Anda di halaman 1dari 1

BAB 9

KEBIJAKAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI DA KESALAHAN

 Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu
yang diterapkan oleh suatu entitas dalam Menyusun dan menyajikan laporan
keuangannya. Jika pada SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau
keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP.
Dan entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP jika dampaknya tidak
material. Tetap jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya, maka manajeman harus menggunakan pertimbangannya untuk
mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan
informasi yang : relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan
ekonomi, menyajikan dengan jujur, mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi ,
netral, mencerminkan kehati hatian, bersifat lengkap dalam semua hal material.
Ketika penerapan awal SAK ETAP atau perubahannya mempunyai pengaruh ke periode
berjalan atau periode yang lalu atau mungkin periode mendatang, maka entitas harus
mengungkapkan: sifat dari perubahan kebijakan akuntansi, untuk periode berjalan dan
setiap periode lalu yang disajikan, jika praktis, jumlah penyesuaian untuk setia pos
laporan keuangan yang terpengaruh.
 Perubahan Estimasi Akuntansi
Perubahan estimasi adalah penyesuaian jumlah tercatat aset atau kewajiban, atau
jumlah konsumsi periodic suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang dari,
dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban.jika perubahan estimasi akuntansi
mengubah aset dan kewajiba, maka entitas harus mengakuinya dengan menyesuaikan
jumlah tercatat pos aset, kewajiban atau ekuitas yang terkait periode perubahan
tersebut.
 Pengungkapan Perubahan
Entitas harus mengungkapkan sifat setiap peruahan estimasi akuntansi dan dampak
perubahan tersebut pada aset, kewajiban, penghasilan, dan beban pada periode
berjalan.
 Koreksi Kesalahan Periode Lalu
Kesalahan periode lalu merupakan kelalaian dan kesalahan pencatatan dalam laporan
keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagalan untuk
menggunakan atau kesalahan pengguna informasi yang andal
 Pengungkapan Kesalahan Periode Lalu
Entitas harus mengungkapkan hal – hal sebagai berikut untuk kesalahan periode yang
lalu:
 Sifat dari kesalahan periode yang lalu
 Untuk setiap periode lalu yang disajikan, jika praktis, jumlah koreksi untuk setiap
pos laporan keuangan yang terpengaruh.
 Jumlah koreksi pada awal periode yang lalu yang disajikan paling awal
 Jika penyajian kembali secara retrospektif adalah tidak praktis untuk periode lalu
tertentu, kondisi yang menyebabkan ketidak-praktisan tersebut dan deskripsi.

Laporan keuangan untuk periode – periode selanjutnya tidak perlu mengulang


pengungkapan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai