KETUA
Euis Nessia Fitri, S.Pd., M.Pd.,M.Ak
NIDN : 04180588509
FAKULTAS EKONOMI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023
1
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
2
;..--7-+;4���u1, Pamulang 12 Mei 2023 Ketua
ltas Ekonomi dan Bisnis Pengabdian Kepada Masyarakat
dang Ruhiyat, S.E., M.M, CSRA., CMA.Euis Nessia Fitri, S.Pd., MPd., M.Ak.
. 0409067203 NIDN.0418058802
RINGKASAN
4
keterbatasan informasi tentang akuntansi dan sumber daya manusia sehingga
terkadang karyawan yang seharusnya sebagai wajib pajak kurang memahami dan
pelaporannya tidak sesuai.
Yasasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera bergerak dibidang
pengadaan Pendidikan dan kepesantrenan untuk anak-anak yatim piatu dan kaum
dhu’afa. Yayasan yang berdiri sejak tanggal 15 April tahun 1989 oleh KH Jauhari
Zein merupakan yayasan Non-profit yang memperdulikan Pendidikan dan
pembinaan mental generasi bangsa dan hingga saat ini sudah hamper 241 anak
asuh.
YPMS adalah yayasan yang di legalitaskan oleh pemerintah berdiri
berawal dari intensitas kegiatan pengajian pada tahun 1985 sebagai wadah
pembinaan mental bagi kaum muslimin dan muslimat disekitarnya, memiliki
harapan dapat mencetak generasi yang berkahlak mulia dan mampu memberikan
pendidikan bagi anak anak yang kurang beruntung. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan di YPMS seperti penyantunan panti, Pendidikan terpadu, program
dakwah dan kemasjidan, program pemberdayaan ekonomi ummat, dan program
rehabilitasi mental Yayasan memiliki visi dapat berkontribusi untuk kemaslahatan
umat, oleh karenanya yayasan berupaya mendirikan yayasan dan menjaga
kestabilan serta keberlangsungan organisasi. Salah satunya adalah dengan adanya
program pemberdayaan ekonomi ummat dengan mendirikan koperasi. Pendirian
koperasi di lingkungan YPMS selain untuk memberdayakan ekonomi ummat,
memberikan manfaat bagi warga di lingkungan nya, juga sebagai salah satu
penopang keberlanjutan organisasi dalam aspek ekonomi..
5
Dari hasil survei berupa wawancara dan observasi, Yayasan Pembangunan
Masyarakat Sejahtera belum melakukan pemungutan PPh 21 secara maksimal dan sesuai
dengan kaidah. Terjadi perubahan ketentuan pada pajak penghasilan ditetapkan pada
tahun 2021 pada Undang- undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) No 7
tahun 2021, mulai diberlakukan per Januari 2021. Tentu atas perubahan tersebut menjadi
perhatian pada wajib pajak untuk diaplikasikan secara simulatif oleh para wajib pajak
baik perorangan maupun wajib pajak badan. Terlebih PPh 21 merupakan kewajiban yang
penting. Kewajiban pemungutan pasal 21 seperti yang telah diketahui secara umum
bahwa pemungutan ini dapat dilakukan oleh organisasi profit maupun non-profit.
Perubahan ini dipahami agar pemotongan bagi pemotong dan penerima penghasilan
mendapat laporan yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kesalahan
dalam pemotongan pajak penghasilan akan berakibat pada sanksi perpajakan.
Metode pelaksaan kegiatan terdiri dari tiga tahap. Pertama tahap persiapan
meliputi pra survei, pembentukan tim, pembuatan dan pengajuan proposal, koordinasi tim
dan mitra serta persiapan alat dan bahan pelatihan. Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan
program berupa pelatihan. Pelatihan dilakukan melalui penyuluhan (pemaparan materi)
dan diskusi. Tahap ketiga yaitu tahap evaluasi dan pelaporan. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan kondisi mitra sebelum dan sesudah pelaksanaan program dengan metode
wawancara dan observasi. Setelah itu, dilakukan penyusunan laporan untuk selanjutnya
dilakukan publikasi.
6
Materi yang disampaikan oleh tim PKM dalam pelatihan adalah perhitungan
pasal 21. Setelah dilaksanakan pelatihan mendapat hasil dan luaran kegiatan yaitu
pertama, YPMS mengalami peningkatan pemahaman mengenai Pasal 21 atau PPh 21.
Kedua, setelah diberikan pelatihan dapat melakukan proses akuntansi yang benar dalam
menjalankan usahanya. Ketiga, YPMS mengalami peningkatan pemahaman dapat
membuat laporan pajak yang sesuai dengan kaidah akuntansi. Dengan dilaksanakannya
program ini, maka terjadi perbaikan tatanan nilai masyarakat di bidang pendidikan
khususnya bidang ilmu ekonomi. Kecerdasan financial adalah gabungan dari akuntansi,
investasi, pemasaran dan hukum.
