Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PELATIHAN PENGELOLA IMUNISASI


DI PUSKESMAS ANGKATAN 1
TAHUN 2023

Kerjasama
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG
dengan
BAADAN PELATIHAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH KAMPUS GOMBONG
A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan


bahwa Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular
yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan. Imunisasi sebagai salah
satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals
(SDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak.
Indonesia berkomitmen terhadap jaminan mutu pelayanan Imunisasi dengan menetapkan
standar pemberian suntikan yang aman (safe injection practices) bagi penerima suntikan,
petugas dan lingkungan terkait dengan pengelolaan limbah medis tajam yang aman (waste
disposal management).
Cakupan Imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah
tanahair, dimana hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong yang
akan mempermudah terjadinya kejadian luar biasa PD3I (Penyakit-penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi). Untuk mendeteksi dini terjadinya peningkatan kasus penyakit
yang berpotensi menimbulkan KLB, Imunisasi perlu didukung oleh upaya surveilans
epidemiologi yang baik.
Untuk penyelenggaraan program imunisasi yang bermutu di puskesmas dan
wilayah kerjanya diperlukan kompetensi sumber daya manusia (pengelola imunisasi
puskesmas) yang mampu mengelola program imunisasi dengan baik, dapat mengenali
permasalahan program imunisasi, dapat mengkoordinasikan pelaksanaan imunisasi dengan
para pelaksana imunisasi (vaksinator), dan mobilisasi sasaran imunisasi ke tempat
pelayanan,dan melaksanakan pembinaan program imunisasi di wilayah kerja puskesmas.

1) TUJUAN

Peserta memahami dan mengalami pembelajaran yang diterima dalam kelas (Teori dan
Penugasan) dengan yang dialami pada kenyataan di lapangan

2) PESERTA

Kelopok peserta terdapat 10 Anggota.

3) LOKASI:
Puskesmas Gombong 1 terletak di Desa Wero Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.,
Provinsi Jawa Tengah, tepatnya beralamatkan di Jl. Yos Sudarso Timur No. 110 Wero,
Gombong. Cikal bakal Puskesmas ini adalah Balai Pengobatan (BP) yanG pada tahun 1963
sudah berdiri. Pada tahun 1970an BP berubah menjadi Rumah Sakit Pembantu, dan sekitar
tahun 1980an baru berubahmenjadi Puskesmas Gombong.
Puskesmas Gombong 1 terdiri dari 5 Desa yaitu : Desa Wero, Desa Kedungpuji, Desa
Banjarsari, Desa Panjangsari, Desa Patemon.

4) PENDAMPING PL:

Pendamping PL yaitu Ibu Rahmawati selaku Korim Puskesmas Gombong 1 dan Ibu
Embri selaku KTU Puskemas Gombong 1.

5) KEGIATAN PL:

a. Melakukan Pelaksanaan Imunisasi

1. Pendataan Sasaran dan Penyiapan Logistik Imunisasi

▪ Peserta mengambil buku kohort/register imunisasi di 1 pos pelayanan


imunisasidi wilayah puskesmas.
• Peserta melakukan pendataan sasaran imunisasi pada 1 sesi pelayanan imunisasi
berdasarkan buku kohort/register imunisasi masing-masing dan melakukan
pengisian di Format Daftar Pelayanan Imunisasi yang sudah disediakan.
• Peserta menghitung kebutuhan vaksin dan logistik lainnya berdasarkan hasil
pendataan sasaran imunisasi.

• Peserta menuliskan hasil pendataan sasaran dan kebutuhan vaksin dan


logistiklainnya di 1 pos pelayanan imunisasi.

2. Pelaksanaan Imunisasi

6. Peserta secara bergantian dibagi peran menjadi:

a. Petugas screening

b. Vaksinator

c. Penginputan Hasil pelayanan di aplikasi ASIK

7. Peserta mempraktekkan pelaksanaan imunisasi dari persiapan, pelaksanaan,


danpengelolaan limbah medis.
8. Peserta mencatat dan mendokumentasikan tahap pelaksanaan imunisasi ini

b. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan Pelaksanaan Program Imunisasi


1. Melaksanakan Praktek Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan cakupan
imunisasi dengan menggunakan aplikasi ASIK
2. Melaksanakan Praktek Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan logistik
denganmenggunakan aplikasi SMILE
3. Pencatatan dan Pelaporan Program Imunisasi secara Manual

i. Pencatatan imunisasi rutin

▪ Kohor bayi/kohort ibu

▪ Register KIA

▪ Form pencatatan imunisasi WUS

ii. Cakupan Imunisasi rutin 


▪ Rekapitulasi pencatatan hasil imunisasi desa

▪ Rekapitulasi pencatatan BIAS

▪ Rekapitulasi pencatatan WUS

c. Melaksanakan Pengelolaan Rantai Dingin Vaksin, Vaksin dan Logistik Lainnya

1. Peserta meminta dan mengecheck format pencatatan dan pelaporan vaksin ke


pengelola program puskesmas
2. Peserta melakukan obsevasi dan penghitungan kecukupan sarana cold chain
dengansasaran:
▪ Refrigerator

▪ Coolbox

▪ Vaccine carrier

3. Peserta meninjau alat pemantau suhu kontiniu dan cara pengoperasiannya.


4. Peserta mempraktikkan cara perawatan (bulanan, mingguan, harian) peralatan
rantaidingin vaksin.
5. Peserta memeriksa penyusunan vaksin di refrigerator berdasarkan klasifikasi vaksin;

a. Heat sensitive;

b. Freeze sensitive.

