Anda di halaman 1dari 13

lOMoAR cPSD| 19761534

IAS 8
ACCOUNTING POLICIES : CHANGES IN ACCOUNTING ESTIMATION AND ERROR

A. PENDAHULUAN
IAS 8 menguraikan dasar untuk pemilihan kebijakan akuntansi dan perubahannya. IAS 8 juga menjabarkan
ketentuan dan pengungkapan perubahan yang dibuat di dalam estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan periode
sebelumnya. Tujuan standar ini adalah untuk memperkuat relevansi dan keandalan laporan keuangan entitas dan
dapat diperbandingkan sepanjang waktu, dan juga dengan laporan keuangan entitas lainnya. Kebijakan akuntansi,
sekali dipilih, harus diterapkan secara konsisten untuk transaksi sejenis, peristiwa lain, dan kondisi, kecuali suatu
standar atau interpretasi secara khusus membutuhkan atau mengijinkan klasifikasi dari pos-pos untuk kebijakan
yang berbeda itu layak untuk digunakan. Jika suatu standar atau interpretasi mensyaratkan atau mengizinkan
klasifikasi tersebut, maka suatu kebijakan akuntansi yang memadai harus dipilih dan diterapkan secara konsisten
terhadap setiap kategori. Jika suatu entitas mengubah kebijakan akuntansi atas dasar suatu standar atau interpretasi
yang baru atau yang sudah diubah, maka provisi peralihan tertentu harus diikuti dalam mengadopsi perubahan.
Namun, jika tidak ada provisi peralihan ditetapkan, atau apabila entitas mengubah kebijakan akuntansinya secara
sukarela, maka perubahan tersebut harus diterapkan berlaku surut (seolah-olah kebijakan tersebut telah selalu
diterapkan). Untuk perubahan yang diterapkan berlaku surut, maka angka-angka komparatif (periode pelaporan
sebelumnya) yang disajikan di dalam laporan keuangan harus dinyatakan kembali seolah-olah kebijakan baru telah
selalu diterapkan. Dampak dari kebijakan baru atas laba ditahan (retained earnings) sebelum periode terawal
disajikan harus disesuaikan terhadap saldo awal daripada laba ditahan. Apabila tidak dapat dipraktekkan untuk
menentukan efek periode spesifik atau efek kumulatif dari perubahan, maka entitas harus menerapkan perubahan
secara prospektif dari mulai periode terawal yang praktis memungkinkan. Penerapan awal suatu standar atau
intrepretasi. Bilamana suatu standar atau interpretasi yang baru diterapkan, maka entitas harus mengungkapkan
perubahan bilamana mempunyai efek atas periode berjalan atau periode sebelumnya atau mempunyai efek atas
periode masa datang, akan tetapi tidak dapat dipraktikkan untuk menentukan jumlah penyesuaian yang diperlukan di
dalam periode berjalan ataU periode sebelumnya atau yang diharuskan di dalam periode masa datang.

B. RUANG LINGKUP IAS 8


Standar ini harus diterapkan dalam memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi, dan akuntansi untuk
perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan periode sebelumnya.

C. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip tertentu, basis, konvensi, peraturan dan praktik yang diterapkan
oleh entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Ketika sebuah IFRS secara khusus berlaku untuk
transaksi , peristiwa atau kondisi lainnya ,kebijakan akuntansi atau kebijakan diterapkan untuk item yang akan
ditentukan denganmenerapkan IFRS dan mempertimbangkan setiap Pedoman Pelaksanaan relevan yangdikeluarkan
oleh IASB untuk IFRS .Dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuktransaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya, manajemen harus menggunakan penilaian dalammengembangkan dan menerapkan
suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasiyang relevan dan dapat diandalkan. Dalam membuat
manajemen penilaian mengacu padasebuah mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber berikut dalam urutan
menurun:
a) persyaratan dan bimbingan dalam SAK berurusan dengan masalah yang sama danterkait ; dan
b) definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan dan beban di kerangka
konseptual.
lOMoAR cPSD| 19761534

Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuktransaksi yang sama, peristiwa dan
kondisi lain, kecuali sebuah IFRS secara khususmembutuhkan atau memungkinkan kategorisasi barang yang
kebijakan yang berbedamungkin tepat. Jika IFRS membutuhkan atau memungkinkan kategorisasi tersebut,
kebijakanakuntansi yang sesuai harus dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kategori.

Suatu entitas harus mengubah kebijakan akuntansi hanya jika perubahan:


a) diperlukan oleh IFRS; atau
b) hasil dalam laporan keuangan memberikan informasi yang handal dan lebihrelevan tentang efek dari transaksi,
kejadian-kejadian atau kondisi pada posisi keuangan entitas, kinerja keuangan atau arus kas.
Entitas harus memperhitungkan perubahan kebijakan akuntansi yang dihasilkan dari penerapan awal suatu IFRS
sesuai dengan ketentuan transisi yang spesifik, jika ada, dalamIFRS itu. Ketika suatu entitas perubahan kebijakan
akuntansi atas penerapan awal dari IFRSyang tidak termasuk ketentuan peralihan khusus yang berlaku untuk
perubahan itu, atau perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela, itu akan berlaku perubahan secararetrospektif.
Namun, perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektifkecuali sejauh bahwa tidak praktis untuk
menentukan baik efek - periode tertentu atau efekkumulatif dari perubahan.

