Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARAUW
DISTRIK ORIDEK
Jln.Wor Timur Marauw, Kode Pos: 98542
Email:pkmmarauw@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MARAUW


NOMOR : 441/…./MRW/AKR/KEP/11/2023
TENTANG
PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKB PUSKESMAS MARAUW

KEPALA PUSKESMAS MARAUW


Menimbang : a. bahwa Puskesmas memberikan pelayanan
kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu
bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah
melahirkan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir
beserta pementauan dan evaluasinya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;

b. bahwa pelayanan keehatan ibu dan anaka yang


diselenggarakan di Puskesmas sebagaiman
tersebut pada hurf a bertujuan untuk pemenuhan
hak dasar dan anak serta utuk menurunkan AKI
dan AKB;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada hur a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Marauw tentang
Penurunan AKI dan AKB di Puskesmas Marauw.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23


Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang


Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5080);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014


tentang Kesehatan Reproduksi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5559);

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tahun


2016 tentang Manajemen Puskesmas;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MARAUW


TENTANG PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKB
PUSKESMAS MARAUW
KESATU : Program penurunan AKI dan AKB Puskesmas Marauw
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini

KEDUA : Puskesmas melakukan pemantauan, evaluasi dan


tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
penurunan AKI dan AKN termasuk pelayanan
kesehatan pada masa hamil, persalinan dan bayi baru
lahir di Puskesmas

KEETIGA : Puskesmas melakukan pencatatn dan pelaporan


kepada Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai prosedur
yang telah ditetapkan.
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Marauw
Pada tanggal :
KEPALA PUSKESMAS MARAUW

LIA YARANGGA
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
MARAUW
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG PROGRAM PENURUNAN AKI
DAN AKB PUSKESMAS
MARAUW
PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKB
PUSKESMAS MARAUW TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan adalah sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun social yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang
berhak untuk sehat, mampu mengakses fasilitas kesehatan dan hidup
dalam lingkungan yang sehat.

Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah
wanita yang meninggalkan dari suatu penyebab dari kematian terkai
dengan ganguan kehamilan atau penanggananya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insiden) selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama
kehamilan per 100.000,- kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi yang meninggal
sebelum mencapai umur 1 tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran
hidup pada periode waktu yang sama.
II. LATAR BELAKANG
Kondisi kesehatan ibu di Indonesia cukup memprihatinkan, ada 2 Ibu
meninggal setiap jam tertinggi ke 2di ASEAN, ada 6 bayi baru lahir
meninggal setiap 1 jam dan ini terjadi pada ibu di bawah usia 20 tahun 3
x lipat dibandingkan ibu usia 20-29 tahun (SDKI, 2017). Kondisi social
lain yang ikut memberikan sumbangsih terhadap tingginya AKI dan AKB
adalah kondisi social terjadi pernikahan dini (no 2 tertetinggi di ASEAN),
ada 1 dari 3 anak yang mengalami stynting.
Sebagian besar Angka Kematian IBU (AKI) disebabkan olehantara lain
perdarahan, hipertensi dan infeksi penyebab kematian Ibu.
BBLR/premature, afiksia dan kelainan kongeital menjdi penyebab
kematian bayi tertinggi tiap tahun.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Puskesmas mampu melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil,
pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah
melahirkan dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir dan KB.

B. Tujuan Khusus
a. menyiapkan kesehatan remaja, calon pengantin, dan/atau pasangan
usia subur pada masa sebelum hamil;
b. menjamin kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang
sehat dan berkualitas;
c. menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak
reproduksi;
d. menjamin kualitas Pelayanan Kontrasepsi; dan
e. mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil dilakukan untuk
mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat
serta memperoleh bayi yang sehat.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. pemberian komunikasi, informasi dan edukasi;
b. pelayanan konseling;
c. pelayanan skrining kesehatan;
d. pemberian imunisasi;
e. pemberian suplementasi gizi;
f. pelayanan medis; dan/atau
g. pelayanan kesehatan lainnya.

B. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk memenuhi hak


setiap ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas
sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas. Pelayanan
Kesehatan Masa Hamil dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi
hingga sebelum mulainya proses persalinan. Pelayanan Kesehatan
Masa Hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama masa
kehamilan meliputi:
a. 1 (satu) kali pada trimester pertama;
b. 2 (dua) kali pada trimester kedua; dan
c. 3 (tiga) kali pada trimester ketiga.
d. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi dan kewenangan dan paling sedikit 2
(dua) kali oleh dokter atau dokter spesialis kebidanan dan
kandungan pada trimester pertama dan ketiga
e. Pelayanan antenatal sesuai dengan standar meliputi:
(1) pengukuran berat badan dan tinggi badan;
(2) pengukuran tekanan darah;
(3) pengukuran lingkar lengan atas (LiLA);
(4) pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
(5) penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin;
(6) pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi;
(7) pemberian tablet tambah darah minimal 90 (sembilan puluh)
tablet;
(8) tes laboratorium;
(9) tata laksana/penanganan kasus; dan
(10) temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa.
f. Pelayanan antenatal sesuai standar dan secara terpadu dilakukan
dengan prinsip:
(1) deteksi dini masalah penyakit dan penyulit atau komplikasi
kehamilan;
(2) stimulasi janin pada saat kehamilan;
(3) persiapan persalinan yang bersih dan aman;
(4) perencanaan dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika
terjadi komplikasi; dan
(5) melibatkan ibu hamil, suami, dan keluarga dalam menjaga
kesehatan dan gizi ibu hamil dan menyiapkan persalinan dan
kesiagaan jika terjadi penyulit atau komplikasi.
C. Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan Pelayanan Kesehatan
Masa Sesudah Melahirkan meliputi:
a. pelayanan kesehatan bagi ibu;
b. pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir; dan
c. pelayanan kesehatan bagi bayi dan anak.
d. Pelayanan Kesehatan bagi ibu dilakukan paling sedikit 4 (empat) kali
yang meliputi:
(1) 1 (satu) kali pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua)
hari pascapersalinan;
(2) 1 (satu) kali pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh)
hari pascapersalinan;
(3) 1 (satu) kali pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua
puluh delapan) hari pascapersalinan; dan
(4) 1 (satu) kali pada periode 29 (dua puluh sembilan) hari sampai
(5) dengan 42 (empat puluh dua) hari pascapersalinan.
e. Pelayanan kesehatan bagi ibu meliputi:
(1) pemeriksaan dan tata laksana menggunakan algoritma tata
laksana terpadu masa nifas;
(2) identifikasi risiko dan komplikasi;
(3) penanganan risiko dan komplikasi;
(4) konseling; dan
(5) pencatatan pada buku kesehatan ibu dan anak, kohort ibu dan
kartu ibu/rekam medis
D. Pelayanan Kontrasepsi dilakukan dengan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan dari segi agama, norma budaya, etika, serta
segi kesehatan. Pelayanan Kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada
ayat meliputi:
a. kegiatan prapelayanan kontrasepsi;
b. tindakan pemberian Pelayanan Kontrasepsi; dan
c. kegiatan pasca pelayanan kontrasepsi.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEBERHSILAN


PROGRAM

NO PROGRAM CARA INDIKATOR


MELAKSANAKAN
1. Pelayanan Kesehatan Monitoring dan Terlaksanaknya
Masa Sebelum Hamil evaluasi kegiatan
dilakukan untuk pemberian
mempersiapkan komunikasi dan
kehamilan dan edukasi,
persalinan yang sehat pelayanan
dan selamat serta konseling,
memperoleh bayi yang pelayanan
sehat. skrining
Kegiatan Pelayanan kesehatan,
Kesehatan Masa pemberian
Sebelum Hamil imunisasi dan
sebagaimana dimaksud pemberian
dilakukan melalui: suplemen gizi
a. pemberian sesuai indikator
komunikasi, dan prosedur
informasi dan
edukasi;
b. pelayanan konseling;
c. pelayanan skrining
kesehatan;
d. pemberian imunisasi;
e. pemberian
suplementasi gizi;
f. pelayanan medis;
dan/atau
g. pelayanan kesehatan
lainnya.
2. Pelayanan Kesehatan Monitoring dan Terlaksananya
Masa Hamil dilakukan evaluasi kegiatan masa
paling sedikit 6 (enam) kehamilan sesuai
kali selama masa dengan standar
kehamilan meliputi: dan prosedur
a. 1 (satu) kali pada
trimester pertama;
b. 2 (dua) kali pada
trimester kedua; dan
c. 3 (tiga) kali pada
trimester ketiga.
d. Pelayanan Kesehatan
Masa Hamil
dilakukan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi dan
kewenangan dan
paling sedikit 2 (dua)
kali oleh dokter atau
dokter spesialis
kebidanan dan
kandungan pada
trimester pertama
dan ketiga.
Pelayanan antenatal
sesuai dengan standar
meliputi :
(1) pengukuran berat
badan dan tinggi
badan;
(2) pengukuran
tekanan darah;
(3) pengukuran lingkar
lengan atas (LiLA);
(4) pengukuran tinggi
puncak rahim
(fundus uteri);
(5) penentuan
presentasi janin dan
denyut jantung
janin;
(6) pemberian imunisasi
sesuai dengan
status imunisasi;
(7) pemberian tablet
tambah darah
minimal 90
(sembilan puluh)
tablet;
(8) tes laboratorium; i.
tata
laksana/penangana
n kasus; dan
temu wicara (konseling)
dan penilaian
kesehatan jiwa
3. Pelayanan Kesehatan Monitoring dan Terlaksananya
Masa Sesudah evaluasi pelayanan pasca
Melahirkan Pelayanan melahirkan sesuai
Kesehatan Masa dengan standar
Sesudah Melahirkan dan prosedur
meliputi:
a. pelayanan
kesehatan bagi
ibu;
b. pelayanan
kesehatan bagi
bayi baru lahir;
dan
c. pelayanan
kesehatan bagi
bayi dan anak.
d. Pelayanan
Kesehatan bagi
ibu dilakukan
paling sedikit 4
(empat) kali yang
meliputi:

4. Pelayanan Kontrasepsi monitoring Tercapainya


dilakukan dengan cara indikator
yang dapat keikutsertaan
dipertanggungjawabkan menjadi akseptor
dari segi agama, norma
budaya, etika, serta
segi kesehatan.
Pelayanan Kontrasepsi
sebagaimana dimaksud
pada ayat meliputi:
a. kegiatan
prapelayanan
kontrasepsi;
b. tindakan
pemberian
Pelayanan
Kontrasepsi;
c. dan kegiatan
pasca pelayanan
kontrasepsi

VI. SASARAN
Sasaran dalam program kegiatan penurunan AKI dan AKB meliputi :
A. Pelayanan kesehatan ibu hamil,
B. ibu bersalin
C. masa sesudah melahirkan
D. bayi baru lahir

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

CARA RENCANA
NO PROGRAM MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN EVALUASI

KEGIATAN KEGIATAN
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan


terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan
kegiatan (berupa data hasil Tabulasi dan Analisa Data) minimal
setahun 1 kali
c. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi
dan analisa data bersama coordinator dan pemegang program KIA
setahun 1 kali

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN

a. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan


tindak lanjut program kegiatan
b. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program penurunan bersama
kepala Puskesmas dan Penenggung Jawab Program minimal satu
tahun 1 kali.
c. Pencatatan dan pelaporan kepada Dinas kesehatan Kabupaten
Biak Numfor.
Kepala Puskesmas Marauw.

Anda mungkin juga menyukai