SKRIPSI
Oleh
NIM : 151434051
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
selalu memberkati penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk orang tua
yang selalu mendukung dan mendoakan setiap apa yang penulis kerjakan dan
butuhkan. Untuk teman teman yang ikut serta membantu penelitian ini saya
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat kasih dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta penyusunan
skripsi yang berjudul “UJI KUALITAS AIR SUNGAI OPAK–OYO DI
KABUPATEN BANTUL BERDASARKAN INDEKS PENCEMARAN”.
Pencapaian penulis sampai sejauh ini tak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan, semangat dan harapan untuk berjuang menyelesaikan studi.
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan pertolonganNya bagi penulis
selama ini dari awal perencanaan penelitian, hingga akhir penulisan skripsi
sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Bpk. Sudiro dan Ibu Ngatini, selaku orang tua yang selalu memberikan
dukungan motivasi, materi dan spiritual kepada penulis.
3. Puspita Ratna Susilawati, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang
mendampingi penulis dengan sabar memberikan pengarahan, kritik dan saran
dalam penulisan tugas akhir ini.
4. Dr. Yohanes Harsono S.Pd.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
5. Dr. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma.
6. Dosen-dosen penguji yang memberi masukan kritik dan saran kepada penulis
skripsi ini.
7. Seluruh dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu kepada penulis.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151434051
ABSTRAK
Sungai Opak-Oyo merupakan sungai yang terbentuk dari aliran Sungai Opak
dan Sungai Oyo. Aliran Sungai Opak melintasi daerah perkotaan dan Sungai Oyo
melintasi daerah pegunungan. Karakteristik daerah yang dialiri sungai Opak dan
Sungai Oyo menjadikan aliran Sungai Opak-Oyo memiliki potensi adanya
pencemaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas dan kondisi air
Sungai Opak-Oyo berdasarkan baku mutu air kelas II dan Indeks Pencemaran.
Penelitian dilakukan pada bulan April sampai bulan Juli 2019 dengan
penentuan titik lokasi pengambilan sampel yaitu sebanyak 5 titik di sepanjang aliran
Sungai Opak-Oyo. Purposive sampling digunakan sebagai dasar dalam penentuan
titik lokasi pengambilan sampel dan setiap titik lokasi dilakukan pengambilan sampel
sebanyak 3 kali. Parameter yang yang diuji yaitu TSS, pH, DO, BOD, COD, Fosfat
dan Nitrat. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan baku mutu air kelas II
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 dan Indeks Pencemaran
menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003.
Hasil analisis kualitas air Sungai Opak-Oyo dibandingkan dengan baku mutu
air kelas II menurut PP Nomor 82 Tahun 2001, parameter TSS tidak memenuhi baku
mutu air kelas II, sedangkan parameter pH, DO, BOD, COD, Fosfat dan Nitrat telah
memenuhi baku mutu air kelas II. Untuk hasil analisis kondisi air Sungai Opak-Oyo
berdasarkan Indeks Pencemaran dari KepMen LH Nomor 115 Tahun 2003 termasuk
dalam kategori tercemar ringan dengan hasil perhitungan indeks pencemaran di 5 titik
pengambilan sampel menunjukan nilai >5.
Kata Kunci : Sungai Opak-Oyo, Kualitas Air, Baku Mutu Kelas II, Indeks
pencemaran.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151434051
ABSTRACT
Opak-Oyo River is made by the flow of Opak River and Oyo River. Flow of
Opak River is in city area and Oyo River is in the mountain. Characteristic of Opak
Rover and Oyo River make Opak -Oyo River have a pollution potential. The objective
of this research is to analyze the quality and condition of water in Opak-Oyo River
based on water quality class II and pollution index.
This research was held in April until July 2019. It has five locations of taking
sample along Opak-Oyo River. Purposive sampling was used as a fundamental to
determined the location for sampling and the sampling was repreat for three times.
As parameter, it tested TSS, pH, DO, BOD, COD, Fosfat and Nitrat. The data result
analized with descriptive based on PP No. 82 tahun 2001 and Pollution index in
KepMen LH No. 115 Tahun 2003.
The result of water quality of Opak-Oyo River analysis compares with the
water quality class II in PP no. 82 Tahun 2001, TSS parameter does not acceptable,
then pH, DO, BOD, COD Fosfat and Nitrat parameter are acceptable. The analysis
result of water in Opak Oyo River based on Pollution index is in polluted with
pollution index >5 in all of five location.
Keyword : Opak Oyo River, Water quality, Quality in class II, Pollution index
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentunya memerlukan air dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan
manusia, hal tersebut akan memberikan dampak terkait dengan kualitas air
2008)
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia
(Murtianingtyas, 2006)
tersebut. Sungai Opak-Oyo berasal dari sungai Opak dan Sungai Oyo.
