Anda di halaman 1dari 96

i

ANALISIS DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN


USAHA KERAJINAN SANGKAR BERBAHAN BAMBU

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi


Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

TAZWIN AMANDA WIJAYA


NIM: 170501091

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2021
ii

ANALISIS DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN


USAHA KERAJINAN SANGKAR BERBAHAN BAMBU
(Studi Kasus di Desa Taman Indah, Kec. Pringgarata, Kab. Lombok Tengah)

Oleh:

TAZWIN AMANDA WIJAYA


NIM: 170501091

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2021
iii
iv
v
vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh: Tazwin Amanda Wijaya, NIM.170501091 dengan judul “Analisis

Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Pengrajin Usaha Krajinan

Sangkar Berbahan Bambu (Studi Kasus di Desa Taman Indah Kec.

Pringgarata Kab. Lombok Tengah)” telah di munaqasya-kan didepan Dewan

Penguji Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram pada hari …….. dan telah dinyatakan

sah sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Dewan Penguji

Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag (…………………….)


(Ketua Sidang Pemb. I)

Muh. Baihaqi, S.H.I, M.SI (…………………….)


(Sekretaris Sidang Pemb.II)

………………………………. (…………………….)
(Penguji. I)

………………………………. (…………………….)
(Penguji II)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag


NIP. 197111041997031001
vii

MOTTO

“dimulai dari niat yang baik dan kerja keras maka tidak akan ada usaha yang

menghianati hasil”
viii

PERSEMBAHAN

“Sekripsi ini saya persembahkan untuk kampus tercinta yang telah

memberikan kesemeptan menimba ilmu, serta guru dan dosen-dosen yang telah

dengan sukarela memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat bermanfaat

bagi saya, dan tidak lupa pula skripsi ini saya persembahkan untuk ayah dan

ibu saya yang berjuang menguliahkan dan tak bosan-bosannya mendokan,

teman dan juga sahabat yang selalu memberikam suffort dan menjadi patner

diskusi selama ini serta keluarga besar yang saya sayangi.”


ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis

Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Pengrajin Usaha Krajinan Sangkar

Berbahan Bambu (Studi Kasus di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata Kab.

Lombok Tengah)” . Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat, serta pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa peroses

menyelesaikan skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan

berbgai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-

banyaknya keapada berbagai pihak yang telah membantu, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M. Ag selaku Rektor UIN Mataram

yang telah memberi fasilitas bagi penulis utuk menuntut ilmu.

2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Bapak Bahrur Rosyid MM Selaku Ketua Jurusan di Prodi Ekonomi

Syari’ah.

4. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag Selaku pembimbing I dan

Bapak Muh. Baihaqi, S.H.I, M.SI selaku pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan motivasi

dan memberikan kereksi dan catatan kepada penulis untuk perbaikan,

terus menerus tanpa bosan di tengah kesibukan sehingga skripsi dapat

cepet selsai.
x

5. Bapak Dr. H. Agus Mahmud, M.Ag dan Ibu Tati A tmayanti, M.

Ec, Dev sebgai penguji proposal yang telah memberikan saran

konstruktif bagi penyempurnaan penyusunan Skripsi ini.

6. Bapak Muh. Baihaqi, S.H.I, M.SI selaku dosen wali yang selalu

membimbing, memberi arahan dan motivasi.

7. Bapak ibu pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi penulis.

8. Kedua orang tua tercinta, keluuarga besar dan sahabat, penulis

sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas doa, motivasi dan

semangat yang tak terhigga, sehingga penulis mamapu menyelesaikan

skripsi ini tepat pada waktunya.

Semoga bantuan dari semua pihak yang bersangkutan menjadi amal shaleh

di sisi Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini akan

diterima dengan senang hati.

Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat, khususnya bagi penulis

sendiri dan pembaca pada umumnya untuk perkembangan pengetahuan.

Mataram, ......., ................. 2021

Penulis
xi

DAFTAR ISI

HALAM SAMPUL....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ......................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

ABSTRAK .................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 5

D. Definisi operasional ........................................................................... 6

E. Penelitian terdahulu............................................................................ 8

F. Kerangka Teori................................................................................... 13

1. Covid-19 ....................................................................................... 13

2. Kerajinan ...................................................................................... 14

3. Pendapatan ................................................................................... 16

4. Strategi Pemasaran ....................................................................... 24


xii

G. Metode Penelitian............................................................................... 27

1. Jenis Penelitian ............................................................................. 27

2. Instrument Penelitian ................................................................... 28

3. Penentuan Informan ..................................................................... 28

4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29

5. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 31

6. Teknik Analisis Data .................................................................... 34

7. Teknik Keabsahan Data ............................................................... 35

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN .............................................. 37

A. Profil Lokasi Penelitian ...................................................................... 37

1. Gambaran Umum ......................................................................... 37

2. Kerajinan Sangkar di Desa Taman Indah..................................... 39

B. Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Pengrajin Usaha

Kerajinan Sangkar Berbahan Bambu ................................................. 41

C. Strategi Pengrajin Dalam Memasarkan Kerajinan Sangkar Dimasa

Pandemi Covid-19 .............................................................................. 57

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ 64

A. Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Pengrajin Usaha

Kerajinan Sangkar Berbahan Bambu ................................................. 64

B. Strategi Pengrajin Dalam Memasarkan Kerajinan Sangkar Dimasa

Pandemi Covid-19 .............................................................................. 70

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 76

A. Kesimpulan ........................................................................................ 76
xiii

B. Saran – Saran...................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 78

LAMPIRAN
xiv

ANALISIS DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN


USAHA KERAJINAN SANGKAR BERBAHAN BAMBU
(Studi Kasus di Desa Taman Indah, Kec. Pringgarata, Kab. Lombok Tengah)

Oleh:

TAZWIN AMANDA WIJAYA


(170501091)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak covid-19 terhadap


pendapatan pengrajin usaha kerajainan sangkar berbahan bambu. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode observasi, wawancara dengan pengrajin usaha kerajinan sangkar
berbahan bambu sehingga mendapatkan data yang akurat. Hasil dari penelitian
ini adalah covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap pendapatan
usaha kerjinan sangkar berbahan bambu, hal itu disebabkan karena bebagai hal
seperti perturan pmerintah terkait menjaga jarak dan penyebab lainya. Dalam
hal pemasaran produk kerajinan sangkar para pengusah melakukan berbagai
cara di antranya adalah dengan menjual lansung ke pasar, mempromosikan
anyaman sangkar di media online, dan pengrajin melakukan pre order (PO) atau
menrima pesanan.

Kata Kunci : Usaha kerajinan sangkar, Pendapatan, pemasaran covid-19


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia tidak di

rumuskan dalam kepentingan sesaat saja, akan tetapi menjangkau kepentingan

jangka panjang dan sesuai kebutuha bangsa. 1 Kemajuan di bidang ekonomi

tidak hanya diprioritaskan untuk ruang lingkup perkotaan akan tetapi harus

bisa secara merata sampai ke ruang lingkup ekonomi pedesaan.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Merupakan salah satu

Kekuatan Pendorong terdepan dalam pertumbuhan ekonomi. Gerak sektor

UMKM sangat penting untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan

pekerjaan.UMKM cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi

dengan pasangan surut dan arah permintaan pasar.UMKM dapat menciptakan

lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan sektor usaha yang lainya, dan

juga cukup terdiverivikasi serta memberikan kontribusi penting dalam eskpor

dan perdagangan.Karena itu UMKM merupakan aspek penting dalam

pembangunan ekonomi yang kompetitif.2

Usaha Mikro Kecil dan Menengah masih memiliki berbagai permasalahan

dalam proses perkembangannya, secara faktor internal ada pada rendahnya

kualitas sumber daya manusia, lemahnya jaringan usaha dan kemampuan

1
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Panduan Pemasyarakatan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sesuai Dengan Urutan BAB,
Pasal, dan Ayat Sekretarian Jendral MPR RI, (Jakarta 2005), hlm. 125.
2
Agus Setiawan. “Analisis Efesiensi Usaha Kerajinan Sangkar Burung di Krajan,
Mojosongo, Surakarta”, (Skripsi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010)
2

penetrasi pasar, kurangnya pemodalan, maslah tekhnologi, serta masalah

organisasi dan manajeman. Selain itu faktor faktor eksternal yang merupakan

permasalahan yang berasal dari luar UMKM itu sendiri, tetapi dapat

menghambat perkembangan sektor ini adalah iklim usaha belum sepenuhnya

kondusif, terbatasnya sarana dan prasarana usaha, implikasi otonomi daerah,

implikasi perdagangan bebas, kebijakan pemerintah yang cenderung tidak

konsisten dan deskriminatif, dan ekspansi pasar modern.

Di pengujung akhir tahun 2019 industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah

menghadapi situasi di mana seluruh dunia sedang di hadapi dengan terjadinya

maslah penyebaran Virus yakni Pandemi Covid-19 yang bermula dari kota

Wuhan Cina, hal itu menyebabkan penurunan omzet atau pendapatan dari

pelaku UMKM dan Koperasi yang di sebabakan oleh pandemi covid-19.

Berdasarkan data yang di olah P2E LIPI, dampak penurunan pariwisata

terhadap UMKM yang bergerak dalam usaha makanan dan minuman mikro

mencapai 27% sedangkan dampak terhadap usaha kecil makanan dan

minuman sebesar 1,77%, dan usaha menengah di angka 0,07%. Pengaruh

virus covid-19 terhadap usaha kerajinan dari kayu dan rotan 1,77% dan usaha

menengah0,01%. Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga akan terkoneksi

antaa 0,5 hingga 0,8%.3

Salah satu dampak pandemi Covid-19 ialah UMKM di Indonesia,

berdasarkan data dari kementrian koperasi yang menggambarkan bahwa 1.785

koperasi dan 163.713 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)

3
Andi Amri, “Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia”,Jurnal Brand
Universitas Hasanuddin, Fakultas Ekonmi dan Bisnis Volume 2 No. 1, Juni 2020, hlm 124-125
3

rerdampak pandemi Covid-19. Kebanyakan koperasi yang terkena dampak

Covid-19 bergerak pada bidang kebutuhan sehari-hari ,sedangkansektor

UMKM yang paling terdampak yakni makanan dan minuman. Selain itu

sektor UMKM yang mengalami kesulitan selama pandemi Covid-19 selain

daripada makanan dan minuman adalah usaha yang bergerak industri kreatif

kerajinan dan pertanian.4

Salah satu yang terdpampak oleh pandemi covid-19 adalah terhadap

pelaksanaan UMKM di wilayah Kepulauan Riau dari data sampel yang

didapatkan melalui data yang diperoleh BPS Provinsi Kepulauan Riau bahwa

semenjak covid-19 dari aspek keberlangsungan usaha maka hampir dapat

dikatakan bawa usaha dalam UMKM mengalami perubahan yakni berupa

adanya pengurangan kapasitas dan bahkan sampai kepada pemberhentian, hal

itu juga sangat berpengaruh terhadap pendapatan. Hal ini tentunya menjadi

miris sehingga daya tarik ekonomi juga akan sangat berpengaruh. Meskipun

demikian, modal yang cukup tanpa dibarengi dengan pola manajemen yang

baik, maka juga akan menjadi kurang baik. 5

Salah satu bentuk usaha yang mengalami dampak adalah usaha kerajinan

sangkaryang dilakukan oleh para pengrajin sangkar di Desa Taman Indah kec.

Pringgarata.Desa Taman Indah merupakan sentra produksi sangkar yang

cukup terkenal di Lombok bahkan samapai ke pulau Bali.Kebanyakan dari

hasil anyaman atau produksi pengerajin banyak yang diekspor hingga ke pulau

4
Ibid hlm 124-125
5
Sekar Nur Wulandari, Analisis Dampak Covid-19Terhadap Pelaksanaan Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah Di Provinsi Kepulauan Riau, Jurnal Bening, Prodi Manajeman, Universitas
Riau Kepulauan RiauVolume 7 No. 2 Tahun 2020. Hlm 176
4

Bali dan Sumbawa6.Usaha kerajinan sangkar merupakan salah satu sumber

pendapatan bagi pengrajin dan jug amasyarakat Desa Taman Indah selain dari

kerjaan menjadi petani dan juga peternak, Pandemi Covid-19 yang terjadi

berdampak pada kelancaran usaha yang dilakukan oleh para pengrajin mulai

dari omzet atau pendapat menurun, kesulitan bahan baku dan juga terkait

pemasaran. Sebelum terjadi pandemi Covid-19 dari Rp 100,000 modal yang

dikeluarkan untuk modal membuat kerajinan bisa mendapatkan keuntungan

hingga dua kalilipat dari modal yang di keluarkan, hal itu terjadi karena saking

banyaknya permintaan dari konsumen. Namun setelah terjadinya pandemi

covid-19 omzet yang didapatkan menurun biasanya dari modal Rp 100,000

yang digunakan untuk membeli bahan baku tersebut bisa berkurang hingga

30-50% dari keuntungan sebelum pandemi. 7

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa perlu melakukan

penelitian lebih mendalam tentang “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap

Pendapatan Pengrajin Usaha Kerajinan Sangkar Berbahan Bambu (Studi

Kasus di Desa Taman Indah, Kec. Pringgarata, Kab. Lombok Tengah)”

6
Suhartandi, wawancara dengan Kades Desa Taman Indah, Taman Indah , Tanggal 10
Agustus 2020.Pukul 10:30 Wita
7
Inak Anwar , wawancara denagn Pengerajin usaha kerajinan Sangkar, Taman Indah
tanggal 10 Agustus 2020. Pukul 09:30 Wita
5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanadampak Covid-19 terhadap pendapatan pengrajin usaha

kerajinan sangkar berbahan bambu di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata

Kab. Lombok Tengah?

2. Bagaimana strategi pengrajin dalam memasarkan kerajinan sangkar

dimasa pandemi Covid-19di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata Kab.

Lombok Tengah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap pendapatan pengrajin

usaha kerajinan sangkar berbahan bambu di Desa Taman Indah Kec.

Pringgarata Kab. Lombok Tengah.

b. Untuk Mengetahui bagaimana strategi pengrajin dalam memasarkan

kerajinan sangkar dimasa pandemi Covid-19 di Desa Taman Indah

Kec. Pringgarata Kab. Lombok Tengah.

2. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai

bahan refrensi terhadap penelitian selanjutnya yang terkait dengan

penelitian ini.
6

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih ilmu

pengetahuan yang menyangkut tentang ilmu ekonomi kepada

pembaca.

b. Manfaat praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

pembaca tentang pengaruh pendapatan masyarakat dari hasil

pembuatan kerajinan rotan.

b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan dapat menambah

pengetahuan pengerajin dalam mengambil usaha yang akan di

jalankan.

D. Definisi Operasional

1. Covid-19

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh si drom

pernapasan akut coronavirus 2 (severacute respiratory syndrome

coronavirus 2 atau Sars-CoV-2).Virus ini merupakan keluarga besar

Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika (Middle East

Respiatory Syndrome), dan Sars(Severe Acute Respiratory Syndrome).

Covid-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru yang di temukan di

Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019.Karena itu Coronavirus Disease-

2019 yang di singkat menjadi Covid-19. Sejak di temukan menyebar

secara luas hingga mengakibatkan pandemic global yang berlangsung

sampai saat ini. Gejala Covid-19 umumnya berupa demam 38C, batuk
7

kering , dan sesak nafas serta dampak paling buruj untuk manusia ialah

kematian.8

2. Pendapatan

Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang

dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan

keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula.

Reksprayitno mendefinisikan bahwa pendapatan dapat diartikan sebagai

total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu. Pendapatan

merupakan faktor penentu konsumsi masyarakat. Semakin tinggi

pendapatan seseorang konsumen maka semakin tinggi daya belinya untuk

dikonsumsi sehingga permintaan terhadap barang akan meningkat.

Sebaliknya, jika semakin rendah pendapatan maka semakin rendah pula

daya beli konsumen, dan akhirnya permintaan barang untuk dikonsumsi

juga menurun.9

3. Kerajinan

Secara umum, kerajinan merupakan suatu proses untuk membuat

produk dengan menonjolkan fungsinya utuk dipakai maupun sebagai

pajangan dengan nilai estetika yang indah. Semakin tinggi kualitas bahan

dan rumit proses pembuatannya, maka kerajinan akan dibanderol dengan

harga yang semakin mahal pula. Definisi lain datang dari Kadjim

8
Andi Amri, “Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia”, Jurnal
BrandUniversitas Hasanuddin, Fakultas Ekonmi dan Bisnis Volume 2 No. 1, Juni 2020, hlm 214-
215
9
Tanti Dwi Hardianti, “Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Pola Konsumsi
Masyarakat Kecamatan Medan Perjuangan”, (Skripsi Universitas Islam Negeri Sumatra, Medan
2019)
8

(2011:10) yang mengatakan bahwa kerajinan adalah usaha yang dilakukan

secara konstan dengan tekun, gigih, cekatan, dedikasi tinggi, serta

memiliki daya juang untuk maju dalam membuat suatu karya.10

E. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi yang ditulis oleh Husnul Hotimah berjudul“Pengaruh Financial

inclusion Terhadap Pendapatan Pengerajin Rotan di Desa Karang Bayan

Lombok Barat”, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram 2019.11

Fokus penelitian diatas adalah membahas mengenai pengaruh financial

inclusion dan startegi keuangannya.Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuanittatif.Adapun hasil yang diperoleh

dalam penelitian ini adalah pengaruh pengaruh financial inclusion

terhadap pendapatan pengerajin rotan di Desa Karang Bayan Lombok

Barat.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Husnul Hotimah peneliti

adalah sama-sama membahas tentang pendapatan yang diperoleh

pengusaha/pengrajin. Sedangkan perbedaanya, Husnjul Hotimah, lebih

menekankan kepada bagaimana pengaruh dari Financial Inclusion

tersebut terhadap pendapatan, maka dalam penelitian saat ini lebih

menekankan pada bagaiman dampak Covid-19 terhadap pendapatan

pengerajin usaha kerajinan sangkar berbahan bambu di Desa Taman Indah,

Kec. Pringgarata, Kab Lombok Tengah.

10
Https:// Salamadian.Com/Pengertian-Kerajinan//.Diakses Selasa Tanggal 15 Desember
2020. Pukul.11.30 Wita
11
Husnul Hotimah, “Pengaruh Finacial Inclusion Terhadap Pendapatan Pengerajin Rotan
di Desa Karang Bayan Lombok Barat”,(Skripsi Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram
2019)
9

2. Skripsi yang ditulis oleh Mutiara Nurani berjudul “Analisis Faktor-Faktor

Penghambat Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam

Perspektif Ekonomi Islam studi Pada Sentra UMKM Kripik Pisang Jalan

ZA. Pagar Alam”12.

Fokus penelitian diatas adalah membahas mengenai faktor-faktor

penghambat dalam pengembangan usaha mikro kecil.Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif.Adapun hasil

yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa sumber daya insani yang

memenuhi kriteria dalam pengadopsian tekhnologi yang sangat canggih

dapat meningkatkan kualitas sumber daya instansi dan ketersediaan modal.

Persamaan penelitian ini pada cara mempertahankan pendapatan.

Sedangkan perbedaannya, penelitian yang ditulis Mitra Nuraini lebih

memfokuskan pada faktor penghambat perkembangan UMKM.Sedangkan

peneliti lebih menekankan kepada bagaiman Dampak Covid-19 terhadap

pendapatan para pengerajin sangkar yang ada di Desa Taman Indah

Kec.Pringgarata.

3. Sofyan. Analisis Pengaruh Modal, Jam kerja, dan Pengalaman Kerja

Terhdap Pendapatan Pengerajin Batu Bata di Desa Bontobiraeng Selatan

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.13

12
Mutiara Nurani. “Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pengembangan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah dalam Perspektif Ekonomi Islam studi Pada Sentra UMKM Kripik Pisang
Jalan ZA. Pagar Alam”,(Skripsi Universitas Islam Negeri Rden Intan Lampung, Lampung 2019)
13
Sofyan, “Analisis Pengaruh Modal, Jam Kerja, dan Pengalam Kerja Terhadap
Pendapatan Pengerajin Batu Bata di Desa Bontoiraeng Selatan Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa”, (Skripsi Universitas Islam Negeri Alaudin Makasar 2017)
10

Fokus penelitian di atas adalah mengenai pengaruh modal, jam kerja,

dan pengalam kerja terhadap pendapatan pengerajin batu bata.Metode

penelitian yang di pakai dalam penelitian ini adalam metode penelitian

kuantitatif.Adapun hasil dalam penelitian ini adalah modal, jam kerja, dan

pengalam kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengerajin

batu bata di Desa Bontobiraeng selatan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah

dalam penelitian ini membahas tentang pendapatan sedangkan

perbedaannya adalah terletak padah faktor yang mempengaruhi

pendpatanya yang dimana dalam penelitian ini yang mempengaruhi

pendapatan adalah modal, pengalam kerja, dan jam kerja sedangkan dalam

penelitian yang dilakukan adalah yang mempengaruhi pendapatan adalah

covid-19.

4. Umi Sa’adah. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan

Pendapatan Petani Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Studi pada petani

Buah Naga di Desa Sri Pendowo Kecamatan Bangun Rejo Kabupaten

Lampung Tengah.14

Fokus penelitian ini adalah bagaiman strategi pemasaran dalam upaya

meningkatkan pendapatan petani dalam perspektif islam. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,

14
Umi Sa’adah. “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan
Petani Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Studi pada petani Buah Naga di Desa Sri Pendowo
Kecamatan Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah” (Skripsi Uiniversitas Islam Negeri Raden
Intan Lmpung, 2017)
11

hasil dari prnrlitian ini adalah banyak strategi yang dapat diterpakan oleh

petani diantaranya adalah menggunakan strategi marketing mix.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sedang dilakukan

adalah sama-sama membahas terkait bagaimana cara mempertahankan

pendapatan, sedangkan perbedaan adalah terletak pada kondisi saat

memepertahankanya yang dimana penelitian ini berbicara mengenai

kondisi secara umum sedangkan penelitian yang dilakukan berbicara

mengenani kondisi saat covid-19.

5. Luis Marnisah dan Endah Dewi Purnamasari, Analisis Peningkatan

Kualitas dan Strategi Pemasaran Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan

PerajinKain Tenun Songket Di Desa Gunung Batu Kecamatan Ogan

Komering Ulu Tinur.15

Fokus penelitian ini adalah bagaimana meningkatkann Kualitas dan

Strategi Pemasaran Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Perajin Kain

Tenun Songket Di Desa Gunung Batu Kecamatan Ogan Komering Ulur

Timur.Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah

mengenai bagaiman cara mempertahankan dan juga meningkatkan

pendapatan, sedangkan perbedaanya adalah dalam penelitain ini terfokus

pada bagaiman cara meningkatkan pendapatan sedangkan dalam penelitian

15
Luis Marnisah dan Endah Dewi Purnamasari, “Analisis Peningkatan Kualitas dan
Strategi Pemasaran Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan PerajinKain Tenun Songket Di Desa
Gunung Batu Kecamatan Ogan Komering Ulu Timur”.Jurnal Abdimas Mandiri Universitas Indo
Global Mandiri, Volume 2 No 1 Juni 2018. hlm 30-35
12

yang dilakukan tidak hanya membahas cara meningkatkan tetapi juga cara

memperthankan pendapatan terlebih lagi di masa covid-29

6. Abdurrahman Firdaus Thaha, meneliti dengan judul “Dampak Covid-19

Terhadap UMKM di Indonesia16

Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang dampak covid-19

terhadap UMKM di Indonesia.Dalam menghadapi tantangan ekonomi dan

bisnis akibat dari covid-19 diperlukan berbagai pendekatan secara makro

melalui kebijakan pemerintah maupun pendekatan secara mikro melalui

manajemen UMKM secara bisnis.Hal ini membuat pemerintah turun

tangan dalam menghadapi kondisi yang sedang menghantam UMKM yang

ada di Indonesia.

Dengan mempertimbangkan tindakan penting, yaitu pemerintah

harus mengumumkan pasal sumsel dari langkah-langkah dukungan

ekonomi dan bisnis saat ini dan secara progresif mengadopsi strategi

dukungan yang lebih terfokus untuk pemulihan dan pemerintah harus

menjangkau para pengusaha dan UMKM yang dapat meningkatkan

ketahanan ekonomi masyatakat di era pasca covid.

Dalam penelitian tersebut penulis sama-sama membahas tentang

dampak pandemi covid-19, sebaliknya perbedaannya terletak pada kasus

yang di teliti, yakni penlitian yang di lakukan oleh Abdurrahman Firdaus

Thaha ini lebih menekankan pada UMKM secara umum, sedangkan

16
Abdurrahman Firdaus Thaha, “Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia”,
Jurnal Barnd Vol.2 No. 1 Juni 2020, hlm 150-151
13

penelitian saya meneliti tentang tingkat penjualan tahu pada saat pandemi

covid-19.

F. Kerangka Teori

1. Covid-19

a. Pengertian Covid-19

virus Corona adalah keluarga virus yang dapat menyebabkan

penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui

menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit

yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS),

dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS)17.

b. Penyebab Covid-19

corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa

ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil

dan biasanya keluar saat bentuk atau bersin..

c. Cara mencegah Covid-19

Mencegah penularan coronavirus merupkan keharusan yang harus

dilakukan bagi seluruh elemen masyarakat. Ada berbagai macam cara

dalam mencegah penularan covid-19 seperti yang ada dalam anjuran

WHO di antaranya :18

1). Cuci tangan sesering mungkin

17
https://www.cnbcindonesia.com/tech.Diakses Kamis 19 November 2020, Pukul.10.13
Wita
18
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200916144843-37-187292/ingat-ini-cara-
mencegah-covid-19-versi-who. Di akses tanggal 10 Desember 2020. Jam 09:00
14

2). Terapkan Social distencing

3). Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.

4). lakukan aturan bersin yang benar

5). Jika mengalami demam dan kesulitan bernafas segera berobat.

2. Kerajinan

a. Pengertian Kerajinan

Secara umum, kerajinan merupakan suatu proses untuk membuat

produk dengan menonjolkan fungsinya utuk dipakai maupun sebagai

pajangan dengan nilai estetika yang indah. Semakin tinggi kualitas

bahan dan rumit proses pembuatannya, maka kerajinan akan

dibanderol dengan harga yang semakin mahal pula.

b. Jenis-jenis Kerajinan

Jenis kerajinan dapat dibedakan berdasarkan bahan untuk

membuatnya. Berdasarkan bahan pembuatnya, adapun jenis-jenis

kerajinan adalah sebagai berikut:19

1) Kerajinan dari bahan Keras

Kerajinan dari bahan keras adalah barang-barang kerajinan

yang menggunakan material dasar yang sifatnya keras. Bahan keras

yang dipakai untuk membuat barang-barang kerajinan dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu:

19
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-kerajinan.html, Diakses Tanggal 04
Desember Tahun 2020. Pukul. 10.15 Wita.
15

a) Bahan keras alami, yaitu material untuk membuat kerajinan

yang didapatkan dari alam dimana kondisi fisiknya

keras.Contohnya; batu, kayu, rotan, bambu, dan sebagainya.

b) Bahan keras buatan, yaitu bahan untuk membuat kerajinan

yang didapatkan dari material olahan dimana kondisi fisiknya

keras.Contohnya; fiberglass, besi, aluminium, tembaga, dan

lain-lain.

2) Kerajinan dari bahan Lunak

Kerajinan dari bahan lunak adalah barang-barang kerajinan

yang menggunakan material yang sifatnya lunak. Bahan lunak

yang dipakai untuk membuat barang-barang kerajinan dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu; Bahan lunak alami, yaitu material

untuk membuat kerajinan yang diperoleh dari alam dimana kondisi

fisiknya lunak, cara pengolahannya masih alami, dan tidak

dicampur dengan bahan buatan. Contohnya; kulit hewan, tanah liat,

serat alam, dan lain-lain.Bahan lunak buatan, yaitu material untuk

membuat kerajinan yang didapatkan dengan cara mengolahnya

terlebih dahulu. Contohnya; gips, lilin, bubur kertas, spons, dan

lain sebagainya.

c. Aneka Jenis Produk Anyaman Bambu

1). Anyaman Furniture

Berbagai produk furniture seperti meja dan kursi dapat dibuat

denagn bahan dasar Bambu.Kesan tradisional adalah ciri utama


16

barang-barang meubel yang terbuat dari Bambu. Tidak hanya itu,

produk furniture rumah tangga lain juga dapat dibuat dari anyaman

Bambu, seperti frame tempat tidur, rak buku atau rak sepatu.

2). Keranjang Anyaman Rotan

Produk paling umum dari kerajinan Bambu adalah dibuat

menjadi keranjang multifungsi. Keranjang ini dapat kita temukan

menjadi tempat parcel, tampat koran, tempat tisu, hingga keranjang

sepeda.

3). Anyaman Sangkar

Anyaman sangkar merupakan salah satu produk yang bisa di

hasilkan dari bahan Bambu, selain praktis dan mudah dalam proses

pembuatanya anyaman sangkar juga bernilai ekonomis, di antara

anyaman sangkar yang biasa di buat yaitu: Sangkar Burung,

Sangkar Ayam dan masih banyak lainya.

3. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil

kerja (usaha atau sebagainya).20 Pendapatan adalah seluruh

penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang yang berasal

dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah

20
Departemen PendidikanEan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indosesia, (Jakarta
Balai Pustaka, 1998), hlm. 185
17

uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber

penghasilan seseorang untukmemenuhi kebutuhan sehari – hari dan

sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan

seseorang secara langsung mau pun tidak langsung.

Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimal

yang dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu priode dengan

mengharapakan keadaan yang sama pada akhir priode seperti

keadaan semula.

Menurut pendapat lain, pendapatan adalah kenaikan kotor

dalam asset atau penurunan dalam lialibilitas atau gabungan dari

keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan

yang berakibat dari investasi yang halal, keuntungan, seperti

manajemen rekening investasi terbatas. Dari beberapa definisi

tentang pendapatan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pendapatan merupakan penerimaan atau hasil bersih seseorang, baik

berupa uang,upah ataupun berupa barang yamg memiliki manfaat

bagi penerima setelah melakukan pekerjaan ataupun pencaharian

usaha.

Pendapatan merupakan faktor penentu konsumsi masyarakat.

Semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi dayabelinya untuk

dikonsumsi sehingga permintaan terhadap barang akan meningkat.

Sebaliknya, jika semakin rendah pendapatan maka semakin rendah


18

pula daya beli konsumen, dan akhirnya permintaan terhadap barang

untuk di konsumsi juga menurun.21

Faktor pendapatan sebagaimana menurut Engel yang

menyatakan bahwa pada saat poendapatan masyarakat seseorang

meningkat, maka proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk

membeli makanan semakin berkurang, bahkan jika pengeluaran

aktual untuk makanan itu sendiri meningkat. Sehingga faktor

pendapatan memiliki pengaruh terhadap pergeseran pola konsumsi

suatu rumah tangga.22

Salah satu faktor dalam menentukan pola permintaan

konsumen suatu barang atau jasa adalah pendapatan masyarakat.Pada

umumnya, perubahan yang terjadi terhadap pendapatanakan selalu

menimbulkan perubahan permintaan terhadap suatu baranag. Secara

umum, apabila pendapatan seorang konsumen meningkat maka

permintaan terhadap suatu barang tertentu juga akan meningkat,

dengan asumsi faktor lain dianggap tetap.

b. Macam- macam pendapatan

1) Pendapatan pribadi

Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis

pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa

memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh

21
DPbS dan P3EI-UII, Teks Books Ekonomi Islam, (Jakarta, Universitas Islam Indonesia
2007), hlm 159
22
James F. Engel & Roger D Blackwell & Paul W Minird, Prilaku Konsumen. Jilid I,
Edisi 6, ( Jakarta: Binarupa Aksara, 1994), hlm, 106.
19

penduduk sesuatu negara.Dari arti istilah pendapatan pribadi ini

dapatlah disimpulkan bahwa dalam pendapatan pribadi telah

termsuk juga pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut

merupakan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh

pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat dimana para

penerimanya tidak perlu memberikan suatu balasan jasa atau

usaha apa pun sebagai imbalannya.

Pendapatan pribadi pendapatan yang diterima oleh setiap

orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh

tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga

menghitung pembayaran transfer ( payment) contoh pembayaran

dana pensiun, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas

pejuang,bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk

mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan harus dikurangi

dengan pajak laba perusahaan (pajak yang di bayar setiap badan

usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi ( sejumlah laba

yag tetap di tahan didalam perusahaan untuk beberapa tujuan

tertentu, misalnya keperluan perluasan perusahaan) dan iuran

pension (iuran yang di kumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan

setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali

setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).23

23
Chabibah, Ensiklopedia Penapatan Nasional, Edisi Digita ( Jakarta : Alprin .2019),
hlm.6-7
20

2) Pendapatan disposable

Pendapatan disposable adalah pendapatan yang dapat di

gunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang

ada dalam perkonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa

yang mereka inginkan.Tetapi biasanya tidak semua pendpat

disposable itu digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian

darinya ditabung dan sebagian lainya digunakan untuk membayar

bunga untuk pinjaman yang digunakan untuk membeli barang-

barang secara mencicil.24

Pendapatan disposable atau pendapatan yang siap

dibelanjakan adalah pendapatan yang siap unruk dimanfaatkan

guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi

tabungan yang disalurkan menjadi investasi.Disposable income

ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak

langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebanya

tidak dapat dialihkan pada pihak lain, artinya harus langsung

ditanggung oleh wajib pajak, atau pajak yang digunakan pada

wajib pajak setelah muncul atau terbit surat pemberitahuan (SPT)

atau kohir yang dikenakan berulang-ulang kali dalam jangka

waktu tertentu. Contohnya pajak pendapatan atau penghasilan

24
Sukirno, sadono.Makro ekonomi teori pengantar edisi ketiga, (Jakarta: PT ajagrafindo
Persada. 2012, hlm 47
21

(PPH) pajak BUMN dan bangunan(PBB) pajak penerangan jalan

, pajak kendaraan bermotor dan lain-lain.25

3) Net national income

Net National Income(NNI) atau pendapatan nasional neto

(PNN)adalah pendapatan yang dihitung menurut balas jasa yang

diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor

produksi.Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi

pajak tidak langsung, yang dimaksud pajak tidak langsung atau

index tax adalah pajak yang bebanya dapat dialihkan kepada

pihak lain, seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-lain.

Pajak tidak langsung juga dapat dikenakan kepada wajib pajak

pada saat tertentu atau terjadi pada suatu peristiwa karena pajak

seperti pertambahan nilai (PPN), pajak bea balik nama kendaraan

bermotor (BBNKB) dan lain-lain. 26

4) Pendapatan nasional

Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai

prekonomian suatu Negara dalah pendapatan nasional. Dalam

ilmu ekonomi, pengertian pendapatan nasional bermacam-

macam.Pendapatan nasional secara umum diartikan pendapatan

/penghasilan yang diterima oleh suatu Negara selama 1 tahun

yang diukur dengan nilai uang. Pendapatan nasional mempunyai

25
Chabibah, Ensiklopedia Penapatan Nasional, Edisi Digita ( Jakarta : Alprin .2019),
hlm.6-7
26
Ibid, hlm. 7
22

komponen yang terdiri atas konsumsi, tabungan/investasi,

pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional sebagai

berikut :

a) Penggunaan teknologi produksi

b) Permodalan

c) Stabilitas nasional

d) Kebijakan pemerintah

e) Pengetahuan ilmiah yang dimiliki oleh masyarakat.

c. Sumber- sumber Pendapatan

Sumber pendapatan dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Pendapatan dan gaji upah

Adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja,

besar gaji atau upah seseorang secara teoritis sangat tergantung

dari produktivitasnya.

2) Pendapatan dari asset produktif

Adalah asset yang memberikan masukan atau balas jasa

penggunanya. Ada dua kelompok asset produktif :

a). Aset Fiunancial (financial asset) seperti deposito yang

menghasilkan pendapatan saham yang mendapatkan deviden

dan keuntungn atas modal atau (capital gain) ibila di perjual

belikan.
23

b). Asset bukan financial (Realasset) seperti rumah yang

memeberikan penghasilan sewa.

3) Pendapatan dari pemerintah

Adalah pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa

atas input yang diberikan Negara-negara yang telah maju

penerimaan transfer diberikan dalam bentuk bantuan

d. Faktor yang menentukan pendapatan

Diantara faktor- faktor yang menentukan pendapatan adalah

sebagai berikut:

1) Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis

pekerjaan, ketika dalam suatu pekerjaan terdapat penawaran

tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak permintaanya,

maka upah cenderung mencapai tingkat rendah begitu juga

sebaliknya.

2) Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan, pada golongan pekerjaan

yang memerlukan fisikdan berada dalam keadaan yang tidak

menyenangkan akan menuntut upah yang lebih besar dari

pekerjaan yang ringan dan mudah dikerjakan.

3) Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan, sehingga

pekerjaan yang lebih tinggi pendidikanya memperoleh

pendapatan yang lebih tinggi karena pendidikanya

memepertimbangkan kemampuan kerja yang akan menaikan

produktivitas,
24

4) Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih

pekerjaan.

5) Ketidak sempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja, dalam faktor

ini mobilitas kerja terjadi karena dua faktor institusional dan

faktor geografis.27

e. Faktor yang mempengaruhi pendapatan

Faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah sebagai berikut:

1) Modal yang merupakan barang hasil produksi tahan lama yang

pada giliranya digunakan sebagai input produktif untuk produksi

lebih lanjut.

2) Lama usaha, merupakan usia dari berdirinya suatu usaha.

3) Jumlah tenaga kerja, yaitu tenaga kerja yang bekerja pada usaha

baik itu pemilik sendiri maupun orang lain.

4) Tingkat pendidikan, yaitu tingkat pendidikan yang dimiliki

seseorang akan memepngaruhi pendapatanyang diterimanya

dalam bekerja.

5) Lokasi, yaitu lokasi usaha yang dijadikan sebagai tempat sentra

produksi maupun usaha.28

4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan langkah-langkah yang harus

dijalankan oleh suatu perusahaan dalam memasarkan produknya untuk

27
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teoripengantar, (Jakarta Rajawali Pers 2010),
hlm364-366
28
Nurlaia Hanum, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Kaki Lima di Kota Kuala Simpang”, Jurnal Samudra Ekonomika, Vol 1, No 1, Maret 2017, hlm
77
25

mencapai suatu tujuan.29 Diantara strategi yang biasa dilakukan oleh

perusahaan biasa dikenal dengan 4P atau juga lebih dikenal dengan nama

Marketing Mix Strategy. Diantara 4P atau Marketing Mix tersebut

adalah :

a. Produk ( Product )

Produk merupakan sesuatu, baik berupa barang maupun jasa,

yang ditawarkan ke konsumen agar diperhatikan, dan dibeli oleh

konsumen.Dalam marketing mix, langakah yang pertama dilakukan

adalah strategi produk. Hal ini penting karena yang akan dijual

adalah produk dan konsumen akan mengenal perusahaan melalui

produk yang ditawarkan. Dalam strategi produk yang perlu diingat

adalah yang berkaitan dengan produk secara utuh , mulai dari nama

produk, bentuk, isi, atau pembungkus.

Strategi produk yang perlu dan harus dilakukan oleh suatu

perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah dengan

menentukan logo dan motto, menciptakan merek, menciptakan

kemasan dan keputusan lable.30

b. Harga (Price)

Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus

dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa

yang ditawarkan.Penentuan harga merupakan salah satu aspek

penting untuk dalam kegiatan marketing mix.Penentuan harga

29
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), hlm 171
30
Ibid. hlm 173
26

menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga

merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang

ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal

trhadap produk yang di tawarkan dan berakibat tidak lakunya produk

tersebut di pasar. 31

c. Tempat (Place)

Yang dimaksud dengan tempat dalam marketing mix ini pada

dasarnya adalah saluran distribusi yang mengacu pada lokasi dimana

produk tersedia dan dapat dijual atau dibeli. Dengan kata lain,

saluran distribusi adalah saluran di mana produk tersebut dapat

mencapai pelangganya. Pembeli dapat membeli produk baik dari

pasar fisik ataupun dari pasar virtual.32

d. Promosi (Promosion)

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir.Tanpa

promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk atau jasa yang

ditawarkan.Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling

ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumenya.Salah satu

tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segalajenis

produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang

baru. Paling tidak ada empat macam sara promosi yang digunakan

31
Ibid. hlm 175
32
Ibid. hlm 179
27

oleh setiap perusahaan yaitu periklanan, promosi penjualan,

publisitas dan penjualan pribadi.33

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis

dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud

mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

masalah yang sedang diteliti.34Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan

dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan

menggunakan penelitian ini peneliti diharapkan mampu mendeskripsikan

dan menggambarkan secara akurat tentang Analisis Dampak Covid-19

Terhadap Pendapatan Pengerajin Usaha Kerajinan Sangkar Berbahan

Bambu (Studi Kasus di Desa Taman Indah, Kec. Pringgarata, Kab. Loteng.

Penelitian kualitatif sebagai model yang dikembangkan oleh

Mazhab Baden yang bersinergi dengan aliran filsafat fenomenologi

menghendaki pelaksanaan penelitian berdasarkan pada situasi wajar

(natural setting) sehingga kerap orang juga menyebutnya sebagai metode

naturalistik.Penelitian kualitatif adalah meneliti informan sebagai objek

penelitian dalam lingkungan hidup kesehariannya. Untuk itu, para peneliti

kualitatif sedapat mungkin berinteraksi secara dekat dengan informan,

mengenal secara dekat dunia kehidupan mereka, mengamati dan mengikuti

33
Ibid. hlm 182
34
Muhammad Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 54
28

alur kehidupan informan secara apa adanya (wajar).35

2. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri.Oleh karena itu peneliti sebagai

instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap

melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. 36

3. Penentuan Informan

Informan adalah orang yang dijadikan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.Yang menjadi analisis

dalam penelitian ini adalah individu/perorangan.Informan dalam penelitian

ini terdiri dari beberapa kategori yaitu:37

a. Informan Kunci

Dengan pertimbangan bahwa yang dijadikan informan kunci

mengetahui dan memiliki informasi pokok dalam penelitian.Dalam

penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah para pengusaha

kerajinan anyaman yang ada di Desa Taman Indah.

b. Non Informan Kunci

Dalam penelitian ini non informan kunci terdiri dari masyarakat

yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial masalah yang

diteliti, yakni dalam hal ini adalah masyarakat atau para pedagang

eceran yang terlibat dan berhubungan dengan para pengerajin anyaman

35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta,
2016), hlm.221
36
Ibid hlm.222
37
Lexi J Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2016), hlm. 132
29

sangkar tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan

dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam

suatu penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan

dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan

dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode

diantaranya:

a. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utama

selain pancaindra lainya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.

Oleh karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata

serta dibantu dengan pancaindra lainya.

Metode observasi bisa dikatakan bahawa metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data

penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data

tersebut di himpun melalui pengamatan peneliti melalui penggunaan

pancaindra.38

Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan adalah dengan

turun langsung mengamati bagaiaman proses berjalannya usaha

38
M. burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi ( Jakarta : Prenada
Media Grub, 2013) hlm. 143
30

kerajinan sangkar yang ada di Desa Taman Indah pada masa Pandemi

covid-19, sehingga peneliti tau bagaimana proses berjalanya usaha

kerajinan sangkar yang ada di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata

Lombok Tengah.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai. Inti dan metode wawancara ini bahwa di setiap

penggunaan metode ini selalu muncul beberapa hal, yaitu

pewawancara, responden, dan pedoman wawancara.39

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung

melalui perckapan atau Tanya jawab.Wawancara terdiri dari tiga

macam diantaranya adalah wawancara terstruktur, wawancara semi

terstruktur, dan wawancara tidak tersetruktur.Adapun teknik

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenik

wawancara tidak terstruktur supaya mudah dalam proses pembicaraan

informal dan juga wawancara tak terpimpin.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan

berbagai macam pihak mulai dari kepala desa, pengrajin dan juga

pengepul. Di antara beberapa pengrajin yang peneliti jadikan

39
Ibid hlm. 133
31

responden untuk diwawancara adalah Pak Munawir, Pak Edo, Pak

Rizwan, Ibuk War dan Ibuk Raoudah.

c. Dokumentasi

Sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat,

catatan harian, cendra mata, laporan, dan foto. Sifat utama data ini

tidak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga memberi peluang pada

peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi.40Dalam

penilitian ini bentuk dokumentasi yang peneliti pakai adalah dengan

dokumentasi berupa foto.

5. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah,

disebut juga sebagai metode etnografi. Penelitian kualitatif dilakukan

pada objek alamiah yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi

oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi

dinamika pada objek tersebut.

Penelitian kualitatif instrumennya adalah peneliti itu

sendiri.Menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori

dan wawasan luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret,

dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan

40
Ibid hlm. 154
32

bermakna.

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel

sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik

pengumpulan dengan trianggulasi, analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna

dari pada generalisasi.

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran ataupun

peristiwa pada masa sekarang.Tipe penelitian ini berusaha

menerangkan fenomena sosial tertentu. Penelitian dapat dibedakan

menjadi beberapa jenis, berdasarkan kriteria pembedaan antara lain

fungsi akhir dan pendekatannya. 41

b. Sumber Data

1) Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil dari sumber data primer

atau sumber pertama di lapangan.42 Dalam penelitian ini yang

menjadi dataprimer adalah data yang di peroleh dari hasil interview

(wawancara) dan pengamatan (observasi) dengan objek penelitian

41
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi ( Jakarta : Prenada
Media Grub, 2013) hlm.129
42
Ibid hlm.129 .
33

yaitu para pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman

Indah yang telah masuk kedalam kriteria penentuan sampel

Hasil Data Primer Pengrajin Kerajinan Sangkar Berbahan

Bambu di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata

No Nama Alamat Lama


Pngrajin usaha
1 Pak Munawir Dusun Banteng 30
Keselet, Desa Taman tahun
Indah, Kec.
Pringgarata, Kab.
Lombok Tengah
2 Pak Rizwan Dusun Samalam 60
Sukur, Desa Taman tahun
Indah, Kec.
Pringgarata, Kab.
Lombok Tengah
3 Ibuk War Dusun Samalam 11
Sukur, Desa Taman tahun
Indah, Kec.
Pringgarata, Kab.
Lombok Tengah
4 Pak Edo Dusun Samalam 23
Sukur, Desa Taman tahun
Indah, Kec.
Pringgarata, Kab.
Lombok Tengah
5 Ibuk Raoudah Dusun Banteng 20
Keselet, Desa Taman tahun
Indah, Kec.
Pringgarata, Kab.
Lombok Tengah

2) Data Skunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua


34

atau sumber sekunder.43Dalam penelitian ini yang menjadi sampel

adalah limaPengrajin Anyaman sangkar yang ada di Desa Taman

Indah.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun

ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.44Menurut Milies dan Hubberman menjelaskanbahwaanalisis

data kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan

setelah mengumpulkan data pada periode tertentu.Pada saat wawancara,

peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban narasumber. Bila

jawaban informan (narasumber) belum memuaskan, maka peneliti akan

melanjutkan pertanyaannya lagi, sampai tahap tertentu diperoleh data

yang kredibel.45

Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas hingga data yang

diperoleh menjadi jenuh.Analisis data secara sistematis dilakukan dengan

43
Ibid hlm. 129.
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Dan R&D, (Bandung:Alfabeta,
2016), hlm.244
45
Djam’an Satori dan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm.218
35

tiga langkah secara bersamaan yaitu:

a. Data Redacsion (Data Reduksi)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan pokoknya

dan membuang yang tidak perlu.

b. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchat dan

sejenisnya.Dalam hal ini miles dan huberman menyatakan “the most

frequent has been narrative text” yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing (verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih

remang- remang gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat

berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.46

7. Teknik Keabsahan Data

46
Djam’an Satori dan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm.219-220
36

Keabsahan data adalah derajat kepercayaan atas data penelitian

yang diperoleh dan bisa dipertanggung jawabkan kebenaranya 47. Dalam

penelitian kualitatif uji keabsahan memakai beberapa teknik yaitu:

a. Kepercayaan (kreadibility)

Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang

berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya.Ada bebrrapa teknik

untuk mencapai kreadibilitas ialah teknik perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, dan membercheck.

b. Trianggulasi

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan berbagai sumber diluar data sebagai bahan

perbandingan.Kemudian dilakukan cross check agar hasil penelitian

dapat dipertanggungjawabkan.

c. Memperpanjang pengamatan

Dengan memperpanjang pengamatan berarti peneliti kembali

kelapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui maupun yang baru.

d. Pemeriksaan sejawat

Yaitu teknik yang dilakukan dengan caramengekspos hasil

sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi

analitik dengan rekan-rekan sejawat.

47
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Dan R&D, (Bandung:Alfabeta,
2016), hlm.178
37

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Profil Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum

Desa Taman Indah merupakan salah satu desa dari 13 desa yang ada di

kecamatan Pringgarata. Desa Taman Indah berada di wilayah timur

Pemerintah Kecamatan, sehingga permasalahan yang dihadapi pemerintah

Desa sangat kompleks. Desa Taman Indahadalah desa hasil pemekaran

dari Desa Pringgarata kurang lebih 10 tahun yang lalu dan sampai dengan

saat ini sudah mengalami 3 kali pergantian kepala desa yang mana ketiga

Kepala Desa sudah banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan Desa

Taman Indah.

Selama kepemimpinan beliau banyak pembangunan-pembangunan

yang dicapai, diantaranya yaitu pembagunan kantor desa dan Poskesdes,

pengaspalan jalan desa dan dusun, pembukaan jalan baru, pembangunan

jalan rabat beton dan pembangunan gedung posyandu.

Kata Taman Indahmerupakan sebuah namawilayah dusun tepatnya di

Dusun Salam Sukur yang dijadikan sentral atau Pusat Pemerintahan Desa

Taman Indah, sehingga nama tersebut dijadikan sebagai nama desa dan

sekaligus tempat berdirinya Kantor Desa.


38

Secara geografis wilayah Desa Taman Indah Kecamatan Pringgarata

terletak di wilayah timur Pemerintah Kecamatan dengan batas-batas

wilayah :

Sebelah Utara : Desa Murbaya

Sebelah Selatan : Desa Pengenjek (Kec. Jonggat)

danPagutan (Batukliang)

Sebelah Barat : Desa Pringgarata

Sebelah Timur : Desa Beber (Kec. Batukliang)

Kantor Kepala Desa berada di wilayah Dusun Salam Sukur sekaligus

sebagai pusat Pemerintahan, mempunyai luas wilayah 501Ha yang terdiri

dari Areal persawahan seluas +1,80 km2, areal perkebunan seluas + 0,90

km2, areal permukiman seluas +1,70 km2 dan lain-lain seluas + 0,60 km2.

Keadaan Topografi Desa Taman Indah dilihat secara umum

merupakan daerah agraris yang beriklim sebagaimana desa-desa lain di

Keacamatan Pringgarata, dan mempunyai iklim kemarau, pancaroba dan

penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola

tanam pertanian yang ada di Desa Taman Indah. 48

Desa Taman Indah terdiri dari 9 (sembilan) Dusun dengan perincian

sebagai berikut:

1) Salam Sukur, terdiri dari 4 RT yaitu RT 01 s/d RT 04

2) Banteng Keselet, terdiri dari 4 RT yaitu RT 01 s/d RT 04

48
Profil Desa Taman Indah, Taman Indah, tahun 2019
39

3) Benteng, terdiri dari 4 RT yaitu RT 01 s/d RT 04

4) Karang Jangkong, terdiri dari 3 RT yaitu RT 01 s/d RT 03

5) Repok Sintung, terdiri dari 4 RT yaitu RT 01 s/d RT 04

6) Repok Dasan Baru, terdiri dari 4 RT yaitu RT 01 s/d RT 04

7) Tunjang Barat, terdiri dari 3 RT yaitu RT 01 s/d RT 03

8) Tunjang Timur, terdiri dari 4 RT yaitu RT 01 s/d RT 04

9) Repok Sadar, terdiri dari 4 RT yaitu RT 01 s/d RT 03

2. Kerajinan Sangkar di Desa Taman Indah.

Kerajinan merupakan suatu proses untuk membuat produk dengan

menonjolkan fungsinya utuk dipakai maupun sebagai pajangan dengan

nilai estetika yang indah. Semakin tinggi kualitas bahan dan rumit proses

pembuatannya, maka kerajinan akan dibanderol dengan harga yang

semakin mahal pula.

Di Desa Taman Indah usaha kerajinan sangkar merupakan salah

satu dari sumber mata pencarian bagi masyarakat di sana terlebih lagi bagi

masyarakat di Dusun Salam Sukur yang notabenenya terdapat banyak

pengerajin yang berasal dari dusun tersebut, membuat kerajinan

merupakan warisan turun termurun dari orang tua mereka terdahulu yang

tetap ditekuni sampai sekarang yang dijadikan sebagai mata pencarian

selain menjadi petani dan juga peternak, seperti yang dikatakan oleh pak

Rizwan :

“Usaha kerajinan sangkar ini merupakan usaha yang diwariskan


turun temurun dari hampir 60 tahun dan saya merupakan penerus
ketiga yang menjalankan usaha ini mulai dari kakeq dan di
40

lanjutkan oleh bapak yang kemudian saya lanjutkan sampai


sekarang”.49

Hal yang menarik dari keberadaan kerajinan sangkar iniadalah

skala industrinya masih berupa industri kecil dan menengah yang

berproduksi dengan metode tradisional. Pengrajin sangkar yang saat ini

kebanyakan adalah merupakan penerus dari pengrajin sebelumnya dan

bahkan ada juga pengrajin yang baru tetap mempertahkan metode

memproduksi dan juga kualitas kerjinan sangkarnyajadinya tidak heran

pemasaranya sudah mencapai luar Lombok dan bahkan sampai keluar

daerah seperti Bali.pada dasarnya daya beli masyarakat untuk kerajinan ini

relatif tinggi di samping harga yang bisa dikatakan terjangkau dengan

kualitas yang bagus jadinya tidak heran banyak konsumen yang memesan

kerajinan sangkar tersebut.

Kerajinan sangkar yang paling banyak dibuat oleh pengrajin adalah

keranjinan sangkar ayam dan juga burung dara, kedua anyaman ini

merupakan komuditi utama yang paling banyak dicari oleh konsumen.

Untuk satu anyaman sangkar ayam harga yang dipatok pengrajin adalah di

kisaran harga 80.000 sampai 150.000 sedangkan untuk anyaman sangkar

burung dara ada di kisaran harga 40.000 sampai 80.000 sesuai kualitas

yang dibuat. Hal itu disampaikan dalam wawancara dengan Pak Edo yang

mengatakan :

“Dari sekian banyak kerajinan yang dibuat dari bambu kebanyakan


pengrajin disini memiliki dua produk unggulan yaitu kerajinan sangkar

49
Pak Rizwan (Pengrajin) Wawancara, Taman Indah, 20 Maret 2021
41

ayam dan sangkar burung dara, kedua jenis kerajinan ini yang paling
banyak dipesan oleh konsumen, rata-rata perhari bisa membuat dua
sampai tiga anyaman sangkar burung dara berbeda halnya dengan
anyaman sangkar ayam karena ukurannya lebih besar maka jumlah
produksinya jadi sedikit tidak sampai dua sangkar yang bisa di
selesaikan perhari itu”.50

Dalam seminggu biasanya berbeda pengrajin beda pula waktu dalam

memasarkan atau menjual hasil kerajinannya ada yang setiap hari pergi

untuk menjual anyaman sangkarnya ada juga yang seminggu sekali dan ada

yang pergi jualanya di hari-hari tertentu sesuai hari pasarnya.

Dalam wawancara bersama Pak Edo dia mengatakan:

“Selain menerima pesanan biasanya saya juga menjual kerajinan ke


pasar-pasar setiap hari pemasaran, biasanya saya pergi tiga kali dalam
seminggu tergantung ada atau tidaknya barang yang akan saya bawa”

Memasarkan kerajinan secara lansung merupakan cara yang selalu di

lakukan oleh para pengrajin, dengan sering membawa kerajinannya

diharpkan mampu mengasilkan atau mampu menjual anyaman sangkar

dengan jumlah yang banyak, seperti yang dilakukan oleh pak Edo yang rutin

dalam membawa kerjianannya setiap tiga kali dalam seminggu hal itu

diharpkan supaya bisa mendapatkan banyak penjualan.

B. Dampak Covid-19 terhadap pendapatan pengrajin usaha kerajinan

sangkar berbahan bambu di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata Kab.

Lombok Tengah

Sejak kemunculanya di akhir tahun 2019, virus covid 19 telah

menyebar di seluruh dunia. Dengan cepatnya penyebaran Covid-19 dampak

50
Pak Edo ( Pengrajin dan Pengepul) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
42

perlambatan ekonomipun mulai di rasakan. Di Indonesia Salah satu dampak

pandemi Covid-19 ialah UMKM, berdasarkan data dari kementrian koperasi

yang menggambarkan bahwa 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM) rerdampak pandemi Covid-19. Sektor UMKM

yang paling terdampak yakni makanan dan minuman.Selain itu sektor UMKM

yang mengalami kesulitan selama pandemi Covid-19 selain daripada makanan

dan minuman adalah usaha yang bergerak industri kreatif kerajinan dan

pertanian.51

Di NTB jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) terdampak pandemi

covid-19 mencapai 5.000 unit.Seperti yang di katakana ibu Nuryanti selaku

Kepala Dinas Perindustrian NTB, jumlah IKM yang terdampak pandemic

Covid-19 mencapai 5.000 unit saja ini masih terus bergerak termasuk di

dalmnya UMKM juga.Jumlah IKM yang terkena masih bisa bertambah.Sebab

validasi di tingkat desa masih berlangsung. 52

Di Desa Taman Indah usaha yang terdampak covid-19 adalah usaha

kerajinan sangkar. Seperti yang dirasakan oleh para pengrajin anyaman

sangkar di sana menyebarnya covid-19 ini berdampak sekali bagi usaha

mereka terlebih bagi omzet atau pendapatan yang mereka dapatkan selama

masa pandemi covid-19 ini.

51
Andi Amri, Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia, Jurnal BrandUniversitas
Hasanuddin, Fakultas Ekonmi dan Bisnis Volume 2 No. 1, Juni 2020, hlm 124-125
52
Lombokpost.jawapos.com// 5.000 industri kecil menengah di NTB Terdampak Covid
19.Diakses Senin Tanggal 12 April 2021. Pukul.11.30 Wita
43

1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan yang digunakan dalam membuat suatu

produk yang akan di jual kepada konsumen. Dalam hal pembuatan

kerajinan sangkar ini bahan baku yang digunakan adalah bahan baku

berupa Bambu dan juga Rotan.

