Anda di halaman 1dari 85

MENENTUKAN NILAI INDEKS PENCEMAR DAN STATUS MUTU

AIR SUNGAI KOTA BANDUNG DENGAN PARAMETER


COD,BO,DO,PH,PHOSPAT,NITRAT,TSS DAN FECAL COLI
DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KOTA
BANDUNG

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat matakuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada
Program Studi Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia

Disusun oleh:
KHOPIPAH MUHTAR
Nomor Mahasiswa :
18612073

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2021

1
LEMBAR PENGESAHAN
MENENTUKAN NILAI INDEKS PENCEMAR DAN STATUS MUTU
AIR SUNGAI KOTA BANDUNG DENGAN PARAMETER
COD,BO,DO,PH,PHOSPAT,NITRAT,TSS DAN FECAL COLI DI DINAS
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KOTA BANDUNG

Disusun oleh:
KHOPIPAH MUHTAR
No Mahasiswa : 18612073

Telah diajukan dihadapan panitia penguji Praktik Kerja Lapangan


Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta, April 2021

Mengetahui,

Pembimbing Instansi Pemimpin Perusahaan

Ir.Fiziarita, MT. Dr.Kamalia


Purbani, .MT.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

Prof.Dr.rer.nat. Ir. Agus Taftazani.

Ketua Program Studi Kimia


FMIPA UII
Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji Bagi Allah yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah serta nikmat
iman dan islam dan kesehatan sehingga penulis dapat melaksanakan menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “MENENTUKAN NILAI INDEKS PENCEMAR DAN
STATUS MUTU AIR SUNGAI KOTA BANDUNG DENGAN PARAMETER COD, BO, DO,PH,

PHOSPAT, NITRAT, TSS DAN FECAL COLI ” di DLHK Kota Bandung.


Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita ke zaman kegelapan pada zaman yang terang benderang penuh dengan cahaya
ilmu ini.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah dilakukan
pada saat pelaksanaan pada tanggal 01 February 2021 sampai dengan 26 Februari 2021.
Penulis banyak mendapatkan bantuan dalam penyusunan laporan ini dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, atas kesempatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan ini.
2. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan banyak doa, motivasi
serta dukungannya dalam pelaksanaan maupun penyelesaian laporan.
3. Bapak Prof. Riyanto, Ph.D.selaku Dekan Fakultas MIPA,
Universitas Islam Indonesia.
4. Ibu Dr. Is Fatimah selaku Ketua Jurusan Kimia Fakultas MIPA,
Universitas Islam Indonesia.
5. Bapak Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si. selaku Ketua Program Studi
Kimia Fakultas MIPA, Universitas Islam Indonesia.
6. Bapak Prof. Agus selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan.
7. Ibu Dr. Kamalia Purbani, .MT, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan
Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan tugas
PKL di DLHK Kota Bandung
8. Ibu Ir.Fiziarita, MT selaku Ketua Bidang Rehabilitasi dan Pencegahan Pencemaran
Lingkungan Hidup di DLHK Kota Bandung sekaligus sebagai Pembimbing Instansi yang
telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan PKL di DLHK Kota Bandung.
9. Ibu Dety Damayanti, ST.MT. selaku pembimbing penulis selama PKL dibidang
Rehabilitasi dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup Kota Bandung yang telah
memberikan banyak arahan,bimbingan,ilmu dan juga pengalaman yang berharga bagi
penulis.
10. Seluruh staff dan karyawan di DLHK Kota Bandung yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan kegiatan PKL di DLHK Kota Bandung.
11. Teman-teman Praktik Kerja Lapangan DLHK Kota Bandung yang telah membersamai
dan membantu kelancaran PKL di DLHK Kota Bandung.
12. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait lainnya yang tidak
bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu baik dalam pelaksanaan maupun
penyelesaian Laporan.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan ini
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun bagi pembaca, agar kedepannya dapat menjadi
lebih baik. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
bagi penulis khususnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, April 2021

Penulis

Khopipah Muhtar
PENENTUAN STATUS INDEKS PENCEMAR AIR SUNGAI KOTA
BANDUNG DENGAN PARAMETER
COD,BO,DO,PH,PHOSPAT,NITRAT,TSS DAN FECAL COLI DI DINAS
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KOTA BANDUNG

Khopipah Muhtar 18612073

INTISARI

Banyaknya limbah dari industri maupun rumah tangga menjadi salah satu penyebab
pencemaran air sungai di kota Bandung. Indeks pencemaran merupakan salah satu metoda
yang digunakan untuk menentukan status mutu air suatu sumber air. Status mutu air
menunjukkan tingkat kondisi mutu air dalam kondisi cemar atau kondisi baik dengan
membandingkan dengan baku mutu. Pengembangan Indeks Kualitas Air diharapkan
mampu memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang kualitas air Sungai Kota
Bandung setiap tahunnya. Pada tahun 2020 terdapat 8 Parameter sesuai PP 82 Tahun 2001
yang menjadi parameter wajib di analisis untuk mengetahui kualitas air sungai diantaranya
parameter Fisika TSS (50mg/l), Parameter kimia COD ( 25 mg/l), BOD (3mg/l), DO (4
mg/l), PH (6-9), Total Phospat ( 0,2 mg/l), Nitrat (10 mg/l) dan Parameter Biologi Fecal
Coliform (1000/100 ml) yang kemudian menghasilkan status mutu air sungai pada rentang
nilai 70 dengan status memenuhi kualitas, 30 termasuk cemar ringan, 50 cemar sedang, dan
10 Cemar berat. Pada Tahun 2020 periode 1 (Bulan April) dan periode 2 (bulan Oktober)
data yang di dapatkan dari 24 Sungai Kota Bandung, 16 Sungai dengan 3 titik pantau
hulu,tengah dan hilir kemudian 8 sungai dengan 2 titik pantau hulu dan hilir menunjukan
bahwa terdapat 110 Sungai dengan status tercemar ringan dan 18 sungai dengan status
Cemar sedang.

Kata Kunci : Air, TSS,BOD,COD,DO,PH,Nitrat,Total Phospat,Fecal Coli.


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
INTISARI.................................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian..............................................................................................3
1.3 Manfaat Penelitian.............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Profil Perusahaan DLHK Kota Bandung.........................................................4
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan............................................................................4
2..1.2 Visi Misi DLHKKota Bandung.......................................................................6
2.1.3 Tugas dan Fungsi Bidang Rehabilitasi Pencegahan Pencemaran
Lingkungan Hidup.........................................................................................6
2.2 Air.....................................................................................................................8
2.2.1 Parameter dan Standar Baku Mutu Ai ...........................................................8
2.2.2 Pencemaran Air .........................................................................................10
2.2.3 Disolve Oxygen (DO)..................................................................................11
2.2.4 Biological Oxygen Demand (BOD) ...........................................................11
2.2.5 Carbon Oxygen Demand (COD).................................................................11
2.2.6 Power of Hydrogen (PH)............................................................................12
2.2.7 Phospatt........................................................................................................12
2.2.8 Nitrat............................................................................................................12
2.2.9 Total Suspend Solid (TSS)...........................................................................13
2.2.10 Fecal Coliform..............................................................................................13
2.3 Teknik Sampling Indeks Kualitas Air..........................................................14
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................15
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................................15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................16

4.1 Hasil Dan Pembahasan..................................................................................................


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................50
5.1 Kesimpulan....................................................................................................50
5.2 Saran..............................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51
LAMPIRAN..........................................................................................................54
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Standar Baku Mutu Air Sesuai P.78 2013.........................................................................9


Tabel 22. Parameter Biologi Dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Untuk Media
Air PP No 82 Tahun 2001................................................................................................................10
Tabel 2.3. Parameter Kimia Dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Untuk Media
Air PP No 82 Tahun 2001 kelas II...................................................................................................10
Tabel 2.4 .Parameter Fisika Dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Untuk Media
Air PP No 82 Tahun 2001 kelas II...................................................................................................10
Tabel 1.1 Koordinat Titik Sampling Air Sungai..............................................................................16

Tabel 1.2.Hasil Sungai Cikiley Periode 1........................................................................................18

Tabel 1.3.Hasil sungai Cikiley Periode II........................................................................................19

Tabel 1.4.Hasil Sungai Curug Dogdog Perioe 1..............................................................................19

Tabel 1.5.Hasil Sungai Curug Dogdog Periode 2............................................................................20


Tabel 1.6.Hasil Sungai Cikapundung peiode 1................................................................................21
Tabel 1.7.Hasil Sungai Cikapundung peiode 2................................................................................21
Tabel 1.8.Hasil sungai Cikapundung Kolot Periode I....................................................................22
Tabel 1.9.Hasil sungai Cikapundung Kolot Periode 2....................................................................23
Tabel 1.10. Hasil Sungai Cicadas Periode 1....................................................................................23
Tabel 1.11.Hasil Sungai Cicadas Periode 2.....................................................................................24
Tabel 1.12.Hasil Sungai Cihapit Periode 1......................................................................................25
Tabel 1.13.Hasil Sungai Cihapit Periode 2......................................................................................25
Tabel 1.14.Hasil Sungai Cibeunying Periode 1...............................................................................26
Tabel 1.15.Hasil Sungai Cibeunying Periode 2...............................................................................27
Tabel 1.16.Hasil Sungai Citepus Periode 1.....................................................................................27
Tabel 1.17.Hasil Sungai Citepus Periode 2.....................................................................................28
Tabel 1.18.Hasil Sungai Ciwastra Periode 1...................................................................................29
Tabel 1.19.Hasil Sungai Ciwastra Periode 2...................................................................................29
Tabel 1.20.Hasil Sungai Cipamokolan Periode 1............................................................................30
Tabel 1.21.Hasil Sungai Cipamokolan Periode 2............................................................................30
Tabel 1.22.Hasil Sungai Cidurian Periode 1....................................................................................31
Tabel 1.23.Hasil Sungai Cidurian Periode 2....................................................................................32
Tabel 1.24.Hasil Sungai Cipedes Periode 1.....................................................................................32
Tabel 1.25.Hasil Sungai Cipedes Periode 2.....................................................................................33

jh viii
Tabel 1.26.Hasil Sungai Cihalarang Periode 1............................................................................33
Tabel 1.27.Hasil Sungai Cihalarang Periode 2............................................................................34
Tabel 1.28.Hasil Sungai Cimuncang Periode 1...........................................................................35
Tabel 1.29.Hasil Sungai Cimuncang Periode 2...........................................................................35
Tabel 1.30.Hasil Sungai Ciateul Periode 1..................................................................................36
Tabel 1.31.Hasil Sungai Ciateul Periode 2..................................................................................36
Tabel 1.32.Hasil Sungai Cinambo Periode 1...............................................................................37
Tabel 1.33.Hasil Sungai Cinambo Periode 2...............................................................................38
Tabel 1.34.Hasil Sungai Cisaranten Periode 1.............................................................................38
Tabel 1.35.Hasil Sungai Cisaranten Periode 2.............................................................................39
Tabel 1.36.Hasil Sungai Cipanjalu Periode 1..............................................................................39
Tabel 1.37.Hasil Sungai Cipanjalu Periode 2..............................................................................40
Tabel 1.38.Hasil Sungai Cijalupang Periode 1............................................................................41
Tabel 1.39.Hasil Sungai Cijalupang Periode 2............................................................................41
Tabel 1.40.Hasil Sungai Cibiru Periode 1...................................................................................42
Tabel 1.41.Hasil Sungai Cibiru Periode 2...................................................................................42
Tabel 1.42.Hasil Sungai Cikendal Periode 1...............................................................................43
Tabel 1.43.Hasil Sungai Cikendal Periode 2...............................................................................43
Tabel 1.44.Hasil Sungai Cibuntu Periode 1.................................................................................44
Tabel 1.45.Hasil Sungai Cibuntu Periode 2.................................................................................45
Tabel 1.46.Hasil Sungai Cigondewah Periode 1..........................................................................46
Tabel 1.47.Hasil Sungai Cigondewah Periode 2..........................................................................46
Tabel 1.48.Hasil perhitungan status mutu air sungai di Kota Bandung 2020
menggunakan metode IKA.................................................................................................47
Tabel 1.49.Perhitungan Indeks Pencemar Air Kota Bandung 2020..........................................49

DAFTAR LAMPIRAN

Perhitungan....................................................................................................................54.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber utama dan pertama bagi kehidupan manusia, bukan hanya
sebagai pereda dari segala dahaga atau sebagai kebutuhan dapur yang utama tapi juga
digunakan untuk keperluan lainnya seperti mencuci, mandi dan sebagainya. Sumber Air
bagi keberlangsungan hidup sendiri terdiri dari beberapa sumber dan salah satunya adalah
air sungai yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Terlepas daripada itu sungai merupakan saluran terbuka yang terbentuk secara alami diatas
permukaan bumi, tidak hanya tempat untuk menampung air tapi juga mengalirkannya dari
hulu ke hilir dan muara. Namun sangat disayangkan tempat yang menjadi salah satu
sumber kehidupan manusia kini banyak yang tercemar oleh beberapa aspek seperti limbah
Industri dan rumah tangga sehingga kualitas yang digunakann oleh manusia menjadi
kurang baik dan bahkan mungkin berbahaya. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian dan
pengambilan sampling terhadap air sungai yang digunakan oleh masyarakat sekitar kota
Bandung dan menghasilkan Standar Baku Mutu serta status yang sesuai dengan PP NO 82
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang boleh
digunakan sehingga air tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber
kehidupan itu tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya .
Indeks pencemaran merupakan salah satu metoda yang digunakan untuk menentukan
status mutu air suatu sumber air. Status mutu air menunjukkan tingkat kondisi
mutu air
sumber air dalam kondisi cemar atau kondisi baik dengan membandingkan dengan baku.
Sehingga dengan adanya status baku mutu tersebut dapat memberi pemahaman terhadap
masyarakat tentang kualitas air sungai yang digunakan untuk keberlangsungan hidup.
Selain itu status mutu air diperlukan guna menjaga kelestarian air sungai dan pengambilan
langkah cepat terhadap sungai sungai yang sekiranya terdapat parameter parameter yang
dapat membahayakan lingkungan dan masyarakat.

1
2
1.2 Tujuan

1. Menentukan Nilai Indeks Pencemar dan Status Kualitas Air Kota Bandung
2. Mengetahui Kualitas Air Sungai di Kota Bandung

1.3 Manfaat Penelitian

1. Dapat menentukan nilai Indeks Pencemar dan status Kualitas Air sungaiKotaBandung
2. Dapat mengetahui kadar kualitas air di Sungai Kota Bandung

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung (DLHK) merupakan


salah satu Dinas di Kota Bandung yang berfokus dibidang Lingkungan Hidup dan
Kebersihan di sekitaran Kota Bandung meliputi beberapa bidang yakni, Bidang
Rehabilitasi Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup, Bidang Kebersihan, Bidang
Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, Bidang Tata Lingkungan.
DLHK Kota Bandung terletak di Jl.Sadang Serang No.4-6 , Bandung, yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup Kota Bandung dan meningkatnya
cakupan pengelolaan sampah Kota dengan strategis. Adapun sasaran strategis DLHK
Kota Bandung sendiri meningkatnya kualitas udara dengan indikator sasaran indeks
kualitas udara (IKU), meningkatnya kualitas air dengan indikator sasaran indeks
kualitas air (IKA), terjaganya kualitas tutupan lahan dengan indikator sasaran indeks
kualitas tutupan lahan (IKTL) dan meningkatnya cakupan pengolahan sampah Kota
dengan indikator sasaran capaian penanganan sampah dan capaian pengurangan
sampah.

2.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan


Dinas ini didirikan pada tahun 1992 dengan nama Bagian Lingkungan Hidup
(BLH) dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA)
kemudian pada tahun 1998 terjadi penggabungan BPLH dengan BAPEDALDA
sampai pada akhirnya pada tahun 2001 BAPEDALDA diubah menjadi BPLH Kota
Bandung Kemudian di tahun 2007 terjadi perampingan struktur oorganisasi dan
namanya tetap Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) dan 10 tahun setelah itu
tepatnya pada tahun 2017 BPLH mengalami perubahan menjadi Dinas Lingkungan
Hidup dan Kebersihan Kota Bandung (DLHK) Sebagai tindak lanjut atas keluarnya
peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2016 tentang pembentukan dan
susunan perangkat daerah Kota Bandung dan Peraturan Walikota Bandung Nomor
1390 Tentang kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung selalu berusaha meningkatkan
kualitas serta kinerja para Pimpinan,Staff dan karyawan dan selalu berusaha berinovasi
untuk kepuasan dan kebaikan serta terwujudnya lingkungan yang bersih di Kota
Bandung .Logo DLHK dapat dilihat pada gambar 1 dan struktur organisasi perusahaan
terdapat pada lampiran 2.

Gambar 1. Logo DLHK Kota Bandung.


