NO.001/V/SPO/2021 1 1/2 RSU YARSI PONTIANAK Ditetapkan Oleh Tanggal terbit Direktur RSU Yarsi STANDAR 4 Mei 2021 PROSEDUR OPERASIONAL Dr.Carlos Dja’afara, M.Kes NIK. 119580320210210001 Transfer pasien airborne disease adalah memindahkan PENGERTIAN pasien t e r d u g a d e n g a n r e s i k o t r a n s m i s i airborne ( mis : TB paru, ) dari satu ruangan ke ruang perawatan/ ruang tindakan lain didalam RSU YARSI Pontianak.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk proses
TUJUAN transfer/pemindahan pasien dengan airborne disease sehingga dapat mengurangi resiko penularan dari pasien kepada petugas , penunjung dan lingkungan sekitar.
1. Berdasarkan Rekomendasi Peraturan Menteri Kesehatan No. 27
tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Penendalian Infeksi KEBIJAKAN di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2. Surat Keputusan Direktur No.001/Y/RSU/AK-V/ 2022 Tentang Revisi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) di Rumah sakit Umum YARSI Pontianak. 1. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang rencana transfer pasien akan dilakukan 2. Lakukan koordinasi dengan perawat/petugas unit yang dituju dan komunikasikan tentang rencana pemindahan pasien yang meliputi : PROSEDUR - Identitas Pasien (nama, umur, jenis kelamin) - Diagnose medis dan riwayat penyakit - Keadaan umum pasien( pasien beresiko untuk menularkan penyakitnya lewat udara ) - Dokter yang merawat - Alasan pasien dipindahkan - Pastikan pasien selalu memakai masker bedah ketika diruangan, dan jika ada keluarga yang menunggu , maka keluarga juga harus selalu memakai masker bedah. 3. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk di transfer (oleh DPJP/dr. Anestesi/dr. IGD/dr. Ruangan), perlu stabilisasi 4. Tentukan perawat yang akan mendampingi pasien selama transfer harus memakai masker bedah atau masker efisiensi tinggi
TRANSFER PASIEN AIRBORNE
No. dokumen Nomor revisi: Halaman
NO.001/V/SPO/2021 1 2/2 RSU YARSI PONTIANAK Ditetapkan Oleh Tanggal terbit Direktur RSU Yarsi STANDAR 4 Mei 2021 PROSEDUR