Maka dari itu, termasuk ciri seorang Iman secara bahasa adalah
muslim yang bertakwa ialah apabila ia membenarkan (Tashdiq) dan mengakui
menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk (Iqrar), sedangkan ghaib berarti tidak
baginya. Allah berfirman : terlihat. Adapun yang dimaksud
ۛ ٰذ ِل َك اْلِكٰت ُب اَل َر ْيَب ۛ ِفْي ِه١ ۚ اۤل ّۤم beriman kepada yang ghaib pada ayat
tersebut adalah beriman kepada segala
٢ ُهًد ى ِّلْلُم َّتِقْيَۙن hal yang ghaib seperti beriman kepada
Allah, malaikat, hari kiamat,
Alif Lām Mīm.[1] Kitab (Al-Qur’an) ini
3. Mendirikan Shalat
وَِباٰاْل ِخ َرِة ُهْم ُيْو ِقُنْو َن
وَُيِقْيُم ْو َن الَّص ٰل وَة
dan mereka yakin akan adanya
akhirat.
menegakkan salat
4. Menginfakkan Sebagian
Rezeki Akhirat adalah hari dimana seluruh
manusia dikumpulkan untuk diberikan
keadilannya. Semua hak anak Adam
َو ِمَّم ا َر َز ْقٰن ُهْم ُيْنِفُقْو َن yang tidak diselesaikan di dunia akan
diselesaikan di akhirat. Setiap orang
dan menginfakkan sebagian rezeki
yang dzalim akan rugi karena
yang Kami anugerahkan kepada
pahalanya akan diberikan kepada orang
mereka
yang didzalimi. Setelah semua tuntutan
sesama anak Adam selesai maka
amalan mereka akan ditimbang oleh
5. Beriman kepada Kitab-kitab
Allah. Barang siapa yang amalan
Allah
baiknya lebih berat dari pada amalan
Allah berfirman : buruknya maka surgalah tempatnya.
َو اَّلِذ ْيَن ُيْؤ ِم ُنْو َن ِبَم ٓا ُاْنِز َل ِاَلْيَك َو َم ٓا Dan barang siapa yang amalan jeleknya
lebih berat dari pada amalan baiknya
ُاْنِز َل ِم ْن َقْبِلَك maka nerakalah tempatnya.