Anda di halaman 1dari 21

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


DALAM USAHA RUMAHAN PEMULA PADA ANAK DI YAYASAN PANTI
ASUHAN HIDAYATULLAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Pengajuan Daftar Sidang Skripsi

Disusun Oleh :

NAMA KETUA KELOMPOK : DHEA ANGELIA NAFANY

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. LINDA ALNEDIA


2. ERNI PURWATI
3. LIGA DESY TRIANA
4. SITI SARAH AMELIA

PROGRAM STUDI SARJANA


MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021

1
Lampiran Surat Edaran No : 041033/IA/2021/2344

Halaman pengesahan

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Mahasiswa


Tahun 2021/2022

Judul Kegiatan PKM : Pelatihan Pencatatan Dan Penyusunan Laporan Keuangan Dalam
Umkm Pemula Di Yayasan Penyantun Anak Yatim Dan Dhuafa Al-Amien.

1. Ketua pelaksana :
Nama mahasiswa : DHEA ANGELIA NAFANY
Nim : 181010504489

2. Anggota (1):
Nama mahasiswa : LINDA ALNEDIA
Nim : 181010504499

3. Anggota( 2):
Nama mahasiswa : ERNI PURWATI
Nim : 181010504488

4. Anggota (3):
Nama mahasiswa : LIGA DESY TRIANA
Nim : 181010504473

5. Anggota (4):
Nama mahasiswa : SITI SARAH AMELIA
Nim : 181010504498

Pamulang, 23 Maret 2021

Penanggung Jawab,

Dosen pendamping, Ketua PKM mahasiswa,

Nurwita, S.E., M.M. DHEA ANGELIA NAFANY.


NIDN. 0414029203 NIM : 181010504489

Ketua Program

Dr. Kasmad, S.E., M.M


NIDN : 0402046806

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Analisis situasi permasalahan............................................................................................1
1.2. Rumusan masalah...............................................................................................................1
1.3. Tujuan..................................................................................................................................2
1.4. Manfaat................................................................................................................................2
1.5. Luaran.................................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................3
2.1. pengertian Laporan Keuangan..........................................................................................3
2.2. Laporan Perubahan Posisi Keuangan...............................................................................3
2.3. Catatan Atas Laporan Keuangan......................................................................................4
2.4. Ruang Lingkup Laporan Arus Kas...................................................................................5
BAB III MATERI DAN METODE PELAKSANAAN...................................................................6
3.1. TEMPAT DAN WAKTU........................................................................................................6
3.2. METODE.................................................................................................................................6
3.3. SOLUSI....................................................................................................................................9
KESIMPULAN.................................................................................................................................12
GAMBAR KEGIATAN PELAKSANAAN PKM
DAFTAR PUSTAKA

ii
ABSTRAK

Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk melaksanakan
salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi dan tujuan utamanya adalah untuk memberikan
gambaran strategi yang dapat dilakukan dalam upaya menumbuhkan wawasan dan
menambah bekal ilmu para peserta didik saat ini, khususnya peserta didik pada jenjang SMP
Dan SMA. Selain itu diharapkan dengan pengabdian kepada masyarakat ini keberadaan
perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi besar kepada pengembangan dan penerapan
keilmuan kepada masyarakat. Metode yang kegiatan yang dilaksanakan adalah kami
mendatangi langsung ke lokasi PKM yaitu di Yayasan Penyantun Anak Yatim Dan Dhuafa
Al-Amien yang beralamat di Jl. Al-Amien No 78 Rt.06 Rw.07 Ciater Permai,Serpong,
Tangerang Selatan,Banten 15317. Hasil pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh yakni
bertambahnya dorongan motivasi peserta didik untuk belajar di rumah masing-masing
selama masa pandemic Covid-19 ini dan bertambahnya keilmuan peserta didik di Yayasan
Penyantun Anak Yatim Dan Dhuafa Al-Amien agar mereka memiliki cara dapat mengetahui
Pelatihan Pencatatan Dan Penyusunan Laporan Keuangan Dalam Umkm Pemula sebagai
bekal mereka untuk kehidupan di amsa yang akan datang. Ilmu yang didapatkan pada
Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini diharapkan mampu memberikan semangat baru bagi
dosen dalam upaya mengembangkan diri memberikan pengarahan, penyampaian materi dan
motivasi serta berkontribusi bagi generasi muda baik di dalam lingkungan sekolah, kampus,
keluarga dan masyarakat secara luas.

Kata Kunci: laporan keuangan, Pencatatan , Peserta Didik.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Analisis situasi permasalahan


Keterpurukan perekonomian Indonesia akibat krisis moneter, menjadikan usaha kecil
sebagai sektor andalan yang paling diminati oleh berbagai kalangan. Sektor UKM telah
terbukti tangguh, ketika terjadi Krisis Ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan
dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.
Karena dengan UKM ini, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam
dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai
agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia. Pentingnya peranan UKM dalam
pembangunan di Indonesia saat ini menyebabkan pemerintah menaruh perhatian yang
cukup besar terhadap berkembangnya sektor UKM untuk menjadi lebih baik dan lebih
tertata. Berkaitan dengan hal ini informasi akuntansi memiliki peranan yang sangat penting
untuk meraih keberhasilan usaha, termasuk bagi UKM. Informasi akuntansi berupa
pencatatan keuangan dapat menjadi modal awal bagi UKM untuk mengambil berbagai
keputusan dalam pengelolaan usaha kecil dan menengah. Keputusan yang dimaksud
adalah terkait dengan pengembangan pasar, penentuan harga, dan lainlain. Dalam
hubungannya dengan pemerintah dan kreditur (bank), penyediaan informasi akuntansi juga
diperlukan. Proses pencatatan keuangan merupakan bagian dari proses dalam akuntansi.
Apabila sebuah bisnis ingin bertahan lama, maka pencatatan keuangan atau pembukuan
merupakan salah satu elemen yang tidak boleh diabaikan karena kegiatan bisnis tentunya
memerlukan pencatatan keuangan/pembukuan agar setiap transaksi yang terjadi dapat
diketahui secara jelas. Saat ini masih banyak usaha kecil yang tidak tertib membuat
pencatatan keuangan sehingga mereka jadi tidak tahu apakah bisnis yang mereka jalankan
untung ataukah rugi. Dan apabila tidak dilakukan pencatatan keuangan secara baik dan
benar maka akan membuat pemilik usaha dalam menetapkan keputusan apapun tentang
usahanya tidak memiliki dasar yang cukup

1.2. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka rumusan
permasalahan dari permasalahan yang sering terjadi di Indonesia. Bagaimana
merencanakan atau akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diharapkan
mampu menambah pengetahuan dalam hal pembuatan laporan keuangan melalui pelatihan

1
pembukuan akuntansi sederhana.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan atas
pencatatan keuangan yang dilakukan oleh Yayasan Penyantun Anak Yatim Dan Dhuafa Al-
Amien. Adapun Manfaat Penelitian ada dua yaitu manfaat teoritis yakni dengan adanya
kajian mengenai implementasi pencatatan keuangan ini diharapkan mampu memperluas
pengetahuan tentang bagaimana penerapan pencatatan keuangan pada UKM dan
pentingnya pencatatan keuangan tersebut terhadap bisnis yang dijalankan dan Manfaat
praktis nya penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat praktis bagi pelaku
usaha kecil, sehingga dapat memahami bahwa pencatatan keuangan merupakan hal yamg
tidak dapat diabaikan dalam mengelola sebuah bisnis/usaha dan diharapkan pelaku usaha
dapat menerapkan pencatatan keuangan pada pengelolaan usaha sehingga berdampak pada
kinerja bisnis/ usaha.

1.4. Manfaat
Setelah mengikuti pelatihan ini, bertambahnya dorongan motivasi peserta didik untuk
belajar di rumah masing-masing selama masa pandemic Covid-19 ini dan bertambahnya
keilmuan peserta didik di Yayasan penyantun anak yatim dan dhuafa al-amien agar mereka
memiliki cara pandang yang baik tentang pentingnya meningkatkan dan membangun
motivasi diri untuk belajar lebih baik lagi dan belajar bertanggung jawab pada masa kini
sebagai bekal mereka untuk kehidupan di masa yang akan datang. Ilmu yang didapatkan
pada Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini diharapkan mampu memberikan semangat
baru bagi dosen dalam upaya mengembangkan diri memberikan pengarahan, penyampaian
materi dan motivasi serta berkontribusi bagi generasi muda baik di dalam lingkungan
sekolah, kampus, keluarga dan masyarakat secara luas.

1.5. Luaran
Luaran yang diharapkan dari Program Kreatif Mahasiswa Kewirausahaan ini adalah
sebagai berikut adalah:
Bagi peserta di Yayasan yatim piatu al-amien, untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang berkaitan dengan pengendalian internal terhadap piutang dan diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan evaluasi bagi pihak manajemen untuk
mengambil langkah-langkah yang tepat mengenai manajemen keuangannya dan
pemberdayaannya secara efektif dan efisien.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan pengusaha kecil merupakan bagian dari laporan pertanggung
jawaban pengusaha yang juga merupakan bagian dari system pelapor-an keuangan.
Dalam kegiatan usaha pengusaha kecil agar berkembang dengan baik dituntut untuk
menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan rugi laba.
Untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pengusaha kecil mengalami
perkembangan, diadakan analisa mengenai faktor-faktor yang mendukung pencapaian
usaha. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) adalah ketetapan yang dihasilkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan diterbitkan
pada 17 Juli 2009 yang mulai berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2011. Standar
tersebut dibuat untuk pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin menggunakan
prinsip-prinsip laporan keuangan untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja keuangan, laporan arus kas, dan sebagainya. SAK ETAP ini disusun tanpa harus
mempertimbangkan akuntabilitas publik. Artinya, laporan keuangan tersebut tidak
diterbitkan untuk tujuan umum bagi pengguna di luar usaha/perusahaan/ eksternal. Oleh
karena itu, para pelaku UKM bisa membatasi diri dalam menyusun laporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP. Pengertian Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan meliputi : Laporan posisi keuangan, perhitungan rugi laba,


laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
2. Untuk lebih dekat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan
perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu, sangat dianjurkan agar
perusahaan mengatur menyusun laporan keuangan komperatif, setidaknya untuk
dua tahun terakhir.

2.2. Laporan Perubahan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menunjukkan posissi keuangan dari
suatu perusahaan pada saat tertentu. Posisi keuangan ini meliputi keadaan aktiva,
kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan. Dengan cara menghubungkan pos-pos
tertentu dlam laporan posisi keuangan, kita dapat menilai keadaan likuiditas,
solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan. Oleh karena itu, laporan posisi
3
keuangan harus disusun secara sistematis dengan menggunakan klasifikasi yang
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Klasifikasi dan penyajian pos-
pos dalam laporan posisi keuangan dilakukan sebagai berikut. Aset Lancar. Disajikan
sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera dapat dicairkan menjadi
uang tunai disajikan di urutan paling atas. Investasi. Investasi perusahaan pada
perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus disajikan secara terpisah. Aset
tetap. Dapat dibedakan menjadi aset tetap berwujud dan aset tidak berwujud. Pos-pos
aset tetap disajikan dalam laporan posisi keuangan menurut kekekalannya. Aset tetap
yang umurnya paling panjang disajikan paling atas, sedangkan aset tetap yang
umurnya lebih pendek disajikan di bawahnya. Aset lainlain. Klasifikasi aset lain-lain
digunakan untuk menampung pos-pos aset tidak lancar yang tidak dapat
dikelompokkan dalam klasifikasi di atas. Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban lancar
disajikan sesuai dengan urutan likuditasnya. Utang lancar yang segera dibayar
disajikan dalam urutan teratas. Kewajiban jangka panjang. Penyajian kewajiban
jangka panjang harus mengungkapkan ikatan-ikatan yang ada dalam kontrak utang
jangka panjang yang bersangkutan, seperti tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, aset
yang dijadikan jaminan dan sebagainya. Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian
hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak residual atas aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam laporan posisi keuangan
berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal disajikan paling
atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya. Laporan posisi keuangan dapat
disusun dengan menggunakan bentuk akun (rekening) atau bentuk laporan. Dalam
bentuk rekening (bentuk skontro) aset dilaporkan pada sisi sebelah kiri dan kewajiban
serta modal pemilik pada sebelah kanan. Dalam bentuk laporan, bagian aktiva,
kewajiban dan modal pemilik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah). Bentuk
laporan ini lebih populer karena dapat membandingkan 2 buah laporan posisi
keuangan atau lebih untuk tahuntahun yang berurutan.