Kata Kunci : Pelatihan, Pajak penghasilan, PPh 21, Laporan pajak.
7
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada allah swt. atas semua nikmat dan karunia Nya
sehingga Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Perhitungan PPh 21 pada
Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera Kedaung Ciputat dapat
terselenggara dengan baik.
Kegiatan ini ditulis dalam bentuk Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat ini
tidak lepas dari bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu
Tim PKM ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Endang Ruhiyat, SE, MM, CSRS, CSRA. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pamulang
2. Iin Rosini, SE., MSi., CSRS., CADE., CFRM. Selaku Kepala Program
Studi D3 Akuntansi Universitas Pamulang
3. Euis Nessia Fitri, S.Pd., M.Pd.,M.Ak. Selaku Ketua Pengabdian Kepada
Masyarakat pada ayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera
4. Seluruh keluarga dan kerabat yang selalu mendo’akan untuk penyelesaian
kegiatan PKM ini.
Semoga hal ini membawa manfaat bagi para peserta pelatihan dan dapat dijadikan
referensi bagi pembaca laporan pengabdian kepada masyarakat ini. Dalam
penulisan Laporan Akhir PKM ini, penulis menyadari adanya kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
8
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Identitas Tim Pengusul
Lampiran 2. Surat Kontrak Pengabdian
Lampiran 3. Surat Tugas Pengabdian
Lampiran 4. Surat Permohonan Pengabdian
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Pengabdian
Lampiran 6. Daftar Hadir Kegiatan
Lampiran 7. Penggunaan Dana
Lampiran 8. Foto Kegiatan
9
BAB I
PENDAHULUAN
Taat akan peraturan dan kebijakan pemerintah adalah wujud nyata sebagai
warga negara yang bijak. Membayar pajak merupakan salah satu kewajiban
warga negara di Indonesia sebagai wujud taat kepada pemerintah. Membayar
pajak merupakan kewajiban berupa pungutan yang dikenakan terhadap
seseorang atau badan berdasarkan undang-undang. Pemerintah melakukan
pemungutan pajak bertujuan agar pendapatan pemerintah pada sektor pajak
dapat menunjang kemajuan bangsa dan Negara. Selain sektor migas, pajak
merupakan salah satu pendapatan Negara yang menjadi penyumbang dana
terbesar dalam APBN. Lain hal nya dengan sector migas yang merupakan
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, pajak merupakan merupakan
sumber daya yang dapat diperbaharui, sehingga diharapkan mampu menopang
kondisi ekonomi bangsa. Pajak Negara dapat berupa Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak atas Penjualan Barang
Mewah, penyerahan jasa dan lain-lain.
Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan
wajib pajak baik perorangan maupun badan dalam negri berupa upah, gaji,
honorarium, tunjangan, dan pembayara lainnya dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan.
Terjadi perubahan ketentuan pada pajak penghasilan ditetapkan pada tahun
2021 pada Undang- undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) No
7 tahun 2021, mulai diberlakukan per Januari 2021. Tentu atas perubahan
tersebut menjadi perhatian pada wajib pajak untuk diaplikasikan secara
simulatif oleh para wajib pajak baik perorangan maupun wajib pajak badan.
Terlebih PPh 21 merupakan kewajiban yang penting. Kewajiban pemungutan
pasal 21 seperti yang telah diketahui secara umum bahwa pemungutan ini
10
dapat dilakukan oleh organisasi profit maupun non-profit. Perubahan ini
dipahami agar pemotongan bagi pemotong dan penerima penghasilan
mendapat laporan yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kesalahan dalam pemotongan pajak penghasilan akan berakibat pada sanksi
perpajakan.
Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) merupakan jenis pajak yang
dikenakan terhadap penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain yang diterima oleh pegawai, bukan pegawai, mantan
pegawai, penerima pesangon dan lain sebagainya.
Metode Perhitungan Gaji Karyawan
Walaupun perhitungan PPh 21 telah diatur oleh DJP, namun pada
praktiknya, setiap perusahaan memiliki metode perhitungan PPh 21 sendiri
yang disesuaikan dengan tunjangan pajak atau gaji bersih yang diterima
karyawannya.
Ada 3 metode perhitungan PPh 21 yang paling umum, yaitu:
1. Metode Gross (Gaji Kotor Tanpa Tunjangan Pajak)
Metode gross diterapkan bagi pegawai atau penerima penghasilan yang
menanggung PPh 21 terutangnya sendiri. Ini berarti gaji pegawai tersebut
belum dipotong PPh 21.