2.1.3 Visi dan Misi DLHK Kota Bandung

Visi DLH Kota Bandung Tahun 2018 - 2023, berdasarkan Permendagri No.86 Tahun 2017, mengacu
kepada visi Wali Kota Bandung 2018 -2023 yaitu:
“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA, DAN AGAMIS”
Adapun Misi yang ditetapkan di Kota Bandung pada tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut :
“ MEWUJUDKAN BANDUNG NYAMAN MELALUI PERENCANAAN TATA RUANG,PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR SERTA PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERKUALITAS DAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN “

2.1.4 Tugas dan Fungsi Bidang Rehabilitasi Pencegahan Pencemaran Lingkungan


Hidup
Bidang Rehabilitasi Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok untuk :
 Mengkaji dan merumuskan data dan informasi lingkup rehabilitasi dan pencegahan
pencemaran lingkungan hidup

 Menyusun rencana dan program kerja lingkup rehabilitasi dan pencegahan


pencemaran lingkungan hidup

 Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat


dilaksanakan secara efektif dan efesien

 Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar
tujuan dan sasaran tercapai

 Membina bawahan dengan cara memotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja


dan pengembangan karier bawahan lingkup rehabilitasi dan pencegahan
pencemaran lingkungan hidup

 Mengkaji dan merumuskan data dan informasi lingkup rehabilitasi dan pencegahan
pencemaran Lingkungan Hidup

 Melaksanakan pengkajian,formulasi dan perumusan kebijakan teknis lingkup


rehabilitasi dan pencegahan pencemaran lingkungan hidup

 Melaksanakan kebijakan teknis rehabilitasi dan pencegahan pencemaran lingkungan


hidup

 Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kebijakan teknis lingkup rehabilitasi


dan pencegahan pencemaran lingkungan hidup

 Memeriksa, menandatangani dan mengoordinasikan penetapan rekomendasi teknis


dalam pengolahan air limbah dari sumber pencemar
 Memeriksa, menandatangani dan mengoordinasikan penetapan rekomendasi teknis
dalam pengolahan dan pengendalian limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

 Melaksanakan kerjasama lingkup rehabilitasi dan pencegahan pencemaran hidup.

 Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas lingkungan


hidup rehabilitasi dan pencegahan pencemaran lingkungan hidup.

 Membuat telaahan staff bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan hubungan


kerja dengan instansi terkait lingkup rehabilitasi dan pencegahan pencemaran
lingkungan hidup.

 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian lingkup rehabilitasi dan pencegahan


pencemaran lingkungan hidup.

 Melaksanakan monotoring,evaluasi dan pelaporan lingkup rehabilitasi dan


pencegahan pencemaran lingkungan hidup

 Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Bidang ini melaksankan monitoring,evaluasi dan pelaporan serta pembinaan dan
pengembangan kebijakan teknis lingkungan hidup. Melaksanakan pengkajian,
formulasi dan perumusan kebijakan teknis lingkup pengendalian pencemaran
lingkungan hidup sekitar Kota Bandung.
2.2 AIR

Air merupakan bagian dari kehidupan kita, di antaranya dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan rumah tangga, menjaga kesehatan, dan menjaga kelangsungan hidup (Fauzi, 2004).
Air juga merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi serta peran penting
bagi kehidupan manusia,menjadi modal dasar dan faktor utama pembangunan.Salah satu
sumber air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya yaitu sungai. Sungai merupakan suatu wadah ekosistem yang sangat
penting bagi manusia, menyediakan air bagi manusia untuk berbagai kebutuhan hidup seperti
pertanian,industri,domestik,peternakan,pembangunan dan masih banyak lagi.Air sungai yang
keluar dari mata air biasanya mempunyai kualitas yang sangat baik. Namun dalam proses
pengalirannya air tersebut akan menerima berbagai macam bahan pencemar (Sofia dkk.,
2010)
Namun karena beberapa hal air bersih kini menjadi salah satu hal yang langka dan sulit
didapatkan sehingga masih banyak masyarakat yang mengambil air dan mengolah dari sungai
yang banyak tercemar oleh limbah Industri dan rumah tangga.Selain itu sungai sendiri
merupakan salah satu tempat berkumpulnya air dari suatu kawasan. Adapun kualitas air
sungai disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh aktifitas manusia, khususnya yang berada di
sekitar sungai (Asdak, C.,1995). Beberapa tahun terakhir ini, kualitas air sungai di Indonesia
sebagian besar dalam kondisi tercemar, terutama setelah melewati daerah pemukiman,
industri dan pertanian (Simon dan Hidayat, 2008).

2.2.1 Parameter dan Standar Baku Mutu Air


Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi cemar atau
kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan
baku mutu air yang ditetapkan. Penentuan status mutu air dapat dilakukan salah satunya
dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran. Indeks Pencemaran (Pollution Index)
digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang
diizinkan. Indeks Pencemaran (IP) ditentukan untuk suatu peruntukan, kemudian dapat
dikembangkan untuk beberapa peruntukan bagi seluruh bagian badan air atau sebagian dari
suatu sungai (KLH, 2003).
Indeks kualitas air didefinisikan sebagai suatu teknik pemeringkatan yang menyediakan
pengaruh komposit parameter-parameter individual kualitas air terhadap keseluruhan kualitas
air (Brown et al, 1972 dalam Sharifi, 1990).Adapun peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 32 tahun 2017, Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat
berupa parameter wajib dan parameter tambahan.
Metode pertama yang digunakan untuk menganalisa kualitas air sungai di Kota
Bandung adalah dengan membandingkan hasil analisa air sungai dengan baku mutu air sungai
yang berlaku, yaitu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Klasifikasi mutu air berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 yaitu :
1. Kelas Satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau
peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
Untuk menentukan baku mutu yang digunakan, Kabupaten/Kota harus menetapkan kelas air,
tetapi apabila suatu daerah belum menetapkan kelas air, maka baku mutu yang digunakan
adalah baku mutu kelas dua.
Pada Tahun 2020 ini, perhitungan IKA ( Indeks Kualitas Air) menjadi 8 parameter
yaitu PH,BOD,COD,DO,NO3-N,Total Phospat dan Fecal Coliform dengan menggunakan
metode indeks pencemar dengan konsep semakin tinggi nilai indeks pencemar semakin
buruk.
Tabel 2.1. Nilai Indeks Kualitas Air

Mutu Air Bobot Nilai Indeks

Memenuhi 70
Ringan 50
Sedang 30
Berat 10
Tabel 2.2. Parameter Biologi Untuk Media Air PP No 82 Tahun 2001 kelas II.

NO Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu ( Kadar


Maksimum)
1 Fecal Coliform Jml/100 ml 1000

Tabel 2.3. Parameter Kimia Untuk Media Air PP No 82 Tahun 2001 kelas II
No Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu
( Kadar Maksimum)
1. COD Mg/l 25
2. BOD Mg/l 3
3. DO Mg/l 4
4. Total Fosfat (P) Mg/l 0,2
5. No3 (N) Mg/l 10
6. PH 6-9

Tabel 2.4 .Parameter Fisika Untuk Media Air PP No 82 Tahun 2001 kelas II

NO Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu ( Kadar


Maksimum)
1 TSS Mg/l 50

2.2.2 Pencemaran Air


Pencemaran mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, Pencemaran
sendiri merupakan adanya zat yang masuk atau dimasukannya suatu zat kedalam lingkungan
akibat kegiatan manusia ataupun proses alam yang lainnya sehingga terjadinya sutau
pencemaran dan lingkungan tidak berfungsi sesuai dengan fungsinya. Asal muasal
Pencemaran itu sendiri melalui beberapa sumber dan Sumber pencemaran terbesar di
Indonesia adalah limbah rumah tangga (Mahida U.N, 1986). Menurut Hardjasoemantri
(1988) pencemaran air dapat terjadi pada berbagai sumber air seperti mata air, air tanah
dangkal, air tanah dalam, waduk, sungai dan saluran buatan. Demikian pula perairan pantai
dan laut yang merupakan penampung air dari semua sumber pembuangan limbah, dapat pula
tercemar. Meningkatnya aktivitas domestik, pertanian dan industri akan mempengaruhi dan
memberikan dampak terhadap kondisi kualitas air sungai terutama aktivitas domestik yang
memberikan masukan konsentrasi BOD terbesar ke badan sungai (Priyambada dkk., 2008).
Selain daripada limbah domestik dan rumah tangga limbah peternakan,rumahsakit,restaurant
juga berpengaruh terhadap kualitas air sungai di Indonesia.
2.2.3 DO ( Disolve Oxygen)
Oksigen terlarut (Disolve Oxygen) adalah zat yang dibutuhkan oleh semua jasad
hidup untuk pernapasan, metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan
energi untuk pertumbuhan dan perkrmbangbiakan, juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan
bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu
perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dari hasil fotosintesis organisme
yang hidup dalam perairan tersebut ( Salmin, 2000). Parameter Oksigen terlarut dapat
digunakan sebagai indikator tingkat kesegaran dan kualitas air dikarenakan DO berperan
dalam oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik sehingga peranan tersebut
membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami ( Salmin, 2005).
Adapun pengaruh yang dapat menyebabkan konsentrasi dari DO sendiri adalah adanya
aktivitas manusia seperti pertanian.

2.2.4 Biological Oxygen Demand (BOD)


Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan BOD
(Rahmawati, 2011). Kenaikan kandungan BOD diduga karena selama perjalanannya aliran air
yang di mulai dari hulu hingga hilir banyak menerima limbah. Meningkatnya aktivitas rumah
tangga, pertanian dan industri akan mempengaruhi dan memberikan dampak terhadap kondisi
kualitas air sungai terutama aktivitas rumah tangga yang memberikan masukan bahan
pencemar dengan konsentrasi biological oxygen demand (BOD) terbesar ke air sungai
(Priyambada dkk., 2008).Semakin besarnya konsentrasi BOD mengindikasikan bahwa
peraian tersebut telah tercemar.

2.2.5 Chemical Oxygen Demand (COD)


Chemical Oxygen Demand (COD) adalah zat yang menggunakan oksigen selama
peruraian senyawa organik terlarut dan mengoksidasi senyawa anorganik seperti ammonia
dan nitrit biological (biochemical) (Islam, 2005). COD atau kebutuhan oksigen kimia adalah
jumlah oksigen yang diperlukan agar limbah organik yang ada di dalam air dapat teroksidasi
melalui reaksi kimia. Nilai COD merupakan ukuran bagi tingkat pencermaran oleh bahan
organik (Nurhasanah, 2009) Konsentrasi COD yang tinggi mengindikasikan semakin besar
tingkat pencemaran yang terjadi pada suatu perairan.

2.2.6 Power of Hydrogen (PH)


Power of Hydrogen (PH) adalah salah satu faktor terpenting yang melayani indeks
kualitas untuk polusi dan pH sangat berpengaruh langsung terhadap kehidupan di ekosistem.
Menurut Yuliastuti, peningkatan nilai derajd keasaman atau pH terjadi akibat limbah organik
maupun anorganik yang di buang ke sungai dari aktifitas buangan limbah industri, domestik
maupun limbah dari aktifitas pertanian yang masuk kesungai. Power of hydrogen (pH)
merupakan unit pengukuran yang menggambarkan derajat asiditas, alkalinitas suatu larutan,
terutama sebagai indikator kualitas air. Nilai pH menggambarkan keseimbangan antara asam
dan basa dalam suatu perairan juga konsentrasi ion hidrogen yang terkandung dalam perairan
tersebut dan sangat mempengaruhi reaksi biokimia yang terjadi dalam air(Tebut 1992).

2.2.7 Total Phospat


Fosfat adalah salah satu bahan kimia yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas air
sungaidan bentuk fosfat yang biasa ada di dalam perairan adalah ortofosfat. Pada umumnya,
fosfat yang terdapat dalam suatu perairan dapat berasal dari kotoran manusia atau hewan,
sabun, industri pulp dan kertas, detergen. Pada dasarnya makhluk hidup yang tumbuh di
perairan memerlukan fosfat pada kondisi jumlah tertentu. Sebaliknya, kandungan fosfat yang
berlebihan akan membahayakan kehidupan makhluk hidup tersebut. Kandungan fosfat yang
besar dapat meningkatkan pertumbuhan alga yang mengakibatkan sinar matahari yang
masuk ke perairan menjadi berkurang. Monoarfa (1992) dalam Fahruddin et al. (2017)
mengelompokkan nilai kandungan fosfat sehingga diketahui klasifikasinya. Kandungan fosfat
20 mg/kg tergolong dalam kriteria tinggi.

2.2.8 Nitrat
Nitrat merupakan zat hara yang dibutuhkan serta memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan hidup organisme di perairan (Nybakken, 1988 dalam
Arizuna et al. 2014). Peranan nitrat yang terkandung didalam sedimen yang ada di sungai
atau muara sungai adalah sebagai unsur yang penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan
hidup bagi organisme di dalamnya. Organisme tersebut berperan sebagai mata rantai dari
rantai makanan yang mendukung produktivitas perairan. Pengkayaan zat hara di lingkungan
perairan memiliki dampak positif, namun pada tingkatan tertentu juga dapat menimbulkan
dampak negatif. Dampak positifnya adalah terjadi peningkatan produksi fitoplankton dan
total produksi sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya penurunan kandungan oksigen
di perairan, penurunan biodiversitas dan terkadang memperbesar potensi muncul dan
berkembangnya jenis fitoplankton berbahaya yang lebih umum dikenal dengan istilah
Harmful Algal Blooms atau HABs (Risamasu dan Prayitno, 2011). Pemeriksaan kandungan
nitrat dan fosfat atau sering disebut sebagai zat hara perlu dilakukan karena parameter
tersebut merupakan parameter tingkat kesuburan suatu perairan (Wibisono, 2005).

2.2.9 Total Suspended Solid(TSS)


Total Suspended Solid (TSS) merupakan material padatan dalam perairan yang
tersuspensi berupa zat organik maupun anorganik yang jika keberadaannya banyak di
perairan terutama di estuari dapat mengganggu ekosistem perairan di dalamnya.
TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, yang terutama disebabkan oleh
kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air (Effendi,2003)
Peningkatan pembangunan serta aktivitas masyarakat mengakibatkan perubahan tutupan
lahan. Aktivitas pertanian, dan banyaknya lahan hutan yang ditebang untuk pembangunan
wilayah terbangun juga menyebabkan tingginya pencemar, erosi dan sedimen terbawa arus
sampai ke estuari. Terbawanya sedimen sampai ke estuari menyebabkan adanya TSS di
perairan tersebut. Nilai TSS yang tinggi akan menunjukkan tingkat pencemaran yang tinggi.
Hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi fisik perairan dan mengakibatkan terganggunya
proses fotosintesis dari biota air pada suatu perairan.

2.2.10 Fecal Coliform


Fecal Coliform sendiri merupakan sub kelompok dari bakteri coliform total yang
berada di usus dan kotoran manusia serta hewan berdarah panas ( Depth Health, 2016). Jenis
Fecal Coliform sendiri yaitu Escherichia Coli yang merupakan baketeri tidak memiliki kapsul
dan tidak berspora, gram negatip,bersifat anaerob artinya dapat hidup tanpa adanya oksigen.
( Forshyte, 2011).

2.3 Teknik Sampling


Menurut, Efendi, (2003) jenis- jenis sampel air dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu
sebagai berikut : a. Sampel sesaat (grab sample) yaitu sampel yang diambil secara langsung
dari badan air yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada
saat pengambilan sampel. b. Sampel komposit (composite sample), yaitu sampel campuran
dari beberapa waktu pengamatan. Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara
manual ataupun secara otomatis dengan menggunakan peralatan yang dapat mengambil air
pada waktu-waktu tertentu dan sekaligus dapat mengukur debit air. Pengambilan sampel
secara otomatis hanya dilakukan jika ingin mengetahui gambaran tentang karakteristik
kualitas air secara terus- menerus c. Sampel gabungan tempat (integrated sampel), yaitu
sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari beberapa tempat, dengan volume yang
sama.
Metode pengambilan sampel secara grab atau composite memiliki kelebihan dan
kekurangan yaitu grab sampling lebih mudah dan membutuhkan peralatan yang sederhana
dan waktu yang singkat dibandingkan dengan pengambilan sample menggunakan metode
composite, sedangkan composite sampling membutuhkan waktu yang lama sekitar 24 jam.
Akan tetapi apabila menggunakan metode grab sampling dapat terjadi lonjakan kehilangan
toksisitas pada sample air limbah tetapi hal tesebut tidak terjadi apabila menggunakan metode
composite sampling (USEPA, 2002).
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan PKL dilaksanakan selama satu bulan terhitung sejak tanggal 01 sampai 26
February 2021 di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung di bidang
Rehabilitasi Pencegahan Pencemaran Lingkunga Hidup.Waktu pemantauan kualitas air sungai ini
dilakukan pada bulan April 2020 untuk periode 1 mewakili musim kemarau dan pada bulan
September 2020 untuk periode 2 mewakili musim hujan di 24 Sungai Kota Bandung dengan
3 titik pantau hulu, tengah dan hilir di 16 Sungai dan 2 titik pantau (hulu dan hilir) di 8
Sungai menggunakan teknik grab sampling. kemudian sampel dianalisis di Labolatorium
Pengendalian Kualitas PDAM Titrawening Kota Bandung yang terakreditasi A.
Dalam pengujian kualitas air di Labolatorium, semua parameter sebanyak 37
Parameter dianalisis. Namun sesuai dengan Surat Direktorat Jendral Pengendaliam
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor S.318/PPKL/SFT/REN.O/12/2020 Tanggal 4
Desember 2020, Perihal Metode Perhitungan IKLH 2020-2024 hanya 8 Parameter yang
digunakan untuk Indeks Parameter sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini. Hasil
kualitas air tersebut kemudian dibandingkan dan dianalisis dengan standar baku mutu air
sungai berdasarkan PP 82 2001.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sungai di Kota Bandung merupakan sungai yang menjadi tempat segala kebutuhan
masyarakat sekitarnya, meskipun sudah banyak sekali industri dan lain sebagainya yang
menjadi sumber pencemar air, maka dari itu DLHK Bekerjasama dengan masyarakat dalam
mengelola lingkungan sekitar terutama sungai Kota Bandung yang diklasifikasikan Kelas
dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Untuk mengetahui nilai indeks pencemar air serta menentukan status mutu air
Kota Bandung yaitu dengan Perhitungan Indeks Pencemar dan mengolah data sampel
yang telah di uji oleh labolatorium PDAM kota Bandung. Adapun titik titik lokasi
sampling yaitu hulu, tengah dan hilir untuk mewakili kualitas air sungai secara
keseluruhan.
Tabel 1.1 Koordinat Titik Sampling