Di masa pandemi covid-19 ini bagi pengrajin memperoleh bahan baku

berupa bambu tidak terlalu sulit untuk didapatkan, hal itu disebabkan

karena pasokan bahan baku yang cukup melimpah, selain mendapatkan

bahan baku dengan cara membeli pengrajin juga banyak yang menanam

bahan baku berupa bambu itu sendiri hal itu terkecuali rotan yang harus di

beli. Seperti yang dikatakan dalam wawancara dengan pak Munawir :

“Bahan baku utama yang digunakan dalam pembutan kerajinan


sangkar ini adalah berupa bambu dan juga rotan, dalam hal
mendapatkan kedua bahan baku itu tidaklah sulit karena
melimpahnya bahan baku itu di Lombok. Harga bahan baku
(bambu) yang biasanya adalah 400.000 sampai 500.000 untuk isian
bambu yang satu mobil pikap dan 100.000 untuk harga satu ikat
rotan. Sebelum dan disaat covid in harga bahan baku tersebut tidak
jauh berbeda masih di sekitaran harga sebelum covid-19
tersebut”.53

Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Pak munawir tersebut bisa di

ketahui bahwa selama covid-19 bahan baku pembuatan kerajinan sangkar

tidak sulit mereka dapatkan, hal itu di sebabkan karena melimpahnya

ketersediaan bahan baku yang ada oleh karena itu pengerajin tidak

kesulitan dalam mendapatkan bahan baku tersebut.

53
Pak Munawir ( Pengrajin) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
44

2. Pendapatan / omzet pengrajin

Dimasa pandemi covid-19 banyak sektor UMKM yang terkena

dampak dari penyebaran covid-19 tersebut tidak terlepas juga di sektor

industri kreatif kerajinan dan juga pertanian baik dari segi pendapatan,

pemasaran dan masih banyak lagi yang lain.54Hal demikian juga di rasakan

oleh para pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman Indah yang

mengalami dampak yang cukup besar karena tersebarnya covid-19 ini.

Berikut adalah pendapatan beberapa pengrajin anyaman sangkar yang ada

di Desa Taman Indah yang peneliti hitung dari sebelum covid yakni bulan

Maret 2019 hingga bulan Januari 2020 dan setelah terjadinya covid yakni

di bulan Maret 2020 hingga Januari 2021.

a. Pak Rizwan

Pak Rizwan merupakan salah satu pengrajin sangakar yang ada di

Desa Taman Indah.Di masa pandemi covid-19 ini dampak yang cukup

besar dialami atas usaha kerajnan sangkar yang dijalankanya.Dari segi

pendapatan terlihat cukup berdapak yang didapat pada masa pandemi

dan sebelum pandemi. Dalam wawancara dengan pak Rizwan :

“Di masa pandemi covid-19 ini usaha kerjinan yang saya jalankan
mengalami kendala cukup besar yang menyebabkan pendapatan
yang di dapat menurun, hal itu disebabkan karena dimasa pandemi
ini kerajinan sangkar sangat sulit dipasarkan apalagi kalau
dipasarkan ke luar Lombok” 55

Dari apa yang disampakain oleh pak Rizwan bisa diketahui bahwa

covid-19 berdampak bagi usaha yang kerajinan yang dijalankanya,


54
Andi Amri, Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia, Jurnal BrandUniversitas
Hasanuddin, Fakultas Ekonmi dan Bisnis Volume 2 No. 1, Juni 2020, hlm 124-125
55
Pak Rizwan (Pengrajin) Wawancara, Taman Indah, 20 Maret 2021
45

apalagi bagi pendapatan yang didapat pada saat pandemi covid-19,

pendapatan yang didapat sangatt jauh dari yang biasa didapatkan pada

saat sebelum pandemi covid-19. Hal itu disampaikan dalam

wawancara dengan pak Rizwan:

“Pendapatan yang saya dapatkan dimasa pandemi covid-19 sangat


sedidikit dibandingan dengan pendapatan yang biasa didapat pada
saat sebelum pandemi. Bisa di lihat dari banyaknya kerajinan
yang laku, biasanya dalam seminggu saya bisa menjual sepuluh
sampai lima belas sangkar. Jika di total itu bisa mendapatkan
sekitar dua sampai tiga juta dalam seminggu, namun pada saat
pandemi ini sangat sedikit kerjinan yang laku seminngu belum
tentu ada barang yang laku”56

Bisa diketahui dari apa yang disampaikan oleh pak Rizwan bahwa

covid-19 sangat berdampak bagi pendapatannya selama pandemi

covid-19 ini. Berikut tabel pendapatan pak Rizwan pada masa pandemi

dan sebelum pandemi yang peneliti dapatkan pada saat wawancara:

Pendapatan Pendapatan
Sebelum covid-19 Dimasa Covid-19

No Bulan Pendapatan No Bulan Pendapatan

1 Maret Rp 5.500.000 1 Maret Rp 200.000

2 April Rp 4.000.000 2 April Rp 200.000

3 Mei Rp 6.000.000 3 Mei Rp 250.000

4 Juni Rp 3.000.000 4 Juni Rp 150.000

5 Juli Rp 3.500.000 5 Juli Rp 200.000

6 Agustus Rp 7.000.000 6 Agustus Rp 450.000

7 September Rp 10.500.000 7 September Rp 550.000

8 Oktober Rp 5.200.000 8 Oktober Rp 700.000

56
Pak Rizwan (Pengrajin) Wawancara, Taman Indah, 20 Maret 2021
46

9 November Rp 4.000.000 9 November Rp 1.000.000

10 Desember Rp 5.000.000 10 Desember Rp 1.500.000

11 Januari Rp 3.500.000 11 Januari Rp 500.000

Berdasarkan tabel pendapatan yang didaptkan peneliti saat

melakukan observasi ke Pak Rizwan selaku salah satu pengrajin

anyaman sangkar terdapat angka pendapatan sebelum dan di saat covid-

19 yakni sebelum covid interval pendapatan yang di peroleh antara 3 juta

sampai dengan 10 juta perbulan sedangkan pada saat covid-19 peneliti

mendaptkan 150 ribu sampai 1.500 ribu perbulan.

Hal ini membuktikan bahwa pendapatan yang didapatkan Pak

Rizwan sebelum dan disaat covid-19 cukup jauh perbedaanya sehingga

bisa diketahui dampak covid-19 sangat merugikan bagi Pak Rizwan

selaku pengrajin.

b. Pak Edo

Pak Edo merupakan pengrajin kerjinanan anyaman sangkar yang

ada di Desa Taman Indah, selain menjadi pengrajin pak Edo juga

merupakan pengepul, biasanya pak Edo mendapatkan stok anayaman

dari pengrajin-pengrajin yang ada di Desa Taman Indah. Dalam

mendapatkan stok anyaman pak Edo memilih anyaman sangkar yang

biasanya tidak laku terjual oleh pengrajin lain dan di pindahkan ke pak

Edo kemudian pak Edo merapikan dan menjualnya kembali.


47

Dalam penjualan anyaman sangkar pendapatan yang didapat

berfarian tergantung berapa anyaman yang laku. Seperti nyang

disamapakan oleh pak Edo:

“Penjualan sangkar tergantung permintaan yang ada di pasar,


dalam seminggu kerjinan biasanya terjual sekitar lima sampai
sepuluh kerjinan jika rutin membawa barng ke pasar, berbeda lagi
jiak ada pesana yang masuk dari luar, yang paling banyak datang
pesanan itu dari Bali bisa hingga 25-50 sangkar dalam satu kali
pengiriman dan jika ditotal itu bisa mencapai 3 samapai 5 juta”57

Dari apa yang disampaikan responden bisa diketahui bahwa

pendapatan yang didapat dari kerajinan sangakar ini bervarian

tergantung banyakanya pesanan atau permintaan konsumen.

Dimasa pandemi Covid-19 ini pendapatan yang di dapat pak Edo

selaku pengrajin anyaman sangakar yang ada di Desa Taman Indah

mengalami penurunan. Dalam wawancara dengan pak Edo yang men

gatakan:

“Akibat Covid-19 ini pendapatan menjadi menurun apalagi disaat


awal-awal covid masuk ke Lombok ini, tidak ada pesanan sama
sekali, mau bawa barang ke pasarpun tidak bisa karena dilarang” 58

Dari apa yang disampaikan pak Edo selaku responden bisa di

ketahui bahwa covid-19 juga berdampak bagi pendapatan yang didapat,

berbeda dengan disaat sebelum pandemi pesanan yang diterima lancar

dan pendapatanpun seperti biasanya. Bisa dilihat pendapatan yang di

57
Pak Edo ( Pengrajin dan Pengepul) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
58
Pak Edo ( Pengrajin dan Pengepul) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
48

dapat pak Edo dalam tabel berikut disaat sebelum Covid dan dimasa

Covid sesuai dengan yang didapatkan peneliti pada saat wawancara:

Pendapatan Pendapatan
Sebelum covid-19 Dimasa Covid-19

No Bulan Pendapatan No Bulan Pendapatan

1 Maret Rp 5.500.000 1 Maret Rp 400.000

2 April Rp 5.000.000 2 April Rp 200.000

3 Mei Rp 6.000.000 3 Mei Rp 350.000

4 Juni Rp 4.000.000 4 Juni Rp 250.000

5 Juli Rp 14.500.000 5 Juli Rp 300.000

6 Agustus Rp 7.000.000 6 Agustus Rp 750.000

7 September Rp 8.500.000 7 September Rp 1.550.000

8 Oktober Rp 15.200.000 8 Oktober Rp 2.700.000

9 November Rp 14.000.000 9 November Rp 2.000.000

10 Desember Rp 4.000.000 10 Desember Rp 2.500.000

11 Januari Rp 4.500.000 11 Januari Rp 1.500.000

Berdasarkan tabel pendapatan yang didaptkan peneliti saat

melakukan observasi ke Pak Edo selaku salah satu pengrajin anyaman

sangkar terdapat angka pendapatan sebelum dan dimasa covid-19 yakni

sebelum covid interval pendapatan yang di peroleh antara 4 juta sampai

dengan 15 juta perbulan sedangkan pada saat covid-19 peneliti

mendaptkan 200 ribu sampai 2.700.000 ribu perbulan.

Hal ini membuktikan bahwa pendapatan yang didapatkan Pak Edo

sebelum dan disaat covid-19 juga terlihat jauh perbedaanya sehingga


49

bisa di ketahui usaha kerajinan yang dilakukan oleh Pak Edo terkena

dampak covid-19.

c. Ibu War

Ibu War merupakan salah satu pengrajin wanita yang ada di Desa

Taman Indah. Ibu War mulai menjadi pengrajin sejak 11 tahun yang

lalu, dia dibantu oleh suami dan anak-anaknya dalam proses pembuatan

dan juga pemasaran dari produk anyamanya. Dalam sebulan rata-rata ibu

war bisa menjual 20-30 anyaman sangkar. Seperti yang disampaikan

dalam wawancara bersama Ibu War:

“Saya memulai usaha ini sejak 11 tahun yang lalu, awalnya


merupakan pekerjaan disela-sela kesibukan jadi petani namun
seiring berjalannya waktu usaha kerjinan ini banyak yang cari dan
pesan.Hal itu yang membuat saya jadi menekuninnya sampai
sekarang. Dalam sebulan kerajinann anyaman sangkar yang laku
bisa 20-30 tergantung pesanan yang ada”59
Di masa Pandemi Covid-19 usaha kerjinan anyaman sangkar yang

ditekuni oleh ibu War mengalami kendala yang cukup merugikan

baginya, covid ini menyebabkan pendapatan yang didapat ibu War

menjadi berkurang.dalam wawancara dengan ibu War yang

mengatakan:

“Semenjak covid ini kerajinan ini menjadi macet, sangat jarang


sekali ada orang yang mecari atau memesan, bisanya dalam
sebulan tidak kurang dari 20 kerajinan yang laku namun dimasa
pandemi ini hampir tidak ada kerajinan yang laku, itupun jika tidak
membawa barang ke pasar mungkin tidak ada anyaman sangkar
yang laku”60

59
Ibuk War( Pengrajin ) Wawancara Taman Indah, 21 Maret 2021
60
Ibuk War( Pengrajin ) Wawancara Taman Indah, 21 Maret 2021
50

Dari yang disampaikan oleh responden bisa dikatakan bahwa

covid-19 ini memiliki dampak yang besar terhadap pendapatan yang di

dapat dari kerajinan anyaman sangkar berbahan bambu ini. Berikut tabel

pendapatan yang didpatakan Ibu War sebelum dan dimasa covid-19 :

Pendapatan Pendapatan
Sebelum covid-19 Dimasa Covid-19

No Bulan Pendapatan No Bulan Pendapatan

1 Maret Rp 3.500.000 1 Maret Rp 200.000

2 April Rp 2.000.000 2 April Rp 250.000

3 Mei Rp 4.000.000 3 Mei Rp 450.000

4 Juni Rp 5.000.000 4 Juni Rp 250.000

5 Juli Rp 2.500.000 5 Juli Rp 200.000

6 Agustus Rp 6.000.000 6 Agustus Rp 500.000

7 September Rp 12.500.000 7 September Rp 550.000

8 Oktober Rp 4.200.000 8 Oktober Rp 1.700.000

9 November Rp 11.000.000 9 November Rp 2.000.000

10 Desember Rp 4.000.000 10 Desember Rp 3.500.000

11 Januari Rp 4.500.000 11 Januari Rp 3.500.000

Berdasarkan tabel pendapatan yang didaptkan peneliti saat

melakukan observasi ke Ibu War selaku salah satu pengrajin anyaman

sangkar terdapat angka pendapatan sebelum dan dimasa covid-19 yakni

sebelum covid interval pendapatan yang di peroleh antara 2 juta sampai

dengan 12 juta perbulan sedangkan pada saat covid-19 peneliti

mendaptkan 200 ribu sampai 3.500.000 ribu perbulan.


51

Hal ini membuktikan bahwa pendapatan yang didapatkan Ibu War

sebelum dan dimasa covid-19 mengalami perubahan sehingga

mengakibatkan kerugian.

d. Pak Munawir

Pak Munawir merupakan salah satu pengrajin anyaman sangkar

yang ada di Desa Taman Indah.Di masa pandemi covid-19 usaha

kerajinan sangkar yang di lakuknya menglami dampak yang cukup

besar. Seperti dalam wawancara bersma Pak Mnuawir:

“Usaha yang saya lakukan hampir 30 tahunan ini sebelumnya


belum pernah mengalami hal yang seperti ini, akibat covid-19 ini
pendapatan kian menurun tidak bisa seperti biasanya, sangat sedikit
sekali kerajinan yang laku bahkan di bulan-bulan awal covid
nyebar di Lombok tidak ada kerajinan yang terjual”61

Berdasarkan yang disampaikan Oleh Pak munawir tersebut bisa di

ketahui bahwa covid-19 sangat berdampak bagi usaha kerajinan sangkar

yang telah ditekuninya selama hampir 30, dan berikut tabel pendapatan

yang diperoleh Pak Munawir yang peneliti temukan dari sebelum dan

dimasa pandemi covid-19.

