Anda di halaman 1dari 224

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 :

2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

SKRIPSI

Oleh
SANIA ZUHROTUN NISA’
NIM 19010714082

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

2
HALAMAN PENGESAHAN

3
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Alamat: Gedung O4 Kampus Lidah Wetan, Surabaya

SURAT PERNYATAAN KEORISINILAN SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :
Sania Zuhrotun Nisa’
Tempat, Tanggal Lahir :
Magetan, 09 September 2000
NIM :
19010714082
Program Studi/Angkatan :
Manajemen Pendidikan /2019
Alamat :
Desa Sobontoro Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Skripsi yang diujikan ini benar-benar hasil karya saya


sendiri (tidak didasarkan pada data palsu dan/atau hasil
plagiasi/ jiplakan atau autoplagiasi)
2. Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa pernyataan
saya tidak benar, saya akan menanggung resiko dan siap
diperkarakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikianlah surat pernyataan yang saya buat dengan sebenar-


benarnya.

Surabaya, 16 Juli 2023


Yang Menyatakan,

Sania Zuhrotun Nisa’


NIM 19010714082
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil‘alamin, sujud syukur penulis panjatkan


kepada Allah SWT atas ridlo dan karunia-Nya, penulis diberikan
kesempatan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih kepada diri saya sendiri karena sudah berjuang


menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk ibu, bapak dan
keluarga atas segala kasih sayang kalian selalu mendoakan dan
selalu menjadi penguat disetiap langkah perjalanan saya.
Kupersembahkan skripsi ini untuk kalian sebagai bentuk
tanggungjawaku atas segala amanah dalam fase tolabul ilmiku di
jenjang S-1.

Terimakasih untuk dosen pembimbing akademik sekaligus dosen


pembimbing skripsi saya bapak Dr. Karwanto, S.Ag., M.Pd yang
selalu sabar membimbing saya selama perkuliahan dan kepada
seluruh dosen program studi Manajemen Pendidikan yang telah
banyak memberikan ilmunya kepada saya.

Terimakasih untuk Abah Yai Muhammad Basuni sekalian selaku


pengasuh pondok pesantren Sabilillah Surabaya yang senantiasa
mendoakan santri-santrinya dan mendukung penuh para santri
agar tetap dapat mengimbangi antara akademik, organisasi dan
khidmahnya.

Terimakasih teman-teman seperjuanganku, baik di kampus


maupun di pondok yang selalu menjadi support system dan
banyak berperan dalam mendukung saya menyelesaikan skripsi
ini.

5
MOTTO

ُ ْ ُ َّ َ َ ْ َّ َ ِّ
‫الش ِء ِرضا ِب َما َيت َولد ِمنه‬
‫الرضا ِب ي‬

”Ridho dengan sesuatu berarti juga harus ridho terhadap apa


yang muncul darinya”

(Kaidah Fiqih)

6
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT dan mengucapkan


rasa syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA” yang dapat diselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing para ummatnya dari
zaman jahiliyah ke zaman terang benerang yakni Ad-dinul Islam,
serta yang kita nanti-natikan syafaatnya min yaumi hadza ilaa
yaumil qiyamah. Aamiin. Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, berkat doa, dukungan dan kerjasamanya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus-tulusnya
kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes., selaku Rektor


Universitas Negeri Surabaya.
2. Bapak Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., selaku
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Surabaya.
3. Bapak Syunu Trihantoyo, S.Pd., M.Pd., selaku
Koordinator Prodi S1 Manajemen Pendidikan Universitas
Negeri Surabaya.
4. Bapak Dr. Karwanto, S.Ag., M.Pd. selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah senantiasa memberikan
nasihat, bimbingan dan arahan serta waktu yang
berharga dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh pihak yang langsung maupun tidak langsung
yang telah berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.

7
Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan guna perbaikan dan pengembangan di
masa yang akan datang.

Surabaya, 18 Juli 2023

8
ABSTRAK

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015


DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

Nama : Sania Zuhrotun Nisa’


NIM : 19010714082
Jurusan : Manajemen Pendidikan
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Karwanto, S.Ag., M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi


Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan rancangan penelitian studi dokumentasi. Teknik
pengambilan data penelitian ini melalui wawancara, observasi,
dan studi dokumentasi dengan teknik analisis data
menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan
simpulan. Lokasi penelitian ini di SMK Negeri 1 Surabaya
dengan melakukan pengambilan data kepada manajemen
sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) SMKN 1
Surabaya telah menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan
dan memelihara SMM ISO di 9001 : 2015 dan meningkatkan
mutunya secara terus menerus sesuai dengan persyaratann
standar Sistem Manajemen Mutu ISO di 9001 : 2015; 2)
Implementasi SMM ISO 9001:2015 meliputi survey permintaan
dan kepuasan pelanggan kepada berapa stakeholder, melakukan
rencana kerja, melakukan kontrol melalui audit internal, RTM,
dan kontro audit eksternal oleh PT. Global Certification ISO; 3)
Peran kepala sekolah dalam implementasi SMM ISO 9001:2015
adalah mengontrol pelaksanaan standarisasi ISO melalui

9
koordinasi dengan WMM dan berperan dalam menggerakkan
seluruh fungsi manajemen yang ada di sekolah.

Kata Kunci: Implementasi, Sistem Manajemen Mutu, ISO


9001:2015

10
ABSTRACT

IMPLEMENTATION IN SYSTEM QUALITY OF


MANAGEMENT ISO 9001:2015 AT STATE VOCATIONAL HIGH
SCHOOL 1 SURABAYA

Nama : Sania Zuhrotun Nisa’


NIM : 19010714082
Jurusan : Manajemen Pendidikan
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Karwanto, S.Ag., M.Pd.

This study objective to describe Implementation in System Quality of


Management ISO 9001:2015 at State Vocational High School 1
Surabaya. This study used a qualitative approach with a documentation
study research design . The data collection technique for this research
was through interviews, observation, and documentation studies with
data analysis techniques using data condensation, data presentation,
and drawing conclusions. Research location in SMK Negeri Surabaya
by collecting data to school management. The research results show that
1) SMKN 1 Surabaya has determined, documented, implemented and
maintained Quality Management System ISO 9001:2015 and
continuously improve its quality in accordance with standard
requirements Quality Management System ISO 9001:2015; 2)
Implementation in System Quality of Management ISO 9001:2015 at
SMK Negeri 1 Surabaya including demand and customer satisfaction
surveys to stakeholders, carry out work plans, exercise control through
internal audits, RTM, and external audit controls by PT. Global
Certification ISO; 3) The role of Top Management at implementation in
System Quality of Management ISO 9001:2015 is to control the
implementation of ISO standardization through coordination with
WMM and play a role in driving all management functions in schools

11
Keyword: Implementation, Quality Management System, ISO
9001:2015

12
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

SURAT PERNYATAAN KEORISINILAN SKRIPSI .........................................

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................

MOTTO .......................................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ABSTRAK ....................................................................................................

ABSTRACT ..................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

BAB I ...........................................................................................................

PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang ............................................................................................
B. Fokus Penelitian..........................................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................
13
E. Batasan Penelitian.......................................................................................
F. Definisi Istilah .............................................................................................

BAB II ..........................................................................................................

KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................


A. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 ...................................................
B. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 ........................
C. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran
di Sekolah dalam Implementasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2015 ....................................................................................
D. Penelitian yang Relevan .............................................................................
E. Kerangka Berfikir........................................................................................
METODE PENELITIAN .........................................................................................
A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian.....................................................
B. Lokasi Penelitian.........................................................................................
C. Sumber Data Penelitian..............................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................
E. Teknik Analisis Data ..................................................................................
F. Uji Keabsahan Data ....................................................................................

BAB IV .........................................................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................................


A. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Surabaya .............................................
B. Hasil Penelitian ...........................................................................................
4. Diagram Penelitian .....................................................................................
C. Pembahasan ................................................................................................

BAB V ..........................................................................................................
14
PENUTUP................................................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................

15
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................


Tabel 3. 1 Rancangan penelitian ................................................................................
Tabel 4. 1 Manajemen Sekolah ...................................................................................
Tabel 4. 2 Kompetensi Keahlian.................................................................................
Tabel 4. 3 Data Guru ...................................................................................................
Tabel 4. 4 Data Tenaga Kependidikan.......................................................................
Tabel 4. 5 Data Peserta Didik .....................................................................................
Tabel 4. 6 Angka Kelulusan........................................................................................
Tabel 4. 7 Matrik Temuan Peelitian ...........................................................................

16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Siklus PDCA ..........................................................................................


Gambar 2. 2 Kerangka Konseptual ............................................................................
Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian....................................................................................
Gambar 3. 2 Teknik Analisis Data .............................................................................
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ...............................................................................
Gambar 4. 2 RKJP ........................................................................................................
Gambar 4. 3 Pengendalian Dokumen........................................................................
Gambar 4. 4 SOP .........................................................................................................
Gambar 4. 5 Audit Internal ........................................................................................
Gambar 4. 6 RTM ........................................................................................................
Gambar 4. 7 Audit Eksternal ......................................................................................
Gambar 4. 8 Pemenang Lomba LKS ..........................................................................
Gambar 4. 9 9 Skor Capaian Rapor ............................................................................
Gambar 4. 10 Diagram Survey Pelanggan ................................................................

17
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengkodean............................................................................................
Lampiran 2. Pedoman Observasi...............................................................................
Lampiran 3. Pedoman Wawancara ...........................................................................
Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi .........................................................................
Lampiran 5. Transkip Wawancara ............................................................................
Lampiran 6. Kondensasi Data ....................................................................................
Lampiran 7. Catatan Hasil Observasi........................................................................
Lampiran 8. Catatan Hasil Dokumentasi ..................................................................
Lampiran 9. Triangulasi Sumber ...............................................................................
Lampiran 10. Triangulasi Teknik...............................................................................
Lampiran 11. Member Check .....................................................................................
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian ............................................................................
Lampiran 13. Surat Balasan Penelitian ......................................................................
Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian ......................................................................

18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses perubahan sikap
dan perilaku individu atau sekelompok orang yang
berusaha menjadikan manusia dewasa melalui proses
transfer ilmu. Sumber Daya Manusia (SDM) dan
pembangunan negara dapat dilakukan melalui peran
pendidikan. Sebagaimana RI No 19 Tahun 2005, Semakin
manusia memunyai ilmu pengetahuan yang luas dan
karakter yang baik, semakin baik pula kondisi negaranya
Pendidikan adalah kebutuhan pokok manusia,
masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama dalam
mendapatkan pendidikan yang layak. Kualitas
pendidikan di Indonesia masih dianggap rendah,
dibuktikan dengan data UNESCO (2000) tentang
peringkat Indeks Pengembangan Manusia. Mengenai
pencapaian peringkat pendidikan, antara 174 negara di
Dunia Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99
(1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999) (Agustang A,
2021). Dikuatkan lagi hasil dari data Badan Pusat Statistik
pada Desember 2021 mencatat tingkat pendidikan di
Indonesia masih didominasi dengan penduduk yang
berpendidikan rendah. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan anak-anak di Indonesia tidak memiliki
pendidikan yang baik antara lain rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia. Menurut Departemen
Pendidikan Nasional (DPN) ada tiga faktor yang
menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami
peningkatan, yaitu: 1) pendidikan kurang mendapatkan
perhatian dikarenakan adanya kebijakan
19
penyelenggaraan pendidikan nasional yang
menggunakan pendekatan education production function
(fungsi produks pendidikan) yang tidak dilakukan secara
teratur; 2) sekolah tidak dapat berkembang dan
memajukan lembaganya dikarenakan pendidikan bersifat
birokratis dan bergantung pada keputusan birokrasi
negara; 3) peran dan partisipasi yang kurang dari
masyarakat.
Sesuai UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. (Nasional, 2003).
Kualitas pendidikan di Indonesia dianggap penting
karena merupakan satu wadah yang dapat memajukan
peradaban bangsa, hal ini mengundang ketertarikan
menteri pendidikan Nadiem Makarim untuk
mencanangkan “Gerakan Mutu Pendidikan” sebagai
usaha dalam meningkatkan pendidikan. Menurut
Peraturan Perundang-undangan RI No 19 Tahun 2005
mengenai kualitas pendidikan yakni “penjaminan mutu
pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis dan
terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang
memiliki target dan kerangka waktu yang jelas”. Oleh
karena itu dalam pendidikan perlu adanya implementasi
sistem manajemen mutu sebagai salah satu pedekatan
perbaikan mutu supaya dapat membantu sekolah dalam
mencapai visi dan misi dan mencapai standar yang bisa
20
bersaing dengan lembaga pendidikan baik pada tingkat
nasional maupun internasional.
SDGs (Sustainable Development Goals) (SDGs)
adalah komitmen global yang mampu mesejahterakan
masayarakat. SDGs merupakan hasil kesepakatan sidang
umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang menjadi
sejarah baru dalam pembangunan global. SDGs memiliki
tujuan pembangunan universal baru yang dimulai pada
tahun 2016 hingga tahun 2030. Penerapan SDGs di
Indonesia telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor
59 Tahun 2017 yang dalam implementasinya memiliki 17
yang masuk dalam sasaran nasional RPJMN (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 ini menjadi salah satu
strategi untuk mecapai tujuan SDGs 4 TPB yaitu
Pendidikan Berkualitas yang man dalam tujuannnya
menjamin kualitas pendidikan yang merata dan
meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk
semua jenjang pendidikan pada tahun 2030. Karena
dalam implementasinya terdapat standar-standar yang
harus di laksanakan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Sekolah yang ingin mempunyai mutu yang
berkualitas dan output yang unggul setidaknya
menyadari bahwa untuk memenuhi standar yang telah
ditetapkan, mutu sekolah perlu mengarah pada
kepuasan pelanggan/wali murid. Tjiptono dan Diana
(1996:55-56) menyatakan bahwa ada dua pendapat
tentang definisi mutu yaitu: “kualitas cocok untuk
digunakan (fitness for use), bahwa suatu produk atau jasa
harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para
pemakainya”. Philip B.Corsby menyatakan bahwa “mutu
adalah memenuhi atau sama dengan persyaratannya
(conformance to recuirments) meleset sedikit saja dari
21
persyaratan, maka suatu produk atau jasa dikatakan
tidak berkualitas”. Oleh karena itu, dalam proses
pelaksanaan pendidikan, kultur sekolah dan kemampuan
Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat mencapai
Standar Nasional Pendidikan (SNP), mutu pendidikan
harus ditingkatkan melalui perbaikan terus-menerus.
Alasan peneliti memilih topik penelitian ini
adalah karena melihat banyak sekolah unggulan yang
berkualitas sebab komitmen terhadap sistem manajemen
mutunya. Untuk mencapai sekolah yang berkualitas,
banyak cara yang digunakan oleh lembaga sekolah.
Diantaranya ada yang komitemen untuk memaksimalkan
nilai akreditasi yang di selenggarakan oleh BAN (Badan
Akreditasi Nasional), ada juga selain memenuhi
akreditasi sekolah, lembaga menambah jaminan
mutunyan dengan menerapkan sertifikasi. Akreditasi
dan sertifikasi adalah dua hal yang berkaitan tapi
memiliki perbedaan (Soerjaningsih, 2004). Adapun
akreditasi adalah penilaian yang dilakukan oleh
pemerintah atau BAN untuk kelayakan suatu lembaga
pendidikan dari hasil komponen-komponen yang
diberikan oleh badan akreditasi tersebut dengan
pengamatan sesaat. Sedangkan sertifikasi adalah
penilaian oleh lembaga sertifikasi mengenai kesesuaian
produk atau jasa yang dihasilkan, yang mana dalam
prosesnya terdapat auditing, sehingga pada akhirnya
produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi
standar yang ditargetkan.
SMKN 1 Surabaya merupakan salah satu
sekolah kejuruan Negeri di Surabaya yang memilih
untuk menerapkan standarisasi ISO 9001:2015 sebagai
sistem penjaminan mutunya. Dari hasil studi
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, alasan
22
sekolah tersebut memilih sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 adalah sebagai komitmen sekolah mencapai
pendidikan yang bermutu, yang mana bertujuan agar
produk dan jasa yang dihasilkan dapat sesuai standar
dan dapat memuaskan pelanggan.
TQM (Total Quality Management) adalah konsep
manajemen terbaik yang dapat meningkatkan mutu
organisasi perusahaan/lembaga yang mengutamakan
kepuasan pelanggan. TQM memiliki keterkaitan dengan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, yang mana TQM
sebagai konsep yang mengedepankan kepuasan
pelanggan/wali murid dimana selalu melakukan
perbaikan bersama tim secara berkelanjutan sangat
membantu menjaga dan meningkatkan kualitas sekolah.
Adapun tujuan TQM adalah untuk memberikan layanan
baik produk maupun jasa yang sesuai dengan standar
kebutuhan dan kepuasan konsumen secara berkelanjutan
sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan yang
disajikan. Budaya atau program yang di konsep oleh
suatu organisasi atau lembaga agar dapat melakukan
proses perbaikan secara sistematis dan bisa bertahan
dalam jangka panjang secara keseluruhan dapat dicapai
dengan mengadopsi siklus PDCA (Plan, Do, Check,
Action) yang dipopulerkan oleh Deming. Adapun sistem
manajemen mutu yang telah dilakukan bisa dikuatkan
lagi dengan mengikuti standar mutu dengan sertifikasi
ISO 9001:2015 yang merupakan sistem manajemen mutu
berbasis dokumentasi. Adanya sertifikat ISO akan
membawa pengarus positif terhadap budaya TQM di
sekolah. Karena TQM dan ISO 9001:2015 merupakan 2
komponen yang komplementer yang bekerja sama untuk
mencapai peningkatan mutu dan kepuasan pelanggan.