Nama Titik Degrees, Minutes, Seconds


Alamat Sungai
Sungai Pantau Latitude Longitude
107º 35' 30,796" Jl. Padjadjaran (Toko Citra
Hulu 6º 54' 38,252" S
E Percetakan)
Citepus 107º 35' 45,096"
Tengah 6º 54' 59,459" S Jl. Kebonjati
E
Hilir 6º 56' 39,57" S 107º 36' 9,115" E Jl. Pagarsih (Toko Bintang Jaya)
Jl. Nasional III (Bengkel Nippon
Hulu 6º 54' 37,111" S 107º 34' 8,611" E
Motor)
107º 33' 49,798"
Cibuntu Tengah 6º 55' 32,26" S Jl. Melong Raya (Cijerah)
E
107º 33' 29,338" Jl. Gempol Sari (PT. Kahatex
Hilir 6º 56' 22,436" S
E arment)
Hulu 6º 55' 5,44" S 107º 34' 13,89" E Jl. Raya Cijerah
107º 34' 11,771" Permukiman Blok Tengah
Cikendal Tengah 6º 56' 25,691" S
E ( Gempol sari )
Hilir 6º 57' 10,13" S 107º 34' 1,059" E Belakang SMPN 55
107º 42' 12,497"
Hulu 6º 54' 32,676" S Jl. Teritorial (Cigending)
E
107º 41' 29,009" Jl. A.H. Nasution (Showroom
Cipanjalu Tengah 6º 54' 44,601" S
E Sumber Mobil)
107º 41' 13,872"
Hilir 6º 55' 38,136" S Jl. GedeBage (PT. Tomskin)
E
Cibiru Hulu 6º 54' 37,194" S 107º 43' 25,453" Jl. Galumpit (Cilengkrang 1)
E
Nama Titik Degrees, Minutes, Seconds
Alamat Sungai
Sungai Pantau Latitude Longitude
107º 42' 37,549" Jl. Ters Ujung Berung (PT. Genta
Tengah 6º 55' 27,542" S
E Trikarya)
Jl. Soekarno Hatta (PT.
Hilir 6º 56' 10,156" S 107º 42' 8,983" E
Professindo jaya Inti)
Hulu 6º 54' 28,827" S 107º 38' 7,195" E Jl. Citamiang
107º 38' 14,393"
Cibeunying Tengah 6º 55' 5,632" S Jl. Anyer Dalam
E
Hilir 6º 55' 18,22" S 107º 38' 56,72" E Jl. Babakan Surabaya
107º 39' 38,007" Jl. Sasak Batu (Warung Pak
Hulu 6º 53' 35,185" S
E Adang)
Cipamokola 107º 39' 40,251"
Tengah 6º 54' 51,146" S Mitra Dago ( jl. Ters. Jakarta)
n E
107º 40' 42,582" Jl. Terusan Derwati (Perum
Hilir 6º 57' 17,996" S
E DEMARRAKESH)
107º 38' 30,595"
Hulu 6º 53' 35,82" S Jl. Cikutra (GUSPUSPAL I)
E
Jl. Ters. Jakarta (Bengkel Motor
Cidurian Tengah 6º 55' 57,417" S 107º 40' 0,304" E
Honda)
107º 40' 20,276"
Hilir 6º 57' 19,179" S Jl. Ciwastra
E
107º 38' 46,422" Jl. Babakan Baru Sukapada
Hulu 6º 53' 41,038" S
E (Belakang Kampus Widyatama)
Ciharalang Tengah 6º 54' 23,5" S 107º 38' 50,5" E Jl. PHH Mustofa
107º 38' 51,621"
Hilir 6º 54' 9,299" S Gg. Bbk H. Tamin
E
107º 38' 22,109"
Hulu 6º 54' 18,874" S Gg. Lemah Neundeut I (Cicadas)
E
Cicadas Tengah 6º 55' 20,066" S 107º 38' 57,25" E Jl. Babakan Sari
Jl. Soekarno Hatta (Cidurian
Hilir 6º 56' 30,362" S 107º 39' 9,721" E
Selatan)
Hulu 6º 54' 9,221" S 107º 40' 5,704" E Belakang PT. GRANDTEX
Tengah 6º 54' 15,06" S 107º 40' 1,10" E Jl. A.H. Nasution
Cikiley
Jl. Cikajang Raya (RM. Talago
Hilir 6º 54' 54,266" S 107º 40' 4,584" E
Biru)
107º 42' 25,846"
Hulu 6º 54' 33,326" S Jl. Sukalillah
E
POM Bensin Perempatan Jl.
Cinambo Tengah 6º 55' 27,054" S 107º 41' 46,08" E
Rumah Sakit
107º 42' 16,924"
Hilir 6º 57' 51,31" S Jl. Ranca pacing
E
107º 40' 42,287" Jl. A.H. Nasution (Toko
Hulu 6º 53' 53,774" S
E Bangunan PD. Asgar Jaya)
107º 40' 40,933" Jl. Cingised Raya (Komplek
Cisaranten Tengah 6º 54' 59,834" S
E Pemda)
107º 40' 35,507"
Hilir 6º 55' 44,792" S Jl. Kali Lio Timur
E
Ciparumpun 107º 39' 20,644" Jl. CiParumpung (MTS-MA
Hulu 6º 53' 38,697" S
g E Mutazam)
Tengah 6º 54' 17,905" S 107º 39' 1,819" E Jl. Ahmad Yani (Showroom
MAORI MOTOR)
Nama Titik Degrees, Minutes, Seconds
Alamat Sungai
Sungai Pantau Latitude Longitude
Jl. Purwakarta (Dealer WIJAYA
Hilir 6º 54' 51,734" S 107º 39' 8,355" E
TOYOTA)
107º 37' 24,491"
Hulu 6º 51' 45,021" S Jl. Dago Bengkok
E
Cikapundun 107º 36' 26,094"
Tengah 6º 54' 55,559" S Jl. Viaduct
g E
107º 37' 18,531" Jl. Soerkarno Hatta (Dealer
Hilir 6º 56' 57,689" S
E TATA MOTOR)
107º 38' 24,102"
Hulu 6º 55' 36,256" S Jl. Maleer Indah
E
Cikapundun 107º 38' 24,422"
Tengah 6º 56' 27,817" S Jl. Binong Jati (Gatot Subroto)
g Kolot E
107º 38' 20,218"
Hilir 6º 57' 13,743" S Curug Ece (Pasar Kordon)
E
107º 41' 19,433"
Hulu 6º 54' 32,033" S Depan SMA 24
E
Cijalupang
Jl. Soekarno Hatta (Pinus
Hilir 6º 55' 58,026" S 107º40' 53,528" E
Regensi)
Hulu 6º 55' 7,536" S 107º 36' 2,453" E Kantor POS Jl. Padjadjaran
Ciateul Jl. Kalipah Apo (Toko Suniaraja
Hilir 6º 55' 25,222" S 107º 36' 9,393" E
Optical)
Hulu 6º 54' 1,404" S 107º 39' 3,192" E Jl. Cimuncang
Cimuncang
Hilir 6º 54' 27,01" S 107º 39' 06,0" E Jl. Terusan Sulaksana Baru I
Curug Hulu 6º 58' 18,501" S 107º 35' 2,526" E Jl. Sukamenak Kopo
Dogdog Hilir 6º 58' 0,33" S 107º 35' 0,89" E Dekat Griya Kopo Permai II
107º 37' 47,088"
Hulu 6º 53' 52,693" S Jl. Terusan Cisokan
Cihapit E
Hilir 6º 54' 36,10" S 107º 38' 11,13" E Jl. Citamiang
ALFAMART (Jl. Taman Holis
Hulu 6º 56' 30,178" S 107º 34' 0,367" E
Cigondewah Indah)
Hilir 6º 56' 56,63" S 107º 33' 59,19" E Jl. Cibolerang
Jl. DR. Djunjunan (Hotel
Hulu 6º 53' 32,13" S 107º 35' 02,73" E
Cipedes NYLAND)
Hilir 6º 54' 1,2" S 107º 35' 11,48" E Depan Istana Regensi 2
107º 39' 48,547" Jl. Ciwastra (Perum Jingga
Hulu 6º 57' 37,451" S
E Residence)
Ciwastra*
Depan Komplek Graha Pelangi
Hilir 6º 57' 31,71" S 107º 39' 50,53" E
Elok
Adapun hasil uji Labolatorium mengenai parameter sungai Kota Bandung Periode 1 dan 2
adalah sebagai berikut.

Tabel 1.2 hasil Sungai Cikiley Periode 1


N Baku Cikiley
Parameter Satuan
o Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 160 16 22
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,79 7,74 7,55
3 BOD mg/l 3 43,56 13,4 16,83
136,083 41,860 52,58
4 COD mg/l 25
6 7 6
5 DO mg/l 4 4,52 4,22 4,74
Total Fosfat 0,113
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,1497 0,117 6
2,377
7 Nitrat mg/l 10
1,9641 2,1905 8
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 920 350 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikiley periode 1 dilaksanakan pada bulan April
mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu, tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cikiley menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak
memenuhi baku mutu adalah TSS dengan titik pantau I (hulu) dengan nilai 160 mg/l melebihi
baku mutu yakni 50 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD dengan nilai 43,56 mg/l 13,4 mg/l dan 16,83 mg/l melebihi nilai baku mutu yaitu
3 dketiga titik pantau(hulu,tengah dan hilir) begitupun COD dengan nilai 136,0836 mg/l
41,8607 mg/l dan 52,586 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 25 mg/l. Sedangkan untuk
parameter mikrobiologi masih memenuhi baku mutu di ketiga titik pantau.

Tabel 1.3 hasil sungai Cikiley Periode II


N Baku Cikiley
Parameter Satuan
O Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 56 47 30
Kimia
2 pH mg/l 6-9 6,65 6,67 6,35
3 BOD mg/l 3 13,34 8,31 11,55
4 COD mg/l 25 41,676 25,1709 33,9707
5 DO mg/l 4 7,57 6,34 6
Total Fosfat Sebagai
6 mg/l 0,2
P 0,0385 0,0171 0,0482
7 Nitrat mg/l 10 3,7518 6,1029 5,8376
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 280 170 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikiley dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu, tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cikiley menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku
mutu adalah TSS dengan titik pantau I (hulu) Sungai Cikiley dengan nilai 56 mg/l melebihi
baku mutu yaitu 50 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD dengan nilai 13,34 mg/l 8,31 mg/l dan 11,55 melebihi nilai baku mutu yaitu 3
mg/l kemudian COD dengan nilai 41,676 mg/l 25,1709 mg/l dan 33,9707 mg/l yang
melebihi nilai baku mutu yaitu 25 mg/l dan DO dengan nilai7,57 mg/l 6,34 mg/l dan 6 mg/l
yang melebihi baku mutu 4 mg/l (di ketiga titik pantau). Sedangkan untuk parameter
mikrobiologi masih memenuhi baku mutu di ketiga titik pantau.
Tabel 1.4 Hasil Sungai Curug Dogdog Perioe 1
Baku Curug Dogdog
No Parameter Satuan
Mutu I II
Fisika
3 TSS mg/l 50 260 228
Kimia
1 pH mg/l 6-9 7,66 7,6
2 BOD mg/l 3 50,95 100,98
3 COD mg/l 25 159,21 315,57
4 DO mg/l 4 4,23 4,07
Total Fosfat
5 mg/l 0,2
Sebagai P 2,979 2,7675
6 Nitrat mg/l 10 9,03 11,65
Mikrobiologi
jml/100m
1 Fecal Coliform 1000
l 920 2300

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Curug Dog-Dog periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Curug Dogdog menunjukkan bahwa parameter fisika yang
tidak memenuhi baku mutu adalah TSS dengan nilai 260 mg/l dan 228 mg/l yang,melebihi
nilai baku mutu yaitu 50 di 2 titik pantau yaitu hulu dan hilir . Sedangkan dari parameter
kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dengan nilai 50,5 mg/l dan 100,98 mg/l
yang melebihi nilai baku mutu yaitu 3 di 2 titik pantau kemudian COD dengan nilai
159,21 ,mg/l dan 315.57 mg/l yang melebihi nilai baku mutu yaitu 25 mg/l di dua titik pantau.
dan Nitrit di1 titik pantau (hilir) dengan nilai 11,65 mg/l yang melebihi nilai baku mutu yaitu
10 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologiyang memenuhi baku mutu di satu titik
pantau.
Tabel 1.5 Hasil Sungai Curug Dogdog Periode 2
Baku Curug Dogdog
NO Parameter Satuan
Mutu I II
Fisika
3 TSS mg/l 50 118 136
Kimia
1 pH mg/l 6-9 6,47 6,42
2 BOD mg/l 3 22,73 16,19
3 COD mg/l 25 64,94 47,62
4 DO mg/l 4 0,87 0,97
Total Fosfat Sebagai
5 mg/l 0,2
P 0,8674 0,6566
6 Nitrat mg/l 10 0,7624 0,8253
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 280

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Curug Dog-Dog periode II dilaksanakan pada bulan
September mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Curug Dogdog menunjukkan bahwa parameter fisika yang
tidak memenuhi baku mutu adalah TSS dengan nilai 118 mg/l dan 136 mg/l di 2 titik pantau
yaitu hulu dan hilir yang melebihi nilai baku mutu yaitu 50 mg/l . Sedangkan dari parameter
kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dengan nilai 22,73 mg/l dan 16,19 mg/l
yang melebihi nilai baku mutu 3 mg/l dikedua titik pantau dan COD dengan nilai 64,94 mg/l
dan 47,62 mg/l dikedua titik pantau yang melebihi nilai baku mutu yaitu 25 mg/l. Sedangkan
untuk parameter mikrobiologi masih memenuhi baku mutu di kedua titik pantau.

Tabel 1.6 Hasil Sungai Cikapundung peiode 1


Baku Cikapundung
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 200 184 252
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,99 8,63 8,41
3 BOD mg/l 3 17,05 19,89 23,97
4 COD mg/l 25 53,29 62,16 74,90
5 DO mg/l 4 2,95 2,99 3,42
6 Total Fosfat Sebagai P mg/l 0,2 0,03 0,15 0,13
7 Nitrat mg/l 10 2,4409 2,002 2,1185
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 240 350 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikapundung periode 1 dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cikapundung menunjukkan bahwa parameter fisika yang
tidak memenuhi baku mutu adalah TSS dengan 3 titik pantau yaitu hulu dan hilir dengan nilai
200 mg/ 184 mg/l dan 252 mg/l yang melebihi nilai baku mutu TSS yaitu 50 mg/l. Sedangkan
dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dengan nilai 17,05 mg/l
19,89 mg/l dan 23.97 mg/l di ketiga titik pantau yang melebihi nilai baku mutu yaitu 3 mg/l ,
kemudian COD dengan nilai 53,29 mg/l 62,16 mg/l dan 74,90 mg/l (di kedua titik pantau)
yang melebihi nilai baku mutu yaitu 25 mg/l . Sedangkan untuk parameter mikrobiologi
masih memenuhi baku mutu di kedua titik pantau.
Tabel 1.7.Hasil Sungai Cikapundung periode 2
Baku Cikapundung
NO Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 31 115 84
Kimia
2 pH mg/l 6-9 6,15 6,19 6,49
3 BOD mg/l 3 20,49 29,28 64,38
195,1
4 COD mg/l 25
62,08 86,14 0
5 DO mg/l 4 7,54 7,05 2,47
Total Fosfat 0,017 0,017 0,282
6 mg/l 0,2
Sebagai P 1 1 7
4,803 3,970 0,716
7 Nitrat mg/l 10
5 5 2
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540 1700

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikapundung periode II dilaksanakan pada bulan
September mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cikapundung menunjukkan bahwa parameter fisika yang
tidak memenuhi baku mutu adalah TSS dengan 2 titik pantau yaitu hulu dan hilir dengan nilai
115 mg/l dam 84 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD dengan nilai 20.49 mg/l 29,28 mg/l 64,38 mg/l diketiga titik pantau yang
melebihi nilai baku mutu yaitu 3 mg/l kemudian COD dengan nilai 62,08 mg/l 86,14 mg/l
dan 195,10 mg/l yang melebihi nilai baku mutu yaitu 25 (di ketiga titik pantau) dan DO yang
melebihi nilai baku mutu yaitu 4 di dua titik pantau (hulu dan tengah) dengan nilai 7,54 mg/l
dan 7,05 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi tidak memenuhi baku mutu disatu
titik pantau(hilir) dengan nilai yang melebihi baku mutu 1000 mh/l yaitu 1700 mg/l.
Tabel 1.8.Hasil sungai Cikapundung Kolot Periode I
Baku Cikapundung Kolot
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 10 20 24
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,65 7,72 8,06
3 BOD mg/l 3 14,89 17,28 17,05
4 COD mg/l 25 46,54 54,00 53,29
5 DO mg/l 4 2,63 2,71 2,79
6 Total Fosfat Sebagai P mg/l 0,2 0,39 0,45 0,46
7 Nitrat mg/l 10 1,97 1,66 1,58
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 220 240 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikapundung Kolot periode 1 dilaksanakan pada
bulan April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai.
Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cikapundung Kolot menunjukkan bahwa parameter
fisika memenuhi baku mutu di semua 3 titik pantau yaitu hulu,tengah dan hilir . Sedangkan
dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dengan nilai 14,89mg/l
17,28 mg/l dan 17,05 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 3 mg/l di 3 titik pantau kemudian
COD dengan nilai 46,54 mg/l 54,00 mg/l dan 53,29 mg/l (di ketiga titik pantau) yang
melebihi nilai baku mutu 25 mg/l dan total phospat dengan nilai 0,39 mg/l 0,45 mg/l dan 0,46
mg/l yang melebihi nilai baku mutu yaitu 0,2 mg/l . Sedangkan untuk parameter mikrobiologi
masih memenuhi baku mutu di kedua titik pantau.