Pendapatan Pendapatan
Sebelum covid-19 Dimasa Covid-19

61
Pak Munawir ( Pengrajin ) Wawancara Taman Indah, 21 Maret 2021
52

No Bulan Pendapatan No Bulan Pendapatan

1 Maret Rp 4.000.000 1 Maret Rp 400.000

2 April Rp 4.500.000 2 April Rp 400.000

3 Mei Rp 6.000.000 3 Mei Rp 350.000

4 Juni Rp 3.000.000 4 Juni Rp 450.000

5 Juli Rp 4.500.000 5 Juli Rp 300.000

6 Agustus Rp 7.000.000 6 Agustus Rp 750.000

7 September Rp 7.500.000 7 September Rp 3.550.000

8 Oktober Rp 6.600.000 8 Oktober Rp 700.000

9 November Rp 7.000.000 9 November Rp 4.000.000

10 Desember Rp 3.000.000 10 Desember Rp 2.500.000

11 Januari Rp 5.500.000 11 Januari Rp 500.000

Berdasarkan tabel pendapatan yang didaptkan peneliti saat

melakukan observasi ke Pak Edo selaku salah satu pengrajin anyaman

sangkar terdapat angka pendapatan sebelum dan dimasa covid-19 yakni

sebelum covid interval pendapatan yang diperoleh antara 4 juta sampai

dengan 15 juta perbulan sedangkan pada saat covid-19 peneliti

mendaptkan 350 ribu sampai 4.juta perbulan.Ini membuktikan bahwa

pak Munawir juga terkena dampak covid-19 terhadap usaha

kerajinannya.
53

e. Ibu Raoudah

Salah satu pengrajin kerajinan anayaman sangar yang ada di Desa

Taman Indah adalah Ibu Raoudah.Ibu Raoudah merupakan pengrajin

yang lumayan lama menekuni usaha ini, hampir 30 tahun Ibu Raoudah

menjalankan usah kerajinan sangkar sampai sekarang.

Dimasa pandemi covid-19 Ibu Raudah kesulitan dalam

menghadapi situasi seperti yang terjadi dimasa ini. Dalam wawancara

bersama Ibu Raoudah :

“Semenjak jadi pengrajin baru kali ini kesulitan dalam


menjalankan usaha kerajinan ini. Kendala-kendala biasa mungkin
bisa di atasi sperti sulit bahan baku atau tdak ada barang yang laku,
namun dimassa pandemi covid-19 ini semua serba sulit mulai dari
pesanan tidak ada, menjual barang sulit hal itu menyebabkan
pendapat sanag turun dibandingkan dengan dimasa sebelum covid-
19”62

Dari yang disampaikan oleh Ibu Raoudah dalam wawancara bisa

dikatakan bahwa Ibu Raoudah kesulitan dalam menghadapi pandemi

Covid-19, terlihat dari pendapatan yang menurun dan kesulitan dalam

melakukan penjualan kerajinanya. Berikut peneliti sajikan tabel

pendapatan yang didapat Ibu Raoudah seblum dan dimasa pandemi

covid-19

Pendapatan Pendapatan
Sebelum covid-19 Di saat Covid-19

No Bulan Pendapatan No Bulan Pendapatan

62
Ibuk Raoudah ( Pengrajin ) Wawancara Taman Indah, 21 Maret 2021
54

1 Maret Rp 6.000.000 1 Maret Rp 300.000

2 April Rp 3.000.000 2 April Rp 400.000

3 Mei Rp 9.500.000 3 Mei Rp 350.000

4 Juni Rp 4.000.000 4 Juni Rp 450.000

5 Juli Rp 5.500.000 5 Juli Rp 300.000

6 Agustus Rp 7.000.000 6 Agustus Rp 550.000

7 September Rp 5.500.000 7 September Rp 2.550.000

8 Oktober Rp 10.500.000 8 Oktober Rp 1.000.000

9 November Rp 6.000.000 9 November Rp 3.000.000

10 Desember Rp 5.000.000 10 Desember Rp 4.500.000

11 Januari Rp 3.500.000 11 Januari Rp 2.500.000

Berdasarkan tabel pendapatan yang didaptkan peneliti saat

melakukan observasi ke Ibuk Raoudah selaku salah satu pengrajin

anyaman sangkar terdapat angka pendapatan sebelum dan dimasa covid-

19 yakni sebelum covid interval pendapatan yang di peroleh antara 3 juta

sampai dengan 10 juta perbulan sedangkan pada saat covid-19 peneliti

mendaptkan 300 ribu sampai 4.500.perbulan.

3. Penurunan Harga Produk

Dalam situasi menyebarnya Pandemi Covid-19 di Indonesia,

banyak yang terkena imbasnya. Muali dari ekonomi, parwisata dan

masih banyak lagi lainya. Dari sektor ekonomi UMKM merupakan salah

satu yang mengalami dampak yang cukup besar jika di lihat dari data
55

kementrian koperasi dan UMKM sekitar 1.785 koperasi dan 163.713

pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) rerdampak pandemi

Covid-19.

Salah satu UMKM yang terkena dampak adalah usaha kerajinan

sangkar yang ada di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata Kab. Lombok

tengah.Kerajinan sangkar yang dikerjakan para pengrajin mengalami

dampak yang cukup besar akibat dari pandemi covid-19 ini, segi yang

terdampak salah satunya adalah dari segi harga kerajinan. Dalam

wawancara besama Pak Edo :

“Harga pasar yang biasa para pengrajin di Desa ataman Indah ini
dalam memasarkan kerajinannya adalah untuk anyaman sangkar
ayam di kisaran harga 80-150 untuk satu sangkar sedangkan untuk
sangkar burung dara di kisaran harga 40-80 untuk satu sangkar, hal
itu tergantung kualitas produknya. Semenjak covid-19 ini harga
sangkar mulai anjlok di pasarann yang mualanya kami pengrajin
biasa menjual harga segitu jadi harus menurunkan harga karena
covid ini menjadi kisaran 60-100 untuk anayaman sangkar ayam
dan 40-50 untuk sangkar burunng”63

Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal di pasar salah satunya

karena akibat dari pandemi covid-19 ini permintaan akan kerajinan

sangkar menjadi menurun hal itu disebabkan karena sulitnnya akses

dalam pemasaranya. Sperti yang kita ketahui bahwa semakin sedikit

permintaan akan suatu barang bisanya akan terpengaruh juga terhadap

harga barang yang di produksi tersebut, hal itu di lakukan supaya

konsmumen tertarik untuk membeli dengan harga yang relatif turun.

63
Pak Edo ( Pengrajin dan Pengepul) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
56

Menurut para pengrajin penurunan harga sering terjadi namun

sebelumnya tidak sampai seperti yang terjadi dimasa pandemi ini.Seperti

yang di katakan Pak Rizawan dalam wawancara yang mengatakan:

“Penurunan harga kerajinan sangkar sering terjadi karena tidak


adanya atau langka permintaan dari konsumen, namun tidak pernah
terjadi penurunan harga sperti yang terjadi dimasa pandemi ini” 64

Penurunan harga yang terjadi karena covid-19 ini sangat berimbas

pada pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman Indah,

terlebih lagi bagi pendapatn yang mereka dapatkan hal ini disebablkan

Karena penurunan harga yang mau tidak mau harus dilakukan oleh para

pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman Indah. Dalam

wawancara dengan Ibuk War yang mengatakan:

“Mau tidak mau kita harus menurunkan harga kerajinan, karena


kalau harga tetap di kisaran seperti biasa akan sulit ada yang mau
beli apalagi di musim corona ini, penghasilan tidak ada yang
menentu jadi lebih baik untuk menurunkan harga kerajinan saja
dari pada nanti tidak ada yang beli malah makin banyak
kerugian”65

Dari yang di sampaikan oleh para pengrajin anyaman sangkar yang

ada di Desa Taman Indah bisa diketahui bahwa covid-19 ini juga

berdampak pada harga kerajinan, hal ini disebabkan karena berbagai hal

seperti yang disamapaikan pengrajin salah satu penyebabnya adalah

karena menurunya tingkat pesanan atau pembelian kerajinan sangkar

tersebut sehingga mau tidak mau pengrajin harus menurunkan harga

supaya bisa menekan kerugian.

64
Pak Rizwan ( Pengrajin) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
65
Ibu War ( Pengrajin) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
57

C. Strategi pengrajin dalam memasarkan kerajinan sangkar dimasa

pandemi Covid-19 di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata Kab. Lombok

Tengah

Mengingat bahwa pandemi covid-19 tidak menguntungkan bagi

berbagai pihak termasuk dalam hal ini adalah para pengrajin krajinan anyaman

sangkar di Desa Taman Indah kec. Pringgarata Kab. Lombok Tengah. Setiap

pengrajin yang ada di Desa Taman Indah dalam upaya memasarkan kerajinan

sangkar di masa pandemi memiliki strategi masing-masing dan ada juga yang

sama. Sebelum terjadinya covid-19 pengrajin memiliki berbagai cara dalm hal

memasarkan kerajinannya mulai dari memasarkan lansung ke pasar hingga

menerima pesanan dan ada juga yang menyetorkan ke pengepul. Seperti yang

dikatakan dalam wawancara peneliti dengan Pak Edo:

“Dalam memasarkan atau menjual sangkar biasanya dilakukan dengan


berbagai cara tapi yang sering saya lakukan adalah dengan langsung
meanjual ke pasar dan bertemu lansung dengan konsumen-konsumen
langganan yang berada di berbagai macam pasar yang ada”. 66

Cara ini dirasa cukup efektif bagi pengrajin dalam memasarkan

kerajinanya hal ini di karenakan bisa secara lansung menawarkan kerajinanya

kekonsumen yang ada, adapun cara lain juga di sampaikan oleh Ibu War:

“Biasanya dalam menjual sangkar saya lebih memilih menunggu


pesanan dari konsumen, jika ada yang memesan baru saya membuat
anyamanya.Namun jika pesanan sepi biasanya saya menyetor sebagian
anyaman yang sudah syabuat ke penendak (pengepul)”. 67

66
Pak Edo ( Pengrajin dan Pengepul) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
67
Ibu War ( Pengrajin) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
58

Cara pengrajin lain yang ada di Desa Taman Indah dalam memasarkan

produk anyaman sangkarnya kurang lebih sama dengan yang dilakukan oleh

Pak Edo dan juga Ibu War. Jika memang memungkinkan para pengrajin

sendiri yang lansung memasarkan atau menjualnya ke pasar-pasar

langgganan tempat mereka biasa berjualan, dan tidak banyak juga pengrajin

yang memilih untuk menerima pesan dari konsumen baru mereka membuat

sangkar lalu memasarkanya.

Di saat pandemi Covid-19 kebiasaan-kebiasaan yang biasanya di

lakukan oleh semua orang mulai dibatasi apalagi setelah pemerintah yang

menerapkan sosial distancing/ menjaga jarak hal itu membuat segala

aktifitas menjadi terhambat.Tidak terlepas juga bagi market atau pemasaran

yang dilakukan oleh para pengrajin usaha kerjinan sangkar yang ada di Desa

Taman Indah.Kebiasaan yang mereka lakukan dalam menjual kerajinan

sebelum terjadinya Covid-19 ada yang tetap mereka lakukan dan juga ada

yang tidak bisa mereka lakukan karena terkait aturan dari pemerintah yang

menerapkan aturan untuk menjaga jarak dan menjauihi kerumunan tersebut.

Sebelum terjadinya covid-19 Market atau pasar penjualan bagi

pengrajin cukup luas mulai dari seputar pulau Lombok, Bali, bahkan hingga

ke pulau Sumbawa.Dalam hal penjualan secar lansung biasanya para

pngrajin menjualnya ke pasar-pasar langganan yang biasa tempat jualan.

Berbeda halnya dengan penjualan yang melalui pesanan, pesanan biasanya

paling banyak datang dari pulau Bali, tiap-tiap pengrajin sudah ada

langganan pesanan yang biasanya datang dari sana. Rentang ewaktunya


59

beragam ada yang biasa seminggu sekali, dua minggu sekali dan ada yang

mendaptkan pesanan satu bulan sekali.

Berikut strategi pemasaran yang dilakukan pengrajin dalam

memasarkan kerajinannya dimasa pandemi covid-19 yang peneliti temukan.

1. Memasarkan secara langsung

Dalam memasarkan produk dimasa covid-19 ini sangatlah tidak

mudah, di karenakan pemerintah mengeluarkan peraturan yang membuat

para pelaku ekonomi menjadi sangat terbatas dalam menjalankan

aktifitasnya. Dengan diberlakukannya berbagai peraturan yang di

keluarkan oleh pemerintah sepertisocial distancing, jaga jarak,

menghindari kerumunan dan lockdown membuat para pelaku ekonomi

seperti pengusaha kerajinan anyaman sangkar yang berada di Desa

Taman Indah. Dalam wawancara peneliti dengan Ibu Raoudah yang

mengatakan

“Semenjak diterapkanya peraturan pemerintah yang menghimbau


agar masyarakat untuk lebih menerapkan social distancing dalam
memasarkan kerajinan jadi sulit karena disebabkan arturan
tersebut, jika dilanggar kan akan jadi masalah nantinya” 68

Maka dari itu pengrajin anyaman sangakar di Desa Taman Indah

melakukan pemasaran dengan cara langsung membawa hasil anyaman

sangkar ke pasar-pasar tempat langganan jualanya. Hal ini sebenarnya

sudah dilakukan bahkan sebelum datangnya covid-19 dan cara yang di

lakukan cukup efektif. Hasil wawancara peneliti dengan Pak Munawir

yang mengatakan:

68
Ibuk War ( Pengrajin) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
60

“Pada situasi seperti ini cara yang saya lakukan adalah dengan
mebawa langsung produk kerajinan ke pasar-pasar tempat biasa
jualan, walaupun diminta untuk menjaga jarak tapi hal itu tetap
saya lakukan dalam emamasarkan produk anyaman sangkar” 69

Perbedaan cara ini dengan sebelum covid adalah jumlah anyaman

yang di bawa tidak terlalu banyak seperti yang terjadi sebelum covid, hal

itu disebabkan karena terkait aturan pemerintah yang ada.Menurut

pengrajin anayaman sangkar yang ada di Desa Taman Indah seperti yang

disampakain juga oleh oleh Ibu War yaitu

“Dalammemasarkan kerajinan sangkar di saat pandemi covid-19


ini sangatlah sulit, cara yang paling mudah adalah dengan cara
lansung membawa barang (anyaman sangkar) ke pasar-pasar dan
lansung menawarkanya disana”70

Cara ini juga efektif karena bisa menekan kerugian yang ada sebab

barang yang dibawa tidak banyak dan kemungkinanan besar akan ada

anyaman yang terjual.

2. Mempromosikan melalui media online

Perkembangan teknologi saat ini, membuat media online menjadi

sarana yang tepat dalam melakukan kegiatan pemasaran. Selain murah,

cara ini juga terbukti efektif untuk mempromosikan suatu produk.

Hal ini dilakukan oleh pengrajin anyaman sangkar yang ada di

Desa Taman Indah dalam upaya memasarkan kerajinannya dimasa

pandemi covid-19.Memsarkan melalui media online dirasa cukup mudah

dan tidak memakan banyak waktu.Dengan melakukan pemasaran

melalui media online juga dirasa bisa meminimalisir biaya jika

69
Pak Munawir ( Pengrajin) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
70
Ibuk War ( Pengrajin) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
61

dilakukan pemasaran secara lansung yakni dengan lansung berjualan ke

pasar-pasar.

Pak Edo selaku pengrajin anyaman sangkar mengatakan:

“Dimasa pandemi ini kalau mau jualan itu susah, Semua serba di
batasi mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman.
Karena tidak bisa berjualan lansung maka yang dipilih berjualan
melalui media online” 71

Media online memang sarana yang sangat mudah di akses bagi

semua kalangan.Jadinya tidak heran rata-rata semua jenis usaha

menggunakan hal tersebut dalam menunjang usahnya terlebih lagi di era

sekarang ini seperti yang dilakukan oleh para pengrajin usaha kerajinan

sangkar di Desa Taman Indah.

Media yang biasa digunakan pengrajin anyaman sangkar yang ada

di Desa Taman Indah adalah media seperti facebook dan whatsapp.

Dalam wawancara peneliti dengan Pak Munawir dia mengatakan:

“saya biasa menggunakan media seperti facebook dan juga


whatsapp karena dua media ini yang bisa saya aksese dengan
mudah. Di bandingankan dengan media-media lain dua media ini
leboh gampang dan komun ikasi dengan pelanggan juga lebih
gampang di lakukan terlebih lagi di masa covid-19 ini tinggal
menggunakan HP dan mengakses melalui online”72

Seperti yang kita ketahui dimasa sekarang ini siapa yang tidak

mengenal kedua media tersebut mulai dari kalangan anak-anak, dewasa

dan bahkan orang tuapun pasti mengenal hal tersebut.Para pengrajin

71
Pak Edo ( Pengrajin dan Pengepul) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
72
Pak Munawir ( Pengrajin ) Wawancara Taman Indah, 21 Maret 2021
62

anyaman sangkar yang ada di Desa Taman Indah memanfaatkan hal itu

dalam melakukan pemasaran produknya.

Media online ini memang bisa dikatakan ampuh dalam

memasarkan produk apalagi dimasa pandemi covid-19 ini hal itu

dirasakan oleh para pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman

Indah, karena hal itu bisa menghemat waktu biaya dan juga tenaga.

3. Melakukan Pre Order (PO) atau Menerima pesanan

Menerima pesana dalam hal ini para pengrajin anyaman sangkar

yang ada di Desa Taman Indah dalam melakukan pemasaran di masa

pandemi covid-19 menerapakan sistem menerima pesana atau (PO) juga

bisa di bilang menunggu pesanan yang datang dari konsumen, hal ini

mungkin tidak terlihat seperti memasarkan namun seprti cara efektif

dalam memproduksi sehingga pemasaran jadi mudah cara hampir semua

pengrajin dalam pejulan anyaman sangkarnya.

Sebelum terjadi pandemi covid-19 hal ini juga dilakukan oleh

hampir semua pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman

Indah. Seperti yang dikatakan Pak Rizwan dalam wawancara sebagai

berikut:

“Sebelum covid sebelum membuat anyaman sangkar biasanya saya


lebih memilih menunggu pesanan yang ada baru kerajinan di buat,
hal ini di lakukan supaya tidak terlalu boros dalam menggunakan
bahan baku dan juga tenaga. Namun dimasa pandemi ini juga hal
itu tetap dilakukan karena prosesnya mudah hal itu juga tidak
memerlukan usaha yang terlalu berlebihan, kita tinggal tunggu
pesanan yang ada lalu membuatkan kerajinan sangkar sesuai
dengan pesanan”73

73
Pak Rizwan ( Pengrajin ) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
63

Dalam hal PO atau Pre Order ini ini bisa dikatakan sesuai dengan

konsep Just In Time (JIT).Seperti yang kita ketahui JIT merupakansuatu

sistem produksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dikehendakinya.

Sederhannya para pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Tman

indah akan memproduksi anyaman sangkar jika ada kosnumen yang

memesanya barulah mereka akan dibuatkan lalu dijual keonsumenya.

Hal yang sama juga dikatakana oleh pak Edo dalam wawancarnya

yang mengatakan:

“Pre Order ini sangat siple terlebih lagi di masa covid ini. Di masa
sekarang dibandingkan dengan membuat kerajinan terlebih dahulu
baru dipasarkan maka PO ini akan sangan lebih gampang lagi
karena sebagai pengrajin tidak perlu khawatir akan tidak lakunya
barang di pasaranya nanti karena kita nerima pesanan yang ada
dulu baru kerajinan sngkar itu di buat”74

Dari beberapa hasil wawancara peneliti dengan pengrajin anyaman

sangkar yang ada di Desa Taman Indah terkait metode pemasaran

dengan melakukan Pre Order Ini seperti yang di katakana Pak Edo dan

Pka Rizwan bahwa cara seperti itu dirasa oleh pengrajin tidak memakan

waktu dan biaya yang banyak karena anyaman akan dibuat saat ada

konsumen yang memesan, hal itu bisa menekan angka kerugian yang

terjadi bagi para pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman

Indah.

74
Pak Edo ( Pengrajin dan Pengepul) Wawancara Taman Indah, 20 Maret 2021
64

BAB III

PEMBAHASAN

A. Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Pengrajin Usaha Kerajinan

Sangkar Berbahan Bambu di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata Kab.

Lombok Tengah

Sejak kemunculanya di akhir tahun 2019, virus covid 19 telah

menyebar di seluruh dunia. Dengan cepatnya penyebaran Covid-19 dampak

perlambatan ekonomipun mulai di rasakan.Di Desa Taman Indah usaha yang

terdampak covid-19 adalah usaha kerajinan sangkar. Seperti yang dirasakan

oleh para pengrajin anyaman sangkar di sana menyebarnya covid-19 ini

berdampak sekali bagi usaha mereka terlebih bagi omzet atau pendapatan

yang merka dapatkan selama masa pandemi covid-19 ini.

Dari datayang peneliti paparkan dalam bab dua ada berbagai dampak

yang dirasakan pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman Indah

akibat penyebaran covid-19:

1. Bahan Baku.

Bahan baku merupakan bahan yang digunakan dalam membuat suatu

produk yang akan dijual kepada konsumen. Berdasarkan temuan yang di

dapatkan peneliti setelah terjun ke lapangan adalah dalam hal pembuatan

kerajinan sangkar yang ada di Desa Tman Indah bahan baku yang

digunakan adalah bahan baku berupa bambu dan juga rotan.


65

Dari apa yang didapatkan di lapangan bahwa di masa pandemi covid-

19 ini dalam hal memperoleh bahan baku berupa bambu tidak terlalu sulit

untuk didapatkan, hal itu disebabkan karena pasokan bahan baku yang

cukup melimpah. Di pulau Lombok dalam hal kebutuhan bahan baku

bambu tidak perlu dicemaskan, karena di NTB khususnya di Lombok

memang menjadi salah satu sentra produksi bambu terbesar di Indonesia.75

Seperti yang diungkapkansalah satu pengrajinyakni pak Munawir

yang mengatakan bahwa bahan baku utama yang digunakan dalam

pembutan kerajinan sangkar ini adalah berupa bambu dan juga rotan,

dalam hal mendapatkan kedua bahan baku itu tidaklah sulit karena

melimpahnya bahan baku itu di Lombok. Harga bahan baku (bambu) yang

biasanya adalah 400.000 sampai 500.000 untuk isian bambu yang satu

mobil pikap dan 100.000 untuk harga satu ikat rotan. Sebelum dan disaat

covid inI harga bahan baku tersebut tidak jauh berbeda masih di sekitaran

harga sebelum covid-19 tersebut.

Berdasarkan apa diungkapkan oleh Pak munawir selaku pengrajin

tersebut bisa diketahui bahwa selama covid-19 bahan baku pembuatan

kerajinan sangkar tidak sulit didapatkan oleh pengrajin, hal itu disebabkan

karena melimpahnya ketersediaan bahan baku yang ada. Oleh karena itu,

pengrajin tidak kesulitan dalam mendaptkan bahan baku tersebut.

75
Dimas Budi Pratama, “Perjuangan Perajin Bambu MeraupPasar Ekspor di saat
Pandemi”. Mataram.antaranews.com. Di akses tanggal 10 Mei pukul 13:00 Wita
66

2. Pendapatan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja

(usaha atau sebagainya).76 Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik

berupa uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun

hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku

saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang

untukmemenuhi kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi

kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun

tidak langsung.

Dari apa yang peneliti temukan di lapangan bahwa pendapatan

yang didaptkan pengrajin usaha kerjinan sangkar yang ada di Desa Taman

Indah mengalami penurunan akibat dari pandemi Covid-19 ini hal itu di

sebabkan karena sulitnya pemasaran yang dilakukan dimasa pandemi

sehingga membuat para pengrajin enggan untuk melakukan produksi yang

banyak. Seperti yang dikatakan salah satu pengrajin yang peneliti jadikan

responden dalam hal ini adalah Pak Rizwan yang mengatakan dimasa

pandemi covid-19 ini usaha kerjinan yang dia jalankan mengalami kendala

cukup besar yang menyebabkan pendapatan yang didapat menurun, hal itu

disebabkan karena dimasa pandemi ini kerajinan sangkar sangat sulit

dipasarkan apalagi kalau dipasarkan ke luar Lombok hal itu yang membuat

keinginan untuk memproduksi barang menjadi berkurang.

76
Departemen Pendidikan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indosesia, (Jakarta Balai
Pustaka, 1998), hlm. 185
67

Salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah modal,

modal yang merupakan barang hasil produksi tahan lama yang pada

giliranya digunakan sebagai input produktif untuk produksi lebih lanjut. 77

Dalam hal dimasa pandemi ini pengrajin sangat kesulitan dalammasalah

permodalanhal itu disebabkan karena dimasa pandemi sangat sedikit

produk yang laku hingga mengakibatkan sedikitnya pendapatan dan pada

akhirnya modal juga akan terpengaruh.

3. Penurunan Harga Produk

Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen

untuk mendapatkan produk yang ditawarkan oleh penjual. Penetapan harga

jual disesuaikan dengan daya beli konsumen yang dituju dan dengan

mempertimbangkan faktor biaya, laba, pesaing dan perubahan keinginan

pasar.78Harga merupakan satu-satunya unsure bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan bagi perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitain yang dilakukan bahwa harga kerajinan

sangkar sesuai dengan yang dikatan salah satu narasumber dalam

penelitian ini adalah harga kerajinan sangkar berkisar antara 80-150 ribu

untuk anyaman sangkar ayam dan 40-80 ribu untuk anyaman sangkar

burunng.Harga ini sudah dipatok oleh rata-rata keseluruhan pengrajin

anyaman sangkar yang ada di Desa Taman Indah.Dimasa covid-19 ini

harga Produk anyaman sangkar ini juga terkena dampak hal itu terjadi

karena menurunya permintaan dari konsumen.sebagaima yang


77
Nurlaia Hanum, “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Kaki Lima di Kota Kuala Simpang”, JurnalSamudra Ekonomika, Vol 1, No 1, Maret 2017, hlm 77
78
Swastha, Basu DH. Manajemen Penjualan, (Yogyakarta Penerbit BPFE,2006). Hlm 127
68

disampaikan oleh salah satu narasumber yakni Pak Edo yang mengatakan

bahwa Semenjak covid-19 ini harga sangkar mulai anjlok di pasarann yang

mulanya para pengrajin biasa menjual harga segitu jadi harus menurunkan

harga karena covid ini menjadi kisaran 60-100 untuk anyaman sangkar

ayam dan 40-50 untuk sangkar burunng.hal ini terjadi karena kurangnya

permintaan akan kerajinan di masa covid-19.

Menurut Ibnu Taimiyah permintaan dipengaruhi oleh beberapa hal:

pertama, Keinginan atau selera masyarakat terhadap suatu barang yang

berbeda daan selalu berubah-ubah. Dimana ketika masyarakat telah

memiliki selera terhadap suatu barang maka hal ini akan mempengaruhi

jumlah permintaan terhadap barang tersebut. Kedua, Jumlah para peminat

terhadap suatu barang. Jika jumlah masyarakat yang menginginkan barang

tersebut semakin banyak, maka harga barang tersebut akan semakin

meningkat. Ketiga, Kualitas pembeli (al-mu‟awid).Dimana tingkat

pendapatan merupakan salah satu cirri kualitas pembeli yang baik.Semakin

besar tingkat pendapatan, semakin tinggi kualitas manyarakat untuk

membeli.Keempat, Lemah atau kuatnya kebutuhan suatu barang.Apabila

kebutuhan terhadap suatu barang itu tinggi maka permintan terhadap

barang itu juga tinggi.Kelima, cara pembayaran (tunai atau angsuran). Jika

pembelian barang tersebut dengan transaksi tunai, biasanya permintaannya


69

lebih tinggi.Dan keenam, Besarnya biaya transaksi. Apabila biaya

transaksi dari suatu barang rendah, maka permintaan akan meningkat.79

Hal yang mempengaruhi permintaan kerajinan sangkar di masa

covid-19 ini sesuai yang peneliti temuakan adalah: Pertama: kualitas

pembeli atau tingkat pendapatan dari pembeli yang berkurang dimasa

covid-19 seperti yang dikatakan Ibnu Taimyah Semakin besar tingkat

pendapatan, semakin tinggi kualitas manyarakat untuk membeli. Dimasa

covid-19 rata-rata semua masyarakat mengalami kesulitan dalam hal

memperoleh pendapatan karena kesulitan untuk melakukan kebiasaan

yang lalu, hal itulah yang menyebabkan tingkat daya beli masyarakat

terhadap kerajinan jadi menurun dan akhirnya permintaanpun akan

berkurang hal itulah yang menyebabkan harga dari kerajinan sangkar jadi

terpengaruh. Kedua: Besarnya Biaya transaksi, dimasa covid-19 ini biaya

hidup juga akan menjadi bertambah, hal itu juga berlaku bagi biaya

transaksi dalam ringkup usaha kerjainan sangkar yang ada di Desa Taman

Indah. Biaya transaksi dalam hal ini adalah biaya yang dikeluarkan jik ada

produk yang dipesan, dimasa covid-19 ini segala bentuk biaya

transaksinya pasti akan bertambah hal itu disebabkan karena aturan-aturan

dari pemerintah. Seperti yang diketahui kebanyakan konsumen dari

kerajinan sangkar ini banyak juga yang dari luar Lombok jadinya

kemungkinan besar biaya transaksi yang akan dikeluarkan juga akan

menjadi bertambah banyak.