2. Metode Gross-Up (Gaji Bersih dengan Tunjangan Pajak)
Metode gross-up diterapkan bagi karyawan atau penerima penghasilan
yang diberikan tunjangan pajak (gajinya dinaikkan terlebih dahulu) sebesar
pajak yang dipotong.
3. Metode Net (Gaji Bersih dengan Pajak Ditanggung Perusahaan)
Metode net diterapkan bagi karyawan atau penerima penghasilan yang
mendapatkan gaji bersih dengan pajak yang ditanggung perusahaan.
11
kontrak dalam jangka waktu yang telah ditentukan, yang menerima
penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.
1. Berikut ini adalah contoh-contoh penghitungan PPh 21 untuk
karyawan atau pegawai tetap dengan memperhitungkan PTKP.
Alya adalah karyawati pada perusahaan PT. ABC dengan status menikah
dan mempunyai tiga anak. Suami Alya merupakan pegawai di perusahaan PT
BCD. Alya menerima gaji Rp 7.000.000 per bulan. PT. ABC mengikuti
program pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan membayarkan iuran
pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar 1% dari perhitungan gaji, yakni
senilai Rp 70.000 per bulan. Di samping itu perusahaan membayarkan iuran
Jaminan Hari Tua (JHT) karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji,
sedangkan Alya membayar iuran (JHT) setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji.
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) dibayar
oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 0,24% dan 0,3%
dari gaji. Pada bulan Mei 2020, di samping menerima pembayaran gaji, Alya
juga menerima uang lembur (overtime) senilai Rp 2.000.000.
Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
12
(vi) PTKP (54.000.000)
Penghasilan Kena Pajak Setahun 46.510.920
(vii) Pembulatan ke bawah 46.510.000
PPh Terutang 5% x 46.510.920 2.325.500
PPh Pasal 21 Bulan Mei = 2.325.500/12 193.792
Ilustrasi di atas berlaku bagi wajib pajak yang memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP). Sementara, bagi wajib pajak yang tidak memiliki
NPWP, akan dikalikan 120%, sehingga PPh Pasal 21 Bulan Mei menjadi Rp
193.792 x 120% = Rp 232.550
13
Gaji Pokok 7.500.000
(i) Tunjangan Pajak 35.167
Penghasilan bruto (kotor) sebulan 7.464.833
Pengurangan
Jika wajib pajak tidak memiliki NPWP, maka PPh 21 perlu dikalikan
120%, sehingga PPh 21 terutangnya menjadi Rp 118.329 x 120% = Rp
141.995.
14
Berikut ini adalah cara menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai
tidak tetap yang menerima penghasilan tidak berkesinambungan:
Arzi adalah pegawai tenaga lepas untuk desain grafis di PT. CDE dengan
penghasilan Rp 8.000.000.
15
peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Dunia pendidikan harus mampu meyakinkan bahwa SDM
yang dihasilkannya akan mempunyai kompetensi yang mampu bersaing dalam
era global. Hal tersebut sesuai dengan pengertian pendidikan yang telah
tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses perkuliahan agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Republik Indonesia, 2003:
27).
Hukum yuridis tersebut menegaskan bahwa pendidikan nasional
mengemban misi untuk membangun manusia yang sempurna. Oleh karena itu,
program-program pendidikan yang ditawarkan harus mampu memberikan
bukti keterbentukan kemampuan/kompetensi yang dianggap relevan dengan
era global.
Lembaga Pendidikan yang didirikan oleh yayasan merupakan bentuk
upaya meningkatkan kualitas SDM atau generasi di masa yang akan datang.
Bimbingan menjadi salah satu proses yang dapat dijadikan sebagai cara
pencapaian suatu pendidikan. Bimbingan merupakan cara yang dilakukan
untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan dalam mencapai
kesejahteraan hidup. Dalam proses belajar terdapat beberapa faktor pengaruh
didalamnya, meliputi pendidik, alat bantu pendidikan dan gaya belajar.
Pendidik menjadi salah satu unsur lingkungan belajar, yang dimaksudkan
sebagai pendidik adalah individu yang memiliki kemampuan dalam bidang
pendidikan guna mempengaruhi individu lainnya. Keberhasilan proses
pembelajaran, sangat tergantung pada kesiapan pendidik dan terdidik dalam
menggunakan alat bantu pendidikan, misalnya buku, alat tulis, lembar kerja,
dan sebagainya. Cara yang bersifat pribadi dari dalam diri seseorang disebut
gaya belajar. Hal yang mempengaruhi gaya belajar yaitu tempo belajar dan
16
pemilihan strategi belajar. Tercapainya ketiga faktor tersebut menjadi kunci
keberhasilan proses belajar.
YPMS sangat mendukung proses belajar dan mengajar dengan cara
memberikan fasilitas, mempermudah prosesnya dengan bantuan sarana dan
prasarana, namun ada kesulitan yang dialami YPMS dalam proses
pengadministrasian akuntansi dan pajak.
Kegiatan pengabdian berupa pendampingan bertujuan untuk menguatkan
Lembaga dalam mengelola proses pembelajaran. Program pendampingan
menimbulkan gerakan memperbaiki proses keuangan dan pelaporannya.
Dalam perusahaan atau organisasi, manajemen keuangan memiliki
sejumlah fungsi, yaitu:
a. Manajemen keuangan dapat digunakan untuk menyusun rencana
pemasukan dan pengeluaran serta aktivitas-aktivitas lainnya yang
berkaitan dalam suatu periode tertentu.
b. Membuat penganggaran dana secara detail, baik pada bagian
pemasukan maupun pengeluaran.
c. Manajemen keuangan juga berfungsi sebagai pengelolaan keuangan.
Dengan begitu, penggunaan dana bisa berjalan maksimal dengan berbagai
cara yang ada.
d. Penyimpanan keuangan, yaitu dengan mengumpulkan dana-dana
perusahaan dan menyimpannya secara aman.
e. Dengan adanya manajemen keuangan, perusahaan dapat mencari dan
mengeksploitasi sumbersumber dana yang ada untuk kegiatan
operasional perusahaan.
f. Pengendalian keuangan dengan cara melakukan evaluasi dan
perbaikan atas kondisi keuangan perusahaan dan sistem keuangan yang
ada di dalam perusahaan tersebut.
g. Sebagai pemeriksaan keuangan, dengan melakukan audit secara
internal mengenai keuangan perusahaan. Dengan begitu, tidak ada
penyimpangan dan penyalahgunaan dana di dalam perusahaan.
17
h. Manajemen keuangan juga berfungsi untuk menyediakan informasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan. Manajemen keuangan dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan. (https://www.cermati.com)
18
Metode gross-up diterapkan bagi karyawan atau penerima penghasilan
yang diberikan tunjangan pajak (gajinya dinaikkan terlebih dahulu)
sebesar pajak yang dipotong.
c. Metode Net (Gaji Bersih dengan Pajak Ditanggung Perusahaan)
Metode net diterapkan bagi karyawan atau penerima penghasilan yang
mendapatkan gaji bersih dengan pajak yang ditanggung perusahaan.
19
keilmuaan kami untuk berbagi kepada karyawan serta pendidik dalam
pengelolaan keuangan lembaga. Baik dalam menyusun laporan keuangan dan
laporan pajak penghasilan yang ada di YPMS, berkaitan dengan hal tersebut
kami tertarik untuk mengangkat judul Pengabdian Kepada Masyarakat dengan
tema “Perhitungan PPh 21 bagi karyawan koperasi dan guru di Yayasan
Pembangunan Masyarakat Sejahtera (YPMS).”
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber : bppk.kemenkeu.go.id
Peluang besar penggalian pada potensi pajak atas yayasan yang bergerak
di bidang Pendidikan. Anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
21
menjadi salah satu perhatian terhadap pelaporan pajak. Kegiatan yang
menunjang proses belajar di sekolah mendapat anngaran pada dana BOS,
seperti kegiatan yang membiayai narasumber, ikut serta nya peserta didik
dalam perlombaan, kegiatan pelatihan guru atau seminar yang pembiayaannya
menggunakan dana BOS.
Undang Undang no 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
undang no 16 tentang Yayasan tertulis bahwa yayasan adalah suatu badan
hukum yang mempunyai tujuan yang bersifat social, keagamaan dan
kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal. Dengan
yayasan memiliki kekayaan asset bergerak da tidak bergerak, yayasan
kekayaannya dapat diperoleh dari sumbangan atau bantuan yang tidak
mengikat, wakaf, hibah, dan berolehan lainnya yang tidak bertentangan
dengan anggaran dasar dan atau perundang-undangan yang berlaku.
Memperhatikan uraian mengenai yayasan yang diatur dalam pasal 2 ayat 1
huruf b UU Pajak Penghasilan bahwa yayasan termasuk salah satu subjek
pajak yang berupa badan usaha yang berkewajiban mengikuti dan mentaati
aturan pajak yang berlaku termasuk pajak penghasilan.
22
2. Menghitung dan melaporkan pajak terutang (PPh pasal 25 dan 29)
3. Memotong dan memungut pajak terutang (PPh pasal 21, 22, dan 23)
23
g. penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak
teratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris atau
dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap pada
perusahaan yang sama;
h. penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau
imbalan lain yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh
mantan pegawai; atau
i. penghasilan berupa penarikan dana pensiun oleh peserta program
pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
Orang yang bekerja pada satu yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan
merupakan wajib pajak. Besaran Penghasilan Kena Pajak (PTKP) masing-
masing Wajib Pajak jelas berbeda, menyesuaikan jumlah pendapatan masing-
masing dan mengikuti aturan yang tercantum. Aturan terbaru menetapkan
bahwa PTKP untuk Wajib Pajak pribadi adalah sebesar Rp 54.000.000
setahun atau Rp 4.500.000 per bulan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa
pendapatan di bawah atau sama dengan Rp 4.500.000 per bulan akan
dibebaskan dari pungutan PPh 21. Sebab, jumlah pendapatan tersebut dalam
satu tahun tidak melebihi ambang batas PTKP. Namun jika jumlah pendapatan
dalam satu tahun melebihi ambang batas PTKP, Wajib Pajak akan dikenai
pungutan PPh 21.
Tarif yang dipakai adalah tarif Pasal 17 ayat (1) Undang-undang Pajak
Penghasilan, yaitu
24
Tidak Kawin 2 Tanggungan TK 2 Rp63.000.000
Tidak Kawin 3 Tanggungan TK 3 Rp67.500.000
Kawin Tanpa Tanggungan K0 Rp58.500.000
Kawin 1 Tanggungan K1 Rp63.000.000
Kawin 2 Tanggungan K2 Rp67.500.000
Kawin 3 Tanggungan K3 Rp72.000.000
Kawin Penghasilan Istri Digabung dengan K/I/0 Rp112.500.000
Suami Tanpa Tanggungan
Kawin Penghasilan Istri Digabung dengan K/I/1 Rp117.000.000
Suami 1 Tanggungan
Kawin Penghasilan Istri Digabung dengan K/I/2 Rp121.500.000
Suami 2 Tanggungan
Kawin Penghasilan Istri Digabung dengan K/I/3 Rp126.000.000
Suami 3 Tanggungan
Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu, termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop),
pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau kegiatan lainnya dan menerima atau
memperoleh imbalan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan
tersebut. Jenis Peserta Kegiatan Berikut adalah jenis-jenis peserta kegiatan
menurut PER-16/PJ/2016 : Peserta perlombaan dalam segala bidang Peserta
rapat, konferensi, sidang, pertemuan/kunjungan kerja Peserta atau anggota
dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu Peserta
pendidikan & pelatihan Peserta kegiatan lainnya.
25
professional Indonesia yang bertempat tinggal di Semarang. la menjuarai
turnamen Indonesia Chess Grand Prix Gold dan memperoleh hadiah sebesar
Rp200.000.000,00. PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen
Indonesia Grand Prix Gold tersebut adalah:
5% x Rp60.000.000,00 = Rp 3.000.000,00
Rp 24.000.000,00
Menurut Riahi dan Belkaoui (2011 : 50) akuntansi adalah suatu seni
pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan
dan satuan mata uang, transaksi – transaksi dan kejadian.
26
sistem manaejemn dalam perusahaan segala aktivitas akan terkontrol dengan
baik dan berjalan sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan perusahaan.
27
c. PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak).
Setiap wajib pajak memiliki jatah penghasilan tidak kena pajak yang
dihitung berdasarkan status pernikahan dan jumlah tanggungannya.
Pemerintah belum lama ini telah memperbarui tarif PTKP melalui
peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-16/PJ/2016.
28
BAB III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
29
necessary for carrying out these goals atau suatu penentuan sasaran dan tujuan
dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian
seperangkat tindakan serta alokasi sumbersumber yang perlu untuk mencapai
sasaran-sasaran tersebut. Umumnya strategi akan berubah sewaktuwaktu
sesuai kebutuhan dan berdasarkan sudut pandang perencanaannya. Hal ini
sesuai dengan pendapat Hamel dan Prahalad dalam Rangkuti (2015)
menyatakan bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang
dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”.
Dalam pelaksanaan kegiatan PKM nya kami melakukan strategi
penerapannya memberikan materi terlebih dahulu dan memberikan penugasan
dengan perhitungan berbagai kasus perhitungan PPh 21 guna memberikan
pengalaman kepada peserta dan lebih memahami materinya. Sehingga tidak
hanya diberikan melalui ceramah/pemaparan materi secara teori saja
melainkan juga memberikan contoh kasus perhitungannya sehingga pada
pelaksanaan PKM ini benar-benar peserta dapat memahami dan
menguasainya. Tujuannya agar peserta kedepannya dapat menghitung dan
sudah memiliki pengetahuan dan bekal dalam mengelola, menghitung dan
memastikan jumlah PPh yang akan dikenakan sudah sesuai dengan
perhitungan yang benar. Jika perhitungan tidak tepat maka terdapat
kekurangan bayar yang nantinya akan ada penyesuaian pembayaran kepada
Wajib Pajak. Hal ini tentu memberikan dampak pada pembetulan pembayaran
pajaknya. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut dalam kegiatan
PKM ini benar-benar peserta dibekali materi dan dilakukan perhitngan konkrit
mengenai PPh 21 keikutsertaan kegiatan ini.
Sehingga jelas sekali dan peserta dapat menguasai perhitungan
pajaknya. Tentu bagi wajib pajak dan/atau diri sendiri ketika mendapatkan
penghasilan dari suatu kegiatan dan mampu secara mandiri menghitung
pembayaran pajaknya seperti apa. Agar kedepannya tidak terjadi kekurangan
bayar dan benar-benar telah dilakukan perhitungan dengan cermat dan tepat
agar tidak terjadi kesalahan perhitungan dan kesalahan pembayaran pajaknya.
30
Hal mendasar yang ditawarkan untuk ikut memecahkan masalah adalah
melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada YPMS yang dikemas
dengan nama kegiatan “Perhitungan Pasal 21 pada karwayan koperasi dan
pendidik di Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera”.
Menumbuhkan rasa saling percaya di antara anggota dengan didasari oleh keterbukaan,
rasa saling menghargai, kesetaraan, keadilan, kejujuran dan nilai-nilai positif lainnya
dalam membantu masyarakat, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Teori-teori dasar akuntansidan pelaporannya
b. Pengenalan PPh 21
c. Pemahaman pemungutan pajak penghasilan
d. Membuat perhitungan PPh 21
e. Diskusi dan Tanya jawab
31
3.1 Solusi dan target luaran
32
yang telah diberikan dapat memberikan perubahan kearah yang lebih baik
lagi bagi YPMS
33
4. Tanya jawab
5. Penutup
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak hanya
dilaksanakan saat pelatihan saja, namun akan berlanjut pada bimbingan
dan pemantauan dalam kurun waktu tertentu agar dapat melihat hasil dari
pelatihan yang sudah diberikan.
34
b. Rencana Jadwal Kegiatan
Rencana jadwal dari awal hingga pelaporan dapat dilihat pada table di
bawah ini:
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
36
b. Pengetahuan serta pemahaman warga Yayasan Pembangunan Masyarakat
Sejahtera tentang materi laporan pajak
c. Tingkat pengetahuan dan pemahaman para peserta pelatihan diukur
dengan kegiatan tanya jawab dan praktek ilustrasi pelatihan perhitungan
contoh soal kasus penyusunan laporan pajak pph 21 dengan metode nett
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pelatihan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan peserta (audience) yang
lebih banyak/luas, dan dengan topik lainnya. Di samping itu fasilitas untuk
Ruang seminar agar di modifikasi hingga leluasa, LCD proyektor disiapkan,
pengeras suara sebaiknya diperiksa kembali sebelum acara dilaksanakan. hasil
kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para peserta pelatihan untuk
dapat menyusun dan menghitung atau me manajemen laporan keuangan
secara baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat
pelatihan perhitungan pajak PPh 21 ini sangat penting bagi para peserta
pengelola Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera, maka disarankan
kegiatan ini disosialiasikan dan dapat berkelanjutan serta membuahkan hasil
dari minat yang dimiliki oleh para peserta dan masyarakat guna mendukung
program pemerintah. Antusias para peserta sangat tercermin dari keseriusan
dalam mengajukan berbagai macam pertanyaan, diskusi dan memahami
ilustrasi soal praktek.
38
DAFTAR PUSTAKA
Resmi Siti, 2014. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Waluyo, 2013. Perpajakan Indonesia, Buku Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
https://pajak.go.id/pph-pasal-21.