D. PERUBAHAN DALAM ESTIMASI AKUNTANSI


Penggunaan estimasi yang memadai merupakan bagian penting dari penyusunan laporankeuangan dan tidak
melemahkan kehandalan mereka . Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian nilai tercatat aset atau
kewajiban , atau jumlah konsumsi periodik aset , yangdihasilkan dari penilaian status sekarang , dan manfaat masa
depan yang diharapkan dankewajiban terkait dengan , aset dan kewajiban . Perubahan estimasi akuntansi hasil
dariinformasi baru atau perkembangan baru dan , sesuai, tidak koreksi kesalahan . Pengaruh perubahan estimasi
akuntansi, harus diakui secara prospektif oleh termasuk dalam laporanlaba rugi di:
a) periode perubahan , jika perubahan mempengaruhi periode saja; atau
b) periode perubahan dan periode mendatang , jika perubahan mempengaruhi kedua.

E. KESALAHAN PERIODE SEBELUMNYA


Kesalahan periode sebelumnya yang kelalaian dari, dan salah saji dalam laporankeuangan entitas untuk satu atau
lebih periode sebelumnya yang timbul dari kegagalan untukmenggunakan, atau penyalahgunaan, informasi yang
dapat dipercaya bahwa:
a) yang tersedia ketika laporan keuangan untuk periode yang telah disetujuiuntuk diterbitkan; dan
b) bisa diperkirakan mungkin telah diperoleh dan diperhitungkan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.
Kesalahan tersebut mencakup dampak kesalahan matematika, kesalahan dalam menerapkan kebijakan akuntansi,
kelalaian atau salah tafsir dari fakta, dan penipuan. Kecuali untuk transaksi yang tidak praktis untuk menentukan baik
efek-periode tertentuatau kumulatif pengaruh kesalahan, suatu entitas harus memperbaiki kesalahan masa
materisebelumnya secara retrospektif di set pertama dari keuangan Laporan untuk diterbitkansetelah penemuan
mereka dengan:
a) ulangan jumlah komparatif untuk periode sebelumnya disajikan di manakesalahan terjadi; atau
b) jika kesalahan terjadi sebelum periode sebelumnya yang disajikan, ulangan saldo pembukaan aset, kewajiban
dan ekuitas untuk periode sebelumnya yang disajikan.

F. PEMILIHAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Ketika Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwalain atau kondisi, kebijakan
akuntansi atau kebijakan diterapkan pada item yang harusditentukan dengan menerapkan Standar atau Interpretasi
lOMoAR cPSD| 19761534

dan mempertimbangkan setiapPedoman Pelaksanaan relevan yang dikeluarkan oleh IASB untuk Standar atau
Interpretasi. [IAS 8,7]
Dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuktransaksi, peristiwa atau kondisi lain,
manajemen harus menggunakan penilaiannya dalammengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi
yang menghasilkan informasiyang relevan dan dapat diandalkan. [IAS 8,10].
Dalam membuat keputusan bahwa,manajemen harus mengacu dan mempertimbangkan penerapan, sumber-sumber
berikut dalam urutan:
a) Persyaratan dan bimbingan dalam standar IASB dan interpretasi berurusan denganmasalah yang sama dan
terkait, dan definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, penghasilan dan beban
dalam Kerangka. [IAS8,11]
b) Manajemen juga dapat mempertimbangkan pernyataan terbaru dari lain penetapanstandar badan yang
menggunakan kerangka kerja konseptual yang sama untukmengembangkan standar akuntansi, sastra
akuntansi lain dan praktik industri yangditerima, sejauh ini tidak bertentangan dengan sumber-sumber dalam
ayat 11. [IAS8,12] dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang:
 Relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai; dan
 Andal, dalam laporan keuangan yang:
 menyajikan secara jujur posisi keuangan, kinerja keuangan, dan aruskas;
 Mencerminkan substansi ekonomi transaksi, peristiwa atau kondisilainnya, dan bukan hanya
bentuk hukumnya;
 Netral, yaitu bebas dari bias;
 Pertimbangan sehat; dan
 Lengkap dalam semua hal yang material.
Dalam membuat pertimbangan yang dijelaskan, manajemen mengacu, danmempertimbangkanketerterapan dari,
sumber-sumber berikut ini sesuai dengan urutan menurun:
a) Persyaratan dan panduan dalam SAK yang berhubungan dengan masalah serupa danterkait; dan
b) Definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, laibilitas, penghasilan dan beban dalam
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuanga

G. KONSISTENSI KEBIJAKAN AKUNTANSI


Kebijakan akuntansi, sekali dipilih, harus diterapkan secara konsisten untuk transaksi sejenis, peristiwa lain, dan
kondisi kecuali suatu standar atau interpretasi secara khusus membutuhkanatau mengijinkan kategorisasi dari pos-pos
untuk kebijakan yang berbeda itu layak. Bilamanasuatu standar atau interpretasi mensyaratkan atau mengizinkan
kategorisasi tersebut, makasuatu kebijakan akuntansi yang memadai harus dipilih dan diterapkan secara
konsistenterhadap setiap kategori.

