Anda di halaman 1dari 17

cara memilih visualisasi data

Dhony Firmansyah & Team


cara memilih visualisasi data
Penulis
Dhony Firmansyah & Team

Editor dan Desain Sampul


Findia Ramadhani

Diterbitkan Pertama Oleh


Slid-Ex 2023

Redaksi
Kreasi Presentasi,
Mandiri Residence F-8/20-21 Krian Sidoarjo
Telepon (031)9989 0044 | +62857 3333 0407

Website KreasiPresentasi.com | Amazing-Slide.com


Email KreasiPresentasi@gmail.com
Twitter @KreasiPrsentasi | @SlidePresentasi
Instagram KreasiPresentasi
Youtube Officepedia

Cetakan pertama, Agustus 2023

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk
dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
CARA AMPUH VISUALISASI DATA
Banyak cara yang dilakukan untuk memvisualisasikan data. Ada yang berbentuk tabel, ada juga
yang berbentuk bagan dan grafik. Dari berbagai model yang ada, banyak yang lebih memilih
grafik karena lebih visual dan mudah dipahami. Bahkan, visualisasi berbentuk grafik ini memban-
tu audiens membuat/mengambil keputusan tertentu dalam sebuah organisasi/perusahaan. Lalu,
grafik apa yang cocok untuk memvisualisasikan data Anda?
Dalam artikel ini, kami akan membahas cara ampuh visualisasi data beserta contohnya, mulai dari
yang sederhana hingga yang rumit, menjelaskan fitur-fitur uniknya, serta bagaimana dan kapan
menggunakannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Menggunakan Indikator yang Jelas
Memisualkan sebuah data harus menggunakan indikator atau petunjuk yang jelas untuk mewakili
data yang akan divisualkan. Indikator dapat berupa angka, warna ataupun simbol. Sebagai contoh,
jika Anda ingin memberikan gambaran seketika tentang seberapa baik kinerja bisnis pada KPI
tertentu. Memasukkan visualisasi “indikator pengukur” sederhana akan menunjukkan kepada
Anda dengan segera apakah Anda berada di atas atau di bawah target, dan apakah Anda
bergerak ke arah yang benar. Hal ini sangat efektif jika Anda menggunakan kode warna, seperti
warna merah/hijau atau panah atas/bawah. Anda bahkan dapat mendesain indikator dan visual
khusus untuk memberikan pukulan yang lebih kuat pada cerita Anda.
Contoh Indikator numerik seperti di bawah ini. Indikator di sebelah kanan lebih mudah dipahami
dengan memberikan angka utama yang sederhana dan indikasi bagaimana perbandingannya
dengan tahun/kuartal/bulan sebelumnya, dll.
2. Grafik Garis Menampilkan Tren
Grafik garis sangat populer untuk bisnis, karena grafik ini menunjukkan tren keseluruhan dengan
cepat dan ringkas. Khususnya, grafik ini bagus untuk menggambarkan tren untuk berbagai
kategori dalam periode waktu yang sama, untuk membantu perbandingan. Sebagai contoh,
grafik ini memvisualisasikan angka penjualan berdasarkan kelompok usia untuk tiga produk yang
berbeda. Dari grafik di bawah ini, Anda dapat melihat sekilas bahwa pelanggan terbesar Anda
adalah pembeli PDA berusia 34-45 tahun, diikuti oleh pembeli ponsel berusia 19-24 tahun.

3. Grafik Batang Membandingkan Kategori


Grafik batang sangat bagus untuk membandingkan beberapa nilai yang berbeda, terutama ketika
beberapa di antaranya dibagi ke dalam kategori kode warna. Untuk mengilustrasikan perbedaan
antara grafik ini dan grafik garis, sekarang mari kita ambil informasi yang sama seperti di atas dan
memvisualisasikannya kembali sebagai grafik batang.
4. Grafik Kolom Membandingkan Kategori yang Lebih dari 10
Tujuan grafik kolom hampir mirip dengan grafik batang. Bedanya, grafik batang bisa digunakan
untuk kategori maksimal 10, sedangkan grafik kolom untuk kategori yang lebih banyak lebih dari
10. Sebagai contoh, bagan di bawah ini menunjukkan total tampilan halaman situs web pada
serangkaian tanggal. Angka-angka tersebut tidak banyak berubah dari hari ke hari, sehingga grafik
garis tidak akan mengungkapkan nilai yang naik turun. Sebaliknya, grafik kolom lebih spesifik
karena kitab bisa melihat dari tinggi rendahnya batang.