23
ISO 9001 : 2015 adalah standar penjaminan mutu
berupa sertifikasi yang menangani masalah standarisasi.
Manfaat ISO 9001 : 2015 adalah untuk menunjukkan
kemampuan organisasi yang berpegang pada komitmen
awal untuk menyediakan produk yang sesuai standar
dan memenuhi persyaratan pelanggan, ISO 9001 : 2015
juga dapat membantu menyiapkan SDM
perusahaan/lembaga pendidikan untuk melakukan
perubahan mindset yang dapat meningkatkan mutu
secara berkelanjutan. ISO 9001 tahun 2015 merupakan
revisi dari ISO 9001 pada tahun 2008, perbedaan tahun
2008 dan 2015 hanya terletak pada prinsip dan kalusul
yang dihasilkan, serta revisi pada tahun 2015 lebih
disederhanakan kembali sehingga sistemnya mudah
diterapkan. Sistem Manajemen Mutu Intertational
Organization Standardization (SMM ISO 9001 : 2015)
memiliki tujuan untuk mewadahi kebutuhan lembaga
pendidikan melalui kontrol standar yang dapat
membantu sekolah komitmen terhadap mutunya. Selain
produk dan jasa yang sesuai standar, harapannya dengan
adanya sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 ini
pelanggan/wali murid bisa mendapatkan kepuasan
mutu yang baik. Semakin tinggi kualitas barang/jasa
yang ditawarkan, maka akan semakin tinggi juga nilai
jual yang bisa ditawarkan ke masyarakat. Selain itu
tujuan SMM ISO 9001:2015 di sekolah dilakukan supaya
manajemen sekolah dapat berfungsi secara terplanning
dan sistematis untuk menciptakan lulusan yang baik.
Di kota Surabaya saat ini sedang terus berupaya
agar dapat menghasilakan pendidikan yang berkualitas
mulai tingkat SD hingga PT. SMKN 1 Surabaya adalah
salah satu sekolah kejuruan unggulan Negeri Provinsi
Jawa Timur yang memiliki banyak cabang konsentrasi
24
belajar/jurusan di lembaganya. SMKN 1 Surabaya
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO sejak tahun
2017 menggunakan versi ISO 9001:2008, kemudian
renewal versi 2015 pada tahun 2021 silam. Kualitas
peserta didiknya tidak diragukan lagi karena banya
prestasi-pretasi yang diraih baik dari prestasi akademik
maupu non akademik. Sekolah Menengah Kujuruan
Negeri 1 Surabaya merupakan sekolah yang baik dalam
mengelola sistem pendidikan. SMKN 1 Surabaya selalu
memberikan layanan pendidikan yang baik, hal tersebut
terbukti dari budaya di lingkungan sekolah yang
mendukung, kegiatan belajar mengajar yang efektif,
infrastruktur yang sesuai, kurikulum jelas dan tepat
sasaran, guru dan tenaga pengajar berkualitas, dan
kejelasannya sebagai sekolah yang standar mutunya
sudah bersertifikat ISO 9001:2015.
Dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 tentu saja melewati proses yang panjang.
Sistem yang berada di lingkungan sekolah akan otomatis
terlibat dan harus bisa konsisten terhadap
pengembangan secara terus menerus dan aktivitas
layanan prosedur manajemen mutu harus
terdokumentasikan secara sistematis. Setelah peneliti
melakukan studi literatur diberbagai penelitian
manajemen mutu dan juga melakukan survey di SMKN 1
Surabaya, peneliti menemukan keunikan yang terdapat
di SMKN 1 Surabaya karena merupakan salah satu
Sekolah Negeri swasta di Surabaya yang masih aktif dan
komitmen menjalankan standarisasi mutu ISO 9001:2015,
oleh karena itu mendorong peneliti untuk melanjutkan
penelitian pada sekolah tersebut dengan mengangkat
judul “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 :
2015 di Pendidikan di SMKN 1 Surabaya”
25
B. Fokus Penelitian
Dengan pertimbangan latar belakang penelitian yang
telah dipaparkan, terdapat beberapa fokus penelitian
dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Sistem Manajemen Mutu ISO di 9001 : 2015 di SMKN
1 Surabaya
2. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
3. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin dalam
implementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Mengetahui Sistem Manajemen Mutu ISO di 9001 :
2015 di SMKN 1 Surabaya
2. Mengetahui Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
3. Mengetahui Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
dalam Mengimplementasikan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
khasanah dalam bidang keilmuan Manajemen
Pendidikan, khususnya dalam bidang Manajemen
Hubungan Masyarakat dan Manajemen Mutu
Terpadu
26
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan
pengalaman, pengetahuan dan tambahan
wawasan bagi peneliti sehingga peneliti dapat
menjadikan referensi pengalaman penelitian ini
di dunia pendidikan khususnya dalam
mplementasi Sistem Mutu ISO 9001:2015 di
sekolah.
b. Bagi Almamater
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi
dan rujukan bagi mahasiswa, pendidik, tendik
dan calon penenliti di masa selanjutnya dalam
rangka mencari pengetahuan tentang manajemen
mutu ISO di lingkup pendidikan, dan peneliyian
ini juga dapat menjadi tambahan referesi pustaka
di perpustakaan

E. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini dibuat untuk memberi
batasan-batasan pada objek yang akan diteliti, agar tetap
fokus pada apa yang diteliti dan tidak keluar dari koridor
pembahasan. Adapun batasan penelitian ini juga dapat
memberikan gambaran tujuan yang terkandung dalam
proposal ini. Objek yang dipilih peneliti untuk dilakukan
penelitian adalah di SMKN 1 Surabaya yang berlokasi di
Jl. Smea No.4, Wonokromo, Kec. Wonokromo, Surabaya.
Penelitian ini hanya melakukan pengambilan data dari
Kepala Sekolah, Wakil Bidang Manajemen Mutu, Auditor
ISO SMKN 1 Surabaya, Ketua Tata Usaha, Ketua
Konsentrasi Keahlian, Guru, perwakilan Wali Murid.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

27
proses pengimplementasian Sistem Manajemen Mutu
yang menggunakan standarisasi ISO 9001:2015 di SMKN
1 Surabaya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan mengambil data menggunakan teknik
observasi wawancara dan dokumentasi terhadap
pendidik dan tenaga kependidikan di SMKN 1 Surabaya.
Agar dapat memudahkan dalam menyusun proposal ini
terbagi menjadi bab-bab yang dilengkapi dengan
pembahasan yang disajikan secara sistematis, yaitu:

1) BAB I mencakup pendahuluan yang terdiri dari latar


belakang masalah penelitian yang akan diangkat, fokus
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan penelitian.
2) BAB II mencakup kajian pustaka yang terdiri dari kajian
teori, hasil penelitian yang relevan dan kerangka
konseptual
3) BAB III mencakup metode penelitian yang terdiri dari
pendekatan dan rancangan penelitian, lokasi penelitian,
sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data dan uji keabsahan data.

F. Definisi Istilah
Untuk menghindari salah persepsi dan memudahkan
pemahaman dalam membaca hasil penelitian ini, makan
dijelaskan beberapa istilah pokok yang ada didalam
judul dan fokus penelitian, yaitu:

1. Implementasi adalah suatu kegiatan menerapkan


sebuah konsep, gagasan atau ide yang sebelumnya
telah direncakan sebagai upaya untuk mencapai
tujuan tertentu. pada impementsi sitem manajemen

28
mutu ini, peneliti menggunakan pendekatan proses
oleh Teori Deming
2. Sistem Manajemen Mutu adalah prodesur
terdokumentasi dan proses menetapkan standar
untuk manajemen sistem yang bertujuan rawat dan
menjaga kualitas dan menjamin kesesuaian produk
terhadap persayaratan tertentu (Semuel &
Zulkarnain, 2011)
3. ISO 9001:2015 adalah standarisasi internasional
dibidang manajemen mutu yang merupakan revisi
dari tahun 2008. Dalam penelitian ini standarisasi
ISO 9001:2015 diterapkan pada bidang pendidikan
4. TQM (Total Quality Management) merupakan acuan
capaian mutu yang mana memiliki konsep
melakukan perbaikan bersama seluruh tim secara
berkelanjutan. Sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 merupakan salah satu proses yang bisa
digunakan sekolah untuk mencapai taraf TQM.
5. Peran kepala sekolah merupakan suatu tindakan
yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 di sekolah mulai dari perencanaan hingga
evaluasinya.
6. PDCA (Plan Do Check and Action) merupakan teori
Deming yang dipopulerkan oleh William Edwards
Deming selaku bapak Mutu yang mana dalam
prosesnya terdapat siklus yang dilakukan secara
berulang-ulang yang dapat menguji suatu proses dan
memberikan perbaikan secara berkelanjutan seiring
berjalannya proses tersebut.
7. RKJP dalah singkatan dari Rapat Kerja Jangka
Pendek yang merupakan kegiatan perencanaan

29
jangka pendek yang dilakukan oleh SMK Negeri 1
Surabaya setiap awal tahun pembelajaran.
8. Audit merupakan kegiatan yang memantau dan
memeriksa apakah program yang dijalankan sudah
sesuai dengan SOP dan sesuai dengan dokmen yang
disyaratkan ISO.
9. RTM dalah singkatan dari Rapat Tijauan Manajemen
yang merupak kegiatan tindak lanjut dari sekolah
setelah ditemukan kendala/ temuan yang terdapat
pada kegiatan audit untuk segera dilakukan
pengambilan keputusan
10. BKK (Bursa Kerja Khusus) merupakan unit yang ada
di SMK Negeri 1 Surabaya sebagai wadah untuk
memberikan layanan penempatan kerja bagi alumni
11. DUDI adalah kepanjangan dari Dunia Usaha dan
Dunia Industri adalah para instansi yang
menggunakan jasa layanan pendidikan di SMKN 1
Surabaya atau penyedia lapangan kerja yang
digunakan magang oleh para peserta didik, contoh
hotel, stasiun tv, perusahaan
12. Auditor merupakan orang yang
mengaudit/memantau/memeriksa di penenitian ini
terdapat auditor internal (para guru di SMKN 1
Surabaya yang telah mengikuti pelatihan audit ISO)
dan auditor eksternal (tim Global Certificate ISO/ISO
pusat)
13. Auditee adalah orang-orang yang mengendalikan
dokumen ISO yang diaudit/dipantau/diperiksa
oleh auditor
14. SOP adalah kepanjangan dari Standar Operasioal
Manajemen, yaitu panduan atau pedoman mutu
yang digunakan oleh manajemen sekolah dalam
mengimplementasikan sistem manajemennya.
30
31
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015


1. Sistem Manajemen Mutu
Sistem merupakan unsur-unsur yang terdapat
dalam komponen yang membentuk satu kesatuan (Ajie,
1996). Sedangkan menurut Mulyani sistem merupakan
komponen yang bekerjasama untuk mencapai output
yang telah ditentukan (Mulyani, 2017). Dari dua
pernyataan diatas, dapat disaimpulkan bahwa sistem
merupakan satu kesatuan unsur yang saling
berhubungan yang bertujuan mencapai tujuan tertentu.
Konsep sistem ini ditemukan oleh William Hanry Gates
III yang merupakan Direktur Perusahaan Microsoft.
Tujuan adanya sistem ialah sebagai acuan dalam
melaksanaan suatu program juga sebagai informasi yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Karena
dalam sebuah pengambilan keputusan tidak hanya
berdasar pada sesuatu yang tampak saja, tetapi juga
harus mempertimbangkan bagaimana proses berjalannya
sesuatu tersebut (Hariyanto, 2016).
Sistem manajemen sangat diperlukan
dikalangan lembaga pendidikan. Setiap lembaga
pendidikan pasti mempunyai organisasi didalamnya,
yang mana didaam organisasi tersebut terdapat proses
yang sistematis atau proses yang tersistem. Organisasi
pendidikan dapat berjalan lancar dan dengan mudah
mencapai tujuannya jika mempunyai sistem manajemen
yang baik. Selain bermanfaat untuk organisasi
pendidikan, sistem manajemen juga bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas komponen-komponen yang ada
32
disekolah. Contohnya, manajemen peserta didik,
manajemen kurikulum, mnajemen sarana dan prasarana,
dan manajemen penjaminan mutu sekolah (Sutikno,
2014). Menurut Haapakorpi dalam (Noly et al., 2022)
manajemen organisasi sekolah, budaya dan kerja tim
sangat mempengaruhi mutu sekolah yang dimunculkan.
Sistem manajemen mutu yang baik disekolah dapat
membantu sekolah dalam mencapai tujuan yang
diinginkan, melalui standart proses yang ditentukan dan
monitoring serta evaluasi dalam penerapan standart
tersebut. sistem manajemen mutu yang baik juga dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, integrasi sosial
lembaga, relasi antara lembaga dan kepercayaan wali
murid.
Mutu merupakan standar yang berhubungan
dengan produk, jasa, orang, proses, dan lingkungan yang
memenuhi kebutuhan konsumen. TQM (Total Quality
Management) adalah filosofi alat peningkatan kualitas
sebagai konsep mutu yang mengedepankan kepuasan
pelanggan/wali murid dimana selalu melakukan
perbaikan secara berkelanjutan bersama tim guna
meningkatkan kualitas secara continue. TQM menjadi
bagian penting dalam pengembangan mutu organisasi,
termasuk organisasi sekolah. TQM merupakan
pendekatan sistem manajemen yang diciptakan oleh
William Edwards Deming . Juran telah menciptakan
istilah Trilogy Juran yang dikutip oleh (Nashihin et al.,
2021) yang mana dalam istilah tersebut TQM
mendemostrasikan tiga proses manajerial, diantaranya: 1)
Quality Planning, adalah proses yang menganalisis minat
dan permintaan pelanggan terkait model dan
karakteristik yang diinginkan pelanggan, kemudian
hasilnya disampaikan ke perusahaan untuk dilakukan
33
eksekusi barang/jasa yang semaksimal mungkin dapat
disesuaikan dengan permintaan mereka; 2) Quality
Controlling, adalah proses pemeriksaan ulang dan
validasi, apakah barang/jasa yang disediakan
perusahaan sudah benar-benar sesuai dengan permintan
pelanggan; 3) Quality improvement, adalah proses
mempertahankan mekanisme yang sudah sesuai
berdasarkan proses quality planning dan quality controlling
agar kesesuaian ini dapat meningkatkan kualitas
barang/jasa yang disajikanoleh perusahaan. Teori ini
berpendapat bahwa mutu sekolah ditentukan oleh tiga
variabel, yakni kultur sekolah, proses belajar mengajar
dan realitas sekolah. Pertama, kultur sekolah adalah
nilai-nilai, adat istiadat, ritual, semboyan dan beberapa
perilaku yang telah terbentuk di sekolah dalam jangka
pabnjang dan secara sadar atau tidak sadar diturunkan
dari beberapa generasi. Kultur yang baik akan
mendorong perilaku warga sekolah untuk meningkatkan
mutu sekolah. Ada dua variabel yang dapat
mempengaruhi kultur sekolah, yakni variabel pengaruh
eksternal dan internal sekolah. Pengaruh eksternal
berupa peraturan pemerintah, undang-undang,
perkembangan teknologi, lingkungan, media, dll.
Pengaruh internal adalah kondisi dan situasi aktual
dalam proses yang dibangun oleh sekolah, termasuk
infrastruktur, interaksi antar siswa sekolah, dan lain-lain.
Peraturan yang dimiliki sekolah dan diterima serta
dilaksanakan oleh warga sekolah akan memiliki dampak
terhadap mutu sekolah yang bersangkutan. Kedua,
proses kegiatan belajar mengajar dan kualitas kurikulum,
variabel ini merupakan variabel yang paling menentukan
mutu lulusan. Terdapat keterkaitan proses belajar antara
realitas sekolah dengan kualitas kurikulum, dan faktor
34
internal sekolah. Faktor internal meliputi aspek
kelembagaan sekolah, seperti struktur organisasi,
pemilihan kepala sekolah dan pengangkatan guru.
Faktor eksternal maupun internal keduanya
mempengaruhi pandangan dan pengalaman sekolah.
Menurut Sagala yang dikutip oleh (Nur et al., 2016) mutu
pendidikan adalah gambaran umum dalam pelayanan
pendidikan internal dan eksternal yang menunjukkan
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang
diharapkan atau diberikan termasuk input, process dan
output pendidikan. Adapun kualitas pendidikan, baik
dari segi manajemen maupun proses pendidikan, adalah
karakteristik sistem pendidikan yang secara efektif
mengarah untuk meningkatkan nilai dan kesan yang
sebaik-baiknya.
Terdapat elemen-elemen yang membentuk suatu
sistem manajemen mutu diantaranya: 1) Input: Menurut
Windham, pendidikan merupakan proses transfer ilmu.
Dalam kiasan dapat diibaratkan sebagai wadah yang
kosong diisi menjadi wadah yang berisi. Input
merupakan yang mendasari sesuatu wadah tersebut
mejadi berisi (output). Dalam dunia pendidikan input
bisa dikategorikan penerimaan peserta didik baru,
kesiapan peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, kesiapan Wakil Manajemen Mutu,
kurikulum, pembiayaan, sarana prasarana dan
permintaan pelanggan; 2) Process: proses merupakan
lanjutan dari input, yaitu kegiatan yang saling berkaitan
untuk mencapai output yang diinginkan. Dalam dunia
pendidikan bisa di kategorikan dalam kegiatan belajar
mengajar, peran kepala sekolah, pembinaan dan
pelatihan bagi pegawai, audit internal dan eksternal,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut; 3)
35
Output: output merupakan sesuatu yang dihasilkan dari
proses yang dipengaruhi oleh input dan bersifat jangka
pendek. Dalam dunia pendidikan, output bisa
dikategorikan siswa-siswi yang berprestasi, kualitas
lulusan, karena subjek penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah SMKN, maka hasil produk yang
dihasilkan oleh praktikum siswa juga bisa dikategorikan
sebagai output dari proses belajar mengajar; 4) Outcome:
outcome tidak jauh beda dengan outcome. Keduanya
sama-sama hasil dari proses yang dipengaruhi oleh
input. Perbedaanya, jika oucome sifatnya adalah jangka
panjang. Dalam dunia pendidikan, outcome bisa
dikategorikan pada kepuasan pelanggan/wali murid,
relasi yang terjalin dengan lembaga luar, rekomendasi
penelitian untuk sekolah yang manajemen mutunya
bagus. (Hariyanto, 2016)

