Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi proses dalam pelaksanaan program imunisasi campak di UPT

Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung


Evaluasi proses pada pelaksanaan program imunisasi campak di UPT Puskesmas
Ibrahim Adjie Kota Bandung, hasil temuan dari informan yaitu terbatasnya
perencanaan program imunisasi campak kedepan dan hasil pelaporan program
imunisasi campak setiap bulan masih terbatas. Perencanaan program imunisasi
campak di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung yaitu masih terbatas.

Perencanaan program imunisasi campak di Puskesmas Ibrahim Adjie belum ada


perencanaan yang dialokasikan secara khusus, jadi hanya pada saat
pelaksanaanya saja imunisasi campak dilaksakankan dan belum ada perencanaan
kedepan dalam tindak lanjut program imunisasi campak. Seperti informasi yang
dinyatakan oleh informan 1 yaitu sebagai berikut :
“ Belum ada rencana untuk pelaksanaanya, akan tetapi dilaksanakan dengan baik”

Dalam pelaksanaannya, program imunisasi dituntut agar dapat terselenggara secara


efektif dan efisien. Salah satu cara agar program imunisasi berjalan efektif dan
efisien maka perlu adanya koordinasi baik lintas program ataupun lintas sektor.
Koordinasi lintas program dilakukan dengan bekerjasama dengan program lain
yang ada di Puskesmas, misalnya program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau
program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). Koordinasi lintas sektor dilakukan untuk
mengurangi terjadinya ketidak sepahaman lintas sektor, misalnya dengan
Departemen Agama, Dinas Kesehatan, dan institusi pemerintah lainnya. Proses
pemberian imunisasi harus memperhatikan keamanan vaksin dan penyuntikan agar
tidak terjadi penularan penyakit terhadap tenaga kesehatan pelaksana pelayanan
imunisasi dan masyarakat serta menghindari terjadinya Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) (Kemenkes RI, 2013).

Sebelum pelaksanaan imunisasi, pelaksana pelayanan imunisasi harus


memberikan informasi lengkap tentang imunisasi meliputi vaksin, cara pemberian,
manfaat dan kemungkinan terjadinya KIPI. Pemberian informasi imunisasi wajib
yang dilakukan secara perorangan dilakukan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Pemberian informasi wajib yang dilakukan secara massal
dilakukan melalui pemberitahuan dengan menggunakan media massa dan/atau
media informasi kepada masyarakat (Kemenkes RI, 2013).

Penyelenggaraan imunisasi wajib dicatat dan dilaporkan secara berkala dan


berjenjang mulai dari tingkat pelayanan sampai dengan tingkat pusat. Pencatatan
dan pelaporan meliputi cakupan imunisasi, stok dan pemakaian vaksin, monitoring
suhu, dan kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau diduga Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi. Pelaksana pelayanan imunisasi wajib melakukan pencatatan
terhadap pelayanan imunisasi yang dilakukan. Pencatatan pelayanan imunisasi
dilakukan di buku Kesehatan Ibu dan Anak, rekam medis, dan/atau kohort Di
Ibrahim Adjie belum secara khusus mencatat pelaporan kegiatan imunisasi dan
belum melaporkan secara khusus kepada pihak dinkes, karena pada dasarnya perlu
adanya tembusan sistem pelaporan kepada pihak terkait, agar dinas kesehatan
setempat memiliki catatan khusus terkait program imunisasi di wilayah kerjanya.
Catatan ini dapat digunakan oleh dinas kesehatan setempat sebagai bahan evaluasi
terhadap program imunisasi yang telah berjalan di wilayah kerjanya. Sebagian
besar bidan juru imunisasi sudah menjalankan kewenangannya dengan baik dalam
melakukan pendekatan promotif ke masyarakat. Peran serta masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ibrahim Adjie sebagian besar sudah baik dengan tingkat persepsi
masyarakat mengenai program imunisasi campak yang sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai