Kelompok 1
Dwi Widayanto
Agus Prasetyo BS
Martatia Angela
Ruang Lingkup
5
Kebijakan Akuntansi
6
Kebijakan Akuntansi
9
Perubahan Kebijkan Akuntansi
10
Perubahan kebijakan akuntansi terjadi jika
entitas mengubah pilihan kebijakan akuntansi
baru untuk suatu transaksi atau peristiwa yang
sama. Jika entitas menerapkan kebijakan
Perubahan
akuntansi baru untuk peristiwa dan transaksi
Kebijakan yang baru dan berbeda dari sebelumnya, maka
hal itu tidak dianggap sebagai perubahan
kebijakan akuntansi.
11
Berikut ini contoh kejadian yang
merupakan perubahan kebijakan
akuntansi:
Perubahan metode persediaan dari
metode Average menjadi metode FIFO
Perubahan pengakuan pendapatan
konstruksi dari metode biaya
terpulihkan (cost recovery) menjadi
metode persentase penyelesaian
(percentage of completion)
Perubahan metode penilain aset tetap
dan aset berwujud dari metode biaya ke
metode revaluasian.
Akuntansi Keuangan
Menengah 2
Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan
Laba Bersih
Tahun Perbedaan Laba
Average cost FIFO
2011 200jt 205jt 5jt
2012 75jt 80jt 5jt
Total kumulatif awal 2013 275jt 285jt 10jt
Total 2013 120jt 125jt 5jt
Jurnal untuk mencatat perubahan ke metode FIFO awal tahun 2013 adalah
Persediaan 10 juta
Laba ditahan 10 juta
Menurut PSAK 25 (Revisi 2009) entitas
mencatat perubahan kebijakan akuntansi
akibat dari penerapan awal suatu PSAK
sesuai dengan ketentuan transisi dalam
PSAK tersebut. Jika tidak ada ketentuan
transisi, entitas menerapkan perubahan
tersebut secara retrospektif. Ketentuan
secara retrospektif juga dilakukan ketika
entitas mengubah kebijakan akuntansi
secara sukarela.
Akuntansi Keuangan
Menengah 2
Ketika perubahan kebijakan akuntansi
diterapkan secara retrospektif, maka entitas
menyesuaikan :
• Saldo awal setiap komponen yang
terpengaruh untuk periode sajian paling
awal; dan
• Jumlah komparatif lainnya diungkapkan
untuk periode sajian seolah-olah kebijakan
akuntansi baru tersebut sudah diterapkan
sebelumnya.
.
15
Perubahan Estimasi
19
Kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat pos-pos laporan keuangan
adalah material jika, baik secara sendiri atau
bersama, dapat mempengaruhi keputusan
ekonomik pengguna laporan keuangan.
Materialitas bergantung pada ukuran dan sifat
Material dari kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat tersebut dengan
memperhatkan keadaan terkait. Ukuran atau
sifat dari pos laporan keuangan, atau gabungan
dari keduanya, dapat menjadi faktor penentu.
Penerapan retrospektif adalah penerapan
kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah
kebijakan tersebut telah diterapkan.
24
Pada saat melakukan koreksi kesalahan, entitas harus
mengungkapkan hal berikut ini :
27
1. Apa alasan utama mengapa perusahaan membuat perubahan dalam kebijakan akuntansi?
Alasan perubahan akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengalaman atau adanya informasi baru, suatu perusahaan merasa perlu mengubah estimasi pendapatan dan biayanya,
seperti misalnya: estimasi jumlah piutang tak tertagih, estimasi umur atau masa manfaat aktiva tetap.
2. Apa yang dimaksud dengan perubahan estimasi akuntansi bersifat prospektif?
Pengakuan secara prospektif dampak perubahan estimasi akuntansi berarti bahwa perubahan diterapkan untuk transaksi,peristiwa, dan
kondisi lain sejak tanggal perubahan estimasi
3. Apakah estimasi akuntansi mempengaruhi keandalan laporan keuangan?
Penggunaan estimasi rasional merupakan bagian mendasar dalam penyiapan lapor an keuangan dan hal tersebut tidak mengurangi
keandalan laporan keuangan.
4. Mengapa perubahan estimasi akuntansi bisa terjadi?
Estimasi akuntansi dapat berubah karena adanya informasi baru atau tambahan pengalaman. Perubahan estimasi akuntansi diperlakukan
secara prospektif pada periode perubahan, atau pada periode perubahan dan periode mendatang jika dampaknya lebih dari satu periode.
5. Bagaimana perubahan kebijaka`n akuntansi itu terjadi?
Perubahan kebijakan akuntansi terjadi jika entitas mengubah pilihan kebijakan akuntansi baru untuk suatu transaksi atau peristiwa yang
sama. Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru untuk peristiwa dan transaksi yang baru dan berbeda dari sebelumnya, maka hal
itu tidak dianggap sebagai perubahan kebijkan akuntansi.
Berikut ini Contoh kejadian yang merupakan perubahan kebijakan akuntansi:
1. Perubahan metode persediaan dari metode Average menjadi metode FIFO
2. Perubahan pengakuan pendapatan konstruksi dari metode biaya terpulihkan (cost recovery) menjadi metode persentase penyelesaian
(percentage of completion)
3. Perubahan metode penilain aset tetap dan aset berwujud dari metode biaya ke metode revaluasian.
28