SKRIPSI SANIA ZUHROTUN NISA' Fiks
SKRIPSI SANIA ZUHROTUN NISA' Fiks
SKRIPSI
Oleh
SANIA ZUHROTUN NISA’
NIM 19010714082
2
HALAMAN PENGESAHAN
3
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Alamat: Gedung O4 Kampus Lidah Wetan, Surabaya
Nama :
Sania Zuhrotun Nisa’
Tempat, Tanggal Lahir :
Magetan, 09 September 2000
NIM :
19010714082
Program Studi/Angkatan :
Manajemen Pendidikan /2019
Alamat :
Desa Sobontoro Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
5
MOTTO
ُ ْ ُ َّ َ َ ْ َّ َ ِّ
الش ِء ِرضا ِب َما َيت َولد ِمنه
الرضا ِب ي
(Kaidah Fiqih)
6
KATA PENGANTAR
7
Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan guna perbaikan dan pengembangan di
masa yang akan datang.
8
ABSTRAK
9
koordinasi dengan WMM dan berperan dalam menggerakkan
seluruh fungsi manajemen yang ada di sekolah.
10
ABSTRACT
11
Keyword: Implementation, Quality Management System, ISO
9001:2015
12
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................
MOTTO .......................................................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................
BAB I ...........................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................
B. Fokus Penelitian..........................................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................
13
E. Batasan Penelitian.......................................................................................
F. Definisi Istilah .............................................................................................
BAB II ..........................................................................................................
BAB IV .........................................................................................................
BAB V ..........................................................................................................
14
PENUTUP................................................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................
LAMPIRAN .................................................................................................
15
DAFTAR TABEL
16
DAFTAR GAMBAR
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengkodean............................................................................................
Lampiran 2. Pedoman Observasi...............................................................................
Lampiran 3. Pedoman Wawancara ...........................................................................
Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi .........................................................................
Lampiran 5. Transkip Wawancara ............................................................................
Lampiran 6. Kondensasi Data ....................................................................................
Lampiran 7. Catatan Hasil Observasi........................................................................
Lampiran 8. Catatan Hasil Dokumentasi ..................................................................
Lampiran 9. Triangulasi Sumber ...............................................................................
Lampiran 10. Triangulasi Teknik...............................................................................
Lampiran 11. Member Check .....................................................................................
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian ............................................................................
Lampiran 13. Surat Balasan Penelitian ......................................................................
Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian ......................................................................
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses perubahan sikap
dan perilaku individu atau sekelompok orang yang
berusaha menjadikan manusia dewasa melalui proses
transfer ilmu. Sumber Daya Manusia (SDM) dan
pembangunan negara dapat dilakukan melalui peran
pendidikan. Sebagaimana RI No 19 Tahun 2005, Semakin
manusia memunyai ilmu pengetahuan yang luas dan
karakter yang baik, semakin baik pula kondisi negaranya
Pendidikan adalah kebutuhan pokok manusia,
masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama dalam
mendapatkan pendidikan yang layak. Kualitas
pendidikan di Indonesia masih dianggap rendah,
dibuktikan dengan data UNESCO (2000) tentang
peringkat Indeks Pengembangan Manusia. Mengenai
pencapaian peringkat pendidikan, antara 174 negara di
Dunia Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99
(1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999) (Agustang A,
2021). Dikuatkan lagi hasil dari data Badan Pusat Statistik
pada Desember 2021 mencatat tingkat pendidikan di
Indonesia masih didominasi dengan penduduk yang
berpendidikan rendah. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan anak-anak di Indonesia tidak memiliki
pendidikan yang baik antara lain rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia. Menurut Departemen
Pendidikan Nasional (DPN) ada tiga faktor yang
menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami
peningkatan, yaitu: 1) pendidikan kurang mendapatkan
perhatian dikarenakan adanya kebijakan
19
penyelenggaraan pendidikan nasional yang
menggunakan pendekatan education production function
(fungsi produks pendidikan) yang tidak dilakukan secara
teratur; 2) sekolah tidak dapat berkembang dan
memajukan lembaganya dikarenakan pendidikan bersifat
birokratis dan bergantung pada keputusan birokrasi
negara; 3) peran dan partisipasi yang kurang dari
masyarakat.
Sesuai UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. (Nasional, 2003).
Kualitas pendidikan di Indonesia dianggap penting
karena merupakan satu wadah yang dapat memajukan
peradaban bangsa, hal ini mengundang ketertarikan
menteri pendidikan Nadiem Makarim untuk
mencanangkan “Gerakan Mutu Pendidikan” sebagai
usaha dalam meningkatkan pendidikan. Menurut
Peraturan Perundang-undangan RI No 19 Tahun 2005
mengenai kualitas pendidikan yakni “penjaminan mutu
pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis dan
terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang
memiliki target dan kerangka waktu yang jelas”. Oleh
karena itu dalam pendidikan perlu adanya implementasi
sistem manajemen mutu sebagai salah satu pedekatan
perbaikan mutu supaya dapat membantu sekolah dalam
mencapai visi dan misi dan mencapai standar yang bisa
20
bersaing dengan lembaga pendidikan baik pada tingkat
nasional maupun internasional.
SDGs (Sustainable Development Goals) (SDGs)
adalah komitmen global yang mampu mesejahterakan
masayarakat. SDGs merupakan hasil kesepakatan sidang
umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang menjadi
sejarah baru dalam pembangunan global. SDGs memiliki
tujuan pembangunan universal baru yang dimulai pada
tahun 2016 hingga tahun 2030. Penerapan SDGs di
Indonesia telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor
59 Tahun 2017 yang dalam implementasinya memiliki 17
yang masuk dalam sasaran nasional RPJMN (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 ini menjadi salah satu
strategi untuk mecapai tujuan SDGs 4 TPB yaitu
Pendidikan Berkualitas yang man dalam tujuannnya
menjamin kualitas pendidikan yang merata dan
meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk
semua jenjang pendidikan pada tahun 2030. Karena
dalam implementasinya terdapat standar-standar yang
harus di laksanakan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Sekolah yang ingin mempunyai mutu yang
berkualitas dan output yang unggul setidaknya
menyadari bahwa untuk memenuhi standar yang telah
ditetapkan, mutu sekolah perlu mengarah pada
kepuasan pelanggan/wali murid. Tjiptono dan Diana
(1996:55-56) menyatakan bahwa ada dua pendapat
tentang definisi mutu yaitu: “kualitas cocok untuk
digunakan (fitness for use), bahwa suatu produk atau jasa
harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para
pemakainya”. Philip B.Corsby menyatakan bahwa “mutu
adalah memenuhi atau sama dengan persyaratannya
(conformance to recuirments) meleset sedikit saja dari
21
persyaratan, maka suatu produk atau jasa dikatakan
tidak berkualitas”. Oleh karena itu, dalam proses
pelaksanaan pendidikan, kultur sekolah dan kemampuan
Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat mencapai
Standar Nasional Pendidikan (SNP), mutu pendidikan
harus ditingkatkan melalui perbaikan terus-menerus.
Alasan peneliti memilih topik penelitian ini
adalah karena melihat banyak sekolah unggulan yang
berkualitas sebab komitmen terhadap sistem manajemen
mutunya. Untuk mencapai sekolah yang berkualitas,
banyak cara yang digunakan oleh lembaga sekolah.
Diantaranya ada yang komitemen untuk memaksimalkan
nilai akreditasi yang di selenggarakan oleh BAN (Badan
Akreditasi Nasional), ada juga selain memenuhi
akreditasi sekolah, lembaga menambah jaminan
mutunyan dengan menerapkan sertifikasi. Akreditasi
dan sertifikasi adalah dua hal yang berkaitan tapi
memiliki perbedaan (Soerjaningsih, 2004). Adapun
akreditasi adalah penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah atau BAN untuk kelayakan suatu lembaga
pendidikan dari hasil komponen-komponen yang
diberikan oleh badan akreditasi tersebut dengan
pengamatan sesaat. Sedangkan sertifikasi adalah
penilaian oleh lembaga sertifikasi mengenai kesesuaian
produk atau jasa yang dihasilkan, yang mana dalam
prosesnya terdapat auditing, sehingga pada akhirnya
produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi
standar yang ditargetkan.
SMKN 1 Surabaya merupakan salah satu
sekolah kejuruan Negeri di Surabaya yang memilih
untuk menerapkan standarisasi ISO 9001:2015 sebagai
sistem penjaminan mutunya. Dari hasil studi
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, alasan
22
sekolah tersebut memilih sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 adalah sebagai komitmen sekolah mencapai
pendidikan yang bermutu, yang mana bertujuan agar
produk dan jasa yang dihasilkan dapat sesuai standar
dan dapat memuaskan pelanggan.
TQM (Total Quality Management) adalah konsep
manajemen terbaik yang dapat meningkatkan mutu
organisasi perusahaan/lembaga yang mengutamakan
kepuasan pelanggan. TQM memiliki keterkaitan dengan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, yang mana TQM
sebagai konsep yang mengedepankan kepuasan
pelanggan/wali murid dimana selalu melakukan
perbaikan bersama tim secara berkelanjutan sangat
membantu menjaga dan meningkatkan kualitas sekolah.
Adapun tujuan TQM adalah untuk memberikan layanan
baik produk maupun jasa yang sesuai dengan standar
kebutuhan dan kepuasan konsumen secara berkelanjutan
sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan yang
disajikan. Budaya atau program yang di konsep oleh
suatu organisasi atau lembaga agar dapat melakukan
proses perbaikan secara sistematis dan bisa bertahan
dalam jangka panjang secara keseluruhan dapat dicapai
dengan mengadopsi siklus PDCA (Plan, Do, Check,
Action) yang dipopulerkan oleh Deming. Adapun sistem
manajemen mutu yang telah dilakukan bisa dikuatkan
lagi dengan mengikuti standar mutu dengan sertifikasi
ISO 9001:2015 yang merupakan sistem manajemen mutu
berbasis dokumentasi. Adanya sertifikat ISO akan
membawa pengarus positif terhadap budaya TQM di
sekolah. Karena TQM dan ISO 9001:2015 merupakan 2
komponen yang komplementer yang bekerja sama untuk
mencapai peningkatan mutu dan kepuasan pelanggan.
23
ISO 9001 : 2015 adalah standar penjaminan mutu
berupa sertifikasi yang menangani masalah standarisasi.
Manfaat ISO 9001 : 2015 adalah untuk menunjukkan
kemampuan organisasi yang berpegang pada komitmen
awal untuk menyediakan produk yang sesuai standar
dan memenuhi persyaratan pelanggan, ISO 9001 : 2015
juga dapat membantu menyiapkan SDM
perusahaan/lembaga pendidikan untuk melakukan
perubahan mindset yang dapat meningkatkan mutu
secara berkelanjutan. ISO 9001 tahun 2015 merupakan
revisi dari ISO 9001 pada tahun 2008, perbedaan tahun
2008 dan 2015 hanya terletak pada prinsip dan kalusul
yang dihasilkan, serta revisi pada tahun 2015 lebih
disederhanakan kembali sehingga sistemnya mudah
diterapkan. Sistem Manajemen Mutu Intertational
Organization Standardization (SMM ISO 9001 : 2015)
memiliki tujuan untuk mewadahi kebutuhan lembaga
pendidikan melalui kontrol standar yang dapat
membantu sekolah komitmen terhadap mutunya. Selain
produk dan jasa yang sesuai standar, harapannya dengan
adanya sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 ini
pelanggan/wali murid bisa mendapatkan kepuasan
mutu yang baik. Semakin tinggi kualitas barang/jasa
yang ditawarkan, maka akan semakin tinggi juga nilai
jual yang bisa ditawarkan ke masyarakat. Selain itu
tujuan SMM ISO 9001:2015 di sekolah dilakukan supaya
manajemen sekolah dapat berfungsi secara terplanning
dan sistematis untuk menciptakan lulusan yang baik.
Di kota Surabaya saat ini sedang terus berupaya
agar dapat menghasilakan pendidikan yang berkualitas
mulai tingkat SD hingga PT. SMKN 1 Surabaya adalah
salah satu sekolah kejuruan unggulan Negeri Provinsi
Jawa Timur yang memiliki banyak cabang konsentrasi
24
belajar/jurusan di lembaganya. SMKN 1 Surabaya
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO sejak tahun
2017 menggunakan versi ISO 9001:2008, kemudian
renewal versi 2015 pada tahun 2021 silam. Kualitas
peserta didiknya tidak diragukan lagi karena banya
prestasi-pretasi yang diraih baik dari prestasi akademik
maupu non akademik. Sekolah Menengah Kujuruan
Negeri 1 Surabaya merupakan sekolah yang baik dalam
mengelola sistem pendidikan. SMKN 1 Surabaya selalu
memberikan layanan pendidikan yang baik, hal tersebut
terbukti dari budaya di lingkungan sekolah yang
mendukung, kegiatan belajar mengajar yang efektif,
infrastruktur yang sesuai, kurikulum jelas dan tepat
sasaran, guru dan tenaga pengajar berkualitas, dan
kejelasannya sebagai sekolah yang standar mutunya
sudah bersertifikat ISO 9001:2015.
Dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 tentu saja melewati proses yang panjang.
Sistem yang berada di lingkungan sekolah akan otomatis
terlibat dan harus bisa konsisten terhadap
pengembangan secara terus menerus dan aktivitas
layanan prosedur manajemen mutu harus
terdokumentasikan secara sistematis. Setelah peneliti
melakukan studi literatur diberbagai penelitian
manajemen mutu dan juga melakukan survey di SMKN 1
Surabaya, peneliti menemukan keunikan yang terdapat
di SMKN 1 Surabaya karena merupakan salah satu
Sekolah Negeri swasta di Surabaya yang masih aktif dan
komitmen menjalankan standarisasi mutu ISO 9001:2015,
oleh karena itu mendorong peneliti untuk melanjutkan
penelitian pada sekolah tersebut dengan mengangkat
judul “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 :
2015 di Pendidikan di SMKN 1 Surabaya”
25
B. Fokus Penelitian
Dengan pertimbangan latar belakang penelitian yang
telah dipaparkan, terdapat beberapa fokus penelitian
dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Sistem Manajemen Mutu ISO di 9001 : 2015 di SMKN
1 Surabaya
2. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
3. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin dalam
implementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Mengetahui Sistem Manajemen Mutu ISO di 9001 :
2015 di SMKN 1 Surabaya
2. Mengetahui Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
3. Mengetahui Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
dalam Mengimplementasikan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
khasanah dalam bidang keilmuan Manajemen
Pendidikan, khususnya dalam bidang Manajemen
Hubungan Masyarakat dan Manajemen Mutu
Terpadu
26
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan
pengalaman, pengetahuan dan tambahan
wawasan bagi peneliti sehingga peneliti dapat
menjadikan referensi pengalaman penelitian ini
di dunia pendidikan khususnya dalam
mplementasi Sistem Mutu ISO 9001:2015 di
sekolah.
b. Bagi Almamater
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi
dan rujukan bagi mahasiswa, pendidik, tendik
dan calon penenliti di masa selanjutnya dalam
rangka mencari pengetahuan tentang manajemen
mutu ISO di lingkup pendidikan, dan peneliyian
ini juga dapat menjadi tambahan referesi pustaka
di perpustakaan
E. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini dibuat untuk memberi
batasan-batasan pada objek yang akan diteliti, agar tetap
fokus pada apa yang diteliti dan tidak keluar dari koridor
pembahasan. Adapun batasan penelitian ini juga dapat
memberikan gambaran tujuan yang terkandung dalam
proposal ini. Objek yang dipilih peneliti untuk dilakukan
penelitian adalah di SMKN 1 Surabaya yang berlokasi di
Jl. Smea No.4, Wonokromo, Kec. Wonokromo, Surabaya.
Penelitian ini hanya melakukan pengambilan data dari
Kepala Sekolah, Wakil Bidang Manajemen Mutu, Auditor
ISO SMKN 1 Surabaya, Ketua Tata Usaha, Ketua
Konsentrasi Keahlian, Guru, perwakilan Wali Murid.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
27
proses pengimplementasian Sistem Manajemen Mutu
yang menggunakan standarisasi ISO 9001:2015 di SMKN
1 Surabaya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan mengambil data menggunakan teknik
observasi wawancara dan dokumentasi terhadap
pendidik dan tenaga kependidikan di SMKN 1 Surabaya.