Tabel 1.9.Hasil Sungi Cikapundung Kolot Periode 2


Baku Cikapundung Kolot
NO Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
3 TSS mg/l 50 27 30 33
Kimia
1 pH mg/l 6-9 6,71 6,64 6,57
2 BOD mg/l 3 2,194 14,99 40,41
3 COD mg/l 25 64,53 44,11 118,85
4 DO mg/l 4 4 3,4 2,64
Total Fosfat Sebagai
5 mg/l 0,2
P 0,26 0,41 0,56
6 Nitrat mg/l 10 0,39 0,35 0,34
Mikrobiologi
1 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 280 540
Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikapundung Kolot II dilaksanakan pada bulan
September mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cikapundung Kolot menunjukkan bahwa parameter fisika
memenuhi baku mutu ditiga titik pantau. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak
memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau tengah dan hilir dengan nilai 14,99
mg/l dan 40,41 mg/l yang melebihi baku mutu 3 mg/l dan COD ditiga titik pantau dengan
nilai Phospat diketiga titik pantau. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku
mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.10. Hasil Sungai Cicadas Periode 1
N Baku Cicadas
Parameter Satuan
o Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 40 54 68
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,51 7,71 7,61
3 BOD mg/l 3 24,18 39,83 70,11
4 COD mg/l 25 75,56 124,47 219,10
5 DO mg/l 4 4,73 4,8 4,61
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 1,10 1,41 2,17
7 Nitrat mg/l 10 3,29 4,75 6,29
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 350 920 1700

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cicadas periode 1 dilaksanakan pada bulan April
mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cicadas menunjukkan bahwa pada parameter fisika yang
tidak memenuhi baku mutu dikedua titik pantau yaitu tengah dan hilir dengan nilai 54 mg/l
dan 68 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 50 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang
tidak memenuhi baku mutu adalah BOD di tiga titik pantau dengan nilai 24,18 mg/l 39,83
mg/l dan 70,11 mg/l yang melebihi nilai baku mutu yaitu 3 mg/l kemudian COD dengan nilai
75,56 mg/l 124,47 mg/l dan 219,10 mg/l yang melebihi baku mutu 25 mg/l di tia titik pantau
dan Phospat (di ketiga titik pantau) dengan nilai 1,10 mg/l 1,41 mg/l dan 2,17 mg/l yang
melebihi nilai baku mutu 0,2 mg/l . Sedangkan untuk parameter mikrobiologi yang tidak
memenuhi baku mutu disatu titik pantau (hilir) yang melebihi nilai baku mutu 1000/ml yaitu
1700 /ml.
Tabel 1.11.Hasil Sungai Cicadas Periode 2
Baku Cicadas
NO Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 42 49 57
Kimia
2 pH mg/l 6-9 6,41 6,71 6,43
3 BOD mg/l 3 21,16 4,73 50,25
60,450 14,32 157,03
4 COD mg/l 25
1 7 8
5 DO mg/l 4 3,47 4,4 2,22
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,28 0,37 0,46
0,517
7 Nitrat mg/l 10
3,2894 5 0,3602
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 110 920

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cicadas II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cikapundung Kolot menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak
memenuhi baku mutu disatu titik pantau dengan nilai 57 mg/l yang melebihi baku mutu nilai
50 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD
dengan nilai 21,16 mg/l 4,73 mg/l dan 50,25 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 3 mg/l
,kemudian COD yang melebihi baku mutu 25 mg/l di tiga titik pantau dengan nilai 60,45 mg/l
14,32 mg/l dan 157,038 mg/l ,Phospat didua titik pantau tengah dan hilir dengan nilai 0,37
mg/l dan 0,46 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua
titik pantau.
Tabel 1.12.Hasil Sungai Cihapit Periode 1
Baku Cihapit
No Parameter Satuan
Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 20 48
Kimia
2 pH mg/l 6-9 8,43 8,54
3 BOD mg/l 3 16,95 27,26
52,967 85,19
4 COD mg/l 25
1 7
5 DO mg/l 4 2,37 2,46
Total Fosfat 1,037
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,9706 9
4,192
7 Nitrat mg/l 10
2,7383 6
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 240 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cihapit periode 1 dilaksanakan pada bulan April
mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cihapit menunjukkan bahwa pada parameter fisika memenuhi
baku mutu dikedua titik pantau yaitu tengah dan hilir . Sedangkan dari parameter kimia yang
tidak memenuhi baku mutu adalah BOD di dua titik pantau dengan nilai 16,95 mg/l 27,26
mg/l yang melebihi nilai baku mutu yaitu 3 mg/l kemudian COD dengan nilai 52,96 mg/l l
dan 85,197 mg/l yang melebihi baku mutu 25 mg/l di dua titik pantau dan Phospat (di dua
titik pantau) dengan nilai 0,97 mg/l 1,03 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 0,2 mg/l .
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu dikedua titik pantau.
Tabel 1.13. Hasil Sungai Cihapit Periode 2
N Baku Cihapit
Parameter Satuan
O Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49
4 COD mg/l 25 67,17 91,05
5 DO mg/l 4 5,06 5,17
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,27 0,346
7 Nitrat mg/l 10 0,3564 4,01
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cihapit II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cihapit menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu didua titik pantau dengan nilai 74 mg/l dan 120 mg/l yang melebihi baku
mutu nilai 50 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD dengan nilai 19,48 mg/l dan 25,49 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 3
mg/l ,kemudian COD yang melebihi baku mutu 25 mg/l dikedua titik pantau dengan
nilai 67,17 mg/l dan 91,05 mg/l ,Phospat disatu titik dengan nilai 0,346 mg/ll.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau
Tabel 1.14. Hasil Sungai Cibeunying Periode 1
Baku Cibeunying
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 186 204 48
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,6 7,61 7,3
3 BOD mg/l 3 85,61 89,27 50,24
4 COD mg/l 25 267,52 278,98 156,99
5 DO mg/l 4 4,76 4,83 4,07
Total Fosfat Sebagai
6 mg/l 0,2
P 1,13 1,38 0,27
7 Nitrat mg/l 10 6,3948 5,7052 5,4207
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 2300 2300 920

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cibeunying periode I dilaksanakan pada bulan April
mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cibeunying menunjukkan bahwa pada parameter fisika yang
tidak memenuhi baku mutu dikedua titik pantau yaitu hulu dan tengah dengan nilai 186 mg/l
dan 204 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 50 mg/l . Sedangkan dari parameter kimia yang
tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dengan nilai 85,61 mg/l 89,27 mg/l dan 50,24 mg/l,
kemudian COD dengan nilai 267,52 mg/l 278,98 mg/l dan 156,99 mg/l yang melebihi nilai
baku mutu 25 mg/l diketiga titik pantau dan Phospat di dua titik pantau (hulu dan tengah)
dengan nilai 1,13 mg/l dan 1,38 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 0,2 mg/l . Sedangkan
untuk parameter mikrobiologi yang tidak memenuhi baku mutu dikedua titik pantau yaitu
hulu dan tengah dengan nilai 2300 mg/l.

Tabel 1.15. Hasil Sungai Cibeunying Periode 2


Baku Cibeunying
NO Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 34 22 95
Kimia
2 pH mg/l 6-9 6,47 5,78 6,33
3 BOD mg/l 3 13,24 7,04 45,48
4 COD mg/l 25 41,365 21,99 137,815
5 DO mg/l 4 3,34 3,76 1,45
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,28 0,37 0,58
7 Nitrat mg/l 10 0,3386 8,5512 0,3301
Mikrobiologi
Fecal
8 jml/100ml 1000
Coliform 280 170 920

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cibeunying II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cihapit menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku
mutu disatu titik pantau dengan nilai 95 mg/l yang melebihi nilai 50 mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dengan nilai 13,24 mg/l 7,04
mg/l dan 45,48 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 3 mg/l diketiga titik pantau, kemudian
COD dengan nilai 41,365 mg/l 21,99 mg/l dan 137,815 mg/l diketiga titik pantau dan Phospat
dikedua titik pantau tengah dan hilir dengan nilai 0,37 mg/l dan 0,58 mg/l yang melebihi nilai
baku mutu 0,2 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu
disemua titik pantau.
Tabel 1.16. Hasil Sungai Citepus Periode 1
Baku Citepus
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 30 48 46
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,58 7,59 7,64
3 BOD mg/l 3 14,7 15,33 14,18
4 COD mg/l 25 45,94 47,90 44,31
5 DO mg/l 4 4,64 4,67 4,82
Total Fosfat Sebagai
6 mg/l 0,2
P 0,12 0,11 0,12
7 Nitrat mg/l 10 0,86 0,92 0,92
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 280 280 220

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Citepus periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Citepus menunjukkan bahwa pada parameter fisika
memenuhi baku mutu diketiga titik pantau yaitu hulu,tengah dan hilir. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau
dengan nilai 14,7 mg/l 15,33 mg/l dan 14,18 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 3 mg/l,
kemudian COD (diketiga titik pantau) dengan nilai 45,94 mg/l 47,90 mg/l dan 44,31
mg/l yang melebihi nilai baku mutu 25 mg/l . Sedangkan untuk parameter mikrobiologi
memenuhi baku mutu diketiga titik pantau.
Tabel 1.17. Hasil Sungai Citepus Periode 2
Baku Citepus
NO Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 20 24 30
Kimia
2 pH mg/l 6-9 6,5 6,62 6,49
3 BOD mg/l 3 12,76 7,68 14,81
4 COD mg/l 25 41,17 24,01 44,89
5 DO mg/l 4 1,14 1,6 1,8
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,23 0,33 0,1857
7 Nitrat mg/l 10 5,71 7,43 8,64
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 280 170 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Citepus II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Citepus menunjukkan bahwa parameter fisika memenuhi baku mutu
diketiga titik pantau. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD diketiga titik pantau dengan nilai 12,76 mg/l 7,68 mg/l dan 14,81 mg/l kemudian
COD dikedua titik pantau yaitu hulu dan hilir dengan nilai 41,17 mg/l dan 44,89 mg/l yang
melebihi nilai baku mutu 25 mg/l serta Phospat yang tidak memenuhi baku mutu di satu titik
pantau (tengah) dengan nilai 033 mg/l . Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi
baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.18.Hasil Sungai Ciwastra Periode 1
N Baku Ciwastra
Parameter Satuan
o Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 42 58
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,76 7,68
3 BOD mg/l 3 52,49 52,13
164,0 162,9
4 COD mg/l 25
3 1
5 DO mg/l 4 3,62 3,87
Total Fosfat 1,110
6 mg/l 0,2
Sebagai P 6 1,306
9,066 8,903
7 Nitrat mg/l 10
2 3
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 920 920

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Ciwastra periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Ciwastra menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu disatu titik pantau yaitu hilir dengan nilai 58 mg/l.
Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua
titik pantau dengan nilai 52,49 mg/l dan 52,13 mg/l kemudian COD dikedua titik pantau
dengan nilai 164,03 mg/l dan 162,91 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi
memenuhi baku mutu dikedua titik pantau.
Tabel 1.19.Hasil Sungai Ciwastra Periode 2
Baku Ciwastra
NO Parameter Satuan
Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 41 139
Kimia
2 pH mg/l 6-9 6,58 6,7
3 BOD mg/l 3 39,22 42,24
122,5 136,2
4 COD mg/l 25
6 6
5 DO mg/l 4 2,04 2,63
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,35 0,65
0,553 0,333
7 Nitrat mg/l 10
3 9
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 920 920

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Ciwastra II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil pemantauan kualitas
air Sungai Ciwastra menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku mutu
disatu titik pantau(hilir) dengan nilai 139 mg/l yang melebihi baku mutu 50 mg/l. Sedangkan
dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau
dengan nilai 39,22 mg/l dan 42,24 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 3 mg/l, COD dengan
nilai 122,56 mg/l dan 136,26 mg/l yang melebihi nilai baku mutu 25 mg/l dikedua titik
pantau, dan Phospat dikedua titik pantau dengan nilai 0,35 mg/l 0,65 mg/l. Sedangkan untuk
parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.20.Hasil Sungai Cipamokolan Periode 1
Baku Cipamokolan
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 314 282 160
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,53 7,56 7,45
3 BOD mg/l 3 26,81 27,28 27,49
4 COD mg/l 25 83,78 85,25 85,9
5 DO mg/l 4 4,67 4,86 4,86
Total Fosfat Sebagai
6 mg/l 0,2
P 0,21 0,18 0,22
7 Nitrat mg/l 10 3,1968 3,4578 3,1145
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 540 540 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cipamokolan periode I dilaksanakan pada


