GROUP QUEST
PENGARUH EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LURING & DARING DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MAHASISWA TELKOM
UNIVERSITY
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
GENESIS 2023
LATAR BELAKANG
Tujuan
Penelitian “Pengaruh Efektivitas Pembelajaran luring & Daring Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Mahasiswa Telkom University” yang dilaksanakan oleh gen
Carnelianus bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran luring dan daring terhadap
efektivitas pencapaian kompetensi mahasiswa di Telkom University. Dalam penelitian ini,
kami ingin mengidentifikasi sejauh mana interaksi langsung dalam pembelajaran luring dan
penggunaan teknologi pembelajaran saat daring dapat mempengaruhi penguasaan materi dan
perkembangan keterampilan mahasiswa. adapun tujuan utama yang ingin kami capai dalam
pelaksanaan penelitian ini, antara lain:
1. Meningkatkan Keterlibatan Mahasiswa
Mengukur sejauh mana pembelajaran luring dan daring dapat meningkatkan keterlibatan
mahasiswa di dalam proses pembelajaran.
2. Peningkatan Kualitas Materi Pembelajaran
Menilai dampak efektivitas pembelajaran luring dan daring terhadap peningkatan kualitas
materi pembelajaran yang disampaikan kepada mahasiswa.
3. Evaluasi Keefektifan Metode Pembelajaran
Menentukan sejauh mana metode pembelajaran luring dan daring dapat meningkatkan
pemahaman dan penguasaan materi mahasiswa.
4. Meningkatkan Efisien Pembelajaran
Menilai sejauh mana metode pembelajaran yang dapat efisien tanpa terkendala ruang dan
waktu.
5. Evaluasi Dampak Terhadap Prestasi Akademis
Menilai hubungan antara efektivitas pembelajaran luring dan daring dengan peningkatan
prestasi akademis mahasiswa.
6. Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa
Menilai kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran luring dan daring, termasuk aspek-
aspek seperti kemudahan akses, interaktivitas, dan kualitas materi.
JADWAL KEGIATAN
Dari penelitian dan hasil survey yang diterima, terdapat total 37 responden dengan
jawaban yang beragam. Pandangan mahasiswa terkait peran pembelajaran luring dalam
meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa, khususnya dalam konteks lingkungan
kampus paling banyak menjawab setuju bahwa hal tersebut sangat berperan dalam
meningkatkan kompetensi. Hal ini dapat terbukti dari banyaknya presentase jawaban yang
mencapai 75,7%. Tingkatan selanjutnya yaitu sebanyak 18,9% responden menjawab bahwa
pembelajaran luring kurang efektif dalam meningkatkan kompetensi. Sedangkan untuk
jawaban paling sedikit dimana masing-masing bernilai 2,7% menjawab bahwa peran tersebut
biasa saja atau sama saja dengan pembelajaran onsite. Pada angka ini dapat disimpulkan bahwa
kebanyakan mahasiswa Telkom University menganggap bahwa pembelajaran luring dalam
meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa berperan penting.
Selanjutnya terkait apakah para mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran ketika mengikuti pembejajaran luring. Sebanyak 86,5% mengatakan bahwa
terkadang mereka merasa kesulitan dalam memahami penjelasan dosen saat kelas online.
Sedangkan angka berikutnya yang menunjukkan presentase sebesar 10,8% mengatakan bahwa
mereka sering kali mengalami kesulitan dalam memahami materi, khususnya perhitungan. Dan
sisanya mengatakan bahwa pembelajaran luring tidak membuatnya merasa kesulitan dalam
menangkap materi. Pada poin ini dapat disimpulkan bahwa kebanyakan mahasiswa Telkom
University merasa bahwa terkadang mereka kesulitan dalam memahami materi yang dijelaskan
secara online.
Gambar 2 Rekap Google Form
Pada poin membandingkan keefektifan pembelajaran online dan offline dalam konteks
hasil belajar mahasiswa diperoleh nilai tertinggi sebesar 83,8% yang mengatakan bahwa
pembelajaran offline lebih efektif. Selain itu pada nilai 16,2% mengatakan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan terhadap efektivitas pembelajaran online maupun offline. Pada poin ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa kebanyakan mahasiswa Telkom University merasa bahwa
pembelajaran offline lebih efektif dalam menunjang hasil belajar mahasiswa.