Desa Sriharjo sebagai tempat awalnya dua aliran sungai dari Sungai Opak
dan Sungai Oyo bertemu, sedangakan hilir sungai Opak Oyo berada di
oleh arus aliran air sungai hingga masuk dalam Sungai Opak-Oyo. Hal
air sungai dan kondisi air Sungai Opak-Oyo yang terbentuk dari aliran
Sungai Opak dan Sungai Oyo. Perbedaan fisik air aliran Sungai Opak
jernih daripada Sungai Oyo. Hal ini karena adanya perbedaan daerah yang
dialiri oleh sunai Opak dan Sungai Oyo. Ketika musim penghujan aliran
Sungai Oyo lebih deras dari pada Aliran Sungai Opak, karena Sungai Oyo
ini lebih besar daripada Sungai Opak dan Sungai Oyo juga berasal dari
SLHD di Yogyakarta tahun 2017, Sungai Opak dan Sungai Oyo tidak ada
pemantauan / monitoring. Tetapi data kualitas sungai air Sungai Opak dan
Sungai Oyo terbaru yaitu pada tahun 2016, diterbitkan oleh Badan
menunjukan data kualitas air dalam ruang lingkup secara besar yaitu dari
Sungai Oyo, Sungai Gadjah Wong dan lain-lain. Penelitian ini mengkaji
kualitas aliran sungai dalam lingkup kecil dimana aliran sungai yang diuji
yaitu dari aliran Sungai Opak dan Sungai Oyo yang menjadi satu di
sepanjang alirannya.
Penelitian terkait sungai Opak ini pernah di lakukan oleh Aisyah (2018).
BOD, COD, Amonial terhadap kualitas air Sungai Opak. Terdapat titik
tetapi titik tersebut hanya dibagian hilir aliran sungai yang terletak di
penentuan titik dimana penentuan titik dalam penelitian ini yaitu berfokus
penelitian ini memiliki parameter uji kandungan air yang lebih banyak
disebutkan, penelitian ini ingin mengetahui baku mutu air aliran Sungai
Kualitas Air dan Pengendalian Air. Acuan untuk baku mutu air
informasi standar angka untuk memenuhi setiap kelas baku mutu air
tersebut. Selain untuk mengetahui baku mutu air, penelitian ini ingin
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kualitas air Sungai Opak-Oyo telah memenuhi baku mutu air
Air?
C. Tujuan masalah
bertujuan untuk;
Air.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti :
Pencemaran
2. Bagi Masyarakat :
3. Bagi Pendidikan :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pencemaran sungai
bahan baku air minum bagi sejumlah kota di sepanjang alirannya. Sungai
dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air bagi
2016).
membuah limbah, baik padat maupun cair sebagai hasil dari kegiatan
dan usaha-usaha lainya. Buangan berbagai jenis limbah dan sampah yang
perairan, baik yang dapat teruai maupun yang tidak dapat teruai, akan
Jika beban yang diterima oleh sungai tersebut melampaui ambang batas
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maka kualitas sungai tersebut harus dijaga pencemaran, antara lain melalui
air sungai dan memperketat aturan baku mutu limbah, dan penegak hukum
Pencemaran air terjadi bila ada suatu bahan atau keadaan (misalnya panas)
suatu tingkat tertentu sehingga tidak memenuhi baku mutu atau tidak
10
ekosistem.
maka kualitas badan air harus dijaga sesuai dengan baku mutu air yang
2001.
memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfer berupa hujan.
yang berasal dari industri, tumah tangga dan pertanian (Sasongko, 2006).
pertanian biasanya terdiri atas padat bekas tanaman yang bersifat organis,
11
tingkat yang tidak berbahaya di dalam air melalui proses dekomposisi oleh
diklasifikasikan ke dalam:
12
3. Air Sungai
Air sungai dicirikan dengan arus yang searah dan relatif kencang,
oleh waktu, iklim dan pola drainase. Perairan sungai biasanya terjadi
sungai sehingga kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga
variabel tersebut.
dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan perbedaan suhu air. Kecepatan arus
dan pergerakan air sangat dipengaruhi oleh jenis bentang alam, jenis
batuan dasar dan curah hujan. Semakin rumit bentang alam, semakin besar
ukuran batuan dasar dan semakin tinggi curah hujan, pergerakan air
semakin kuat dan kecepatan arus semakin tinggi. Sedimen penyusun dasar
sungai memiliki ukuran yang bervariasi. Peredaan jenis sedimen dasar ini
dasar sungai. Sedimen dasar sungai dapat diklarifikasi menjadi batu kali
4. Kualitas Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kualitas air adalah kondisi kualitas air yang diukur atau diuji
Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini
2010 yang biasanya dituangkan dalam bentuk penyataan atau angka yang
air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain dalam
air yang mencakup kualitas fisik, kimia dan biologis (Effendi, 2003).
dapat diamati secara visual atau kasat mata. Parameter fisik adalah
kekeruhan, kandungan partikel atau padatan, warna, rasa, bau, suhu dan
kimia dalam air seperti kandungan oksigen, bahan organik (BOD, COD,
air, seperti bakteri, virus dan mikroba patogen lainnya. Sebagai acuan
dalam kondisi tersebut yaitu baku mutu air yang diatur dalam Permenkes
14
pencemaran air yang menetapkan mutu air ke dalam empat kelas yaitu
15
berdasarkan kondisi
alamiah
DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas
minimum
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
Fosfat mg/L 0,2 0,2 1 5
Nitrat mg/L 10 10 20 20
peruntukannya masing masing dan setiap baku mutu air dengan kelas dan
beda pula.