bulan April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai.
Hasil pemantauan kualitas air Sungai Citepus menunjukkan bahwa pada parameter fisika
tidak memenuhi baku mutu diketiga titik pantau yaitu hulu,tengah dan hilir dengan nilai
314 mg/l 282 mg/l dan 160 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi
baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan nilai 26,81 mg/l 27,28 mg/l dan
27,49 mg/l, COD diketiga titik pantau dengan nilai 83,78 mg/l 85,25 mg/l dan 85,9 mg/l
yang melebihi baku mutu 25 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau.
Tabel 1.21.Hasil Sungai Cipamokolan Periode 2
Baku Cipamokolan
NO Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
4 COD mg/l 25 67,17 91,049 52,939
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
6 Total Fosfat Sebagai mg/l 0,2 0,27 0,34 0,0825
P
7 Nitrat mg/l 10 0,3564 4,0099 2,8543
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cipamokolan II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cipamokolan menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 74 mg/l 120 mg/l dan 132 mg/l . Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu diketiga titik pantau adalah BOD dengan
nilai 19,48 mg/l 25,49 mg/l dan 15,35 mg/l, COD dengan nilai 67,17 mg/l 91,049 mg/l dan
52,939 mg/l, DO dengan nilai 5,06 mg/l 5,17 mg/l dikedua titik pantau (hulu dan tengah) dan
Phospat disatu titik pantau(tengah) dengan nilai 0,34.mg/l yang melebihi baku mutu 0,2 mg/l.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.22.Hasil Sungai Cidurian Periode 1
Baku Cidurian
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 70 66 82
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,73 7,53 7,71
3 BOD mg/l 3 16,62 16,95 17,04
4 COD mg/l 25 51,93 52,96 53,23
5 DO mg/l 4 3,61 3,5 3,31
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,12 0,12 0,12
1,759 1,985 1,900
7 Nitrat mg/l 10
6 7 6
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 350 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cidurian periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cidurian menunjukkan bahwa pada parameter fisika
tidak memenuhi baku mutu diketiga titik pantau yaitu hulu,tengah dan hilir dengan nilai
70 mg/l 66 mg/l dan 82 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau adalah BOD dengan nilai 16,62 mg/l 16,95 mg/l dan
17,04 mg/l, COD dengan nilai 51,93 mg/l 52,96 mg/l dan 53,23 mg/l . Sedangkan untuk
parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu diketiga titik pantau.
Tabel 1.23.Hasil Sungai Cidurian Periode 2
N Baku Cidurian
Parameter Satuan
O Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
91,04 52,93
4 COD mg/l 25
67,17 9 9
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,27 0,34 0,08
0,356 4,009 2,854
7 Nitrat mg/l 10
4 9 3
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cidurian II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cidurian menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 74 mg/l 120 mg/l dan 132 mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan
nilai 19,48 mg/l 25,49 mg/l dan 15,35 mg/l, COD diketiga titik pantau dengan nilai 67,17
mg/l 91,049 mg/l dan 52,939 mg/l, DO dikedua titik pantau (hulu dan tengah) dengan nilai
5,06 mg/l dan 5,17 mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau (tengah) dengan nilai 0,34
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.24. Hasil Sungai Cipedes Periode 1
N Baku Cipedes
Parameter Satuan
o Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 22 40
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,2 7,46
3 BOD mg/l 3 18,66 18,46
58,30 57,70
4 COD mg/l 25
25 36
5 DO mg/l 4 4,2 4,38
Total Fosfat 0,143 0,132
6 mg/l 0,2
Sebagai P 3 5
1,468
7 Nitrat mg/l 10
1,373 5
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 350 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cipedes periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di dua lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cipedes menunjukkan bahwa pada parameter fisika
memenuhi baku mutu dikedua titik pantau yaitu hulu dan hilir. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau
dengan nilai 18,66 mg/l dan 18,46 mg/l, COD dikedua titik pantau dengan nilai 58,30
mg/l dan 57,70 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu
dikedua titik pantau.
Tabel 1.25. Hasil Sungai Cipedes Periode 2
Baku Cipedes
Parameter Satuan
Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49
4 COD mg/l 25 67,17 91,04
5 DO mg/l 4 5,06 5,17
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,27 0,34
0,356 4,009
7 Nitrat mg/l 10
4 9
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cipedes II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil pemantauan kualitas
air Sungai Cipedes menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku mutu
dikedua titik pantau dengan nilai 74 mg/l dan 120 mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang
tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau dengan nilai 19,48 mg/l dan
25,49 mg/l, COD dikedua titik pantau dengan nilai 67,17 mg/l dan 91,04 mg/l, DO dikedua
titik pantau dengan nilai 5,06 mg/l dan 5,17 mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau (hilir)
dengan nilai 0,34 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu
disemua titik pantau.
Tabel 1.26. Hasil Sungai Cihalarang Periode 1
N Baku Cihalarang
Parameter Satuan
o Mutu I II III
Fisika
3 TSS mg/l 50 30 64 36
Kimia
1 pH mg/l 6-9 7,65 7,72 7,59
2 BOD mg/l 3 16,93 17,49 15,18
3 COD mg/l 25 52,91 54,65 47,43
4 DO mg/l 4 3,21 3,31 3
Total Fosfat 0,122 0,131 0,101
5 mg/l 0,2
Sebagai P 6 6 1
1,679
6 Nitrat mg/l 10
6 1,832 1,358
Mikrobiologi
1 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 350 280
Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cihalarang periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cihalarang menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu disatu titik pantau(tengah) dengan nilai 64 mg/l.
Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga
titik pantau dengan nilai 16,93 mg/l 17,49 mg/l dan 15,18 mg/l, COD (diketiga titik
pantau) dengan nilai 52,91 mg/l 54,65 mg/l dan 47,43 mg/l . Sedangkan untuk parameter
mikrobiologi memenuhi baku mutu dikedua titik pantau.
Tabel 1.27. Hasil Sungai Cihalarang Periode 2
N Baku Cihalarang
Parameter Satuan
O Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
4 COD mg/l 25 67,17 91,04 52,93
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,27 0,34 0,08
0,356 4,009 2,854
7 Nitrat mg/l 10
4 9 3
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540 240
Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cihalarang II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cihalarang menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 74 mg/l 120 mg/l dan 132 mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan
nilai 19,48 mg/l 25,49 mg/l dan 15,35 mg/l, COD diketiga titik pantau dengan nilai 67,17
mg/l 91,04 mg/l dan 52,93 mg/l, DO di dua titik pantau(hulu dan tengah) dengan nilai 5,06
mg/l dan 5,17 mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau (tengah) dengan nilai 0,344 mg/l.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.28.Sungai Cimuncang Periode1
N Baku Cimuncang
Parameter Satuan
o Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 72 98
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,79 7,72
3 BOD mg/l 3 23,83 19,96
74,47 62,385
4 COD mg/l 25
2 7
5 DO mg/l 4 3,61 3,39
Total Fosfat 0,171
6 mg/l 0,2
Sebagai P 4 0,1458
7 Nitrat mg/l 10 2,341 1,9647
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 540 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cimuncang periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cimuncang menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu dikedua titik pantau dengan nilai 72 mg/l dan 98 mg/l .
Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua
titik pantau dengan nilai 23,83 mg/l dan 19,96 mg/l, kemudian COD (dikedua tiga titik
pantau) dengan nilai 74,47 mg/l dan 62,38 mg/l. Sedangkan untuk parameter
mikrobiologi memenuhi baku mutu dikedua titik pantau.
Tabel 1.29. Hasil Sungai Cimucang Periode 2
N Baku Cimuncang
Parameter Satuan
O Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49
4 COD mg/l 25 67,17 91,04
5 DO mg/l 4 5,06 5,17
Total Fosfat 0,270
6 mg/l 0,2
Sebagai P 8 0,34
0,356 4,009
7 Nitrat mg/l 10
4 9
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cimuncang II dilaksanakan pada bulan


September mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cimuncang menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak
memenuhi baku mutu dikedua titik pantau (hulu dan hilir) dengan nilai 74 mg/l dan 120 m/l
yang . Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD
dikedua titik pantau dengan nilai 19,48 mg/l dan 25,49 mg/l, COD dikedua titik pantau
dengan nilai 67,17 mg/l dan 91,04 mg/l ,DO dikedua titik pantau dengan nilai 5,06 mg/l dan
5,17 mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau dengan nilai 0,34 mg/l. Sedangkan untuk
parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.30.Hasil Sungai Ciateul Periode 1
Baku Ciateul
No Parameter Satuan
Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 26 26
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,14 7,26
3 BOD mg/l 3 18,01 15,61
56,288 48,77
4 COD mg/l 25
1 5
5 DO mg/l 4 3,81 3,8
Total Fosfat 0,098
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,1152 2
7 Nitrat mg/l 10 1,2121 0,901
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 350 280

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Ciateul periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Ciateul menunjukkan bahwa pada parameter fisika
memenuhi baku mutu dikedua titik pantau . Sedangkan dari parameter kimia yang tidak
memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau dengan nilai 18,01 mg/l dan
15,61 mg/l, kemudian COD (dikedua tiga titik pantau) dengan nilai 56,2881 mg/l dan
48,775 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu dikedua
titik pantau.
Tabel 1.31. Hasil Sungai Ciateul Periode 2
N Baku Ciateul
Parameter Satuan
O Mutu I II
Fisika
3 TSS mg/l 50 74 120
Kimia
1 pH mg/l 6-9 7,37 7,68
2 BOD mg/l 3 19,48 25,49
67,17 91,04
3 COD mg/l 25
01 87
4 DO mg/l 4 5,06 5,17
Total Fosfat 0,270 0,345
5 mg/l 0,2
Sebagai P 8 8
0,356 4,009
6 Nitrat mg/l 10
4 9
Mikrobiologi
jml/100
1 Fecal Coliform 1000
ml 350 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cateul II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil pemantauan kualitas
air Sungai Cimuncang menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku
mutu dikedua titik pantau dengan nilai 74 mg/l dan 120 mg/l. Sedangkan dari parameter
kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau dengan nilai 19,48
mg/l dan 25,49 mg/l, COD dikedua titik pantau dengan nilai 67,17 mg/l dan 91,04 mg/l, DO
dikedua titik pantau dengan nilai 5,06 mg/l dan 5,17 mg/l kemudian Phospat disatu titik
pantau dengan nilai 0,34 mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku
mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.32.Hasil Sunga Cinambo Periode 1
Baku Cinambo
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 30 58 44
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,47 7,48 7,44
3 BOD mg/l 3 17,61 26,55 18,85
4 COD mg/l 25 55,03 82,96 58,90
5 DO mg/l 4 4,23 4,11 4,35
Total Fosfat 0,123 0,186
6 mg/l 0,2
Sebagai P 1 3 0,20
1,213 3,851 1,599
7 Nitrat mg/l 10
3 2 9
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 540 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cinambo periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cinambo menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu disatu titik pantau(tengah) dengan nilai 58 mg/l.
Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua
titik pantau dengan nilai 17,61 mg/l 26,55 mg/l dan 18,85 mg/l, COD (dikedua tiga titik
pantau) dengan nilai 55,03 mg/l 82,96 mg/l dan 58,90 mg/l. Sedangkan untuk parameter
mikrobiologi memenuhi baku mutu dikedua titik pantau.
Tabel 1.33.Hasil Sungai Cianambo Periode 2
Baku Cinambo
Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
4 COD mg/l 25 67,17 91,04 52,93
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat Sebagai
6 mg/l 0,2
P 0,2708 0,3458 0,0825
7 Nitrat mg/l 10 0,3564 4,0099 2,8543
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cinambo II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cinambo menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 74 mg/l 120 mg/l dan 132 mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan
nilai 19,48 mg/l 25,49 mg/l dan 15,35 mg/l, COD diketiga titik pantau dengan nilai 67,17
mg/l 91,04 mg/l dan 52,93 mg/l, DO dikedua titik pantau(hulu dan tengah) dengan nilai 5,06
mg/l dan 5,17 mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau(tengah) dengan nilai 0,34 mg/l.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.

Tabel 1.34. Hasil Sungai Cisaranten Periode 1


Baku Cisaranten
Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 200 344 270
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,06 7,54 7,53
3 BOD mg/l 3 23,76 19,6 20,08
4 COD mg/l 25 74,25 61,24 62,76
5 DO mg/l 4 4,39 4,41 4,35
Total Fosfat 0,180 0,152 0,142
6 mg/l 0,2
Sebagai P 8 7 7
3,171 2,644 2,770
7 Nitrat mg/l 10
3 6 3
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 350 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cisaranten periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cisaranten menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 200mg/l 344mg/l dan
270mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD
diketiga titik pantau dengan nilai 23,76mg/l 19,6mg/l dan 20,08mg/l, COD (diketiga tiga
titik pantau) dengan nilai 74,25mg/l 61,24mg/l dan 62,76mg/l. Sedangkan untuk
parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu diketiga titik pantau.

Tabel 1.35.Hasi sungai Cisaranten Periode iI


Baku Cisaranten
NO Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
4 COD mg/l 25 67,17 91,04 52,93
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat Sebagai
6 mg/l 0,2
P 0,2708 0,34 0,0825
7 Nitrat mg/l 10 0,3564 4,0099 2,8543
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cisaranten II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cisaranten menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 74mg/l 120mg/ldan 132mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan
nilai 19,48mg/l 25,49mg/l dan 15,35mg/l, COD diketiga titik pantau dengan nilai 67,17mg/l
91,04mg/l dan 52,93mg/l,DO dikedua titik pantau dengan nilai 5,06mg/l dan 5,17mg/l
kemudian Phospat disatu titik pantau dengan nilai 0,34mg/l. Sedangkan untuk parameter
mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.35.Hasil Sungai Cipanjalu periode 1
N Baku Cipanjalu
Parameter Satuan
o Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 150 120 96
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,36 6,95 7,39
3 BOD mg/l 3 20,78 21,43 26,67
4 COD mg/l 25 52,27 75,44 79,39
5 DO mg/l 4 4,96 4,82 4,52
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,01 0,01 0,53
1,325 2,095 2,654
7 Nitrat mg/l 10
4 6 2
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 350 920 920

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cipanjalu periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cipanjalu menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 150mg/l 120mg/l dan
96mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD
diketiga titik pantau dengan nilai 20,78mg/l 21,43mg/l dan 26,67mg/l, COD diketiga
titik pantau dengan nilai 52,27mg/l 75,44mg/l dan 79,39m/g/l, kemudian phospat di satu
titik pantau(hilir) dengan nilai 0,53mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi
memenuhi baku mutu diketiga titik pantau.
Tabel 1.36.Hasil Sungai Cipanjalu Periode II
N Baku Cipanjalu
Parameter Satuan
O Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
4 COD mg/l 25 67,17 91,04 52,93
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,27 0,34 0,08
0,356 4,009 2,854
7 Nitrat mg/l 10
4 9 3
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cipanjalu II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cipanajalu menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu diketiga titik pantau dengan nilai 74mg/l 120mg/l dan 132mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan
nilai 19,48mg/l 25,49mg/l dan 15,35mg/l, COD diketiga titik pantau dengan nilai 67,17mg/l
91,04mg/l dan 52,93mg/l, DO dikedua titik pantau (hulu dan tengah) dengan nilai 5,06mg/l
dan 5,17mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau (tengah) dengan nilai 0,34mg/l.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.37.Hasil Sunga Cijalupang periode 1
N Baku Cijalupang
Parameter Satuan
o Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 42 63
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,69 7,82
3 BOD mg/l 3 10,53 15,94
4 COD mg/l 25 29,55 55,12
5 DO mg/l 4 4,89 4,3
Total Fosfat 0,017 0,017
6 mg/l 0,2
Sebagai P 1 1
1,350 0,870
7 Nitrat mg/l 10
1 2
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 280 350

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cijalupang periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cijalupang menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu disatu titik pantau dengan nilai 63mg/l . Sedangkan
dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau
(hulu dan hilir) dengan nilai 10,53mg/l dan 15,94mg/l kemudian COD dikedua titik
pantau dengan nilai 29,55mg/l dan 55,12mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi
memenuhi baku mutu diketiga titik pantau.
Tabel 1.38.Hasil Sungai Cijalupang Periode II
N Baku Cijalupang
Parameter Satuan
O Mutu I II
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49
4 COD mg/l 25 67,17 91,04
5 DO mg/l 4 5,06 5,17
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,27 0,34
0,356 4,009
7 Nitrat mg/l 10
4 9
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cijalupang II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil pemantauan kualitas
air Sungai Cijalupang menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku mutu
dikedua titik pantau dengan nilai 74mg/l dan 120mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang
tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau dengan nilai 19,48mg/l dan
25,49mg/l, COD dikedua titik pantau dengan nilai 67,17mg/l dan 91,04mg/l, DO dikedua titik
pantau dengan nilai 5,06mg/l dan 5,17mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau(hilir)
dengan nilai 0,34mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu
disemua titik pantau.
Tabel1.39. Hasil Sungai Cibiru Periode1
N Baku Cibiru
Parameter Satuan
o Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 115 164 192
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,52 7,75 7,42
3 BOD mg/l 3 25,98 35,91 32,28
112,1
4 COD mg/l 25
81,10 0 97,41
5 DO mg/l 4 4,65 5,09 5,02
Total Fosfat 0,175 0,290 0,085
6 mg/l 0,2
Sebagai P 2 4 2
0,298 4,012 2,109
7 Nitrat mg/l 10
1 5 6
Mikrobiologi
jml/100m
8 Fecal Coliform 1000
l 350 540 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cibiru periode I dilaksanakan pada bulan April
mewakili musim kemarau di dua lokasi yaitu di hulu dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cibiru menunjukkan bahwa pada parameter fisika yang tidak
memenuhi baku mutu 50mg/l diketiga titik pantau dengan nilai 115mg/l 164mg/l dan
192mg/l . Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu 3mg/l
adalah BOD diketiga titik pantau dengan nilai 25,98mg/l 35,91mg/l dan 32,28mg/l ,
COD dengan nilai 81,10mg/l 112,10mg/l dan 97,41mg/l melebihi baku mutu 25mg/l,
DO didua titik pantau (tengah dan hilir) dengan nilai 5,09mg/l dan 5,02mg/l. Sedangkan
untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu diketiga titik pantau.
Tabel 1.40.Hasil Sungai Cibiru Periode II
N Baku Cibiru
Parameter Satuan
O Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
4 COD mg/l 25 67,17 91,04 52,93
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat 0,270 0,345 0,082
6 mg/l 0,2
Sebagai P 8 8 5
0,356 4,009 2,854
7 Nitrat mg/l 10
4 9 3
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cibiru II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cibiru menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku
mutu 50mg/l diketiga titik pantau dengan nilai 74mg/l 120mg/l dan 132mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan
nilai 19,48mg/l 25,49mg/l dan 15,35mg/l, COD diketiga titik pantau dengan nilai 67,17mg/l
91,04mg/l dan 52,93mg/l, DO dikedua titik pantau(hulu dan tengah) dengan nilai 5,06mg/l
dan 5,17mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau(tengah)dengan nilai 0,34. Sedangkan
untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.41.Hasil Sungai Cikendal Periode 1
N Baku Cikendal
Parameter Satuan
o Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 205 268 187
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,4 6,58 6,09
3 BOD mg/l 3 56,09 74,1 40,05
4 COD mg/l 25 178,45 239,55 129,31
5 DO mg/l 4 1,02 0,95 1,07
Total Fosfat Sebagai
6 mg/l 0,2
P 0,36 0,43 0,0765
7 Nitrat mg/l 10 11,3532 18,4699 5,0109
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 2100 1600 1700

