04 TAHUN 2010
TERDAFTAR KEMENTERIAN DALAM NEGERI NO 401/D.III.1/VI/2011
TEMA :
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sesuai Permendagri No 73 Tahun
2020 Bagi BPD/Kepala Desa dan Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintah
Desa bagi Perangkat Desa sesuai Permendagri No 84 Tahun 2015
Dengan Hormat,
Dana Desa yang diterima Pemerintah Desa tiap tahun meningkat, oleh karena itu diperlukan
penguatan kemampuan pengelolaan berupa pengawasan dan kelembagaan desa berupa SOTK
Desa. SOTK berkaitan dengan SDM perangkat desa yang kuat untuk mewujudkan transparansi,
akuntabilitas, tertib dan disiplin anggaran, serta partisipasi dalam pengelolaan keuangan desa,
diperlukan juga pengawasan pengelolaan keuangan desa. Pengawasan pengelolaan keuangan
desa salah satunya wajib dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Berdasarkan
Permendagri No. 110 Tahun 2016 Tentang BPD dan Permendagri No. 73 Tahun 2020 Tentang
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa.
SOTK Desa adalah satu sistem dalam kelembagaan dalam pengaturan tugas dan fungsi
serta hubungan kerja. Sedangkan Perangkat Desa terdiri atas Sekretariat Desa, Pelaksana
Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis. Tugas dan kewenangan yang diemban oleh BPD sangat
banyak khususnya topik mengenai peran dan fungsi pengawasan BPD terhadap kinerja Kepala
Desa terhadap pengelolaan keuangan desa dan bisa mempengaruhi keputusan Pemerintah
Desa namun yang terjadi kalau boleh diibaratkan, BPD saat ini itu layaknya hanya menjadi
“tukang stempel” untuk mencapai sesuatu agar lebih mudah karena rata-rata, oknum BPD yang
ada di desa saat ini, itu kurang memahami, akan tugas dan fungsinya sebagai “DPR/Parlemen”–
nya warga desa. Sehingga apapun yang disodorkan oleh Pemerintah Desa selama itu
mempercepat proses pencairan dana desa, terkadang langsung ditandatangani tanpa adanya
pembahasan terlebih dahulu bersama masyarakat ataupun internal di masing-masing anggota
BPD itu sendiri.
Peningkatan kapasitas kemampuan anggota BPD dan Kepala Desa menjadi mutlak dan
penting untuk dilakukan agar Pemerintahan Desa bisa berjalan optimal. Kegiatan akan kami
selenggarakan pada:
Kegiatan Diklat dan Bimtek ini, akan dipandu oleh Pengajar, Pelatih dan Narasumber serta
motivator yang kompeten dibidangnya dan para profesional ahli sehingga peserta didik akan
menerima transfer knowledge dari nara sumber yang kompeten, valid dan resmi. Gambaran lebih
jelas tentang substansi dan teknis kegiatan Bimtek dan Diklat ini, kami sajikan dalam proposal
terlampir.
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kegiatan Bimbingan Teknis ini. Informasi
dan pendaftaran dapat menghubungi tim kami Chamelia 0812 2702 4755 atas perhatian dan
kerjasama yang akan terjalin kami sampaikan terimakasih.
