Praktikum Fisika Dasar

KEGIATAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR

 PRETEST
 PRAKTIKUM
 LAPORAN PRAKTIKUM
 RESPONSI
TEST

 Dilaksanakan di ruang lab oleh

asisten
 Materi test sesuai dengan judul
praktikum yang akan
dilaksanakan pada hari itu
 Praktikan supaya
mempersiapkan diri sesuai
dengan judul praktikum yang
akan dilaksanakan pada hari itu
PRAKTIKUM

 Alat/barang yang diperlukan:

alat tulis, buku panduan, form
laporan praktikum
 Meminjam kelengkapan alat
percobaan di ruang layanan alat
dengan menunjukkan kartu
praktikum
 Memulai praktikum sesuai
dengan petunjuk asisten.
PRAKTIKUM (lanjutan..)

 Menulis data dengan cermat

dan apa adanya pada lembar
data
 Merapikan kembali dan
mengembalikan alat-alat yang
dipinjam kepada teknisi, segera
setelah percobaan berakhir
 LAPORAN
 Dibuat sendiri dengan ditulis
tangan pada lembar kerja laporan
yang disediakan sesuai dengan
format masing-masing praktikum
 Laporan dikumpulkan pada
praktikum selanjutnya (minggu
berikutnya) kepada asisten
praktikum saat itu sebelum
pretest dimulai
INHAL

 Praktikum pengganti hanya

disediakan 1 kali.
RESPONSI

 Wajib diikuti oleh semua

praktikan.
 Dilaksanakan sesuai jadwal
praktikum
 Jenis soal : pilihan ganda
 Materi soal : semua yang ada di
dalam Buku Panduan Praktikum
Fisika Dasar
CATATAN

 Apabila terjadi kerusakan alat

oleh praktikan, maka praktikan
tersebut harus mengganti
dengan alat yang jenisnya sama
selambat-lambatnya pada waktu
responsi.
 Teori Ralat

Mengapa mempelajari Teori Ralat?

Mengapa melakukan eksperimen ?
Praktikum Fisika Dasar?
 Eksperimen dilakukan untuk
menemukan besaran fisika,
membangun serta menguji teori.
 Sains dan teknologi berdasar pada
hasil-hasil penelitian ( eksperimen)
 Pada saatnya nanti, mahasiswa
“harus” melakukan penelitian
 Dalam kehidupan, manusia harus
memiliki kemampuan : dapat
mengamati  menganalisa  menarik
kesimpulan dan keputusan, adalah
kemampuan yang dilatih dalam
pelaksanaan eksperimen
Mengapa perlu Teori Ralat?
 Dalam setiap hasil eksperimen selalu
ada ketidakpastian
 Kita tidak pernah tahu nilai “benar”
atau nilai “sesungguhnya” dari besaran
fisika yang diamati.
 Suatu pengamatan/eksperimen untuk
menentukan besaran fisika itu tidak
pernah bisa menemukan nilai “benar”
itu
 Yang bisa dilakukan adalah
memperoleh hasil terbaik dan interval
nilai dengan harapan nilai “benar” itu
berada di dalam interval ini
Teliti vs Akurat

tidak teliti teliti tapi tidak

akurat
Dalam angka

No Hasil
1 7,4 Rata-rata = 9,271429
2 11,5
std deviasi = 1,9238
3 9,8
4 6,8
9±2
5 10,2
6 7,8
7 11,4
Mengapa Teori Ralat?

