Hiduplah seorang suami istri yang telah dikaruniai seorang anak setelah menanti bertahun-tahun
lamanya. Ia lahir sebagai anak laki-laki yang tampan, bermata besar, berambut hitam yang menjadi
pusat perhatian dan kekaguman.
Di antara mereka ada seorang anak perempuan dari kepala suku tetangga. Seorang gadis bermata
indah, yang memiliki kecatikan luar biasa, matanya sehitam malam. Karena alasan inilah mereka
menyebutnya Laila “Sang Malam”. Meski ia baru berusia dua belas tahun, sudah banyak pria
yangmelamarnya untuk dinikahi, sebab sebagaimana lazimnya kebiasaan di zaman itu gadis-gadis
sering di lamar pada usia yang masih sangat muda, yakni sembilan tahun.
- Laila dan qais adalah teman sekelas. Sejak pertama masuk sekolah, mereka sudah saling
tertarik satu sama lain.
- Selama dikelas saat guru mengajar mereka saling curu-curi pandang
- Teman sekelasnyapun menyadari hal itu dan membicarakannya. Mereka menjadi bahan
gunjingan.
(setting di halaman)
Ibu menyapu dan ayah sedang meminum kopi. Di saat yang bersamaan dua orang ibu-ibu
lewat depan rumah dan menggunjingkan anaknya. Kemudian sang ibu melaporkan kepada
suaminya.
- Orang tua laila marah dan melarang laila untuk tidak pergi ke sekolah lagi.
(Setting kelas)
Laila tdak masuk kelas dan Qais menjadi gelisah. Kemudian Qais meninggalkan sekolahnya
dan menelusuri jalan-jalan untuk menjadi pujaan hatinya, ia memanggil-manggil Laila dan
membacakan syair syair.
(setting jalan)
Teman-teman Qais menanyakan kabar, namun Qais linglung dan hanya menjawab dengan
nama Laila, apapun yang keluar dari mulut Qais hanyalah tentang Laila. Orang-orang ketawa,
“lihatlah Qais, ia sekarang telah menjadi seorang majnun “gila”.
Monolog : akhirnya Qais dikenal dengan nama “Majnun”, melihat orang-orang dan
mendengarkan mereka berbicara membuat Majnun tidak tahan. Ia hanya ingin melihat dan
berjumpa dengan Laila pujaan hatinya. Ia tau bahwa Laila telah dipingit oleh orang tuanya di
rumah, yang dengan bijaksana menyadari bahwa jika Laila dibiarkan bebas berpergian, ia
pasti akan menjumpai Majnun.
- Adegan selanjutnya teman Qais memakaikan kerudung, Qais di dandan agar menyerupai
perempuan kemudian di giring untuk masuk ke rumah Laila
- Adegan Laila frustasi menahan rindu terhadap Qais (sering melamun dan berdiam diri)
- Adegan majnun masuk kamar Laila, merekapun bertemu dan saling berpandangan.
- Saat teman Qais menjaga di depan pintu, pembantu menyadari kehadiran mereka, kemudian
ia meminta pengawal untuk mengecek. Kemudian pembantu melapor pada ibu Laila. Sebelum
pengawal datang, Qais dan teman-temannya sudah kabur. Kemudian ibu Laila mengecek ke
kamar Laila. Lalu bertanya
Laila hanya diam, namun matanya berbinar-binar tanda bahagia selepas bertemu dengan pujaan
hatinya.
- Adegan orang tua Qais menuju rumah Laila dan membawa hadiah dan seserahan untuk
melamar Laila.
- Adegan dirumah Laila (kedua orang tua itu bertemu)
Ayah Laila menyambut keluarga Qais, ia menjabat tangan ayah Qais dan memeluknya.
Merekapun terlibat percakapan.
Ayah Qais : Engkau tau benar, kawan, bahwa ada dua hal yang sangat oenting bagi
kebahagiaan, yaitu “cinta dan kekayaan. Anak lelakiku mencintai anak perempuanmu, dan
aku bisa memastikan bahwa aku sanggup memberi mereka cukup banyak uang untuk
megarungi kehidupan yang bahagia dan menyenangkan”.
Ayah Laila : bukannya aku menolak Qais. Aku percaya kepadamu, sebab engkau pastilah
seorang mulia dan terhormat, akan tetapi, engkau tidak bisa menyalahkanku kalau aku
berhati-hati dengan anakmu. Semua orang tau perilaku abnormalnya. Ia berpakaian seperti
seorang pengemis. Ia pasti sudh lama tidak mandi dan iapuun hidup besama hewan-hewan
dan menjauhi orang banyak. Tolong katakan kawan, jika engkau punya anak perempuan dan
engkau berada dalam posisiku, akankah engkau memberikan anak perempuanmu kepada
anakku?”
- Adegan Qais jalan-jalan dengan orang tuanya, ia melihat cewek seperti Laila tetapi bukan
Laila. Orang tua Qais menyadari bahwa anaknya benar-benar tergila-gila dengan Laila.
Ayahnya menemani Qais untuk menunaikan haji ke Mekkah.
- Adegan Qais di hutan, mengasingkan diri dan menulis syair-syair untuk Laila.
Tulisan di layar (beberapa tahun kemudian, Laila dinikahkan secara paksa dengan laki-laki bernama
Ibnu Salam)