Hormat kami,
ILDP Institute
PROPOSAL
KERANGKA ACUAN KERJA
BIMBINGAN TEKNIS DAN PELATIHAN
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sesuai Permendagri No 73 Tahun
2020 Bagi BPD/Kepala Desa dan Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintah
Desa bagi Perangkat Desa sesuai Permendagri No 84 Tahun 2015
LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya UU Desa memiliki visi dan rekayasa yang memberikan kewenangan luas
kepada desa di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa. Kewenangan-kewenangan tersebut memberi
peluang yang terbuka kepada desa untuk menerapkan pendekatan partisipatif dalam
mengusahakan pembangunan desa. UU Desa juga memberi jaminan yang lebih pasti bahwa
setiap desa akan menerima dana dari pemerintah melalui anggaran negara dan daerah yang
jumlahnya berlipat, jauh diatas jumlah yang selama ini tersedia dalam anggaran desa. Kebijakan
ini memiliki konsekuensi terhadap proses pengelolaannya yang seharusnya dilaksanakan secara
professional, efektif dan efisien, serta akuntabel yang didasarkan pada prinsip-prinsip
manejemen publik yang baik agar terhindarkan dari resiko terjadinya penyimpangan,
penyelewengan dan korupsi. Dengan demikian, dalam hal ini, kemungkinan bagi desa untuk
menangkap peluang-peluang positif dan terbaik akan sangat tergantung kepada kemampuan dan
kesiapan desa itu sendiri.
Berdasarkan Azas, Kedudukan dan Kewenangan Desa yang tercantum dalam UU Desa,
kebijakan strategis sebagai legitimasi kemandirian desa meliputi: Kewenangan Desa; Tata Kelola
Desa; Hak dan Kewajiban Desa dan Masyarakat Desa; Peraturan Desa; Keuangan dan Aset
Desa; Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan; BUMDes; Kerjasama Desa;
serta Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Kapasitas dan Pendampingan Desa. Dari
besarnya peluang kemandirian desa tersebut, persoalan secara massif muncul diantaranya
adalah bahwa di kebanyakan desa saat ini sangat jarang tersedia perangkat desa yang terlatih
dan siap untuk mengelola keuangan desa secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip
pengelolaan keuangan dan accounting yang baik. Dampak dari permasalahan ini sering
terjadinya kesalahan dan kebocoran dalam pengelolaan keuangan desa.
Persoalan lain adalah minimnya pengetahuan aparatur desa tentang berbagai peraturan
tentang desa, pemahaman terhadap prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik,
pengadaan barang/jasa di desa dan berbagai persoalan lainnya. Persoalan yang mendera
pemerintah desa tidak berbeda jauh dengan persoalan yang dihadapi para anggota Badan
Permusyawaratan Desa (BPD). Dalam pelatihan ini menekankan salah satu peran penting dan
strategis yang harus difahami dan dijalankan oleh Badan Permusyawaratan Desa adalah Fungsi
Pelatihan ini dapat menjadi rujukan bagi pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) dalam upaya mewujudkan prinsip transparansi dan akuntabilitas kinerja pengelolaan
keuangan desa berupa laporan pertanggungjawaban APB Desa atau realisasi APB Desa kepada
pemerintah supra desa (akuntabilitas vertikal), BPD (akuntabilitas horizontal), dan masyarakat
luas (akuntabilitas sosial).
Juga materi tentang penguatan kelembagaan SOTK Desa melalui penguatan peran
Sekdes. Sekdes memegang peran stategis di Desa, baik dalam penataan administrasi desa dan
pengelolaan keuangan desa. Dengan pemikiran dan konsep dari seorang sekdeslah yang akan
membawa kemajuan pemerintah Desa itu sendiri. Atau sebaliknya, jika sekdes tidak mampu
menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, maka beragam persoalan akan muncul, dan akibatnya
desa tidak akan maju dan berkembang.
Sekdes adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat
desa seperti yang dijabarkan diatas dan tugasnya sebagai koordinator Pelaksana Pengelolaan
Keuangan Desa (PPKD).
Oleh sebab itu, seorang sekdes seharusnya memiliki kemampuan di atas rata-rata
perangkat desa lainnya yaitu kepala urusan (kaur) dan kepala seksi (kasi) sehingga roda
pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik, seperti kemampuan dalam pengelolaan
keuangan desa.
Untuk itu kurikulum akan didesain sebanyak 9 (sembilan) materi dengan alokasi per sesi
90 menit. Adapun pokok-pokok materi yang akan disampaikan dalam bimtek ini terdiri atas:
1. Fungsi, Tugas, Hak dan Kewajiban Serta Wewenang BPD sebagaimana yang diatur
dalam Permendagri No. 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa;
2. Tata cara penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran Desa (penyusunan
RPJMDesa, RKPDesa dan APBDes);
3. Penatausahaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan desa berbasis aplikasi;
4. Pengawasan pengelolaan keuangan desa berbasis aplikasi siswaskudes (berdasar
Permendagri Nomor 73 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan
Desa);
5. Strategi Optimalisasi Peran, Fungsi Tugas dan Wewenang BPD;
6. Tata Cara Monitoring dan Evaluasi Penggunaan Dana Desa dalam Pembangunan Desa
oleh BPD sesuai dengan Permendesa No. 21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa;
7. Tata Cara Penyusunan SOTK Pemerintah Desa;
8. Fungsi, Tugas, Hak dan Kewajiban Serta Wewenang Masing-masing sesuai SOTK Desa;
9. Pemetaan Kompetensi Personil Dalam Rangka Pengisian Perangkat Desa.
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Class Room
Bahan ajar yang mata-ajarnya sebagaimana terangkum dalam kurikulum di atas,
disampaikan oleh staf pengajar yang memiliki keahlian di bidangnya dalam pertemuan
tatap muka penyampaian materi terstruktur di ruang kelas. Penyampaian materi selain
dilakukan dengan cara narasi juga ditunjang dengan presentasi yang berisikan
substansi, bagan-bagan, tabel-tabel, gambar-gambar untuk memudahkan peserta
dapat menyerap materi sebaik-baiknya. Dalam perkuliahan tatap muka tersebut juga
disertai dengan dialog tanya jawab untuk memastikan pengertian yang didapat maupun
mendapat penjelasan tambahan mengenai masalah-masalah yang belum jelas.
2. Bedah Kasus
Setelah selesai pemberian materi terstruktur dilanjutkan dengan bedah kasus
program/proyek tertentu melalui metode sampling survei desa, untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan keuangan desa. Peserta dibagi kedalam kelompok-kelompok
untuk menyusun makalah dari penyelesaian masalah yang selama ini mereka hadapi
di daerahnya berupa konsep dan metode yang dipilihnya, perumusan masalah sampai
dengan penyusunan laporan
3. Indoor dan Outdoor
Pelatihan Aktif, Presentasi, Interaktif, Diskusi Kelompok, Brainstorming, Bermain
Peran, Berpikir Kreatif, Simulasi, Belajar Dalam Kompetisi Permainan, Studi Kasus,
Latihan, Bimbingan, Diskusi, Perenungan, Experiential Learning, Icebreaker Yang
Dilakukan Melalui Presentasi, Diskusi, Brainstorming, Role Play, Games Dan Ice
breaker dan Hypnosis.
4. Studi Tiru
studi banding dilakukan agar peserta juga mendapat ilmu lainnya yang berharga
langsung dari para pelaku pemerintahan desa, dalam studi tiru tersebut bisa dilakukan
dialog dan diskusi langsung antara peserta dengan pemateri dalam hal ini adalah desa
sebagai lokasi studi tiru. Kegiatan ini diharapkan peserta dapat belajar praktek terbaik
(best practise) terkait Sinergitas Pemerintah Desa dan BPD dalam Pengelolaan
Pembangunan di desa
KONTRIBUSI
PENUTUPAN
Harapan kami agar peserta dalam mengikuti pelatihan ini dapat menyerap pengetahuan sesuai
yang dibutuhkan dengan mudah dan penuh rasa gembira, karena rasa bahagia dan gembira
sangat berpengaruh terhadap daya serap pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Kami sangat terbuka terhadap penyesuaian segala sesuatu untuk mendapatkan hasil yang
terbaik untuk kedua pihak dengan mengedepankan azas win-win solution, kami harap kerjasama
ini dapat berjalan lancar dan berkesinambungan.