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikendal periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cikendal menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu 50mg/l diketiga titik pantau dengan nilai 205mg/l
268mg/l dan 187mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD diketiga titik pantau dengan nilai 56,09mg/l 74,1mg/l dan 40,05mg/l, COD
(diketiga titik pantau) dengan nilai 178,45mg/l 239,55mg/l dan 129,31mg/l kemudian
Phospat di kedua titik pantau(hulu dan tengah) dengan nilai 0,36mg/l dan 0,43m/l.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi tidak memenuhi baku mutu 1000/100ml
diketiga titik pantau yaitu 2100/100ml 1600/100ml dan 1700/100ml.
Tabel 1.42. Hasi Sunga Cikendal Periode II
N Baku Cikendal
Parameter Satuan
O Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
2 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
3 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
4 COD mg/l 25 67,17 91,04 52,93
5 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat
6 mg/l 0,2
Sebagai P 0,27 0,34 0,08
0,356 4,009 2,854
7 Nitrat mg/l 10
4 9 3
Mikrobiologi
jml/100
8 Fecal Coliform 1000
ml 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cikendal II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cikendal menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi
baku mutu 50mg/l diketiga titik pantau dengan nilai 74mg/l 120mg/l dan 132mg/l. Sedangkan
dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau
dengan nilai 19,48mg/l 25,49mg/l dan 15,35mg/l COD diketiga titik pantau dengan nilai
67,17mg/l 91,04mg/l dan 52,93mg/l, DO dikedua titik pantau(hulu dan tengah) dengan nilai
5,06mg/l dan 5,17mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau.(tengah) dengan nilai 0,34mg/l.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Tabel 1.43.Hasil Sungai Cibuntu Periode 1
Baku Cibuntu
No Parameter Satuan
Mutu I II III
Fisika
1 TSS mg/l 50 120 163 185
Kimia
2 pH mg/l 6-9 6,61 7,93 6,78
3 BOD mg/l 3 33,64 45,63 60,29
105,2 185,0
4 COD mg/l 25
0 144,8 1
5 DO mg/l 4 3,98 0,87 1,86
Total Fosfat 0,287 0,178
6 mg/l 0,2
Sebagai P 4 0,322 9
7,248 8,329
7 Nitrat mg/l 10
2 4 6,521
Mikrobiologi
8 Fecal Coliform jml/100ml 1000 920 1600 1700

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cibuntu periode I dilaksanakan pada bulan
April mewakili musim kemarau di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cibuntu menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu 50mg/l diketiga titik pantau dengan nilai 120mg/l
163mg/l dan 185mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD diketiga titik pantau dengan nilai 33,64mg/l 45,63mg/l dan 60,29mg/l,
COD (diketiga titik pantau) dengan nilai 105,20mg/l 144,8mg/l dan 185,01mg/l
kemudian Phospat di satu titik pantau (tengah) dengan nilai0,322mg/l. Sedangkan untuk
parameter mikrobiologi tidak memenuhi baku mutu 1000/100ml didua titik pantau
(tengah dan hilir) 1600/100ml dan 1700/100ml.
Tabel 1.44. Hasil Sungai Cibuntu Period 2
Baku
NO Parameter Satuan Mut Cibuntu
u
I II III
Fisika
3 TSS mg/l 50 74 120 132
Kimia
1 pH mg/l 6-9 7,37 7,68 7,5
2 BOD mg/l 3 19,48 25,49 15,35
3 COD mg/l 25 67,17 91,04 52,93
4 DO mg/l 4 5,06 5,17 4,77
Total Fosfat 0,270 0,345 0,082
5 mg/l 0,2
Sebagai P 8 8 5
0,356 4,009 2,854
6 Nitrat mg/l 10
4 9 3
Mikrobiologi
jml/100
1 Fecal Coliform 1000
ml 350 540 240

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cibuntu II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan di tiga lokasi yaitu di hulu,tengah dan hilir sungai. Hasil pemantauan
kualitas air Sungai Cibuntu menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku
mutu 50mg/l diketiga titik pantau dengan nilai 74mg/l 120mg/l dan 132mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD diketiga titik pantau dengan
nilai 19,48mg/l 25,49mg/l dan 15,35mg/l COD diketiga titik pantau dengan nilai 67,17mg/l
91,04mg/l dan 52,93mg/l, DO dikedua titik pantau(hulu dan tengah) dengan nilai 5,06mg/l
dan 5,17mg/l kemudian Phospat disatu titik pantau.(tengah) dengan nilai 0,34mg/l.
Sedangkan untuk parameter mikrobiologi memenuhi baku mutu disemua titik panta
Tabel 1.45.Hasil Sungai Cigondewah Priode 1
N Baku Cigondewah
Parameter Satuan
o Mutu I II
Fisika
3 TSS mg/l 50 102 145
Kimia
1 pH mg/l 6-9 7,2 6,9
2 BOD mg/l 3 33,14 51,09
3 COD mg/l 25 102,9 162,1
4 DO mg/l 4 2,14 1,25
Total Fosfat
5 mg/l 0,2
Sebagai P 0,34 0,40
12,01 18,530
6 Nitrat mg/l 10
8 7
Mikrobiologi
jml/100m
1 Fecal Coliform 1000
l 540 920

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cigondewah periode I dilaksanakan pada


bulan April mewakili musim kemarau di dua lokasi yaitu di hulu, dan hilir sungai. Hasil
pemantauan kualitas air Sungai Cigondewah menunjukkan bahwa pada parameter fisika
yang tidak memenuhi baku mutu 50mg/l dikedua titik pantau dengan nilai 120mg/l
102mg/l dan 145mg/l. Sedangkan dari parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu
adalah BOD dikedua titik pantau dengan nilai 33,14mg/l dan 651,09mg/l, COD
(dikedua titik pantau) dengan nilai 102,9mg/l dan 162,1mg/l, Phospat di kedua titik
pantau dengan nilai0,34mg/ dan 0,40mg/l kemudian Nitrat dikedua titik pantau dengan
nilai 12,018mg/l dan 18,5307mg/l yang melebihi nilai baku mutu 10mg/l, Sedangkan
untuk parameter mikrobiolog memenuhi baku mutu dikedua titik pantau.
Tabel 1.46. Hasil Sungai Coewah Periode 2
Bak
Satua u
NO Parameter Cigondewah
n Mut
u
I II
Fisika
3 TSS mg/l 50 74 120
Kimia
06-
1 pH mg/l
Sep 7,37 7,68
2 BOD mg/l 3 19,48 25,49
67,17 91,04
3 COD mg/l 25
01 87
4 DO mg/l 4 5,06 5,17
Total Fosfat 0,270 0,345
5 mg/l 0,2
Sebagai P 8 8
0,356 4,009
6 Nitrat mg/l 10
4 9
Mikrobiologi
jml/10
1 Fecal Coliform 1000
0ml 350 540

Pemantauan kualitas air sungai di Sungai Cigondewah II dilaksanakan pada bulan September
mewakili musim hujan didua lokasi yaitu di huludan hilir sungai. Hasil pemantauan kualitas
air Sungai Cigondewah menunjukkan bahwa parameter fisika yang tidak memenuhi baku
mutu 50mg/l dikedua titik pantau dengan nilai 120mg/l dan 132mg/l. Sedangkan dari
parameter kimia yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD dikedua titik pantau dengan
nilai 19,48mg/l 25,49mg/l COD dikedua titik pantau dengan nilai 67,17mg/l 91,04mg/l, DO
dikedua titik pantau(hulu dan hilir) dengan nilai 5,06mg/l dan 5,17mg/l kemudian Phospat
disatu titik pantau.(hilir) dengan nilai 0,34mg/l. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi
memenuhi baku mutu disemua titik pantau.
Dari 24 sungai yang sudah di dapatkan hasil analisis labolatorium dengan 8 parameter
dapat disimpulkan bahwa kadar COD dan BOD adalah parameter yang sering melebihi baku
disetiap titik pantau sungai kota Bandung hal ini dikarenakan meningkatnya aktivitas rumah
tangga, pertanian dan industri yang mempengaruhi dan memberikan dampak buruk terhadap
kondisi kualitas air sungai. kemudian dilakukan pengolahan data dari setiap parameter yang
sudah didapatkan dengan menghitung nilai indeks pencemar setiap sungai sesuai perturan
pemerintah no 28 tahun 2001 untuk mengetahui status mutu air sungai kota Bandung.
Tabel 1.47. Hasil perhitungan status mutu air sungai di Kota Bandung 2020
menggunakan metode IKA
Status Mutu Air Metode IKA
No Nama Sungai Periode
Hulu Tengah Hilir
1 Cemar Sedang Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cikiley
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
2 Ciparumpung
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Sedang Cemar Ringan
3 Curug Dogdog
2 Cemar Sedang Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Sedang
4 Cicadas
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Sedang
1 Cemar Sedang Cemar Sedang Cemar Sedang
5 Cibeunying
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Sedang
1 Cemar Sedang Cemar Sedang
6 Ciwastra
2 Cemar Ringan Cemar Sedang
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
7 Citepus
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
8 Cipamokolan
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan
9 Cipedes
2 Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Sedang Cemar Sedang
10 Cibuntu
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Sedang Cemar Sedang Cemar Ringan
11 Cikendal
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Sedang
12 Cigondewah
2 Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
13 Cipanjalu
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
14 Cibiru
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan
15 Cijalupang
2 Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
16 Cidurian
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
17 Ciharalang
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan
18 Cimuncang
2 Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
19 Cinambo
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
20 Cisaranten
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan
21 Ciateul
2 Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
22 Cikapundung
2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Sedang
Cikapundung 1 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
23
Kolot 2 Cemar Ringan Cemar Ringan Cemar Ringan
1 Cemar Ringan Cemar Ringan
24 Cihapit
2 Cemar Ringan Cemar Ringan

Hasil data Perhitungan dengan metode Indeks Kualitas air pada periode 1 dan periode 2
tahun 2020 dari 24 sungai dengan 16 sungai pada titik 3 titik pantau (hulu, tengah dan
hilir) dan pada 8 sungai dengan titik pantau hulu dan hilir. Pada Periode 1 (Bulan April)
terdapat 13 titik pantau dengan status “Cemar sedang” dan 51 titik pantau dengan status
“Cemar Ringan” Sedangkan pada periode 2 (Bulan Oktober) terdapat 5 titik pantau
dengan status “Cemar Sedang” dan 59 titik pantau dengan status “ Cemar Ringan” dan
pada tahun 2020 terjadi penurunan jumlah status mutu cemar sedang dari 13 titik pantau
pada periode 1 menjadi 5 titik pantau pada periode 2 hal ini dimungkinkan karena
berkurangnya produksi Industri begitu juga dengan limbah rumah makan dan juga pusat
perbelanjaan pada masa pandemi Covid 19 karena Pembatasan Sosial Berskala besar
yang di lakukan di Wilayah Kota Bandung.
Tabel 1.48. Perhitungan Indeks Pencemar Air Kota Bandung 2020

Menghitung Indeks
Status Jumlah Persen Koefisien Nilai
Memenuhi 0% 70 0
Ringan 110 86% 50 42,96875
Sedang 18 14% 30 4,21875
Berat 0% 10 0

Nilai Indeks Penc. Air 128 47,1875

Dari perhitungan Indeks Pencemar Air Kota Bandung 2020 dapat diketahui bahwa
status mutu air sungai terdapat 110 titik pantau dengan status” cemar ringan “dan 18 titik
pantau dengan status” cemar sedang “ dengan nilai Indeks pencemar air sungai 47,1875
yang menandakan bahwa Sungai Kota Bandung tahun 2020 mempunyai kualitas air
sungai dengan status “Cemar Sedang “yang adapun metode perhitunganngannya sebagai
berikut :
Kemudian mentransformasika nilai IP ke dalam indeks kualitas air (IKA) dilakukan
dengan mengalikan bobot nilai indeks dengan presentase pemenuhan baku mutu. Persentase
pemenuhan baku mutu didapatkan dari hasil penjumlahan titik sampel yang memenuhi baku
mutu terhadap jumlah sampel dalam persen. Sedangkan bobot indeks diberikan batasan
sebagai berikut : 70 untuk memenuhi baku mutu, 50 untuk tercemar ringan, 30 untuk
tercemar sedang dan 10 untuk tercemar berat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
IKA dapat digunakan untuk membandingkan kualitas air berdasarkan lokasi,
wilayah dari waktu ke waktu untuk melihat peningkatan atau penurunan kualitas air di
suatu lokasi tertentu. Perhitungan dengan metode Indeks Kualitas Air (IKA) di Wilayah
Sungai Kota Bandung pada tahun 2020 menghasilkan 110 titik pantau dengan status”
cemar ringan “dan 18 titik pantau dengan status” cemar sedang “ serta nilai Indeks
pencemar sungai sebesar 47,1875 yang menandakan bahwa Sungai Kota Bandung tahun
2020 mempunyai kualitas air sungai dengan status “Cemar Sedang”. Namun terjadi
peningkatan kualitas dari Periode 1 (Bulan April) dengan status Cemar Sedang pada 13
Titik Pantau dan pada Periode 2 ( bulan September) dengan status Cemar Sedang
menjadi 5 titik pantau.

5.2 SARAN
Saran yang dapat di berikan dari penelitian ini adalah :
1. Hasil Kualitas Air Sungai di Wilayah Kota Bandung dapat diketahui secara luas oleh
masyarakat sekitar Kota Bandung.
2. Menindak Tegas Industri atau masyarakat yang membuang Limbah ke Sungai.
3. Semoga Pada Tahun 2021 LAB DLHK bisa segera digunakan untuk keperluan
analisis khusunya analisis kualitas Air.
DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay ,1995. Hidrologi Pengolahan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Deazy, Rahmawati. 2011. Pengaruh Aktivitas Industri Terhadap Kualitas Air Sungai
Diwak di Bergas Kabupaten Semarang dan Upaya Pegendalian Pencemaran Air
Sungai. (Tesis). Universitas Diponegoro
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengolahan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Cetakan Kelima. Yogyakarta : Kanisius.
Fauzi, Akhmad. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Teori dan
Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2004.
Forysthe, S.J., Ghassem M, Babji A.S. Norrakiah A.S.2011. Growth and Survival of
Cronobacter Species as Meaured by Media Performance. International Food
Research Journal. 18 : 367-372.
Kementrian Kesehatan Ri. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Ri. 2016
Keputusan Mentri Lingkungan Hidup (KLH). 2003. tentang Pedoman Penetapan Baku
Mutu Lingkungan, Jakarta: Kementrian KLH.
Koesnadi, Hardjasoemantri. 2002. Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Mahida, U.N. 1986. “Pencemaran air dan pemanfaatan limbah industry”. CV. Rajawali:
Jakarta.
Monoarfa, W.D. 1992. Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula Blotong Dalam Produksi
Klekep Pada Tanah Tambak Bertekstur Liat. (Tesis). Fakultas Pasca Sarjana,
Universitas Hasanudin, Ujung Pandang. 153 hlm.
Nurkhasanah. 2009. Penentuan Kadar COD ( Chemical Oxygen Demand) Pada Limbah
Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet dan Domestik. Medan : Universitas
Sumatera Utara , Padil, dkk. 2006. Pembuatan Arang Aktif dari Sisa Pembuatan
Asap Cair. Pekanbaru : Universitas Riau.
Nybakken, E.P.1971. Fundamental Ecology 3.E.D.W.B. Sounders Company.
Philadelphia
Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001
tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta :
Presiden Republik Indonesia.
Priyambada, A. Ika, dkk., 2008, Analisa Pengaruh Perbedaan Fungsi Tata Guna Lahan
Terhadap Beban Cemaran BOD Sunagi ( Studi Kasus Sungai Serayu, Jawa
Tengah). Jurnal Presipitasi, Vol 5 No 2 (Septembar 2008); 55-62
Risamasu, Fonny J.L, dan H.B. Prayitno. 2011. Kajian Zat Hara Fosfat, Nitrit, dan
Silikat di Perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Pusat Penelitian
Oseanografi-LIPI. 16 (3) : 135-142.
Salmin, 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara.
Karang dan Teluk Banten. Dalam : Foraminifera Sebagai Bioindikator
Pencemaran. Oseana. 2005 : 21-26.
Simon, S.B. dan R. Hidayat. 2008. Pengendalian Pencemaran Sumber Air Dengan
Ekoteknologi ( Wettland Buatan).
Sofia, Y.,Tontowi, dan S. Rahayu.2010. “ Penelitian Pengolahan Air Sungai Yang
Tercemar Oleh Bahan Organik”. Jurnal Ilmiah Sains, 11. 268-273.
Tebbut, T.H.Y. (1992). Principles of Water Quality Control. Fourth Edition Pergamon
Press, Ocford.251p.
USEPA. 2002. Solid Waste Management and Greenhouse Gases : A Life - Cycle
Assessment of Emissions and Sinks. Washington DC : EPA.
Wibisono. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan . Grasindo, Jakarta.
Lampiran
1. Menghitung Nilai PijPencemaran Air
No Nama Sungai Lokasi/ Koordinat Segmen BMA Periode/ Tanggal

1 Cikapundung Jl. Dago Bengkok Hulu 30 Maret-07 Apr 20


1 Cikapundung Jl. Dago Bengkok Hulu 8-19 Okt 20
1 Cikapundung Jl. Viaduct Tengah 30 Maret-07 Apr 20
1 Cikapundung Jl. Viaduct Tengah 8-19 Okt 20
Jl. Soekarno Hatta (Tata
1 Cikapundung Hilir
Motor 30 Maret-07 Apr 20
Jl. Soekarno Hatta (Tata
1 Cikapundung Hilir
Motor 8-19 Okt 20

2 Cinambo Jl. Sukalilah Hulu 27 Maret-06 Apr 20


2 Cinambo Jl. Sukalilah Hulu 16-27 Okt 20
2 Cinambo SPBU Jl. Rumah Sakit Tengah 27 Maret-06 Apr 20
2 Cinambo SPBU Jl. Rumah Sakit Tengah 16-27 Okt 20
2 Cinambo Jl. Rancapacing Hilir 27 Maret-06 Apr 20
2 Cinambo Jl. Rancapacing Hilir 16-27 Okt 20