2. ISO 9001:2015
ISO (The International Organization for Standarization)
adalah badan standar global yang didirikan untuk
mengembangkan perdagangan internasional dalam
perubahan barang dan jasa (Purwanto, 2019). ISO selaku
koordinasi standar tenaga kerja, menerbitkan standar
yang diselaraskan dan mempromosikan penggunaan
standar internasional. Ada bberapa pendapat yang
mendifinisikan mutu ISO, diantaranya
a. ISO Menurut Dentch yang dikutip oleh (Hilary et al.,
2021) adalah salah satu standar sistem mutu yang
memuat persyaratan dan kriteria yang harus
dipenuhi oleh suatu organisasi atau perusahaan.
b. Menurut Tjiptono dan Diana, ISO adalah kerangka
mutu oleh kelompok standar sistem mutu universal
yang memberikan di semua bidang dimana masing-
36
masing negara diwakili oleh Komite Akreditasi
Nasional (KAN). KAN adalah lembaga konsultan
resmi yang menangani ISO 9001 di Indonesia
c. Definisi dari standar Seri ISO 9001 untuk sistem
manajemen kualitas (Quality Management Sistem =
QMS) adalah: “Struktur organisasi, tanggung jawab,
prosedur-prosedur, proses-proses, dan sumber-
sumber daya untuk penerapan manajemen kualitas”.

ISO dibangun pada tahun 1947 dan berpusat di


Jenewa, Swiss. ISO 9001 adalah sertifikat manajemen
mutu dan layanan pelanggan berbasis standar
internasional yang disetujui oleh International
Organization for Standardization ISO (ISO) pada tahun
2000 (Sánchez, 2017). ISO 9001:2015 adalah sistem standar
manajemen mutu terbaru yang diperbarui pada tahun
2015. ISO 9001:2015 dibuat untuk membantu organisasi
sekolah maupun perusahaan memastikan agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemangku
kepentingannya serta mematuhi hukum, undang-
undang, dan peraturan yang berlaku terkait dengan
produk atau layanan yang ditawarkan (Fonseca &
Domingues, 2017). Pengembangan standart Internasional
lazimnya dilaksanakan melalui komite teknik ISO (Cruz
Medina et al., 2017). Seri ISO 9001 adalah standar
internasional untuk sistem manajemen mutu. Seri ISO
9001 memiliki tujuan untuk memastikan bahwa pemasok
mengirimkan produk (barang dan/atau jasa) yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan cara
menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk desain
dan evaluasi sistem manajemen mutu. Kelompok ISO
9000 versi tahun 2000 terdapat empat seri, yaitu ISO
9000:2000, ISO 9001:2008, ISO 9004:2000 dan ISO

37
9011:2000. Keempat seri di samping membentuk satu set
standar manajemen mutu yang koheren, yang mana
standar tersebut saling terkait secara logis dan saling
melengkapi, walaupun masing-masing dari seroi tersebut
memiliki tujuan yang berbeda. Komunitas standar ISO
9000 menunjukkan kemampuan organisasi untuk
mengikuti kriteria pembuatan produk yang memenuhi
persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, yang
bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan menerapkan sistem kualitas yang efektif dan
proses perbaikan terus menerus.

Menurut (Ibrohim & Gunastara, 2015) dalam ISO


9001:2015 terdapat 10 klausul/persyaratan yang harus
dipenuhi oleh lembaga, yakni 1) ruang lingkup; 2) Acuan
Normatif 3) istilah dan pengertian 4) konteks organisasi;
5) kepemimpinan; 6) perencanaan; 7) suporter; 8)
operasional; 9) evaluasi dan kinerja; 10) peningkatan.
Adapun prinsip manajemen mutu ISO 9001:2015 adalah:

a. Berfokus pada pelanggan


Fokus utama ISO adalah kepuasan pelanggan.
Prinsip ini menjadi dasar dan harus diperhatikan
bagi lembaga yang mengaplikasikan sistem
manajemen mutu berbasis ISO 9001:2015.
b. Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki peran yang penting dalam
mnjalankan sebuah organisasi. Pemimpin mengatur
dan mengelola lembaganya agar tercapainya tujuan
dari peningkatan mutu pendidikan.
c. Keterlibatan seluruh personil
Penerapan ISO ini melibatkan seluruh personil dalam
melaksanakan peningkatan kualitas. (Khalili dan
Syarif Fajaruddin, 2020) menyatakan hasil bahwa
38
dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan
dilakukan dengan melibatkan semua stakeholder.
d. Peningkatan
Lembaga harus selalu melakukan peningkatan secara
terus menerus, karena peningkatan penting untuk
dilaksanakan seiring dengan perkembangan
informasi teknologi da ilmu pengetahuan.
e. Pengambilan keputusan berdasarkan bukti
Dengan adanya prinsip ini akan lebih
memungkinkan untuk memperoleh hasil yang
diharapkan karena sesuai dengan bukti yang nyata
dilapangan
f. Manejemen relasi
Lembaga dapat mengelola hubungan yang saling
menguntungkan dengan pihak berkepentingan
untuk mempertahankan keberhasilan.

Manfaat yang diperoleh organisasi yang mampu


menerapkan standar Mutu ISO 9001:2015 adalah 1)
komitmen memberikan produk dan layanan yang
bermutu; 2) kepuasan pelanggan meningkat; 3)
mengetahui peluang resiko dalam setiap pencapaian; 4)
memberikan bukti bahwa sistem manajemen mutu
sekolah/perusahaan tersebut sesuai dengan persyaratan
standar internasional.

B. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015


Menurut (Wahyu, 2016) Implementasi adalah proses
untuk menerapkan suatu ide atau gagasan dari konsep
yang terencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Implementasi cukup banyak digunakan diberbagai
bidang, salah satunya di bidang pendidikan. Didalam
39
kultur sekolah kerap melaksanakan suatu program
dengan rancangan rencana yang telah disiapkan
sebelumnya, karena jika ingin mencapai suatu tujuan,
perlu menggunakan implementasi yang sistematis agar
dapat mencapai keberhasilan yang diinginkan. Dalam
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu di
sekolah, memerlukan beberapa tahap implementasi
sistem yang digunakan agar apa yang dilaksanakan tidak
timbul masalah dikarenakan pelaksanaanya
menyimpang dengan peraturan sekolah dan apa yang
direncanakan.
Menurut Gapersz, langkah-langkah untuk
menerapkan sistem manajemen mutu diantaranya:
a. Pengambilan standar-standar sistem
manajemen mutu, dipilih berdasarkan
kebutuhan sekolah
b. Top Management Commitment, mentapkan
suatu komitmen pada tingkat pemimimpin
senior dari organisasi.
c. Menetapkan suatu kelompok kerja atau
steering Committe yang terditi dari manajer-
manajer senior
d. Menugaskan Wakil Manajemen Mutu
(WMM). Peranan WMM yang
didokumentaskan sesuai dengan persyaratan
standar sistem manajemen mutu yang dipilih
e. Menetapkan tujuan-tujuan mutu dan
implrmrntasi sistem.
f. Meninjau ulang sistem manajemen mutu
yang sekarang
g. Mendefinisikan struktur organisasi dan
tanggungjawab.

40
h. Menciptakan kesadaran kualitas atau mutu
pada semua tingkatan organisasi.
i. Mengembangkan peninjauan ulang dari
sistem manajemen mutu dalam pedoman
mutu.
j. Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan
aktivitas dikendalaikan oleh prosedur.
k. Mendokumentasikan aktivitas terperinci
dalam prosedur operasional
l. Memperkenalkan dokumentasi.
m. Menetapkan pasrtisipasi karyawan dan
pelatihan dalam sistem
n. Meninjau ulang dan melakukan audit sistem
manajemen mutu
Dalam implementasi sistem manajemen mutu ini,
agar dapat mencapai taraf TQM peneliti menggunakan
teori PDCA yang di popularkan oleh William Edwards
Deming selaku “Bapak Mutu” agar dapat membantu
usaha perbaikan mutu secara kontinue. Siklus PDCA
adalah siklus dari pendekatan TQM (Total Quality
Management) yang meruapakan singkatan dari (Plan Do
Check and Action) yaitu dilakukan secara berulang-ulang
yang dapat menguji suatu proses dan memberikan
perbaikan secara berkelanjutan seiring berjalannya proses
tersebut (Utami & Djamal, 2018). Penjabaran dari masing-
masing tahap diantaranya:
a. Plan (Rencanakan)
Pada tahap ini, perusahaan memutuskan tujuan
penerapan sistem, proses yang terlibat, kebijakan,
risiko yang terjadi dan bagaimana mengelola risiko
tersebut. Dalam artian, pada tahap ‘’plan’’ benar-
benar harus merencanakan apa yang perlu
dilakukan, seberapa rumit nantinya, dan sumber
41
daya apa yang dibutuhkan proyek. Karena pada
proses “plan” dapat menggambarkan wacana yang
dapat meminimalisisir terjadinya kegagalan.
Perencanaan dapat dijadikan sebagai evaluasi
program yang bisa mencegah dan mencari solusi atas
beberapa prediksi masalah yang kemungkinan trjadi.
di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2015,
sebuah perencanaan harus memperhatikan konteks
organisasi sperti mempertimbangkan harapan pihak
yang berkepentingan, komitmen dan kebijakan dari
Top Management/kepala sekolah, sasaran mutu serta
dalam perencanaan harus mempertimbangkan resiko
dan peluang yang nanti akan muncul.

b. Do (Laksanakan)
Pada tahap ini adalah implementasi dari apa yang
sudah direncanakan. Setelah tahapan perencanaan
disetujui, selanjunya ke tahap “do” / pelaksanaanan,
yaitu mengimplementasikan semua yang sudah
direncanakan dan dipertimbangkan selama tahapan
sebelumnya (perencanaan). Pada tahap tindakan ini
kemungkinan masalah yang tidak terduga dapat
terjadi. Oleh karena itu dalam tahap Do ini perlu
adanya dukungan dari SDM, komunikasi tim dan
standardisasi yang dapat membantu memudahkan
kelancaran implementasi rencana. Dengan catatan
semua orang yang terlibat pasa sistem mutu tersebut
tau peran dan tanggungjawabnya masing-masing.

c. Check (Cek)

Fase “check” merupakan fase yang penting pada


siklus PDCA, karena pada fase ini meliputi

42
pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi terhadap
gambaran rancangan sistem diawal, apakah pada
tahan “do” rencana yang dibuat sudah sesuai dengan
ekspektasi perancang atau belum. Pada fase ini
peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah
yang muncul ketika mulai menerapkan sistem
tersebut. Dan dari masalah tersebut bisa menjadi
evaluasi untuk tindak lanjut sistem yang dapat di
perbaiki secara berkelanjutan.

d. Action (Tindak Lanjuti)

Fase ini meliputi kegiatan perbaikan atau


pengembangan lebih lanjut sistem organisasi
berdasarkan hasil evaluasi fase “check”, yang menjadi
tindak lanjut dari sebuah kesempurnaan rencana.
Tahap ini merupakan tahap dari hasil siklus “check”
yaitu sebuah tindakan dari hasil evaluasi. Jika pada
tahap “action” ini tindakan yang dilakukan sudah
dapat memperbaiki masalah-masalah yang timbul
pada tahap “check”, maka dapat dilanjutkan dan
melaksanakan perencanaan yang disusun dari awal.

43
Gambar 2. 1 Siklus PDCA
Sumber dari Prabowo, 2009)

C. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran


di Sekolah dalam Implementasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2015
Program sekolah dikatakan sukses dalam
memanajemen lembaga pendidikan ketika sekolah
tersebut mampu mengantisipasi perubahan, mengenali
kelemahan, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu seorang pemimpin sangat berpengaruh
dalam menentukan keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan pendidikan (Karindasari et al., 2022).