2.3. Catatan Atas Laporan Keuangan


Selain pos-pos yang terdapat dalam buku besar perusahaan, dalam laporan posisi
keuangan juga perlu disajikan informasi tambahan yang dapat berupa peristiwa
bersyarat, kebijaksanaan penilaian dan kebijaksanaan akuntansi yang digunakan,
kontrak-kontrak jangka panjang dan peristiwa kemudian.Teknik penyajian informasi

4
tambahan dapat dilakukan dalam bentuk tanda kurung, catatan kaki, skedul
pendukung, referensi silang dan rekening kontra.

2.4. Ruang Lingkup Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Tujuan
laporan arus kas adalah menyediakan informasi sumber dan penggunaan kas dan
setara kas selama periode akuntansi serta rekonsiliasi kas di awal periode dengan kas
di akhir periode ditambah saldo setara kas. Bentuk umum dari laporan arus kas
menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terbagi ke dalam tiga kategori,
yakni: arus kas yang berasal dari aktivitas operasi; arus kas yang berasal aktivitas
investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi adalah
aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan menggunakan di antara dua metode baik
langsung maupun tidak langsung. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan
aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi berasal
dari aktivitas keuangan normal perusahaan dan penjualan barang dan jasa. Arus kas
dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas pembelian atau penjualan aset tetap,
bangunan, peralatan, piutang wesel dan investasi. Arus kas dari aktivitas pendanaan
berasal dari kenaikan atau penurunan pendanaan utang dan pendanaan ekuitas dan
dari pembayaran dividen kepada pemegang saham.

5
BAB III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

3.1. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat
pelaksanaan pkm tersebut bertempat di Yayasan penyantun anak yatim dan dhuafa al-amien
.dan beralamat di Jl. Al-Amien No 78 Rt.06 Rw.07 Ciater Permai,Serpong, Tangerang
Selatan,Banten 15317..
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pkm dilakukan pada :

Hari dan tanggal : Rabu, 03 maret 2021


Jam : 03:00 sd selesai
Tempat : Jl. Al-Amien No 78 Rt.06 Rw.07 Ciater Permai,Serpong,
Tangerang Selatan,Banten 15317.
3.2. METODE
Metode Ceramah Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu penyuluhan
dengan memberikan ceramah atau presentasi dengan tema “Meningkatkan wawasan anak
memngenai akutansi dan pembukuan. Belajar Peserta Didik di Rumah Masing-Masing
Selama Masa Pandemic Covid-19”.
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab Setelah sesi pemberian materi selesai, maka
dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan tanya jawab. Hasil yang didapatkan peserta didik
sangat antusias untuk bertanya terkait bagaimana cara untuk meningkatkan motivasi
belajar di rumah masing-masing di masa pandemic Covid-19 saat ini. Untuk peserta yang
aktif dan berani bertanya kami berikan reward berupa cinderamata dari Universitas
Pamulang dan sumbangsih dari mahasiswa Universitas Pamulang. Peserta pelatihan
berikutnya diberikan penjelasan tentang cara penyusunan laporan keuangan sederhana,
kemudian peserta dilatih untuk membuat perencanaan keuangan keluarga dengan template
atau lembar kerja yang sudah disediakan, sehingga mempermudah dalam pembuatan dan
pada akhirnya mampu menghasilkan perencanaan keuangan keluarga yang matang dan
baik.

6
Table 1.
Rencana Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat
NO TAHAPAN URAIAN TUGAS
KEGIATAN
1 a. Persiapan kelengkapan administrasi ;
surat menyurat, surat izin, bahan,
materi.
b. Persiapan media dan fasilitas
penunjang
c. Persiapan undangan peserta, power
point, penyusunan template, modul
materi.
Persiapan 1. Persiapan pengurusan surat
tugas, surat izin melakukan
kegiatan dan materi.
2. LCD Projector, Laptop,
Template (Lembar Kerja).
3. Lembar Undangan peserta
d. Persiapan panitia pengabdian
masyarakat
1. Pembagian tugas dan tanggung
jawab.
e. Metode:
1. Studi Literatur
2. Diskusi
Penetapan Lokasi Pelatihan, pelatihan
dilakukan di Aula Yayasan penyantun
anak yatim dan dhuafa al-amien.
2 Penyampaian materi:
a. Pembukaan
b. Penyampaian materi
1. Penjelasan pentingnya pencatatan
laporan keuangan bagi usaha.

7
2. Pengertian dasar pencatatan
laporan keuangandan biaya.

3. Perencanaan upaya keuangan


Pelaksanaan usaha
4. Proses dan tahapan pencatatan
perencanaan manajemen
keuangan
5. Praktek pembuatan perencanaan
strategi keuangan.
6. Pengukuran dan koreksi dalam
setiap perencanaan yang dibuat.
c. Metode:
1. Diskusi, Workshop dan Tanya
jawab.
3 a. Evaluasi hasil pelatihan (resume
Evaluasi lembar kerja yang sudah dibuat
peserta).
b. Diskusi dan Tanya jawab.

8
Kegiatan Pengabdian ini akan dievaluasi melalui pemberian kertas kerja dengan cara
belajar dalam menulis suatu transaksi secara sederhana, untuk mengetahui peningkatan
pengetahuan tentang laporan keuangan. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada
Masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tutorial, dan diskusi.
Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut:
1. Langkah 1 (Metode Ceramah)
Peserta diberikan wawasan mengenai pentingnya Motivasi Belajar bagi anak. Langkah
pertama diselenggarakan melalui metode ceramah selama 20 menit.
2. Langkah 2 (Metode Tutorial)
Peserta pelatihan diberikan materi tentang Motivasi Belajar. Materi ini disampaikan
dalam bentuk tutorial disertai dengan latihan/studi kasus. Langkah kedua
diselenggarakan selama 1 jam.
3. Langkah 3 (Metode Diskusi)
Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan yang
berkaitan dengan usaha yang sudah mereka jalani ataupun hal-hal yang ingin mereka
tanyakan. Langkah ketiga diselenggarakan selama 1 jam.

3.3. SOLUSI

1. Buatlah Buku Catatan Pengeluaran


Saat awal membuka usaha, Anda dapat membuat buku terpisah yang khusus mencatat
pengeluaran. Segala jenis pengeluaran dan belanja perlu Anda catat. Mulai dari operasional,
bahan baku, sampai gaji karyawan bisa Anda catat secara kontinyu dan jelas. Catatan
pengeluaran akan membuat Anda tahu besarnya modal usaha yang sudah dikeluarkan. Jika
Anda sudah tahu, maka mudah kiranya menetapkan target serta merencanakan kapan modal
akan kembali.

2. Membuat Buku Catatan Pemasukan


Setelah mencatat pengeluaran, maka Anda dapat mulai membuat buku kas
pemasukan. Nantinya, buku pemasukan ini dapat dipakai untuk mencatat semua transaksi
yang ada kaitannya dengan pemasukan perusahaan.

Beberapa contoh pemasukan adalah jumlah penjualan produk per hari atau piutang
yang sudah dibayarkan. Catatan ini harus kontinyu dilakukan pada setiap harinya. Sebab,
akan memudahkan Anda membuat pembukuan bulanan.

Buku kas pengeluaran dan pemasukan yang dicatat secara tertib akan membuat Anda
tahu berapa jumlah keuntungan yang didapatkan sehari.

9
3. Buat lah Buku Kas Utama
Langkah selanjutnya untuk membuat pembukuan sederhana adalah dengan membuat
buku kas utama. Buku ini dibuat dengan menggabungkan transaksi buku kas pemasukan dan
pengeluaran. Penggabungan ini bertujuan agar Anda bisa tahu dengan jelas keuntungan atau
kerugian dari perusahaan.

Dengan buku kas utama ini, Anda juga dapat menentukan besaran anggaran dari
perusahaan terkait uang masuk dan keluar. Estimasi dari arus kas juga penting dalam
perencanaan serta strategi perusahaan jika pada hari mendatang ada biaya yang tidak terduga
yang harus dikeluarkan.

Semisal, saat ada estimasi kekurangan dari uang kas perusahaan. Maka Anda dapat
menaikkan target dengan segera maupun mengurangi biaya pengeluaran. Untuk hasil
pencatatan arus kas utama, maka Anda perlu melakukan secara seksama, kontinyu, dan teliti.

4. Buku Stok Barang


Dalam pembukuan sederhana, Anda juga perlu menambahkan buku stok barang.
Transaksi yang tercatat tidak hanya yang ada kaitannya dengan uang melainkan juga barang.
Catat lah secara kontinyu berapa jumlah barang yang masuk maupun keluar dalam setiap
harinya. Tingkat penjualan yang semakin tinggi akan meningkatkan intensitas jumlah barang
yang masuk dan keluar.