Penerapan Retrospektif
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:
 Saldo awal
Setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian palingawal.
 Jumlah komparatif
Lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olahkebijakan akuntansi baru tersebut sudah
diterapkan sebelumnya

Perubahan Prinsip Akuntansi


Suatu entitas harus merubah suatu kebijakan akuntansi hanya apabila perubahan
 Diharuskan oleh suatu standar atau interpretasi; atau
lOMoAR cPSD| 19761534

 Menghasilkan informasi yang andal dan lebih relevan yang diberikan oleh laporankeuangan dalam hal efek
transaksi, peristiwa lain, atau kondisi atas posisi keuanganentitas, kinerja keuangan, atau arus kas.
Dapat dicatat bahwa hal berikut bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:
 Penerapan suatu kebijakan akuntansi atas transaksi, peristiwa lain, atau kondisi yangmembedakan substansi
dari hal-hal yang terjadi sebelumnya dan;
 Penerapan suatu kebijakan akuntansi yang baru untuk transaksi, peristiwa lain, ataukondisi yang tidak terjadi
sebelumnya atau tidak material.

Menerapkan Perubahan Dalam Kebijakan Akuntansi


Bilamana suatu entitas mengubah kebijakan akuntansi atas dasar suatu standar atauinterpretasi yang baru atau yang
sudah diubah, maka provisi peralihan tertentu harus diikutidalam mengadopsi perubahan. Namun, bilamana tidak ada
provisi peralihan ditetapkan, atauapabila entitas mengubah kebijakan akuntansinya secara sukarela, maka perubahan
tersebutharus diterapkan berlaku surut (seolah-olah kebijakan tersebut telah selalu diterapkan).Bilamana perubahan
yang diterapkan berlaku surut, maka angka-angka komparatif(periode pelaporan sebelumnya) yang disajikan di dalam
laporan keuangan harus dinyatakankembali seolah-olah kebijakan baru telah selalu diterapkan. Dampak dari
kebijakan baru ataslaba ditahan
(retained earnings)
sebelum periode terawal disajikan harus disesuaikanterhadap saldo awal daripada laba ditahan. Apabila tidak dapat
dipraktekkan untukmenentukan efek periode spesifik atau efek kumulatif dari perubahan, maka entitas
harusmenerapkan perubahan secara prospektif dari mulai periode terawal yang praktismemungkinkan.

Pengungkapan atas Perubahan Kebijakan Akuntansi


Penerapan awal suatu standar atau intrepretasi. Bilamana suatu standar atauinterpretasi yang baru diterapkan, maka
entitas harus mengungkapkan perubahan bilamanamempunyai efek atas periode berjalan atau periode sebelumnya
atau mempunyai efek atas periode masa datang, akan tetapi tidak dapat dipraktikkan untuk menentukan jumlah
penyesuaian yang diperlukan di dalam periode berjalan atau periode sebelumnya atau yangdiharuskan di dalam
periode masa datang. Entitas harus mengungkapkan:
 Judul standar atau interpretasi;
 Bilamana dapat diterapkan, bahwa perubahan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan peralihan;
 Sifat perubahan kebijakan akuntansi;
 Bilamana dapat diterapkan, suatu keterangan mengenai persyaratan peralihan;
 Bilamana dapat diterapkan, persyaratan peralihan harus mempunyai dampak atas periode masa datang; .
 Untuk periode berjalan dan setiap periode sebelumnya yang disajikan hingga sebatasyang dapat dipraktikkan,
maka jumlah penyesuaian untuk setiap pos lini laporankeuangan;
 Bilamana dapat diterapkan, pendapatan persaham dasar dan dilusian untuk periode berjalan dan setiap periode
sebelumnya yang disajikan sebatas yang dapatdipraktekkan; dan
 Bilamana penerapan retrospektif tidak dapat dipraktekkan, maka keadaanlah yangmenyebabkan penerapan
tidak dapat dipraktekkan dan tanggal dari mana kebijakan akuntansi telah diterapkan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Secara Sukarela. Dalam hal perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela,
bilamana perubahan sebelumnya mempunyai dampak pada periode berjalan atau periode sebelumnya atau
mempunyai dampak pada periode masa datang, akan tetapitidak dapat dipraktekkan guna menentukan jumlah
penyesuaian yang dipersyaratkan di dalam periode berjalan atau periode sebelumnya atau yang dipersyaratkan di
dalam periode masadatang, maka entitas harus membuat pengungkapan:
 Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
 Alasan atas kebijakan baru yang memberikan informasi yang andal dan yang lebih relevan;
lOMoAR cPSD| 19761534