Peran kepemimpinan pada sekolah atau sering


disebut kepala sekolah dapat dipelajari melalui dua
fungsi kepala sekolah yang mana sebagai pemimpin dan
pengolah. Sebagai seorang manajer, Tugas kepala sekolah
adalah mengarahkan lembaga pendidikan dengan
44
menggerakkan seluruh bagian pendidikan sekolah
melalui kegiatan kepemimpinan. Kepala sekolah
memiliki beberapa cara agar dapat menggerakkan
fungsi-fungsi manajemen sekolah (ROSYIDI, 2020).

a. Menyusun visi dan misi


Visi dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan
kegiatan utama organisasi/sekolah. Visi merupakan
nilai yang menjadi harapan organiasi sekolah,
rancangan dan harapan kepala sekolah tentang
kualitas pendidikan dapat dilahirkan dalam
penyusunan visi sekolah, sedangkan misi merupakan
rencana strategis peningkatan mutu pendidikan
disekolah. Kepala sekolah memiliki peran dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan, yang mana
tugasnya adalah merencanakan kualifikasi mutu
sekolah yang harus dicapai berdasarkan standar
yang ditetapkan pemerintah dalam Standar Nasional
Pendidikan melalui PP. No. 13 Tahun 2015,
perkembangan mutu pengajaran dari waktu ke
waktu dan kebutuhan stakeholders serta
merumuskan tahapan peningkatan mutu pengajaran
di sekolah.
b. Customer focus
Sebagai lembaga yang menyediakan layanan
pendidikan, pelanggan/customer merupakan faktor
penting. Karena tolok ukur kualitas pendidikan
dalam memberikan kualitas layanan pendidikan
dapat diukur dari seberapa puas pelanggannya.
Pelanggan jasa pendidikan terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu 1) pelanggan primer, adalah orang yang
menerima layanan pendidikan langsung; 2)
pelanggan sekunder adalah orang yang

45
bersangkutan dalam pelayanan mutu pendidikan
diantaranya orang tua siswa, donatur, pemerintah
biaya pendidikan, kepala sekolah, tenaga pendidik
dan kependidikan yang bersangkutan; 3) pelanggan
tersier adalah pelanggan yang tidak memiliki
hubungan dengan layanan pendidikan, tetapi terkait
langsung dengan kualitas layanan pendidikan karena
memperoleh manfaat dari hasil layanan pendidikan
c. Memberdayakan pegawai
Peran kepala sekolah dalam memberdayakan
pegawai dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu;
1) pemberian tanggung jawab dan kepercayaan
kepada pegawai; 2) memberikan layanan diklat bgi
pegawai; 3) berkomunikasi dan memberikan umpan
balik; 4) memberi apresiasi
d. Pengambilan keputusan
Peran kepala sekolah merupakan faktor utama dalam
pengambiln keputusan di organisasi sekolah. Kepala
sekolah memiliki wewenang dalam menentukan misi
sekolah, kurikulum, program, proses belajar
mengajar, serta sistem rekruitmen dengan tetap
mempertimbangkan pendapat dan usulan
bawahannya. Kunci proses peningkatan mutu
sekolah salah satunya adalah proses pengambilan
keputusan yang partisipatif. Inti dari proses
pengambilan keputusan partisipatif harus mencari
kesamaan antara kelompok (stakeholder) yang terkait
dengan sekolah yang dapat menjadi modal dasar
untuk menciptakan rasa memiliki yang dilakukan
secara efektif dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan.
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkesinambungan
46
Era teknologi zaman sekarang semakin canggih,
menurut (Gunawan et al., 2019) keterampilan (skills)
dan keahlian (competency) adalah hal yang wajib
dimiliki semua orang dan harus dilatih melalui
program dan pelatihan yang dilaksanakan secara
berkala. kepala sekolah juga dituntut untuk dapat
menerapkan proses guna menentukan kompetensi
personelnya melalui kualifikasi berbasis bukti
(evaluasi) yang akan memandu dalam menentukan
jenis pelatihan yang akan dilaksanakan. Pendidikan
berbeda dengan pelatihan. Adapun pelatihan bersifat
praktis singkat dan spesifik. Sedangkan pendidikan
lebih bersifat teoritis dan praktis dan berkala.

Kepala sekolah memegang peranan penting dalam


melaksanakan program sebagai upaya peningkatan mutu
pendidikan di sekolah melalui implementasi
pengembangan program nggulan sekolah (Hayudiyani et
al., 2020). Sebuah program idealnya harus dipersiapkan
dengan baik, misalnya dengan membuat perencanaan
yan dikoordinir oleh kepala sekolah. Kepala sekolah
bertanggung jawab merencanakan bagaimana
meningkatkan mutu pengajaran dengan membuat
program-program sekolah sesuai dengan visi dan misi
sekolah, implementasi program peningkatan mutu
pendidikan bisa dilaksanakan dengan memberdayakan
seluruh komponen yang ada baik pendidik, tenaga
kependidikan, siswa, wali dan masayarakat sekitar serta
sarana prasarana sekolah untuk melaksanakan program
yang sudah ditetapkan dalam Rapat Kerja Sekolah (RKS)
sekolah. Agar sebuah program yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas sekolah dapat terlaksanakan
dengan baik, perlu adanya evaluasi oleh kepala sekolah
47
berupa pengawasan secara berkala. Evaluasi program
dapat dilakukan di setiap bulanan dan semester. (Putra &
Murniati, 2017)

D. Penelitian yang Relevan


Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
beberapa contoh penelitan sebagai contoh yang di
identifkasierbedaan dan persamaannya. Berikut
merupakan beberapa hasil penelitian terkait yang dapat
dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti.

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan


Identitas
No Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Journal
1 Najmah Hasil penelitian a. Judul d. Variabe
Fairuz, dapat b. Fokus l
Jurusan disimpulkan peneliti peneliti
Manajemen bahwa sebagai an an
Pendidikan konsep dasar c. Lokasi e. Fokus
Islam, SDIT At-Taqwa, peneliti peneliti
Fakultas sekolah lebih an an
Tarbiyah mengembangkan f. Metode
Universitas program Peneliti
Islam Negeri peningkatan an
Sunan Ampel mutu pendidikan
Surabaya bagi sekolah
tahun 2019 untuk
dengan judul menerapkan
Sistem Sistem Mutu ISO
Manajemen 9001 : 2015.
Mutu ISO Prinsip
9001 : 2015 Di manajemen mutu
Sd Islam ISO yang

48
Terpadu At- diterapkan di
Taqwa SDIT At Taqwa
Surabaya Surabaya adalah
perusahaan
sekolah yang
melalui kepala
sekolah selalu
mendukung
kepercayaan
pelanggan
kepada guru dan
karyawan yang
selalu
berkomitmen
pada langkah-
langkah ISO.
Pada awalnya,
sekolah harus
menyiapkan
program terlebih
dahulu dan
menyediakannya
untuk semua
warga sekolah
2 Cahya Berdasarkan a. Judul a. Variabe
Mardika, penelitiannya b. Fokus l
Jurusan dspat peneliti b. Fokus
Manajemen disimpulkan an peneliti
Pendidikan bahwa c. Lokasi an
Islam, Perencanaan peneliti c. Subjek
Fakultas Penerapan Sistem an peneliti
Tarbiyah, Mutu ISO 9001: an
Institut Pada SMK Negeri sama-
49
Agama Islam 1 Jenangan sama di
Negeri Ponorogo tahun SMK
Ponorogo 2015 digunakan d. Metode
tahun 2019 dua tahapan yaitu Peneliti
dengan judul tahap persiapan an
Implementas dan tahap
i Sistem penerimaan.
Manajemen Implementasi
Mutu ISO Sistem Mutu ISO
9001:2015 9001:2015 dalam
dalam meningkatkan
Meningkatka mutu pelayanan
n Mutu SMK Negeri 1
Layanan Di Jenang
Smk Negeri 1 didasarkan pada
Jenangan beberapa faktor:
Ponorogo (a) komitmen
manajemen, (b)
peran penjaminan
mutu dan
organisasi, (c)
penerapan sistem
mutu ISO
9001:2015 dan (d)
mengukur
kepuasan
pelanggan
3 Eti Sundari, Berdasarkan hasil a. Judul a. Variabe
jurusan Ilmu Studi Dampak b. Fokus l
Perpustakaa Sistem Mutu ISO peneliti b. Fokus
n, Fakultas 9001: an peneliti
Adab Dan Pengelolaan c. Lokasi an
Humaniora Perpustakaan peneliti c. Subjek
50
Universitas SMK-SMTI Banda an peneliti
Islam Negeri Aceh tahun 2015 d. Metode an
Ar-Raniry dapat ditutup Peneliti sama-
Darussalam- sebagai berikut: an sama di
Banda Aceh Implementasi SMK
tahun 2020 Sistem Mutu ISO
dengan Judul 9001:
Pengaruh Tahun 2015 di
Penerapan perpustakaan
Manajemen meningkatkan
Mutu ISO level
9001:2015 perpustakaan,
Terhadap karena Standar
Manajemen Operasional
Perpustakaa Prosedur (SOP)
n Smk-Smti diterapkan di
Banda Aceh setiap layanan
perpustakaan,
mis. B. SOP
Penanganan
Koleksi Bahan
Pustaka, SOP
Pengembalian
dan Peminjaman
Koleksi Bahan
Pustaka, dan SOP
Pendaftaran
Kartu Anggota
Perpustakaan.
4 Siti Isnaini, Dari hasil a. Fokus a. Variabe
jurusan Ilmu penelitian ini peneliti l
Perpustakaa diketahui an b. Fokus
n, Fakultas bahwa proses b. Lokasi peneliti
51
Ilmu arbiyah penerapan SMM peneliti an
dan ISO 9001: an c. Metode
Keguruan MA NU 2015 di Peneliti
Universitas Banat Kudus an
Islam Negeri dilaksanakan d. Pendek
Walisongo berdasarkan atan
Semarang siklus PDCA proses
tahun 2020 (Plan-Do-Check- oleh
dengan Act). dan ikuti siklus
Judul prinsip "lakukan PDCA
Penerapan apa yang Anda
Sistem tulis, tulis apa
Manajemen yang Anda
Mutu ISO lakukan"
9001:2015 dan 7 prinsip
Di MA N manajemen mutu.
Banat Kudus Dampak
implementasi ISO
QMS
9001:2015 terasa
seperti MA NU
Banat Kudus
antara lain
sangat
bermanfaat untuk
persiapan
akreditasi
madrasah,
Meningkatkan
citra madrasah,
kegiatan/progra
m madrasah
terkendali dan
52
kedisiplinan
warga madrasah
semakin
meningkat
5 Deliamanda Peningkatan a. Variabe a. Variabe
Nidritiasa mutu pengajaran l l
Karindasari, di lembaga SMK b. Fokus b. Fokus
Erny dapat dikatakan peneliti peneliti
Roesminings berhasil apabila an an
ih, sekolah dapat c. Lokasi c. Subjek
Karwanto. mendidik peneliti peneliti
Program siswanya sesuai an an
Studi S-2 dengan visi, misi d. Metode sama-
Manajemen dan tujuan Peneliti sama di
Pendidikan, sekolah, dan hasil an SMK
Pascasarjana, sekolah kualitati d. Metode
Universitas menunjukkan f multi Peneliti
Negeri sekolah yang kasus an
Surabaya, berkualitas kualitati
dengan judul berdasarkan f
Strategi asumsi alumni.
Peningkatan bekerja dengan
Mutu kemampuan
Sekolah terbaiknya. Oleh
Menengah karena itu,
Kejuruan Di Standar
Kabupaten Kompetensi
Ponorogo Lulusan (SKL)
DOI: diperlukan di
http://dx.do sekolah kejuruan
i.org/10.3631 untuk melatih
2/jime.v8i2.3 lulusan. Prestasi
127 lulusan SMK
53
PGRI 2 Ponorogo
dan SMKN 1
Jenangan
Ponorogo
menunjukkan
bahwa mereka
berhasil menjalin
komunikasi dan
kerjasama yang
baik dengan
DU/DI. Seiring
kemajuan
sekolah, siswa
secara alami
berkembang
secara intelektual
dan cerdas,
memahami apa
yang perlu
dilakukan untuk
meningkatkan
keterampilan dan
kemampuan
siswa yang
berprestasi di
sekolah. Hal ini
membutuhkan
pengawasan dari
pimpinan
sekolah,
kurikulum,
prestasi dan guru
untuk mendorong
54
keberhasilan
siswa baik di
lingkungan
akademik
maupun non-
akademik. Oleh
karena itu, dapat
mempengaruhi
kedisiplinan dan
kemandirian
siswa, serta
kemampuan
mereka untuk
meningkatkan
keterampilan dan
meraih prestasi
6. Syipa Berdarkan hasil a. Judul a. Variabe
Fauziah, penelitian yang b. Fokus l
Hasyim dilakuan oleh peneliti b. Fokus
Asy’ari, Syipa Fauziah an peneliti
Zahruddin. dkk. Bahwa c. Lokasi an
Jurusan implementasi peneliti c. Subjek
Manajemen sistem an peneliti
Pendidikan manajemen mutu an
Fakultas ISO 9001:2015 di sama-
Tarbiyah SMK Ekonomika sama di
dan Ilmu Depok Jawa Barat SMK
Keguruan adalah kurangnya d. Metode
Universitas dana untuk Peneliti
Islam Negeri melajutkan an
Syarif standarisasi ISO.
Hidayatulah Pasalnya, kurang
Jakarta. lebih sudah 2
55
Dengan tahun SMK
judul tersebut tidak
Implementas melakukan Audit
i Prinsip Eksternal karena
Prinsip biaya yang mahal.
Sistem Alhasil ketika
Manajemen Wakil Manajemen
Mutu ISO Mutu
9001:2008 di mengintruksikan
SMK prosedur-
Ekonomika prosedur yang
Depok Jawa harus di kerjakan
Barat oleh tim
Manajemen
Sekolah, tidak
terselesaikan
dengan tepat
dikarenakan tidak
ada pemantauan
lagi darin pihak
luar.
7. Skripsi Berdasarkan a. Judul a. Variabe
Kholilur pelelitian yang b. Fokus l
Rohman. dilakukan oleh peneliti b. Fokus
Jurusan Khalilur Rohman an peneliti
Manajemen di SMKN 18 c. Subjek an
Pendidikan Jakarta. Bahwa peneliti c. Lokasi
Fakultas sistem an peneliti
Tarbiyah manajemen mutu d. ISO an
dan Ilmu ISO 9001:2008 di versi sama-
Keguruan sekolah tersebut 2008 sama di
Universitas berjalan dengan SMK
Islam Negeri lancar. Prinsip d. Metode
56
Syarif ISO diperhatiak, Peneliti
Hidayatulah setiap kinerja an
Jakarta. berlandsakan
Dengan SOP, terdapat
judul ealuasi disetiap
Implementas program. Intinya
i SMM ISO dengan adanya
9001:2008 SMM ISO
dalam tersebut
meningkatka memudahkan
n Layanan sekolah dalam
Akademik di memberikan
SMK layanan
NEGERI 18 akademik.
JAKARTA

E. Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami
bahwa penelitian ini bersifat orisinil dan belum banyak
yang melakukan penelitian ini. Kerangka berfikir dalam
penulisan ini sebagai berikut:

57
Gambar 2. 2 Kerangka Konseptual

58
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah
menggunakan pedekatan kualitatif dalam bentuk metode
deskriptif dengan fokus pada studi dokumentasi. Alasan
peneliti memilih menggunakan metode kualitatif karena
peneliti ingin mempelajari beberapa konteks penelitian
yang saling berkaitan dan peneliti ingin mendapatkan
informasi serta suatu pendekatan yang lebih update.
Pendekatan kualitatif berpedoman juga pada Bogdan &
Biklen (1985 27-30) yang mengemukakan sejumlah ciri
penelitian kualitatif: 1) mendasarkan dirinya pada latar
alami untuk mendapatkan data langsung dan peneliti
sendiri sebagai instrumen; 2) mengutamakan data dalam
bentuk kalimat da gambar-gambar bukan semata-mata
pada banyaknya data; 3) lebih mengutamakan proses
dibanding produk; 4) analisis data dilakukan secara
induktif; 5) mengutamakn pada makna yang dapat
ditangkap dengan alat dria. Pendekatan kualitatif dalam
penelitian ini dapat dikatakan cenderung subjektif,
fenomenologik dan naturalistik yang lebih terfokus pada
gejala-gejala akademik dan pembinaan yang terjadi
dilapangan sebagai kancah pengamatan, yang tidak
dapat dimanipulasi dan diukur secara hitam putih,
melainkan harus dikaji maknanya, motifnya, latarnya,
rasionalitasnya, serta interelasinya sehingga bisa saja
gejala yang nampak sama, tetapi maknanya justru beda.
Rancangan penelitian mulai dari Januari 2023
sampai dengan Juni 2023. Adapun rinciannya sebagai
berikut:
59
Tabel 3. 1 Rancangan penelitian
Waktu Penelitian (5 Bulan)
No Uraian Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1 Survey Pendahuluan √ √
2 Penyusunan √ √ √
proposal
3 Pengumpulan data √
4 Penganalisisan data √
5 Penulisan laporan √ √

