Anda di halaman 1dari 69

Katalog Dalam Terbitan : Perpustakaan Nasional Indonesia : Teknik

Analisis Regional, untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan


Lingkungan
Lutfi Muta’ali; xiv + 343 halaman

ISBN 978-979-8786-53-2

Judul Buku :

TEKNIK ANALISIS REGIONAL


UNTUK PERENCANAAN WILAYAH, TATA RUANG,
DAN LINGKUNGAN

Penulis :
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul :
Icep Anwar Fadhil.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada
Sekip, Jln. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589596
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan Pertama : Februari 2015

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan Penerbit
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ~ v
DAFTAR ISI ~ ix
DAFTAR TABEL ~ xi
DAFTAR GAMBAR ~ xiv

BAB I ANALISIS KEPENDUDUKAN DAN


KETENAGAKERJAAN ~1
1.1. Pertambahan Penduduk Alami dan Total ~ 2
1.2. Komponen Kelahiran dan Kematian ~ 3
1.2.1. Kelahiran ~ 3
1.2.2. Kematian (Mortalitas) ~ 7
1.2.3. Transisi Demografi dan Pembangunan Wilayah ~ 10
1.3. Migrasi ~ 11
1.4. Analisis Tingkat Urbanisasi ~ 17
1.5. Komposisi Penduduk ~ 19
1.5.1. Sex Ratio, Dependency Ratio, Child - Woman Ratio ~ 19
1.5.2. Komposisi Penduduk ( Piramida Penduduk) ~ 24
1.6. Kepadatan dan Distribusi Penduduk ~ 25
1.6.1. Kepadatan Penduduk ~ 25
1.6.2. Indek Redistribusi dan Konsentrasi ~ 27
1.7. Pertumbuhan dan Proyeksi Penduduk ~ 29
1.8. Ketenagakerjaan ~ 34
1.8.1. Analisis Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ~ 34
1.8.2. Analisis Pengangguran ~ 36
1.8.3. Produktivitas Tenaga Kerja (PTK) ~ 38
1.8.4. Rasio Kontribusi PDB sektor dan Penyerapan Angkatan
Kerja Sektoral (RETK) ~ 38
1.8.5. Analisis Elastisitas Kesempatan Kerja (EKK) ~ 39
1.8.6. Analisis ILOR (Incremental Labour Output Ratio) ~ 41
1.9. Indeks Kualitas Hidup (IKH) dan Indek Pembangunan Manusia
(IPM) ~ 42
1.9.1. Indek Kualitas Hidup (IHM) ~ 42
1.9.2. Indek Pembangunan Manusia (IPM) ~ 43
BAB II ANALISIS EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH ~ 47
2.1. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah ~ 47
2.2. Analisis Ekonomi Wilayah ~ 51
2.2.1. Pendapatan per Kapita ~ 51
2.2.2. Produktivitas Sektoral ~ 53
2.2.3. Struktur dan Transformasi Ekonomi Wilayah ~ 54
2.2.4. Analisis Pertumbuhan Ekonomi ~ 57
2.2.5. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi ~ 60
2.2.6. Laju Pertumbuhan Produktivitas Ekonomi ~ 61
2.2.7. Analisis Tipologi Klassen ~ 62
2.2.8. Incremental Capital Output Ratio (ICOR) ~ 67
2.2.9. Analisis Kebutuhan Investasi ~ 69
2.3. Evaluasi Dampak Pembangunan Ekonomi ~ 71
2.4. Keuangan Daerah ~ 73
2.4.1. Konsep dan Definisi Keuangan Daerah ~ 73
2.4.2. Penilaian Kinerja Keuangan Daerah ~ 78
2.4.3. Pendapatan Asli Daerah ~ 82
2.4.4. Kinerja Pembangunan ~ 84
2.4.5. Efisiensi Keuangan Daerah dan Pembangunan ~ 85

BAB III BASIS EKONOMI, SEKTOR UNGGULAN, DAN


DISTRIBUSI SPASIAL AKTIVITAS EKONOMI ~ 87
3.1. Pengantar Teori Basis Ekonomi dan Sektor Unggulan ~ 87
3.2. Analisis Basis Ekonomi dan Sektor Unggulan ~ 90
3.2.1. Indek Kontribusi Sektoral (IKS) ~ 90
3.2.2. Analisis Location Quotient (LQ) ~ 90
3.2.3. Analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) ~ 92
3.2.4. Analisis Gabungan LQ dan DLQ ~ 93
3.2.5. Dampak Pengganda atau Multiplier Effect ~ 94
3.2.6. Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) ~ 97
3.2.7. Metode Analisis Shift Share (SS) ~ 99
3.2.8. Analisis Alokasi dan Spesialisasi : Shift Share Model
Estaban ~ 104
3.2.9. Sektor Unggulan Berdasarkan Indeks Komposit (IK) ~ 105
3.3. Analisis Input-Output ~ 106
3.4. Teknik Analisis Komoditas Unggulan dan Daya Saing ~ 114
3.4.1. Analisis Komoditas Unggulan ~ 114
3.4.2. Daya Saing Komoditas ~ 121
3.5. Distribusi Spasial Kegiatan Dalam Pengembangan Wilayah ~ 124
3.5.1. Analisis Tetangga Terdekat
(Nearest Neighbour Analysis) ~ 125
3.5.2. Indek Entropi ~ 127
3.5.3. Indek Konsentrasi-Dekonsentrasi dan
Distribution Quotient ~ 128
3.5.4. Indek Lokasasi dan Indek Spesialisasi ~ 130
3.5.5. Distribusi, Spesialisasi dan Aglomerasi Industri ~ 135
3.5.6. Pengukuran Indek Konsentrasi Geografis ~ 139