 Untuk periode berjalan dan setiap periode sebelumnya disajikan, hingga sebatas yangdapat dipraktekkan,
maka jumlah penyesuaian untuk setiap pos lini laporan keuangan;
 Bilamana dapat diterapkan, pendapatan per saham dasar dan dilusian untuk periode berjalan dan setiap
periode sebelumnya yang disajikan sebatas yang dapatdipraktekkan; dan
 Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periode sebelum hal tersebut disajikan,hingga sebatas yang dapat
dipraktekkan; dan
 Bilamana penerapan berlaku surut tidak dapat dipraktikkan, maka keadaanlah yangmenyebabkan penerapan
tidak dapat dipraktekkan dan tanggal dari mana kebijakanakuntansi telah diterapkan.
Bilamana standar atau interpretasi telah diterbitkan tetapi belum efektif, maka entitasharus mengungkapkan fakta
bahwa standar-standar atau interpretasi tersebut telah diterbitkan pada tanggal otorisasi laporan keuangan tetapi tidak
efektif. Setiap informasi yang diketahui atau yang dapat diestimasi berkaitan dengan penilaianterhadap dampak
kemungkinan dari standar atau interpretasi baru harus juga diungkapkan. Laporan keuangan periode berikutnya tidak
perIu mengulang pengungkapan tersebut.

Estimasi Akuntansi
Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi elemen-elemendalam LK.
 Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yangtersedia dan dapat
diandalkan
 Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akuratnamun hanya dapat
diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis.
 Penggunaan estimasi yang mreasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan LKtanpa
menyesampingkan keandalannya.

Perubahan Estimasi Akuntansi


 Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset,yang berasal dari
penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dankewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.
 Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan barudan
 Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan. Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara
prospektif sebagai berikut:
 Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan laibilitas,atau terkait
dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakuidengan menyesuaikan jumlah
tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
 Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di atas, diakuisecara prospektif
dalam laporan laba rugi pada:
 Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
 Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.
Atas catatan mengenai ketidakpastian yang inheren dalam aktivitas bisnis, banyak pos yang ada di dalam laporan
keuangan yang diestimasi karena tidak dapat diukur denganakurat. Estimasi akuntansi mungkin dapat mengubah
catatan lingkungan bisnis, atau ketikamanajemen memperoleh lebih banyak pengalaman. Perubahan semacam ini
tidak perlu untukmenyatakan kembali atas laporan keuangan periode sebelumnya, karena tidak menyatakankepada
suatu koreksi dari suatu kesalahan.Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis, banyak unsur
dalamlaporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya dapat diestimasi. Estimasimelibatkan
pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal. Misalnya,estimasi mungkin diperlukan untuk:
 Piutang tidak tertagih;
 Persediaan yang rusak;
 Nilai wajar aset keuangan atau laibilitas keuangan;
lOMoAR cPSD| 19761534

 Umur manfaat, atau ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa mendatangyang melekat pada, aset
yang didepresiasikan; dan
 Kewajiban garansi penggunaan estimasi rasional adalah bagian mendasar untuk penyiapan laporan keuangan
dan tidak mengurangi keandalannya.
Estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasarestimasi atau akibat informasi
baru atau tambahan pengalaman. Sesuai sifatnya, revisiestimasi tidak terkait dengan periode lalu dan bukan koreksi
suatu kesalahan. Suatu perubahan dalam dasar pengukuran yang digunakan adalah perubahan kebijakan
akuntansi,dan bukan perubahan estimasi akuntansi. Ketika sulit untuk membedakan suatu perubahan kebijakan
akuntansi dengan perubahan estimasi akuntansi, maka perubahan tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan paragraf 37, diakui secara prospektif dalam
laporan laba rugi pada:
 Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
 Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.
Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan laibilitas,atau terkait dengan suatu
itemekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui denganmenyesuaikan jumlah tercatat itemaset, liabilitas,
atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.

Pengungkapan atas Perubahan Estimasi Akuntansi


Suatu entitas harus mengungkapkan jumlah dan sifat perubahan estimasi akuntansi,yang mempunyai dampak di
dalam periode berjalan. Demikian pula, entitas harusmengungkapkan dampak perubahan yang diharapkan di dalam
periode mendatang, jika tidak praktis untuk dilakukan. Dalam hal tersebut, entitas harus mengungkapkan fakta bahwa
tidak praktis untuk mengestimasi dampak perubahan estimasi akuntansi pada periode mendatang.Pengakuan secara
prospektif dampak perubahan estimasi akuntansi berarti bahwa perubahan diterapkan untuk transaksi, peristiwa dan
kondisi lain sejak tanggal perubahandalam estimasi. Suatu perubahan estimasi akuntansi dapat hanya berakibat pada
laba ataurugi periode berjalan, atau laba atau rugi periode berjalan dan periode mendatang. Misalnya,suatu perubahan
estimasi akuntansi piutang tidak tertagih hanya berdampak pada laba ataurugi periode berjalan dan oleh karena itu
diakui pada periode berjalan. Namun, suatu perubahan estimasi umur manfaat dari, atau ekspektasi pola konsumsi
manfaat ekonomi masamendatang pada, suatu aset yang dapat disusutkan berdampak pada beban penyusutan untuk
periode berjalan dan setiap periode mendatang selama sisa umur manfaat. Dalam kedua kasustersebut, dampak
perubahan yang terkait dengan periode berjalan diakui sebagai penghasilanatau beban pada periode berjalan. Dampak,
jika ada, pada periode mendatang diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode mendatang tersebut.