3 Citepus Jl. Pajajaran Hulu 20 -31 Maret 20


3 Citepus Jl. Pajajaran Hulu 12-22 Okt 20
3 Citepus Jl. Kebon Jati Tengah 20 -31 Maret 20
3 Citepus Jl. Kebon Jati Tengah 12-22 Okt 20
3 Citepus Jl. Pagarsih Hilir 20 -31 Maret 20
3 Citepus Jl. Pagarsih Hilir 12-22 Okt 20

4 Cipamokolan Jl. Sasak Batu Hulu 20 -31 Maret 20


4 Cipamokolan Jl. Sasak Batu Hulu 12 Okt 2020
4 Cipamokolan Jl. Terusan Jakarta Tengah 20 -31 Maret 20
4 Cipamokolan Jl. Terusan Jakarta Tengah 12 Okt 2020
4 Cipamokolan Jl. Terusan Derwati Hilir 20 -31 Maret 20
4 Cipamokolan Jl. Terusan Derwati Hilir 12 Okt 2020

6 Cibeunying Jl. Jakarta Hulu 19-30 Maret 20


6 Cibeunying Jl. Jakarta Hulu 9-19 Okt 20
6 Cibeunying Jl. Kiaracondong Tengah 19-30 Maret 20
6 Cibeunying Jl. Kiaracondong Tengah 9-19 Okt 20
6 Cibeunying Jl. Babakan Surabaya Hilir 19-30 Maret 20
6 Cibeunying Jl. Babakan Surabaya Hilir 9-19 Okt 20

7 Cibiru Jl. Cilenakrana Hulu 24 Maret-02 Apr 20


7 Cibiru Jl. Cilenakrana Hulu 14-23 Okt 20
7 Cibiru Jl. Terusan Ujungberung Tengah 24 Maret-02 Apr 20
7 Cibiru Jl. Terusan Ujungberung Tengah 14-23 Okt 20
7 Cibiru Jl. Soekarno-Hatta Hilir 24 Maret-02 Apr 20
7 Cibiru Jl. Soekarno-Hatta Hilir 14-23 Okt 20

8 Cibuntu Jl. Nasional III Hulu 23 -31 Maret 20


8 Cibuntu Jl. Nasional III Hulu 13-23 Okt 20
8 Cibuntu Jl. Melong Asih Tengah 23 -31 Maret 20
8 Cibuntu Jl. Melong Asih Tengah 13-23 Okt 20
8 Cibuntu Jl. Cenderawasih kaler Hilir 23 -31 Maret 20
Konsentrasi

Fecal
TSS DO BOD COD pH Nitrat Fosfat
Coli

200 2,95 17,05 53,2937 7,99 2,4409 0,0352 240


31 7,54 20,49 62,088 6,15 4,8035 0,0171 350
184 2,99 19,89 62,1679 8,63 2,002 0,154 350
115 7,05 29,28 86,1418 6,19 3,9705 0,0171 540
252 3,42 23,97 74,9076 8,41 2,1185 0,1319 540
84 2,47 64,38 195,1006 6,49 0,7162 0,2827 1700

30 4,23 17,61 55,0359 7,47 1,2133 0,1231 350


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
58 4,11 26,55 82,9652 7,48 3,8512 0,1863 540
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
44 4,35 18,85 58,9014 7,44 1,5999 0,2066 350
132 4,77 15,35 52,9386 7,5 2,8543 0,0825 240

30 4,64 14,7 45,9439 7,58 0,8605 0,1266 280


20 1,14 12,76 41,1745 6,5 5,7139 0,2358 280
48 4,67 15,33 47,9039 7,59 0,9266 0,1135 280
24 1,6 7,68 24,0188 6,62 7,4333 0,3307 170
46 4,82 14,18 44,3106 7,64 0,9294 0,1236 220
30 1,8 14,81 44,8914 6,49 8,6437 0,1857 350

314 4,67 26,81 83,7818 7,53 3,1968 0,2184 540


74 5,06 19,48 67,17 7,37 0,3564 0,2708 350
282 4,86 27,28 85,2518 7,56 3,4578 0,1825 540
120 5,17 25,49 91,049 7,68 4,0099 0,3458 540
160 4,86 27,49 85,9051 7,45 3,1145 0,2202 540
132 4,77 15,35 52,939 7,5 2,8543 0,0825 240

186 4,76 85,61 267,5237 7,6 6,3948 1,1383 2300


34 3,34 13,24 41,365 6,47 0,3386 0,284 280
204 4,83 89,27 278,9827 7,61 5,7052 1,3817 2300
22 3,76 7,04 21,9902 5,78 8,5512 0,3722 170
48 4,07 50,24 156,9998 7,3 5,4207 0,2728 920
95 1,45 45,48 137,815 6,33 0,3301 0,5863 920

115 4,65 25,98 81,102 7,52 0,2981 0,1752 350


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
164 5,09 35,91 112,1066 7,75 4,0125 0,2904 540
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
192 5,02 32,28 97,4158 7,42 2,1096 0,0852 540
132 4,77 15,35 52,9386 7,5 2,8543 0,0825 240

120 3,98 33,64 105,2096 6,61 7,2482 0,2874 920


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
163 0,87 45,63 144,807 7,93 8,3294 0,322 1600
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
185 1,86 60,29 185,0193 6,78 6,521 0,1789 1700
132 4,77 15,35 52,9386 7,5 2,8543 0,0825 240

40 4,73 24,18 75,5609 7,51 3,2955 1,1014 350


42 3,47 21,16 60,4501 6,41 3,2894 0,2854 350
54 4,8 39,83 124,4711 7,71 4,7555 1,4198 920
49 4,47 4,73 14,327 6,71 0,5175 0,3773 110
68 4,61 70,11 219,1002 7,61 6,292 2,1702 1700
57 2,22 50,25 157,038 6,43 0,3602 0,4665 920

70 3,61 16,62 51,9327 7,73 1,7596 0,1215 350


74 5,06 19,48 67,17 7,37 0,3564 0,2708 350
66 3,5 16,95 52,9671 7,53 1,9857 0,1255 350
120 5,17 25,49 91,049 7,68 4,0099 0,3458 540
82 3,31 17,04 53,2393 7,71 1,9006 0,1252 350
132 4,77 15,35 52,939 7,5 2,8543 0,0825 240

30 3,21 16,93 52,9126 7,65 1,6796 0,1226 350


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
64 3,31 17,49 54,6548 7,72 1,832 0,1316 350
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
36 3 15,18 47,4357 7,59 1,358 0,1011 280
132 4,77 15,35 52,9386 7,5 2,8543 0,0825 240

205 1,02 56,09 178,4508 7,4 11,3532 0,3667 2100


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
268 0,95 74,1 239,5532 6,58 18,4699 0,4369 1600
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
187 1,07 40,05 129,3198 6,09 5,0109 0,0765 1700
132 4,77 15,35 52,9386 7,5 2,8543 0,0825 240

160 4,52 43,56 136,0836 7,79 1,9641 0,1497 920


56 7,6 13,34 41,676 6,65 3,7518 0,0385 280
16 4,22 13,4 41,8607 7,74 2,1905 0,117 350
47 6,34 8,31 25,1709 6,67 6,1029 0,0171 170
22 4,74 16,83 52,586 7,55 2,3778 0,1136 350
30 6 11,55 33,9707 6,35 5,8376 0,0482 240

50 4,6 22,89 71,5321 7,79 1,3892 0,2087 540


64 7,18 19,94 60,4195 6,12 4,439 0,0353 350
16 4,22 13,4 41,8607 7,74 2,1905 0,117 350
35 6,26 17,02 53,1979 7,22 5,1924 0,0652 350
22 4,74 16,83 52,586 7,55 2,3778 0,1136 350
28 4,95 15,66 44,7341 6,47 4,8824 0,0171 350

10 2,63 14,89 46,5428 7,65 1,9711 0,3918 220


27 4 2,194 64,5317 6,71 0,3973 0,2662 350
20 2,71 17,28 54,0015 7,72 1,6602 0,4575 240
30 3,4 14,99 44,1127 6,64 0,3596 0,4104 280
24 2,79 17,05 53,2937 8,06 1,5829 0,4633 240
33 2,64 40,41 118,8579 6,57 0,3497 0,5614 540

150 4,96 1,3254 0,0171 7,36 1,3254 0,0171 350


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
120 4,82 2,0956 0,0171 6,95 2,0956 0,0171 920
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
96 4,52 2,6542 0,5325 7,39 2,6542 0,5325 920
132 4,77 15,35 52,9386 7,5 2,8543 0,0825 240

200 4,39 23,76 74,2543 7,06 3,1713 0,1808 350


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
344 4,41 19,6 61,2424 7,54 2,6446 0,1527 350
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
270 4,35 20,08 62,7668 7,53 2,7703 0,1427 350
132 4,77 15,35 52,9386 7,5 2,8543 0,0825 240

26 3,81 18,01 56,2881 7,14 1,2121 0,1152 350


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
26 3,8 15,61 48,775 7,26 0,901 0,0982 280
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540

102 2,14 33,14 102,9571 7,2 12,018 0,3481 540


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
145 1,25 51,09 162,102 6,9 18,5307 0,4067 920
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540
42 4,89 10,53 29,5595 7,69 1,3501 0,0171 280
74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
63 4,3 15,94 55,1284 7,82 0,8702 0,0171 350
120 5,17 25,49 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540

260 4,23 50,95 159,2177 7,66 9,0322 2,979 920


118 0,87 22,73 64,941 6,47 0,7624 0,8674 350
228 4,07 100,9800 315,5776 7,6 11,6587 2,7675 2300
136 0,97 16,19 47,627 6,42 0,8253 0,6566 280

42 3,62 52,49 164,031 7,76 9,0662 1,1106 920


41 2,04 39,22 122,5666 6,58 0,5533 0,3594 920
58 3,87 52,13 162,9142 7,68 8,9033 1,306 920
139 2,63 42,24 136,26 6,7 0,3339 0,6542 920

22 4,2 18,66 58,3025 7,2 1,373 0,1433 350


74 5,06 19,48 67,17 7,37 0,3564 0,2708 350
40 4,38 18,46 57,7036 7,46 1,4685 0,1325 350
120 5,17 25,49 91,049 7,68 4,0099 0,3458 540

72 3,61 23,83 74,472 7,79 2,341 0,1714 540


74 5,06 19,48 67,1701 7,37 0,3564 0,2708 350
98 3,39 19,96 62,3857 7,72 1,9647 0,1458 350
120 5,17 25,4900 91,0487 7,68 4,0099 0,3458 540

20 2,37 16,95 52,9671 8,43 2,7383 0,9706 240


74 5,06 19,48 67,17 7,37 0,3564 0,2708 350
48 2,46 27,26 85,19737 8,54 4,1926 1,0379 540
120 5,17 25,49 91,05 7,68 4,01 0,346 540

Baku Mutu

TSS DO BOD COD pH Nitrat Fosfat Fecal Coli

50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000


50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000

50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000


50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000
50 4 3 25 7,5 10 0,2 1000

Konsentrasi/Baku Mutu (C/L)

Fecal
TSS DO BOD COD pH Nitrat Fosfat
Coli

4,00 0,34 5,68 2,13 0,33 0,24 0,1760 0,24


0,62 (0,05) 6,83 2,48 0,90 0,48 0,0855 0,35
3,68 0,33 6,63 2,49 0,75 0,20 0,7700 0,35
2,30 (0,00) 9,76 3,45 0,87 0,40 0,0855 0,54
5,04 0,30 7,99 3,00 0,61 0,21 0,6595 0,54
1,68 0,38 21,46 7,80 0,67 0,07 1,4135 1,70

0,60 0,23 5,87 2,20 0,02 0,12 0,6155 0,35


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
1,16 0,24 8,85 3,32 0,01 0,39 0,9315 0,54
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
0,88 0,22 6,28 2,36 0,04 0,16 1,0330 0,35
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24

0,60 0,20 4,90 1,84 0,05 0,09 0,6330 0,28


0,40 0,49 4,25 1,65 0,67 0,57 1,1790 0,28
0,96 0,19 5,11 1,92 0,06 0,09 0,5675 0,28
0,48 0,45 2,56 0,96 0,59 0,74 1,6535 0,17
0,92 0,18 4,73 1,77 0,09 0,09 0,6180 0,22
0,60 0,43 4,94 1,80 0,67 0,86 0,9285 0,35
6,28 0,19 8,94 3,35 0,02 0,32 1,0920 0,54
1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
5,64 0,18 9,09 3,41 0,04 0,35 0,9125 0,54
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
3,20 0,18 9,16 3,44 0,03 0,31 1,1010 0,54
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24

3,72 0,19 28,54 10,70 0,07 0,64 5,6915 2,30


0,68 0,31 4,41 1,65 0,69 0,03 1,4200 0,28
4,08 0,18 29,76 11,16 0,07 0,57 6,9085 2,30
0,44 0,27 2,35 0,88 1,15 0,86 1,8610 0,17
0,96 0,24 16,75 6,28 0,13 0,54 1,3640 0,92
1,90 0,46 15,16 5,51 0,78 0,03 2,9315 0,92

2,30 0,20 8,66 3,24 0,01 0,03 0,8760 0,35


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
3,28 0,16 11,97 4,48 0,17 0,40 1,4520 0,54
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
3,84 0,17 10,76 3,90 0,05 0,21 0,4260 0,54
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24

2,40 0,25 11,21 4,21 0,72 1,4370 0,92


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
3,26 0,51 15,21 5,79 0,29 0,83 1,6100 1,60
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
3,70 0,43 20,10 7,40 0,48 0,65 0,8945 1,70
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24

0,80 0,19 8,06 3,02 0,01 0,33 5,5070 0,35


0,84 0,29 7,05 2,42 0,73 0,33 1,4270 0,35
1,08 0,18 13,28 4,98 0,14 0,48 7,0990 0,92
0,98 0,21 1,58 0,57 0,53 0,05 1,8865 0,11
10,851
1,36 0,20 23,37 8,76 0,07 0,63 1,70
0
1,14 0,40 16,75 6,28 0,71 0,04 2,3325 0,92

1,40 0,28 5,54 2,08 0,15 0,18 0,6075 0,35


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
1,32 0,29 5,65 2,12 0,02 0,20 0,6275 0,35
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
1,64 0,31 5,68 2,13 0,14 0,19 0,6260 0,35
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24
0,60 0,32 5,64 2,12 0,10 0,17 0,6130 0,35
1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
1,28 0,31 5,83 2,19 0,15 0,18 0,6580 0,35
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
0,72 0,33 5,06 1,90 0,06 0,14 0,5055 0,28
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24

4,10 0,50 18,70 7,14 0,07 1,14 1,8335 2,10


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
5,36 0,50 24,70 9,58 0,61 1,85 2,1845 1,60
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
3,74 0,49 13,35 5,17 0,94 0,50 0,3825 1,70
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24

3,20 0,21 14,52 5,44 0,19 0,20 0,7485 0,92


1,12 (0,05) 4,45 1,67 0,57 0,38 0,1925 0,28
0,32 0,23 4,47 1,67 0,16 0,22 0,5850 0,35
0,94 0,06 2,77 1,01 0,55 0,61 0,0855 0,17
0,44 0,19 5,61 2,10 0,03 0,24 0,5680 0,35
0,60 0,08 3,85 1,36 0,77 0,58 0,2410 0,24

1,00 0,20 7,63 2,86 0,19 0,14 1,0435 0,54


1,28 (0,02) 6,65 2,42 0,92 0,44 0,1765 0,35
0,32 0,23 4,47 1,67 0,16 0,22 0,5850 0,35
0,70 0,06 5,67 2,13 0,19 0,52 0,3260 0,35
0,44 0,19 5,61 2,10 0,03 0,24 0,5680 0,35
0,56 0,17 5,22 1,79 0,69 0,49 0,0855 0,35

0,20 0,36 4,96 1,86 0,10 0,20 1,9590 0,22


0,54 0,25 0,73 2,58 0,53 0,04 1,3310 0,35
0,40 0,36 5,76 2,16 0,15 0,17 2,2875 0,24
0,60 0,30 5,00 1,76 0,57 0,04 2,0520 0,28
0,48 0,35 5,68 2,13 0,37 0,16 2,3165 0,24
0,66 0,36 13,47 4,75 0,62 0,03 2,8070 0,54

3,00 0,17 0,44 0,00 0,09 0,13 0,0855 0,35


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
2,40 0,18 0,70 0,00 0,37 0,21 0,0855 0,92
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
1,92 0,21 0,88 0,02 0,07 0,27 2,6625 0,92
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24
4,00 0,22 7,92 2,97 0,29 0,32 0,9040 0,35
1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
6,88 0,22 6,53 2,45 0,03 0,26 0,7635 0,35
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
5,40 0,22 6,69 2,51 0,02 0,28 0,7135 0,35
2,64 0,19 5,12 2,12 - 0,29 0,4125 0,24

0,52 0,27 6,00 2,25 0,24 0,12 0,5760 0,35


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
0,52 0,27 5,20 1,95 0,16 0,09 0,4910 0,28
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54

2,04 0,41 11,05 4,12 0,20 1,20 1,7405 0,54


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
2,90 0,48 17,03 6,48 0,40 1,85 2,0335 0,92
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54

0,84 0,18 3,51 1,18 0,13 0,14 0,0855 0,28


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
1,26 0,23 5,31 2,21 0,21 0,09 0,0855 0,35
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54

