KEBIJAKAN AKUNTANSI,
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI,
DAN KESALAHAN
THE TEAM
202170077 - ANINDITYA AULIA
202170093 - ANNA JELITA
PENDAHULUAN
TUJUAN
Dalam hal tidak ada PSAK yang secara spesifik berlaku untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain, maka
manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan
akuntansi yang menghasilkan informasi yang:
(a) relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomik pengguna; dan
(b) andal, yaitu laporan keuangan yang:
• (i)menyajikan secara jujur posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas;
• (ii)mencerminkan substansi ekonomik transaksi, peristiwa, atau kondisi lainnya, dan bukan hanya
bentuk hukum;
• (iii)netral, yaitu bebas dari bias;
• (iv)pertimbangan sehat; dan
• (v)lengkap dalam seluruh hal yang material.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pemilihan dan Penerapan
Kebijakan Akuntansi
Jika penerapan awal suatu PSAK memiliki dampak pada periode berjalan atau periode
sebelumnya, akan memiliki dampak terhadap periode tersebut kecuali tidak praktis untuk
menentukan jumlah penyesuaian, atau mungkin memiliki dampak pada periode mendatang,
maka entitas mengungkapkan:
• (a) judul PSAK;
• (b) bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan
transisinya, ketika dapat diterapkan;
• (c) sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
• (d) penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;
• (e) ketentuan transisi yang mungkin memiliki dampak pada periode mendatang, ketika
dapat diterapkan;
PENGUNGKAPAN
• (f) untuk periode berjalan dan setiap periode sebelumnya sajian, sepanjang praktis, jumlah
penyesuaian:
(i)untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh; dan
(ii) laba per saham dasar dan dilusian, jika PSAK 56: Laba Per Saham diterapkan atas entitas;
• (g) jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum periode tersebut disajikan,
sepanjang praktis; dan
• (h) jika penerapan retrospektif disyaratkan oleh paragraf 19(a) dan 19(b) tidak praktis untuk
satu periode sebelumnya tertentu, atau periode-periode sebelum periode tersebut disajikan,
keadaan yang mendirong keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan
perubahan kebijakan akuntansi diterapkan.
31. Sesuai dengan ketentuan pada paragraf 30, entitas diharapkan untuk mempertimbangkan mengungkapkan:
35. Ketika ada kesulitan dalam membedakan antara perubahan kebijakan akuntansi dan perubahan
dalam estimasi akuntansi, maka perubahan tersebut akan dianggap sebagai perubahan dalam estimasi
akuntansi.
PENGUNGKAPAN
39. Entitas diharuskan untuk mengungkapkan karakteristik dan jumlah perubahan dalam estimasi
akuntansi yang memengaruhi periode berjalan atau diprediksi akan memengaruhi periode yang
akan datang, kecuali jika pengungkapan dampak pada periode yang akan datang tidak
memungkinkan karena sulitnya memperkirakan dampak tersebut.
40. Apabila entitas tidak dapat mengungkapkan jumlah dampak pada periode yang akan datang
karena estimasinya tidak dapat dipraktikkan, entitas wajib mengungkapkan alasan tersebut.
KESALAHAN
45 >> Jika tidak mungkin menentukan dampak kumulatif, entitas akan menampilkan kembali
saldo awal informasi perbandingan untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal
yang praktis untuk periode berjalan hingga kesalahan pada seluruh periode sebelumnya.
PENGUNGKAPAN KESALAHAN
PERIODE SEBELUMNYA
49 >> Dalam menerapkan paragraf 42, entitas perlu mengungkapkan:
• Sifat kesalahan periode sebelumnya.
• Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, termasuk koreksi untuk pos-pos laporan
keuangan yang terpengaruh dan laba per saham dasar dan dilusian (jika PSAK 56
diterapkan).
• Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal.
• Penjelasan mengenai keadaan yang membuat penyajian kembali retrospektif tidak praktis
untuk suatu periode sebelumnya tertentu, beserta bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah
dikoreksi.
Pengungkapan ini tidak perlu diulang dalam laporan keuangan periode selanjutnya.
KETIDAKPRAKTISAN PENERAPAN RETROSPEKTIF
DAN PENYAJIAN KEMBALI
RETROSPEKTIF
50 >> Dalam beberapa kasus, tidaklah praktis untuk menyusun data perbandingan dari satu atau lebih periode
sebelumnya untuk dibandingkan dengan periode berjalan. Sebagai contoh, data yang diperlukan untuk
menerapkan kebijakan akuntansi baru secara retrospektif atau untuk melakukan penyajian kembali guna
mengoreksi kesalahan periode sebelumnya mungkin tidak tersedia atau tidak memungkinkan untuk direproduksi.
52 >> Oleh karena itu, penerapan retrospektif kebijakan akuntansi baru atau koreksi kesalahan periode sebelumnya
memerlukan penandaan informasi yang:
(a) Memberikan bukti tentang keadaan pada tanggal terjadinya transaksi, peristiwa, atau kondisi lainnya;
(b) Tersedia saat menyusun laporan keuangan periode sebelumnya;
dibandingkan dengan informasi lainnya. Namun, untuk beberapa jenis estimasi (misalnya, pengukuran nilai wajar
dengan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan), menjadi tidak praktis untuk membedakan jenis
informasi ini. Jika penerapan retrospektif atau penyajian kembali retrospektif memerlukan estimasi yang signifikan
sehingga tidak mungkin membedakan kedua jenis informasi ini, maka menjadi tidak praktis untuk menerapkan
kebijakan akuntansi baru atau koreksi kesalahan periode sebelumnya secara retrospektif.
54 F
Amendemen terhadap Referensi Kerangka Konseptual dalam SAK memperbarui paragraf 06 dan 11(b).
Entitas harus menerapkan amendemen tersebut untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2020. Penerapan dini diperbolehkan jika entitas juga menerapkan semua amendemen lain dalam
Amendemen terhadap Referensi Kerangka Konseptual dalam SAK. Amendemen paragraf 06 dan 11(b)
harus diterapkan secara retrospektif sesuai dengan Pernyataan ini. Namun, jika entitas menilai bahwa
menerapkan retrospektif tidak praktis atau akan terlalu mahal atau memerlukan usaha berlebihan, entitas
dapat menerapkan amendemen tersebut mengikuti pedoman dari paragraf 23-28. Jika penerapan
retrospektif dari setiap amendemen dalam Amendemen terhadap Referensi Kerangka Konseptual dalam
SAK akan terlalu mahal atau memerlukan usaha berlebihan, entitas dapat mengubah setiap referensi 'tidak
praktis' menjadi 'terlalu mahal atau memerlukan usaha berlebihan' dan setiap referensi 'praktis' menjadi
'mungkin tanpa biaya atau usaha berlebihan', kecuali dalam kalimat terakhir paragraf 27.
54 H
Amendemen PSAK 1 dan PSAK 25 tentang Definisi Material memperbarui PSAK 1 paragraf 07 dan PSAK 25
paragraf 05, serta menghapus PSAK 25 paragraf 06. Entitas harus menerapkan amendemen tersebut secara
prospektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020, dengan pilihan penerapan dini.
Jika entitas menerapkan amendemen tersebut untuk periode sebelumnya, hal tersebut harus diungkapkan. Selain
itu, entitas menerapkan penyesuaian paragraf 52 secara prospektif dan paragraf 05 secara retrospektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015.