Agar dapat memudahkan dalam menyusun proposal ini
terbagi menjadi bab-bab yang dilengkapi dengan
pembahasan yang disajikan secara sistematis, yaitu:
F. Definisi Istilah
Untuk menghindari salah persepsi dan memudahkan
pemahaman dalam membaca hasil penelitian ini, makan
dijelaskan beberapa istilah pokok yang ada didalam
judul dan fokus penelitian, yaitu:
28
mutu ini, peneliti menggunakan pendekatan proses
oleh Teori Deming
2. Sistem Manajemen Mutu adalah prodesur
terdokumentasi dan proses menetapkan standar
untuk manajemen sistem yang bertujuan rawat dan
menjaga kualitas dan menjamin kesesuaian produk
terhadap persayaratan tertentu (Semuel &
Zulkarnain, 2011)
3. ISO 9001:2015 adalah standarisasi internasional
dibidang manajemen mutu yang merupakan revisi
dari tahun 2008. Dalam penelitian ini standarisasi
ISO 9001:2015 diterapkan pada bidang pendidikan
4. TQM (Total Quality Management) merupakan acuan
capaian mutu yang mana memiliki konsep
melakukan perbaikan bersama seluruh tim secara
berkelanjutan. Sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 merupakan salah satu proses yang bisa
digunakan sekolah untuk mencapai taraf TQM.
5. Peran kepala sekolah merupakan suatu tindakan
yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 di sekolah mulai dari perencanaan hingga
evaluasinya.
6. PDCA (Plan Do Check and Action) merupakan teori
Deming yang dipopulerkan oleh William Edwards
Deming selaku bapak Mutu yang mana dalam
prosesnya terdapat siklus yang dilakukan secara
berulang-ulang yang dapat menguji suatu proses dan
memberikan perbaikan secara berkelanjutan seiring
berjalannya proses tersebut.
7. RKJP dalah singkatan dari Rapat Kerja Jangka
Pendek yang merupakan kegiatan perencanaan
29
jangka pendek yang dilakukan oleh SMK Negeri 1
Surabaya setiap awal tahun pembelajaran.
8. Audit merupakan kegiatan yang memantau dan
memeriksa apakah program yang dijalankan sudah
sesuai dengan SOP dan sesuai dengan dokmen yang
disyaratkan ISO.
9. RTM dalah singkatan dari Rapat Tijauan Manajemen
yang merupak kegiatan tindak lanjut dari sekolah
setelah ditemukan kendala/ temuan yang terdapat
pada kegiatan audit untuk segera dilakukan
pengambilan keputusan
10. BKK (Bursa Kerja Khusus) merupakan unit yang ada
di SMK Negeri 1 Surabaya sebagai wadah untuk
memberikan layanan penempatan kerja bagi alumni
11. DUDI adalah kepanjangan dari Dunia Usaha dan
Dunia Industri adalah para instansi yang
menggunakan jasa layanan pendidikan di SMKN 1
Surabaya atau penyedia lapangan kerja yang
digunakan magang oleh para peserta didik, contoh
hotel, stasiun tv, perusahaan
12. Auditor merupakan orang yang
mengaudit/memantau/memeriksa di penenitian ini
terdapat auditor internal (para guru di SMKN 1
Surabaya yang telah mengikuti pelatihan audit ISO)
dan auditor eksternal (tim Global Certificate ISO/ISO
pusat)
13. Auditee adalah orang-orang yang mengendalikan
dokumen ISO yang diaudit/dipantau/diperiksa
oleh auditor
14. SOP adalah kepanjangan dari Standar Operasioal
Manajemen, yaitu panduan atau pedoman mutu
yang digunakan oleh manajemen sekolah dalam
mengimplementasikan sistem manajemennya.
30
31
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. ISO 9001:2015
ISO (The International Organization for Standarization)
adalah badan standar global yang didirikan untuk
mengembangkan perdagangan internasional dalam
perubahan barang dan jasa (Purwanto, 2019). ISO selaku
koordinasi standar tenaga kerja, menerbitkan standar
yang diselaraskan dan mempromosikan penggunaan
standar internasional. Ada bberapa pendapat yang
mendifinisikan mutu ISO, diantaranya
a. ISO Menurut Dentch yang dikutip oleh (Hilary et al.,
2021) adalah salah satu standar sistem mutu yang
memuat persyaratan dan kriteria yang harus
dipenuhi oleh suatu organisasi atau perusahaan.
b. Menurut Tjiptono dan Diana, ISO adalah kerangka
mutu oleh kelompok standar sistem mutu universal
yang memberikan di semua bidang dimana masing-
36
masing negara diwakili oleh Komite Akreditasi
Nasional (KAN). KAN adalah lembaga konsultan
resmi yang menangani ISO 9001 di Indonesia
c. Definisi dari standar Seri ISO 9001 untuk sistem
manajemen kualitas (Quality Management Sistem =
QMS) adalah: “Struktur organisasi, tanggung jawab,
prosedur-prosedur, proses-proses, dan sumber-
sumber daya untuk penerapan manajemen kualitas”.
37
9011:2000. Keempat seri di samping membentuk satu set
standar manajemen mutu yang koheren, yang mana
standar tersebut saling terkait secara logis dan saling
melengkapi, walaupun masing-masing dari seroi tersebut
memiliki tujuan yang berbeda. Komunitas standar ISO
9000 menunjukkan kemampuan organisasi untuk
mengikuti kriteria pembuatan produk yang memenuhi
persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, yang
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan menerapkan sistem kualitas yang efektif dan
proses perbaikan terus menerus.
40
h. Menciptakan kesadaran kualitas atau mutu
pada semua tingkatan organisasi.
i. Mengembangkan peninjauan ulang dari
sistem manajemen mutu dalam pedoman
mutu.
j. Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan
aktivitas dikendalaikan oleh prosedur.
k. Mendokumentasikan aktivitas terperinci
dalam prosedur operasional
l. Memperkenalkan dokumentasi.
m. Menetapkan pasrtisipasi karyawan dan
pelatihan dalam sistem
n. Meninjau ulang dan melakukan audit sistem
manajemen mutu
Dalam implementasi sistem manajemen mutu ini,
agar dapat mencapai taraf TQM peneliti menggunakan
teori PDCA yang di popularkan oleh William Edwards
Deming selaku “Bapak Mutu” agar dapat membantu
usaha perbaikan mutu secara kontinue. Siklus PDCA
adalah siklus dari pendekatan TQM (Total Quality
Management) yang meruapakan singkatan dari (Plan Do
Check and Action) yaitu dilakukan secara berulang-ulang
yang dapat menguji suatu proses dan memberikan
perbaikan secara berkelanjutan seiring berjalannya proses
tersebut (Utami & Djamal, 2018). Penjabaran dari masing-
masing tahap diantaranya:
a. Plan (Rencanakan)
Pada tahap ini, perusahaan memutuskan tujuan
penerapan sistem, proses yang terlibat, kebijakan,
risiko yang terjadi dan bagaimana mengelola risiko
tersebut. Dalam artian, pada tahap ‘’plan’’ benar-
benar harus merencanakan apa yang perlu
dilakukan, seberapa rumit nantinya, dan sumber
41
daya apa yang dibutuhkan proyek. Karena pada
proses “plan” dapat menggambarkan wacana yang
dapat meminimalisisir terjadinya kegagalan.
Perencanaan dapat dijadikan sebagai evaluasi
program yang bisa mencegah dan mencari solusi atas
beberapa prediksi masalah yang kemungkinan trjadi.
di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2015,
sebuah perencanaan harus memperhatikan konteks
organisasi sperti mempertimbangkan harapan pihak
yang berkepentingan, komitmen dan kebijakan dari
Top Management/kepala sekolah, sasaran mutu serta
dalam perencanaan harus mempertimbangkan resiko
dan peluang yang nanti akan muncul.
b. Do (Laksanakan)
Pada tahap ini adalah implementasi dari apa yang
sudah direncanakan. Setelah tahapan perencanaan
disetujui, selanjunya ke tahap “do” / pelaksanaanan,
yaitu mengimplementasikan semua yang sudah
direncanakan dan dipertimbangkan selama tahapan
sebelumnya (perencanaan). Pada tahap tindakan ini
kemungkinan masalah yang tidak terduga dapat
terjadi. Oleh karena itu dalam tahap Do ini perlu
adanya dukungan dari SDM, komunikasi tim dan
standardisasi yang dapat membantu memudahkan
kelancaran implementasi rencana. Dengan catatan
semua orang yang terlibat pasa sistem mutu tersebut
tau peran dan tanggungjawabnya masing-masing.
c. Check (Cek)
42
pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi terhadap
gambaran rancangan sistem diawal, apakah pada
tahan “do” rencana yang dibuat sudah sesuai dengan
ekspektasi perancang atau belum. Pada fase ini
peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah
yang muncul ketika mulai menerapkan sistem
tersebut. Dan dari masalah tersebut bisa menjadi
evaluasi untuk tindak lanjut sistem yang dapat di
perbaiki secara berkelanjutan.
43
Gambar 2. 1 Siklus PDCA
Sumber dari Prabowo, 2009)
45
bersangkutan dalam pelayanan mutu pendidikan
diantaranya orang tua siswa, donatur, pemerintah
biaya pendidikan, kepala sekolah, tenaga pendidik
dan kependidikan yang bersangkutan; 3) pelanggan
tersier adalah pelanggan yang tidak memiliki
hubungan dengan layanan pendidikan, tetapi terkait
langsung dengan kualitas layanan pendidikan karena
memperoleh manfaat dari hasil layanan pendidikan
c. Memberdayakan pegawai
Peran kepala sekolah dalam memberdayakan
pegawai dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu;
1) pemberian tanggung jawab dan kepercayaan
kepada pegawai; 2) memberikan layanan diklat bgi
pegawai; 3) berkomunikasi dan memberikan umpan
balik; 4) memberi apresiasi
d. Pengambilan keputusan
Peran kepala sekolah merupakan faktor utama dalam
pengambiln keputusan di organisasi sekolah. Kepala
sekolah memiliki wewenang dalam menentukan misi
sekolah, kurikulum, program, proses belajar
mengajar, serta sistem rekruitmen dengan tetap
mempertimbangkan pendapat dan usulan
bawahannya. Kunci proses peningkatan mutu
sekolah salah satunya adalah proses pengambilan
keputusan yang partisipatif. Inti dari proses
pengambilan keputusan partisipatif harus mencari
kesamaan antara kelompok (stakeholder) yang terkait
dengan sekolah yang dapat menjadi modal dasar
untuk menciptakan rasa memiliki yang dilakukan
secara efektif dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan.
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkesinambungan
46
Era teknologi zaman sekarang semakin canggih,
menurut (Gunawan et al., 2019) keterampilan (skills)
dan keahlian (competency) adalah hal yang wajib
dimiliki semua orang dan harus dilatih melalui
program dan pelatihan yang dilaksanakan secara
berkala. kepala sekolah juga dituntut untuk dapat
menerapkan proses guna menentukan kompetensi
personelnya melalui kualifikasi berbasis bukti
(evaluasi) yang akan memandu dalam menentukan
jenis pelatihan yang akan dilaksanakan. Pendidikan
berbeda dengan pelatihan. Adapun pelatihan bersifat
praktis singkat dan spesifik. Sedangkan pendidikan
lebih bersifat teoritis dan praktis dan berkala.
48
Terpadu At- diterapkan di
Taqwa SDIT At Taqwa
Surabaya Surabaya adalah
perusahaan
sekolah yang
melalui kepala
sekolah selalu
mendukung
kepercayaan
pelanggan
kepada guru dan
karyawan yang
selalu
berkomitmen
pada langkah-
langkah ISO.
Pada awalnya,
sekolah harus
menyiapkan
program terlebih
dahulu dan
menyediakannya
untuk semua
warga sekolah
2 Cahya Berdasarkan a. Judul a. Variabe
Mardika, penelitiannya b. Fokus l
Jurusan dspat peneliti b. Fokus
Manajemen disimpulkan an peneliti
Pendidikan bahwa c. Lokasi an
Islam, Perencanaan peneliti c. Subjek
Fakultas Penerapan Sistem an peneliti
Tarbiyah, Mutu ISO 9001: an
Institut Pada SMK Negeri sama-
49
Agama Islam 1 Jenangan sama di
Negeri Ponorogo tahun SMK
Ponorogo 2015 digunakan d. Metode
tahun 2019 dua tahapan yaitu Peneliti
dengan judul tahap persiapan an
Implementas dan tahap
i Sistem penerimaan.
Manajemen Implementasi
Mutu ISO Sistem Mutu ISO
9001:2015 9001:2015 dalam
dalam meningkatkan
Meningkatka mutu pelayanan
n Mutu SMK Negeri 1
Layanan Di Jenang
Smk Negeri 1 didasarkan pada
Jenangan beberapa faktor:
Ponorogo (a) komitmen
manajemen, (b)
peran penjaminan
mutu dan
organisasi, (c)
penerapan sistem
mutu ISO
9001:2015 dan (d)
mengukur
kepuasan
pelanggan
3 Eti Sundari, Berdasarkan hasil a. Judul a. Variabe
jurusan Ilmu Studi Dampak b. Fokus l
Perpustakaa Sistem Mutu ISO peneliti b. Fokus
n, Fakultas 9001: an peneliti
Adab Dan Pengelolaan c. Lokasi an
Humaniora Perpustakaan peneliti c. Subjek
50
Universitas SMK-SMTI Banda an peneliti
Islam Negeri Aceh tahun 2015 d. Metode an
Ar-Raniry dapat ditutup Peneliti sama-
Darussalam- sebagai berikut: an sama di
Banda Aceh Implementasi SMK
tahun 2020 Sistem Mutu ISO
dengan Judul 9001:
Pengaruh Tahun 2015 di
Penerapan perpustakaan
Manajemen meningkatkan
Mutu ISO level
9001:2015 perpustakaan,
Terhadap karena Standar
Manajemen Operasional
Perpustakaa Prosedur (SOP)
n Smk-Smti diterapkan di
Banda Aceh setiap layanan
perpustakaan,
mis. B. SOP
Penanganan
Koleksi Bahan
Pustaka, SOP
Pengembalian
dan Peminjaman
Koleksi Bahan
Pustaka, dan SOP
Pendaftaran
Kartu Anggota
Perpustakaan.
4 Siti Isnaini, Dari hasil a. Fokus a. Variabe
jurusan Ilmu penelitian ini peneliti l
Perpustakaa diketahui an b. Fokus
n, Fakultas bahwa proses b. Lokasi peneliti
51
Ilmu arbiyah penerapan SMM peneliti an
dan ISO 9001: an c. Metode
Keguruan MA NU 2015 di Peneliti
Universitas Banat Kudus an
Islam Negeri dilaksanakan d. Pendek
Walisongo berdasarkan atan
Semarang siklus PDCA proses
tahun 2020 (Plan-Do-Check- oleh
dengan Act). dan ikuti siklus
Judul prinsip "lakukan PDCA
Penerapan apa yang Anda
Sistem tulis, tulis apa
Manajemen yang Anda
Mutu ISO lakukan"
9001:2015 dan 7 prinsip
Di MA N manajemen mutu.
Banat Kudus Dampak
implementasi ISO
QMS
9001:2015 terasa
seperti MA NU
Banat Kudus
antara lain
sangat
bermanfaat untuk
persiapan
akreditasi
madrasah,
Meningkatkan
citra madrasah,
kegiatan/progra
m madrasah
terkendali dan
52
kedisiplinan
warga madrasah
semakin
meningkat
5 Deliamanda Peningkatan a. Variabe a. Variabe
Nidritiasa mutu pengajaran l l
Karindasari, di lembaga SMK b. Fokus b. Fokus
Erny dapat dikatakan peneliti peneliti
Roesminings berhasil apabila an an
ih, sekolah dapat c. Lokasi c. Subjek
Karwanto. mendidik peneliti peneliti
Program siswanya sesuai an an
Studi S-2 dengan visi, misi d. Metode sama-
Manajemen dan tujuan Peneliti sama di
Pendidikan, sekolah, dan hasil an SMK
Pascasarjana, sekolah kualitati d. Metode
Universitas menunjukkan f multi Peneliti
Negeri sekolah yang kasus an
Surabaya, berkualitas kualitati
dengan judul berdasarkan f
Strategi asumsi alumni.