BAB IV KEMISKINAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN


KETIMPANGAN WILAYAH ~ 141
4.1. Kemiskinan ~ 141
4.1.1. Pengukuran Kemiskinan ~ 143
4.1.2. Formula Pengukuran Kemiskinan ~ 145
4.2. Distribusi Pendapatan ~ 147
4.2.1. Kurva Lorenz (Lorenz Curve) 148
4.2.2. Gini Index ~ 149
4.3. Ketimpangan Relatif (Relative Inequality) dan Ketimpangan Mutlak
(Absolute Poverty) ~ 152
4.3.1. Ketimpangan Relatif (Relative Inequality) ~ 152
4.3.2. Ketimpangan Mutlak (Absolute Poverty) ~ 152
4.4. Ketimpangan Wilayah ~ 153
4.4.1. Indek Pemerataan dengan Koefisien Variasi ~ 154
4.4.2. Analisis Indeks Williamson ~ 157
4.4.3. Analisis Indeks Entropi Theil ~ 158
4.4.4. Jarak Ekonomi (Economic Distance) ~ 160
4.4.5. Indek Keseimbangan Pertumbuhan Antar Sektor ~ 162
4.5. Hubungan Pendapatan Per Kapita dan Ketimpangan Distribusi
Pendapatan ~ 163
BAB V ANALISIS STRUKTUR RUANG WILAYAH DAN
PERENCANAAN FASILITAS PELAYANAN ~ 166
5.1. Hirarki Wilayah dan Pusat-Pusat Pelayanan ~ 168
5.1.1. Analisis Skala Gutman ~ 168
5.1.2. Metode Skalogram ~ 160
5.1.3. Metode Analisis Indeks Sentralitas ~ 171
5.1.4. Metode Sosiogram ~ 173
5.1.6. Metode Biseksional (Bisektor) ~ 173
5.1.7. Analisis Break Point ~ 175
5.2. Sistem Perkotaan (Sistem Kota-Kota) ~ 176
5.2.1. Sistem Kota-Kota Berdasarkan Indikator Penduduk ~ 177
5.2.2. Representasi Sistem Kota-kota ~ 181
5.2.3. Sistem Kota-Kota Berdasarkan
Indikator Non Penduduk ~ 182
5.3. Model Interaksi Antar Wilayah ~ 184
5.3.1. Model Gravitasi ~ 184
5.3.2. Model Potensial Gravitasi Hansen ~ 186
5.3.3. Tingkat Aksesibilitas ~ 189
5.3.4. Indek Konektivitas ~ 200
5.3.5. Indek Sentralitas ~ 192
5.4. Perencanaan Fasilitas Pelayanan (Publik) ~ 193
5.4.1. Ketersediaan Pelayanan (Service Availability) ~ 194
5.4.2. Tingkat Ketersediaan Pelayanan (Size of Availability) ~
194
5.4.3. Fungsi Pelayanan (Daya Layan) atau Function of
Availability ~ 195
5.4.4. Indek Wilayah Pelayanan (IWP) ~ 198
5.4.5. Analisis Jarak dan Kesempatan Terdekat ~ 199
5.4.6. Daya Jangkau Pelayanan (Isoline) ~ 200
5.5. Evaluasi Tingkat Kecukupan dan Proyeksi Kebutuhan Fasilitas
Pelayanan ~ 202
5.5.1. Evaluasi Tingkat Kecukupan Kebutuhan
Fasilitas Pelayanan ~ 202
5.5.2. Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pelayanan ~ 204
5.5.3. Implikasi Kebutuhan Ruang ~ 205
5.5.4. Indek Pelayanan Fasilitas Publik (PPI) ~ 207
BAB VI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK
PENGEMBANGAN WILAYAH ~ 209
6.1. Daya Dukung Demografis dan Ekonomi ~ 212
6.1.1. Daya Dukung Demografis ~ 212
6.1.2. Daya Dukung Ekonomi ~ 213
6.2. Daya Dukung Lahan Pertanian ~ 214
6.2.1. Daya Dukung Lahan Pertanian “Bayliss Smit” ~ 214
6.2.2. Daya dukung Lahan Pertanian
“Odum, Howard dan Issard” ~215
6.2.3. Konsep Swasembada Pangan Beras
(Daya Dukung Beras) ~ 216
6.2.4. Rasio Daya Dukung (Carrying Capacity Ratio) ~ 218
6.3. Konsep Tekanan Penduduk dan Daya Dukung Lahan Pertanian
~219
6.4. Daya Dukung Peternakan ~ 222
6.5. Daya Dukung Permukiman ~ 226
6.6. Daya Dukung Wisata ~ 229
6.7. Daya Dukung Industri ~ 233
6.8. Daya Dukung Lahan dan Air ~ 236
6.8.1. Daya Dukung Lahan ~ 236
6.8.2. Daya Dukung Sumberdaya Air ~ 239
6.9. Daya Dukung Ruang dan Fungsi Lindung ~ 243
6.10. Daya Dukung Lingkungan ~ 246
6.10.1. Daya Dukung Bio Ekologi ~ 246
6.10.2. Daya Dukung Jasa Ekosistem ~ 250
6.10.3. Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan
Valuasi Ekonomi ~ 254
6.10.4. Daya Tampung Lingkungan dengan Pendekatan Baku Mutu
Lingkungan ~ 255

BAB VII TEKNIK PENENTUAN TINGKAT PERKEMBANGAN


WILAYAH ~ 261
7.1. Regionalisasi dan Unit Analisis ~ 261
7.2. Indikator Penentuan Perkembangan Wilayah ~ 263
7.3. Teknik Analisis Penentuan Indek Perkembangan Wilayah ~ 272
7.3.1. Penyusunan Indek ~ 272
7.3.2. Teknik Standarisasi Indikator Perkembangan Wilayah
dengan Metode Matematik ~ 273
7.3.2. Penyusunan Indeks Komposit Perkembangan Wilayah dan
Pembobotan ~ 279
7.3.3. Teknik Standarisasi Indikator Perkembangan Wilayah
dengan Metode Statistik ~ 280
7.3.4. Klasifikasi dan Pemetaan ~ 287

