Anda di halaman 1dari 3

D’Eiffel

Identitas buku

Judul buku: D’Eiffel

Pengarang: Ditta Hakha

Penerbit: DAR! Mizan Anggota IKAPI

Halaman buku: 148 halaman

Tahun terbit: 2016

Sinopsis

Seorang gadis bernama Laxava Betra Daguisse atau Laxy, menemukan kotak di loteng.
Laxy penasaran dan ingin bertanya kepada nenek, tapi mengurungkan niat karena nenek
mengelak. Ketika nenek pergi, Laxy berusaha mencari kunci agar bisa membuka kotak itu di
kamar nenek dan berhasil. Di dalam kotak itu, terdapat isi surat wasiat peninggalan ibu Laxy.
Ibu menyuruh Laxy tinggal di Paris bersama ayahnya karena bekerja disana. Nenek Laxy
melarang Laxy pergi ke Paris untuk menemui ayahnya, namun Laxy tetap nekat. Laxy menjual
biola dan meminta bantuan Megan, sahabatnya. Seminggu kemudian, Laxy memesan tiket
pesawat dan esok hari, Laxy meninggalkan nenek di rumah dan diantarkan Megan ke
penerbangan pesawat. Siangnya, Laxy sampai di Paris dan memesan taksi untuk menuju alamat
104 AVENUE CLICHY, PARISst, tempat tinggal ayahnya. Laxy sampai ke alamat tersebut dan
mencari ayahnya bernama Theolardo Daguisse, tapi rumah itu sudah ditempati orang lain.
Laxy berada di kafe dan mencari rumah sewaan untuk sementara tinggal Paris.
Kemudai, ada seseorang yang ingin duduk di samping Laxy, namanya Charlotten Riwerre,
nama panggilannya Charl. Charl menawarkan bantuan untuk Laxy tinggal di rumah
bersamanya, tanpa dipungut biaya.

Di lain sisi, ada seorang gadis bernama Griev berbuat onar terhadap office boy, namanya
Mr. Benecoth. Griev menabraknya dan berkata seolah-olah dia bersalah, lalu ayah Laxy
memecatnya. Lalu Charl meminta data tentang orang yang bernama Theolardo Daguisse di
kantor pusat kota, ada beberapa alamat yang didapatkan. Alamat pertama ditempati oleh kakek
tua. Selanjutnya berada alamat kedua ditempati laki-laki berumur sekitar tiga puluh tahunan.
Di lain waktu Griev ditawarkan oleh ayahnya untuk menjadi artis terkenal melalui model,
namun tidak mau. Lalu alamat ketiga ditempati seorang pria, dia belum punya istri dan anak,
bertubuh besar dan menawarkan model majalahnya untuk winter cloth kepada Laxy dan Charl.
Mereka menerima tawaran tersebut.

Setelah beberapa hari Laxy teringat dengan Megan dan menelepon memberi kabar,
Laxy dikhawatirkan oleh neneknya. Di lain sisi, ada seorang laki-laki berusia empat puluh
tahun sedang menonton TV dan melihat gadis cantik memperagakan winter cloth dan mengira
bahwa itu Griev. Sudah seminggu berlalu Charl dan Laxy menjadi model. Suatu ketika Charl
bertemu dengan gadis mirip Laxy, dia Griev, mempermalukan Charl di depan teman-temannya.
Lalu ketika sampai rumah Charl marah dan mengusir Laxy dari rumahnya.

Laxy disekap dan berada di tempat yang sangat jauh. Laxy berusaha mencoba untuk
kabur dan beristirahat di depan emperan sebuah toko kue sambil menunggu pagi. Lalu Laxy
disapa oleh nenek Deborah pemilik toko dan bibi Enelys. Selama tinggal di rumah nenek, Laxy
diajarkan banyak oleh Ricky memerah susu dan menjualnya. Laxy dan Ricky mengantarkan
susu di daerah pedesaan dan tiba-tiba ada seorang pria yang memanggil, Laxy ingat itu adalah
pria yang menculiknya, ketika Laxy menerima pelanggan bertemu dengan pria tersebut dan dia
takut. Charl sangat khawatir dengan kondisi Laxy karena dia telah mengusirnya, Charl
membaca surat dan menerima kado yang diberikan Laxy.

Suatu hari Laxy meminta untuk pulang dan kembali ke rumah Charl, Charl bahagia dan
menceritakan ada orang yang mirip Laxy. Ketika malam hari, Laxy menjadi model lagi dan
tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memeluk Laxy, tanpa disangka dia adalah Theolardo
Daguisse, dia memiliki istri bernama Allyson Ridley dan memiliki anak bernama Laxava Betra
Daguisse. Laxy bertemu dengan ayah kandungnya dan diajak ke rumah dan bertemu Griev.
Ayah Laxy menceritakan semuanya. Ketika sampai rumah Charl, Laxy kaget mendengar
bahwa Laxy akan diserahkan kepada bibinya Charl dan dikirim ke perbudakan anak. Keesokan
harinya Laxy, Griev dan ayahnya pergi untuk menemui nenek. Nenek merasa bersalah karena
sempat memisahkan Laxy dengan ayahnya, serta Griev. Nenek bisa tinggal bersama Laxy,
Griev dan ayah mereka. Charl yang tadinya ingin dipenjarakan, dibebaskan oleh ayah Laxy
dan bertemu dengan Laxy kembali.

Novel ini menceritakan alur maju, dilengkapi dengan tema di Paris yang membangun
suasana pembaca menjadi daya tarik tersendiri. Novel ini cukup menyenangkan untuk dibaca
dan sedikit menegangkan karena pergi ke Paris sendirian untuk mencari ayah kandungnya.
Amanat yang dapat diambil yaitu jangan menyerah mengejar sesuatu dan mendapatkan
kebahagiaan di akhir perjuangan yang telah dilakukan oleh diri sendiri.

Kekurangan novel ini yaitu mungkin ada kalimat atau kata dalam bahasa Perancis dan
tidak ada keterangan terjemahannya. Hal ini sedikit membingungkan pembaca untuk
memahami arti kalimat atau kata asing.

Anda mungkin juga menyukai