https://klikpajak.id/blog/pajak-penghasilan-21-2/
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32399/1/M.%20IRHA
MNI.PDF
www.cermati.com
39
LAMPIRAN
40
Lampiran 1. Identitas Tim Pengusul
TIM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PRODI D3 Akuntansi UNIVERSITAS PAMULANG
1. Ketua
1 Nama Euis Nessia Fitri, S.Pd., M.Pd., M.Ak.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Asisten Ahli
4 NIDN/NIDK 04180588509
5 Tempat dan Tanggal Lahir Langsa, 18 Mei 2988
6 Email dosen01221@unpam.ac.id
7 No HP 085782688509
2. Nara Sumber
1 Nama Dr. Subhan Fadli, S,Pd. I, M. A.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Asisten Ahli
4 NIDN/NIDK 0418077403
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukabumi, 18 Juli 1974
6 Email dosen01222@unpam. ac. id
7 No HP 087876595750
3. Sekretaris
41
4. Anggota
1 Nama Devia Juma Rinsi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Mahasiswa
4 NIM 221010400007
5 Tempat dan Tanggal Lahir 10 Oktober 2002
6 Email deviajumarinsidili@gmail.com
7 No HP 085283027137
42
Lampiran 2. Surat Kontrak Pengabdian
43
UNIVERSITAS PAMULANG
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Alamat : Jl. Witana Harja No.18B, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15417 Email : lppm@unpam.ac.id
http://sintias.unpam.ac.id Telp/Fax (021)7412566/74709855
1. Nama Pejabat Dr. Susanto, S.H., M.M., M.H Ketua LPPM Universitas Pamulang
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas
Pamulang, yang berkedudukan di Jl. Surya Kencana No. 1
Pamulang, Kota Tangerang Selatan untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA;
2. Nama Ketua Pengabdi EUIS NESSIA FITRI, S.Pd., M.Pd., M.Ak., NIDN 0418058802, .
Prodi AKUNTANSI D3, Universitas Pamulang, dalam hal ini
bertindak sebagai pengusul dan Ketua Pelaksana Pengabdian
kepada masyarakat Tahun Anggaran 20222, untuk selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama sepakat mengikatkan diri dalam suatu
Kontrak Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Tahun Anggaran 20222, dengan ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
pekerjaan tersebut dari PIHAK PERTAMA, untuk melaksanakan dan menyelesaikan Pengabdian
kepada Masyarakat Dosen Tahun Anggaran 20222, dengan judul "Perhitungan PPh Pasal 21 Pada
Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera Kedaung Tengerang Selatan"
2. PIHAK KEDUA sanggup melakukan pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan yang
diteliti ke lokasi pengabdian kepada masyarakat (ditandai dengan surat keterangan pengabdian kepada
masyarakat jika ada).
3. PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pengabdian kepada masyarakat hingga 100% sesuai dengan
jadwal yang ditentukan mulai tanggal 08 Maret 2023, dan berakhir pada tanggal 10 Maret 2023.
4. Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan Pengabdian kepada
Masyarakat ini telah berakhir, namun PIHAK KEDUA belum menyelesaikan tugasnya, terlambat
mengirim laporan akhir, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi administratif berupa penghentian
pembayaran dana pengabdian kepada masyarakat setiap bulanya pada semester berikutnya.
5. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA berupa laporan laporan
akhir dan luaran wajib, berita pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di media masa.
6. PIHAK KEDUA bersedia menerima pembayaran dana pengabdian kepada masyarakat yang akan
diberikan melalui tranfer bank secara bertahap setiap bulan bersamaan dengan Gaji bulanan.
7. PIHAK KEDUA bersama anggota maksimal 4 orang dosen bersedia menggunakan dana pada butir 6
untuk pembiayaan PKM dan melibatkan mahasiswa maksimal 5 orang mahasiswa.
8. Apabila dikemudian hari terhadap judul pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam
butir 1 ditemukan adanya duplikasi dengan pengabdian kepada masyarakat lain dan/atau ditemukan
adanya ketidakjujuran, itikad tidak baik, dan/atau perbuatan yang tidak sesuai dengan kaidah ilmiah dari
atau dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka perjanjian pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan
batal dan PIHAK KEDUA akan diberikan sanksi.
9. PIHAK PERTAMA dalam rangka pengawasan akan melakukan Monitoring dan Evaluasi internal
terhadap kemajuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
10. PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat pada
jurnal nasional ber ISSN, atau pada proseding ber ISBN, dan bersedia hasil luaran yang di hasilkan
diproses dalam HAKI .
11. PIHAK KEDUA bersedia mengupload laporan akhir pada system sintias.unpam.ac.id dan menyerahkan
hasil akhir pengabdian kepada masyarakat berupa hard copy pengabdian kepada masyarakat serta
meyerahkan bukti hasil luaran ke LPPM Universitas Pamulang dan ke prodi terkait.