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini
adalah SMK Negeri 1 Surabaya yang berada di Jl. Smea
No.4, Wonokromo, Kec. Wonokromo, Surabaya, Jawa
Timur 60243. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian
di sekolah tersebut karena SMKN 1 Surabaya adalah
salah satu sekolah kejuruan unggulan Negeri Provinsi
Jawa Timur yang memiliki banyak cabang konsentrasi
belajar/jurusan di lembaganya. SMKN 1 Surabaya
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO sejak tahun
2017 menggunakan versi ISO 9001:2008, kemudian
renewal versi 2015 pada tahun 2021 silam. Kualitas
peserta didiknya tidak diragukan lagi karena banya
prestasi-pretasi yang diraih baik dari prestasi akademik
maupu non akademik. Sekolah Menengah Kujuruan
Negeri 1 Surabaya merupakan sekolah yang baik dalam
mengelola sistem pendidikan. SMKN 1 Surabaya selalu
memberikan layanan pendidikan yang baik, hal tersebut
terbukti dari budaya di lingkungan sekolah yang
mendukung, kegiatan belajar mengajar yang efektif,
infrastruktur yang sesuai, kurikulum jelas dan tepat
sasaran, guru dan tenaga pengajar berkualitas, dan

60
kejelasannya sebagai sekolah yang standar mutunya
sudah bersertifikat ISO 9001:2015

Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian


Sumber dari Google Maps

C. Sumber Data Penelitian


Sumber data dalam penelitian ini adalah dari data primer
dan data sekunder.
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang
didapatkan oleh peneliti secara tidak langsung
melalui dan media perantara. Data sekunder adalah
data yang tidak diperoleh dari tangan pertama, tapi
bisa diperoleh dari pihak/tangan kedua, ketiga dan
seterusnya. Data sekunder adalah data pelengkap,
artinya sebenarnya sebuah penelitian dapat
dilakukan tanpa data sekunder, akan tetapi data
akan lemah dalam keabsahannya karena tidak
lengkap. Contoh data sekunder adalah buku, arsip,
laporan, publikasi, hasil sensus, artikel, jurnal
danlain sebagainya.
2. Data Primer

61
Data primer adalah data penelitian yang utama.
Sebuah penelitian tidak bisa dilakukan tanpa adanya
sumber data primer. Data primer merupakan data
yang dikumpulkan langsung dari subyek penelitian.
Sumber data utama penelitian ini adalah hasil
wawancara dengan kepala sekolah dan pendidik
serta tenaga kependidikan di SDIT At Taqwa
Surabaya.

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara mendalam dan studi dokumentsi. Observasi
dilakukan secara sistematis dan terencana untuk
memeperoleh data secermat mungkin. Data utama
dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan
bantuan instrumen pedoman wawancara, alat perekam
dan dicatat dla bentuk tabel dan caatan lapangan. Berikut
adalah tahapan pengumpulan data:
1. Tahap Observasi
Menurut Arikunto yang dikutip oleh (Gunawan,
2022) pengamatan dilaksanakan dengan melakukan
penelitian secara seksama, serta pencatatan yang
sistematis. Observasi dilakukan untuk mempelajari
latar belakang penelitian dan tingkah laku manusia
di dalamnya, untuk mengetahui dan memperoleh
data secara keseluruhan. Jika dilihat dari segi
instrumentasi, observasi dibagai menjadi dua, yaitu
1) Observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah
dirancang secara sistematis, tentang variabel yang
akan diamati, dan lokasi yang akan diamati. Dalam
melakukan observasi terstruktur ini, peneliti
melakukan wawancara kepada narasumber terkait

62
dengan menggunakan tabel instrumen yang sudah
dipersiapkan sebelumnya dan menggunakan alat
bantu penelitian berupa digital maupun non digital
seprti buku, pulpen, hanphone untuk alat perekam
dan dokumentasi; 2) Observasi tidak terstruktur,
yaitu tidak sperti observasi terstruktur yang
dipersiapkan secara sistematis terlebih dahulu. Dari
pengamatan tersebut akan ditemukan sejumlah fakta
lapangan dan akan diperoleh sekumpulan data yang
kemudian akan dianalisis lebih lanjut. Dalam
penelitian ini peneliti melakukan observasi tentang
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, ulai dari
dokumentasi ISO, langkah-langkah SMM ISO
9001:2015, SOP kinerja program, audit internal dan
rapat tinjauan manajemen

2. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara
peneliti dengan narasumber yang bertujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan peneliti
(Herdiansyah & Wawancara, 2013). Wawancara
dibagi menjadi tiga, yaitu 1) wawancara terstruktur,
wawancara yang sudah dipastikan siapa narasumber
yang akan diwawancarai beserta list instrumen
wawancara dan media wawancara yang sudah
dipersiapkan terlebih dahulu; 2) wawancara semi
terstruktur, wawancara yang hanya mengandalkan
pedoman wawancara tanpa menyiapkan list
instrumen maupun media wawancar`a terlebih
dahulu; dan 3) wawancara tidak terstruktur, yaitu
wawancara yang tidak masuk dalam list instrumen
wawancara dan bebas dapat dilakukan kapan saja
tergantung pada kondisi yang memang diperukan
63
melakukan wawancara dan dapat dijadikan untuk
tambahan data dan informasi. Dalam penelitian ii,
peneliti melakukan wawancara dengan berbagai
narasumber, diantaranya kepala sekolah, Wakil
Manajemen Mutu (WMM), ketua konsentrasi
keahlian, perwakilan wali kelas, dan perwakilan wali
murid.

3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data langsung dari lokasi penelitian,
antara lain buku-buku terkait, laporan kegiatan, foto,
dokumenter, dan data yang relevan dengan
penelitian yang menggunakan media alat bantu
tertentu. (Neuman, 2017) Kajian dokumen dalam
kajian ini dapat menjadi penguat data dan pelengkap
penggunaan catatan dan wawancara dalam
penelitian. Dalam penelitian sistem manajemen mutu
ISO 9001:2015 ini dokumen yang akan diteliti adalah
profil sekolah, data tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, dokumen ISO
9001:2015, SOP kegiatan, hadil audit internal dan
eksternal, serta hasil Rapat Tinjauan Manajemen.

E. Teknik Analisis Data

64
Gambar 3. 2 Teknik Analisis Data
Sumber dari model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana, thn 2014

1. Kondensasi Data (Data Condensation)


Menurut Milles, Huberman, & Saldana (dalam
Wanto, 2017) Kondensasi data adalah bentuk analisis
data yang bertujuan untuk menyesuaikan data baik
dengan menambah maupun mengurangi. Kondensasi
data mengacu pada proses pemilihan, penyederhanaan,
abstraksi, dan transformasi data yang dekat dengan
semua bagian catatan lapangan tertulis, transkrip
wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainnya (Wati
& Trihantoyo, 2020). Pada tahap ini peneliti
mengumpulkan data dari hasil wawancara yang
dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat
difokuskan sesuai dengan tingkat kebutuhan dalam
penelitian, yakni melakukan wawancara untuk
mendapatkan data yang sesuai dengan topik penelitian
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah sebuah pengoorganisasian
dan standar informasi yang menyetujui kesimpulan dan
laporan. Penyajian data membantu dalam memahami
apa yang terjadi dan untuk melakukan sesuatu, termasuk

65
menganalisis lebih dalam atau mengambil tindakan
berdasarkan pemahaman tersebut. pada tahap ini data
yang disajikan adalah hasil dari observasi, wawancara
dan dokumentasi yang disajikan kembali agar mudah
dipahami dan dapat dijadikan dasar dalam proses
penarikan kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing)
Tahap penarikan kesimpulan adalah proses
verifikasi dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
dari pengumpulan data baik dari hasil observasi,
wawancara maupun dokumentasi yang dilakukan oleh
peneliti apakah data yang diperoleh cocok dengan
rumusan masalah diawal (Sholikhah, 2016). Kesimpulan
data bergantung pada besarnya kumpulan catatan
lapangan sehingga memungkinkan tidak selalu
terkumpul pada data terakhir yang dilakukan.

F. Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data adalah tahapan yang dilakukan
untuk memvalidasi keilmiahan penelitian. Uji
keabsahan/validitas data juga digunakan untuk menguji
informasi yang diterima dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Uji keabsahan/validitas data
penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas,
transferabilitas, reliabilitas, dan konfirmabilitas
(Sugiyono, 2010a)
1. Credibility (Kredibilitas)
Uji kredibilitas (credibility) atau uji kepercayaan
adalah uji terhadap bahan penelitian yang
dikirimkan oleh peneliti agar hasil penelitian yang
dilakukan tidak diragukan lagi. Adapun tahapan
yang dilakukan dalam uji kredibilitas adalah:

66
a. Perpanjangan pengamatan, adalah uji yang dapat
meningkatkan kredibilitas/kepercayaan data.
Dengan tahap perpanjangan pengamatan,
peneliti melakukan pengamatan dan pengecekan
data kembali ke lapangan untuk mewawancarai
kembali dengan sumber data yang lebih update
lagi (Mekarisce, 2020). Perluasan pengamatan
berarti hubungan antara peneliti dan narasumber
berupa bentuk kedekatan secara emosional yang
dapat menjadikan semakin lengkap informasi
yang diperoleh. Setelah pemeriksaan ulang data
yang diperoleh, ini dapat
dipertimbangkan/diperbaiki, yaitu kajiannya
kredibel dan perluasan ilmu bisa dihentikan.
b. Peneliti Meningkatkan Kecermatan Penelitiannya
Maksud dari meningkatkan kecermatan adalah
meningkatkan kualitas penelitian secara
berkelanjuta, yakni peneliti memastikan
keruntutan data dan kronologis peristiwa telah
dicatat dan direkam dengan baik. Dalam
meningkatkan kecermatan penelitiannya, peneliti
juga mempelajari kembali sumber data yang bisa
dijadikan pedoman serta membandingkan hasil
penelitiannya dengan penelitian orang lain.
Meningkatkan ketelitian adalah cara untuk
memeriksa/memverifikasi hasil karya apakah
data yang dikumpulkan, dibuat dan disajikan
sudah layak atau belum.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
merupakan sebagai pemeriksaan data dari
berbagai sumber dengan berbagai waktu.
Menurut (Sugiyono, 2010) terdapat triangulasi
67
sumber dan triangulasi teknik. 1) triangulasi
sumber digunakan untuk mengecekan kredibilitas
informasi dilakukan dengan meninjau informasi
dari berbagai sumber. Peneliti menganalisis data
yang diperoleh untuk menarik kesimpulan, yang
kemudian diminta untuk menyetujui ketiga
sumber data (member review); 2) triangulasi teknik
digunakan untuk memeriksa kredibilitas
informasi. Informasi dari sumber yang sama
diverifikasi menggunakan teknik yang berbeda.
(Soendari, 2012).
d. Member Check
Pemeriksaan keabsahaan data dilakukan dengan
melibatkan informan yang terlibat dalam proses
pengumpulan data dalampemeriksaan derajat
kepercayaan. Hasil wawancara dari tiap
informan dicatat dalam transkip kemudian
diserahkan kepada informan yang bersangkutan
untuk divalidasi lagi kebenarannya dan dinilai
kesesuaiannya dengan informasi yang diberikan.
Melalui tahap ini, informan dapat mengecek
kebenaran transkip hasil wawancara agar
penelitian lebih dapat dipercaya
2. Transferability (Transferbilitas)
Transferabilitas adalah uji validitas eksternal
penelitian kualitatif. Validitas eksternal
menunjukkan sejauh mana dan seberapa besar nilai
kemanfaatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dapat menjadi referensi dan pedoman untuk
penelitian orang lain. Uji keabsahan ini dapat
diperoleh dengan menyamakan persepsi antar
peneliti dengan informan. Pada uji ini peneliti

68
berusaha memberikan deskripsi yang rinci tentang
bagaiman hasil penelitian bisa dicapai.
3. Dependability (Realibilitas)
Uji reabilitas berarti bahwa penelitian yang
dilakukan oleh orang lain menggunakan proses
penelitian yang sama mengarah pada hasil yang
sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara
memeriksa seluruh proses penelitian. Dengan
bantuan dosen pembimbing, semua tindakan yang
dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian
dikendalikan.
4. Confirmability (Konfirmabilitas).
Konfirmabilitas adalah tahap menguji hasil
penelitian terkait dengan proses yang telah
diselesaikan yang dilakukan dengan cara
memastikan data yang diperoleh akurat dan benar.
Peneliti bisa melakukan pengecekan kembali data
yang diperoleh dari informan. Jika hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, maka penelitian tersebut memenuhi
standar konfirmabilitas

69
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Surabaya


SMK Negeri 1 Surabaya merupakan salah satu
sekolah Negeri di Surabaya yang sekarang menjadi
sekolah unggulan di Jawa Timur. SMK Negeri 1
Surabaya memiliki sejarah yang panjang mulai dari
tahun 1950 yang awalnya bernama Sekolah Dagang Dr.
Soetomo dan diagnti dengan SMEA Negeri 1 Surabaya
(Sekolah Menengah Ekonomi Atas) karena telah
memperoleh status Negeri. Pada tahun 1662 SMEA
Negeri 1 Surabaya jenjang penddikannya ditempuh
selama empat tahun dengan memiliki tiga jurusan yaitu
Koperasi, Tata Usaha dan Tata Buku. Namun karena
faktor dari masyarakat sekitar yang kurang setuju
dengan lamanya masa belajar, akhirnya pada tahun 1981
SMEA 1 Surabaya ditempuh dengan tiga tahun masa
pembelajaran. Kemudian pada tanggal 07 Maret 1997
berdasarkan surat keputusan Kemendikbud No.
036/0/1997 sekolah tersebut diganti namanya dengan
SMK Negeri 1 Surabaya yang sekarang telah menjadi
salah satu sekolah pesat di Surabaya yang mampu
bersaing di pasar Global dan memiliki berstandarisasi
Internasional lewat Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015. Dengan adanya standarisasi manajemen mutu
ISO 9001:2015 yang memiliki fokus tujuan memuskan
pelanggan dengan melibatkan seluruh tim, telah
mencapai banyak perbaikan di seluruh komponen yang
ada di SMK Neegri 1 Surabaya.