BAB VIII TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK


PERENCANAAN WILAYAH ~ 291
8.1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ~ 291
8.2. Analisis SWOT ( Strength, Weakness, Oppurtunity, Treaths ) ~296
8.2.1. Model Kuantitatif ~ 296
8.2.2. Model Kualitatif ~ 301
8.3. Metode Bayes dan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) ~
305
8.4. Analisis QSPM (Quantitative Strategi Planing Matriks) ~ 308
8.5. Analisis Prospektif ~ 310
8.6. Metode Delphi ~ 311
8.7. Metode Voting (Pemungutan Suara) ~ 312
8.8. Analisis Kerangka Kerja Logis (Logical Framework) dan Matrik
Perencanaan Pembangunan ~ 313
8.9. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ~ 315
8.10. Kriteria Pengambilan keputusan dalam Analisis Kelayakan Proyek
atau Kegiatan Ekonomi lainnya ~ 325
8.11. Composite Performance Index (CPI) ~ 332
8.12. Spatial Multi Criteria Analysis (SMCA) ~ 334

BAHAN RUJUKAN ~ 339

-oo0oo-
Katalog Dalam Terbitan; Perpustakaan Nasional Indonesia; Penataan
Ruang Wilayah dan Kota : Lutfi Muta’ali; xvi + 521 halaman

ISBN 978-979-8786-45-7
Judul Buku :
PENATAAN RUANG WILAYAH DAN KOTA
(Tinjauan Normatif - Teknis)

Penulis :
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul
Lutfi Muta’ali

Editor dan Lay Out:


Nasruddin, M.Sc.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada
Perpustakaan Fakultas Geografi UGM
Jln. Kaliurang, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589595
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan pertama : Juni 2013

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang


Nomor 19 Tahun 2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan Penerbit
Katalog Dalam Terbitan : Perpustakaan Nasional Indonesia : Perencanaan
Pengembangan Wilayah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana
Lutfi Muta’ali; xx + 390 halaman

ISBN 978-979-8786-47-1
Judul Buku :
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH BERBASIS
PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Penulis :
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul :
Dhoni Wicaksono, S.Si.

Editor dan Lay Out :


Nasruddin, MSc.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada
Sekip, Jln. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589596
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan pertama : Februari 2014

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang Nomor 19


Tahun 2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan Penerbit
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ~
DAFTAR ISI ~
DAFTAR TABEL ~
DAFTAR GAMBAR ~

BAB I PERENCANAAN WILAYAH ~ 1


1.1. Konsepsi Perencanaan ~ 1
1.1.1. Definisi Perencanaan ~ 1
1.1.2. Tipe/Jenis-Jenis Perencanaan ~ 5
1.1.3. Tahap Dan Proses Perencanaan ~ 15
1.1.4. Keberhasilan dan Kegagalan Perencanaan ~ 19
1.2. Sistem Perencanaan Pembangunan di Indonesia ~ 23
1.2.1. Perencanaan Pembangunan ~ 23
1.2.2. Komponen dalam Sistem Perencanaan
Pembangunan ~ 24
1.2.3. Subtansi /Isi Rencana ~ 34
1.3. Perencanan Darurat ~ 36
1.3.1. Pengertian Kontinjensi dan Perencanaan
Kontinjensi ~ 36
1.3.2. Jenis-Jenis Perencanaan Dalam Kebencanaan ~ 38
1.3.3. Proses Perencanaan Kontijensi ~ 42
1.3.4. Hasil Perencanaan Kontijensi ~ 46

BAB II ANALISIS WILAYAH ~ 51


2.1. Wilayah dan Perwilayahan ~ 51
2.1.1. Konsepsi, Definisi dan Cara Pandang Wilayah ~ 51
2.1.2. Klasifikasi Wilayah ~ 54
2.1.3. Pewilayahan ~ 61
2.1.4. Metode Pewilayahan atau Regionalisasi ~ 65
2.2. Teknik Analisis Wilayah ~ 68
2.2.1. Pendekatan ~ 68
2.2.2. Kunci Analisis Perkembangan Wilayah ~ 72
2.2.3. Teknik Analisis ~ 79
2.3. Tingkat Perkembangan Wilayah ~ 83
2.3.1. Pendekatan ~ 83
2.3.2. Indikator Perkembangan Wilayah ~ 85
2.3.3. Penyusunan Indek Perkembangan Wilayah ~ 91

BAB III PERKEMBANGAN WILAYAH ~ 105


3.1. Pengembangan Wilayah ~ 105
3.1.1. Pendekatan Pengembangan Wilayah (Regional
Development) ~ 105
3.1.2. Peluang dan Tantangan Pengembangan
Wilayah ~ 110
3.1.3. Kebijakan Pembangunan Daerah di Indonesia ~ 114
3.3. Pengertian, Tujuan dan Lingkup Pengembangan
Wilayah ~ 119
3.3.1. Pengertian dan Batasan Pengembangan Wilayah ~
119
3.3.2. Tujuan Pengembangan Wilayah ~ 121
3.3.3. Lingkup Pengembangan Wilayah ~ 124
3.4. Konsep dan Pendekatan Pengembangan Wilayah ~ 128
3.4. Dinamika dan Tahapan Perkembangan Wilayah ~ 138
3.4.1. Dinamika Perkembangan Wilayah ~ 138
3.4.2. Tahapan Perkembangan Wilayah ~ 147
3.5. Strategi Pengembangan Wilayah ~ 155