Peningkatan bekerja dengan
Mutu kemampuan
Sekolah terbaiknya. Oleh
Menengah karena itu,
Kejuruan Di Standar
Kabupaten Kompetensi
Ponorogo Lulusan (SKL)
DOI: diperlukan di
http://dx.do sekolah kejuruan
i.org/10.3631 untuk melatih
2/jime.v8i2.3 lulusan. Prestasi
127 lulusan SMK
53
PGRI 2 Ponorogo
dan SMKN 1
Jenangan
Ponorogo
menunjukkan
bahwa mereka
berhasil menjalin
komunikasi dan
kerjasama yang
baik dengan
DU/DI. Seiring
kemajuan
sekolah, siswa
secara alami
berkembang
secara intelektual
dan cerdas,
memahami apa
yang perlu
dilakukan untuk
meningkatkan
keterampilan dan
kemampuan
siswa yang
berprestasi di
sekolah. Hal ini
membutuhkan
pengawasan dari
pimpinan
sekolah,
kurikulum,
prestasi dan guru
untuk mendorong
54
keberhasilan
siswa baik di
lingkungan
akademik
maupun non-
akademik. Oleh
karena itu, dapat
mempengaruhi
kedisiplinan dan
kemandirian
siswa, serta
kemampuan
mereka untuk
meningkatkan
keterampilan dan
meraih prestasi
6. Syipa Berdarkan hasil a. Judul a. Variabe
Fauziah, penelitian yang b. Fokus l
Hasyim dilakuan oleh peneliti b. Fokus
Asy’ari, Syipa Fauziah an peneliti
Zahruddin. dkk. Bahwa c. Lokasi an
Jurusan implementasi peneliti c. Subjek
Manajemen sistem an peneliti
Pendidikan manajemen mutu an
Fakultas ISO 9001:2015 di sama-
Tarbiyah SMK Ekonomika sama di
dan Ilmu Depok Jawa Barat SMK
Keguruan adalah kurangnya d. Metode
Universitas dana untuk Peneliti
Islam Negeri melajutkan an
Syarif standarisasi ISO.
Hidayatulah Pasalnya, kurang
Jakarta. lebih sudah 2
55
Dengan tahun SMK
judul tersebut tidak
Implementas melakukan Audit
i Prinsip Eksternal karena
Prinsip biaya yang mahal.
Sistem Alhasil ketika
Manajemen Wakil Manajemen
Mutu ISO Mutu
9001:2008 di mengintruksikan
SMK prosedur-
Ekonomika prosedur yang
Depok Jawa harus di kerjakan
Barat oleh tim
Manajemen
Sekolah, tidak
terselesaikan
dengan tepat
dikarenakan tidak
ada pemantauan
lagi darin pihak
luar.
7. Skripsi Berdasarkan a. Judul a. Variabe
Kholilur pelelitian yang b. Fokus l
Rohman. dilakukan oleh peneliti b. Fokus
Jurusan Khalilur Rohman an peneliti
Manajemen di SMKN 18 c. Subjek an
Pendidikan Jakarta. Bahwa peneliti c. Lokasi
Fakultas sistem an peneliti
Tarbiyah manajemen mutu d. ISO an
dan Ilmu ISO 9001:2008 di versi sama-
Keguruan sekolah tersebut 2008 sama di
Universitas berjalan dengan SMK
Islam Negeri lancar. Prinsip d. Metode
56
Syarif ISO diperhatiak, Peneliti
Hidayatulah setiap kinerja an
Jakarta. berlandsakan
Dengan SOP, terdapat
judul ealuasi disetiap
Implementas program. Intinya
i SMM ISO dengan adanya
9001:2008 SMM ISO
dalam tersebut
meningkatka memudahkan
n Layanan sekolah dalam
Akademik di memberikan
SMK layanan
NEGERI 18 akademik.
JAKARTA
E. Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami
bahwa penelitian ini bersifat orisinil dan belum banyak
yang melakukan penelitian ini. Kerangka berfikir dalam
penulisan ini sebagai berikut:
57
Gambar 2. 2 Kerangka Konseptual
58
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini
adalah SMK Negeri 1 Surabaya yang berada di Jl. Smea
No.4, Wonokromo, Kec. Wonokromo, Surabaya, Jawa
Timur 60243. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian
di sekolah tersebut karena SMKN 1 Surabaya adalah
salah satu sekolah kejuruan unggulan Negeri Provinsi
Jawa Timur yang memiliki banyak cabang konsentrasi
belajar/jurusan di lembaganya. SMKN 1 Surabaya
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO sejak tahun
2017 menggunakan versi ISO 9001:2008, kemudian
renewal versi 2015 pada tahun 2021 silam. Kualitas
peserta didiknya tidak diragukan lagi karena banya
prestasi-pretasi yang diraih baik dari prestasi akademik
maupu non akademik. Sekolah Menengah Kujuruan
Negeri 1 Surabaya merupakan sekolah yang baik dalam
mengelola sistem pendidikan. SMKN 1 Surabaya selalu
memberikan layanan pendidikan yang baik, hal tersebut
terbukti dari budaya di lingkungan sekolah yang
mendukung, kegiatan belajar mengajar yang efektif,
infrastruktur yang sesuai, kurikulum jelas dan tepat
sasaran, guru dan tenaga pengajar berkualitas, dan
60
kejelasannya sebagai sekolah yang standar mutunya
sudah bersertifikat ISO 9001:2015
61
Data primer adalah data penelitian yang utama.
Sebuah penelitian tidak bisa dilakukan tanpa adanya
sumber data primer. Data primer merupakan data
yang dikumpulkan langsung dari subyek penelitian.
Sumber data utama penelitian ini adalah hasil
wawancara dengan kepala sekolah dan pendidik
serta tenaga kependidikan di SDIT At Taqwa
Surabaya.
62
dengan menggunakan tabel instrumen yang sudah
dipersiapkan sebelumnya dan menggunakan alat
bantu penelitian berupa digital maupun non digital
seprti buku, pulpen, hanphone untuk alat perekam
dan dokumentasi; 2) Observasi tidak terstruktur,
yaitu tidak sperti observasi terstruktur yang
dipersiapkan secara sistematis terlebih dahulu. Dari
pengamatan tersebut akan ditemukan sejumlah fakta
lapangan dan akan diperoleh sekumpulan data yang
kemudian akan dianalisis lebih lanjut. Dalam
penelitian ini peneliti melakukan observasi tentang
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, ulai dari
dokumentasi ISO, langkah-langkah SMM ISO
9001:2015, SOP kinerja program, audit internal dan
rapat tinjauan manajemen
2. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara
peneliti dengan narasumber yang bertujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan peneliti
(Herdiansyah & Wawancara, 2013). Wawancara
dibagi menjadi tiga, yaitu 1) wawancara terstruktur,
wawancara yang sudah dipastikan siapa narasumber
yang akan diwawancarai beserta list instrumen
wawancara dan media wawancara yang sudah
dipersiapkan terlebih dahulu; 2) wawancara semi
terstruktur, wawancara yang hanya mengandalkan
pedoman wawancara tanpa menyiapkan list
instrumen maupun media wawancar`a terlebih
dahulu; dan 3) wawancara tidak terstruktur, yaitu
wawancara yang tidak masuk dalam list instrumen
wawancara dan bebas dapat dilakukan kapan saja
tergantung pada kondisi yang memang diperukan
63
melakukan wawancara dan dapat dijadikan untuk
tambahan data dan informasi. Dalam penelitian ii,
peneliti melakukan wawancara dengan berbagai
narasumber, diantaranya kepala sekolah, Wakil
Manajemen Mutu (WMM), ketua konsentrasi
keahlian, perwakilan wali kelas, dan perwakilan wali
murid.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data langsung dari lokasi penelitian,
antara lain buku-buku terkait, laporan kegiatan, foto,
dokumenter, dan data yang relevan dengan
penelitian yang menggunakan media alat bantu
tertentu. (Neuman, 2017) Kajian dokumen dalam
kajian ini dapat menjadi penguat data dan pelengkap
penggunaan catatan dan wawancara dalam
penelitian. Dalam penelitian sistem manajemen mutu
ISO 9001:2015 ini dokumen yang akan diteliti adalah
profil sekolah, data tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, dokumen ISO
9001:2015, SOP kegiatan, hadil audit internal dan
eksternal, serta hasil Rapat Tinjauan Manajemen.
64
Gambar 3. 2 Teknik Analisis Data
Sumber dari model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana, thn 2014
65
menganalisis lebih dalam atau mengambil tindakan
berdasarkan pemahaman tersebut. pada tahap ini data
yang disajikan adalah hasil dari observasi, wawancara
dan dokumentasi yang disajikan kembali agar mudah
dipahami dan dapat dijadikan dasar dalam proses
penarikan kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing)
Tahap penarikan kesimpulan adalah proses
verifikasi dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
dari pengumpulan data baik dari hasil observasi,
wawancara maupun dokumentasi yang dilakukan oleh
peneliti apakah data yang diperoleh cocok dengan
rumusan masalah diawal (Sholikhah, 2016). Kesimpulan
data bergantung pada besarnya kumpulan catatan
lapangan sehingga memungkinkan tidak selalu
terkumpul pada data terakhir yang dilakukan.
66
a. Perpanjangan pengamatan, adalah uji yang dapat
meningkatkan kredibilitas/kepercayaan data.
Dengan tahap perpanjangan pengamatan,
peneliti melakukan pengamatan dan pengecekan
data kembali ke lapangan untuk mewawancarai
kembali dengan sumber data yang lebih update
lagi (Mekarisce, 2020). Perluasan pengamatan
berarti hubungan antara peneliti dan narasumber
berupa bentuk kedekatan secara emosional yang
dapat menjadikan semakin lengkap informasi
yang diperoleh. Setelah pemeriksaan ulang data
yang diperoleh, ini dapat
dipertimbangkan/diperbaiki, yaitu kajiannya
kredibel dan perluasan ilmu bisa dihentikan.
b. Peneliti Meningkatkan Kecermatan Penelitiannya
Maksud dari meningkatkan kecermatan adalah
meningkatkan kualitas penelitian secara
berkelanjuta, yakni peneliti memastikan
keruntutan data dan kronologis peristiwa telah
dicatat dan direkam dengan baik. Dalam
meningkatkan kecermatan penelitiannya, peneliti
juga mempelajari kembali sumber data yang bisa
dijadikan pedoman serta membandingkan hasil
penelitiannya dengan penelitian orang lain.
Meningkatkan ketelitian adalah cara untuk
memeriksa/memverifikasi hasil karya apakah
data yang dikumpulkan, dibuat dan disajikan
sudah layak atau belum.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
merupakan sebagai pemeriksaan data dari
berbagai sumber dengan berbagai waktu.
Menurut (Sugiyono, 2010) terdapat triangulasi
67
sumber dan triangulasi teknik. 1) triangulasi
sumber digunakan untuk mengecekan kredibilitas
informasi dilakukan dengan meninjau informasi
dari berbagai sumber. Peneliti menganalisis data
yang diperoleh untuk menarik kesimpulan, yang
kemudian diminta untuk menyetujui ketiga
sumber data (member review); 2) triangulasi teknik
digunakan untuk memeriksa kredibilitas
informasi. Informasi dari sumber yang sama
diverifikasi menggunakan teknik yang berbeda.
(Soendari, 2012).
d. Member Check
Pemeriksaan keabsahaan data dilakukan dengan
melibatkan informan yang terlibat dalam proses
pengumpulan data dalampemeriksaan derajat
kepercayaan. Hasil wawancara dari tiap
informan dicatat dalam transkip kemudian
diserahkan kepada informan yang bersangkutan
untuk divalidasi lagi kebenarannya dan dinilai
kesesuaiannya dengan informasi yang diberikan.
Melalui tahap ini, informan dapat mengecek
kebenaran transkip hasil wawancara agar
penelitian lebih dapat dipercaya
2. Transferability (Transferbilitas)
Transferabilitas adalah uji validitas eksternal
penelitian kualitatif. Validitas eksternal
menunjukkan sejauh mana dan seberapa besar nilai
kemanfaatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dapat menjadi referensi dan pedoman untuk
penelitian orang lain. Uji keabsahan ini dapat
diperoleh dengan menyamakan persepsi antar
peneliti dengan informan. Pada uji ini peneliti
68
berusaha memberikan deskripsi yang rinci tentang
bagaiman hasil penelitian bisa dicapai.
3. Dependability (Realibilitas)
Uji reabilitas berarti bahwa penelitian yang
dilakukan oleh orang lain menggunakan proses
penelitian yang sama mengarah pada hasil yang
sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara
memeriksa seluruh proses penelitian. Dengan
bantuan dosen pembimbing, semua tindakan yang
dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian
dikendalikan.
4. Confirmability (Konfirmabilitas).
Konfirmabilitas adalah tahap menguji hasil
penelitian terkait dengan proses yang telah
diselesaikan yang dilakukan dengan cara
memastikan data yang diperoleh akurat dan benar.
Peneliti bisa melakukan pengecekan kembali data
yang diperoleh dari informan. Jika hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, maka penelitian tersebut memenuhi
standar konfirmabilitas
69
BAB IV
Profil Sekolah
70
PROFIL SMK NEGERI 1 SURABAYA
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Surabaya
2. No. Statistik : 341056011001
Sekolah
3. Tipe Sekolah : Kejuruan
4. NPSN : 20532205
5. Alamat Sekolah : Jl. Smea No. 4, Wonokromo
Surabaya, Jawa Timur
6. Telepon/Hp/Fax : Telp. 031-8292038, Fax. 031-
8292039
Email:
info.smkn1sby@gmail.com
7. Status Sekolah : Negeri
8. Nilai Akreditasi : A Skor = 85,85
Sekolah
9. Lahan dan Jml
Rombel : 18000 m2
a. Luas : 56
Lahan : 38
b. Jml : 72 Rombel
Ruang lt 1
c. Jml
Ruang lt 2
d. Jml
Rombel
10. Prosentase Ruang : 100%
IT
11. Sertifikasi ISO : Sistem Manajemen Mutu
Lembaga : ISO 9001:2015
Sertifikasi Global Group Certification
12. Data Akademik
a. Manajemen Sekolah
71
Tabel 4. 1 Manajemen Sekolah
Dokumentasi Peneliti
JK Pen Ma
L P d sa
No Jabatan Nama Usia
Ak Ker
h ja
1. Kepala Dr. Biwara L 59th S-3 28t
Sekolah Sakti P, M.Pd h
2. Waka Ainun Najib R, L 39th S-1 12t
Kurikulum S.ST. h
3. Waka Labib, S.Pd., L 50th S-2 16t
Kesiswaan MM. h
4. Waka Sri Retna P, P 53th S-2 25t
Hubinmas S.ST., M.Pd h
5. Waka Lilik Kurniati, P 53th S-2 21t
Sarpras S.Pd., MM h
6. Wakil Drs. Sidik Dwi L 56th S-2 24t
Manajemen W, M.Pd. h
Mutu
7. Kepala Tata Dra. Reviana P 57th S-2 30t
Usaha W, MM h
b. Kompetensi Keahlian
Tabel 4. 2 Kompetensi Keahlian
Dokumentasi Peneliti
N Jumlah
o Komp Tahu Total guru produktif peseta
etensi n didik
Keahli Berdi A PP Hon To L P T
an ri S PK orer tal o
N
1. Rekay 2006/ 4 2 - 6 1 44 21
72
asa 2007 7 5
Perang 3
kat
Lunak
2. Teknik 2005/ 1 1 1 5 1 28 20
Komp 2006 7 7
uter 9
dan
Jaringa
n
3. Multi 2003/ 2 3 - 5 9 49 14
media 2004 9 8
4. Bisnis 1950 8 - - 8 6 14 20
Daring 0 5 3
dan
Pemas
aran
5. Otoma 1950 13 - - 13 4 47 52
tisasi 9 7 4
dan
Tata
Kelola
Perkan
toran
6. Akunt 1950 16 2 2 20 6 45 53
ansi 9 6 1
dan
Keuan
gan
Lemba
ga
7. Perhot 2008/ 7 - 2 9 7 12 20
elan 2009 8 9 6
73
8. Desain 2006/ 1 6 - 7 1 14 23
Komu 2007 0 2 9
nikasi
Visual
9. Progra 2006/ 3 3 1 7 1 14 23
m 2007 0 2 9
Siaran 0
Produ
k
Televis
i
Jumlah 57 17 6 80 9 15 25
2 95 23
8
c. Data Guru
Jml tng
Jumlah tenaga pndkg.
pendukung & kualifikasi Status &
pendidikannya jenis
kelamin
N Tenaga
S PN Hon Ʃ
o Pendukung
M S orer
P/ D D D S S
S 1 2 3 1 2
L P L P
M
A
1. Tata Usaha 1 - - 3 3 1 1 2 - 5 8
2. Perpustakaa - - - 1 - - - - 1 - 1
n
3. Teknisi lab 1 - - 1 2 - - - 4 - 4
Komp
4. Laborann lab - - - - - - - - - - 0
bhsa
5. Tkg 5 - - - - - - - 5 - 5
kbn/caraka
6 Satpam/kea 7 - - - - - - - 7 - 7
manan
Jumlah 14 0 0 5 5 1 1 2 17 5 25
75
Pelajaran Jml Jml
Jml Jml Jml Jml Ro
Ro Ro Sis
Sis Rom Sis Sis mb
mb mb wa
wa bl wa wa el
l l
2019-2020 854 24 838 24 825 24 251 72
7
2020-2021 888 24 830 24 834 24 255 72
4
2021-2022 865 24 856 24 810 24 253 72
1
2022-2023 833 24 848 24 842 24 252 72
3
14. Angka Kelulusan dan Melanjutkan
76
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi
Dokumentasi Peneliti
16. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
VISI
78
b. Terwujudnya peserta didik yang cerdas intelegensia,
cerdas emosi dan cerdas spiritual
c. Tercapainya kelulusan 100% dengan nilai rata-rata
minimal 7,0
d. Minimal 70% alumni SMK Negeri 1 Surabaya
terserap di dunia usaha dan industri dan dunia kerja
baik di dalam negeri maupun luar negeri, 10%
berwirausaha, dan 20% melanjutkan studi.
e. Menghasilkan lulusan yang kompeten
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
f. Menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam
mengaplikasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
g. Mengoptimalkan fungsi teaching factory untuk
menghasilkan lulusan yang produktif
h. Terlaksananya pembelajaran tang menyenangkan,
dinamis, kreatif, efektif dan inovatif.
79
c. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang
menantang dan menyenangkan serta berwawasan
lingkungan.
B. Hasil Penelitian
1. Paparan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang telah
dilakukan di SMK Negeri 1 Surabaya dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk display data setelah dilakukan kondensasi.
Berikut paparan yang diperoleh dari meneliti
Implementasi Sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di
SMK Negeri 1 Surabaya. Peneliti mengumpulkan data
salah satunya dari teknik wawancara yakni kepada
sekolah, wakil manajemen mutu, ketua konsentrasi
keahlian, auditor internal, ketua komite sekolah dan tata
usaha. Paparan data adalah hasil penelitian menguraikan
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di
SMK Negeri 1 Surabaya yang mencakup 3 fokus
penelitian yaitu 1) Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya; 2) Implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya; 3) Peran Kepala Sekolah sebagi Pemimpin
dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya. Berikut
penjelasannya:
a. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK
Negeri 1 Surabaya
84
Gambar 4. 3 RKJP
Sumber: Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.RKJP.06-07-23
85
Gambar 4. 4 Pengendalian Dokumen
Sumber:Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.PD.06-07-23
Gambar 4. 5 SOP
86
Sumber:Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.SOP.06-07-23
87
Gambar 4. 6 Audit Internal
Sumber:Web SMKN 1 Sby
SMK.D.SMM.AI.06-07-23
88
Gambar 4. 7 RTM
Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.RTM.06-07-23
89
Gambar 4. 8 Audit Eksternal
Web SMKN 1 Sby
SMK.D.SMM.AE.06-07-23
91
Gambar 4. 9 Pemenang Lomba LKS
Web SMKN 1 Sby
SMK.D.SMM.PLL.06-07-23
Contoh lain dari output sistem manajemen mutu ISO
yang diterapkan oleh sekolah adalah skor capaian rapor
SMKN 1 Surabaya.
92
Gambar 4. 10 Skor Capaian Rapor
Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.SCR.06-07-23
93
dan kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh WMM
kepada beberapa stakeholder
94
“Saya selaku pengurus komite sekolah merasa
marem dengan SMKN 1 Surabaya yang selalu
menjaga kualitas mutunya sehingga dapat
menciptakan lulusan yang berkualitas. Saya juga
salut dengan adanya standarisasi ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya ini dapat mengontrol manajemen
sekolah dan selalu mengedepankan kepuasan para
pelanggan. Kami selaku komite sekolah selalu
berusaha menjembatani apa yang menjadi keluhan
dan kritik saran masyarakat kepada sekolah, dan
yang selaalu mendapat tanggapan baik dari sekolah.
Dan saya menerima informasi bahwa hasil
prosentase lulusan siswa 30% lulusan siswa SMKN 1
Surabaya diterima di Perguruan tinggi, 70%
memasuki dunia kerja dan wirausaha. Sudah sesuai
dengan harapan masyarakat”
(SMK.W.KKS.SMM.10-07-23.5)
1) Plan (Rencanakan)
Rencana Kerja Jangka Pendek (RKJP) merupakan
kegiatan yang dilakukan setiap awal tahun yang diikuti
oleh perwakilan manajemen sekolah diantaranya kepala
sekolah, para waka, para ketua konsentrasi keahlian,
WMM, dan para auditor internal. Sebelum melakukan
RKJP, tim ISO sekolah melakukan survey
permintaan/kepuasan pelanggan kepada para
stakeholder: murid, wali murid, masyarakat sekitar, dan
DUDI (instansi yang mempekerjakan/pengguna jasa).
Survey DUDI atas pelaksanaan magang siswa SMKN 1
Surabaya agar dapat masukan, dan pelaksanaan BKK
(bursa kerja khusus) alumni yang bisa kerja di DUDI itu
seperti apa. RKJP dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa permintaan pelanggan dan dari hasil rapat
evaluasi sekolah yang tentunya dengan SOP yang sudah
ditentukan pihak ISO muapun sekolah sendiri. Contoh
bahan yang dapat dimasukkan dalam pertimbangan
rencana kerja adalah WMM menambahkan perangkat
mengajar program semester sebagai bentuk review dari
auditor eksternl untuk menambah baris sebagai
kontrolnya, yang akhirnya menjadi tabel rencana dan
kontrol kerja semster, sebagai upaya untuk mengonrol
program yang terlaksana dan yang tidak terlaksana dan
hasil kotak saran berupa keluhan dan saran yang didapat
dari para siswa SMKN 1 Surabaya yang
didokumentasikan oleh peneliti
97
Gambar 4. 12 Diagram Survey Pelanggan
Sumber: Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.DSP.06-07-23
2) Do (Laksanakan)
Pada tahap ini adalah melaksanakan program yang
sudah dicanangkan pada kegiatan RKJP. Para
auditee/manajemen sekolah diantaranya kepala sekolah,
WMM, TU, para waka, dan para ketua konsentrasi
keahlian melaksanakan keseluruhan program yang telah
dirancang pada kegiatan RKJP sesuai dengan persyaratan
yang diberikan ISO, untuk program yang dilaksanakan
juga sudah disesuaikan dengan hasil Rapat Tinjauan
Manajemen sebagai tindak lanjut evaluasi program tahun
sebelumnya. Dalam pelaksanakaan program yang
dicanangkan oleh sekolah juga pasti terdapat kendala,
contohnya seperti yang telah disampaikan oleh bapak
Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd selaku Wakil Manajemen
Mutu (WMM)
“Ada contoh kendala dari program yang
dicanangkan oleh sekolah untuk meningkatkan
kualitas iswa yakni program English Day. Yaitu
salah satu program untuk membiasakan para murid
98
agar ketika nanti dalam dunia kerja dapat mudah
menyesuaikan komunikasi. Alasan tidak
terselesaikan program tersebut karena banyak murid
yang belum menguasai kosakata bahasa Inggris”.
(SMK.W.WMM.SMM.10-07-23.2)
3) Check (periksa)
Pada tahap ini disebut dengan audit yaitu kegiatan yang
memantau dan memeriksa apakah program yang
dijalankan sudah sesuai dengan SOP dan sesuai dengan
dokmen yang disyaratkan ISO. Pada tahap audit ini ada
2, yakni pertama audit internal yang internal yang
dilakukan setiap semester. Audit internal diikuti oleh
seluruh manajemen sekolah, diantaranya kepala sekolah,
WMM para auditee yang terdiri dari TU, waka
kurikulum, waka hubinmas, waka sarpras, waka
kesiswaan, dan para ketua konsentrasi keahlian. Audit
internal di audit/dipantau oleh auditor dari beberapa
guru yang sudah mengikuti pelatihan audit ISO dan
terbiasa mengaudit sebagai auditor internal,
dilaksanakan dengan tujuan agar sekolah dapat
melakukan proses administrasi dengan baik, mulai dari
proses perencanaan pembelajaran hingga seluruh
kegiatan sekolah. Kedua, Audit Eksternal dilakukan
setiap setahun sekali setelah melakukan Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM). Audit eksternal diikuti oleh 15
auditee yang terdiri dari kepala sekolah, WMM dan tim
auditor, TU, waka kesiswaan, waka kurikulum, waka
sarpras, waka hubinmas, dan para ketua konsentrasi
keahlian, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
dan mengukur sejauh mana SMKN 1 Surabaya telah
menjalankan prosedur sesuai dengan standar manajemen
mutu yang telah ditetapkan, serta upaya-upaya yang
telah dilakukan terkait perbaikan dan pengembangan
99
proses pembelajaran untuk meningkatkan layanan
kepada stakeholder serta mengetahui kepala sekolah
dalam mempertahankan SMM ISO 9001:2015. Berikut
peneliti cantumkan rundown kegiatan Audit internal di
SMKN 1 Surabaya
4) Action (Bertindak)
Pada tahap ini, bentuk tindakan sekolah adalah dengan
adanya kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang
merupakan tindakan hasil dari evaluasi yang dilakukan
pada kegiatan Audit internal, juga sebagai tindak lanjut
dari hasil temuan yang tidak terdapat di RKJP. RTM
dilakukan pada akhir tahun pembelajaran yang dikuti
oleh tim manajemen sekolah. Menurut bapak Drs. Sidiq
Dwi Widodo, M.Pd selaku Wakil Manajemen Mutu
(WMM)
“Salah satu output dari adanya RTM ini adalah
sebuah keputusan yang harus segera
diimplementasikan. Target dari tindakan RTM ini
maksimal 10 hari setelah pelaksanaan RTM, ini
ketentuan untuk jangka pendek. Kemudian bisa
diperpanjang tindakannya jika peaksanaannya besar
100
dan melibatkan banyak pihak (misal hubungan yang
melibatkan DUDI) dan temuan-temuan yang tidak
direnjanakan di RKJP. (SMK.W.WMM.ISMM.10-07-
23.2)
101
”Saya selaku kepala sekolah dalam implementasi
SMM ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya berusaha
menjaga komunikasi dan mengevaluasi seluruh hasil
kinerja seluruh karyawan khusunya tim ISO lewat
Audit dan RTM, yang nanti oleh tim manajemen di
rangkum dan dihasilkan sehingga dapat menjadi
sebuah tindak lanjut yang dijalankan oleh seluruh
pihak sekolah.” (SMK.W.KS.PKSMM.10-07-23.1)
Kemudian peneliti juga menanyakan adakah kendala
kepala sekolah dalam mengawal implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya ini.
Menurut beliau
“kendala yang sering saya jumpai adalah ketika
muncul perkara-perkara baru yang sulit untuk
diselesikan, juga terkadang dari tim pengendali
dokumen yang pelaksanaanya tidak sesuai dengan
dokumen yang disyaratkan oleh ISO. Solusinya ya
ketika pelaksanaan audit internal dan RTM sebagai
bentuk evaluasi dan tindakan dari masalah-masalah
yang ditemukan” (SMK.W.KS.PKSMM.10-07-23.1)
Berdasarkan hasil penjabaran diatas dapat disimpulkan
bahwa pihak sekolah sudah mengimplementasikan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya dengan sangat baik. Seluruh warga sekolah
komitmen untuk melaksanakan tanggungjawabnya
masing-masing dan tim manajemen sekolah juga
berupaya menjaga mutu sekolah. Agar seluruh proses
dan program pembelajaran di SMK Negeri 1 Surabaya
dapat berjalan dengan lanvcar dan dapat mencetak
lulusan yang berkarakter, beprestasi baik di akademik
maupun non akademik. Meningkatnay prestasi siswa
dan kepuasan pelanggan dapat menjadi tolok ukur
102
keberhasilan implementasi sistem manajemen ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya.
2. Temuan Penelitian
104
a) Customer focus: Belum sempurna, tapi semnetara ini
hasil survey dari WMM terhadap wali murud
hasilnya bagus dan banyak yang sesuai dengan
permintaan pelanggan
b) Leadership/Kepemimpinan: peran kepala sekolah
sangat mempengaruhi, karena kepala sekolah
sebagai Top Management yang berhak menentukan
kebijakan salah satunya mengambil kebijakan untuk
terus mempertahankan SMM ISO 9001:2015
c) Engagement of people/Keterlibatan tim:
Penanggungjawab/pengendali mutu ISO adalah
Wakil Manajemen Mutu (WMM) oleh bapak Drs.
Sidiq Dwi Widodo, M.Pd. bapak Sidiq ditunjuk oleh
Kepala Sekolah untuk menjadi MR/WMM ISO
karena beberapa kali ditugasi oleh sekolah untuk
mengikuti program yang diselenggarakan oleh ISO,
dan juga ditunjuk sebagai disi control mutu. WMM
mempunyai tim yakni 8 auditor internal dan 15
auditee yang terdiri dari kepala sekolah, waka
kesiswaan, waka kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua konsentrasi keahlian.
d) Process aproach/Pendekatan proses, sekolah
menggunakan teori Deming yaitu proses yang masuk
dalam siklus PDCA
e) Improvement /Peningkatan: berusaha melaksanakan
apa yang sudah ditulis, dan menulis apa yang sudah
dilaksanakan
f) Evidence based desicion making/Membuat keputusan
berdasarkan bukti: kotak saran didisposisikan
kepada para bidang yang diberi saran, penanganan
yang lebih lanjut oleh kepala sekolah
g) Relationship Management/Manajemen relasi: menjalin
hubungan mutualisme dengan dinas pendidikan,
105
DUDI dengan cara sinkronisasi kurikulum, magang
dan ditindak lanjuti oleh survey oleh ISO ke DUDI di
pelaksanaan magang dan survey yang dilakukan
BKK ke DUDI terkait alumni SMKN 1 Surabaya yang
sudah bekerja di instansi DUDI, saling berkunjung
2) Siklus PDCA merupakan inti dari implementasi ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
a) (Plan) adalah kegiatan perencanaan yang dilakukan
oleh sekolah pada awal tahun untuk merencanakan
program sekolah dalam jangka waktu satu periode.
Pada kegiatan ini di SMK Negeri 1 Surabaya
bernama RKJP (Rencana Kerja Jangka Pendek) yang
dilakukan setiap awal tahun yang diikuti oleh
perwakilan manajemen sekolah diantaranya kepala
sekolah, para waka, para ketua konsentrasi keahlian,
WMM, dan para auditor internal. Dalam
pelaksanaanya mencakup klausul (konteks
organisasi, kepemimpinan dan perencanaan) yang
mana harus mencakup perencanaan yang
memperhatikan harapan pihak yang berkepentingan
seperti yang dilakukan WMM dan tim dalam
melakukan survey permintaan pelanggan dan
kepuasan pelanggan kepada berapa stakeholder:
murid, wali murid, masyarakat sekitar, dan DUDI
(instansi yang mempekerjakan/pengguna jasa).
Survey DUDI atas pelaksanaan magang siswa SMKN
1 Surabaya agar dapat masukan, dan pelaksanaan
BKK (bursa kerja khusus) alumni yang bisa kerja di
DUDI itu seperti apa. Kemudian dalam tahap “Plan”
komitmen dan kebijakan dari Top Management/kepala
sekolah, sasaran mutu serta dalam perencanaan
harus mempertimbangkan resiko dan peluang yang
nanti akan muncul.
106
b) (Do) Para auditee/manajemen sekolah diantaranya
kepala sekolah, WMM, TU, para waka, dan para
ketua konsentrasi keahlian melaksanakan
keseluruhan program yang telah dirancang pada
kegiatan RKJP sesuai dengan persyaratan yang
diberikan ISO, untuk program yang dilaksanakan
juga sudah di sesuaikan dengan hasil Rapat Tinjauan
Manajemen sebagai tindak lanjut evaluasi program
tahun sebelumnya. Dalam pelaksanaanya mencakup
klausul (dukungan dan operasional) yang mana
perlu adanya dukungan dari SDM, komunikasi tim
dan standardisasi yang dapat membantu
memudahkan kelancaran implementasi rencana.
Dengan catatan semua orang yang terlibat pasa
sistem mutu tersebut tau peran dan
tanggungjawabnya masing-masing
c) (Check) Kegiatan cek ini berupa audit internal dan
audit eksternal. Perbedaan keduannya adalah Audit
internal dilakukan setiap semester. Diikuti oleh
manajemen sekolah sebagai auditee dan kepala
sekolah, WMM dan para guru yang sudah mengikuti
pelatihan audit ISO dan terbiasa mengaudit sebagai
auditor internal. Audit Eksternal dilakukan setiap
setahun sekali setelah melakukan Rapat Tinjauan
Manajemen. Audit eksternal diikuti oleh 15 auditee
yang terdiri dari kepala sekolah, TU, waka
kesiswaan, waka kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua konsentrasi keahlian.
Dalam pelaksanaanya mencakup klausul evaluasi
kerja yang mana meliputi pemantauan dan
pemeriksaan terhadap gambaran rancangan sistem
diawal dan mengidentifikasi masalah-masalah yang
muncul ketika mulai menerapkan sistem tersebut.