 Bagus tidaknya hasil eskperimen

ditentukan oleh seberapa dekat nilai
terbaik terhadap nilai “benar”
(ketepatan), serta seberapa besar
rentang interval nilai hasil (ketelitian)
 Cara menentukan hasil terbaik serta
interval nilai (ketidakpastian)
dipelajari dalam Teori Ralat, atau
Teori Ketidakpastian
Sumber-sumber timbulnya
ralat (ketidakpastian)
 Pelaku
 Pembacaan skala yang keliru
 Kecenderungan menemukan nilai
tertentu
 Alat
 Kalibrasi
 Linearitas
 Lingkungan
 Keadaan berubah-ubah (suhu, listrik,
goncangan, dsb)
Sumber Ralat secara garis
besar :
 Sistematis, efeknya sama pada
setiap pembacaan
 Random (acak), nilai
pembacaan bisa lebih besar
atau lebih kecil, di sekitar nilai
terbaik
Menangani Ralat

 Ralat Sistematis : jika

sumbernya diketahui, maka
dapat dihilangkan
 Ralat Random : dapat diperkecil
dengan cara mengulang
pengamatan
Pengukuran tunggal langsung
yang diulang
 Nilai terbaik adalah nilai rata-
ratanya :

 Ketidakpastiannya :
Penulisan hasil ukur

x  x x
nilai terbaik ketidak pastian
nilai rata-rata (ralat)

x atau x ralat mutlak

x x
atau ralat relatif
x x
Pengukuran yang tidak bisa
diulang
 Membaca suhu air yang
dipanaskan
Ketidakpastiannya minimal setengah skala terkecil.
Kalau skala terkecilnya besar, ketidakpastiannya
sekitar 1/10 skala terkecil.
Perambatan Ralat
 Untuk pengukuran yang tidak bisa
langsung, ralat diperoleh dari
perambatan ralat
 Penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian,

penjumlahan dan
pengurangan
ralat mutlak
dijumlahkan
x

ralat relatif
x
perkalian dan
dijumlahkan
pembagian
x
Penjumlahan dan
pengurangan

y  x1  x2 atau y  x1  x2

y  x1  x2
Perkalian dan pembagian

y  x1  x2 atau y  x1 / x2

y x1 x2
 
y x1 x2
Rumus umum perambatan
ralat

jika y  f ( x1 , x2 ,, xn )

2 2 2
 f   f   f 
y   x1    x2      xn 
 x1   x2   xn 
Menyajikan hasil eksperimen

 Hasil eksperimen disajikan

dalam bentuk :
 Nilai terbaik + ketidakpastian
 Ketidakpastian disajikan dalam
1 angka signifikan
 0,03456  4 angka signifikan
 0,03  1 angka signifikan

 3 x 10-2  1 angka signifikan

Menyajikan hasil eksperimen

 Nilai terbaik mengikuti penulisan nilai

ketidakpastian
 9,756534 + 0,65342  salah
 9,8 + 0,7  benar
 Jadi penulisan hasil eksperimen
melibatkan proses pembulatan
 Jika kurang dari 0,5  ke bawah
 Jika lebih dari 0,5  ke atas
 Jika tepat 0,5  bulatkan ke atas hanya
jika bilangannya ganjil
Grafik
Manfaat Grafik

 merupakan gambaran data hasil

pengamatan yang banyak
mengandung informasi
 untuk membandingkan hasil
eksperimen dengan teori
 untuk kalibrasi
 Untuk menentukan konstanta
yang menghubungkan antara
dua besaran
Contoh
Grafik juga digunakan untuk membandingkan
eksperimen dengan teori.
Langkah-langkah membuat
grafik
 Garis horisontal  sebab (variabel bebas)
 Garis tegak  akibat (variabel tak bebas)
 Pilih angka yang mudah untuk skala
 Pilih skala yang baik sehingga titik-titik data
tidak berdesakan atau sangat berjauhan
 Kemiringan grafik berada antara 30o
sampai 60o
 Tarik garis melewati sebanyak mungkin
titik data
 Jika persamaan menunjukkan garis lewat
titik 0,0, jangan paksakan garis melewati
titik 0,0
akibat

baik

sebab
Memilih skala
Memberikan angka pada
sumbu
Memberikan angka pada
sumbu
Menarik garis
Grafik dari persamaan garis
lurus
Grafik yang banyak
informasinya : garis lurus
Informasi dari grafik lurus
Contoh
Contoh
Melukis ralat pada grafik
Besaran-besaran yang
dijabarkan dari grafik