Anda di halaman 1dari 3

Kisah Palestina yang Banyak Diceritakan

dalam Al-Qur'an
Palestina
Post Views: 74880
Artikel, Kisah,Posted on 21 October 2023

Pada saat berdirinya negara Israel di tahun 1948, warga Palestina mengalami penjajahan, penindasan
dan pengusiran yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel. Umat muslim Palestina diusir dari
kampung halamannya, tanahnya dirampas sampai diperlakukan sangat kejam oleh tentara Israel.

Israel dengan kukuh ingin merebut Yerusalem (Baitul Maqdis). Bahkan bukan hanya Yerusalem
wilayah lain yang sudah lama ditinggali oleh warga Arab Palestina ingin dikuasai oleh Zionis Israel.
Motivasi Israel dalam menguasai Palestina sebab menganggap itu tanah yang dijanjikan bagi mereka.

Dari situlah akar dari konflik Israel Palestina sampai saat ini. Perang terbuka juga tidak bisa dihindari
sampai mengakibatkan tewasnya ribuan nyawa dari kedua pihak. Al Qur'an telah menjelaskan bahwa
tanah Palestina diharamkan bagi Bani Israil.

Tanah Palestina Haram bagi Bani Israil

Al Qur'an menjelaskan tentang kisah Bani Israil diharamkan untuk memasuki wilayah Palestina.
Yang menjadi penyebabnya ialah tidak lain sebab kedurhakaan dan sifat keras kepala mereka
terhadap Nabi Musa AS.

Simak berikut ini penjelasan Al Qur'an mengenai kejadian tersebut, Allah berfirman:
‫ۛٗة‬
‫َقاَل َفِإَّنَها ُمَح َّر َم ٌة َع َلۡي ِه ۛۡم َأۡر َبِع يَن َس َن َيِتيُهوَن ِفي ٱَأۡلۡر ِۚض َفاَل َتۡأ َس َع َلى ٱۡل َقۡو ِم ٱۡل َٰف ِس ِقيَن‬

Artinya: "(Allah) berfirman, "(Jika demikian), maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat
puluh tahun, (selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka janganlah engkau
(Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." (Surat Al-Ma'idah: 26)

Ayat tersebut adalah bantahan keras atas klaim Israel yang beranggapan Palestina ialah punya
mereka. Menurut tafsir dilansir dari Kemenag dijelaskan, wilayah Palestina yang dulunya memiliki
nama Negeri Kana'an, tidak boleh dimasuki oleh Bani Israil selama 40 tahun. Dalam kurun waktu
tersebut, mereka merasa kebingungan dan tidak mengetahui arah serta tujuan dan tidak mempunyai
tempat menetap.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan Nabi Musa AS supaya tidak bersedih karena musibah
yang menimpa kaumnya yang fasik tersebut. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tafsir, Nabi Musa
AS dan Nabi Harun AS berada di padang gurun dengan kaum Bani Israil, namun padang itu untuk
Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS ialah tempat istirahat dan meninggikan derajat untuk mereka.

Sementara untuk kaum Yahudi yang ingkar itu merupakan siksaan yang begitu sangat berat. Sesudah
usai peristiwa di padang pasir yang tandus tersebut Nabi Musa dan Nabi Harun meninggal dunia dan
kembali ke Rahmatullah.
Kesesatan telah merusak kemurdian fitrah orang-orang Bani Israel. Sehingga membuat mereka
menjadi pengecut, penakut dan sesat. Pada saat Nabi Musa membawa mereka kepada jalan yang
benar, Bani Israel tetap bersikap pengecut. Wallahua'lam.

Anda mungkin juga menyukai