Demikian kerangka acuan kerja ini kami buat apabila ada dibutuhkan informasi tambahan dapat
menghubungi: 081227024755 (Chamelia)
AGENDA ACARA
BIMBINGAN TEKNIS DAN PELATIHAN
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sesuai Permendagri No 73 Tahun
2020 Bagi BPD/Kepala Desa dan Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintah
Desa bagi Perangkat Desa sesuai Permendagri No 84 Tahun 2015
PEMERINTAH DESA
HARI/WAKTU SESI MATERI TARGET DAN SASARAN NARA SUMBER
HARI PERTAMA
09.00 - 12.00 Penjemputan Peserta Bandara Internasional Ygy - Hotel PANITIA
12.00 - 13.00 Welcome Lunch (Makan Siang),
13.00 - 17.00 Registrasi dan Check In
17.00 - 19.00 Makan Malam PANITIA
PEMBUKAAN
1. Prakata MC
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Doa
4. Sambutan ILDP Institute Pemkab Paser &
19.00 – 19.30
5. Keynote Speaker sekaligus Pembukaan secara ILDP Institute
resmi
oleh : Pemkab Paser
6. Penyematan Tanda Kepesertaan
7. Foto Bersama
19.30 - 21.00 SESI 1 Motivasi, Ice Breaking Dan Hypnosis (Oleh : Askan Setiabudi, Ci)
HARI KEDUA
06.30 - 07.30 MAKAN PAGI PANITIA
07.30 – 08.00 PEMBAGIAN SEMINAR KITS, TAS DAN BAJU
HARI KETIGA
07.00 - 08.30 MAKAN PAGI
Tata Cara Penyusunan SOTK Pemerintah Desa
Peserta memahami tentang Tata cara penyunan SOTK Tim Narasumber
08.00 – 09.30 SESI 6
Pemerintah Desa berdasarkan peryaratan yang berlaku Kemendagri
sesuai Permendagri 84/2015.
09.30 – 09.45 COFFE BREAK
Fungsi, Tugas, Hak dan Kewajiban Serta Wewenang
Masing-masing sesuai SOTK Desa Tim Narasumber
09.45 – 12.00 SESI 7
Peserta memahami tentang tugas pokok dan fungsi masing- Kemendagri
masing jabatan dalam STOK Pemerintah Desa.
12.00 – 13.00 ISHOMA
HARI KELIMA
06.00 - 08.00 MAKAN PAGI
Penutupan Acara :
- Laporan Penyelenggaraan Kegiatan
08.00 – 09.00 PANITIA
- Pelepasan Tanda Kepesertaan
- Pembagian Sertifikat
AGENDA ACARA
BIMBINGAN TEKNIS DAN PELATIHAN
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sesuai Permendagri No 73 Tahun
2020 Bagi BPD/Kepala Desa dan Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintah
Desa bagi Perangkat Desa sesuai Permendagri No 84 Tahun 2015
UNTUK BPD
HARI PERTAMA
09.00 - 12.00 PENJEMPUTAN PESERTA BANDARA YGY - HOTEL
12.00 - 13.00 Welcome Lunch (Makan Siang),
13.00 - 17.00 Registrasi dan Check In
17.00 - 19.00 Makan Malam
PEMBUKAAN
1. Prakata MC
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Doa
Pemkab Paser &
19.00 – 19.30 4. Sambutan ILDP Institute
ILDP Institute
5. Keynote Speaker sekaligus Pembukaan secara resmi
oleh : Pemda Kab. Paser
6. Penyematan Tanda Kepesertaan
7. Foto Bersama
19.30 - 21.00 Motivasi, Ice Breaking Dan Hypnosis (Oleh : Askan Setiabudi, Ci)
HARI KEDUA
06.00 – 07.30 MAKAN PAGI PANITIA
07.30 - 08.00 PEMBAGIAN SEMINAR KITS DAN MARCHENDISE PANITIA
UNTUK BPD
UNTUK BPD
HARI KETIGA
UNTUK BPD