Profil Sekolah
70
PROFIL SMK NEGERI 1 SURABAYA
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Surabaya
2. No. Statistik : 341056011001
Sekolah
3. Tipe Sekolah : Kejuruan
4. NPSN : 20532205
5. Alamat Sekolah : Jl. Smea No. 4, Wonokromo
Surabaya, Jawa Timur
6. Telepon/Hp/Fax : Telp. 031-8292038, Fax. 031-
8292039
Email:
info.smkn1sby@gmail.com
7. Status Sekolah : Negeri
8. Nilai Akreditasi : A Skor = 85,85
Sekolah
9. Lahan dan Jml
Rombel : 18000 m2
a. Luas : 56
Lahan : 38
b. Jml : 72 Rombel
Ruang lt 1
c. Jml
Ruang lt 2
d. Jml
Rombel
10. Prosentase Ruang : 100%
IT
11. Sertifikasi ISO : Sistem Manajemen Mutu
Lembaga : ISO 9001:2015
Sertifikasi Global Group Certification
12. Data Akademik
a. Manajemen Sekolah

71
Tabel 4. 1 Manajemen Sekolah
Dokumentasi Peneliti
JK Pen Ma
L P d sa
No Jabatan Nama Usia
Ak Ker
h ja
1. Kepala Dr. Biwara L 59th S-3 28t
Sekolah Sakti P, M.Pd h
2. Waka Ainun Najib R, L 39th S-1 12t
Kurikulum S.ST. h
3. Waka Labib, S.Pd., L 50th S-2 16t
Kesiswaan MM. h
4. Waka Sri Retna P, P 53th S-2 25t
Hubinmas S.ST., M.Pd h
5. Waka Lilik Kurniati, P 53th S-2 21t
Sarpras S.Pd., MM h
6. Wakil Drs. Sidik Dwi L 56th S-2 24t
Manajemen W, M.Pd. h
Mutu
7. Kepala Tata Dra. Reviana P 57th S-2 30t
Usaha W, MM h

b. Kompetensi Keahlian
Tabel 4. 2 Kompetensi Keahlian
Dokumentasi Peneliti
N Jumlah
o Komp Tahu Total guru produktif peseta
etensi n didik
Keahli Berdi A PP Hon To L P T
an ri S PK orer tal o
N
1. Rekay 2006/ 4 2 - 6 1 44 21

72
asa 2007 7 5
Perang 3
kat
Lunak
2. Teknik 2005/ 1 1 1 5 1 28 20
Komp 2006 7 7
uter 9
dan
Jaringa
n
3. Multi 2003/ 2 3 - 5 9 49 14
media 2004 9 8
4. Bisnis 1950 8 - - 8 6 14 20
Daring 0 5 3
dan
Pemas
aran
5. Otoma 1950 13 - - 13 4 47 52
tisasi 9 7 4
dan
Tata
Kelola
Perkan
toran
6. Akunt 1950 16 2 2 20 6 45 53
ansi 9 6 1
dan
Keuan
gan
Lemba
ga
7. Perhot 2008/ 7 - 2 9 7 12 20
elan 2009 8 9 6
73
8. Desain 2006/ 1 6 - 7 1 14 23
Komu 2007 0 2 9
nikasi
Visual
9. Progra 2006/ 3 3 1 7 1 14 23
m 2007 0 2 9
Siaran 0
Produ
k
Televis
i
Jumlah 57 17 6 80 9 15 25
2 95 23
8

c. Data Guru

Tabel 4. 3 Data Guru


Dokumentasi
Peneliti

Jumlah dan Status Guru


GTT/
Tingkat
No ASN PPPK HON Jumlah
Pendidikan
ORER
L P L P L P
1. S-2 12 25 - - 1 - 38
2. S-1 27 26 10 12 6 4 85
3. D-4/D-3 1 4 - - 1 - 6
Jumlah 129

d. Data Tenaga Kependidikan


74
Tabel 4. 4 Data Tenaga Kependidikan
Dokumentasi Peneliti

Jml tng
Jumlah tenaga pndkg.
pendukung & kualifikasi Status &
pendidikannya jenis
kelamin
N Tenaga
S PN Hon Ʃ
o Pendukung
M S orer
P/ D D D S S
S 1 2 3 1 2
L P L P
M
A
1. Tata Usaha 1 - - 3 3 1 1 2 - 5 8
2. Perpustakaa - - - 1 - - - - 1 - 1
n
3. Teknisi lab 1 - - 1 2 - - - 4 - 4
Komp
4. Laborann lab - - - - - - - - - - 0
bhsa
5. Tkg 5 - - - - - - - 5 - 5
kbn/caraka
6 Satpam/kea 7 - - - - - - - 7 - 7
manan
Jumlah 14 0 0 5 5 1 1 2 17 5 25

13. Data Peserta Didik (4 tahun terakhir)

Tabel 4. 5 Data Peserta Didik


Dokumentasi Peneliti
Tahun Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah

75
Pelajaran Jml Jml
Jml Jml Jml Jml Ro
Ro Ro Sis
Sis Rom Sis Sis mb
mb mb wa
wa bl wa wa el
l l
2019-2020 854 24 838 24 825 24 251 72
7
2020-2021 888 24 830 24 834 24 255 72
4
2021-2022 865 24 856 24 810 24 253 72
1
2022-2023 833 24 848 24 842 24 252 72
3
14. Angka Kelulusan dan Melanjutkan

Tabel 4. 6 Angka Kelulusan


Dokumentasi Peneliti

Ju Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi


mla Melanj
Tahu Bkrj/ Blm
h Kelulusa utkn
n wirausa bekerj
No Pes n penddk
Ajara ha a
erta an
n
Uji
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
an
1. 2019/ 823 823 100 210 26 903 80 - -
2020
2. 2020/ 833 827 99,2 259 31 246 29 - -
2021 8 ,1 ,5
3. 2021/ 808 808 98,7 - - - - - -
2022 6
15. Struktur Organisasi Sekolah

76
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi
Dokumentasi Peneliti
16. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dnegan
program kejuruannya. Adapun tujuan khusus dari
Pendidikan Menengah Kejuruan adalah:

a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia


produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan
dunia industri sebagi tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian
yang dipilih.
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih
karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi
dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap
77
proffesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
c. Membekali peserta diidk dengan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni agar mampu mengembangkan
diri di kemudian hari baik secara mandiri/kelompok
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
d. Membekali peserta didik dengan kompetisi-
kompetisi yang sesuai dengan program keahlian
yang dipilih.

17. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Surabaya

VISI

Terwujudnya SMK Negeri 1 Surabaya yang berkarakter


dan unggul
MISI
a. Meningkatkan kompetisi peserta didik sesuai standar
kompetisi lulusan dan berkarakter profil pelajar
pancasila
b. Meningkatkan kompetisi SDM sesuai era revolusi
industri
c. Memperkuat kerjasama dengan DUDIKA untuk
meningkatkan daya saing
d. Melaksanakan manajemen ISO menuju sekoah
adaptif dan akuntabel
e. Mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan
dan menyenangkan

18. Tujuan dan sasaran Mutu SMK Negeri 1 Surabaya


a. Mengimplementasikan SMM ISO 9001:2015 secara
konsisten

78
b. Terwujudnya peserta didik yang cerdas intelegensia,
cerdas emosi dan cerdas spiritual
c. Tercapainya kelulusan 100% dengan nilai rata-rata
minimal 7,0
d. Minimal 70% alumni SMK Negeri 1 Surabaya
terserap di dunia usaha dan industri dan dunia kerja
baik di dalam negeri maupun luar negeri, 10%
berwirausaha, dan 20% melanjutkan studi.
e. Menghasilkan lulusan yang kompeten
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
f. Menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam
mengaplikasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
g. Mengoptimalkan fungsi teaching factory untuk
menghasilkan lulusan yang produktif
h. Terlaksananya pembelajaran tang menyenangkan,
dinamis, kreatif, efektif dan inovatif.

19. Kebijakan Mutu

SMK Negeri 1 Surabaya bertekad mencapai perbaikan


yang berkesinambungan berdasarkan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2015 dengan memberikan pelayanan
pendidikan kejuruan yang profesional untuk:

a. Meningkatkan moral dan disiplin peserta didik


b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
membekali kecakapan hidup yang tanggap terhadap
perkembangan teknologi untuk memenuhi harapan
pihak-pihak terkait dan peraturan perundang-
undangan dengan menyediakan sarana dan
prasarana.

79
c. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang
menantang dan menyenangkan serta berwawasan
lingkungan.

B. Hasil Penelitian
1. Paparan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang telah
dilakukan di SMK Negeri 1 Surabaya dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk display data setelah dilakukan kondensasi.
Berikut paparan yang diperoleh dari meneliti
Implementasi Sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di
SMK Negeri 1 Surabaya. Peneliti mengumpulkan data
salah satunya dari teknik wawancara yakni kepada
sekolah, wakil manajemen mutu, ketua konsentrasi
keahlian, auditor internal, ketua komite sekolah dan tata
usaha. Paparan data adalah hasil penelitian menguraikan
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di
SMK Negeri 1 Surabaya yang mencakup 3 fokus
penelitian yaitu 1) Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya; 2) Implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya; 3) Peran Kepala Sekolah sebagi Pemimpin
dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya. Berikut
penjelasannya:
a. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK
Negeri 1 Surabaya

SMK Negeri 1 Surabaya merupakan salah satu sekolah


unggulan di Jawa Timur. Pada tahun 2007, SMK Negeri
80
1 Surabaya terpilih di tunjuk sebagai salah satu sekolah
internasional pada program RSBI (Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional). Salah satu syarat dari sekolah
RSBI adalah sekolah yang bersertifikasi ISO. Keputusan
kepala sekolah untuk bergabung dalam standarisasi ISO
adalah agar sekolah dapat mengangkat daya saing
lulusannya pada arus input global, baik untuk tenaga
kerja maupun ke pendidikan lebih lanjut secara
internasional dan juga memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau para pengguna layanan jasa serta agar
dapat mencapai mutu sekolah yang bagus secara
berkelanjutan. SMKN 1 Surabaya bergabung dengan
standarisasi ISO 9001 sejak tahun 2007 dengan versi 2000,
dan memperbarui ISO versi 2008 pada tanggal 04
September 2017, kemudian memperbarui ISO 9001 versi
2105 pada tanggal 26 November 2021. Seperti yang telah
disampaikan oleh kepala sekolah yakni bapak Dr. Anton
Sujarwo, M.Pd

“kepala sekolah komitmen untuk tetap


mempertahankan standarisasi ISO karena
merasakan dampak baik yang diterima oleh sekolah
semenjak menggunakan sistem manajemen mutu
ISO. Karena menurut saya dengan kita menerapkan
sistem ISO ini sekolah mencapai mutu sekolah yang
bagus secara berkelanjutan mbak, karena tata
manajemen sekolah kita selalu di audit dan selalu
menindaklanjuti setiap temuan yang tidak
terencanakan di rencana kerja” ujar bapak Dr. Anton
Sujarwo, M.Pd.” (SMK.W.KS.SMM.10-07-23.1)

Setelah peneliti melakukan pengamatan dan


menganalisis data yang dihasilkan dari observasi,
wawancara dan dokumentasi pada Sistem Manajemen
81
Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya ini, terdapat
beberapa poin yang dapat dikategorikan pada input,
process, output dan outcome pada sistem ini.

1) Input atau modal dari berjalannya Sistem Manajemen


Mutu ISO 9001:2015 menurut bapak Drs. Sidiq Dwi
Widodo, M.Pd selaku Wakil Manajemen Mutu
(WMM) diantaranya adalah hasil survey permintaan
pelanggan, tim manajemen sekolah, komponen
lembaga pendidikan. Beliau mengatakan bahwa:
“Terdapat beberapa input untuk dapat
menjalankan SMM ISO 9001:2015, baik dari
pelaksana sistem/pengendali dokumen yang
terdiri dari kepala sekolah, WMM, auditor
internal, TU, waka kurikulum, waka hubinmas,
waka sarpras, waka kesiswaan, dan para ketua
konsentrasi keahlian. Kemudian komponen
sekolah seperti bagian keuangan, Kesiswaan,
Operator teknisi & komputer,
Persuratan/kesekretariatan, Inventaris,
Kepegawaian, Perpustakaan, Keamanan yang
merupakan bagian-bagian yang akan
dikendalikan oleh dokumen ISO. Kemudian
dokumen ISO 9001:2015 yang akan menjadi
alat/perantara perbaikan mutu manajemen
sekolah dan yang terakhir adalah hasil survey
permintaan dan kepuasan pelanggan sebagai
bahan untuk mempertimbangkan pada
pelaksanaan sistem. Pada sistem input mencakup
klausul konteks organisasi, kepemimpinan dan
perencanaan” (SMK.W.WMM.SMM.10-07-23.2)

Berikut peneliti menyantumkan dokumentasi diagram


hasil survey yang dilakukan oleh WMM mulai tahun
82
2020-2023 kepada peserta didik, wali peserta didik,
DUDI, dan masyarakat sekitar.

Gambar 4. 2 Hasil Survey Pelanggan


Sumber: Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.RKJP.06-07-23

2) Process adalah lanjutan dari input/modal yang sudah


tersedia yang mana mencakup Rapat Kerja Jangka
Pendek (RKJP) yang merupakan perencanaan
83
progran sekolah yang dilakukan setiap awal tahun
pembelajaran, kemudian proses pengendalian
dokumen yakni pelaksanaan program sekolah yang
yang berpedoman pada SOP yang telah disepakati
pada RKJP, pelaksanaan audit internal pada tiap
semester, pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) yang dilakukan setiap akhir tahun
pembelajaran sebagai bentuk evaluasi dan tindak
lanjut dari temuan serta pelaksanaan audit eksternal
yang dihadiri oleh PT. Global Certificate ISO. Salah
satu tanggapan mengenai proses pada sistem ini
seperti yang di katakan oleh bapak bapak Iqbal
Hakamsyah Pahlevi, S.Ds selaku Ketua konsentrasi
keahlian Desain Komunikasi Visual

“Kami membuat rencana kerja di RKJP terkait


program-program yang akan diterapkan di
jurusan, dan kami menjalankan sesuai apa yang
telah diprosedurkan sekolah dalam bentuk SOP
serta pada kegiatan auditing kami melaporkan
program dan hasil temuan yang kami temukan
pada program tersebut dalam bentuk
dokumentasi. Dari hasil audit tersebut akan
kemudian dibahas pada Rapat Tinjauan
Manajemen agar mendapat tindak lanjut yang
tepat” (SMK.W.KKK.SMM.10-07-23.3)

Hal ini dibuktikan oleh dokumentasi buku hasil kegiatan


RKJP untuk pedoman tahun 2022/2023. Didalamnya
terdapat profil sekolah, data sekolah, visi misi, tujuan,
kebijakan mutu sekolah dan Standar Operasional
Prosedur (SOP).

84
Gambar 4. 3 RKJP
Sumber: Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.RKJP.06-07-23

Berikut peneliti menyantumkan dokumentasi hasil


dokumentasi peneliti terkait prosedur pengendalian
mutu yang mana merupakan dokumen yang
distandarkan oleh ISO terkait proses pelaksanaan
program pembelajaran yang masuk pada SMM ISO
9001:2015.

85
Gambar 4. 4 Pengendalian Dokumen
Sumber:Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.PD.06-07-23

Berikut peneliti juga menyantumkan dokumentasi dari


contoh Standar Operasional Prosedur (SOP) dari kegiatan
belajar mengajar di SMK Negeri 1 Surabaya selama
pandemi.

Gambar 4. 5 SOP

86
Sumber:Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.SOP.06-07-23

Berikut peneliti juga menyantumkan dokumentasi dari


pelaksanaan hasil Audit internal yang di SMK Negeri 1
Surabaya. Didalam rekaman hasil audit terdapat temuan
dari setiap bidang (Kepala sekolah, WMM, kurikulum,
kesiswaan, hubinmas, sarpras, TU, jurusan RPL, jurusan
TKJ, jurusan MM, jurusan BDP, jurusan OTKP, jurusan
AKL, jurusan DKV, jurusan Perhotelan, jurusan PSPT)
kemudian details temuan, tindakan koreksi, target
penyelesaian, status, dan auditor

87
Gambar 4. 6 Audit Internal
Sumber:Web SMKN 1 Sby
SMK.D.SMM.AI.06-07-23

Berikut peneliti juga menyantumkan dokumentasi dari


Rapat Tinjauan Manajemen. Dalam dokumentasi RTM,
peneliti mencantukan hasil Notulen RTM dan bukti foto
pelaksanaannya. Pada form notulensinya terdapat
agenda rapat, materi pembahasan, tindak lanjut,
penanggungjawab dan target waktu penyelesaian

88
Gambar 4. 7 RTM
Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.RTM.06-07-23

Berikut peneliti menyantumkan dokumentasi hasil


laporan audit ekternal yang dimulai dari kegiatan
opening dan diakhiri dengan kegiatan closing. Auditor
eksternal merupakan bagian dari SMM ISO 9001:2015
dan dilaksanakan pada akhir tahun pembelajaran dan
diperiksa oleh auditor dari PT. Global Certification ISO

89
Gambar 4. 8 Audit Eksternal
Web SMKN 1 Sby
SMK.D.SMM.AE.06-07-23

3) Output adalah hasil dari keseluruhan tahap input dan


process yang yang mana dalam output SMM ISO
9001:2015 mecakup prestasi siswa, kualitas produk yang
90
dihasilkan siswa, kualitas lulusan siswa, kualitas hasil
magang siswa. Sehubungan dengan output dari adanya
SMM ISO 9001:2015 ini, peneliti juga mendapatkan data
dari beberapa informan mengenai manfaat yang
dirasakan. Diantaranya ada ibu Desy Indayani, S.E., S.St
dari bagian Tata Usaha yang mengatakan bahwa

“bagian Tata Usaha SMKN 1 Surabaya merasakan


banyak manfaat yang didapatkan ketika sekolah
menggunakan standarisasi ISO. Karena TU sebagai
center dari seluruh administrasi sekolah dapat
mengarsipkan dokumen dengan rinci dan detail.
Apalagi ketika saat akreditasi sekolah yang
dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN),
sekolah tidak pusing-pusing dan ribet
mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan, karena
dokumen tersebut sudah ready dan selalu tersedia
secara update setiap tahunnya”.
(SMK.W.TU.SMM.10-07-23.4)

Kemudian diperkuat lagi dengan apa yang disampaikan


oleh bapak Iqbal Hakamsyah Pahlevi, S.Ds selaku Ketua
konsentrasi keahlian Desain Komunikasi Visual

“contoh ouput yang bisa dirasakan oleh warga


sekolah khususnya murid dan wali murid adalah
pesrstasi yang diciptakan oleh siswa-siswi di SMKN
1 Surabaya, baru kemarin siswa-siswi di SMKN 1
Surabaya meraih prestasi diantaranya Pemenang
Lomba Kompetensi Siswa (LKS) oleh SMKN 1
Surabaya tingkat provinsi (Dua anak juara 1 dan
satu anak juara 2) pada 11-13 Januari 2022”
(SMK.W.KKK.SMM.10-07-23.3)

91
Gambar 4. 9 Pemenang Lomba LKS
Web SMKN 1 Sby
SMK.D.SMM.PLL.06-07-23
Contoh lain dari output sistem manajemen mutu ISO
yang diterapkan oleh sekolah adalah skor capaian rapor
SMKN 1 Surabaya.

