Anda di halaman 1dari 6

Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.

Visit www.DeepL.com/pro for more information.


TRANSMISI Volume 19 Nomor 1 2023

h ttp :/ / j u rn a l . unmer. ac. id/ index. php/ j tmt

TRANSMISI
ISSN (cetak): 9-772580-228020
ISSN (online): 2580-2283

Simulasi Retak pada Poros Engkol Mesin Diesel Menggunakan Metode


Elemen Hingga
Pradhana Kurniawan 1a , Yusuf Prasetyo Gemilang 2b,*
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang, Jl. Terusan Raya Dieng 62-64,
Malang, 65146, Indonesia
bJurusan Teknik Mesin dan Industri, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5, Malang, 65145, Indonesia
*Email penulis korespondensi: pradhana.kurniawan@unmer.ac.id

ARTI CL E
ABS TRAC T
INFO RMA TIO N

Diterima: 18 Februari 2023 Crankshaft merupakan komponen mesin diesel yang sering mengalami kegagalan
Revisi: 1 Maret 2023 akibat pembebanan fatigue. Crankshaft mesin diesel pada simulasi ini menggunakan
Diterima: 7 Maret 2023 spesifikasi performa 140 cv (cheveaux vapeur) pada putaran mesin 4000 rpm dan
Diterbitkan: 15 Maret 2023 displacement 1963m3 . Crankshaft mengalami kerusakan pada crank pin dan main
bearing cap. Kegagalan terjadi setelah kendaraan ini menempuh jarak 180.000 km
dan melalui perbaikan selama 8 tahun penggunaan. Kegagalan poros engkol adalah
akar penyebab kerusakan internal pada mesin pembakaran. Berdasarkan hasil
simulasi pada crankshaft mesin diesel 4 silinder dengan metode elemen hingga
menggunakan software ANSYS Workbench 18.1 didapatkan hasil tegangan
ekuivalen (von mises) dengan nilai tegangan maksimum sebesar 445,72 MPa.
Konsentrasi tegangan pada poros engkol akan mengakibatkan inisiasi retakan yang
dapat merambat dan mengakibatkan patahnya poros engkol. Konsentrasi tegangan
terletak pada badan fillet crankshaft dimana bagian ini sangat rentan retak dan patah
jika desain fillet tidak sesuai atau jika terjadi kesalahan pada saat crankshaft pada
proses permesinan awal. Konsentrasi tegangan pada titik tertentu juga dapat
disebabkan oleh kesalahan pada saat proses fabrikasi

Kata kunci: simulasi, mesin diesel, poros engkol, metode elemen hingga

ABSTRAK
Crankshaft merupakan salah satu komponen mesin diesel yang sering mengalami
kegagalan karena pembebanan fatigue. Crankshaft mesin diesel pada simulasi ini
menggunakan memiliki spesifikasi performa 140 cv (cheveaux vapeur) pada putaran
mesin 4000 rpm dan displacement 1963m3 . Poros engkol mengalami kerusakan
pada pin engkol dan main bearing cap. Kegagalan tersebut terjadi setelah kendaraan
ini menempuh jarak 180.000 km dalam pemakaian dan melalui perbaikan selama 8
tahun pemakaian. Kegagalan poros engkol merupakan akar penyebab kerusakan
internal pada mesin pembakaran. Berdasarkan hasil simulasi pada poros engkol
mesin diesel 4 silinder dengan metode elemen hingga menggunakan software
ANSYS Workbench 18.1, diperoleh hasil tegangan ekuivalen (von mises) dengan
nilai tegangan maksimum sebesar 445,72 MPa. Konsentrasi tegangan yang ada di
poros engkol akan menghasilkan inisiasi retakan yang dapat merambat dan
mengakibatkan patahnya poros engkol. Konsentrasi tegangan terletak pada badan
fillet crankshaft dimana bagian ini sangat rentan retak dan patah jika desain fillet
tidak sesuai atau jika terjadi kesalahan pada saat crankshaft dalam proses pemesinan
awal. Konsentrasi tegangan pada titik tertentu juga dapat disebabkan oleh kesalahan
pada s a a t proses fabrikasi.

DOI: 10.26905/jtmt.v19i1.9800 Kata Kunci: simulasi, mesin diesel, poros engkol, metode elemen hingga

2023 Unmer. Semua hak cipta dilindungi undang-undang

37
TRANSMISI Volume 19 Nomor 1 2023

1. Pendahuluan crankshaft karena tegangan maksimum yang


dihasilkan pada silinder sangat tinggi [3]. Kegagalan
Mesin diesel adalah mesin pembakaran dalam juga dapat disebabkan oleh umur komponen yang
yang membakar campuran udara dan bahan bakar sudah melebihi batas [4].
dalam sebuah silinder. Mesin diesel memiliki sistem
yang mirip dengan mesin bensin yang digunakan
pada sebagian besar mobil. Mesin diesel adalah
mesin bolak-balik, digerakkan oleh piston yang
bergerak secara lateral. Bagian-bagian pada mesin
diesel mayoritas sama dengan mesin bensin, namun
mesin diesel memiliki bobot yang lebih besar dan
memiliki kekuatan yang tinggi untuk menahan gaya
dinamis yang besar dari tekanan pembakaran yang
tinggi. Mesin diesel memiliki komponen penyusun,
seperti kepala silinder, piston, karter, exhaust blow,
injektor, dan poros engkol.
Crankshaft adalah komponen mesin diesel
dengan geometri yang kompleks pada mesin
pembakaran dalam, yang mengubah gerak bolak-
balik piston menjadi gerak putar atau rotasi.
Crankshaft merupakan komponen mesin yang
memiliki nilai tegangan yang tinggi dan kegagalan
biasanya terjadi karena adanya kelelahan (M.Srihari,
2016). Crankshaft pada mesin diesel ini terdapat
pada kendaraan tertentu yang memiliki spesifikasi
performa 140 cv (cheveaux vapeur) pada putaran
mesin 4000 rpm dan displacement 1963m3.
Crankshaft mengalami kegagalan pada bagian
crankpin dan main bearing cap. Kegagalan tersebut
terjadi setelah kendaraan ini menempuh jarak
180.000 km dalam penggunaan dan melalui
perbaikan selama 8 tahun penggunaan [1].
Kegagalan poros engkol adalah akar penyebab
kerusakan internal pada mesin pembakaran.
Kelelahan adalah fenomena yang disebabkan oleh
pembebanan berulang dengan tingkat tegangan yang
lebih rendah dari kekuatan luluh atau kekuatan
ultimate material [1]. Patahnya poros dimulai pada
titik di mana terdapat konsentrasi tegangan yang
tinggi yang disebabkan oleh desain poros yang salah.
Konsentrasi tegangan pada titik tertentu juga dapat
disebabkan oleh kesalahan pada saat proses
fabrikasi. Penyebab patahnya poros dapat dilihat
secara makroskopis maupun mikroskopis.
Penyebabnya dapat dilihat dari tanda-tanda yang
terlihat pada bentuk patahan. Distorsi yang terlihat
pada patahan dapat mengindikasikan terjadinya
deformasi plastis karena melebihi kekuatan luluh [2].
Pemilihan material yang kurang tepat dapat
menyebabkan penurunan performa komponen
38
TRANSMISI Volume 19 Nomor 1 2023

Retak pada poros engkol terletak di area yang


memiliki konsentrasi tegangan yang tinggi. Retak
tersebut akan merambat pada crankpin hingga
terjadi patah akhir. Dengan menganalisa penyebab
kegagalan crankshaft, maka dapat dilakukan
simulasi dengan tujuan untuk mengetahui distribusi
tegangan yang terjadi pada crankshaft.

2. Metodologi Penelitian
2.1. Bahan Poros Engkol

Material poros engkol harus memiliki kekuatan


dan keuletan yang tinggi, umumnya terbuat dari
baja, baja tuang, atau baja tempa. Crankshaft yang
dianalisa menggunakan material SAE/AISI 4340.
Material tersebut memiliki sifat mekanik dengan
Densitas 7870kg/m3; Modulus Young 20000 MPa;
Poisson Ratio 0.29; Kekuatan tarik 930 - 1080 MPa;
Kekuatan luluh 740 MPa; Perpanjangan 12% [1].

2.2. Metode Elemen Hingga

Metode elemen hingga merupakan metode


numerik yang dapat digunakan sebagai solusi akurat
untuk masalah teknis yang kompleks. Metode ini
banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah
teknik dan matematika dari fenomena fisik. FEM
digunakan untuk memprediksi tegangan, deformasi
dan patahan yang terjadi dengan langkah-langkah
seperti mendesain, menentukan mesh, memberikan
gaya/beban hingga mengeksekusi dan mendapatkan
hasil simulasi [5].
Simulasi dilakukan pada poros engkol untuk
mengetahui tegangan yang terjadi dengan
menggunakan perangkat lunak ANSYS Workbench
18.1. Selama simulasi, poros engkol diberikan
momen maksimum sebesar 320
N.m. Analisis yang diperoleh dari simulasi
menunjukkan hasil tegangan dan deformasi ketika
momen maksimum diberikan. Hasil analisis tersebut
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan
dimana konsentrasi tegangan terjadi yang
merupakan awal dari inisiasi retak.
Meshing adalah proses membagi komponen yang
akan dianalisis menjadi elemen-elemen kecil atau
diskrit. Semakin baik kualitas mesh, semakin tinggi
tingkat konvergensinya.