BAB IV MANAJEMEN BENCANA ~ 177


4.1. Konsep dan Karakteristik Bencana ~ 177
4.1.1. Konsep Bencana ~ 177
4.1.2. Karakteristik Bencana ~ 178
4.3. Manajemen Bencana ~ 184
4.2.1. Siklus Penanggulangan Bencana ~ 184
4.2.2. Manajemen Bencana ~ 188
4.4. Teknik Penentuan Risiko Bencana ~ 196
4.4.1. Konsepsi Risiko Bencana ~ 196
4.4.2. Indikator Risiko Bencana ~ 199
4.4.3. Tahap Analisis Risiko ~ 205
4.5. Strategi Pengurangan Risiko Bencana ~ 213
4.5.1. Perubahan Paradigma Penanggulangan
Bencana ~ 213
4.5.2. Konsepsi Pengurangan Risiko Bencana ~ 220
4.6. Prinsip Pengelolaan Pengurangan Risiko Bencana ~ 223
4.7. Mitigasi Bencana Alam: Strategi Pengurangan Resiko
Bencana ~ 226

BAB V PENATAAN RUANG KAWASAN BENCANA ~ 231


5.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Penataan Ruang ~ 231
5.1.1. Pengertian Penataan Ruang ~ 231
5.1.2. Lingkup Tahapan Kegiatan Penataan Ruang ~ 235
5.1.3. Klasifikasi Penataan Ruang ~ 240
5.1.4. Hirarki dan Substansi Penataan Ruang ~ 242
5.2. Pola Ruang dan Struktur Ruang Wilayah ~ 249
5.2.1. Pola Ruang Wilayah ~ 249
5.2.2. Kawasan Rawan Bencana dan Wilayah
Pengembangan ~ 269
5.2.3. Struktur Ruang ~ 271
5.3. Penentuan Kawasan Rawan Bencana dan Tata Ruang
Kawasan Rawan Bencana ~ 277
5.3.1. Penentuan Kawasan Rawan Bencana (KRB) ~ 277
5.3.2. Perencanaan Tata Ruang Kawasan Rawan
Bencana ~ 284
5.4. Tata Ruang Berbasis Bencana ~ 298
5.5. Hubungan Penataan Ruang dan Risiko Bencana ~ 311

BAB VI MODEL PENGEMBANGAN WILAYAH BERBASIS


KEBENCANAAN ~ 321
6.1. Pembangunan Wilayah dan Bencana ~ 321
6.2. Hubungan Pembangunan Wilayah dan Pengurangan Risiko
Bencana ~ 326
6.3. Model Pembangunan Wilayah Berbasis Pengurangan
Risiko Bencana ~ 336
6.3.1. Perkembangan Wilayah Perdesaan dan Potensi
Bahaya Bencana Alam di Propinsi DIY (Analisis
Data PODES) ~ 337
6.3.2. Potensi Tingkat Daya Pulih Wilayah Perdesaan Di
Kawasan Rawan Bencana Merapi ~ 347
6.3.3. Model Hubungan Tingkat Perkembangan Wilayah
dan Potensi Resiko Bencana Di Propinsi DIY ~ 365

DAFTAR PUSTAKA ~ 381

-oo0oo-
Katalog Dalam Terbitan : Perpustakaan Nasional Indonesia :
Pengembangan Kawasan Perbatasan
Lutfi Muta’ali; xvi + 222 halaman

ISBN 978-979-8786-49-5
Judul Buku :
PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN

Penulis :
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul :
Icep Anwar Fadhil.

Editor dan Lay Out :


Nasruddin, MSc.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada
Sekip, Jln. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589596
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan Pertama : Juni 2014

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang Nomor


19 Tahun 2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan
Penerbit
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ~ v
DAFTAR ISI ~ ix
DAFTAR TABEL ~ xiii
DAFTAR GAMBAR ~ xv

BAB I. . KONSEPSI, RUANG LINGKUP DAN ISU


STRATEGIS WILAYAH PERBATASAN ~ 1
1.1. Posisi Strategis Kajian Wilayah Perbatasan ~ 1
1.2. Konsepsi dan Fungsi Kawasan Perbatasan ~ 7
1.2.1. Konsep Kawasan Perbatasan ~ 7
1.2.2. Fungsi Kawasan Perbatasan ~ 12
1.3. Ruang Lingkup Kajian Kawasan Perbatasan~ 15
1.3.1. Ruang Lingkup Geografis ~ 15
1.3.2. Ruang Lingkup Substantif ~ 22
1.3.3. Ruang Lingkup Keilmuan ~ 23
1.4. Isu, Peluang dan Tatantangan serta Kendala Pengembangan
Kawasan Perbatasan ~ 25
1.4.1. Isu-Isu Pembangunan Kawasan Perbatasan ~ 25
1.4.2. Problematika Kawasan Perbatasan ~ 29
1.5. Peluang, Tantangan dan Kendala Pengembangan Kawasan
Perbatasan ~ 34

BAB II. KARAKTERISTIK DAN KEBIJAKAN KAWASAN


PERBATASAN ~ 39
2.1. Karakteristik dan Tipologi Kawasan Perbatasan ~ 39
2.1.1. Karakteristik Kawasan Perbatasan ~ 39
2.1.2. Tipologi Kawasan Perbatasan ~ 41
2.2. Teori Pembentukan Perbatasan dan Hubungan Antar
Wilayah~ 51
2.2.1. Teori Pembentukan Perbatasan ~ 51
2.2.2. Teori Hubungan antar Kawasan Perbatasan ~ 54
2.3. Paradigma Baru Pengembangan Kawasan Perbatasan di
Indonesia: Integrasi Ekonomi ~ 58
2.4. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan
Perbatasan ~ 65
2.4.1. Kebijakan Pengembangan Kawasan Perbatasan ~ 65
2.4.2. Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan ~ 70
2.4.3. Prioritas Lokasi Pembangunan Kawasan Perbatasan
Indonesia ~ 74