6. Peserta mempraktikkan penyusunan vaksin dalam sarana penyimpanan.

7. Peserta mempraktikkan pengisian format pencatatan vaksin.


d. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program Imunisasi
1. Peserta memeriksa buku register kohort/register imunisasi (kohort/register
imunisasi bayi, anak balita dan prasekolah, ibu) per desa/kelurahan milik di
puskesmas.
2. Peserta diminta menghitung :

i. Jumlah sasaran per desa/kelurahan dan target cakupan sampai dengan bulan
lalu (target cakupan dalam 1 tahun (12 bulan) adalah 100%);
ii. Jumlah anak yang diimunisasi per desa/kelurahan untuk setiap antigen
berdasarkan catatan hasil layanan imunisasi di kohort/register imunisasi
bayi/balita sampai dengan bulan lalu;
iii. Setelah mendapatkan jumlah anak, peserta diminta menghitung cakupan
imunisasi per desa/kelurahan dari setiap antigen tersebut sampai dengan
bulanlalu.
iv. Menghitung angka Left Out dan Drop Out (Penta1 - Penta3, Penta1 - MR1,
Penta3 – Penta4, MR1 – MR2) dari setiap desa/kelurahan berdasarkan hasil
perhitungan cakupan pada poin c.
3. Peserta menetapkan kategori risiko masing-masing wilayah desa/kelurahan
menggunakan tabel analisis data LO dan DO
4. Peserta mengidentifikasi hambatan dan potensi solusi

B. HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN

1. Hasil survey pelaksanaan praktek lapangan di Puskesmas Gombong 1 terkait pencatatan dan
pelaporan Program Imunisasi yaitu :
a) Pencatatan pelaporan dengan aplikasi ASIK di Puskesmas Gombong 1 belum maksimal.
b) Pencatatan peloparan dengan SMILE di Puskesmas Gombong di lakukan secara Ral Time.
c) Pencatatan pelaporan program imunisasi secara manual

Pencatatan Imunisasi Rutin Cakupan Imunisasi Rutin

Kohort Bayi/Ibu Ada Rekap hasil Ada


imunisasi desa
Register KIA Ada namun dibawa Rekapitulasi Ada
bides masing2 pencatatan BIAS
Form pencatatan Belum ada Rekap pencatatan Belum Ada
Imunisasi WUS (mengambil dari WUS
data catin dan
screening)

1. Pengelolaan Rantai dingin vaksin, vaksin dan logistik

No Sarana Prasarana Hal-hal yang ditemukan

1 Sarana Ruangan Ada, belum memenuhi standar


penyimpanan Vaksin
Vaksin
Vaccine Ada 2, Hanya satu yang memenuhi
Refrigerator standar : suhu 2 – 8 derajat Celsius .
Standar SNI,

Penempatan / penyusunan vaksin


belum tepat pada vaksin golongan heat
sensitive dan Freeze sensitive

Pengunaan stopkontak masih


bercabang.

Pelarut MR masuk di simpan dalam


refrigerator.

2 Alat pembawa Vaccine carrier Secara jumlah belum sesuai dengan


jumlah desa yang ada, hanya meiliki 4
vaccine carrier.

Cold box Tidak memenuhi, hanya memiliki 2

3 Alat Cool pack Hanya terdapat 15 coolpack


mempertahankan
Cold Pack
suhu
Dry ice

4 Alat memantau Muller Tidak meiliki


suhu
logtag Ada namun sudah rusak

Freezer tag Ada namun sudah rusak

5 Keamanan kualitas Tidak adanya pelabelan setelah


vaksin penggunaan antigen yang tersisa.
CAKUPAN ANALISA RTL (RENCANA TINDAK
LANJUT)

Imunisasi Rutin IDL melebihi target Jan- Maret Validasi Data, Cek Kohort,
2023 Kerjasama jejaring

Imunisasi BIAS Cakupan DT 97,6%, Cakupan Td -


Kelas 2 100%, Cakupan Td (Kelas
5) 97,2 %

Imunisasi WUS Belum memiliki data yang valid Pengumpulan data validasi,
Kerjasama linsek dan jejaring
C. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) di Puskesmas Gombong 1, Pelaksanaan
Imunisasi sudah terlaksana dengan baik di 5 Desa dengan hasil 3 Desa yang sudah mencapai
target IDL (28,8%) sampai dengan bulan Maret 2023. Pencatatan dan pelaporan sudah sesuai
dengan prosedur namun hanya saja untuk data WUS belum ada.
2. Saran
1) Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) secara berkala, tepat waktu dan dengan
data yang akurat.
2) Hasil analisis Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) disampaikan pada pertemuan lokakarya
mini bulanan Puskesmas dan atau lokakarya mini lintas sektor tingkat kecamatan.
3) Menguatkan kerjasama lintas sektor dalam meningkatkan cakupan program imunisasi.
4) Khususnya untuk Desa Banjarsari dan Patemon yang belum mencapai target IDL untuk
dilakukan kroscek data dan dilaksanakan sweeping.
5) Penataan coolpack tidak dijadikan satu dengan vaksin.
6) Penataan vaksin disesuaikan dengan jenis vaksin heat sensitive dan freeze sensitive.
7) Gunakan pemantau suhu freezetag, logtag, dan muller (pengukur suhu analog)
8) Jumlah coolpack ditambah lagi.

3. PENUTUP
Demikian laporan ini disusun untuk menjadikan acuan dan semoga dapat memberikan
penjelasan secara detail terhadap kegiatan imunisasi yang ada di puskesmas rowokele dan dapat
di implementasikan hal hal yang baru di unit kerja masing masing.

Anda mungkin juga menyukai