14,895
5,20 0,23 16,98 6,37 0,11 0,90 0,92
0
2,36 0,51 7,58 2,60 0,69 0,08 4,3370 0,35
13,837
4,56 0,24 33,66 12,62 0,07 1,17 2,30
5
2,72 0,50 5,40 1,91 0,72 0,08 3,2830 0,28

0,84 0,28 17,50 6,56 0,17 0,91 5,5530 0,92


0,82 0,41 13,07 4,90 0,61 0,06 1,7970 0,92
1,16 0,26 17,38 6,52 0,12 0,89 6,5300 0,92
2,78 0,36 14,08 5,45 0,53 0,03 3,2710 0,92

0,44 0,23 6,22 2,33 0,20 0,14 0,7165 0,35


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
0,80 0,22 6,15 2,31 0,03 0,15 0,6625 0,35
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54

1,44 0,28 7,94 2,98 0,19 0,23 0,8570 0,54


1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
1,96 0,30 6,65 2,50 0,15 0,20 0,7290 0,35
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7290 0,54
0,40 0,39 5,65 2,12 0,62 0,27 4,8530 0,24
1,48 0,16 6,49 2,69 0,09 0,04 1,3540 0,35
0,96 0,38 9,09 3,41 0,69 0,42 5,1895 0,54
2,40 0,15 8,50 3,64 0,12 0,40 1,7300 0,54

(C/L) Baru jika nilai (C/L) > 1

Fecal
TSS DO BOD COD pH Nitrat Fosfat
Coli

4,01 0,34 4,77 2,64 0,33 0,24 0,18 0,24


0,62 (0,05) 5,17 2,98 0,90 0,48 0,09 0,35
3,83 0,33 5,11 2,98 0,75 0,20 0,77 0,35
2,81 (0,00) 5,95 3,69 0,87 0,40 0,09 0,54
4,51 0,30 5,51 3,38 0,61 0,21 0,66 0,54
2,13 0,38 7,66 5,46 0,67 0,07 1,75 2,15

0,6 0,23 4,84 2,71 0,02 0,12 0,62 0,35


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
1,32 0,24 5,73 3,60 0,01 0,39 0,93 0,54
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
0,88 0,22 4,99 2,86 0,04 0,16 1,07 0,35
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

0,6 0,20 4,45 2,32 0,05 0,09 0,63 0,28


0,4 0,49 4,14 2,08 0,67 0,57 1,36 0,28
0,96 0,19 4,54 2,41 0,06 0,09 0,57 0,28
0,48 0,45 3,04 0,96 0,59 0,74 2,09 0,17
0,92 0,18 4,37 2,24 0,09 0,09 0,62 0,22
0,6 0,43 4,47 2,27 0,67 0,86 0,93 0,35

4,99 0,19 5,76 3,63 0,02 0,32 1,19 0,54


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
4,76 0,18 5,79 3,66 0,04 0,35 0,91 0,54
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
3,53 0,18 5,81 3,68 0,03 0,31 1,21 0,54
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

3,85 0,19 8,28 6,15 0,07 0,64 4,78 2,81


0,68 0,31 4,22 2,09 0,69 0,03 1,76 0,28
4,05 0,18 8,37 6,24 0,07 0,57 5,20 2,81
0,44 0,27 2,85 0,88 0,43 0,86 2,35 0,17
0,96 0,24 7,12 4,99 0,13 0,54 1,67 0,92
2,39 0,46 6,90 4,71 0,78 0,03 3,34 0,92

2,81 0,20 5,69 3,56 0,01 0,03 0,88 0,35


1,85 0,16 5,06 3,15 0,96 0,04 1,66 0,35
3,58 0,16 6,39 4,26 0,17 0,40 1,81 0,54
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
3,92 0,17 6,16 3,95 0,05 0,21 0,43 0,54
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

2,90 0,25 6,25 4,12 - 0,72 1,79 0,92


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
3,57 0,51 6,91 4,81 0,29 0,83 2,03 2,02
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
3,84 0,43 7,52 5,35 0,48 0,65 0,76 2,15
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

0,80 0,19 5,53 3,40 0,01 0,33 4,70 0,35


0,84 0,29 5,24 2,92 0,73 0,33 1,77 0,35
1,17 0,18 6,62 4,49 0,14 0,48 5,26 0,92
0,98 0,21 1,99 0,57 0,53 0,05 2,38 0,11
1,67 0,20 7,84 5,71 0,07 0,63 6,18 2,15
1,28 0,40 7,12 4,99 0,71 0,04 2,84 0,92

1,73 0,28 4,72 2,59 0,15 0,18 0,61 0,35


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
1,60 0,29 4,76 2,63 0,02 0,20 0,63 0,35
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
2,07 0,31 4,77 2,64 0,14 0,19 0,63 0,35
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

0,6 0,32 4,76 2,63 0,10 0,17 0,61 0,35


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
1,54 0,31 4,83 2,70 0,15 0,18 0,66 0,35
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
0,72 0,33 4,52 2,39 0,06 0,14 0,51 0,28
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

4,06 0,50 7,36 5,27 0,07 1,28 2,32 2,61


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
4,65 0,50 7,96 5,91 0,61 2,33 2,70 2,02
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
3,86 0,49 6,63 4,57 0,94 0,50 0,38 2,15
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24
3,53 0,21 6,81 4,68 0,19 0,20 0,75 0,92
1,25 (0,05) 4,24 2,11 0,57 0,38 0,19 0,28
0,32 0,23 4,25 2,12 0,16 0,22 0,59 0,35
0,94 0,06 3,21 1,01 0,55 0,61 0,09 0,17
0,44 0,19 4,74 2,61 0,03 0,24 0,57 0,35
0,6 0,08 3,93 1,67 0,77 0,58 0,24 0,24

1,00 0,20 5,41 3,28 0,19 0,14 1,09 0,54


1,28 (0,02) 5,11 2,92 0,92 0,44 0,1765 0,35
0,32 0,23 4,25 2,12 0,16 0,22 0,5850 0,35
0,70 0,06 4,77 2,64 0,19 0,52 0,3260 0,35
0,44 0,19 4,74 2,61 0,03 0,24 0,5680 0,35
0,56 0,17 4,59 2,26 0,69 0,49 0,0855 0,35

0,2 0,36 4,48 2,35 0,10 0,20 2,46 0,22


0,54 0,25 0,73 3,06 0,53 0,04 1,62 0,35
0,4 0,36 4,80 2,67 0,15 0,17 2,80 0,24
0,6 0,30 4,49 2,23 0,57 0,04 2,56 0,28
0,48 0,35 4,77 2,64 0,37 0,16 2,82 0,24
0,66 0,36 6,65 4,39 0,62 0,03 3,24 0,54

3,39 0,17 0,44 0,0 0,09 0,13 0,09 0,35


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
2,90 0,18 0,70 0,0 0,37 0,21 0,09 0,92
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
2,42 0,21 0,88 0,02 0,07 0,27 3,13 0,92
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

4,01 0,22 5,49 3,36 0,29 0,32 0,90 0,35


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
5,19 0,22 5,08 2,95 0,03 0,26 0,76 0,35
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
4,66 0,22 5,13 3,00 0,02 0,28 0,71 0,35
3,11 0,19 4,54 2,63 - 0,29 0,41 0,24

0,52 0,27 4,89 2,76 0,24 0,12 0,58 0,35


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
0,52 0,27 4,58 2,45 0,16 0,09 0,49 0,28
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54

2,55 0,41 6,22 4,07 0,20 1,40 2,20 0,54


1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
(C/L) (C/L)
(C/L) (C/L)
Rata-rata Max Nilai IP Status
Rata-rata Max
kuadrat Kuadrat Mutu Air
(Ci/Lij)R (Ci/Lij)M (Ci/Lij)R2 (Ci/Lij)M2 Pij

3,31 1,59
0,48 4,77
7,16 2,54
5,06 22,78
0,40 3,56
2,34 ringan
2,54 0,92
2,90 1,32
0,15 5,17
5,65 1,74
3,81 26,75
0,12 3,77
0,40 ringan
2,19 0,54
1,79 5,11 3,21 26,09 3,83 ringan
0,84 1,79
0,18 5,95
3,73 3,21
1,36 35,37
0,13 4,39
0,14 ringan
0,09 0,28
1,97 5,51 3,86 30,39 4,14 ringan
1,85 0,16 5,06 3,15 0,09 0,04 1,66 0,35
1,50 2,53
0,23 7,66
4,63 6,42
2,72 58,65
0,21 5,70
0,09 sedang
0,09 0,35
2,90 0,15 5,65 3,81 0,12 0,40 2,19 0,54
1,19 4,84 1,41 23,46 3,53 ringan
4,58 1,54
0,23 5,06
7,15 2,38
5,02 25,63
0,11 3,74
0,90 ringan
6,87 0,92
2,86 1,60
0,51 5,73
5,40 2,55
3,07 32,89
0,69 4,21
0,08 ringan
4,19 0,35
4,29 1,97
0,24 5,65
8,64 3,88
6,51 31,88
0,07 4,23
1,33 ringan
6,71 2,81
3,17 1,32
0,50 4,99
4,66 1,75
2,40 24,91
0,72 3,65
0,08 ringan
3,58 0,28
1,43 4,54 2,03 20,66 3,37 ringan
0,84 0,28 7,21 5,08 0,17 0,91 4,72 0,92
0,82 1,08
0,41 4,45
6,58 1,16
4,45 19,81
0,61 3,24
0,06 ringan
2,27 0,92
1,32 1,25
0,26 4,14
7,20 1,56
5,07 17,17
0,12 3,06
0,89 ringan
5,07 0,92
3,22 1,14
0,36 4,54
6,74 1,30
4,68 20,63
0,53 3,31
0,03 ringan
3,57 0,92
1,07 3,04 1,14 9,25 2,28 ringan
0,44 1,09
0,23 4,37
4,97 1,19
2,84 19,12
0,20 3,19
0,14 ringan
0,72 0,35
1,85 1,32
0,16 4,47
5,06 1,75
3,15 19,96
0,09 3,29
0,04 ringan
1,66 0,35
0,8 0,22 4,95 2,82 0,03 0,15 0,66 0,35
2,90 2,08
0,15 5,76
5,65 4,32
3,81 33,13
0,12 4,33
0,40 ringan
2,19 0,54
1,54 5,06 2,38 25,63 3,74 ringan
1,79 2,03
0,28 5,79
5,50 4,12
3,37 33,57
0,19 4,34
0,23 ringan
0,86 0,54
1,85 1,97
0,16 5,65
5,06 3,88
3,15 31,88
0,09 4,23
0,04 ringan
1,66 0,35
2,46 1,91
0,30 5,81
5,12 3,65
2,99 33,76
0,15 4,33
0,20 ringan
0,7290 0,35
2,90 1,43
0,15 4,54
5,65 2,03
3,81 20,66
0,12 3,37
0,40 ringan
2,19 0,54

0,4 3,34
0,39 8,28
4,76 11,18
2,63 68,51
0,62 6,31
0,27 sedang
4,43 0,24
1,85 1,26
0,16 4,22
5,06 1,58
3,15 17,84
0,09 3,12
0,04 ringan
1,66 0,35
0,96 3,44
0,38 8,37
5,79 11,81
3,66 70,02
0,69 6,40
0,42 sedang
4,58 0,54
2,90 1,03
0,15 2,85
5,65 1,06
3,81 8,14
0,12 2,14
0,40 ringan
2,19 0,54
2,07 7,12 4,30 50,69 5,24 sedang
2,44 6,90 5,96 47,66 5,18 sedang

1,69 5,69 2,85 32,35 4,20 ringan


1,65 5,06 2,73 25,63 3,77 ringan
2,16 6,39 4,68 40,84 4,77 ringan
1,97 5,65 3,88 31,88 4,23 ringan
1,93 IKA 47,08333
6,16 3,72 37,93 4,56 ringan
1,43 4,54 2,03 20,66 3,37 ringan

Cikapundung 50
2,12 HULU
6,25 50,00
4,49 46,66667
39,05 47,08333333
4,67 ringan
Cikapundung 50
1,54 5,06 2,38 25,63 3,74 ringan
2,62 6,91 6,87 47,76 5,23 sedang
1,97 5,65 3,88 31,88 4,23 ringan
2,65 7,52 7,01 56,48 5,63 sedang
1,43 4,54 2,03 20,66 3,37 ringan
Cikapundung 50
TENGAH 50,00
Cikapundung 50
Cikapundung 50
HILIR 40,00
Cikapundung 30

Cinambo 50
HULU 50,00
Cinambo 50
Cinambo 50
TENGAH 50,00 50,000
Cinambo 50
Cinambo 50
HILIR 50,00
Cinambo 50

Citepus 50
HULU 50,00
Citepus 50
Citepus 50
TENGAH 50,00 50,000
Citepus 50
Citepus 50
HILIR 50,00
Citepus 50

Cipamokolan 50
HULU 50,00
Cipamokolan 50
Cipamokolan 50
TENGAH 50,00 50,000
Cipamokolan 50
Cipamokolan 50
HILIR 50,00
Cipamokolan 50

Cibeunying 30
HULU 40,00
Cibeunying 50
Cibeunying 30
TENGAH 40,00 36,66667
Cibeunying 50
Cibeunying 30
HILIR 30,00
Cibeunying 30

Cibiru 50
HULU 50,00
Cibiru 50
Cibiru 50
TENGAH 50,00 50,000
Cibiru 50
Cibiru 50
HILIR 50,00
Cibiru 50

Cibuntu 50
HULU 50,00
Cibuntu 50 43,33333
Cibuntu 30 TENGAH 40,00
Cibuntu 50
Cibuntu 30
HILIR 40,00
Cibuntu 50

Cicadas 50
HULU 50,00
Cicadas 50
Cicadas 50
TENGAH 50,00 43,33333
Cicadas 50
Cicadas 30
HILIR 30,00
Cicadas 30

Cidurian 50
HULU 50,00
Cidurian 50
Cidurian 50
TENGAH 50,00 50,000
Cidurian 50
Cidurian 50
HILIR 50,00
Cidurian 50

Cihalarang 50
HULU 50,00
Cihalarang 50
Cihalarang 50
TENGAH 50,00 50,000
Cihalarang 50
Cihalarang 50
HILIR 50,00
Cihalarang 50

Cikendal 30
HULU 40,00
Cikendal 50
Cikendal 30
TENGAH 40,00 43,33333
Cikendal 50
Cikendal 50
HILIR 50,00
Cikendal 50

Cikiley 30
HULU 40,00
Cikiley 50
Cikiley 50
TENGAH 50,00 46,66667
Cikiley 50
Cikiley 50
HILIR 50,00
Cikiley 50

Ciparungpung 50
HULU 50,00
Ciparungpung 50
50,000
Ciparungpung 50
TENGAH 50,00
Ciparungpung 50
Ciparungpung 50
HILIR 50,00
Ciparungpung 50

Cikapundung
Kolot 50
HULU 50,00
Cikapundung
Kolot 50
Cikapundung
Kolot 50
TENGAH 50,00 50,000
Cikapundung
Kolot 50
Cikapundung
Kolot 50
HILIR 50,00
Cikapundung
Kolot 50

Cipanjalu 50
HULU 50,00
Cipanjalu 50
Cipanjalu 50
TENGAH 50,00 50,000
Cipanjalu 50
Cipanjalu 50
HILIR 50,00
Cipanjalu 50

Cisaranten 50
HULU 50,00
Cisaranten 50
Cisaranten 50
TENGAH 50,00 50,000
Cisaranten 50
Cisaranten 50
HILIR 50,00
Cisaranten 50

Ciateul 50
HULU 50,00
Ciateul 50
50,000
Ciateul 50
HILIR 50,00
Ciateul 50

Cigondewah 50
HULU 50,00
Cigondewah 50
45,000
Cigondewah 30
HILIR 40,00
Cigondewah 50

Cijalupang 50
HULU 50,00
Cijalupang 50
50,000
Cijalupang 50
HILIR 50,00
Cijalupang 50

Curug Dog- 30 HULU 40,00 40,000


Dog
Curug Dog-
Dog 50
Curug Dog-
Dog 30
HILIR 40,00
Curug Dog-
Dog 50

Ciwastra 30
HULU 40,00
Ciwastra 50
35,000
Ciwastra 30
HILIR 30,00
Ciwastra 30

Cipedes 50
HULU 50,00
Cipedes 50
50,000
Cipedes 50
HILIR 50,00
Cipedes 50

Cimuncang 50
HULU 50,00
Cimuncang 50
50,000
Cimuncang 50
HILIR 50,00
Cimuncang 50

Cihapit 50
HULU 50,00
Cihapit 50
50,000
Cihapit 50
HILIR 50,00
Cihapit 50

Kolom E s.d K adalah hasil pemantauan


Jika pada kolom Z s.d AF hasilnya > 1,0, maka rumusnya diganti dengan : =1+(5*(LOG10(K8/R8)))

Kolom E s.d K adalah hasil pemantauan


Jika pada kolom Z s.d AF hasilnya > 1,0, maka rumusnya diganti dengan : =1+(5*(LOG10(K8/R8)))

Menghitung
2. Indeks
Status Jumlah Persen Koefisien Nilai
Memenuhi 0 70 0
Ringan 110 86% 50 42,96875
Sedang 18 14% 30 4,21875
Berat 0 10 0

Nilai Indeks Penc.


Air 128 47,1875

Anda mungkin juga menyukai