6. Indeks Pencemaran
dimana :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang digunakan.
Pencemaran Air.
atau nilai maksimum Cim ( missal untuk DO, maka Cim merupakan nilai
DO jenuh). Dalam kasus ini nilai Ci/Lij hasil pengukuran digantikan oleh
(Ci/Lij)baru =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Jika nilai aku Lij memiliki rentang yang seperti nilai DO dan pH,
(Ci/Lij)baru =
Jika nilai aku Lij memiliki rentang yang seperti nilai DO dan pH,
(Ci/Lij)baru =
dengan mencari nilia Ci/Lij rata – rata dan nilai Ci/Lij. M untuk
maksimum dari keseluruhan nilai Ci/Lij unutk setuiap segmen. Nilai Pij
Pij =
18
Nilai Keterangan
Memenuhi baku mutu
0 ≤ Pij ≤
(kondisi baik)
1 < Pij ≤ 5,0 Cemar ringan
5,0 < Pij ≤ Cemar sedang
10 > Pij Cemar berat
a. Parameter fisika
dan TSS. TSS terdiri atas material anorganik, organik serta sisa
sisa kejadian vulkanik ini yaitu dari hasl reaksi kimia (mangan ; besi
berasal dari darat atau udara akibat dari curah hujan dan perpindahan
19
Edward 2003).
b. Parameter Kimia
1) pH (Derajat Keasaman)
sebagai sumber air sungai secara alami yang bersifat asam (pH di
dari air hujan dapat turun menjadi 4,0 – 5,0 dan termasuk dalam
20
pemukiman tersebut dapat terdiri atas tinja, air kemih dan bungan
2) DO (Dissolved Oxygen)
dalam volume air tertentu pada suatu suhu dan tekanan atmosfer
mengakibatkan kematian.
21
yang masuk.
22
di sekitar sungai yaitu seperti daun yang jatuh di aliran sungai lalu
tinggi, jika banyak daun / banyak bahan organik lainnya yang jatuh
sungai dan nilai BOD akan semakin kecil, jika hanya sedikit bahan
bahan organik yang terkandung dalam air. Hal ini karena bahan
bahan organik baik yang mudah diurai maupun yang kompleks dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5) Nitrat
Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil.
24
yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar nitrat-
6) Fosfat
transfer energi dari luar ke dalam sel organisme, karena itu fosfat
dan nitrat (Effendi, 2003). Fosfat dapat berasal dari detergen dalam
limbah cair dan pestisida serta insektisida dari lahan pertanian, dari
25
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini dapat di lihat dalam tabel
2.4.
26
kualitas air yang digunakan, penentuan titik lokasi dan parameter yang
titik dan paramter yang diteliti yaitu TSS, pH, DO, BOD, COD, Fosfat dan
yang diteliti dimana penelitian ini meneliti kualitas air Sungai Opak-Oyo
di Kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
9. Kerangka berfikir
Opak dan Sungai Oyo. Sungai Opak mengalir melintasi area perkotaan
ada data yang mengungkapkan kualitas air Sungai Opak dan Sungai
Oyo dalam lingkup besar. Belum ada data yang menyebutkan kualitas
BOD,COD, nitrat dan fosfat untuk dianalisa berdasarkan aku mutu air
Sungai Opak-Oyo
Observasi
(Penentuan titik lokasi pengambilan sampel)
Parameter Yang Diamati TSS, pH, DO, BOD, COD, Fosfat Dan
Nitrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
10. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Sungai Opak–Oyo ini terbentuk dari aliran Sungai Opak dan aliran
Sungai Oyo yang bertemu di suatu titik sehingga menjadi satu aliran. Sungai
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
warga dan lahan pertanian. Hulu dari Sungai Opak–Oyo ini yaitu dari
pertemuan awal Sungai Opak dan Sungai Oyo yang berlokasi di Desa
31
C. Batasan penelitian
Pedoman Penentuan Status Mutu Air, dan penentuan status baku mutu air
dan Pengendalian Air di kelima titik lokasi yang ditentukan sepanjang Sungai
Opak–Oyo.
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah botol sampel, cool box,
GPS, Kamera. Untuk parameter yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
mencakup Parameter Fisik dan Kimia seperti TSS (Total Suspended solid),
E. Cara kerja
32
2. Penentuan Lokasi
Tempuran air Sungai Opak dan Sungai Oyo hingga akhir titik yang
7°57'37.14"S
2 OO 2 Nambangan, Seloharjo, Pundong, 110°21'7.49"T
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
7°58'33.45"S
3 OO 3 Soko, Seloharjo, Pundong, Bantul, 110°20'40.62"
Daerah Istimewa Yogyakarta
7°58'52.80"S
4 OO 4 Biro, Seloharjo, Pundong, Bantul,
110°19'43.13"T
Daerah Istimewa Yogyakarta
8° 0'5.90"S
Jelapan, Seloharjo, Pundong
5 OO 5
,Bantul, Daerah Istimewa 110°19'2.45"T
Yogyakarta
Ket : OO 1 – 5, sebagai kode Sungai Opak-Oyo lokasi 1 - 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
34
hujan
5. Debit air
meningkat ketika
hujan
6. Debit air
berkurang ketika
tidak hujan
7. kedalamn air ≤
2 meter
Soko, Seloharjo, 1. Adanya
Pundong, Bantul, penambangan
Daerah Istimewa pasir
Yogyakarta 2. Jenis substrat
jenis substrat di
tengah sungai
pasir berlumpur
dan pinggir
sungai berlumpur
3. Arus deras
ketika musim
penghujan dan
tenang ketika
kemarau
4. Air jernih
ketika hujan dan
keruh ketika
hujan
5. Debit air
meningkat ketika
hujan
6. Debit air
berkurang ketika
tidak hujan
7. Keladaman air
3 - 4 meter
Biro, Seloharjo, 1. Adanya
Pundong, Bantul, penambangan
Daerah Istimewa pasir
Yogyakarta 2. Jenis sustrat di
tengah aliran
sungai pasir dan
pinggir sungai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berlumpur
3. Arus lambat
ketika kemarau
dan penghujan
4. Air keruh
ketika hujan dan
jernih ketika
tidak hujan
5. Debit air
meningkat ketika
hujan
6. Debit air
berkurang ketika
tidak hujan
7. Kedalaman air
5 – 6 meter
Jelapan, 1. Tidak Ada
Seloharjo, penambangan
Pundong ,Bantul, pasir
Daerah Istimewa 2. Ada aktivitas
Yogyakarta permainan Kano
3. Jenis substrat
di tengah sungai
dan pinggir
sungai berlumpur
4. Air keruh
ketika hujan dan
jernih ketika
tidak hujan
5. Debit air
meningkat ketika
hujan
6. Debit air
berkurang ketika
tidak hujan
7. Kedalaman air
6 – 7 meter
36
Titik pertama dimulai dari titik awal dua aliran sungai tersebut
Pada titik pertama diambil setelah adanya pertemuan Sungai Opak dan
37
aliran Sungai Winogo, sehingga titik yang ditentukan hanya lima titik
aliran sungai dalam kondisi air yang masih terkena arus sungai.
dalam air sungai dan searah dengan arus sungai tersebut. Berikut
sungai, lalu tutup botol dibuka dalam air dan dibiarkan hingga botol
terisi penuh, setelah penuh tutup botol ditutup rapat dan pastikan
dalam botol tidak terdapat gelembung. Botol sampel yang telah terisi
penuh dimasukkan dalam cool box yang telah terisi es dan di bawa
air dan total sampel yang diperoleh dari 5 titik yang telah ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sungai disimpan dalam cool box yang terisi dengan es untuk menjaga
dilihat pada tabel 3.2, sedangakan untuk Uraian metode dapat dilihat
pada lampiran 9.
Analisis nilai baku mutu air kelas II Sungai Opak-Oyo dianalisis secara
kualitas air yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu parameter TSS, BOD,
COD, DO, pH, Nitrat, dan Fosfat (PO4-P), sedangakan untuk penentuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pencemaran (IP) dari Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115
yang digunakan.
Pencemaran Air.
Apabila nilai yang diperoleh bernilai >1 maka dihitung nilai baru
40
nilai maksimum Cim ( missal untuk DO, maka Cim merupakan nilai DO
jenuh). Dalam kasus ini nilai Ci/Lij hasil pengukuran digantikan oleh Ci/Lij
(Ci/Lij)baru =
Jika nilai aku Lij memiliki rentang yang seperti nilai DO dan pH, untuk
(Ci/Lij)baru =
Jika nilai aku Lij memiliki rentang yang seperti nilai DO dan pH, untuk
(Ci/Lij)baru =
dengan mencari nilia Ci/Lij rata – rata dan nilai Ci/Lij. M untuk maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dari keseluruhan nilai Ci/Lij unutk setuiap segmen. Nilai Pij diketahui dengan
persamaan Pij :
Pij =
BAB IV
Kualitas air Sungai Opak-Oyo dianalisis berdasarkan baku mutu air kelas II
air dan pengendalian pencemaran air. Pemilihan baku mutu air kelas II, agar
warga sekitar.