BAB III. TEORI DAN MODEL PENGEMBANGAN


KAWASAN PERBATASAN ~ 81
3.1 Teori Model Pengembangan Kawasan Perbatasan Berbasis
Keruangan ~ 82
3.1.1. Model Pusat Pertumbuhan ~ 82
3.1.2. Model Pengembangan Agropolitan ~ 87
3.1.3. Model Integrasi Spasial dan Konektivitas ~ 91
3.1.4. Model Keterkaitan Desa dan Kota ~ 95
3.1.5. Model Pengembangan Kota Kecil Menengah ~ 97
3.1.6. Model Regional Networking ~ 101
3.2 Teori Model Pengembangan Kawasan Perbatasan Berbasis
Ekonomi Regional ~ 104
3.2.1. Model Pertumbuhan Regional ~ 104
3.2.2. Teori Resource Endowment ~ 106
3.2.3. Teori Eksport Base ~ 108
3.2.4. Model Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) ~ 110
3.3 Teori dan Model Pengembangan Kawasan Perbatasan
Berbasis Infrastruktur, Investasi dan Kebijakan~ 114
3.3.1. Pengembangan Kawasan Berbasis Infrastruktur ~ 114
3.3.2. Pengembangan Kawasan Berbasis Investasi ~ 116
3.3.3. Pengembangan Kawasan Berbasis Kebijakan ~ 118
3.4 Teori dan Model Pengembangan Kawasan Perbatasan
Berbasis Manajemen~ 123
3.4.1. Model Daya Saing Wilayah ~ 123
3.4.2. Model Kluster Industri ~ 126
3.4.3. Model Regionalisasi dan Kerjasama Regional ~ 130
3.5 Teori Model Pengembangan Kawasan Perbatasan Berbasis
Masyarakat ~ 133

BAB IV. PENATAAN RUANG KAWASAN


PERBATASAN~ 140
1.1. Kedudukan Kawasan Perbatasan dalam Tata Ruang
Nasional~ 140
4.2. Pengertian dan Ruang Lingkup Penataan Ruang ~ 149
4.2.1. Pengertian dan Tujuan Penataan Ruang ~ 149
4.2.2. Lingkup dan Tahapan Penataan Ruang ~ 151
4.2.3. Klasifikasi Penataan Ruang ~ 153
4.2.4. Hirarki dan Substansi Penataan Ruang ~ 155
4.3. Pola Ruang dan Struktur Ruang Wilayah ~ 161
4.3.1. Pola Ruang Wilayah ~ 162
4.3.2. Struktur Ruang ~ 168
4.4. Perencanaan Tata Ruang Kawasan Perbatasan ~ 175
4.5. Penataan Ruang Laut Kawasan Perbatasan ~ 188
4.3.1. Zona Pengelolaan Laut ~ 188
4.3.2. Tata Ruang Laut Kawasan Perbatasan ~ 196

DAFTAR PUSTAKA ~ 217

-oo0oo-
Katalog Dalam Terbitan : Perpustakaan Nasional Indonesia :
Pengembangan Wilayah Tertinggal
Lutfi Muta’ali; xiv + 160 halaman

ISBN
Judul Buku :
PENGEMBANGAN WILAYAH
TERTINGGAL

Penulis :
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul :
Icep Anwar Fadhil.

Editor dan Lay Out :


Nasruddin, MSc.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada
Sekip, Jln. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589596
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan Pertama : Juli 2014

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang Nomor 19


Tahun 2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan Penerbit
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ~ v
DAFTAR ISI ~ ix
DAFTAR TABEL ~ xi
DAFTAR GAMBAR ~ xiii

BAB I KETIMPANGAN DAN KETERTINGGALAN


PEMBANGUNAN WILAYAH ~ 1
1.2. Ketimpangan Pembangunan Wilayah ~ 1
1.3. Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Ketertinggalan
Wilayah ~ 7
1.3.1. Faktor Penyebab Ketertinggalan Wilayah~7
1.3.2. Cara Mengatasi Kesenjangan Wilayah~14
1.4. Fakta Ketimpangan Wilayah dan Profil Wilayah Tertinggal
di Indonesia~ 16
1.4.1. Fakta Ketimpangan Wilayah di Indonesia~16
1.3.2. Profil Wilayah Tertinggal ~24

BAB II KONSEP, TIPOLOGI DAN KARAKTERISTIK


WILAYAH TERTINGGAL ~ 35
2.1 Konsep Wilayah dalam Pembangunan~ 35
2.1.1. Konsep Wilayah ~ 35
2.1.2. Pembangunan Wilayah (Tertinggal) ~ 40
2.2. Ketertinggalan: Konsep Kemiskinan dan Wilayah
Tertinggal ~ 43
2.2.1. Konsep Kemiskinan ~ 44
2.2.2. Konsepsi Daerah atau Desa Tertinggal ~ 51
2.3. Konsep dan Kriteria Wilayah Tertinggal ~59
2.3.1. Konsep Wilayah Tertinggal ~ 59
2.3.2. Kriteria Wilayah Tertinggal ~ 61
2.4. Ruang Lingkup dan Tipologi Wilayah Tertinggal ~64
2.4.1. Ruang Lingkup Wilayah ~ 64
2.4.2. Ruang Lingkup Susbtansi Pembangunan~66
2.5. Tipologi Wilayah Tertinggal ~ 68
2.6. Karakteristik dan Permasalahan Wilayah Tertinggal~70
2.6.1. Karakteristik dan Masalah Kewilayahan ~71
2.6.2. Masalah Kebijakan ~78

