I. DESKRIPSI SINGKAT
b. Stok dan pemakaian logistik (vaksin, pelarut, ADS dan Safety Box)
c. Monitoring suhu
IV. METODE
● Penugasan
● Praktek lapangan
● Bahan Tayang
● Laptop
● LCD
● ATK
● PWS
● Aplikasi ASIK
● Aplikasi SMILE
● Buku kohort
● Buku KIA
● Panduan latihan
● Panduan PL
VI. URAIAN MATERI
T1 1 bulan 0 tahun
T2 6 bulan 3 tahun
T3 12 bulan 5 tahun
T4 10 tahun
12 bulan
T5 >25 tahun
Selain dicatat pada buku atau kartu stok, pada saat melakukan
penerimaan dan pengeluaran ADS dan safety box juga harus
dilengkapi dengan dokumen VAR dan SBBK sebagai kelengkapan
administrasi.
1. Pengertian PWS
PWS adalah alat pemantauan hasil imunisasi berupa grafik atau
gambar pencapaian hasil imunisasi dan kecenderungannya di masing-
masing wilayah operasional. Format PWS yang digunakan adalah
format PWS terstandarisasi yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan c.q Subdit Imunisasi. PWS ini juga berguna untuk
memantau kecenderungan dari pencapaian cakupan program dalam
periode tertentu dan dapat dengan segera melakukan koreksi serta
tindak lanjut.
2. Prinsip PWS
a) Memanfaatkan data yang ada dari cakupan
b) Menggunakan indikator sederhana:
1) Jangkauan/aksesibilitas : Cakupan BCG atau DPT-HB-Hib1
2) Efektifitas/Pemanfaatan Program : angka Drop Out DPT-HB-
Hib1 – DPT-HB-Hib3 dan DPT-HB-Hib1 – Campak Rubela
a) Pengumpulan Data
Tahap pertama yang dilakukan adalah mengisi bagian
pengumpulan data cakupan imunisasi. Untuk pengisian tingkat
puskesmas, data cakupan imunisasi diisi per desa sebagaimana
terdapat dalam format rekapitulasi PWS. Data cakupan imunisasi
didapatkan dari buku kohort bayi, kohort balita dan anak pra-
sekolah serta kohort ibu.
Pengisian tingkat kabupaten/kota, data cakupan diisi per
puskesmas. Sedangkan, pengisian tingkat provinsi, data cakupan
imunisasi diisi per kabupaten/kota. Pengisian ini sesuai dengan
format rekapitulasi PWS di masing-masing tingkatan.
b) Pengolahan Data
Petugas dapat langsung melihat hasil pengolahan data pada PWS
dalam bentuk grafik cakupan imunisasi.
c) Analisis Data
Setelah pengolahan data, petugas harus membuat analisis meliputi
pencapaian cakupan dibandingkan dengan target bulanan dan
identifikasi masalah yang menghambat pelayanan imunisasi.
Gambar 6.7. Contoh Tabel Analisis PWS
Gambar 6.8. Contoh Tabel Identifikasi Masalah pada PWS
4. Pemanfaatan PWS
Pada topik ini, kita akan membahas materi tentang pencatatan/ penginputan data
hasil layanan imunisasi secara elektronik dengan menggunakan aplikasi yaitu ASIK
(Aplikasi Sehat Indonesia-Ku) untuk mencatat data individu hasil layanan imunisasi.
Selain itu ada aplikasi SMILE (Sistem Manajemen Imunisasi dan Logistik secara
Elektronik) untuk mencatat terkait logistik imunisasi.
● Simplifikasi alur pencatatan agar dapat dilaporkan secara real time dan
berjenjang;
● Melakukan pencatatan hasil layanan imunisasi pada level individu serta
mendapatkan gambaran riwayat imunisasi setiap anak;
● Secara sistematis mendapatkan gambaran analisis cakupan imunisasi di
wilayah dengan lebih tepat;
● Setiap anak yang sudah diimunisasi memiliki sertifikat vaksinasi.
ASIK juga dapat digunakan oleh kader posyandu untuk membantu petugas imunisasi
dalam menginput data layanan imunisasi dan riwayat imunisasi berdasarkan buku
KIA. Data layanan imunisasi yang terinput dalam ASIK juga dapat terkoneksi dengan
sistem lain seperti SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara
Elektronik) sehingga dapat membantu menghitung perencanaan vaksin dan wastage
rate (persentase dosis vaksin yang tidak digunakan dibagi dosis yang tersedia).
Manfaat ASIK bagi pengambilan keputusan dan kebijakan adalah sebagai bukti atau
dasar pengambilan keputusan secara cepat, efektif dan efisien karena data yang
berasal dari ASIK bersifat aktual.
https://drive.google.com/file/d/1ECaSkG1B22_cX5AJft-
QWBWslakH99LV/view?usp=drive_link
https://drive.google.com/file/d/132J-
VaNg9iD6mVCwTeJvTicPzNuyG2NV/view?usp=drive_link
https://drive.google.com/file/d/1zor9rhMb4eiswkKXJ0igbrIbRP4vHi5r/
view?usp=drive_link
https://drive.google.com/file/d/
1GtIsuCLDEuSMraleiV37J31285tXSlYb/view?usp=drive_link
VII. REFERENSI