yaitu TSS, pH, DO, BOD, COD, Fosfat dan Nitrat. Semua parameter diuji dan
Tabel 4.1 Hasil Analisa kualitas air di Sungai Opak – Oyo berdasarkan baku
mutu air kelas II
Kriteria
Sampel ke- Rata -
Mutu
Parameter Lokasi Rata Keterangan
Air
1 2 3 II
154 149 136 146,33
1 Tidak
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
memenenuhi
150 136 151 145,66 50
TSS 2 standar baku
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
mutu air
130 216 313 219
3 kelas II
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
44
Dari hasil perhitungan tabel 4.1, kandungan TSS menunjukan angka yang
melebihi standar baku mutu air kelas II dengan nilai hasil perhitungan TSS yaitu
145,66 mg/L – 235,67 mg/L. Untuk perhitungan nilai kandungan pH, DO, BOD,
COD, Fosfat dan Nitrat terlah memenuhi standar baku mutu air kelas II dengan
nilai hasil perhitungan pH berkisar 7,6 – 7,76, nilai hasil perhitungan DO yaitu
6,9 mg/L – 7,5 mg/L, nilai hasil perhitungan BOD berkisar 1,13 mg/L – 2,46
mg/L, nilai COD berkisar antara 10,63 mg/L – 21,83 mg/L, nilai fosfat 0,107
mg/L – 0,172 mg/L dan nilai perhitungan nitrat yaitu 6,54 mg/L – 7,42 mg/L.
45
dengan standar baku mutu air kelas II dimana nilai standar baku mutu
subsrat pasir atau substrat berlumpur. Pada substrat pasir atau pasir
46
mg/L dipengaruhi oleh arus air yang deras akibat dari adanya curah
mg/L dan lokasi 2 sebesar 145,66. Hal ini karena ada beberapa
kesamaan diantaranya yaitu arus air yang deras, jenis substrat yaitu
tinggi dengan nilai kandungan pada lokasi 3 yaitu 219 mg/L dan
lokasi 4 yaitu 235,67 mg/L. Pada lokasi 3 arus cukup deras tetapi
47
lebih rendah daripada aliran arus pada lokasi 3, tetapi pada lokasi 4
sampa yang mengendap di bagian tepi sungai, serta pada bagian tepi
besar daripada nilai kandungan TSS di lokasi 1 dan 2 serta lebih kecil
48
2. pH (Derajat Keasaman)
49
(Vagnetti, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
tersebut dapat dilihat juga dengan letak rumah warga sekitar yang
Hal tersebut juga diperkuat oleh perkataan dari Mbak Lucia yang
ada kegiatan warga sekitar dalam hal membuang sampah atau limbah
rumah tangga di sekitar sungai dan hal tersebut berawal dari tahun
51
tersebut.
3. DO (Dissolved Oxygen)
oksigen terlarut dengan hasil perhitungan yaitu berkisar 6,9 mg/L – 7,5
mg/L. Hasil perhitungan tersebut melebihi batas baku mutu air kelas II
perairan yang baik dan rendah tingkat pencemarannya (Ali dkk, 2013)
52
(1967) dalam Muriasih (2012). Hal ini terbukti dari hasil pengukuran
lokasi lainnya hal ini karena pada lokasi 1 aliran arus air tinggi,
dengan lokasi 2 dan 3 dimana aliran arus air di lokasi tersebut cukup
53
sampel dilakukan pada siang hari dan kondisi air di 5 lokasi terbilang
dalam air dan semakin tinggi suhu air, maka semakin rendah tinggat
dalam sungai Opak-Oyo masih dalam ambang batas baku mutu air
mempunyai kadar BOD 0,5 – 7,0 mg/L (Jeffries dan Mills, 1996) dan
54
besar dengan kisaran hasil yang diperoleh yaitu 1,13 mg/L-2,40 mg/L.
Hal ini dapat di pengaruhi oleh banyak sedikitnya bahan organik yang
biologi oleh mikrobia aerob. Bahan organik tersebut dapat berasal dari
warga sekitar sungai yaitu dengan Pak Badrun dan Mbak Lucia,
55
kandungan BOD tersebut hanya dari bahan organik dari hewan yang
akan berkurang.
56
mengalami penurunan debit air ketika musim kemarau. Hal ini sangat
kandungan COD dari hasil pengukuran lebih tinggi dari pada nilai
besar dari pada oksidasi secara biologis. Perairan yang memiliki nilai
57
dan air. Dari hasil wawancara yang dapat disimpulkan bahwa di aliran
58
berasal dari tumbuhan atau hewan yang ada disekitar Sungai Opak-
terbawa oleh Sungai Opak ataupun Sungai Oyo dan masuk ke dalam
Dilihat dari gambar 4.5 untuk hasil nilai tertinggi yaitu pada
6. Nitrat
59
nilai yang tidak jauh berbeda dengan kisaran angka 6,54 mg/L-7,4
dari data wawancara dengan Pak Badrun dan Mbak Lucia. Sumber
60
di pinggir Sungai Opak untuk kolam ikan. Serta warga di Dusun Klapu
(Rahman, dkk 2016). Hal ini sesuai dengan Sungai Opak-Oyo dimana
7. Fosfat
tersebut tidak melebihi ambang batas baku mutu air kelas II dengan
Tahun 2001. Hasil pengukuran fosfat dengan nilai 0,107 mg/L – 0,172
61
Opak-Oyo masih dalam kondisi alami, dimana kadar fosfat total pada
2010). Dalam hal ini jarak pertanian sekitar Sungai Opak-Oyo berkisar
62
sesuai dengan ketetapan KepMen LH No. 115 Tahun 2003, status mutu air Sungai
pH, DO, BOD, COD, Nitrat dan Fosfat. Baku mutu yang digunakan mengacu
kriteria mutu air kelas II pada Peraturan Pemerintah Nomer 82 Tahun 2001
63
Dari hasil perhitungan indeks pencemaran gambar 4.8 terjadi fluktuasi dari
lokasi 1 sampai lokasi 5. Pada lokasi 1, nilai indeks pencemaran yaitu 2,42 dan
nilai sama dengan nilai pada lokasi 2 dengan nilai 2,42. Perhitungan tersebut
dipengaruhi oleh tingginya kandungan TSS pada ke 2 lokasi tersebut, dengan hasil
perhitungan TSS lokasi 1 sebesar 146,33 mg/L dan lokasi 2 sebesar 145,66 mg/L.