5. Grafik Lingkaran dengan Jelas Menunjukkan Proporsi


Grafik lingkaran cocok digunakan untuk menunjukkan proporsi dari nilai keseluruhan. Penting
diingat, agar grafik lingkaran menjadi efektif, Anda harus memiliki enam kategori atau kurang.
Lebih dari itu, maka bagan akan menjadi terlalu padat, dan nilainya terlalu tidak jelas.
JALUR KARIR VISUALISASI DATA

Semakin tergantungya perusahaan terhadap data, skill visualisasi data semakin dibutuhkan.
Di era digital saat ini, semua kegiatan bisa dilakukan secara mudah dan praktis. Perusahaan bisa
dengan mudah mendapatkan data interaksi antara customer dengan produk tanpa harus repot
menyebarkan kuisioner survei pelanggan. Oleh karena itu, skill visualisasi data berperan penting
untuk memberikan insight perkembangan bisnis.
Pekerjaan visualisasi data adalah pekerjaan yang melibatkan data dan informasi untuk membuat
alat bantu visual, seperti bagan, grafik, animasi, tayangan slide, dan format presentasi lainnya.
Pekerjaan ini juga melibatkan penggunaan perangkat lunak untuk membuat grafik yang
merepresentasikan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Beberapa tanggung jawab umum
seorang visualisator data antara lain : mengumpulkan dan membersikan data, memastikan
akurasi data, memperkirakan tren data, mengidentifikasi sumber daya data, meneliti data historis,
dan menguji hasil data.
Apakah ada jalur karir visualisasi data?
Ini merupakan pertanyaan umum ketika seseorang ingin memperlajari skill visualisasi data lebih
dalam. Untuk lebih jelasnya mari simak prospek karir menjajikan seorang visualisator data.
1. Spesialis Data
Karir dari skill visualisasi data pertama yang akan dibahas yaitu spesialis data. Seseorang yang
mendalami skill visualisasi data akan bisa menjadi seorang spesialis data yang mampu mengubah
data dalam berbagai bentuk format digital, menganalisis dokumen kertas dan dokumen fisik serta
mentransfer data secara digital. Gaji yang ditawarkan juga tidak main-main, yaitu kisaran $33.583
per tahun.
2. Koordinator Layanan Klien
Koordinator layanan klien melakukan tugas-tugas administratif, seperti pengumpulan dan
pemformatan data dari panggilan telpon maupun chat klien. Untuk menganalisisnya, seorang
visualisator bisa menggunakan perangkat lunak seperti spreadsheet, Excel, dan lain sebagainya
dalam membuat bagan dan table data. So, skill visualisasi data sangat penting di posisi ini.
3. Spesialis Pemasaran
Spesialis pemasaran mempergunakan hasil visualisasi data untuk membantu tim pemasaran
menghasilkan hasil optimal dalam menghasilkan pendapatan atau mempertahankan pelanggan.
Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki skill visualisasi data sangat dibutuhkan di posisi ini.
4. Analis Data
Saat ini profesi analis data lagi tren dikalangan anak muda. Bagaimana tidak, salary dan bonus
yang didapat sangat menggiurkan. Gaji rata-rata nasional seorang analis data yaitu berkisar
$66.979 per tahun. Seorang analis data sangat dibutuhkan di berbagai perusahaan, baik
perusahaan penyedia produk maupun jasa. Seorang analis data dapat membantu tim dari
berbagai departemen menginterpretasikan data perusahaan dengan merancang visualisasi
yang mengeksplorasi area potensial untuk perbaikan dalam proses kerja mereka.
KARAKTERISTIK BIG DATA DALAM VISUALISASI