107
Dan dari masalah tersebut bisa menjadi evaluasi
untuk tindak lanjut sistem yang dapat di perbaiki
secara berkelanjutan
d) (Action) Rapat tinjauan manajemen adalah tindakan
hasil dari evaluasi yang dilakukan pada kegiatan
Audit internal, juga sebagai tindak lanjut dari hasil
temuan yang tidak terdapat di RKJP. RTM meninjau
permasalahan/temuan yang muncul ketika
pelaksanaan audit untuk segera memutuskan dan
mengambil sebuah tindakan yang tepat untuk
perbaikan secara berkelanjutan. Dalam
pelaksanaanya mencakup klausul peningkatan yang
mensyaratkan organisasi untuk memperbaiki,
mencegah atau mengurangi efek (dampak) yang
tidak diinginkan dan meningkatkan SMM serta
memperbarui risiko dan peluang
109
2) Tim manajemen sekolah yang
terdiri dari kepala sekolah, para
waka, WMM, TU, para ketua
konsentrasi keahlian.
3) Komponen lembaga sekolah.
Yaitu bidang-bidang yang ada
di sekolah diantaranya bidang
Keuangan, Kesiswaan, Operator
teknisi & komputer,
Persuratan/kesekretariatan,
Inventaris, Kepegawaian.
Perpustakaan, Keamanan
b. Proses
1) Proses pengendalian dokumen.
Dokumen yang di audit ISO
pada masing-masing bidang
Konsentrasi keahlian (Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik
Komputer dan Jaringan,
Multimedia, Bisnis Daring dan
Pemasaran, Otomatisasi dan
Tata Kelola Perkantoran,
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga, Perhotelan, Desain
Komunikasi Visual, Program
Siaran Produk Televisi) dan
bidang Tata Usaha (Keuangan,
Kesiswaan, Operator teknisi &
komputer,
Persuratan/kesekretariatan,
Inventaris, Kepegawaian.
Perpustakaan, Keamanan)
2) Pelaksanaan program.
110
Berpedoman pada SOP yang
telah disepakati pada RKJP
3) Menggunakan pendekatan
siklus PDCA
c. Output
1) Manfaat yang dirasakan warga
sekolah dan stakeholder.
2) Prestasi siswa. SMKN 1
Surabaya meraih prestasi
diantaranya Pemenang Lomba
Kompetensi Siswa (LKS) oleh
SMKN 1 Surabaya tingkat
provinsi (Dua anak juara 1 dan
satu anak juara 2) pada 11-13
Januari 2022.
3) Kualitas produk yang
dihasilkan. Contoh produk
unggulan sekolah diantaranya
body wash (produk yang
bertahan paling lama sejak
tahun 2018), jasa layanan
pembuatan film pendek, jasa
foto heading, dan jasa desain
kaos
4) Kualitas lulusan siswa. Siswa
yang oleh DUDI diminta
melanjutkan magang sebagai
karyawan tetap diantaranya
Wildan pernah magang dan
melanjutkan di Artistik PH,
Rena magang dan kerja di TV 9
dan masih banyak lagi.
d. Outcome (indeks kepuasan
111
pelanggan/ layanan pengguna jasa)
2. Implementasi a. Penerapan prinsi-prinsip ISO
Sistem 901:2015 di SMKN 1 Surabaya
Manajemen 1) Customer focus: Belum
Mutu ISO di sempurna, tapi semnetara ini
9001:2015 di hasil survey dari WMM terhadap
SMKN 1 wali murud hasilnya bagus dan
Surabaya banyak yang sesuai dengan
permintaan pelanggan
2) Leadership/Kepemimpinan:
peran kepala sekolah sangat
mempengaruhi, karena kepala
sekolah sebagai Top
Management yang berhak
menentukan kebijakan salah
satunya mengambil kebijakan
untuk terus mempertahankan
SMM ISO 9001:2015
3) Engagement of
people/Keterlibatan tim:
Penanggungjawab/pengendali
mutu ISO adalah Wakil
Manajemen Mutu (WMM) oleh
bapak Drs. Sidiq Dwi Widodo,
M.Pd. bapak Sidiq ditunjuk oleh
Kepala Sekolah untuk menjadi
MR/WMM ISO karena beberapa
kali ditugasi oleh sekolah untuk
mengikuti program yang
diselenggarakan oleh ISO, dan
juga ditunjuk sebagai disi control
mutu. WMM mempunyai tim
yakni 8 auditor internal dan 15
112
auditee yang terdiri dari kepala
sekolah, waka kesiswaan, waka
kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua
konsentrasi keahlian.
4) Process aproach/Pendekatan
proses, sekolah menggunakan
teori Deming yaitu proses yang
masuk dalam siklus PDCA
5) Improvement /Peningkatan:
berusaha melaksanakan apa
yang sudah ditulis, dan menulis
apa yang sudah dilaksanakan
6) Evidence based desicion
making/Membuat keputusan
berdasarkan bukti: kotak saran
didisposisikan kepada para
bidang yang diberi saran,
penanganan yang lebih lanjut
oleh kepala sekolah
7) Relationship
Management/Manajemen relasi:
menjalin hubungan mutualisme
dengan dinas pendidikan, DUDI
dengan cara sinkronisasi
kurikulum, magang dan ditindak
lanjuti oleh survey oleh ISO ke
DUDI di pelaksanaan magang
dan survey yang dilakukan BKK
ke DUDI terkait alumni SMKN 1
Surabaya yang sudah bekerja di
instansi DUDI, saling berkunjung
b. Siklus PDCA merupakan inti dari
113
implementasi ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
1) (Plan) adalah kegiatan
perencanaan yang dilakukan oleh
sekolah pada awal tahun untuk
merencanakan program sekolah
dalam jangka waktu satu
periode. Pada kegiatan ini di
SMK Negeri 1 Surabaya bernama
RKJP (Rencana Kerja Jangka
Pendek) yang dilakukan setiap
awal tahun yang diikuti oleh
perwakilan manajemen sekolah
diantaranya kepala sekolah, para
waka, para ketua konsentrasi
keahlian, WMM, dan para
auditor internal. Dalam
pelaksanaanya mencakup
klausul (konteks organisasi,
kepemimpinan dan perencanaan)
yang mana harus mencakup
perencanaan yang
memperhatikan harapan pihak
yang berkepentingan seperti
yang dilakukan WMM dan tim
dalam melakukan survey
permintaan pelanggan dan
kepuasan pelanggan kepada
berapa stakeholder: murid, wali
murid, masyarakat sekitar, dan
DUDI (instansi yang
mempekerjakan/pengguna jasa).
Survey DUDI atas pelaksanaan
114
magang siswa SMKN 1 Surabaya
agar dapat masukan, dan
pelaksanaan BKK (bursa kerja
khusus) alumni yang bisa kerja di
DUDI itu seperti apa. Kemudian
dalam tahap “Plan” komitmen
dan kebijakan dari Top
Management/kepala sekolah,
sasaran mutu serta dalam
perencanaan harus
mempertimbangkan resiko dan
peluang yang nanti akan muncul.
2) (Do) Para auditee/manajemen
sekolah diantaranya kepala
sekolah, WMM, TU, para waka,
dan para ketua konsentrasi
keahlian melaksanakan
keseluruhan program yang telah
dirancang pada kegiatan RKJP
sesuai dengan persyaratan yang
diberikan ISO, untuk program
yang dilaksanakan juga sudah di
sesuaikan dengan hasil Rapat
Tinjauan Manajemen sebagai
tindak lanjut evaluasi program
tahun sebelumnya
3) (Check) Kegiatan cek ini berupa
audit internal dan audit
eksternal. Perbedaan keduannya
adalah Audit internal dilakukan
setiap semester. Diikuti oleh
manajemen sekolah sebagai
auditee dan kepala sekolah,
115
WMM dan para guru yang sudah
mengikuti pelatihan audit ISO
dan terbiasa mengaudit sebagai
auditor internal. Audit Eksternal
dilakukan setiap setahun sekali
setelah melakukan Rapat
Tinjauan Manajemen. Audit
eksternal diikuti oleh 15 auditee
yang terdiri dari kepala sekolah,
waka kesiswaan, waka
kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua
konsentrasi keahlian
4) (Action) Rapat tinjauan
manajemen adalah tindakan hasil
dari evaluasi yang dilakukan
pada kegiatan Audit internal,
juga sebagai tindak lanjut dari
hasil temuan yang tidak terdapat
di RKJP
3. Peran Kepala a. Peran kepala sekolah ketika
Sekolah pelaksanaan Audit adalah untuk
sebagai audit internal, audit untuk kepala
Pemimpin sekolah adalah dengan
dalam SMM mewawancarai kepala sekolah
ISO 9001:2015 bagaimana komitmen kepala
di SMKN 1 sekolah dalam mempertahankan
Surabaya SMM ISO 9001:2015 ini. Untuk audit
eksternal, kepala sekolah juga
sebagai auditee yang melaporkan
hasil implementasi SMM IS
9001:2015.
b. Tindakan apa yang dilakukan oleh
116
kepala sekolah terkait kendala yang
sulit ditangani di implementasi
peningkatan mutu adalah dengan
mengambil sebuah kebijakan pada
Rapat Tianjauan Manajemen.
Contoh untuk program english day
yang sulit diterapkan karena
masalah SDM siswa ini tindakan
solusi yang dilakukan adalah tetap
melanjutkan program tersebut,
sekolah bekerja sama dengan EPT
(English Professional Test)
bersertifikat yang mencakup
kecakapan Listening, Structure, dan
Reading. Output adanya EPT ini
untuk menguji kemampuan
berbahasa Inggris dengan tandard
Universitas Indonesia.
4. Diagram Penelitian
117
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil data dan temuan penelitian yang telah
peneniti paparkan, imlementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya sudah baik dan sudah
berjalan sebagaimana mestinya. Hambatan dan dukungan
sudah biasa terjadi pada sistem yang ada di sekolah terutama
pada sistem yang sifatnya jangka panjang. Pada pembahasan
ini peneliti akan memaparkan data – data hasil penelitian
sesuai fokus penelitian yakni; 1) Sistem Manajemen Mutu
ISO di 9001 : 2015 di SMKN 1 Surabaya; 2) Implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya;
dan 3) Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin dalam
Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya hasil penelitian yang
berhubungan dengan teori yang di angkat oleh peneliti.
118
a. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1
Surabaya
121
implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya yang masuk pada siklus PDCA. Siklus
plan yang diterapkan pada kegiatan Rencana Kerja
Jangka Pendek/RKJP, dalam pelaksanaanya mencakup
klausul (konteks organisasi, kepemimpinan dan
perencanaan) yang mana harus mencakup perencanaan
yang memperhatikan harapan pihak yang
berkepentingan, komitmen dan kebijakan dari Top
Management/kepala sekolah, sasaran mutu serta dalam
perencanaan harus mempertimbangkan resiko dan
peluang yang nanti akan muncul. Siklus Do yang
diterapkan pada kegiatan pelaksanaan program di
masing-masing bidang sesuai apa yang direncanakan
pada rapat kerja dan yang sesuai dengan prosedur
dokumen persyaratan ISO, dalam pelaksanaanya
mencakup klausul (dukungan dan operasional) yang
mana perlu adanya dukungan dari SDM, komunikasi tim
dan standardisasi yang dapat membantu memudahkan
kelancaran implementasi rencana. Dengan catatan semua
orang yang terlibat pasa sistem mutu tersebut tau peran
dan tanggungjawabnya masing-masing. Siklus Check
yang diterapkan pada kegiatan pelaksanaan Audit
Internal dan Audit Eksternal, dalam pelaksanaanya
mencakup klausul evaluasi kerja yang mana meliputi
pemantauan dan pemeriksaan terhadap gambaran
rancangan sistem diawal dan mengidentifikasi masalah-
masalah yang muncul ketika mulai menerapkan sistem
tersebut. Dan dari masalah tersebut bisa menjadi evaluasi
untuk tindak lanjut sistem yang dapat di perbaiki secara
berkelanjutan. Siklus Act yang diterapkan pada kegiatan
pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen/RTM, alam
pelaksanaanya mencakup klausul peningkatan yang
meninjau permasalahan/temuan yang muncul ketika
122
pelaksanaan audit untuk segera memutuskan dan
mengambil sebuah tindakan yang tepat untuk perbaikan
secara berkelanjutan.
123
disampaikan oleh Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana
yakni TQM is a business approaching to maximized
organization competitiveness trough continuously
improvement of product, services, human, process and
environment yang berarti TQM adalah bisnis yang
mendekati organisasi maksimal daya saing melalui
perbaikan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
Berdasarkan konsep di atas, peneliti dapat menjelaskan
bahwa TQM adalah alat manajemen untuk peningkatan
kualitas dalam sebuah lembaga pendidikan untuk
dimaksimalkan daya saing organisasi melalui produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan untuk semua aspek
penting dari produk dan jasa untuk pelanggan.
(Fiestasari, 2021)
3) Memberdayakan pegawai
Karyawan adalah sumber daya manusia sebagai input
dari sistem manajemen mutu yang sangat berperan
dalam menghasilkan suatu barang atau jasa yang
berkualitas. Peran kepala sekolah dalam memberdayakan
pegawai merupakan salah satu hal yang krusial. Di
SMKN 1 Saurabaya kepala sekolah adalah sebagai Top
Management sekolah dalam rangka melakukan peran dan
fungsi sebagai manajer, kepala sekolah memiliki strategi
yang tepat untuk memberdayakan tenaga pendidik dan
kependidikan melalui persaingan yang membuahkan
kerja sama, memberikan kesempatan kepada tenaga
kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan
mendorong keterlibatan seluruh tenaga pendidik dan
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang
program sekolah.
4) Mengambil keputusan
Peran kepala sekolah dalam mengambil keputusan
dalam organisasi sekolah merupakan dasar bagi
124
berfungsinya suatu organisasi. Kepala sekolah
merupakan aktor utama dalam pengambilan keputusan.
Kepala sekolah mempunyai direction untuk menentukan
misi sekolah, program pendidikan, proses belajar
mengajar, serta recruitment system. Meskipun demikian,
discreation ini tidak berarti bahwa kepala sekolah secara
otoriter dapat mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan subyektif kepala sekolah.
5) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkesinambungan atas pegawai
Peran kepala sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan berkesinambungan atas
pegawai di SMKN 1 Surabaya selaras dengan teori
David L.Goetsch yang mengatakan bahwa kepala sekolah
dituntut untuk mampu melakukan suatu proses untuk
mengetahui kemampuan seseorang, terhadap suatu
kompetensi, berdasarkan bukti-bukti (assessment) sebagai
bahan dalam menentukan jenis pendidikan dan pelatihan
yang akan diselenggarakan. Contoh yang nyata di SMK 1
Surabaya adalah beberapa auditor internal yang
diikutkan pelatihan berkelanjutan untuk menangani
audit internal ISO.
125
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
126
menggunakan siklus PDCA (plan, do, check dan action)
yang dilakukan secara berulang-ulang. Mulai dari survey
permintaan pelanggan, rencana kerja jangkan pendek,
auditing, rapat tinjauan manajemen dan survey kepuasan
pelanggan. Selain itu dibalik sistem mutu dan
implementasinya ini terdapat peran kepala sekolah
sebagai pemimpin dalam mengimplementasikan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya.
Peran kepala sekolah dalam membantu terlaksananya
implementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
adalah mengontrol pelaksanaan standarisasi ISO melalui
koordinasi dengan WMM. Kepala sekolah juga berperan
dalam menggerakkan seluruh fungsi manajemen yang
ada di sekolah diantaaranya menyusun visi dan misi,
customer focus, memberdayakan pegawai, pengambilan
keputusan dan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan berkesinambungan
B. Saran
127
Diharapkan dapat membertimbangkan saran dari
stakeholder untuk masukan dan dukungan terhadap
sistem ISO yang sudah diterapkan di sekolah agar
menjadi lebih baik lagi
3. Peneliti Lain
128
DAFTAR PUSTAKA
Cruz Medina, F. L., López Díaz, A. del P., & Ruiz Cárdenas, C.
(2017). Sistema de gestión ISO 9001-2015: técnicas y
herramientas de ingeniería de calidad para su
implementación. Revista Ingeniería Investigación y Desarrollo;
Vol. 17, Núm 1 (2017).
129
(2020). Strategi kepala sekolah meningkatkan mutu
pendidikan melalui program unggulan sekolah. Jurnal
Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 8(1), 89–95.
130
Neuman, W. L. (2017). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.
Noly, N. H., Usman, U., Tulus, T. J., & Iswan, I. E. (2022). Sistem
Penjamin Mutu Internal dan Eksternal pada Lembaga
Pendidikan Dasar. Multiverse: Open Multidisciplinary Journal,
1(2), 77–83.
131
Mutu ISO Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Budaya
Kualitas Perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan,
1(2), Hal-162.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengkodean
SISTEM PENGKODEAN DATA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
NO. ASPEK PENGKODEAN KODE
1. Kasus Latar Penelitian
a. SMKN 1 Surabaya SMK
b. Sistem Manajemen Mutu SMM
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara W
b. Observasi O
c. Dokumentasi D
3. Sumber Data
a. Kepala Sekolah KS
b. Wakil Manajemen Mutu WMM
c. Ketua Konsentrasi Keahlian KKK
d. Auditor Internal AI
e. Ketua Komite Sekolah KKS
f. Tata Usaha TU
4. Fokus Penelitian
a. Sistem Manajemen Mutu ISO SMM
di 9001 : 2015 di SMKN 1
Surabaya ISMM
133
b. Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO PKSSMM
9001:2015 di SMKN 1
Surabaya
c. Peran Kepala Sekolah sebagai
Pemimpin dalam
Mengimplementasikan Sistem
Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1
Surabaya
5. Waktu Kegiatan: tanggal-bulan- 01-07-23
tahun
6. Nomor Halaman Catatan Lapangan :1
7. Isi Data
a. Substansi Masalah S
b. Konteks/Latar Belakang K
8. Sifat Data
a. Faktual F
b. Faktual Diragukan FD
c. Refleksi R
d. Refleksi Diragukan RD
9. Interaksi
a. Peneliti P
b. Informan IN
c. Fokus FO
d. Topik TO
Contoh
(SMKN.W.KS.PKSMM.01-07-23.1)
Kode
SMKN : Latar penelitian yang menjelaskan bahwa
134
subjek penelitian ini adalah di SMKN 1
Surabaya
W : Jenis teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti adalah wawancara
KS : Salah satu informan yang digunakan oleh
peneliti dalam mendapatkan data adalah
Kepala Sekolah
PKSMM : Peran Kepela Sekolah dalam SMM ISO
9001:2015 di SMKN
01-07-23 : Waktu kegiatan dilaksanakan
1 : Nomor halaman catatan dilapangan
135
Lampiran 2. Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Bulan 10 Juni – 10 Juli di SMK Negeri 1 Surabaya
136
Lampiran 3. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
A. Waktu dan tempat
Bulan 10 Juni – 10 Juli di SMK Negeri 1 Surabaya
B. Informan
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Manajemen Mutu
3. Auditor Internal
4. Tata Usaha
5. Ketua Konsentrasi Keahlian
6. Ketua Komite Sekolah
FO TO IN PERTANYAAN
Menurut bapak yang termasuk
KS dalam input proses, output, dan
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2015
KS
implementasi SMM ISO?
Apa perbedaan yang spesifik
TU,
antara SMM ISO 9001:2015 dan
WMM
SMM ISO 9001:2008?
Siapakah yang bertanggungjawab
atas SMM ISO 9001:2015 di SMK
KS
Negeri 1 Surabaya? Dan bagaimana
proses pengangkatannya
TU Dokumen apa saja di audit ISO
137
9001:2015?
Siapa sajakah tim yang tergabung
WMM dalam SMM ISO 9001:2015 di SMK
Negeri 1 Surabaya?
Bagaimana tahap terpilihnya
AI
seorang auditor?
AI Apa peran auditor?
Bagaimana peran tim ISO dalam
WMM
SMM ISO 9001:2015?
Bagaimana penerapan prinsip-
prinsip ISO 901:2015?
e. Apakah sudah sesuai
dengan permintaan
pelanggan?
f. Apakah peran kepala
sekolah sangat
mempengaruhi?
g. Apa yang dipersiapkan
oleh sekolah dalam
PROSES
mempersiapkan
persaingan dengan
WMM
kompetitor?
h. Bagaiman cara
pengambilan keputusan
pada SMM ISO 9001:2015
untuk menindak lanjuti
dari sesbuah
permasalahan?
i. Bagaiman hubungan
sekolah dengan pihak-
pihak yang
berkepentingan? (Dinas
pendidikan Kota, instansi
138
konsentrasi keahlian
seperti hotel, stasiun tv,
perusahaan dll)
Apakah dengan adanya SMM ISO
9001:2015 berpengaruh pada
KKK
kualitas produk yang dihasilkan
OUTPUT jurusan?
Apakah dengan adanya SMM ISO
KKK 9001:2015 dapat berpengaruh pada
kualitas lulusan siswa?
KS Prosentase prestasi siswa?
Pengaruh adanya SMM ISO
WMM 9001:2015 dalam manajemen
sekolah
Apa manfaat yang dirasakan oleh
wali murid dengan adanya
KKS
implementasi SMM ISO 9001:2015
di sekolah?
OUTCOME
PROSES
berlaku?
WMM Plan (Rencana Kerja Jangka
Pendek/RKJP
WMM Do (Pelaksanaan program sesuai
dokumen persyaratan ISO)
WMM Check (Audit Internal dan Audit
139
Eksternal)
WMM Act (Rapat Tinjauan
Manajemen/RTM)
140
di SMK Negeri 1 Surabaya?
KKS Apa peran Ketua Komite Sekolah
dengan adanya SMM ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya?
TU Apa peran TU dalam implementasi
SMM ISO 9001:2015?
KKS Bagaimana pendapat bapak sebagai
Ketua Komite Sekolah dengan
adanya implementasi SMM ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya?
OUTPUT
9001:2015?
PROSES
141
kepala sekolah dalam mengontrol
jalannya SMM ISO 9001:2015?
Jika ada kendala, tindakan apa
yang dilakukan oleh kepala sekolah
KS
terkait kendala yang terjadi di
SMM ISO 9001:2015 ?
Bagaimana strategi kepala sekolah
untuk menjaga kesolidan tim
KS manajemen sekolah yang
berhubungan dengan SMM ISO
9001:2015?
142
Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN DOKUMENTASI
Keterangan
Do
ku
me
No
n Ada Tidak Ada
h. Standar Operasional √
Prosedur
i. Rencana Kerja √
2. Dokumen Sekolah √
a. Profil Sekolah √
c. Data Karyawan √
143
d. Data Guru √
e. Data Siswa √
f. Data Siswa √
i. Foto-Foto Observasi √
144
Lampiran 5. Transkip Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA
Hasil Wawancara studi lapangan dengan Dr. Anton Sujarwo,
M.Pd selaku Keala Sekolah di SMKN 1 Surabaya
Kode : SMK.W.KS.SMM.ISMM.PKSMM.10-07-23.1
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Kepala Sekolah
Nama : Dr. Anton Sujarwo, M.Pd
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
No. Hal : 1
Catatan
Lapangan
Gambaran Peristiwa
N INFORMA Jawaban
PERTANYAAN
O N
1. KS Sejak kapan SMKN 1 Surabaya
sekolah bergabung dengan
menerapkan standarisasi ISO 9001
SMM ISO? sejak tahun 2007
menggunakan versi ISO
9001:2000
Hal yang Karena di tunjuk sebagai
145
melatarbelakang salah satu sekolah
i sekolah internasional pada
menerapkan program RSBI (Rintisan
ISO? Sekolah Bertaraf
Internasional). Salah satu
syarat dari sekolah RSBI
adalah sekolah yang
bersertifikasi ISO.
Kebijakan sekolah tetap
mempertahankan SMM
ISO sampai saat ini
adalah agar sekolah
dapat mengangkat daya
saing lulusannya pada
arus global, baik untuk
tenaga kerja maupun ke
pendidikan lebih lanjut
secara internasional.
Apa tujuan yang .Tujuan utama dari
ingin dicapai penerapan SMM ISO
dari adalah memberikan
implementasi kepuasan kepada
SMM ISO? pelanggan atau para
pengguna layanan jasa.
Selain itu juga agar dapat
mencapai mutu sekolah
yang bagus secara
berkelanjutan.
Langkah- a. Survey permintaan
menerapkan pelanggan kepada
sistem berapa stakeholder:
manajemen murid, wali murid,
mutu ISO? masyarakat sekitar,
146
dan DUDI (instansi
yang
mempekerjakan/pe
ngguna jasa). Survey
DUDI atas
pelaksanaan
magang siswa smkn
1 sby agar dapat
masukan, dan
pelaksanaan BKK
(bursa kerja khusus)
alumni yang bisa
kerja di DUDI itu
seperti apa
b. Melakukan Rencana
kerja
c. Melakukan kontrol
melalui audit
internal
d. RTM, hasil audit
internal
e. Survey kepuasan
pelanggan
f. Audit Eksternal
Adakah kendala a. Hal-hal yang
yang dialami bersifat rutin
oleh kepala memunculkan
sekolah dalam kebosanan dan
ketika sedikit diremehkan
menerapkan b. Auditee kadang
sistem meremehkan
manajemen dokumen yang di
mutu ISO setorkan
147
9001:2015?
Jika ada, Ada yaitu Rapat
tindakan apa Tianjauan Manajemen
yang dilakukan
oleh kepala
sekolah terkait
kendala yang
terjadi di SMM
ISO 9001:2015 ?
Bagaimana Mengontrol pelaksanaan
peran kepala standarisasi ISO melalui
sekolah koordinasi dengan
terhadap WMM. Dan sebagai
penerapan SMM pengambil keputusan
ISO 9001:2015? dan kebijakan sekolah
Siapakah yang Wakil Manajemen Mutu
bertanggungjaw (WMM) sebagai
ab atas SMM pengendali mutu ISO di
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya dan
SMK Negeri 1 dibantu oleh 8 tim audit
Surabaya? internal yang terdiri dari
guru-guru SMKN 1
Surabaya yang telah
terpilih menjadi auditor
Bagaimana Menjaga komuniksi dan
strategi kepala mengevaluasi seluruh
sekolah untuk hasil kinerja karyawan
menjaga lewat RTM (membahasa
kesolidan tim kesulitan dan hambatan)
manajemen oleh ISO di rangkum dan
sekolah yang dihasilkan sehingga
berhubungan dapat menjadi sebuah
dengan SMM tindak lanjut yang
148
ISO 9001:2015? dijalankan oleh seluruh
pihak sekolah
Apa perbedaan a. Versi ISO 9001:2015
yang spesifik terdapat
antara SMM ISO Manajemen resiko.
9001:2015 dan Manajemen resiko
SMM ISO adalah tahap awal
9001:2008? untuk menyusun
rencana mutu dalam
bentuk rencana
kerja. Manajemen
resiko sebagai
evalusi program
b. Pada versi 9001:2008
yang
bertanggungjawab
atas ISO disekolah
disebut MR
(Manajemen
Representative).
Kalau yang versi
9001:2015 disebut
WMM (Wakil
Manajemen Mutu)
c. Form notulen audit
untuk versi 2008
dan 2015 juga
berbeda
149
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SMK.W.WMM.SMM.ISMM.PKSMM.10-07-
23.2
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Wakil Manajemen Mutu
Nama : Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang ISO
No. Hal : 2
Catatan
Lapangan
Gambaran Peristiwa
N INFORM Jawaban
PERTANYAAN
O AN
1. WMM Siapa sajakah tim a. WMM (Wakil
yang tergabung Manajemen Mutu)
dalam SMM ISO b. Auditor internal
9001:2015 di SMK (Auditor ini terbagi
Negeri 1 menjadi 2, yaitu 4 Led
150
Surabaya? auditor 4 dan Auditor,
yang mana dari 8
auditor ini mereka
orang yang sudah
mengikuti pelatihan
audit dn terbiasa
melakukan auditing)
c. Audit Eksternal
(Global Certificate ISO)
d. Auditee oleh auditor
internal (kepala
sekolah, TU, waka
kurikulum, waka
hubinmas, waka
sarpras, waka
kesiswaan, dan 10
ketua konsentrasi
keahlian)
e. Auditee oleh audit
eksternal (kepala
sekolah, WMM,
auditor internal, TU,
waka kurikulum, waka
hubinmas, waka
sarpras, waka
kesiswaan, dan 10
ketua konsentrasi
keahlian)
Bagaimana peran a. Tugas Kepala sekolah
tim ISO dalam sebagai Top
SMM ISO Management adalah
9001:2015? untuk mengontrol dan
memfasilitasi
151
terlaksananyan SMM
ISO 9001:2015, juga
berperan dalam
menggerakkan
menggerakkan seluruh
komponen pendidikan
disekolah dengan
menggunakan fungsi-
fungsi manajemen.
b. Tugas auditee oleh
audit internal
c. Menyusun rencana
kerja
d. Melaksanakan rencana
kerja
e. Pelaksanaanya di
kontrol oleh auditor
internal
f. Diakhir tahun ajaran
dilksanakan audit
eksternal oleh global
certication
g. Tugas WMM
h. Mengkoordinir
penyusunan dan
pengendalian
kelengkapan dokumen
ISO 9001:2005
i. Menyusun pedoman
mutu yang
penjabarannya
berdasarkan kebijakan
mutu yang ditetapkan
152
oleh Kepala Sekolah
j. Membuat jadwal audit
k. Tugas auditor
l. Mengaudit para auditi
sesuai bidang yang
telah dibagi oleh
WMM
Apa perbedaan d. Versi ISO 9001:2015
yang spesifik terdapat Manajemen
antara SMM ISO resiko. Manajemen
9001:2015 dan resiko adalah tahap
SMM ISO awal untuk
9001:2008? menyusun rencana
mutu dalam bentuk
rencana kerja.
Manajemen resiko
sebagai evalusi
program
e. Pada versi 9001:2008
yang
bertanggungjawab
atas ISO disekolah
disebut MR
(Manajemen
Representative).
Kalau yang versi
9001:2015 disebut
WMM (Wakil
Manajemen Mutu)
f. Form notulen audit
untuk versi 2008 dan
2015 juga berbeda
Peran SMM ISO Keberadaan ISO saat ini
153
9001:2015 dalam sudah tidak menjadi sistem
manajemen yang independen lagi.
sekolah Karena standar-standar
yang diterapkan oleh ISO
masuk pada program dari
manajemen sekolah dan
sangat berpengaruh pada
tata pengelolaan sekolah.
Mulai dari perencanaan
pembuatan kerja tahunan
dan jangka panjang hingga
RTM (Rapat Tinjauan
Manajemen)
Bagaimana a. Customer fokus:
penerapan Belum sempurna,
prinsip-prinsip tapi semnetara ini
ISO 901:2015? hasil survey dari
b. Apakah WMM terhadap wali
sudah sesuai murud hasilnya
dengan bagus dan banyak
permintaan yang sesuai dengan
pelanggan? permintaan
c. Apakah pelanggan
peran b. Leadership/Kepemi
kepala mpinan: peran kepala
sekolah sekolah sangat
sangat mempengaruhi,
mempengar karena kepala
uhi? sekolah sebagai Top
d. Apa yang Management yang
dipersiapka berhak menentukan
n oleh kebijakan salah
sekolah satunya mengambil
154
dalam kebijakan untuk terus
mempersiap mempertahankan
kan SMM ISO 9001:2015
persaingan c. Engagement of
dengan people/Keterlibatan
kompetitor? tim: adanya SMM
e. Bagaiman ISO 9001:2015 ini
cara dampaknya dapat
pengambila dirasakan banyak
n keputusan pihak, tidak nya
pada SMM warga sekolah tetapi
ISO juga ke stakeholder.