memiliki kelipatan nilai 3 kali lipat dari ambang batas baku mutu air kelas II yaitu
64
Pada lokasi 3 dan 4 memiliki nilai indeks pencemaran yang hampir sama
yaitu 3,06 dan 3,16. Hasil tersebut melebihi nilai indeks pencemaran pada lokasi
tersebut. Hasil nilai perhitungan TSS yang lebih tinggi dari pada lokasi 1 dan
lokasi 2, hasil perhitungan nilai kandungan TSS lokasi 3 sebesar 219 mg/L dan
pengaruhi oleh yang jenis substrat berlumpur, sedangkan pada lokasi 4 hanya di
berlumpur. Untuk lokasi 5 memiliki nilai lebih rendah dari lokasi 3 dan lokasi 4
tetapi memiliki nilai lebih tinggi dari pada lokasi 1 dan lokasi 2. Hasil nilai indeks
pencemaran di lokasi 5 yaitu 2,85. Tingginya nilai indeks pencemaran pada lokasi
perhitungan kandungan TSS yaitu 193,33 mg/L. Hasil tersebut lebih tinggi
daripada lokasi 1 dan lokasi 2 tetapi lebih rendah daripada lokasi 3 dan lokasi 4.
KepMenLH No. 115 Tahun 2003, maka kualitas air Sungai pada titik 1 sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
titik 5 termasuk dalam kategori tercemar ringan dengan nilai hasil perhitungan
>5. Sungai Opak-Oyo juga masih memenuhi baku mutu air kelas II berdasarkan
PP. No.82 Tahun 2001 sehingga Sungai Opak-Oyo dapat digunakan untuk
66
dengan baku mutu air kelas II, karena melebihi batas masa
BAB V
IMPLEMENTASI
percobaan terhadap kualitas air di sekitar lingkungan sekolah dan dapat menentukan
kualitas air tersebut. Penelitian ini dapat digunakan dalam pembelajaran Biologi
SMA Kelas X semester genap mengenai Bab “Ekologi” Sub Bab “Perubahan
dalam beberapa kelompok untuk saling bekerjasama dalam melakukan praktikum uji
kualitas air di sekitar lingkungan sekolah, memuat poster dan daur ulang limbah
plastik. Pelaksanaan pembelajaran ini mengacu pada kurikulum 2013 selama proses
belajar mengajar berlangsung dengan kompetensi inti dan dasar yang telah
ditetepkan..
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
KD 2.1 : Berprilaku ilmiah : teliti, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
69
kelas/laoratorium.
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Parameter air yang memenuhi baku mutu air kelas II menurut PP.
No.82 Tahun 2001 yaitu pH, DO, BOD, COD, Fosfat dan Nitrat,
B. Saran
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penghujan
DAFTAR PUSTAKA
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Indrayani, dkk. (2015). Analisis Kandungan Nitrogen, Fosfar dan Karbon di Danau
Sentani-Papua. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 2(22): 217-225.
Jeffries, M. and Mills, D. (1996). Fresh Water ecology, Principles, and Aplication.
Chichester, UK : John Miley Sons.
Kementrian Lingkungan Hidup. (2003). Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Jakarta: Mentri Negara Lingkungan Hidup.
Khelmann, F. (2003). What is pF and How is it Measured. pp 18-22.
Marlena, B. (2012). Kajian Pengelolaan Dasar Garang Untuk Memenuh Kualitas Air
Sesuai Dengan Peruntukannya. Semarang: Universitas Diponegoro.
Masduqi, dkk. (2009). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Surabaya: Institut Teknik
Sipil Lingkungan.
Miller, dkk. (2002). Living in the Enviroment principles, Connection and Solutions.
Thomson Learning Inc. Wadsworth Group. Belmount.
Muriasih, W. (2012). Penebaran Oksigen Terlarut dari Sungai Cicendo di Waduk
Cirata Jawa Barat. Skripsi. Bogor: Bogor Agricultural University.
Odum, E. P. (1994). Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Peraturan Pemerintah. (2001). Peraturan Pemerintah Nomer 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolahan Kualitas Air dan Pengendalian Air. Jakarta: Seketaris Negara
RI.
Pradhana, dkk. (2014). Analisis Kualitas Air Sungai Beringin Kota Semarang
Menggunakan Metode Indeks Pencemaran. Proceeding Seminar Nasional
Teknik Lingkungan (pp. 143-152). Semarang: Teknologi Praktis Dalam Upaya
Konservasi Air dan Energi.
Purwandhani, A. S. (2007). Metode Analisis Aktivasi Neuron Cepat Untuk Penentuan
Distribusi Logam Pada Cuplikan Air di Sungai Kaligarang. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Rahman, dkk. (2016). Kajian Variabel Kualitas Air dan Hubungannya dengan
Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Waduk Dama Jawa Barat.
Jurnal Perikanan Kelaut, 1(7): 93-102.
Rahmawati, dkk. (2014). Fluktuasi Bahan Organik dan Sebaran Nutrien Serta
Kelimpahan Fitoplankton dan Klorofil-a di Muara Sungai Sayung Demak.
Diponegoro Journal Of Maquares, 1(3): 27-36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Rao, C.S. (1991). Enviromenetal Pollution Control Egineering. New Dehli : Wiley
Eastern Limited
Rahayu, dkk. (2009). Monitoring Air di Daerah Aliran Sungai. Bogor: World
Agroforestry Centre.
Sanusi, H. (2006). Kimia Laut : Proses Fisika dan Interaksinya dengan Lingkungan. .
Jakarta: National Library Indonesia.
Sasongko, dkk. (2010). Identifikasi Unsur Limbah Dan Kadar logam Berat Pada
Limbah Pewarna Batik Dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron. Jurnal
Ilmu Pengetahuan dan Teknoligi, 27: 22-27.
Sasongko, L. A. (2006). Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk Di Sekitar
Sungai Tuk Terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya
Penanganannya. Semarang: Universitas Diponegoro.
Siswanti, dkk. (2014). Studi Parameter Oseanografi Di Perairan Selat Madura
Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan : Indonesia Journal Of Marine
Science and Technological, 1(7):45-49.
Siswanto, A. D. (2014). Transport Sediment di perairan Selat Madura. Yogyakarta:
Seminar Nasional Prikanan dan Kelauran, UGM.
Soegianto, A. (2010). Ekologi Perairan Tawar. Surabaya: Airlangga Universitas
Press.
Status Lingkungan HIdup Daerah . (2017). Buku Data Status Lingkungan Hidup
Daerah Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Lingkungan Hidup.
Suparjo, M. (2009). Kondisi Pencemaran Perairan Sungai Babon Semarang. Saintek
Perikanan : Indonesia Journal of Fisheries Science and Technology, 2(4): 38-
45.
Suparminingsih, dkk. (2016). Identifikasi Logam Berat pada Lipatan Sedimen Serta
Tumbuhan di Sungai Kaligarang dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron.
Unes Pysics Journal, 5(1): 47-54.
Supriyanti, dkk. (2017). Studi Kandungan Bahan Organik Pada Beberapa Muara
Sungai di Kawasan Ekosistem Mangrove, di Wilayah Pesisir Pantai Utara
Kota Semarang, Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina, 1(6) 29-38.
Tarigan, MS, Edward. (2003). Kandungan Total Zat Padat ersuspensi (Total
Suspended Solid) di Perairan Raha Sulawesi enggara. Makara Sains, 7(3):
109-119.
Tresna, A. S. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Undang Undang. (2009). Undang Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolahan Lingkungan Hidup. Jakarta: Mentri Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
Vagnetti, R,. dkk. (2003). Self-Purification ability of Resurgence Stream.
Chemosphere Journal 52(2003): 1781-1795
Wardono, S. (1975). Pengelolahan Kualitas Air (Water Quality Managemen). Pusat
Studi Pengelolahan Sumber Daya Lingkungan. Bogor: Institut Pertanian
Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelas/Semester : X/2
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
78
Mengarahkan
peserta didik untuk
bertanya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
menyampaikan
pendapat setelah
melihat fo/gambar
dan video
Mencoba untuk
membuat produk
daur ulang limbah
plastik
Mengasosiasikan
manfaat dari produk
limbah plastik yang
telah dibuat
Mengkomunikasikan
dengan
mempresentasikan
produk limbah daur
ulang plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kompetensi Inti
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
B. Kompetensi Dasar
2.1 Berprilaku ilmiah : teliti, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
secara imiah dan kritis, responsive dan proaktif dalam setiap tingakan
82
kemampuannya
lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Faktual
83
2. Materi Konseptual
3. Prosedural
oksigen terlarut
4. Metakognitif
F. Metode Pembelajaran
84
a. Media
Power point
LCD
H. Sumber Belajar
1. Subardi ,dkk. 2009. Biologi I : untuk kelas SMA / MA.. Jakarta : Pusat
a. Pertemuan I ( 3 x 45 menit)
85
86
Mengasosiasikan
Menganalisis hasil percobaan dan
menyimpulkan hasil pengamatan,
diskusi tentang pencemaran
lingkungan
Mengkomunikasikan
Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
mencari sumber informasi lain
serta mempresentasikan hasil
diskusi tiap kelompok
b. Pertemuan II (3 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam Pembuka. 15 menit
Guru memberikan salam /
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
88
89
90
limbah
91
J. Penilaian
A. Indikator
kemampuannya
B. Tujuan
lingkungan
lingkungan
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
manusia
- Alat
Penggaris
- Bahan
Air sumur, air detergen, air selokan, air sungai tercemar, air limbah
cucian beras
D. Prosedur pengerjaan
2) Isilah pot/polybag dengan tanah/ media yang diambil dari lokasi yang
sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
1), air detergen (pot 2), air selokan (pot 3), air sungai tercemar (pot 4)
F. Pertanyaan
percoaan ini !