Transformasi digital telah membuat keberadaan data semakin melimpah dan sulit untuk
dipahami. Mari kita lakukan roleplay. Ketika Anda ingin membeli baju baru sesuai trend terkini.
Pertama, Anda akan search di google dan mengetik ‘trend baju terkini’. Lalu Anda scroll
ke bawah halaman google dan melihat referensi baju terkini yang Anda minati. Setelah 5 menit,
Anda akhirnya memutuskan untuk membelinya dan membuka SuperApp faforit serta mengklik
spanduk promosi, dan opsi-opsi lainnya. Setelah browsing beberapa saat, akhirnya Anda klik baju
incaran Anda dan transaksipun terjadi.
Setiap klik, scroll, swipe diambil sebagai data baru. Dimana kumpulan data tersebut dihasilkan
oleh jutaan orang di seluruh dunia, dan juga data tersebut sangat bermanfaat bagi bisnis serta
organisasi. Besar banget bukan? Itulah tadi gambaran dari big data.
Pada salah satu artikel yang membahas tentang big data, menyajikan pengertian big data
sebagai berikut. Big data mengacu pada kumpulan data yang kompleks dan besar yang harus
diproses dan dianalisis untuk menemukan informasi berharga yang dapat bermanfaat bagi bisnis
dan organisasi. Pada tahun 2021, dari analisis Gartner Doug Laney, karakteristik big data terbagi
menjadi 3. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Variasi
Variasi meggambarkan keragaman dari data. Baik dari segi output dan strukturnya. Jika di masa
lalu, data hanya dapat dikumpulkan dari spreadsheet dan database, saat ini data hadir dalam
berbagai bentuk seperti email, PDF, foto, video, audio, posting SM, dan banyak lagi. Tak hanya itu,
dengan munculnya big data, data sekarang hadir dalam bentuk jenis baru yang tidak terstruktur.
Jenis data yang tidak terstruktur dan semi-terstruktur ini membutuhkan pra-pemrosesan tambahan
untuk mendapatkan makna dan dukungan metadata.
2. Kecepatan
Kecepatan pada dasarnya mengacu pada kecepatan pembuatan data secara real-time. Dalam
prospek yang lebih luas, hal ini terdiri dari tingkat perubahan, menghubungkan kumpulan
data yang masuk dengan kecepatan yang berbeda-beda, dan sesuai aktivitas yang dilakukan.
Kecepatan dari big data, menentukan pengelolaan data. Data yang dihasilkan dengan
kecepatan tinggi membutuhkan pemrosesan yang berbeda dari transaksi data biasa.
3. Volume
Kita telah mengetahui bahwa Big Data menunjukkan ‘volume’ data yang sangat besar, yang
dihasilkan setiap hari dari berbagai sumber seperti platform media sosial, proses bisnis, mesin,
jaringan, interaksi manusia, dll. Data dalam jumlah besar tersebut disimpan di gudang data.
Dalam konteks big data, Anda perlu memproses data dengan volume yang sangat tinggi dengan
kepadatan rendah atau data yang tidak terstruktur. Contoh data feed di Twitter, aliran klik pada
halaman web atau aplikasi seluler. Dalam organisasi, ini berarti sepuluh kali beberapa terabyte
data. Untuk beberapa organisasi lainnya, ini bisa berarti ratusan kali petabyte.
WASPADA! KESALAHAN DALAM MEMBUAT DIAGRAM

Diagram merupakan gambaran yang fungsinya untuk menerangkan atau memperlihatkan suatu
data yang akan disajikan. Bentuk diagram beraneka ragam, bisa berupa diagram garis, batang,
lingkaran dan lain sebagainya. Diagram sangat erat hubungannya dengan visualisasi data, dimana
data sebelumnya yang rumit dan susah dibaca, akan mudah dipahami jika disajikan pada diagram
yang sesuai.
Dalam memvisualkan sebuah data, aspek yang harus diperhatikan yaitu kemudahaan data untuk
dipahami pembaca, oleh sebab itu penting hukumnya untuk mengetahui kesalahan apa saja yang
harus dihindari dalam membuat diagram. Langsung saja simak pada artikel waspada ! kesalahan
dalam membuat diagram berikut.
1. Ukuran Skala Diagram yang Tidak Tepat
Dalam pembuatan diagram, kita bisa membuatnya sendiri dari awal atau menggunakan fitur
pembuat diagram yang tersedia di powerpoint. Ukuran skala diagram yang tidak tepat ini terjadi
ketika Anda menggunakan diagram instan yang tidak sesuai dengan isi data/konten Anda. So,
gunakan diagram yang ukurannya sesuai dengan konten Anda.
2. Penggunaan Warna yang Terlalu Banyak
Kesan indah dan estetik yang dihasilkan dari pemberian warna pada diagram memang tidak
diragukan lagi. Dengan pemberian warna, diagram yang dibuat akan lebih visual. Namun, Anda
tetap harus memperhatikan penggunaanya. Pastikan dalam satu diagram hanya menggunakan
maksimal 3 warna. Jika data yang ditampilkan sangat banyak, dan butuh untuk ditonjokan, a
lternatifnya gunakan warna setingkat lebih tinggi/rendah dari 3 warna yang telah dipilih.
3. Menambahkan Elemen Dekorasi yang Tidak Perlu
Perlu diingat kembali, penggunaan diagram yaitu untuk mempermudah pembaca dalam
memahami data/informasi yang disampaikan. Jika Anda ingin menambahkan elemen dekorasi
untuk mempercantik diagram Anda, tambahkan elemen yang sesuai. Seperti contoh berikut.
4. Diagram Tidak Disertai Label
Seseorang bisa melakukan kesalahan dimanapun dan kapanpun. Pembuatan diagram yang tidak
disertai label, biasanya terjadi pada situasi yang terburu-buru sehingga lupa menambahkan label
penjelasan. So, jangan lupakan label pada grafik Anda ya.
5. Tidak Memperhatikan Arah Baca Diagram
Arah baca manusia bisa dari arah kiri ke kanan (Eropa, Inggris), atau dari arah kanan ke kiri (AS).
Memperhatikan arah baca audiens, dapat mempercepat tersampainya informasi serta
meminimalisir kesalahan pemaknaan.
Sebagai penyaji informasi, tentunya Anda menginginkan data/pesan yang ingin Anda sampaikan
mudah dimengerti bukan? Oleh sebab itu, waspada ! Kesalahan dalam membuat diagram harus
Anda hindari. Semoga informasi sederhana ini bisa membantu Anda untuk membuat diagram
yang lebih baik dan efektif.
GRAFIK POPULER DAN CARA MEMILIH