Kesalahan
Kesalahan di dalam laporan keuangan dapat menimbulkan catatan mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian yang
salah, atau pengungkapan pos di dalam laporankeuangan. Bilamana laporan keuangan berisi kesalahan-kesalahan
yang material, maka tidakdapat dianggap mematuhi IFRS.
Tiga analisis kesalahan:
1) Jenis kesalahan yang terlibat
2) Jurnal yang diperlukan untuk membetulkan kesalahan
3) Cara penyajian ulang laporan keuangan setelah kesalahan ditemukan
Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan pada pertiode berjalan sebagai
penyesuaian terhadap neraca awal saldo laba.
1) Kesalahan Laporan Posisi Keuangan merupakan kesalahan yang hanyamempengaruhi penyajian aset, liabilitas,
dan ekuitas.
 Kesalahan di periode berjalan: reklasifikasi item ke posisi seharusnya
lOMoAR cPSD| 19761534

 Kesalahan periode sebelumnya: menyajikan ulang laporan posisi keuangan periode sebelumnya untuk
tujuan perbandingan.
2) Kesalahan laporan posisi keuangan hanya mempengaruhi penyajian aset, liabilitas,dan ekuitas.
3) Kesalahan laporan laba rugi yang diakibatkan klasifikasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai tidak
mempengaruhi laporan posisi keuangan dan laba bersih.
Entitas harus mengoreksi kesalahan material yang terkait dengan periode sebelumnya, berlaku surut di dalam
perangkat laporan keuangan pertama yang diotorisasikan untukditerbitkan setelah penemuannya dengan;
1) Menyatakan kembali jumlah komparatif untuk periode-periode yang disajikan bilamana kesalahan itu terjadi;
atau
2) Apabila kesalahan yang terjadi sebelum periode sebelumnya yang terawal disajikan,maka pernyataan kembali
saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periodesebelumnya terawal disajikan.
Kesalahan dapat timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti transaksi anggaran, kesalaha perhitungan
matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan atau
pun kelalaian. Kesalahan-kesalahan tersebut mempunyai pengaruh yang penting pada satu atau lebih laporan
keuangan periode sebelumnya sehingga laporan keuangan yang bersangkutan tidak dapat diandalkan lagi. Kesalahan-
kesalahan yang terjadi tersebut perlu dilakukan koreksi. Koreksi kesalahan yang terjadi pada periode berjalan, cukup
dengan pembetulan pada perkiraan yang bersangkutan pada periode berjalan. Kesalahan yang terjadi pada periode
berjalan dan mempengaruhi posisi kas, dilakukan dengan pembetulan perkiraan pendapatan atau belanja yang
bersangkutan. Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang terlalu besar dikeluarkan dan mempengaruhi posisi
kas, yang ditemukan setelah laporan keuangan diterbitkan dilakukan pembetulan dengan menambah perkiraan
pendapatan lain-lain danmenambah saldo kas. Apabila kesalahan tersebut menambah jumlah belanja dan mengurangi
saldo kas maka pembetulan dilakukan pada perkiraan ekuitas dana lancar. Kesalahan juga dapat timbul dalam
pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan. Laporan keuangan tidak sesuai
dengan SAK jika mengandung kesalahan material atau tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian
laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu. Potensi kesalahan periode berjalan yang ditemukan
pada periode itu dikoreksi sebelum laporan Keuangan diterbitkan. Namun, kesalahan material yang kadangkala tidak
ditemukan sampai suatu periode kemudian, dan kesalahan periode lalu dikoreksi pada informasi komparatif sajian
pada laporan keuangan periode selanjutnya tersebut. Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan baik yang terlalu
kecil maupun terlalu besar diterima dan mempengaruhi posisi kas serta terjadi setelah laporan Keuangan diterbitkan,
dilakukan dengan pembetulan ekuitas dana lancar. Koreksi kesalahan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya
dan laporan keuangan sudah diterbitkan serta tidak mempengaruhi posisi kas maka dilakukan pembetulan pada
perkiraan-perkiraan neraca terkait. Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada
laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
 Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahanterjadi; atau
 Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas,
dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal keterbatasan penyajian kembali retrospektif.
Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajian-kembali secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk
menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif kesalahan. Ketika tidak praktis untuk menentukan
dampak periode-tertentu dari kesalahan pada informasi komparatif untuk satu atau lebih periode sajian, maka entitas
menyajikan kembali saldo pembuka aset,laibilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana penyajian-kembali
retrospektif adalah praktis (mungkin periode berjalan). Ketika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif,
pada awal periode berjalan,dari kesalahan pada semua periode lalu, maka entitas menyajikan-kembali informasi
komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis. Koreksi kesalahan periode lalu
tidak termasuk dari laporan laba rugi pada periode dimana kesalahan ditemukan. Informasi sajian atas periode lalu,
termasuk ringkasan data keuangan historis disajikan kembali sejauh mungkin adalah praktis Ketika tidak praktis
untuk menentukan jumlah kesalahan (misalnya kesalahan penerapan kebijakan akuntansi) untuk semua periode lalu,
lOMoAR cPSD| 19761534