BAB III INDIKATOR DAN TEKNIK PENENTUAN


WILAYAH TERTINGGAL ~ 81
3.1. Unit Kajian Wilayah Tertinggal ~ 81
3.2. Indikator Penentuan Wilayah Tertinggal ~ 83
3.3. Teknik Analisis Penentuan Indek Perkembangan
Wilayah ~ 95
3.3.1. Penyusunan Indek ~ 95
3.3.2. Teknik Standarisasi Indikator Perkembangan
Wilayah ~ 96
3.3.3. Klasifikasi dan Pemetaan ~109

BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


WILAYAH TERTINGGAL ~ 11
4.1. Isu Strategis Pengembangan Wilayah Tertinggal~117
4.2. Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Wilayah
Tertinggal ~ 120
4.3. Strategi Dasar Pengembangan Wilayah Tertinggal~124
4.3.1. Tinjauan Teoritis Model Strategi Pengembangan
Wilayah Tertinggal ~124
4.3.2. Tinjauan Praktis Strategi Pengembangan Wilayah
Tertinggal di Indonesia ~ 128

DAFTAR PUSTAKA ~ 145


LAMPIRAN ~ 155
-oo0oo-
PENGEMBANGAN WILAYAH PERDESAAN
(Perspektif Keruangan)

Dewasa ini perdesaan menghadapi permasalahan, peluang


dan tantangan yang semakin meningkat dan kompleks, baik
yang berasal dari faktor internal (dinamika perdesaan) maupun
faktor eksternal akibat proses relasional antara perdesaan
dengan perkotaan serta wilayah lain dalam lingkup regional,
nasional, maupun global. Untuk mengurangi bahkan
menyelesaikan problem dan menjawab sejumlah tantangan
tersebut maka diperlukan pengetahuan yang komprehensif
terhadap seluruh aspek dan dimensi perdesaan yang yang
bersifat sektoral maupun spasial-regional.

Buku ini hadir dan memberikan bahasan yang cukup


meluas tetapi detil tentang pembangunan perdesaan dengan
perspektif keruangan. Terbagi menjadi lima bagian, yaitu
problem, peluang dan tantangan pembangunan perdesaan yang
menjadi bagian pendahuluan, karakteristik dan tipologi
perdesaan, model dan strategi pembangunan perdesaan, dan
tata ruang kawasan perdesaan. Buku ini ditutup dengan
memunculkan isu baru tentang pemasaran desa (rural
marketing) yang diharapkan dapat menjadi strategi baru
mempercepat perkembangan wilayah dan daya saing
perdesaan.

“Ilmu Geografi sangat penting dan strategis sebagai pondasi


pengembangan wilayah perdesaan, karena memuat karakter dasar dan
tipologi wilayah yang dapat mengindikasikan adanya potensi dan
permasalahan perdesaan. Pendekatan ini digunakan oleh penulis dan
membedakannya dengan buku-buku perdesaan pada umumnya”
(Prof. Dr. R. Rijanta, MSc, Guru besar Geografi Perdesaan UGM)
“Membaca buku ini seperti melakukan review terhadap sejumlah
kebijakan dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Dirjen
Pembangunan Masyarakat dan Desa. Buku ini memberikan perpektif
tersendiri di luar isu administrasi pemerintahan desa yang selama ini
mendominasi. Untuk mengembangkan wawasan dan ketajaman
pengambilan keputusan, buku ini cukup penting untuk dibaca”
Dr. Eko Prasetyanto PP, S.Si. MSi. MA,
(Staf Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam
Negeri RI)
Katalog Dalam Terbitan; Perpustakaan nasional Indonesia;
Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan); Lutfi
Muta’ali; xvi + 235 halaman

ISBN 978-602-17252-1-4
Judul Buku :
PENGEMBANGAN WILAYAH PERDESAAN (PERSPEKTIF
KERUANGAN)

Penulis :
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul
Kholis Kurniawan

Editor dan Lay Out:


Nasruddin, S.Si. MSc.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada
Sekip, Jln. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589596
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan pertama : Februari 2013

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang


Nomor 19 Tahun 2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan Penerbit
Katalog Dalam Terbitan : Perpustakaan Nasional Indonesia :
Pengenalan Bentang Alam dan Bentang Budaya, Panduan Kuliah
Kerja Lapangan Pengenalan Bentanglahan
Lutfi Muta’ali; xvi + 191 halaman

ISBN 987-979-8786-51-8

Judul Buku :
BENTANG ALAM DAN BENTANG BUDAYA,
Panduan Kuliah Kerja Lapangan Pengenalan Bentanglahan

Penulis :
Dr. Langgeng Wahyu Santosa, MSi.
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul :
Icep Anwar Fadhil.

Editor dan Lay Out :


Nasruddin, MSc.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) UGM
Sekip, Jln. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589596
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan Pertama : November 2014

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang Nomor 19


Tahun 2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan Penerbit
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ~ v
DAFTAR ISI ~ ix
DAFTAR TABEL ~ xii
DAFTAR GAMBAR ~ xiv

BAB I KONSEP GEOGRAFI DAN BENTANGLAHAN ~ 1


1.1. Geografi dan Bentanglahan ~ 1
1.2. Prinsip, Obyek dan Pendekatan Geografi ~ 4
1.2.1. Prinsip Geografi untuk Pengenalan Bentanglahan ~ 4
1.2.2. Objek Studi Geografi ~ 7
1.2.3. Pendekatan Dalam Geografi ~ 10
1.3. Pendekatan Pengenalan Bentanglahan ~ 10
1.3.1. Prinsip Dasar Pengenalan Bentanglahan ~ 12
1.3.2. Hubungan Bentang Alam dan Bentang Budaya (Tradisi
Determinism, Posibilism, Probabilism) ~ 16
1.3.3. Prinsip 5WH+1H dalam Pengenalan Bentanglahan ~ 19