Visualisasi data identik dengan grafik, bagan atau diagram, dimana keberadaannya digunakan
untuk mnyederhanakan dan menjelaskan data. Jika Anda memilih grafik yang salah, pembaca
Anda akan bingung atau salah menginterpretasikan data. Itulah mengapa sebelum membuat
grafik, penting untuk memutuskan data apa yang ingin Anda visualisasikan dan untuk tujuan
apa. Tujuan dari grafik diantaranya sebagai berikut :
• Untuk membandingkan titik data yang berbeda
• Untuk menunjukkan distribusi data: misalnya, titik data mana yang sering muncul dan mana
yang tidak
• Untuk menunjukkan struktur sesuatu dengan bantuan data
• Untuk mengikuti hubungan antara titik data
Berikut kami jelaskan jenis-jenis bagan yang paling populer beserta tujuan yang dapat Anda capai.
1. Line Chart
Bagan garis menunjukkan bagaimana satu atau beberapa variabel berubah di seluruh titik data.
Jenis bagan ini berguna untuk membandingkan perubahan dalam kumpulan data dari waktu ke
waktu. Misalnya, statistik produksi kue kering per bulan selama periode satu tahun.

2. Histogram
Histogram sering disalah artikan sebagai diagram batang karena kemiripan visualnya, tetapi
tujuan kedua grafik ini berbeda. Histogram menunjukkan distribusi kumpulan data di seluruh
interval kontinu atau periode waktu tertentu. Pada sumbu vertikal bagan ini, Anda dapat melihat
frekuensi, sedangkan pada sumbu horizontal Anda dapat melihat interval waktu.
Tidak seperti histogram, diagram batang tidak menunjukkan interval kontinu; setiap kolom
menampilkan kategorinya sendiri. Lebih mudah untuk menunjukkan jumlah pembelian di tahun-
tahun yang berbeda dengan bantuan diagram batang. Jika Anda ingin mengetahui nilai urutan
($10-100, $101-200, $201-300, dst.) pembelian, lebih baik memilih histogram.
3. Pie Chart
Diagram lingkaran menampilkan bagian dari setiap nilai dalam kumpulan data. Diagram ini
digunakan untuk menunjukkan komponen dari kumpulan data apa pun. Misalnya, berapa
persentase penjualan umum yang dikaitkan dengan setiap kategori produk?

4. Grafik Batang
Grafik batang digunakan untuk menunjukkan dan membandingkan kuantitas data dalam
kategori yang berbeda. Grafik batang memiliki 2 jenis model, yaitu horizontal dan vertikal.
Penggunaan kedua jenis tersebut disesuaikan dengan kebutuhan. Jika kategori data Anda
memiliki nama panjang, paling cocok menggunakan diagram batang horizontal, karena ada
ruang luas di sebelah kiri.
5. Scatter Plot
Plot sebar atau grafik sebar menggunakan titik-titik guna merepresentasikan nilai untuk dua
variabel numerik yang berbeda. Posisi setiap titik pada sumbu horizontal dan vertikal
menunjukkan nilai untuk setiap titik data. Plot sebar digunakan untuk mengamati hubungan
antar variabel.

6. Geo Chart
Grafik geografis adalah grafik yang sederhana. Grafik ini digunakan ketika Anda perlu
menunjukkan distribusi tertentu di seluruh wilayah, negara, dan benua.

Anda mungkin juga menyukai