maka entitas, sesuai dengan paragraf 45, menyajikan-kembali informasi komparatif secara prospektif sejak tanggal
paling awal adalah praktis. Hal ini mengabaikan porsi kumulatif penyajian-kembali aset, laibilitas, dan ekuitas
yangtimbul sebelum tanggal itu. Paragraf 50-53 memberikan panduan kapan adalah tidak praktisuntuk mengoreksi
kesalahan untuk satu atau lebih periode lalu. Koreksi kesalahan berbeda dengan perubahan estimasi akuntansi.
Estimasi akuntansi sesuai dengan sifatnya merupakan perkiraan yang perlu direvisi akibat tambahan informasi yang
diketahui kemudian. Misalnya, laba atau rugi yang diakui akibat hasil suatu kontinjensi adalah bukan koreksi
kesalahan.
Kesalahan Periode Lalu
adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuanganentitas untuk satu atau lebih
periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan,atau kesalahan penggunaan informasi andal yang:
a) Tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dan
b) Secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.
Kesalahan semacam itu termasuk
 Dampak kesalahan perhitungan matematis
 Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi
 Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta
 Kecurangan

Koreksi Kesalahan Periode Lalu


Koreksi kesalahan material periode lalu:Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada
laporan keuanganlengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahanterjadi; atau
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset,
laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal
Pengungkapan Kesalahan Periode Lalu.
Dalam penerapan paragraf 42, entitas mengungkapkan hal-hal berikut:
a) Sifat kesalahan periode lalu;
b) Untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis, jumlah koreksi:
 Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
 Jika menerapkan psak 56: laba per saham, maka mengungkapkan laba persaham dasar dan dilusian;
c) Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
d) Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu,keadaan yang membuat
keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejakkapan kesalahan telah dikoreksi.
Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, kesalahan diperlakukansebagai penyesuaian
periode sebelumnya dan dilaporkan dalam tahun berjalan sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan. Jika laporan
komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang terpengaruh haruslah dinyatakan kembali untuk
mengkoreksikesalahan.
Ada tiga jenis kesalahan:
1) Kesalahan Dalam NeracaHanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiba atau ekuitas
pemegangsaham. Contoh:
 Klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari investasi
 Klasifikasi wesel bayar sebagai hutamg usaha
 Klasifikasi aktiva pabrik sebagai persediaan.
Jika ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan reklasifikasi atas pos-pos tersebut ke posisi yang benar
lOMoAR cPSD| 19761534

2) Kesalahan Dalam Laporan Laba-RugiHanya akan mempengaruhi penyajian akun-akun nominal dalam
laporan laba-rugi. Contoh:
 Mencatat pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan
 Mencatat pembelian sebagai beban piutang ragu-ragu
 Beban penyusutan sebagai beban bunga
Tidak berpengaruh terhadap neraca dan laba bersih. Ayat jurnal reklasifikasidiperlukan jika kesalahan
ditemukan pada tahun laporan itu dibuat.
3) Pengaruh Neraca dan Laporan Laba-RugiMempengaruhi penyajian neraca maupun laba-rugi. Diklasifikasikan
menjadi 2, yaitu:
1. Kesalahan yang saling menyeimbangkan
 Apakah dalam kondisi pembukuan sudah ditutup atau belum?
Jika pembukuan sudah ditutup:
 Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat jurnal yang diperlukan.
 Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka diperlukan ayat jurnaluntuk menyesuaikan
penyajian saldo laba ditahan.
Jika pembukuan belum ditutup:
 Jika kesalahan sudah saling diseimbangkan dan perusahaan telah memasukitahun kedua, maka
ayat jurnal akan diperlukan untuk mengkoreksi periode berjalan dan menyesuaikan saldo awal
laba ditahan.
 Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk
menyesuaikan saldo awal laba ditahan dan mengkoreksi saldo periode berjalan.
2. Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan
Karena suatu kesalahan tidak saling menyeimbangkan setelah lebih dari periode 2 tahun, maka ayat
jurnal untuk kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan ini akan menjadi lebih kompleks dan ayat
jurnal koreksi akan diperlukan,meskipun pembukuan telah ditutup.

Kesalahan Yang Mempengaruhi Laporan Posisi Keuangan Dan Laporan Laba Rugi
Counterbalancing Errors
Kesalahan yang akan tertutupi dengan sendirinya selama 2 periode.
1. Jika perusahaan telah melakukan tutup buku:
 Jika kesalahan sudah tertutupi, tidak perlu jurnal
 Jika kesalahan belum tertutupi, buat jurnal penyesuaian atas neracasaldo laba ditahan.ii.
2. Jika perusahaan belum tutup buku:
 Jika kesalahan telah tertutupi, buat jurnal untuk membetulkan kesalahan periode berjalan dan
untuk menyesuaikan saldo awal laba ditahan
 Jika kesalahan belum tertutupi, buat jurnal untuk menyesuaikan saldoawal laba ditahan
 Jika perusahaan menyajikan laporan perbandingan, maka kesalahan harus disajikan ulang
untuk tujuan perbandingan, termasuk jika jurnal perbaikan tidak diperlukan.
lOMoAR cPSD| 19761534

Contoh Umum
Counterbalancing Errors
1) Tidak mencatat beban akrual
Tanggal 31 Desember 2020, PT A tidak mencatat beban gaji akrual sebesar Rp 100 juta.
a. PT A belum tutup buku tahun 2021, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:
Laba ditahan 100 juta
Beban gaji 100 juta
b. PT A sudah tutup buku tahun 2021, maka tidak perlu jurnal.

2) Tidak mencatat beban dibayar di muka


Tanggal 1 Januari 2020, PT A tidak membeli polis asuransi sebesar Rp 50 juta dengan kas dan tidak
membuat jurnal penyesuaian hingga akhir tahun
a. PT A belum tutup buku tahun 2021, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:
Beban asuransi 50 juta
Laba ditahan 50 juta
b. PT A sudah tutup buku tahun 2021, maka tidak perlu jurnal.

3) Pendapatan dibayar di muka


Tanggal 31 Desember 2020, PT A mengakui pendapatan dibayar di muka sebesar 50 juta (kas) untuk sewa
ruang kantor selama tahun 2021 dan tidak membuat jurnal penyesuaian.
a. PT A belum tutup buku tahun 2021, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:
Laba ditahan 50 juta
Pendapatan sewa 50 juta
b. PT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.

4) Pendapatan akrual
Tanggal 31 Desember 2020, PT A mengakui pendapatan akrual atas bunga
sebesar Rp 50 juta yang seharusnya diakui tahun 2021.
a. PT A belum tutup buku tahun 2021, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:
Laba ditahan 50 juta
Pendapatan bunga 50 juta

b. PT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.

5) Pembelian persediaan
Tanggal 31 Desember 2020, PT A mencatat pembelian persediaan sebesar Rp 50 juta yang seharusnya diakui
tahun 2021. Persediaan fisik tahun 2020 tercatat dengan benar, dan perusahaan menggunakan metode
persediaan periodik
a. PT A belum tutup buku tahun 2013, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:
Pembelian 50 juta
Laba ditahan 50 juta
b. PT A sudah tutup buku tahun 2013, maka tidak perlu jurnal.
lOMoAR cPSD| 19761534

Non-counterbalancing Errors
Kesalahan yang tidak akan tertutupi pada periode akuntansi selanjutnya (memerlukan waktu lebih dari 2 periode
untuk memperbaiki diri sendiri).

Contoh Umum
Non-Counterbalancing Errors
Depresiasi Aset
Tanggal 1 Januari 2020, PT A membeli mesin seharga 50 juta yang diperkirakan memiliki manfaat 5 tahun tanpa nilai
sisa. Akuntan salah melakukan penjurnalan dengan membebankan biaya perolehan mesin pada tahun 2020 dan
kesalahan tersebut baru diketahui tahun 2021. PT A menggunakan metode depresiasi garis lurus untuk semua aset.
 PT A belum tutup buku tahun 2021, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut:
Mesin 50 juta
Beban depresiasi-mesin (50jt/5 tahun) 10 juta
Laba ditahan (50jt-10jt) 40 juta
Akumulasi depresiasi-mesin (2 x 10jt) 20 juta
 PT A sudah tutup buku tahun 2021, maka jurnal perbaikan adalah sebagai berikut.
Mesin 50 juta
Laba ditahan (50jt – 2 x 10jt) 30 juta
Akumulasi depresiasi 20 juta

Kelalaian untuk mencatat Penyusutan


Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2001, Hurley Enterprises membeli mesin seharga $10.000 yang memiliki
estimasi umur manfaat selama 5 tahun. Akuntan secara tidak benar membebankan mesin ini pada tahun 2001.
Kesalahan ini baru ditemukan pada tahun 2002. Jika kita mengasumsikan bahwa perusahaan ini menggunakan
penyusutan garis lurus atas aktiva ini, maka ayat jurnal per 31 Desember 2002, untuk mengoreksi kesalahan ini,
apabila pembukuan belum ditutup, adalah :
Mesin $ 10.000
Beban Penyusutan $ 2.000
Laba Ditahan $ 8.000
Akumulasi Penyusutan $ 4.000
Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2002, maka ayat jurnalnya adalah :
Mesin $ 10.000Cr.
Laba Ditahan $ 6.000
Akumulasi Penyusutan $ 4.000

Jurnal Pembetulan Untuk Kesalahan di Periode yang berbeda


Kesalahan Yang Berpengaruh Terhadap Akun Neraca Saja
Untuk kesalahan yang berpengaruh terhadap akun-akun neraca saja (mulai dari kas hingga laba ditahan), semuanya
memungkinkan untuk dikoreksi karena tidak ada istilah tutup bukuuntuk akun-akun ini. Misalnya:PT. B
menggunakan periode tahun buku. Pada tanggal 1 Maret 2012 diketahui telah terjadikesalahan pencatatan transaksi
pelunasan utang pada tanggal 28 Agustus 2011. Pembayaranutang dagang kepada PT. ABC sebesar Rp 25,000,000
tercatat sebagai pencicilan utang bank.Atas kesalahan tersebut harus dibuatkan jurnal koreksi berupa reklasifikasi,
jika tidak makasaldo utang bank dan saldo utang kepada PT. ABC akan salah. Berikut adalah jurnal koreksi-nya:
Utang Dagang-PT. ABC = Rp 25,000,000 (Dr)
Utang-Bank XZY = Rp 25,000,000 (Cr)
lOMoAR cPSD| 19761534