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Jawab :
percobaan kalian !
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru dapat menggunakan hasil kerja siswa sebagai kumpulan portofolio, misalnya
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Berilah tanda cek (V) pada kriteria penilaian yang sesuai dengan aktivitas peserta
didik !
Materi :
Kelas/semester :
Pertemuan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hari/tangal pengisisan :
Rata – rata = }
Sangat Baik (SB) : Apabila memperoleh skor akhir : 3,33 < skor akhir ≤
4,00
Baik (B) : Apabila memperoleh skor akhir : 2,33 < skor akhir ≤
3,33
Cukup (C) : Apabila memperoleh skor akhir : 1,33 < skor akhir ≤
2,33
Rubrik
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Berilah tanda cek (√) pada kriteria penilaian yang sesuai dengan aktivitas
peserta didik!
Materi :
Kelas/Semester :
Pertemuan :
Hari/Tanggal Pengisian :
Rata- Skor
No Nama A B C D Total Skor Kategori
rata Akhir
1
2
3
4
Petunjuk perhitungan skor keterampilan
Rata – rata =
103
Sangat Baik (SB) : Apabila memperoleh skor akhir : 3,33 < skor akhir ≤
4,00
Baik (B) : Apabila memperoleh skor akhir : 2,33 < skor akhir ≤
3,33
Cukup (C) : Apabila memperoleh skor akhir : 1,33 < skor akhir ≤
2,33
Kisi-Kisi Soal
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
nilai ekonomis
Menjelaskan 6
cara – cara
pelestarian
lingkungan
Kesimpulan Menyimpulkan 7
faktor – faktor
penyebab
perubahan
lingkungan
Menyimpulkan 8
cara daur ulang
limbah
lingkungan agar
memiliki nilai
ekonomis
Penjelasan Menjelaskan 9
proses
pelestarian
lingkungan
menjadi manfaat
bagi kehidupan
Pengaturan Mengidentifikasi 10
diri kebiasaan diri
dalam
mempelajari dan
menanggulangi
dampak
pencemaran
lingkungan bagi
kehidupan
Kunci jawaban
1. D 6. D
2. C 7. A
3. B 8. E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4. A 9. C
5. B 10. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL LATIHAN
Bentuk Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberian tanda silang
atas?
pemanasan
108
dampak di atas?
sakit
C. Pencemaran bunyi oleh pesawat yang sedang take off dan landing
kendaraan bermotor
109
B. Ya, karena sampah plastik tidak mudah terurai maka lebih baik
4. Program Car Free Day yang dicanangkan di Kota Jakarta setiap hari
hanya dijalankan satu kali dalam seminggu, dan di kota yang setiap
110
melestarikan lingkungan
nanas
bahan bakar
111
baik dan meraih gelar Doktoralnya di sana. Ketika kembali ke tanah air, ia
suasana tak lagi asri. Namun hal yang lebih mengejutkan Budi adalah
terumbu karang yang dulu ia kagumi kini tak lagi seindah dulu, melainkan
berwarna putih yang belum ia ketahui apa sebabnya. Selain itu, ia merasa
karang?
tidak akan mudah rusak oleh keruhnya air akibat limbah cair, jadi
112
E. Tidak ada, karena polusi udara tidak ada kaitanya dengam terumbu
karang
udara
bakar pertamax
8. Pak Ali memanfaatkan limbah botol plastik untuk dijadikan pot bunga
dan kerajinan tangan. Tindakan pak Ali salah satu cara memanfaatkan
limbah yaitu...
A. Reconstruct
B. Recovery
C. Refusal
D. Reduce
E. Reuse
113
D. Didaur ulang
SUSPENDED SOLIDS
Required Apparatus
5. Pipet, serologic, 25 mL
Prosedure
1. Touch Hach Programs and select program 630 Suspended Solids. Touch Start.
5. Prepare a blank with 25 mL of deionized water. Tap on table or swirl to remove any
6. Place blank in cell holder, close shield and touch Zero. The display will read 0 mg/L
Susp.Solids.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
7. Swirl the prepared sample cell to remove gas bubbles and uniformly suspend any
residue, then immediately place it in the cell holder, close the light shield and touch
116
pH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
BOD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
COD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Fosfat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Nitrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lokasi 1 (Sampel 1)
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lokasi 1 (Sampel 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lokasi 1 (Sampel 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lokasi 2 (Sampel 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lokasi 2 (Sampel 5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lokasi 2 (Sampel 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lokasi 3 (Sampel 7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lokasi 3 (Sampel 8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lokasi 3 (Sampel 9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
136
137
138
139
140
Lokasi 5 (Sampel 15 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142