UNIVERSITAS PAMULANG
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Alamat : Jl. Witana Harja No.18B, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15417 Email : lppm@unpam.ac.id
http://sintias.unpam.ac.id Telp/Fax (021)7412566/74709855
1. Nama Pejabat Dr. Susanto, S.H., M.M., M.H Ketua LPPM Universitas Pamulang
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas
Pamulang, yang berkedudukan di Jl. Surya Kencana No. 1
Pamulang, Kota Tangerang Selatan untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA;
2. Nama Ketua Pengabdi EUIS NESSIA FITRI, S.Pd., M.Pd., M.Ak., NIDN 0418058802, .
Prodi AKUNTANSI D3, Universitas Pamulang, dalam hal ini
bertindak sebagai pengusul dan Ketua Pelaksana Pengabdian
kepada masyarakat Tahun Anggaran 20222, untuk selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama sepakat mengikatkan diri dalam suatu
Kontrak Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Tahun Anggaran 20222, dengan ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
pekerjaan tersebut dari PIHAK PERTAMA, untuk melaksanakan dan menyelesaikan Pengabdian
kepada Masyarakat Dosen Tahun Anggaran 20222, dengan judul "Perhitungan PPh Pasal 21 Pada
Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera Kedaung Tengerang Selatan"
2. PIHAK KEDUA sanggup melakukan pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan yang
diteliti ke lokasi pengabdian kepada masyarakat (ditandai dengan surat keterangan pengabdian kepada
masyarakat jika ada).
3. PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pengabdian kepada masyarakat hingga 100% sesuai dengan
jadwal yang ditentukan mulai tanggal 08 Maret 2023, dan berakhir pada tanggal 10 Maret 2023.
4. Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan Pengabdian kepada
Masyarakat ini telah berakhir, namun PIHAK KEDUA belum menyelesaikan tugasnya, terlambat
mengirim laporan akhir, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi administratif berupa penghentian
pembayaran dana pengabdian kepada masyarakat setiap bulanya pada semester berikutnya.
5. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA berupa laporan laporan
akhir dan luaran wajib, berita pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di media masa.
6. PIHAK KEDUA bersedia menerima pembayaran dana pengabdian kepada masyarakat yang akan
diberikan melalui tranfer bank secara bertahap setiap bulan bersamaan dengan Gaji bulanan.
7. PIHAK KEDUA bersama anggota maksimal 4 orang dosen bersedia menggunakan dana pada butir 6
untuk pembiayaan PKM dan melibatkan mahasiswa maksimal 5 orang mahasiswa.
8. Apabila dikemudian hari terhadap judul pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam
butir 1 ditemukan adanya duplikasi dengan pengabdian kepada masyarakat lain dan/atau ditemukan
adanya ketidakjujuran, itikad tidak baik, dan/atau perbuatan yang tidak sesuai dengan kaidah ilmiah dari
atau dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka perjanjian pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan
batal dan PIHAK KEDUA akan diberikan sanksi.
9. PIHAK PERTAMA dalam rangka pengawasan akan melakukan Monitoring dan Evaluasi internal
terhadap kemajuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
10. PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat pada
jurnal nasional ber ISSN, atau pada proseding ber ISBN, dan bersedia hasil luaran yang di hasilkan
diproses dalam HAKI .
11. PIHAK KEDUA bersedia mengupload laporan akhir pada system sintias.unpam.ac.id dan menyerahkan
hasil akhir pengabdian kepada masyarakat berupa hard copy pengabdian kepada masyarakat serta
meyerahkan bukti hasil luaran ke LPPM Universitas Pamulang dan ke prodi terkait.
Lampiran 3. Surat Tugas Pengabdian
44
Lampiran 4. Surat Permohonan Pengabdian
45
Lampiran 5. Daftar Hadir Kegiatan
46
Lampiran 6. Penggunaan Dana
1. Sumber dana
Iuran Peranggota Rp 300.000 X4 = Rp 1.200.000
Yayasan = Rp 6.850.000
Pihak Ketiga = Rp. –
Total = Rp 8.050.000
2. Penggunan dana
a. Kesektretarian
No Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1 Plakat/Cinderamata 1 Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
2 Materi Pelatihan 1 Set (soft Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
file)
3 Fotocopy materi 20 set Rp. 20.000,- Rp. 400.000,-
4 Sertifikat 1 Rp. 100.000,-
5 Pembuatan 3 Set Rp.100.000,- Rp. 300.000,-
Proposal dan
Laporan
6 Materai 5 Lembar Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 1.550.000,-
c. Media Pelatihan
No Uraian Jumlah Total
1 Sewa Projector 1 Rp. 500.000,-
/Infokus
2 Sewa ruangan Rp. 500.000,-
47
Rp. 1.000.000,-
d. Publikasi
No Uraian Jumlah Total
1 Publikasi dimedia 1 kali Rp. 200.000,-
social
2 Publikasi artikel 1 kali Rp. 500.000,-
ilmiah (jurnal)
Rp.700.000,-
48
Lampiran 7. Foto Kegiatan
49
50