79
Islahi, Abdul Azim, “Economic concept of Iibn Taimiyah”,(London: The Islamic
Foundation, 1988). Hlm92-93
70

B. Strategi pengrajin dalam memasarkan kerajinan sangkar dimasa

pandemi Covid-19 di Desa Taman Indah Kec. Pringgarata Kab.

Lombok Tengah

Mengingat bahwa pandemi covid-19 tidak menguntungkan bagi

berbagai pihak termasuk dalam hal ini adalah para pengrajin krajinan

anyaman sangkar di Desa Taman Indah kec. Pringgarata Kab. Lombok

Tengah. Setiap pengrajin yang ada di Desa Taman Indah dalam upaya

memasarkan kerajinan sangkar di masa pandemi memiliki strategi masing-

masing dan ada juga yang sama. Sebelum terjadinya covid-19 pengrajin

memiliki berbagai cara dalm hal memasarkan kerajinannya. Dari hasil

penelitian yang peneliti lakukan ada beberapa strategi yang di lakukan

oleh pengrajin dalam memasarkan kerajinanya dimasa pandemi covid-19

yakni:

1. Memasarkan secara langsung

Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di

bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran

atau pendistribusian.Pendistribusian merupakan kegiatan

penyampaian produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen

pada waktu yang tepat.80

Berdasarkan temuan yang didapatkan bahwa dalam proses

pemasaran salah satu cara yang di lakukan oleh pengrajin kerajinan

80
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. (Jakarta: PT
ajagrafindo Persada. 2007), hlm 233.
71

sangkar yang ada di Desa Taman Indah adalah dengan menyalurkan

atau menjual produk lansung ke konsumen dengan membawa barang

tersebut ke pasar-pasar yang ada dan juga ke pasar langganan biasa

tempat mereka jualan.

Dalam proses pemasaran menjual barang secara lansung

merupakan cara yang sering kali dilakukan oleh setiap perusahaan hal

itu dikarenakan proses yang cukup mudah dan sudah lama diterapkan.

Dimasa pandemi covid-19 ini strategi seperti itu masih juga bisa

dilakukan karena jika dilihat dari situasi pasar terlebih lagi di

Lombok.Selama covid-19 pasar-pasar yang ada di Lombok masih

banyak yang tetap beroprasi walaupun sudah ada aturan dari

pemerintah yang menerapkan social distancing.Hal itulah di

manfaatkan oleh pengrajin anyaman sangkar yang ada di Desa Taman

Indah dalam memasarkan lansung produknya ke pasar-pasar yang ada

di Lombok.

Dalam distribusi ada yang dikenal dengan saluran distribusi.Yang

dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang

memasarkan produk berupa barang ataupun jasa dan produsen sampai

konsumen.81Adapun salah satu bentuk ataupun pola saluran distribusi

adalah saluran langsung.Saluran langsung yaitu diman produsen

langsung menyalurkan produk atau barang ke konsumen atrinya

bahwa tanmpa melalui perantara seperti reseler atau sebagainya.Hal

81
Ibid. hlm 234
72

demikianlah yang dilakukan juga oleh para pengrajin anyam sangkar

yang ada di Desa Taman Indah dalam memasarkan atau

mendistribusikan produknya dimasa pandemi covid-19 ini hal itu

diharapkan mampu membantu dalam memperoleh penghasilan dan

mengurangi kerugian.

2. Mempromosikan melalui media online

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang

terakhir.Tampa promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk atau

jasa yang ditawarkan.Oleh karena itu, promosi merupakan sarana

yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan

konsumenya.Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah

menginformasikan segalajenis produk yang ditawarkan dan berusaha

menarik calon konsumen yang baru. Paling tidak ada empat macam

sara promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan yaitu periklanan,

promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi.82

Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa dimasa

pandemi covid-19 ini para pengrajin kerajinan anyaman sangkar yang

ada di Desa Taman Indah dalam melakukan promosi cara yang

dilakukan adalah dengan cara mempromosikan produknya melalui

media online. Seperti yang dikatakan salah satu narasumber yakni Pak

Edo dimasa yang pandemi ini kalau mau jualan itu susah.Semua serba

dibatasi mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman.Karena

82
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), hlm 179
73

tidak bisa berjualan lansung maka yang dipilih berjualan melalui

media online.

Media online sangat tepat digunakan dan bermanfaat di masa

pandemi ini.Selain karena harus meminimalisir aktivitas luar ruang,

media online dianggap media paling cepat untuk melakukan sharing

informasi kepada para konsumen.Selain karena konsumen sangat erat

hubungannya dengan media online, media ini juga sangat cepat dan

murah dalam menyebarkan pesan promosi kepada konsumen.83

Media online yang paling digunakan oleh para pengrajin

kerajinan sangkar yang ada di Desa Taman khususnya saat pandemi

adalah media sosial.Media sosial yang paling banyak diminati baik

pelaku usaha maupun konsumen adalah Facebook dan juga

whatsapp.Media sosial ini merupakan sarana penjualan yang cukup

mudah dan gampang dijalankan oleh para pengrajin. Di facebook

misalnya ada media seperti Market place sedangkan di whatsapp ada

media whatsapp business dan bahkan ada grup-grup yang bisa

digunakan dalam melakukan promosi produknya, seperti yang

diketahui pengguna media sosial facbook sudah tidak diragukan lagi

penggunanya, hal itulah dimanfaatkan pengrajin dalam

mempromosikan produknya hal itudirasa bisa meminimalisir waktu,

tenaga dan juga biaya yang keluar hingga bisa menekan angka

kerugian dimasa pandemi covid-19.

83
Rotumiar pasaribu, Universitas Katolik Soegijapranata, Jurnal Komunikasi dan Media,
Vol. 01 No. 01, November 2020. hlm 33 - 44
74

3. Melakukan Pre Order (PO) atau Menerima pesanan

Pre order atau yang biasa disingkat PO adalah sistem belanja

dimana konsumen melakukan pemesanan dan pembayaran dahulu

diawal, dengan masa tenggang waktu tunggu (estimasi/perkiraan)

yang telah diinfokan dan disepakati. Dengan kata lain PO adalah

dimana melakukan pembayaran untuk produk yang akan dibuat

karena produk PO itu produk yang belum ada.84

Dari hasil penelitian yang dilakukan salah satu strategi yang

digunakan dalam melakukan pemasaran yang dilakukan olek

pengrajin adalah dengan menerapkan sistem Pre Order ini,

pengrajin terbiasa akan hal itu. Istilah Pre Order bagi pengrajin

lebih dikenal dengan menerima pesanan dlam artian bahwa

pengrajin memilih menunggu pesanan ada baru kerajinan akan

dibuat.

Dimasa pandemi covid-19 ini melakukan Pre Order dirasa

cukup tepat dilakukan hal ini diyakini mampu menekan biaya

yang akan keluar. Menerapkan cara ini akan sangat membantu dan

berhubungan erat dengan promosi yang dilakuan melalui media

sosial. Seperti yang disampaikan salah satu narasumber yang

mengatakan Pre Order ini sangat siple terlebih lagi di masa covid ini.

Di masa sekarang dibandingkan dengan membuat kerajinan terlebih

84
https://dresssofia.id/pages/pre-order.diakses tgl. 28 April jam 07:00
75

dahulu baru dipasarkan maka PO ini akan sangat lebih gampang lagi

karena sebagai pengrajin tidak perlu khawatir akan tidak lakunya

barang di pasaranya nanti karena kita nerima pesanan yang ada dulu

baru kerajinan sangkar itu di buat.

Seperti yang diketahui bahwa Pre Order ini sistemnya

pemesanan dan pembayaran dilakukan diawal. Dengan sistem

seperti itu akan memudahkan pengrajin dalam proses produksi

atau pembiuatan kerajinan apalagi dimasa pandemic covid-19. Hal

ini dikarenakan pengrajin tidak perlu mengeluarkan modal untuk

mebuat kerajinan karena modal sudah ada karena pembayaran

diawal tadi.Dengan menerapkan sistem Pre Order ini diharapkan

mampu menimalisir kerugian yang dapat mempengaruhi

pendapatan pengrajin apalgi dimasa pandemi Covid-19.


76

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Corona virus sebagai virus yang mematikan yang berdampak buruk

kepada berbagai sektor mulai dari sektor pendidikan, sosial, kesehatan, dan

ekonomi.Di Desa Taman indah usaha kerjinan sangkar berbahan bambu

merupakan mata pencaharian bagi beberapa masyarakat selain menjadi petani

dan juga peternak.

Setelah peneliti melakukan penelitian teerhadap beberapa pengrajin

usaha kerajinan anyaman sangkar ditemukan hasil bahwa kehadiran covid-19

terhadap usaha kerjainan sangkar memberikan pengaruh yang sangat besar.

Hal tersebut dapat dibuktikan dalam pembahasanpendapatan pengrajin

sesudah covid yang menunjukkan penurnan yang sangat drastis jika

dibandingkan dengan hasil penjualan anyaman sangkar sebelum covid-19

melanda.Ada beberapa dampak yang dirasakan pengrajin akibat dari pandemi

covid-19 ini seperti menurunnya tingkat pendapatan dan juga menurunya

harga jual produk kerajinanya.

Untuk strategi yang digunakan dalam masa covid-19 ini peneliti

mendapatkan hasil strategi yang relatif sama digunakan oleh beberapa

pengrajin usaha kerjinan sangkar seperti, menjual lansung kepasar,

mempromosikan anyaman sangkar melalui media online, dan pengrajin

melakukan Pre Order (PO) atau menerima pesanan.


77

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan, ada saran-saran yang

disampakian.

1. Bagi Para Pengrajin

Untuk para pengrajin suapaya lebih beradaptasi dengan kondisi

yang terjadi dimasa pandemi covid-19 ini dengan menambah jaringan

pemasaran dan lebih mengedepankan kualitan dan kepuasan konsumen

sehingga bisa membuat usaha kerajinan sangkar bisa dan mampu bertahan

dimasa pandemi covid-19.

2. Bagi Pemerintah

Untuk pemerintahan Desa Taman Indah supaya lebih

memperhatikan lagi usaha kerjianan anyaman sangkar dengam lebih

membantu dengam membuatkan wadah atau tempat pemasaran yang bisa

dimanfaatkan oleh pengrajin dimasa pandemi covid-19.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan perbandingan

dan referensi untuk penelitian dan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih

memperdalam penelitian selanjutnya dengan variabel yang berbeda.


78

DAFTAR PUSTAKA

Andi Amri, Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia, JurnalBrand


Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dab Bisnis, Volume 2 No. 1, Juni
2020.

Agus Setiawan. “Analisis Efesiensi Usaha Kerajinan Sangkar Burung di Krajan,


Mojosongo, Surakarta”, (Skripsi Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
2010)
Chabibah, Ensiklopedia Penapatan Nasional. Alprin 2010,Edisi Digita.2019

Departemen PendidikanEan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indosesia,

(Jakarta Balai Pustaka, 1998)

DpbS dan P3EI-UII, Teks Books Ekonomi Islam. Jakarta, Universitas Islam
Indonesia 2007

Djam’an Satori dan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,


2013

Https:// Salamadian.Com/Pengertian-Kerajinan//.Diakses Selasa Tanggal 15


Desember 2020. Pukul.11.30 Wita

Husnul Hotimah, “Pengaruh Finacial Inclusion Terhadap Pendapatan Pengerajin


Rotan di Desa Karang Bayan Lombok Barat”,(Skripsi Universitas Islam
Negeri Mataram, Mataram 2019)

Https://www.cnbcindonesia.com/tech. Diakses Kamis 19 November 2020,


Pukul.10.13 Wita

Https://www.klikdokter.com/penyakit/coronavirus#Gejala. Diakses tanggal 10


Desember 2020. Pada jam 10:00

Https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200916144843-37-187292/ingat-ini-cara-
mencegah-covid-19-versi-who. Diakses tanggal 10 Desember 2020. Jam
09:00
79

Https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-kerajinan.html, Diakses
Tanggal 04 Desember Tahun 2020. Pukul. 10.15 Wita.

Https://dresssofia.id/pages/pre-order. Diakses tgl. 28 April jam 07:00

Inak , wawancara denagn Pengerajin usaha kerajinan Sangkar, Taman Indah 10


Agustus
Islahi, Abdul Azim, “Economic concept of Iibn Taimiyah”. London: The Islamic
Foundation, 1988.

James F. Engel & Roger D Blackwell & Paul W Minird, Prilaku Konsumen. Jilid
I, Edisi 6, ( Jakarta: Binarupa Aksara, 1994)

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010)

Lexi J Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya,2016

Mutiara Nurani. “Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pengembangan Usaha


Mikro Kecil dan Menengah dalam Perspektif Ekonomi Islam studi Pada
Sentra UMKM Kripik Pisang Jalan ZA. Pagar Alam”,(Skripsi Universitas
Islam Negeri Rden Intan Lampung, Lampung 2019.

Muhammad Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005)


Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2016

M. burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta : Prenada


Media Grub, 2013

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Panduan Pemasyarakatan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sesuai
Dengan Urutan BAB, Pasal, dan Ayat Sekretarian Jendral MPR RI, (Jakarta
2005)

Nurlaia Hanum, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan


Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang, Jurnal Samudra Ekonomika,
Vol 1, No 1, Maret 2017

Rotumiar pasaribu, Universitas Katolik Soegijapranata, Jurnal Komunikasi dan Media,


Vol. 01 No. 01, November 2020

Sofyan, “Analisis Pengaruh Modal, Jam Kerja, dan Pengalam Kerja Terhadap
Pendapatan Pengerajin Batu Bata di Desa Bontoiraeng Selatan Kecamatan
80

Bontonompo Kabupaten Gowa”, (Skripsi Universitas Islam Negeri Alaudin


Makasar 2017)

Sukirno, sadono.Makro ekonomi teori pengantar edisi ketiga. Jakarta: PT

ajagrafindo Persada. 2012

Sadono Sukirno.Makroekonomi Teoripengantar. Jakarta Rajawali Pers 2010

Suhartandi, wawancara dengan Kades Desa Taman Indah, Taman Indah 10


Agustus 2020

Swastha, Basu DH. Manajemen Penjualan. Yogyakarta Penerbit BPFE,2006.

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: PT


ajagrafindo Persada. 2007

Tanti Dwi Hardianti, “Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Pola
Konsumsi Masyarakat Kecamatan Medan Perjuangan”, (Skripsi Universitas
Islam Negeri Sumatra, Medan 2019)
81

LAMPIRAN
82

Anda mungkin juga menyukai