9001:2015 Tapi untuk tim
untuk pelaksananya ini
menindak hanyalah beberapa
lanjuti dari manajemen sekolah
sesbuah yang berkaitan
permasalaha langsung dengan
n? dokumen pengendali
f. Bagaiman ISO.
hubungan d. Process
sekolah aproach/Pendekatan
dengan proses, sekolah
pihak-pihak menggunakan teori
yang Deming yaitu proses
berkepentin yang masuk dalam
gan? (Dinas siklus PDCA
pendidikan e. Improvement
Kota, /Peningkatan:
masyarakat berusaha
dan DUDI) melaksanakan apa
yang sudah ditulis,
dan menulis apa
155
yang sudah
dilaksanakan
f. Evidence based
desicion
making/Membuat
keputusan
berdasarkan bukti:
kotak saran
didisposisikan
kepada para bidang
yang diberi saran,
penanganan yang
lebih lanjut oleh
kepala sekolah
g. Relationship
Management/Manaje
men relasi: menjalin
hubungan
mutualisme dengan
dinas pendidikan,
DUDI dengan cara
sinkronisasi
kurikulum, magang
dan ditindak lanjuti
oleh survey oleh ISO
ke DUDI di
pelaksanaan magang
dan survey yang
dilakukan BKK ke
DUDI terkait alumni
SMKN 1 Surabay
yang sudah bekerja di
instansi DUDI, saling
156
berkunjung
Bagaimana a. Survey permintaan
langkah-langkah pelanggan kepada
dalam berapa stakeholder:
implementasi murid, wali murid,
sistem masyarakat sekitar,
manajemen mutu dan DUDI (instansi
ISO 9001:2015? yang
mempekerjakan/pen
gguna jasa). Survey
DUDI atas
pelaksanaan magang
siswa smkn 1 sby
agar dapat masukan,
dan pelaksanaan BKK
(bursa kerja khusus)
alumni yang bisa
kerja di DUDI itu
seperti apa
b. Melakukan Rencana
kerja
c. Melakukan kontrol
melalui audit internal
d. RTM, hasil audit
internal
e. Survey kepuasan
pelanggan
f. Audit Eksternal
Penerapan siklus Sangat sesuai, ini inti ISO
PDCA yang 9001:2015 yang merupakan
berlaku? pendekatan proses
Plan (Rencana Kegiatan RKJP dilakukan
Kerja Jangka setiap awal tahun yang
157
Pendek/RKJP diikuti oleh manajemen
sekolah diantaranya
Do (Pelaksanaan Para auditee/manajemen
program sesuai sekolah diantaranya kepala
dokumen sekolah, para waka, dan
persyaratan ISO) para ketua konsentrasi
keahlian melaksanakan
keseluruhan program yang
telah dirancang pada
kegiatan RKJP sesuai
dengan persyaratan yang
diberikan ISO, untuk
program yang
dilaksanakan juga sudah di
sesuaikan dengan hasil
Rapat Tinjauan Manajemen
sebagai tindak lanjut
evaluasi program tahun
sebelumnya
Check (Audit Kegiatan cek ini berupa
Internal dan audit internal dan audit
Audit Eksternal) eksternal. Perbedaan
keduannya adalah
a. Audit internal
dilakukan setiap
semester. Diikuti oleh
manajemen sekolah
sebagai auditee dan
kepala sekolah,
WMM dan para guru
yang sudah
mengikuti pelatihan
audit ISO dan
158
terbiasa mengaudit
sebagai auditor
internal
b. Audit Eksternal
dilakukan setiap
setahun sekali setelah
melakukan Rapat
Tinjauan Manajemen.
Audit eksternal
diikuti oleh 15
auditee yang terdiri
dari kepala sekolah,
waka kesiswaan,
waka kurikulum,
waka sarpras, waka
hubinmas, dan para
ketua konsentrasi
keahlian
Act (Rapat Rapat tinjauan manajemen
Tinjauan adalah tindakan hasil dari
Manajemen/RT evaluasi yang dilakukan
M) pada kegiatan Audit
internal, juga sebagai
tindak lanjut dari hasil
temuan yang tidak
terdapat di RKJP
Adakah Ada, tapi sempat ada
peningkatan penurunan keterampilan
mutu yang oleh alumni smkn 1
spesifik semenjak surabaya di dunia kerja
adanya pada tahun 2022 dan 2023
implementasi dikarenakan proses
SMM ISO pembelajaran mereka di
159
9001:2015 di SMK sekolah pada waktu itu
Negeri 1 adalah sedang terjadi
Surabaya? pandemi COVID
Adakah kendala a. Hal-hal yang bersifat
dalam rutin memunculkan
mengimplementa kebosanan dan sedikit
sikan SMM ISO diremehkan
9001:2015 di SMK b. Auditee kadang
Negeri 1 meremehkan dokumen
Surabaya? yang di setorkan
Bagaimana solusi a. Merubah visi misi
dari bapak sesuai yang dapat
selaku Wakil dijalankan sesuai
Manajemen zaman dan kondisi
Mutu dalam sekarang
menghadapi b. Menjembatani
kendala tersebut? kebutuhan para
auditee. Misal WMM
memberikan contoh
untuk apa yang
seharusnya dilakukan
oleh auditee
Menjaga Membuat grup WA
kesolidan auditor dan auditee untuk
tim/personel ISO koordinasi dan komunikasi
9001:2015 agar ketika ada kendala
yang muncul bisa segera
terselesaikan
161
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SMK.W.KKK.SMM.ISMM.PKSMM.10-07-
23.3
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Ketua Konsentrasi Keahlian Desain
Komunikasi Visual
Nama : Iqbal Hakamsyah Pahlevi, S.Ds
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Teras masjid SMK Negeri 1 Surabaya
No. Hal : 3
Catatan
Lapangan
Gambaran Peristiwa
162
Keahlian dengan Dengan adanya SMM
adanya ISO 9001:2015 di
implementasi SMKN 1 Surabaya ini
SMM ISO program yang
9001:2015 di SMK dicanangkan oleh
Negeri 1 jurusan dapat
Surabaya? terimplementasikan
dengan baik.
Apa peran Anda Peran KKK
dalam adanya melaksanakan
implementasi program kerja yang
SMM ISO telah direncanakan di
9001:2015 di SMK RKJP dan disesuaikan
Negeri 1 dengan standar mutu
Surabaya? yang ditetapkan oleh
ISO. Kemudian
melaporkan hasil
program yang telah
dilaknakan pada
kegiatan audit internal
maupun eksternal
Apakah dengan Sangat beerpengaruh.
adanya SMM ISO Dengan adanya SMM
9001:2015 ISO 9001:2015 secara
berpengaruh langsung
pada kualitas memperbaiki tingkat
produk yang kualittas produk yang
dihasilkan dihasilkann. Karena
jurusan? produk-produk yang
dihasilkan secara tidak
langsung hampir
memenuhi permintaan
pelanggan.
163
Dikarenakan pihak
manajemen mutu ISO
di sekolah selalu
melakukan survey
permintaan dan
kepuasan pelanggan
Apakah dengan Berpengaruh. Siswa
adanya SMM ISO yang sudah terbiasa
9001:2015 dapat menjalankan proses
berpengaruh pembelajaran dan
pada kualitas menghasilkan produk-
lulusan siswa? produk yang di
manaje sekolah oleh
standar yang di
tetapkan ISO, otomatis
sudah terbiasa juga
menghasilkan produk
yang berkualitas
bahkan yang sesuai
dengan permintaan
pelanggan. Buktinya
banyak siswa yang
setelah magang
diminta DUDI untuk
bekerja di instansi nya.
164
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SMK.W.TU.SMM.ISMM.10-07-23.4
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Tata Usaha
Nama : Desy Indayani, S.E., S.ST
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang Administrasi SMK Negeri 1
Surabaya
No. Hal Catatan : 4
Lapangan
Gambaran Peristiwa
165
Dokumen apa Dokumen yang ada di
saja yang seluruh sub bidang yang
dipersiapkan meliputi (Keuangan,
oleh sekolah Kesiswaan, Operator
terkait SMM teknisi & komputer,
ISO 9001:2015? persuratan/kesekretariata
n, Inventaris,
Kepegawaian.
Perpustakaan, Keamanan)
Adakah Ada, bahkan dengan
impak/dampa adanya ISO ini
k oleh sistem berdampak baik pada
manajemen hasil akreditasi sekolah,
mutu terhadap karena dokumen-
akreditasi yang dokumen yang
diselenggaraka disyaratkan oleh BAN
n oleh BAN? sudah tersedia jauh-jauh
hari. Dikarenakan sekolah
mengikuti standarisasi
ISO yang mana sudah
terbiasa menyusun rengan
rinci sesuai manajemen
yang ditetapkan setiap
semester terdapat
kegiatan auditing
Apa perbedaan a. Versi ISO 9001:2015
yang spesifik terdapat Manajemen
antara SMM resiko. Manajemen
ISO 9001:2015 resiko adalah tahap
dan SMM ISO awal untuk
9001:2008? menyusun rencana
mutu dalam bentuk
rencana kerja.
166
Manajemen resiko
sebagai evalusi
program
b. Pada versi 9001:2008
yang
bertanggungjawab
atas ISO disekolah
disebut MR
(Manajemen
Representative).
Kalau yang versi
9001:2015 disebut
WMM (Wakil
Manajemen Mutu)
c. Form notulen audit
untuk versi 2008 dan
2015 juga berbeda
167
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SMK.W.KKS.SMM.ISMM.10-07-23.5
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Ketua Komite Sekolah/perwakilan
Nama : Andreas Julianto, S.E
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang ISO SMK Negeri 1 Surabaya
No. Hal Catatan : 5
Lapangan
Gambaran Peristiwa
168
Negeri 1 ISO 9001:2015, lulusan
Surabaya? dari SMKN 1
Surabaya ini
berkualitas dan tidak
kalah dengan lulusan
sekolah lain.
Apa peran Ketua Peran komite adalah
Komite Sekolah sebagai penghubung
dengan adanya antara wali
SMM ISO murid/masyarakat
9001:2015 di SMK dengan sekolah.
Negeri 1 Adapun kekurangan
Surabaya? dan kelebihan yang
dirasakan oleh wali
murid akan
disampaikan komite
se sekolah untuk
dijadikan
pertimbangan
tindakan lanjutan.
Sehingga terjadi
umpan balik antara
sekolah dan wali
murid
Apa manfaat Kualitas lulusan siswa
yang dirasakan sudah perlahan dapat
oleh wali murid menyesuaikan
dengan adanya dengan apa yang
implementasi diharapkan oleh
SMM ISO masyarakat maupun
9001:2015 di DUDI. Karena sekolah
sekolah? dalam pedoman
mutunya selalu
169
melakukan survey
permintaan
pelanggan,
diantaranya kepada
murid, wali murid
dan DUDI.
Apakah dengan Ya, bahkan sejak
adanya SMM ISO magang para siswa
9001:2015 sudah di keep untuk
berpengaruh kenudian setelah lulus
pada mereka diminta untuk
meningkatnya meneruskan kerja di
index kepuasan tempat magang
pelanggan? mereka.
170
TRANSKIP WAWANCARA
Kode : SMK.W.AI.SMM.ISMM.10-07-23.6
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Auditor Internal
Nama : Drs. Juli Wartono, M.M
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang ISO SMK Negeri 1 Surabaya
No. Hal Catatan : 6
Lapangan
Gambaran Peristiwa
171
harus di
standarkan
c. Ditunjuk sebagai
auditor dengan
SK
Apa peran Mengaudit para
auditor? auditee yang telah
ditetapkan oleh
WMM
Kendala yang Kendala yang biasa
dirasakan oleh dirasakan oleh
auditor internal auditor adalah ketika
dalam para pengendali tidak
melaksnakana melaksanakan tugas
tugasnya? dokumentas secra
prosedural
Solusi yang Dibahas di Rapat
dilakukan oleh Tinjauan Manajemen
auditor internal
Bagaimana Di kegiatan audit
koordinasi eksternal, auditor
auditor internal dari PT. Global
dengan Certification ISO
manajemen Indonesia
sekolah dan memberikan
dengan auditor pengarahan oleh
eksternal? auditor eksternal
terkait apa yang
harus distandarkan
dan solusi –solusi
atas temuan yang
sulit ditemukan
penyelesaiannya,
172
kemudian oleh auitor
internal digunakan
untuk bekal
mengendalikan audit
internal yang diikuti
oleh seluruh
manajemen sekolah
173
Lampiran 6. Kondensasi Data
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.KS.AS.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Kepala Sekolah SMK NEGERI 1
SURABAYA (KS)
Nama : Dr. Anton Sujarwo, M.Pd (AS)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMK NEGERI 1
SURABAYA
Jam : 18.00 - 19.30 WIB
KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. SMKN 1 Surabaya bergabung
dengan standarisasi ISO 9001
sejak tahun 2007
menggunakan versi ISO
9001:2000
b. Latarbelakang sekolah dalam
menerapkan ISO adalah
karena ditunjuk sebagai salah
satu sekolah internasional
pada program RSBI (Rintisan
Sekolah Bertaraf
Internasional). Salah satu
syarat dari sekolah RSBI
adalah sekolah yang
174
bersertifikasi ISO. Komitmen
sekolah tetap
mempertahankan SMM ISO
sampai saat ini adalah agar
sekolah dapat mengangkat
daya saing lulusannya pada
arus global, baik untuk tenaga
kerja maupun ke pendidikan
lebih lanjut secara
internasional.
c. Tujuan utama dari penerapan
SMM ISO adalah memberikan
kepuasan kepada pelanggan
atau para pengguna layanan
jasa. Selain itu juga agar dapat
mencapai mutu sekolah yang
bagus secara berkelanjutan
ISMM W Bagaimana langkah-langkah dalam
implementasi sistem manajemen
mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1
Surabaya
a. Survey permintaan
pelanggan kepada berapa
stakeholder: murid, wali
murid, masyarakat sekitar,
dan DUDI (instansi yang
mempekerjakan/pengguna
jasa). Survey DUDI atas
pelaksanaan magang siswa
SMKN 1 Surabaya agar dapat
masukan, dan pelaksanaan
BKK (bursa kerja khusus)
alumni yang bisa kerja di
175
DUDI itu seperti apa
b. Melakukan Rencana kerja
c. Melakukan kontrol melalui
audit internal
d. RTM, hasil audit internal
e. Survey kepuasan pelanggan
f. Audit Eksternal
PKSMM W a. Peran kepala sekolah terhadap
penerapan SMM ISO 9001:2015
di SMKN 1 Surabaya adalah
mengontrol pelaksanaan
standarisasi ISO melalui
koordinasi dengan WMM. Dan
sebagai pengambil keputusan
dan kebijakan sekolah
b. Strategi kepala sekolah untuk
menjaga kesolidan tim
manajemen sekolah yang
berhubungan dengan SMM
ISO 9001:2015 adalah enjaga
komuniksi dan mengevaluasi
seluruh hasil kinerja karyawan
lewat audit dan RTM, yang
kemudian oleh tim manajemen
di rangkum dan dihasilkan
sehingga dapat menjadi
sebuah tindak lanjut yang
dijalankan oleh seluruh pihak
sekolah
176
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.WMM.SDW.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Wakil Manajemen Mutu (WMM)
Nama : Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd (SDW)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang ISO SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 08.30- 10.00 WIB
KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Wakil Manajemen Mutu
(WMM) adalah orang yang
bertanggungjawab di bidang
manajemen mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1
Surabaya, WMM disini
ditunjuk oleh Kepala
Sekolah
b. Tim yang tergabung dalam
SMM ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
diantaranya kepala sekolah
sebagai Top Management,
WMM, 8 auditor internal, 15
auditee yang terdiri dari TU,
waka kurikulum, waka
hubinmas, waka sarpras,
177
waka kesiswaan, dan 9
ketua konsentrasi keahlian,
1 auditor eksternal dari
Global Certificate ISO
c. Penerapan prinsip-prinsip
ISO 901:2015 di SMKN 1
Surabaya berjalan dengaan
baik
d. Keberadaan ISO saat ini
sudah tidak menjadi sistem
yang independen lagi.
Karena standar-standar
yang diterapkan oleh ISO
masuk pada program dari
manajemen sekolah.
ISMM W a. Penerapan siklus PDCA
yang berlaku disekolah
sudah sesuai dengan 10
klausul ISO 9001:2015
b. Kendala yang biasanya
muncul pada implementasi
ISO adalah hal-hal yang
bersifat rutin memunculkan
kebosanan dan sedikit
diremehkan
c. Solusi dari WMM dalam
menghadapi kendala adalha
menyesuaikan visi misi dan
menjembatani kebutuhan
para auditee
PKSMM W Peran WMM dan kepala sekolah
dalam menjaga kesolidan
tim/personel ISO 9001:2015
178
membuat grup WA auditor dan
auditee untuk koordinasi dan
komunikasi agar ketika ada
kendala yang muncul bisa segera
terselesaikan
179
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.TU.DI.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Tata Usaha SMK NEGERI 1 SURABAYA
(TU)
Nama : Desy Indayani, S.E., S.St (DI)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMK NEGERI 1
SURABAYA
Jam : 10.00- 11.00 WIB
KODE
KODE
MASALA ISI RINGKASAN DATA
TEKNIK
H
SMM W Terdapat beberapa perbedaan antara
SMM ISO 9001:2015 dan SMM ISO
9001:2008 salah satunya form notulen
audit untuk versi 2008 dan 2015.
Dokumen yang di audit ISO pada
masing-masing bidang
a. Keuangan
b. Kesiswaan
c. Operator teknisi & komputer
d. Persuratan/kesekretariatan
e. Inventaris
f. Kepegawaian
g. Perpustakaan
h. Keamanan
180
ISMM W a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 kearsipan sekolah dapat
tertata dengan rapi
b. Terdapat impact dengan adanya
SMM ISO terhadap akreditasi
yang diselenggarakan oleh BAN
contohnya sekolah mudah dalam
mengarsipkan dokumen sekolah
karena sudah terbiasa menyusun
rengan rinci sesuai manajemen
yang ditetapkan setiap semester
terdapat kegiatan auditing.
PKSMM W Peran kepala sekolah untuk
menggerakkan fungsi-fungsi
manajemen sekolah dintaranya
menyusun visi dan misi, customer focus,
memberdayakan pegawai,
pengambilan keputusan,
menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan berkesinambungan
181
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.KKK.IHP.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Ketua Konsentrasi Keahlian (KKK)
Nama : Iqbal Hakamsyah Pahlevi, S.Ds (IHP)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Teras Masjid SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 16.30 - 17.30 WIB
KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 berpengaruh
pada kualitas produk yang
dihasilkan jurusan.
