Anda di halaman 1dari 3

7.

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan
penyajian sesuai dengan komponen utamanya. Setiap pos dalam Neraca, Laporan
Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas harus direfrensi silang
(cross-refrence) dengan informasi terkait dalam catatan atas Laporan Keuangan, jika
dilakukan pengungkapan.
8. Pengungkapan dengan menggunakan kata “sebagian” tidak diperkenankan untuk
menjelaskan adanya bagian dari suatu jumlah. Pengnugkapan hal tersebut harus
dilakukan dengan mencantumkan jumlah atau persentase.
9. Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar harus diperlakukan sebagai berikut:
a. Perubahan Estimasi Akuntansi
Suatu estimasi direvisi jika ada perubahan kondisi yang mendasari estimasi
tersebut, atau karena adanya informasi baru, bertambahnya pengalaman atau
perkembangan lebih lanjut. Dampak perubahan ini harus diperlakukan secara
prospektif
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Perubahan kebijakan akuntansi dilkaukan hanya jika penerapan suatu
kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau
standar akuntansi keuangan yang berlaku, atau jika diperkirakan bahwa
perubahan tersebut akan menghasilkan penyajian kejadian atau transaksi yang
lebih sesuai dalam laporan keuangan suatu perusahaan
c. Kesalahan Mendasar
Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis,
kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta
dan kecurangan atau kelalalian.
Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar
harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali
(restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan
dampaknya terhadap masa sebelum periode penyajian sebagai suatu
penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila
dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa
transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru.
d. Bila perusahaan melakukan penyajian kembali (resatement) laporan keuangan
yang telah diterbitkan sebelumnya, maka penyajian kembali tersebut berikut
nomor catatan atas laporan keuangan yang menungkapkannya harus
disebutkan pada neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas yang mengalami perubahan.
e. Pada setiap halaman neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas harus diberi pernyataan bahwa “catatan laporan keuangan
merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan”.
Kasus

Cari di web pasar modal mengenai surat edaran ketua badan pengawas pasar modal tentang
penyajian dan pengungkapan emiten atau perusahaan publik untuk industri hotel.

Anda mungkin juga menyukai