyimpan dendam, cobalah berfokus pada pembuatan jenis
hukuman yang mengharuskan anak Anda untuk membayar kesalahannya dengan tindakan
positif. Hukuman-hukuman seperti itu dapat menunjukkan pada anak Anda bahwa perbuatan
mencuri dapat memengaruhi hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya, dan
memungkinkan ia untuk mempelajari nilai kejujuran

5. Berikan pendidikan yang pas agar anak tidak melakukan tindak kriminalitas
cobalah untuk mengerti, memberikan waktu luang dan berbagi cerita dengan anak anda agar
dia tidak melakukan hal itu, apabila anak tetap melakukan hal seperti itu tidaka ada salahnya
anda untuk melakukannya dengan “sedikit” kekerasan.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang
masalah yang sangat penting dan baik jika diterapkan pada anak-anak sejak dini. dengan
memberikan pemahaman tentang pendidikan karakter dan agama pada anak-anak akan lebih
peka pada berbagai kondisi mengenai kepribadian mereka terutama pada dirinya sendiri dan
individu lain disekitarnya. Selain itu dapat membuka wawasan positif anak-anak dan
menghindarkan diri mereka dari berbagai ancaman kejahatan dan kriminalitas.
B. Saran
Diharapkan pembaca dapat mengerti mengapa orang tua harus memberikan uang saku yang
pas juga pendidikan karakter dan agama, bagaimana cara menerapkan pendidikan pendidikan
tersebut pada anak usia dini dan terus memperluas wawasan dan kazanah ilmu pengetahuan
dalam bidang pendidikan.
Daftar pustaka
https://carlz185fr.wordpress.com/2013/04/23/teori-uang-saku/

http://bisnis.liputan6.com/read/682817/4-alasan-pentingnya-memberi-uang-saku-pada-anak

http://www.rri.co.id/madiun/post/berita/79209/kriminal/
uang_jatah_jajan_kurang_pelajar_smp_bobol_toko_curi_40_bungkus_rokok_dan_uang_tuna
i.html

http://id.wikihow.com/Menghentikan-Kebiasaan-Mencuri-pada-Remaja
Makalah

“Kurangnya guru kretif dalam tingkat Sekolah Menengah Pertama”

Disusun oleh :
Nama : Astri Ayu Dita
NIM : 14220147

STKIP SILIWANGI BANDUNG


CIMAHI
2016

Anda mungkin juga menyukai