39
TRANSMISI Volume 19 Nomor 1 2023

Gambar 1. Desain Poros Engkol dan Proses Meshing

Gambar 2. Posisikan Momen pada Poros Engkol

poros dimulai
3. Hasil dan Pembahasan
pada titik di mana terdapat konsentrasi tinggi
3.1. Setara dengan Stres Von Misses
Gambar 3 menunjukkan hasil simulasi poros
engkol pada tegangan ekuivalen (von mises).
Tegangan maksimum ditunjukkan dengan warna
merah pada poros engkol dengan hasil 445,72 MPa,
dan tegangan minimum ditunjukkan dengan warna
biru dengan hasil 3,1489 × 10-5 MPa. Simulasi
menunjukkan lokasi di mana konsentrasi tegangan
terjadi pada poros engkol. Bagian yang memiliki
konsentrasi tegangan adalah lokasi yang rentan
terhadap inisiasi retak.
Retak akan dimulai pada bagian yang menjadi
konsentrasi tegangan. Pada bagian tersebut, retakan
dapat merambat dan menyebabkan patahnya poros
engkol hingga terjadi kegagalan pada mesin diesel,
hal ini sejalan dengan pendapat dari ASM Handbook
Failure Analysis and Prevention yaitu, Fraktur pada
40
TRANSMISI Volume 19 Nomor 1 2023

stres. Retak pada poros engkol juga disebabkan oleh


konsentrasi tegangan yang terus menerus dan
mengakibatkan kelelahan permukaan. Kekuatan
material yang sebenarnya selalu lebih rendah dari
nilai teoritis karena sebagian besar material
mengandung retakan kecil yang menyebabkan
konsentrasi tegangan [4].

41
TRANSMISI Volume 19 Nomor 1 2023

Gambar 3. Tegangan ekuivalen (von Mises) pada poros engkol

4. Kesimpulan mengakibatkan patahnya poros engkol. Konsentrasi


tegangan terletak pada web fillet crankshaft dimana
Berdasarkan simulasi pada crankshaft mesin bagian ini sangat rentan mengalami keretakan dan
diesel 4 silinder dengan metode elemen hingga patah jika desain fillet tidak sesuai atau jika terjadi
menggunakan software ANSYS Workbench 18.1, kesalahan pada saat crankshaft pada proses
didapatkan hasil tegangan ekuivalen (von mises) permesinan awal. Konsentrasi tegangan pada titik
dengan nilai tegangan maksimum sebesar 445.72 tertentu juga dapat disebabkan oleh kesalahan pada
MPa. Konsentrasi tegangan yang terdapat pada poros saat proses fabrikasi [2].
engkol akan mengakibatkan inisiasi retakan yang
dapat merambat dan

Metode," IOP Conf. Ser. Mater. Sci.


Referensi
Eng., vol. 494, no. 1, 2019.
[4] F. Mujahidin dan Andoko, "Analisis
[1] M. Fonte, M. Freitas, dan L. Reis, Tegangan pada Pick-up Gandar
"Analisis kegagalan diesel yang Belakang dengan Metode Elemen
rusak Hingga," IOP Conf. Ser. Mater. Sci.
poros engkol motor," Eng. Gagal. Anal., Eng., vol. 494, no. 1, 2019.
vol. 102, no. Januari, pp. 1-6, 2019. [5] P. P. N. Mawangi dan Andoko,
[2] D. B. Brickman, "Analisis dan "Analisis Kegagalan Rocker Arm
pencegahan kegagalan tutup pena," Am. pada Mesin Diesel Menggunakan
Soc. Mech. Eng, 1997. Metode Elemen Hingga," IOP Conf.
[3] S. Efendi dan Andoko, "Desain dan Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 494, no.
Simulasi Retak pada Poros Engkol 1, 2019.
Mesin Empat Silinder Menggunakan
Elemen Hingga

42

Anda mungkin juga menyukai