Kesalahan Yang Berpengaruh Terhadap Akun Laba Rugi Saja


Untuk kesalahan yang berpengaruh hanya pada akun-akun laba rugi saja, tidak perludikoreksi. Ada 2 alasan mengapa
tidak perlu dikoreksi:
 Alasan pertama, akun-akun kelompok laba rugi sudah ditutup di akhir periode saatmana kesalahan terjadi,
artinya di akhir periode akun-akun tersebut sudah di-nol-kan,sehingga tidak dibawa ke periode berikutnya.
 Alasan kedua, baik laba/rugi maupun saldo akhir neraca di akhir periode saatkesalahan terjadi sudah dalam
kondisi benar.
Misalnya: PT. B menggunakan periode buku tahunan. Di periode 2011 perusahaan salahmelakukan pencatatan;
transaksi pembayaran listrik sebesar Rp 15,000,000 terlanjur dicatatsebagai pembayaran telepon. Andai kesalahan
tersebut diketahui di tahun 2011 (periode yangsama), maka perusahaan perlu membuat jurnal koreksi sebagai berikut:
Biaya Listrik = Rp 15,000,000 (Dr)
Biaya Telepon = Rp 15,000,000 (Cr)
Tetapi jika kesalahan tersebut baru diketahui di periode 2012, maka atas kesalahan tersebut tidak perlu dibuatkan
jurnal koreksi, dengan pertimbangan:Memang, untuk periode 2011, pengeluaran telepon diakui Rp 15,000,000 lebih
besardari yang seharusnya, sementara di sisi lainnya pengeluaran listrik kurang diakui sejumlahyang sama. Akan
tetapi, itu tidak mempengaruhi saldo akhir kas (di Neraca), juga tidakmempengaruhi laba/rugi bersih di penutupan
buku 2011.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS NOTES TO


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2018 DAN 2017 31 DECEMBER 2018 AND 2017
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, (Expressed in billions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES


(lanjutan) (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the consolidated


konsolidasian (lanjutan) financial statements (continued)

Standar yang berlaku efektif pada tahun Standards which become effective in
2018 (lanjutan) 2018 (continued)

PSAK No. 69 (2015): Agrikultur (lanjutan) PSAK No. 69 (2015): Agriculture


(continued)

Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 25: In accordance with PSAK No. 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Accounting Policies, Changes in
Keuangan dan Kesalahan, penerapan Accounting Estimates and Errors, the
PSAK No. 69 (2015) tersebut merupakan implementation of PSAK No. 69 (2015) is
perubahan kebijakan akuntansi yang considered as a change in accounting
diterapkan secara retrospektif. Oleh policy that is applied retrospectively.
karenanya, Grup telah membukukan Therefore, the Group has recorded the
akumulasi keuntungan nilai wajar atas aset accumulated gain on fair value adjustment
biologis dengan nilai bersih sebesar Rp169 of biological assets at a net amount of
miliar pada saldo laba ditahan awal tahun Rp169 billion in the beginning 2017
2017 dan mencatat penurunan nilai wajar atas retained earnings and has recorded a loss
aset biologis selama tahun 2017 dengan nilai on fair value adjustment of biological
bersih sebesar Rp34 miliar pada penghasilan assets in 2017 at a net amount of Rp34
lain-lain. Dalam laporan posisi keuangan billion in other income. In the consolidated
konsolidasian, aset biologis disajikan sebagai statements of financial position, biological
bagian dari aset lain-lain. Saldo aset biologis assets are presented as part of other
pada 31 Desember 2018 sebesar Rp324 assets. The balance of biological assets as
miliar (2017: Rp393 miliar). at 31 December 2018 was amounting to
Rp324 billion (2017: Rp393 billion).

Mempertimbangkan jumlah penyesuaian yang Considering the immaterial amount of the


tidak material, Grup tidak menyajikan posisi adjustment, the Group has not presented
awal periode terdekat sebelumnya sebagai the beginning of the preceding period in
tambahan atas laporan posisi keuangan addition to the minimum comparative
komparatif minimum yang disyaratkan dalam statements of financial position required in
PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan. PSAK No. 1: Presentation of Financial
Statements.

PSAK No. 2 (Amandemen 2016): Laporan PSAK No. 2 (Amendment 2016):


Arus Kas Statements of Cash Flows

PSAK No. 2 (Amandemen 2016) mengatur PSAK No. 2 (Amendment 2016) requires
pengungkapan baru terkait dengan new disclosures related to changes in
perubahan pada liabilitas yang timbul dari liabilities arising from financing activities,
aktivitas pendanaan, baik yang timbul dari both arising from cash flows and non-cash
arus kas maupun perubahan nonkas, seperti changes, as disclosed in Note 18d. This
yang disajikan pada Catatan 18d. Standar ini standard had no impact on the recognition
tidak berdampak pada pengakuan dan and measurement of the Group’s liabilities.
pengukuran liabilitas Grup.

Halaman - 14 - Page

Anda mungkin juga menyukai