BAB II BENTANG ALAM ~ 23


2.1. Bentang Alam dan Geomorfologi ~ 23
2.1.1. Bentang Alam ~ 23
2.1.2. Geomorfologi ~ 25
2.2. Faktor Penentu Morfologi Bentang Alam (Tenaga Endogen dan
Eksogen) ~ 40
2.2.1. Bentang Alam terbentuk Akibat Tenaga Endogen ~ 41
2.2.2. Bentang Alam terbentuk Akibat Tenaga Eksogen ~ 47
2.3. Pendekatan Pengenalan Bentang Alam ~ 55
2.3.1. Pendekatan Topografi ~ 55
2.3.2. Pendekatan Bentuk Lahan ~ 56
2.3.3. Pendekatan Daerah Aliran Sungai (DAS) ~ 61
2.4. Pengenalan Aspek Biotik ~ 65
2.4.1. Faktor Penentu Distribusi Flora dan fauna ~ 66
2.4.2. Tipologi Flora Fauna Dalam Pengamatan
Bentang Alam ~ 72
BAB III BENTANG BUDAYA ~ 81
3.1. Bentang Budaya: Pengertian, Faktor Pembentuk dan
Pendekatan ~ 81
3.1.1. Pengertian Bentang Budaya ~ 81
3.1.2. Faktor Penentu Dinamika Perubahan
Cultural Landscape ~ 82
3.1.3. Pendekatan Analisa Bentang Budaya ~ 85
3.2. Bentang Budaya Desa ~ 93
3.3 Bentang Budaya Kota ~ 100
3.4 Interaksi Desa-Kota dan Urbanisasi ~ 113
3.5 Penggunaan Lahan dan Tata Ruang ~ 118
3.5.1. Penggunaan Lahan ~ 118
3.5.2. Tata Ruang Wilayah ~ 124

BAB IV PETA DAN CITRA PENGINDERAAN JAUH


SEBAGAI INTRUMEN PENGENALAN BENTANG LAHAN ~ 137
4.1. Peta ~ 137
4.1.1. Pengertian Peta ~ 119
4.1.2. Jenis dan Klasifikasi Peta ~ 139
4.1.3. Komponen Peta ~ 141
4.1.4. Membaca dan Menganalisis Peta Untuk Pengenalan
Bentang Lahan ~ 143
4.2. Citra Penginderaan Jauh untuk Pengenalan Bentang Lahan~ 145
4.2.1. Pengertian Penginderaan Jauh ~ 145
4.2.2. Klasifikasi Jenis Citra Penginderaan Jauh ~ 147
4.2.3. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh ~ 149
4.2.4. Manfaat Citra Penginderaan Jauh Untuk Pengenalan
Bentang Lahan ~ 152
4.3. Penetuan Posisi dan Penelusuran Jalur dengan GPS dan Peta
Topografi/RBI ~ 154

BAB V METODE DAN INSTRUMEN


PENGENALAN BENTANGLAHAN DALAM GEOGRAFI ~ 159
5.1. Tujuan dan Sasaran Pengenalan Bentanglahan ~ 161
5.1.1. Tujuan ~ 161
5.1.2. Sasaran ~ 162
5.2. Metode Pengenalan Bentanglahan ~ 163
5.2.1. Ruang Lingkup Wilayah Kajian Bentanglahan ~ 163
5.2.2. Ruang Lingkup Materi Kajian Bentanglahan ~ 163
5.3. Teknik Pengamatan dan Model Pembelajaran ~ 169
5.3.1. Teknik Pengamatan ~ 169
5.3.2. Model Pembelajaran ~ 174
5.4. Kunci Pengenalan Komponen Bentanglahan ~ 176
5.4.1. Kunci Pengenalan Komponen Fisik Bentanglahan ~176
5.4.2. Kunci Pengenalan Komponen Bentang Budaya ~181
5.5. Sepuluh Prinsip Pengenalan Bentanglahan ~ 183

BAHAN RUJUKAN ~ 185


LAMPIRAN ~ 189
Lampiran 1. Checklist Survey Karakteristik Bentanglahan ~ 189
Pemerintah mengedepankan konsep pembangunan
berkualitas, termasuk di dalamnya pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas yang mampu menyediakan lapangan kerja yang luas
bagi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi berkualitas juga harus
memberikan dampak atau fungsi berantai (multiplier effect)
terhadap sektor-sektor lain dan tidak hanya terkonsentrasi di
wilayah-wilayah tertentu saja. Untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi berkualitas tersebut, pemerintah telah menetapkan
beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditujukan untuk
memperkuat pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional serta
mengurangi kesenjangan antar wilayah

(Dr. Andrinof Chaniago, Menteri PPN/Kepala Bappenas)


http://www.bappenas.go.id/berita-dan-siaran-pers/menteri-
andrinof-rpjmn-memperhatikan-pembangunan-ekonomi-
berkualitas/ (Akses 28/06/2015)

Dua tema sentral pembangunan nasional tentang


pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah dan
keinginan pemerintah melakukan pembangunan dari pinggiran
harus dipahami dalam perspektif yang utuh. Pilihan strategi
kebijakan pembangunan berdimensi kewilayahan (strategic
development regions) dengan mendorong percepatan
pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, sebagai
penggerak utama pertumbuhan (engine of growth) diwujudkan
dalam bentuk pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi (KSE)
Nasional maupun Daerah yang disesuaikan dengan karakter
potensi dan permasalahannya. Perkembangan KSE diberbagai
daerah di Indonesia diharapkan dapat menjadi penggerak
pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan multiplier-effect
untuk mendorong pertumbuhan daerah sekitarnya khususnya yang
terbelakang dan kurang berkembang.

