Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS AL GHIFARI

BUKU AJAR

Analisis
Fitokimia
O

Syumillah Saepudin, S.Si., M.Farm


II. Simplisia: Pembuatan dan Standardisasi
Simplisia adalah bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan
atau mengalami pengolahan secara sederhana serta belum merupakan zat murni,
kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia adalah
bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami
pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain yaitu bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk
pengobatan dan belum mengalami mengolahan apapun. Pengeringan dapat
dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari, diangin-angin, atau
menggunakan oven, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan oven tidak lebih dari
60°C. Pada umumnya pembuatan simplisia melalui tahapan seperti berikut:

1. Pengumpulan bahan baku


2. Sortasi basah
Tujuan Sortasi basah adalah sortasi yang dilakukan untuk memisahkan
kotoran - kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia.
3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya
yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih,
misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM.
4. Pengubahan bentuk
Tujuan : memperluas permukaan bahan baku, semakin kecil ukuran simplisia
semakin luas permukaannya. Proses pengubahan bentuk meliputi beberapa
perlakuan:
- Perajangan untuk rimpang, daun dan herba
- Pengupasan untuk buah, kayu, kulit kayu, dan biji2an yang ukurannya besar
- Pemipilan khusus untuk jagung, yaitu buah dan biji dipisahkan dari
bonggolnya
- Pemotongan untuk akar, batang, kayu, ranting

Buku Ajar Analisis Fitokimia 2023 | Syumillah Saepudin, S.Si., M.Farm 4


- Penyerutan untuk kayu
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan:
a. Menurunkan kadar air
b. Menghilangkan aktivitas enzim
c. Memudahkan untuk proses selanjutnya
Pengeringan Alamiah:
a. Pengeringan dengan menggunakan panas matahari ; untuk bahan kayu,
kulit, biji
b. Pengeringan diangin-anginkan : bunga dan daun
Pengeringan dengan Alat: Pengeringan menggunakan Oven (Suhu 50-60°C,
kecuali dinyatakan lain)
6. Sortasi kering
Sortasi kering merupakan pemisahan yang dilakukan setelah pengeringan.
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-
bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotor-pengotoran lain yang
masih ada dan tertinggal pada simplisia kering
7. Pengemasan dan penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering maka simplisia harus
ditempatkan dalam suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur dengan
simplisia yg lain. Selanjutnya disimpan di gudang penyimpanan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengemasan dan penyimpanan adalah
a. Cahaya
b. Oksigen atau sirkulasi udara
c. Reaksi kimia yg terjadi antara kandungan aktif dengan tanaman
d. Pengotoran atau pencemaran dari serangga atau kapang
Persyaratan wadah yang digunakan :
a. Harus inert, artinya tidak mudah bereaksi dengan bahan lain
b. Tidak beracun bagi simplisia
c. Mampu melindungi bahan simplisia dari cemaran mikroba, kotoran dan
serangga
Buku Ajar Analisis Fitokimia 2023 | Syumillah Saepudin, S.Si., M.Farm 5
d. Mampu melindungi bahan simplisia dari penguapan kandungan aktif
e. Mampu melindungi bahan simplisia dari pengaruh cahaya

Simplisia yang aman dan berkhasiat tidak boleh mengandung bahaya kimia,
mikrobiologis dan bahaya fisik dan mengandung zat aktif yang berkhasiat. Maka
perlu dilakukannya standardisasi berupa pemeriksaan parameter-parameter terkait
kualitas simplisia. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan,
menerapkan dan merevisi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama
dengan semua pihak.

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi


Nasional Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk
tata cara dan metode yang disusun berdasarkan Konsensus semua pihak yang
terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Standardisasi simplisia dan ekstrak dilakukan untuk memastikan kualitas dan


keamanan bahan baku obat berdasarkan syarat mutu yang ditentukan sesuai
dengan monografi Farmakope Herbal Indonesia. Parameter standardisasi simplisia
dan ekstrak terbagi menjadi dua parameter, yaitu parameter spesifik dan non
spesifik. Parameter spesifik merupakan segala aspek yang bertanggung jawab
langsung terhadap efek farmakologis, sedangkan parameter non spesifik adalah
segala aspek yang tidak terkait langsung dengan aktivitas farmakologis namun
mempengaruhi aspek keamanan dan stabilitas bahan baku yang dihasilkan. Kedua
parameter ini merupakan syarat mutu yang harus dipenuhi oleh bahan baku untuk
memperoleh bahan baku yang berkualitas dan aman. Parameter standardisasi
bahan baku dijelaskan pada tabel 2.1

Buku Ajar Analisis Fitokimia 2023 | Syumillah Saepudin, S.Si., M.Farm 6


Tabel 2.1 Parameter Standardisasi Bahan Baku

Simplisia Ekstrak
Parameter Spesifik :
Identitas dan senyawa Identitas ✓ ✓
Organoleptik ✓ ✓
Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu ✓ ✓
Uji kandungan kimia ✓ ✓
Kadar total golongan kandungan kimia ✓ ✓
Kadar kandungan kimia tertentu ✓ ✓
Parameter Non Spesifik :
Kadar air ✓ ✓
Susut pengeringan ✓ 
Kadar abu dan abu tidak larut asam ✓ ✓
Residu pestisida ✓ 
Cemaran logam berat ✓ ✓
Cemaran mikroba ✓ 
*Berdasarkan Monografi Farmakope Herbal Indonesia Tahnun 2017

Buku Ajar Analisis Fitokimia 2023 | Syumillah Saepudin, S.Si., M.Farm 7

Anda mungkin juga menyukai