Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA PEMBERIAN EDUKASI MENABUNG SEJAK DINI

Menabung adalah pembelajaran yang efektif dalam berhemat, berencana dan sekaligus membangun
masa depan. Semua orang tua menghendaki anaknya giat menabung, dengan menyisihkan sebagian
biaya jajannya sehari-hari untuk ditabungkan. Dalam hal ini orang tua pertama-tama menjelaskan
kepada anaknya bahwa menabung itu kegiatan menyimpan uang atau barang untuk keperluan di masa
akan datang. Simpanan itu merupakan hasil usaha kita untuk kehidupan di masa akan datang. Karena
itu uang jajan jangan dihabiskan, tapi sisakan dan hemat sebisa mungkin untuk disimpan dalam bentuk
tabungan. 

Kebiasaan ini merupakan pembelajaran bagi anak untuk terbiasa hidup hemat dan tidak boros. Juga
bagi orang tua, kartu tabungan yang dimiliki anak dapat berfungsi sebagai kontrol bagaimana ia
mengatur pola jajan sehari-hari. Dengan begitu akan terjadi komunikasi yang timbal-balik antara
orang tua dan anaknya. Cara seperti ini sangat baik untuk menumbuhkan sifat bijak pada anak dalam
hal mengatur keuangannya. 

Pembelajaran dalam hal menabung sejak dini kepada anak tidak dipaksa-paksa. Tetapi orang tua dapat
berkomunikasi dengan memberi penjelasan-penjelasan kepada anaknya tentang arti menabung.
Sebaiknya orang tua dan anak bersama sama menabung, dan sesekali mereka main ke Bank. Di tempat
itu orang tua menjelaskan kepada anaknya inilah tempat penyimpanan uang kita dalam bentuk
tabungan. Di tempat ini uang kita aman dan bisa diambil kapan saja. 

Tampaknya memang bagi usia dini, orang tua harus aktif memberikan contoh dan sikap yang baik
dalam hal membagi pola jajan, untuk hari ini dan untuk disimpan dalam tabungan. Anak pada usia dini
memang belum punya gambaran konkret tentang masa depan seperti apa. Tetapi melalui gambar-
gambar kehidupan anak-anak soleh, baik di majalah maupun di koran-koran dapat diperkenalkan. Juga
penting bagi orang tua untuk menghindari sikap hedonis, karena hedinime merupakan pemborosan
yang membuat orang tua dan anak malas menabung. 
Demi Masa Depan 

Mengukir masa depan memang harus dimulai sejak anak usia dini. Orang tua berkewajiban
memfasilitasi anak-anaknya untuk mencapai masa depan yang gemilang. Sebuah masa depan
tergantung sikap kita pada hari ini. Masa depan akan baik, kalau sejak dini anak berlaku baik, dalam
arti hidup hemat, punya rencana dan tidak boros. Kepastian itu harus diwujudkan melalui tradisi
menabung. 

Tapi apa yang harus ditabungkan? Pertanyaan ini sederhana, tapi banyak orang tua dan anak-anak tak
sanggup melakukannya. Tidak sedikit pula anak-anak yang ketika diberikan uang dihabiskan dan
dibelanjakan semuanya. Rupanya kebiasaan seperti itu tidak lluput dari kebiasaan orang tuanya juga,
ketika punya uang dihabiskan untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya, sehingga mereka tak
sanggup menabung. 

Oleh karena itu, orang tua mengajak anak-anak untuk “menahan diri” dari bujuk rayu jajanan. Sikap
menahan diri dalam rangka menabung merupakan usaha, karena masa depan harus diusahakan dan
ditentukan oleh diri sendiri. Hidup sederhana, dan tidak booros merupakan pilihan tindakan yang
rasional. Hal ini harus diwujudkan dalam kehidupan rumah tangga. Pola asuh seperti ini dapat
memperbesar peluang bagi anak untuk menciptakan rencana jauh ke masa depan sana, yang tentu
tantangan dan permasalahannya akan jauh lebih berat dibandingkan saat ini. 
Cara Mengajarkan Menabung Untuk Anak

Orang tua adalah guru dan sekaligus fasilitator untuk membimbing dan memfasilitasi anak-anaknya
menuju masa depan. Lalu bagaimana cara anak menabung dan bagaimana orang tua memfasilitasinya?
Orang tua harus jujur dan transparan.

Tentu sikap ini dasarnya karena sayang dan cinta pada anak. Orang tua memberikan uang jajan setiap
hari pada anaknya tidak begitu saja, tetapi dicoba komunikasi dengan menawarkan pada anaknya
mana untuk jajan dan mana untuk ditabungkan. Setiap bulan atau enam bulan sekali anak sebagai
Penabung harus tahu dan ditunjukkan kepadanya, bahwa jumlah tabungan mereka sampai bulan ini
sudah sekian. Hal itu dijelaskan secara jujur dan transparan, supaya anak benar-benar percaya. Jika
anak telah memasuki sekolah, (SD, SMP atau SMA) pola asuh seperti itu terus dilanjutkan. Kalau
perlu melakukan aktivitas nabung itu di bank. Anak-anak terkadang malas untuk menabung, apalagi
kalau tempat mereka menabung kurang begitu menarik baginya. Orang tua harus bisa lebih peka akan
hal ini. Terkadang orang tua hanya cuek terhadap sikap anak yang sebenarnya ingin menbung.

Sebagian orang tua jangan hanya berkata kepada anak “sini de, uangnya mamah tabung di lemari
mamah, biar uang ade aman”. Hal seperti ini harus diminimalisir. Agar lebih efektif lagi, orang tua
harus membelikan media tabungan untuk anak agar si anak bisa lebih giat dalam menabung, seperti
membeli celengan yang bentuknya hewan, atau tokoh-tokoh karakter kartun yang si anak suka.
Bimbing si anak agar terbiasa nantinya untuk menabung. 
Tips Untuk Orang tua kepada Anak Dalam Memberikan Edukasi Finansial Sejak Dini : 
 1. Berikan Motivasi kepada anak agar si anak semangat untuk menabung. Contoh “Nak, kalau kamu
rajin menabung kamu akan menjadi orang kaya, nanti bisa beli apa saja yang kamu mau”. Hal yang
seperti inilah yang harus diberikan kepada si anak agar selalu termotivasi dalam menabung.
 2. Agar lebih efektif lagi, Orang tua dan sia anak bersama-sama memiliki tabungan yang berbeda. Dan
ajak si anak untuk senantiasa menabung.
 3. Agar si anak lebih giat dalam menabung, ada baiknya gunakan media tabungan yang ada di buat
menjadi menarik. seperti membuat tabungan sendiri dari kardus yang dibuat bersama oleh orang tua
dan anak. atau biar lebih simple belikan tempat menabung anak seperti Celengan Ayam, Celengan
yang bergambar superhero atau kartun yang disukai oleh anak dll. sehingga ketika ia ingin menabung
akan senantiasa untuk tetep melakukan hal tersebut dan menjadi tersbiasa.

Menanamkan karakter menabung kepada anak sejak dini tentu hal yang sangat di anjurkan bagi setiap
orang tua kepada anak. agar ketika anak telah beranjak remaja atau dewasa dia bisa lebih mampu
mengkontrol finansial dan terhindar dari sifat boros.

Anda mungkin juga menyukai