Beberapa tipe KSE Nasional diantaranya Kawasan Andalan,


Kawasan Berikat, Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET); Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
(KPBPB)/Free Trade Zone (FTZ), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI). Berdasarkan teori dan pengertian tentang
KSE, beberapa daerah merencanakan dan menetapkan kawasan
strategis ekonomi daerah dengan konsep yang beraneka ragam
sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Konsep KSE ditingkat
Nasional dan Daerah serta keterkaitannya baik konsep maupun
metodenya dibahas detil dan menjadi inti dari buku ini. Secara
terinci buku ini berisi empat bagian, diawali dengan pembahasan
tentang harapan lahirnya KSE beserta batasan dan tipologi serta
kebijakan pembangunan. Dilanjutkan dengan mendeskripsikan
kerangka teori yang menjadi dasar atau pondasi pengembangan KSE,
baik teori tentang pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan regional,
pengembangan wilayah berbasis spasial maupun teori daya saing
wilayah. Dua bagian terakhir menjelaskan tentang tipe-tipe KSE
tingkat Nasional dan keragaman KSE Daerah yang disertai dengan
teknik metodologis kajian pengembangan KSE. Buku ini hadir untuk
membantu memberikan pemahaman dan pengetahuan dasar tentang
KSE bagi pengambil kebijakan dan stakeholders lain yang bergerak
dalam bidang pengembangan kawasan ekonomi strategis.

Katalog Dalam Terbitan : Perpustakaan Nasional Indonesia :


Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi
Lutfi Muta’ali; xiv + 210 halaman

ISBN
Judul Buku :
PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
EKONOMI

Penulis :
Dr. Lutfi Muta’ali, S.Si. MSP.

Perancang Sampul :
Icep Anwar Fadhil.

Editor dan Lay Out :


Nasruddin, MSc.

Penerbit :
Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG)
Universitas Gadjah Mada
Sekip, Jln. Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 6492340, Fax (0274) 589596
Website : www.geo.ugm.ac.id
e-mail : geografi@geo.ugm.ac.id

Cetakan Pertama : Desember 2015

Hak cipta ada pada penulis dan dilindungi Undang-Undang Nomor 19


Tahun 2002, pasal 72 tentang HAK CIPTA.
Dilarang memperbanyak buku ini, tanpa ijin dari Penulis dan Penerbit
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ~ v
DAFTAR ISI ~ ix
DAFTAR TABEL ~ xi
DAFTAR GAMBAR ~ xiii

BAB I KAWASAN STRATEGIS EKONOMI: PENGGERAK


PEMBANGUNAN NASIONAL DAN REGIONAL~ 1
1.5. Kawasan Strategis Ekonomi sebagai Motor Penggerak
Pembangunan Wilayah ~ 1
1.6. Batasan dan Pengertian Kawasan Strategis ~ 5
1.7. Tipologi Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) Nasional ~ 14
1.8. Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi
Nasional ~ 19

BAB II DASAR TEORI PENGEMBANGAN KAWASAN ~31


2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Regional ~32
2.1.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi ~32
2.1.2. Teori Pertumbuhan Wilayah~36
2.2 Teori Pengembangan Wilayah Berbasis Spasial ~ 43
2.2.1. Teori Kutub Pertumbuhan dan Pusat
Pertumbuahan~32
2.2.2. Teori Integrasi Fungsional dan Konektivitas~ 46
2.2.3. Teori Lokasi~50
2.2.4. Model Ketimpangan Wilayah~53
2.3 Teori Daya Saing Wilayah ~ 55
2.3.1. Teori Kunggulan Komparatif ~ 55
2.3.2. Teori Daya Saing Wilayah ~ 56
2.3.3. Teori Kluster Industri ~ 60
2.3.4. Teori Regionalism dan Kerjasama Interregion~63
2.3.5. Faktor-Faktor Penarik Investasi

BAB III KAWASAN STRATEGIS EKONOMI NASIONAL ~ 73


3.1 Kawasan Andalan ~ 76
3.2 Kawasan Berikat ~ 89
3.3 Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) ~ 93
3.4 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB)
atau Free Trade Zone (FTZ) ~ 100
3.5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ~ 107
3.6 Pengembangan Kawasan Berbasis Koridor MP3EI ~ 128
3.7 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) ~ 136

BAB IV KAWASAN STRATEGIS EKONOMI DAERAH ~ 141


4.1. Definisi dan Contoh Kawasan Strategis Ekonomi Daerah ~ 143
4.1.1. Definisi Kawasan Strategis Ekonomi Daerah ~ 143
4.1.2. Kawasan Strategis Ekonomi Daerah DIY ~145
4.1.3. Model Spasial Kawasan Strategis Ekonomi Daerah ~
150
4.2. Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Daerah ~ 153
4.2.1. KSED Berbasis Perkotaan dan Pusat
Pertumbuhan~153
4.2.2. KSED Berbasis Pada Produk Unggulan~ 157
4.2.3. KSED Berbasis Kawasan Industri~ 162
4.3. Teknik Penentuan dan Pengembangan Kawasan Strategis
Ekonomi Daerah ~ 168
4.3.1. Indikator dan Variabel Penentuan Kawasan Strategis
Ekonomi ~ 168
4.3.2. Unit Analisis KSE ~ 171
4.3.3. Teknik Analisis Kawasan Strategis Ekonomi ~ 172
4.4. Penetapan Kawasan Strategis Ekonomi Daerah dan Kebijakan
Penunjang ~ 187

DAFTAR PUSTAKA ~ 193

-oo0oo-

Anda mungkin juga menyukai