Buku stok barang akan memudahkan Anda memonitor serta mengawasi persediaan
barang dalam perusahaan. Terlebih apabila kedepannya Anda menargetkan mempunyai
beberapa cabang di kota yang berbeda.

Buku stok barang akan membantu Anda dalam menyusun manajemen gudang dengan
lebih baik serta optimal. Buku stok barang juga akan membantu Anda menghindari
kecurangan yang mungkin dilakukan supplier serta pegawai perusahaan.

5. Buku Inventaris Barang


Buku inventaris barang juga perlu Anda catat dalam pembukuan sederhana. Semua
barang perusahaan yang diurus dan sudah dibeli perlu dicatat. Termasuk juga barang yang
dibeli melalui anggaran belanja atau hibah dan sumbangan.

Catatan inventaris barang akan memudahkan Anda menjaga aset perusahaan supaya tetap di
bawah kendali. Fungsi lain dari buku inventaris barang meliputi:

 Mempunyai buku tertulis mengenai pengelolaan barang agar bisa dipertanggung


jawabkan.
 Memudahkan kegiatan mutasi serta penghapusan barang.
 Memudahkan untuk mengecek barang.
 Mencegah barang tidak mudah hilang.
 Memudahkan dalam pengawasan barang.

6. Buku Laba Rugi


Tidak boleh luput dari pembukuan sederhana adalah buku laba rugi. Yang mana buku
ini dipakai untuk mencatat pendapatan serta beban perusahaan dalam periode waktu tertentu.

10
Pencatatan membuat Anda lebih tahu apakah perusahaan sedang dalam kondisi mempunyai
profit atau justru merugi. Perusahaan dengan skala yang lebih besar memiliki laporan laba
rugi yang berfungsi untuk menentukan nilai investasi serta memprediksi jumlah arus kasa
pada masa mendatang.

Apabila Anda merupakan pebisnis pemula, maka Anda dapat membuat buku laba rugi yang
sederhana supaya mudah dipahami. Sebab, buku yang berantakan akan mempersulit Anda
dihari yang akan datang.

Fungsi lain dari buku laba rugi diantaranya:

 Untuk referensi dalam mengevaluasi strategi serta langkah yang perlu dilakukan
perusahaan pada periode yang akan datang.
 Mengetahui efektivitas strategi serta langkah yang telah dilakukan.
 Memberi informasi jumlah pajak yang perlu dibayarkan perusahaan.
 Mengetahui laba serta rugi pada satu periode.

7. Membuat Laporan Perubahan Ekuitas


Ekuitas merupakan modal atau kekayaan entitas yang meliputi perusahaan, UKM, atau yang
lainnya. Ekuitas didapatkan dari selisih antara jumlah aktiva atau aset yang telah dikurangi
dengan kewajiban atau pasiva.

Laporan ini memuat semua perubahan dari ekuitas dalam sebuah periode.

8. Membuat Neraca Keuangan


Bagian penting dari pembukuan sederhana adalah neraca keuangan. Fungsi dari neraca
keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Neraca sangat dibutuhkan untuk mengetahui nilai dari perusahaan sesudah menjalankan
ragam aktivitas yang ada kaitannya dengan keuangan.

Neraca mempunyai beberapa unsur yang meliputi harta, kewajiban, serta modal. Harta
adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang meliputi harta tetap, harta lancar,
dan juga harta tidak berwujud lainnya hak paten, merek dagang, dan lain-lain.

Kewajiban sendiri meliputi utang jangka panjang dan utang lancar. Modal adalah selisih
antara harta yang sudah dikurangi dengan utang.