Contohnya produk yang
dihasilkan secara tidak
langsung hampir
memenuhi permintaan
pelanggan. Dikarenakan
pihak manajemen mutu ISO
di sekolah selalu
melakukan survey
permintaan dan kepuasan
pelanggan kepada para
stakeholder
b. Hasil 30% menyatakan
bahwa prosentase lulusan
182
siswa SMKN 1 Surabaya
diterima di Perguruan
tinggi, 70% memasuki
dunia kerja dan wirausaha
c. Adanya SMM ISO
9001:2015 dapat
berpengaruh pada kualitas
lulusan siswa, salah
satunya banyak siswa yang
setelah magang diminta
DUDI untuk bekerja di
instansinya karena
kinerjanya selama magang
dinilai bagus.
ISMM W a. KKK melaksanakan
program kerja yang telah
direncanakan di RKJP dan
disesuaikan dengan standar
mutu yang ditetapkan oleh
ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan
audit internal maupun
eksternal
b. KKK melaksanakan
program kerja yang telah
direncanakan di RKJP dan
disesuaikan dengan standar
mutu yang ditetapkan oleh
ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan
audit internal maupun
183
eksternal
PKSMM W Peran kepala sekolah mengawal
dan mengontrol seluruh proses
pembelajaran di masing-maasing
konsentrasi keahlian
184
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.AI.JW.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Audit Internal (AI)
Nama : Drs. Juli Wartono, M.M (JW)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang ISO SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 12.00- 13.00 WIB
KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Terpilihnya guru sebagai
seorang auditor internal
karena mengikuti pelatihan
yang diselenggarakan oleh
global certificate ISO
9001:2015, pengarahan oleh
auditor eksternal terkait apa
yang harus di standarkan,
dan ditunjuk sebagai
auditor dengan SK
b. Peran seorang auditor
adalah mengaudit para
auditee yang telah
ditetapkan oleh WMM
ISMM W a. Kendala auditor internal
dalam melaksanakan
tugasnya adalah ketika
185
dalam pelaksanakaan
pengendalian dokumen
tidak sesuai dengan
persyaratan ISO
b. Solusi yang dilakukan oleh
auditor internal untuk
meminimalisir adanya
kendala yang terjadi adalah
dengan memaksimalkan
koordinasi dengan Top
Management dan para
pengendali dokumen agar
melakukan tugasnta dengan
penuh tanggungjawab
PKSMM W Peran kepala sekolah keteika
kegiatan audit adalah
diwawancarai oleh auditor
internal terkait komitmen dalam
pelaksaan ISO 9001:2015.
186
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.KKS.AJ.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Ketua Komite Sekolah SMKN 1
SURABAYA (KKS)
Nama : Andreas Julianto, S.E (AJ)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang ISO SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 14.00 - 15.00 WIB
KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Kualitas lulusan siswa
sudah perlahan dapat
menyesuaikan dengan apa
yang diharapkan oleh
masyarakat maupun DUDI.
Karena sekolah dalam
pedoman mutunya selalu
melakukan survey
permintaan pelanggan,
diantaranya kepada murid,
wali murid dan DUDI.
b. SMM ISO 9001:2015
berpengaruh pada
meningkatnya index
kepuasan pelanggan, ,
bahkan sejak magang para
187
siswa sudah di keep untuk
kenudian setelah lulus
mereka diminta untuk
meneruskan kerja di tempat
magang mereka
c. Hasil 30% menyatakan
bahwa prosentase lulusan
siswa SMKN 1 Surabaya
diterima di Perguruan
tinggi, 70% memasuki dunia
kerja dan wirausaha
ISMM W a. Dalam imlementasi SMM
ISO di sekolah, komite
seklah bergerak untuk
menjembatani kelebihan
dan kekurangan yang
dirsakan oleh wali murud
maupun masyarakat
kemudian disampaikan ke
pihak sekolaah untuk dapat
dijadikan pertimbangan
b. Mendukung proses kegiatan
belajar mengajar para murid
agar semangat belajar para
murid dapat meningkat.
PKSMM W Peran kepala sekolah sebagai
motor penggerak meningkatkan
partisipasi anggota komite
sekolah dengan melakukan
persuasi agar menjadi komite
sekolah bermutu. Salah satunya
yang perlu dilakukan kepala
sekolah untuk meningkatkan
188
partisipasi komite sekolah adalah
menghormati apa yang
disampaikan oleh komite sekolah
189
Lampiran 7. Catatan Hasil Observasi
CATATAN HASIL OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
190
menjadi persyaratan ISO diantaranya dokumen
manual mutu, lampiran mutu, prosedur
manajemen, SOP, file hasil RKJP, file hasil auidt
internal, file hasil RTM dan file hasil audit
eksternal
191
CATATAN HASIL OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.O.ISMM.10-06-23
Latar Penelitian : SMK Negeri 1 SURABAYA
Teknik : Observasi
Fokus Penelitian : Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
Pukul : 10.00 – 11.00
Pengamat : Sania Zuhrotun Nisa’
192
dijual belikan di beberapa lapak online
seperti shopee dan tokopedia yang
pemasarannya dibantu oleh jurusan Desain
Komunikasi Visual
193
CATATAN HASIL OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.O.PKSMM.10-06-23
Latar Penelitian : SMK Negeri 1 SURABAYA
Teknik : Observasi
Fokus Penelitian : Peran Kepala Sekolah dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
Pukul : 11.00 – 12.00
Pengamat : Sania Zuhrotun Nisa’
195
Lampiran 8. Catatan Hasil Dokumentasi
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA
Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Sertifikat ISO
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
196
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA
Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Dokumen ISO
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
197
Operasional Evaluasi kinerja Peningkatan
198
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA
Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Standar Operasional Prosedur
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
199
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA
Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Index survey kepuasan Pelanggan
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
200
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA
Kode : SMK.D.ISMM.10-06-23
Fokus : Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Prosedur Manajemen
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
201
202
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA
Kode : SMK.D.ISMM.10-06-23
Fokus : Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Langkah-langkah implementasi smm
ISO
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
Fokus Informa
Isi Data
Penelitian n
Sistem KS a. SMKN 1 Surabaya bergabung
Manajemen dengan standarisasi ISO 9001
Mutu ISO sejak tahun 2007 menggunakan
9001:2015 di versi ISO 9001:2000
SMK Negeri b. Latarbelakang sekolah dalam
1 Surabaya menerapkan ISO adalah karena
ditunjuk sebagai salah satu
sekolah internasional pada
program RSBI (Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional). Salah
satu syarat dari sekolah RSBI
adalah sekolah yang
bersertifikasi ISO. Komitmen
sekolah tetap mempertahankan
SMM ISO sampai saat ini adalah
agar sekolah dapat mengangkat
daya saing lulusannya pada arus
global, baik untuk tenaga kerja
maupun ke pendidikan lebih
lanjut secara internasional.
c. Tujuan utama dari penerapan
SMM ISO adalah memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau
para pengguna layanan jasa.
205
Selain itu juga agar dapat
mencapai mutu sekolah yang
bagus secara berkelanjutan
WMM a. Wakil Manajemen Mutu (WMM)
adalah orang yang
bertanggungjawab di bidang
manajemen mutu ISO 9001:2015
di SMKN 1 Surabaya, WMM
disini ditunjuk oleh Kepala
Sekolah
b. Tim yang tergabung dalam SMM
ISO 9001:2015 di SMKN 1
Surabaya diantaranya kepala
sekolah sebagai Top
Management, WMM, 8 auditor
internal, 15 auditee yang terdiri
dari TU, waka kurikulum, waka
hubinmas, waka sarpras, waka
kesiswaan, dan 9 ketua
konsentrasi keahlian, 1 auditor
eksternal dari Global Certificate
ISO
c. Penerapan prinsip-prinsip ISO
901:2015 di SMKN 1 Surabaya
berjalan dengaan baik
d. Keberadaan ISO saat ini sudah
tidak menjadi sistem yang
independen lagi. Karena standar-
standar yang diterapkan oleh
ISO masuk pada program dari
manajemen sekolah.
TU Terdapat beberapa perbedaan antara
SMM ISO 9001:2015 dan SMM ISO
206
9001:2008 salah satunya form notulen
audit untuk versi 2008 dan 2015.
a. Dokumen yang di audit ISO
pada masing-masing bidang
b. Keuangan
c. Kesiswaan
d. Operator teknisi & komputer
e. Persuratan/kesekretariatan
f. Inventaris
g. Kepegawaian
h. Perpustakaan
i. Keamanan
KKK a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 berpengaruh pada
kualitas produk yang dihasilkan
jurusan. Contohnya produk yang
dihasilkan secara tidak langsung
hampir memenuhi permintaan
pelanggan. Dikarenakan pihak
manajemen mutu ISO di sekolah
selalu melakukan survey
permintaan dan kepuasan
pelanggan kepada para
stakeholder
b. Hasil 30% menyatakan bahwa
prosentase lulusan siswa SMKN
1 Surabaya diterima di
Perguruan tinggi, 70% memasuki
dunia kerja dan wirausaha
c. Adanya SMM ISO 9001:2015
dapat berpengaruh pada kualitas
lulusan siswa, salah satunya
banyak siswa yang setelah
207
magang diminta DUDI untuk
bekerja di instansinya karena
kinerjanya selama magang
dinilai bagus.
AI a. Terpilihnya guru sebagai
seorang auditor internal karena
mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan oleh global
certificate ISO 9001:2015,
pengarahan oleh auditor
eksternal terkait apa yang harus
di standarkan, dan ditunjuk
sebagai auditor dengan SK
b. Peran seorang auditor adalah
mengaudit para auditee yang
telah ditetapkan oleh WMM
c. Auditor terbagi menjadi 2, yaitu
Led auditor (4 guru) dan auditor
(4 guru)
KKS a. Kualitas lulusan siswa sudah
perlahan dapat menyesuaikan
dengan apa yang diharapkan
oleh masyarakat maupun DUDI.
Karena sekolah dalam pedoman
mutunya selalu melakukan
survey permintaan pelanggan,
diantaranya kepada murid, wali
murid dan DUDI.
b. SMM ISO 9001:2015 berpengaruh
pada meningkatnya index
kepuasan pelanggan, , bahkan
sejak magang para siswa sudah
di keep untuk kenudian setelah
208
lulus mereka diminta untuk
meneruskan kerja di tempat
magang mereka
c. Hasil 30% menyatakan bahwa
prosentase lulusan siswa SMKN
1 Surabaya diterima di
Perguruan tinggi, 70% memasuki
dunia kerja dan wirausaha
Implementas KS Langkah-langkah dalam
i Sistem implementasi sistem manajemen
Manajemen mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1
Mutu ISO Surabaya
9001:2015 di a. Survey permintaan pelanggan
SMK Negeri kepada berapa stakeholder:
1 Surabaya murid, wali murid, masyarakat
sekitar, dan DUDI (instansi
yang
mempekerjakan/pengguna
jasa). Survey DUDI atas
pelaksanaan magang siswa
SMKN 1 Surabaya agar dapat
masukan, dan pelaksanaan
BKK (bursa kerja khusus)
alumni yang bisa kerja di DUDI
itu seperti apa
b. Melakukan Rencana kerja
c. Melakukan kontrol melalui
audit internal
d. RTM, hasil audit internal
e. Survey kepuasan pelanggan
f. Audit Eksternal
WMM a. Penerapan siklus PDCA yang
berlaku disekolah sudah sesuai
209
dengan 10 klausul ISO 9001:2015
b. Kendala yang biasanya muncul
pada implementasi ISO adalah
hal-hal yang bersifat rutin
memunculkan kebosanan dan
sedikit diremehkan
c. Solusi dari WMM dalam
menghadapi kendala adalha
menyesuaikan visi misi dan
menjembatani kebutuhan para
auditee
TU a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 kearsipan sekolah
dapat tertata dengan rapi
b. Terdapat impact dengan adanya
SMM ISO terhadap akreditasi
yang diselenggarakan oleh BAN
contohnya sekolah mudah dalam
mengarsipkan dokumen sekolah
karena sudah terbiasa menyusun
rengan rinci sesuai manajemen
yang ditetapkan setiap semester
terdapat kegiatan auditing.
KKK a. KKK melaksanakan program
kerja yang telah direncanakan di
RKJP dan disesuaikan dengan
standar mutu yang ditetapkan
oleh ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan audit
internal maupun eksternal
b. KKK melaksanakan program
kerja yang telah direncanakan di
210
RKJP dan disesuaikan dengan
standar mutu yang ditetapkan
oleh ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan audit
internal maupun eksternal
AI a. Kendala auditor internal dalam
melaksanakan tugasnya adalah
ketika dalam pelaksanakaan
pengendalian dokumen tidak
sesuai dengan persyaratan ISO
b. Solusi yang dilakukan oleh
auditor internal untuk
meminimalisir adanya kendala
yang terjadi adalah dengan
memaksimalkan koordinasi
dengan Top Management dan
para pengendali dokumen agar
melakukan tugasnta dengan
penuh tanggungjawab
KKS a. Dalam imlementasi SMM ISO di
sekolah, komite seklah bergerak
untuk menjembatani kelebihan
dan kekurangan yang dirsakan
oleh wali murud maupun
masyarakat kemudian
disampaikan ke pihak sekolaah
untuk dapat dijadikan
pertimbangan
b. Mendukung proses kegiatan
belajar mengajar para murid agar
semangat belajar para murid
dapat meningkat.
211
Peran KS a. Peran kepala sekolah terhadap
Kepala penerapan SMM ISO 9001:2015
sekolah di SMKN 1 Surabaya adalah
dalam mengontrol pelaksanaan
Implementas standarisasi ISO melalui
i Sistem koordinasi dengan WMM. Dan
Manajemen sebagai pengambil keputusan
Mutu ISO dan kebijakan sekolah
9001:2015 di b. Strategi kepala sekolah untuk
SMK Negeri menjaga kesolidan tim
1 Surabaya manajemen sekolah yang
berhubungan dengan SMM ISO
9001:2015 adalah enjaga
komuniksi dan mengevaluasi
seluruh hasil kinerja karyawan
lewat audit dan RTM, yang
kemudian oleh tim manajemen
di rangkum dan dihasilkan
sehingga dapat menjadi sebuah
tindak lanjut yang dijalankan
oleh seluruh pihak sekolah
WMM a. Peran WMM dan kepala sekolah
dalam menjaga kesolidan
tim/personel ISO 9001:2015
membuat grup WA auditor dan
auditee untuk koordinasi dan
komunikasi agar ketika ada
kendala yang muncul bisa segera
terselesaikan
TU b. Peran kepala sekolah untuk
menggerakkan fungsi-fungsi
manajemen sekolah dintaranya
menyusun visi dan misi, customer
212
focus, memberdayakan pegawai,
pengambilan keputusan,
menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan
berkesinambungan
KKK c. Peran kepala sekolah mengawal
dan mengontrol seluruh proses
pembelajaran di masing-maasing
konsentrasi keahlian
d. Menggerakkan fungsi
manajemen sekolah
AI e. Peran kepala sekolah keteika
kegiatan audit adalah
diwawancarai oleh auditor
internal terkait komitmen dalam
pelaksaan ISO 9001:2015.
KKS f. Peran kepala sekolah sebagai
motor penggerak meningkatkan
partisipasi anggota komite
sekolah dengan melakukan
persuasi agar menjadi komite
sekolah bermutu. Salah satunya
yang perlu dilakukan kepala
sekolah untuk meningkatkan
partisipasi komite sekolah adalah
menghormati apa yang
disampaikan oleh komite sekolah
213
Lampiran 10. Triangulasi Teknik
TRIANGULASI TEKNIK
PENELITIAN KUALITATIF
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
214
SMK.W.KKS.A
J.10-07-23
PKSM SMK.W.KS.AS. SMK.O.SMM.06
M 10-07-23 -06-23
SMK.W.WMM.
SDW.10-07-23
SMK.W.TU.DA
.10-07-23
SMK.W.KKK.I
HP.10-07-23
SMK.W.AI.JW.
10-07-23
SMK.W.KKS.A
J.10-07-23
215
Lampiran 11. Member Check
MEMBER CHECK
PENELITIAN KUALITATIF
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
216
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian
SURAT IZIN PENELITIAN
217
Lampiran 13. Surat Balasan Penelitian
218
Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
Dokumentasi Ruang TU
219
Dokumentasi Studi Pendahuluan
220
Dokumentasi Hotel SMK
221
Dokumentasi Wawancara KS
222
Dokumentasi Wawancara TU
223
Dokumentasi Wawancara AI
224