Pada poin apa tantangan utama yang dihadapi mahasiswa ketika berpindah dari
pembelajaran offline ke online sebanyak 83,8% menjawab bahwa mereka mengalami kesulitan
untuk fokus menyimak materi karena alasan mengantuk dan kurang kondusif, sedangkan
13,5% mengatakan mereka mengalamani kendala teknis dan akses internet, lalu sisanya
mengatakan bahwa tidak mengalami tantangan. Pada poin ini daapat disimpulkan bahwa
kebanyakan mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyimak materi yang diajarkan ketika
online karena kurang kondusif daan mengantuk.
Selanjutnya pada poin seberapa berpengaruh adanya interaksi langsung dengan dosen
dan teman sekelas dalam pencapaian kompetensi pembelajaran aadalah sebanyak 43,2%
mengatakan bahwa itu pengaruh tersebut sangat besar.
Pada poin terkait dampak interaksi sosial terhadap pembelajaran online dan offline pada
tingkat pendidikan tertentu mengatakan sebanyak 97.3% atau hampir kexeluruhan bahwa
interaksi sosial lebih baik dalam pembelajaran offline, sisanya mengatakan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan. Pada poin ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran offline
sangat berdampak pada interaksi sosial pada pendidikan tertentu.
Gambar 6 Rekap Google Form
Pada poin apakah ada perbedaan signifikan dalam tingkat partisipasi mahasiswa antara
pembelajaran online dan offline sebanyak 70,3% mengatakan bahwa partisipasi lebih tinggi
saat pembelajaran offline. Lalu disusul angka 21,6% yang mengatakan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan, lalu 8,1% mengatakan bahwa partisipasi lebih tinggi saat pembelajaran
online. Pada poin ini dapat disimpulkan bahwa jumlah partisipasi mahasiswa dalam
pembelajaran lebih tinggi ketika offline.
Pada poin terkait apakah mahasiswa merasa lebih mudah memahami materi
pembelajaran luring atau daring, sebanyak 81,1% mengatakan bahwa mereka merasa lebih
mudah memahami saat pembelajaran luring. Lalu disusul angka sebesar 8,1% yang
mengatakan bahwa mereka tidak tahu, dan sisanya mengatakan bahwa mereka dalat memahami
keduanya. Pada poin ini dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari mahasiswa Telkom
University merasa lebih dapat memahami materi yang disampaikan saat pembelajaran luring.
Pada poin apakah mahasiswa merasa bahwa kualitas materi pembelajaran dalam
pembelajaran luring lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran daring, sebanyak 40,5%
mengatakan bahwa kualitasnya lebih baik, 29,7% mengatakan bahwa mereka setuju bahwa
pembelajaran luring jauh lebih baik, 27% mengatakan bahwa kedua metode pembelajaran
sama-sama baik, dan sisanya mengatakan kurang baik. Pada poin ini disimpulkan bahwa
kebanyakan setuju jika kualitas materi pembelajaran luring lebih baik/jauh lebih baik.
Pada poin keunggulan utama dari sistem pembelajaran online, sebanyak 73%
mengatakan bahwa fleksibilitas waktu lebih besar dan 27% mengatakan akses mudah ke
sumber belajar online.
Pada poin keunggulan utama dari sistem pembelajaran offline, sebanyak 86,5%
mengatakan interaksi langsung dengan dosen dan teman sekelas dan 13,5% mengatakan
lingkungan belajar saat di kelas.
Gambar 12 Rekap Google Form
PENUTUP
https://www.instagram.com/reel/Czv8dllLlHV/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Link TikTok:
https://vt.tiktok.com/ZSN5E3gh3/
https://vt.tiktok.com/ZSN5ou7UU/
https://vt.tiktok.com/ZSN5oSpxu/
https://vt.tiktok.com/ZSNa1L9Ac/
https://vt.tiktok.com/ZSNa1G1qa/
https://vt.tiktok.com/ZSNa19q9X/
https://vt.tiktok.com/ZSNa1ESHb/