11
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Ada lima laporan dalam proses akuntansi yang terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba Komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan. Para pemaka ilaporan keuangan, terutama investor dan
kreditor yang punya kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, dengan
menggunakan rasio keuangan maka dapat kita ketahui bahwa dari segi likuiditas perusahaan
yang diukur dengan current rasio kinerja keuangan perusahaan masih kurang baik walau pun
pada tahun 2009 – 2010 perusahaan likud. Namun tahun seterusnya perusahaan tidak mampu
menekan nilai aktiva lancar. begitu juga diukur dengan quick ratio selama lima tahun terahir
mengalami fluktuasi setiap tahunya. Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulan bahwa
kinerja perusahaan dari segi likuiditas masih kurang baik. Karena belum bisa sepenuhnya
menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.
Dilihat dari segi solvabilitas perusahaan yang diukur dengan debt to equity ratio, debt to
asset ratio, time interest earned kinerja keuangan perusahaan bisa dikatakan kurang baik.
Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada dengan menggunakan seluruh
aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Dilihat dari aktivitas
perusahaan yang diukur dengan perputaran aktiva, perputaran aktiva tetap secara garis besar
kinerja keuangan perusahaan sudah baik. Karena volume penjualannya sudah bisa mencapai
rata – rata industri. Dilihat dari segi kualitas laba secara garis besar kinerja keuangan kurang
baik. Karena belum mampu menggunakan modal dengan baik dan pengendalian harga pokok
yang kurang efisien sehingga mempengaruhi kemampuan perusahaan secara keseluruhan
dalam menghasilkan laba.

12
NO TAHAPAN URAIAN TUGAS
KEGIATAN
1 f. Persiapan kelengkapan administrasi ;
surat menyurat, surat izin, bahan,
materi.
g. Persiapan media dan fasilitas
penunjang
h. Persiapan undangan peserta, power
point, penyusunan template, modul
materi.
Persiapan 1. Persiapan pengurusan surat tugas,
surat izin melakukan kegiatan dan
materi.
2. LCD Projector, Laptop, Template
(Lembar Kerja).
3. Lembar Undangan peserta
i. Persiapan panitia pengabdian
masyarakat
1. Pembagian tugas dan tanggung
jawab.
j. Metode:
1. Studi Literatur
2. Diskusi
k. Penetapan Lokasi Pelatihan, pelatihan
dilakukan di Aula Desa Sukajaya
Lempasing Kabupaten Pesawaran.
2 Penyampaian materi:
c. Pembukaan
d. Penyampaian materi
1. Penjelasan pentingnya melakukan
pencatatan dan pembukuan.
2. Pengertian dasar perencanaan

Tabel.1

13
Rencana Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat

3. Perencanaan upaya pembukuan


Pelaksanaan akutansi
4. Proses dan tahapan pencatatan
perencanaan upaya strategi
akutansi.
5. Praktek pembuatan perencanaan
upaya pembuatan pembukuan.
6. Pengukuran dan koreksi dalam
setiap perencanaan yang dibuat.
7. Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang pembukuan
akuntansi melalui :
a. Motivasi melakukan
pencatatan pembukuan atas
transaksi yang terjadi tiap
hari.
b. Memotivasi para pelaku usaha
agar dapat melakukan
pencatatan pembukuan
akuntansi.
c. Motivasi untuk
mengembangkan kegiatan
usahanya melalui
penambahan modal pinjaman
bank.
d. Metode:
1. Diskusi, Workshop dan Tanya
jawab.
3 c. Evaluasi hasil pelatihan (resume
Evaluasi lembar kerja yang sudah dibuat
peserta).

14
d. Diskusi dan Tanya jawab.

15
GAMBAR KEGIATAN PELAKSANAAN PKM

Gambar 1.1 Gambar pelaksanaan kegiatan PKM

Gambar 1.2 Kegiatan Pelaksanaan PKM

16
DAFTAR PUSTAKA

Mubarok Abdulloh, Faqihudin, 2011, Pengelolaan Keuangan Untuk Usaha Kecil dan
Menengah, Penerbit : Suluh Media, Tangerang
Lee William, 2011, Manajemen Keuangan Usaha Kecil, Penerbit : Sinar Ilmu Publishing,
Yogyakarta
Hidayat Heri, 2012, Akuntansi Excel Untuk Orang Awam dan Pemula, Penerbit : Dunia
Komputer, Jakarta
Tambunan Tulus, 2012, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Indonesia, Penerbit :
LP3ES, Jakarta
Warsono, Sony, Arif Darmawan, dan M.Arsyadi Ridha, 2010. Akuntansi UMKM Ternyata
Mudah Dipahami dan Dipraktikkan. Asgard Chapter Yogyakarta
Wilantara R.F, Susilawati S.P, 2016, Strategi Kebijakan Pengembangan UMKM, Cetakan
I, Penerbit: PT Refika Aditama, Bandung

17

Anda mungkin juga menyukai