92
Gambar 4. 10 Skor Capaian Rapor
Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.SCR.06-07-23

Dari rapor mutu yang peneliti dokumentasikan,


menunjukkan bahwa SMK Negeri 1 Surabaua pada
pencapaian sekolah, kota, provinsi dan nasional selalu
meningkat dar tahun ke tahun.

4) Outcome adalah luaran dari sistem yang mununjukkan


jangka panjang, pada ouput dari SMM ISO 9001:2015 ini
mencakup hasil survey kepuasan pelanggan yang, indeks
kepuasan pelanggan/ layanan pengguna jasa.
Dibuktikan dengan diagram indeks survey permintaan

93
dan kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh WMM
kepada beberapa stakeholder

Gambar 4. 11 Diagram Survey Pelanggan


Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.DSP.06-07-23

Kemudian diperkuat ketika peneliti melakukan


wawancara dengan komite sekolah yang diwakili oleh
bapak Andreas Julianto, S.E. beliau mengatakan

94
“Saya selaku pengurus komite sekolah merasa
marem dengan SMKN 1 Surabaya yang selalu
menjaga kualitas mutunya sehingga dapat
menciptakan lulusan yang berkualitas. Saya juga
salut dengan adanya standarisasi ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya ini dapat mengontrol manajemen
sekolah dan selalu mengedepankan kepuasan para
pelanggan. Kami selaku komite sekolah selalu
berusaha menjembatani apa yang menjadi keluhan
dan kritik saran masyarakat kepada sekolah, dan
yang selaalu mendapat tanggapan baik dari sekolah.
Dan saya menerima informasi bahwa hasil
prosentase lulusan siswa 30% lulusan siswa SMKN 1
Surabaya diterima di Perguruan tinggi, 70%
memasuki dunia kerja dan wirausaha. Sudah sesuai
dengan harapan masyarakat”
(SMK.W.KKS.SMM.10-07-23.5)

Selain tanggapan dari masyarakat atau wali murid,


outcome dari sistem ini juga banyak manfaat yang dapat
dirasakan oleh berbagai pihak salah satunya pihak Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Seperti yang telah
disampaikan oleh bapak Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd
selaku Wakil Manajemen Mutu (WMM)

“Siswa SMKN 1 Surabaya sudah terbiasa


menjalankan proses pembelajaran dan menghasilkan
produk-produk yang di manaje sekolah oleh standar
yang di tetapkan ISO, otomatis sudah terbiasa juga
menghasilkan produk yang berkualitas bahkan yang
sesuai dengan permintaan pelanggan. Buktinya
banyak siswa yang setelah magang diminta DUDI
untuk bekerja di instansi nya”
(SMK.W.WMM.SMM.10-07-23.2)
95
b. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya

Pada langkah-langkah pelaksanaan SMM ISO 9001:2015


telah peneliti jabarkan pada tahap process yang ada di
paparan hasil fokus penelitian pertama (Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK negeri 1
Surabaya). Untuk fokus penelitian kedua (Implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK negeri 1
Surabaya) peneliti menjabarkan temuan-temuan yang
ada pada proses tersebut. Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2015 diterapkan sangat baik
dan kondusif di SMKN 1 Surabaya. Setelah peneliti
melakukan pengamatan dan menganalisis data yang
dihasilkan dari observasi, wawancara dan dokumentasi
di SMKN 1 Surabaya, sistem penjaminan mutu yang
diterapkan di sekolah sesuai dengan teori PDCA (Plan
Do Check and Action) yang di popularkan oleh William
Edwards Deming selaku “Bapak Mutu”, yakni siklus
yang dilakukan secara berulang-ulang yang dapat
menguji suatu proses dan memberikan perbaikan secara
berkelanjutan seiring berjalannya proses tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh bapak Drs. Sidiq Dwi


Widodo, M.Pd selaku Wakil Manajemen Mutu (WMM)

“SMKN 1 Surabaya sebagai salah satu sekolah yang


mengimplementasikan SMM ISO 9001:2015,
memiliki pendekatan proses yang merupakan inti
dari ISO. Yakni siklus yang dilakuakan secara
berulang-ulang untuk mengendalikan mutu
manajemen sekolah secara berkelanjutan,
diantaranya Rencana Kerja Jangka Pendek (RKJP),
Pelaksanaan seluruh program sesuai SOP yang
96
berlaku, Audit Internal, Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM)” (SMK.W.WMM.ISMM.10-07-23.2)

Dari beberapa penjelasan yang peneliti dapatkan dari


pihak sekolah. Peneliti dapat mengkategorikan dan
menjabarkan dari masing-masing tahapan siklus.

1) Plan (Rencanakan)
Rencana Kerja Jangka Pendek (RKJP) merupakan
kegiatan yang dilakukan setiap awal tahun yang diikuti
oleh perwakilan manajemen sekolah diantaranya kepala
sekolah, para waka, para ketua konsentrasi keahlian,
WMM, dan para auditor internal. Sebelum melakukan
RKJP, tim ISO sekolah melakukan survey
permintaan/kepuasan pelanggan kepada para
stakeholder: murid, wali murid, masyarakat sekitar, dan
DUDI (instansi yang mempekerjakan/pengguna jasa).
Survey DUDI atas pelaksanaan magang siswa SMKN 1
Surabaya agar dapat masukan, dan pelaksanaan BKK
(bursa kerja khusus) alumni yang bisa kerja di DUDI itu
seperti apa. RKJP dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa permintaan pelanggan dan dari hasil rapat
evaluasi sekolah yang tentunya dengan SOP yang sudah
ditentukan pihak ISO muapun sekolah sendiri. Contoh
bahan yang dapat dimasukkan dalam pertimbangan
rencana kerja adalah WMM menambahkan perangkat
mengajar program semester sebagai bentuk review dari
auditor eksternl untuk menambah baris sebagai
kontrolnya, yang akhirnya menjadi tabel rencana dan
kontrol kerja semster, sebagai upaya untuk mengonrol
program yang terlaksana dan yang tidak terlaksana dan
hasil kotak saran berupa keluhan dan saran yang didapat
dari para siswa SMKN 1 Surabaya yang
didokumentasikan oleh peneliti
97
Gambar 4. 12 Diagram Survey Pelanggan
Sumber: Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.DSP.06-07-23

2) Do (Laksanakan)
Pada tahap ini adalah melaksanakan program yang
sudah dicanangkan pada kegiatan RKJP. Para
auditee/manajemen sekolah diantaranya kepala sekolah,
WMM, TU, para waka, dan para ketua konsentrasi
keahlian melaksanakan keseluruhan program yang telah
dirancang pada kegiatan RKJP sesuai dengan persyaratan
yang diberikan ISO, untuk program yang dilaksanakan
juga sudah disesuaikan dengan hasil Rapat Tinjauan
Manajemen sebagai tindak lanjut evaluasi program tahun
sebelumnya. Dalam pelaksanakaan program yang
dicanangkan oleh sekolah juga pasti terdapat kendala,
contohnya seperti yang telah disampaikan oleh bapak
Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd selaku Wakil Manajemen
Mutu (WMM)
“Ada contoh kendala dari program yang
dicanangkan oleh sekolah untuk meningkatkan
kualitas iswa yakni program English Day. Yaitu
salah satu program untuk membiasakan para murid

98
agar ketika nanti dalam dunia kerja dapat mudah
menyesuaikan komunikasi. Alasan tidak
terselesaikan program tersebut karena banyak murid
yang belum menguasai kosakata bahasa Inggris”.
(SMK.W.WMM.SMM.10-07-23.2)
3) Check (periksa)
Pada tahap ini disebut dengan audit yaitu kegiatan yang
memantau dan memeriksa apakah program yang
dijalankan sudah sesuai dengan SOP dan sesuai dengan
dokmen yang disyaratkan ISO. Pada tahap audit ini ada
2, yakni pertama audit internal yang internal yang
dilakukan setiap semester. Audit internal diikuti oleh
seluruh manajemen sekolah, diantaranya kepala sekolah,
WMM para auditee yang terdiri dari TU, waka
kurikulum, waka hubinmas, waka sarpras, waka
kesiswaan, dan para ketua konsentrasi keahlian. Audit
internal di audit/dipantau oleh auditor dari beberapa
guru yang sudah mengikuti pelatihan audit ISO dan
terbiasa mengaudit sebagai auditor internal,
dilaksanakan dengan tujuan agar sekolah dapat
melakukan proses administrasi dengan baik, mulai dari
proses perencanaan pembelajaran hingga seluruh
kegiatan sekolah. Kedua, Audit Eksternal dilakukan
setiap setahun sekali setelah melakukan Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM). Audit eksternal diikuti oleh 15
auditee yang terdiri dari kepala sekolah, WMM dan tim
auditor, TU, waka kesiswaan, waka kurikulum, waka
sarpras, waka hubinmas, dan para ketua konsentrasi
keahlian, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
dan mengukur sejauh mana SMKN 1 Surabaya telah
menjalankan prosedur sesuai dengan standar manajemen
mutu yang telah ditetapkan, serta upaya-upaya yang
telah dilakukan terkait perbaikan dan pengembangan
99
proses pembelajaran untuk meningkatkan layanan
kepada stakeholder serta mengetahui kepala sekolah
dalam mempertahankan SMM ISO 9001:2015. Berikut
peneliti cantumkan rundown kegiatan Audit internal di
SMKN 1 Surabaya

Gambar 4. 13 Jadwal Kegiatan Audit Internal


Sumber: Dokumentasi Peneliti
SMK.D.SMM.DSP.06-07-23

4) Action (Bertindak)
Pada tahap ini, bentuk tindakan sekolah adalah dengan
adanya kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang
merupakan tindakan hasil dari evaluasi yang dilakukan
pada kegiatan Audit internal, juga sebagai tindak lanjut
dari hasil temuan yang tidak terdapat di RKJP. RTM
dilakukan pada akhir tahun pembelajaran yang dikuti
oleh tim manajemen sekolah. Menurut bapak Drs. Sidiq
Dwi Widodo, M.Pd selaku Wakil Manajemen Mutu
(WMM)
“Salah satu output dari adanya RTM ini adalah
sebuah keputusan yang harus segera
diimplementasikan. Target dari tindakan RTM ini
maksimal 10 hari setelah pelaksanaan RTM, ini
ketentuan untuk jangka pendek. Kemudian bisa
diperpanjang tindakannya jika peaksanaannya besar
100
dan melibatkan banyak pihak (misal hubungan yang
melibatkan DUDI) dan temuan-temuan yang tidak
direnjanakan di RKJP. (SMK.W.WMM.ISMM.10-07-
23.2)

c. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin dalam


Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
Peran kepala sekolah sebagai seorang Top
Management dalam mengimplementasikan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 di sekolah adalah
mengawal dan mengontrol seluruh proses pembelajarah
dan proses pengelolaan sekolah. Kepala sekolah juga
berperan penuh dalam pelaksanaan standarisasi ISO
yang berkoordinasi koordinasi dengan WMM selaku
pengendali mutu ISO yang ada di SMKN 1 Surabaya.
Kepala mempunyai peran yang berbeda dengan auditee
yang lain ketika pelaksanaan audit internal, jika tim yang
lainnya melaporkan hasil program-program yang telah
didokumentasikan, untuk kepala sekolah diwawancarai
oleh auditor internal bagaimana komitmen kepala
sekolah dalam mempertahankan SMM ISO 9001:2015 ini.
Kemudian peran kepala sekolah ketika audit eksternal,
kepala sekolah sebagai auditee yang melaporkan hasil
implementasi SMM ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya.
Seluruh perencanaan yang dilakukan oleh sekolah tidak
lepas dari tanggungjawab seorang kepala sekolah.
Karena kepala sekolah adalah yang mempunyai
wewenang sebagai pengambil keputusan dan kebijakan
sekolah. Seperti yang di sampaikan oleh bapak Dr. Anton
Sujarwo, M.Pd selaku kepala sekolah di SMKN 1
Surabaya

101
”Saya selaku kepala sekolah dalam implementasi
SMM ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya berusaha
menjaga komunikasi dan mengevaluasi seluruh hasil
kinerja seluruh karyawan khusunya tim ISO lewat
Audit dan RTM, yang nanti oleh tim manajemen di
rangkum dan dihasilkan sehingga dapat menjadi
sebuah tindak lanjut yang dijalankan oleh seluruh
pihak sekolah.” (SMK.W.KS.PKSMM.10-07-23.1)
Kemudian peneliti juga menanyakan adakah kendala
kepala sekolah dalam mengawal implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya ini.
Menurut beliau
“kendala yang sering saya jumpai adalah ketika
muncul perkara-perkara baru yang sulit untuk
diselesikan, juga terkadang dari tim pengendali
dokumen yang pelaksanaanya tidak sesuai dengan
dokumen yang disyaratkan oleh ISO. Solusinya ya
ketika pelaksanaan audit internal dan RTM sebagai
bentuk evaluasi dan tindakan dari masalah-masalah
yang ditemukan” (SMK.W.KS.PKSMM.10-07-23.1)
Berdasarkan hasil penjabaran diatas dapat disimpulkan
bahwa pihak sekolah sudah mengimplementasikan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya dengan sangat baik. Seluruh warga sekolah
komitmen untuk melaksanakan tanggungjawabnya
masing-masing dan tim manajemen sekolah juga
berupaya menjaga mutu sekolah. Agar seluruh proses
dan program pembelajaran di SMK Negeri 1 Surabaya
dapat berjalan dengan lanvcar dan dapat mencetak
lulusan yang berkarakter, beprestasi baik di akademik
maupun non akademik. Meningkatnay prestasi siswa
dan kepuasan pelanggan dapat menjadi tolok ukur

102
keberhasilan implementasi sistem manajemen ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya.

2. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti


y di SMKN 1 Surabaya adalah

a. Sistem Manajemen Mutu ISOO 9001:2015 di SMKN


1 Surabaya
1) Unsur-unsur SMM ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
a) Input
Hasil survey permintaan pelanggan dan kepuasan
pelanggan kepada berapa stakeholder: murid, wali
murid, masyarakat sekitar, dan DUDI (instansi yang
mempekerjakan/pengguna jasa). Survey DUDI atas
pelaksanaan magang siswa SMKN 1 Surabaya agar
dapat masukan, dan pelaksanaan BKK (bursa kerja
khusus) alumni yang bisa kerja di DUDI itu seperti
apa. Tim manajemen sekolah yang terdiri dari
kepala sekolah, para waka, WMM, TU, para ketua
konsentrasi keahlian.
Komponen lembaga sekolah. Yaitu bidang-bidang
yang ada di sekolah diantaranya bidang Keuangan,
Kesiswaan, Operator teknisi & komputer,
Persuratan/kesekretariatan, Inventaris,
Kepegawaian. Perpustakaan, Keamanan
b) Process
Proses pengendalian dokumen. Dokumen yang di
audit ISO pada masing-masing bidang Konsentrasi
keahlian (Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik
Komputer dan Jaringan, Multimedia, Bisnis Daring
dan Pemasaran, Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan Lembaga,
103
Perhotelan, Desain Komunikasi Visual, Program
Siaran Produk Televisi) dan bidang Tata Usaha
(Keuangan, Kesiswaan, Operator teknisi &
komputer, Persuratan/kesekretariatan, Inventaris,
Kepegawaian. Perpustakaan, Keamanan).
Pelaksanaan program. Berpedoman pada SOP yang
telah disepakati pada RKJP. Menggunakan
pendekatan siklus PDCA.
c) Output
Manfaat yang dirasakan warga sekolah dan
stakeholder. Prestasi siswa. SMKN 1 Surabaya
meraih prestasi diantaranya Pemenang Lomba
Kompetensi Siswa (LKS) oleh SMKN 1 Surabaya
tingkat provinsi (Dua anak juara 1 dan satu anak
juara 2) pada 11-13 Januari 2022. Kualitas produk
yang dihasilkan. Contoh produk unggulan sekolah
diantaranya body wash (produk yang bertahan
paling lama sejak tahun 2018), jasa layanan
pembuatan film pendek, jasa foto heading, dan jasa
desain kaos. Kualitas lulusan siswa. Siswa yang oleh
DUDI diminta melanjutkan magang sebagai
karyawan tetap diantaranya Wildan pernah magang
dan melanjutkan di Artistik PH, Rena magang dan
kerja di TV 9 dan masih banyak lagi
d) Outcome (manfaat yang dirasakan warga sekolah
dan stakeholder, indeks kepuasan pelanggan/
layanan pengguna jasa meningkat)

b. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISOO


9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
1) Penerapan prinsi-prinsip ISO 901:2015 di SMKN 1
Surabaya

104
a) Customer focus: Belum sempurna, tapi semnetara ini
hasil survey dari WMM terhadap wali murud
hasilnya bagus dan banyak yang sesuai dengan
permintaan pelanggan
b) Leadership/Kepemimpinan: peran kepala sekolah
sangat mempengaruhi, karena kepala sekolah
sebagai Top Management yang berhak menentukan
kebijakan salah satunya mengambil kebijakan untuk
terus mempertahankan SMM ISO 9001:2015
c) Engagement of people/Keterlibatan tim:
Penanggungjawab/pengendali mutu ISO adalah
Wakil Manajemen Mutu (WMM) oleh bapak Drs.
Sidiq Dwi Widodo, M.Pd. bapak Sidiq ditunjuk oleh
Kepala Sekolah untuk menjadi MR/WMM ISO
karena beberapa kali ditugasi oleh sekolah untuk
mengikuti program yang diselenggarakan oleh ISO,
dan juga ditunjuk sebagai disi control mutu. WMM
mempunyai tim yakni 8 auditor internal dan 15
auditee yang terdiri dari kepala sekolah, waka
kesiswaan, waka kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua konsentrasi keahlian.
d) Process aproach/Pendekatan proses, sekolah
menggunakan teori Deming yaitu proses yang masuk
dalam siklus PDCA
e) Improvement /Peningkatan: berusaha melaksanakan
apa yang sudah ditulis, dan menulis apa yang sudah
dilaksanakan
f) Evidence based desicion making/Membuat keputusan
berdasarkan bukti: kotak saran didisposisikan
kepada para bidang yang diberi saran, penanganan
yang lebih lanjut oleh kepala sekolah
g) Relationship Management/Manajemen relasi: menjalin
hubungan mutualisme dengan dinas pendidikan,
105
DUDI dengan cara sinkronisasi kurikulum, magang
dan ditindak lanjuti oleh survey oleh ISO ke DUDI di
pelaksanaan magang dan survey yang dilakukan
BKK ke DUDI terkait alumni SMKN 1 Surabaya yang
sudah bekerja di instansi DUDI, saling berkunjung
2) Siklus PDCA merupakan inti dari implementasi ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
a) (Plan) adalah kegiatan perencanaan yang dilakukan
oleh sekolah pada awal tahun untuk merencanakan
program sekolah dalam jangka waktu satu periode.
Pada kegiatan ini di SMK Negeri 1 Surabaya
bernama RKJP (Rencana Kerja Jangka Pendek) yang
dilakukan setiap awal tahun yang diikuti oleh
perwakilan manajemen sekolah diantaranya kepala
sekolah, para waka, para ketua konsentrasi keahlian,
WMM, dan para auditor internal. Dalam
pelaksanaanya mencakup klausul (konteks
organisasi, kepemimpinan dan perencanaan) yang
mana harus mencakup perencanaan yang
memperhatikan harapan pihak yang berkepentingan
seperti yang dilakukan WMM dan tim dalam
melakukan survey permintaan pelanggan dan
kepuasan pelanggan kepada berapa stakeholder:
murid, wali murid, masyarakat sekitar, dan DUDI
(instansi yang mempekerjakan/pengguna jasa).
Survey DUDI atas pelaksanaan magang siswa SMKN
1 Surabaya agar dapat masukan, dan pelaksanaan
BKK (bursa kerja khusus) alumni yang bisa kerja di
DUDI itu seperti apa. Kemudian dalam tahap “Plan”
komitmen dan kebijakan dari Top Management/kepala
sekolah, sasaran mutu serta dalam perencanaan
harus mempertimbangkan resiko dan peluang yang
nanti akan muncul.
106
b) (Do) Para auditee/manajemen sekolah diantaranya
kepala sekolah, WMM, TU, para waka, dan para
ketua konsentrasi keahlian melaksanakan
keseluruhan program yang telah dirancang pada
kegiatan RKJP sesuai dengan persyaratan yang
diberikan ISO, untuk program yang dilaksanakan
juga sudah di sesuaikan dengan hasil Rapat Tinjauan
Manajemen sebagai tindak lanjut evaluasi program
tahun sebelumnya. Dalam pelaksanaanya mencakup
klausul (dukungan dan operasional) yang mana
perlu adanya dukungan dari SDM, komunikasi tim
dan standardisasi yang dapat membantu
memudahkan kelancaran implementasi rencana.
Dengan catatan semua orang yang terlibat pasa
sistem mutu tersebut tau peran dan
tanggungjawabnya masing-masing
c) (Check) Kegiatan cek ini berupa audit internal dan
audit eksternal. Perbedaan keduannya adalah Audit
internal dilakukan setiap semester. Diikuti oleh
manajemen sekolah sebagai auditee dan kepala
sekolah, WMM dan para guru yang sudah mengikuti
pelatihan audit ISO dan terbiasa mengaudit sebagai
auditor internal. Audit Eksternal dilakukan setiap
setahun sekali setelah melakukan Rapat Tinjauan
Manajemen. Audit eksternal diikuti oleh 15 auditee
yang terdiri dari kepala sekolah, TU, waka
kesiswaan, waka kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua konsentrasi keahlian.
Dalam pelaksanaanya mencakup klausul evaluasi
kerja yang mana meliputi pemantauan dan
pemeriksaan terhadap gambaran rancangan sistem
diawal dan mengidentifikasi masalah-masalah yang
muncul ketika mulai menerapkan sistem tersebut.
107
Dan dari masalah tersebut bisa menjadi evaluasi
untuk tindak lanjut sistem yang dapat di perbaiki
secara berkelanjutan
d) (Action) Rapat tinjauan manajemen adalah tindakan
hasil dari evaluasi yang dilakukan pada kegiatan
Audit internal, juga sebagai tindak lanjut dari hasil
temuan yang tidak terdapat di RKJP. RTM meninjau
permasalahan/temuan yang muncul ketika
pelaksanaan audit untuk segera memutuskan dan
mengambil sebuah tindakan yang tepat untuk
perbaikan secara berkelanjutan. Dalam
pelaksanaanya mencakup klausul peningkatan yang
mensyaratkan organisasi untuk memperbaiki,
mencegah atau mengurangi efek (dampak) yang
tidak diinginkan dan meningkatkan SMM serta
memperbarui risiko dan peluang

c. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin dalam


SMM ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya

Kepala sekolah berperan dalam menggerakkan seluruh


fungsi manajemen yang ada di sekolah

1) Peran kepala sekolah ketika pelaksanaan Audit:


a) Untuk audit internal, audit untuk kepala sekolah
adalah dengan mewawancarai kepala sekolah
bagaimana komitmen kepala sekolah dalam
mempertahankan SMM ISO 9001:2015 ini.
b) Untuk audit eksternal, kepala sekolah juga sebagai
auditee yang melaporkan hasil implementasi SMM IS
9001:2015.
2) Tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait
kendala yang sulit ditangani di implementasi
peningkatan mutu adalah dengan mengambil sebuah
108
kebijakan pada Rapat Tianjauan Manajemen. Contoh
untuk program english day yang sulit diterapkan karena
masalah SDM siswa ini tindakan solusi yang dilakukan
adalah tetap melanjutkan program tersebut, sekolah
bekerja sama dengan EPT (English Professional Test)
bersertifikat yang mencakup kecakapan Listening,
Structure, dan Reading. Output adanya EPT ini untuk
menguji kemampuan berbahasa Inggris dengan tandard
Universitas Indonesia.

3. Matriks Temuan Penelitian

Tabel 4. 7 Matrik Temuan Peelitian


Dokumentasi Peneliti
No. Fokus Temuan Penelitian
Penelitian
1. Sistem Unsur-unsur SMM ISO 9001:2015 di
Manajemen SMKN 1 Surabaya
Mutu ISO di a. Input
9001 : 2015 di 1) Hasil survey permintaan
SMKN 1 pelanggan dan kepuasan
Surabaya pelanggan kepada berapa
stakeholder: murid, wali murid,
masyarakat sekitar, dan DUDI
(instansi yang
mempekerjakan/pengguna
jasa). Survey DUDI atas
pelaksanaan magang siswa
SMKN 1 Surabaya agar dapat
masukan, dan pelaksanaan BKK
(bursa kerja khusus) alumni
yang bisa kerja di DUDI itu
seperti apa

109
2) Tim manajemen sekolah yang
terdiri dari kepala sekolah, para
waka, WMM, TU, para ketua
konsentrasi keahlian.
3) Komponen lembaga sekolah.
Yaitu bidang-bidang yang ada
di sekolah diantaranya bidang
Keuangan, Kesiswaan, Operator
teknisi & komputer,
Persuratan/kesekretariatan,
Inventaris, Kepegawaian.
Perpustakaan, Keamanan
b. Proses
1) Proses pengendalian dokumen.
Dokumen yang di audit ISO
pada masing-masing bidang
Konsentrasi keahlian (Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik
Komputer dan Jaringan,
Multimedia, Bisnis Daring dan
Pemasaran, Otomatisasi dan
Tata Kelola Perkantoran,
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga, Perhotelan, Desain
Komunikasi Visual, Program
Siaran Produk Televisi) dan
bidang Tata Usaha (Keuangan,
Kesiswaan, Operator teknisi &
komputer,
Persuratan/kesekretariatan,
Inventaris, Kepegawaian.
Perpustakaan, Keamanan)
2) Pelaksanaan program.
110
Berpedoman pada SOP yang
telah disepakati pada RKJP
3) Menggunakan pendekatan
siklus PDCA
c. Output
1) Manfaat yang dirasakan warga
sekolah dan stakeholder.
2) Prestasi siswa. SMKN 1
Surabaya meraih prestasi
diantaranya Pemenang Lomba
Kompetensi Siswa (LKS) oleh
SMKN 1 Surabaya tingkat
provinsi (Dua anak juara 1 dan
satu anak juara 2) pada 11-13
Januari 2022.
3) Kualitas produk yang
dihasilkan. Contoh produk
unggulan sekolah diantaranya
body wash (produk yang
bertahan paling lama sejak
tahun 2018), jasa layanan
pembuatan film pendek, jasa
foto heading, dan jasa desain
kaos
4) Kualitas lulusan siswa. Siswa
yang oleh DUDI diminta
melanjutkan magang sebagai
karyawan tetap diantaranya
Wildan pernah magang dan
melanjutkan di Artistik PH,
Rena magang dan kerja di TV 9
dan masih banyak lagi.
d. Outcome (indeks kepuasan
111
pelanggan/ layanan pengguna jasa)
2. Implementasi a. Penerapan prinsi-prinsip ISO
Sistem 901:2015 di SMKN 1 Surabaya
Manajemen 1) Customer focus: Belum
Mutu ISO di sempurna, tapi semnetara ini
9001:2015 di hasil survey dari WMM terhadap
SMKN 1 wali murud hasilnya bagus dan
Surabaya banyak yang sesuai dengan
permintaan pelanggan
2) Leadership/Kepemimpinan:
peran kepala sekolah sangat
mempengaruhi, karena kepala
sekolah sebagai Top
Management yang berhak
menentukan kebijakan salah
satunya mengambil kebijakan
untuk terus mempertahankan
SMM ISO 9001:2015
3) Engagement of
people/Keterlibatan tim:
Penanggungjawab/pengendali
mutu ISO adalah Wakil
Manajemen Mutu (WMM) oleh
bapak Drs. Sidiq Dwi Widodo,
M.Pd. bapak Sidiq ditunjuk oleh
Kepala Sekolah untuk menjadi
MR/WMM ISO karena beberapa
kali ditugasi oleh sekolah untuk
mengikuti program yang
diselenggarakan oleh ISO, dan
juga ditunjuk sebagai disi control
mutu. WMM mempunyai tim
yakni 8 auditor internal dan 15
112
auditee yang terdiri dari kepala
sekolah, waka kesiswaan, waka
kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua
konsentrasi keahlian.
4) Process aproach/Pendekatan
proses, sekolah menggunakan
teori Deming yaitu proses yang
masuk dalam siklus PDCA
5) Improvement /Peningkatan:
berusaha melaksanakan apa
yang sudah ditulis, dan menulis
apa yang sudah dilaksanakan
6) Evidence based desicion
making/Membuat keputusan
berdasarkan bukti: kotak saran
didisposisikan kepada para
bidang yang diberi saran,
penanganan yang lebih lanjut
oleh kepala sekolah
7) Relationship
Management/Manajemen relasi:
menjalin hubungan mutualisme
dengan dinas pendidikan, DUDI
dengan cara sinkronisasi
kurikulum, magang dan ditindak
lanjuti oleh survey oleh ISO ke
DUDI di pelaksanaan magang
dan survey yang dilakukan BKK
ke DUDI terkait alumni SMKN 1
Surabaya yang sudah bekerja di
instansi DUDI, saling berkunjung
b. Siklus PDCA merupakan inti dari
113
implementasi ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
1) (Plan) adalah kegiatan
perencanaan yang dilakukan oleh
sekolah pada awal tahun untuk
merencanakan program sekolah
dalam jangka waktu satu
periode. Pada kegiatan ini di
SMK Negeri 1 Surabaya bernama
RKJP (Rencana Kerja Jangka
Pendek) yang dilakukan setiap
awal tahun yang diikuti oleh
perwakilan manajemen sekolah
diantaranya kepala sekolah, para
waka, para ketua konsentrasi
keahlian, WMM, dan para
auditor internal. Dalam
pelaksanaanya mencakup
klausul (konteks organisasi,
kepemimpinan dan perencanaan)
yang mana harus mencakup
perencanaan yang
memperhatikan harapan pihak
yang berkepentingan seperti
yang dilakukan WMM dan tim
dalam melakukan survey
permintaan pelanggan dan
kepuasan pelanggan kepada
berapa stakeholder: murid, wali
murid, masyarakat sekitar, dan
DUDI (instansi yang
mempekerjakan/pengguna jasa).
Survey DUDI atas pelaksanaan
114
magang siswa SMKN 1 Surabaya
agar dapat masukan, dan
pelaksanaan BKK (bursa kerja
khusus) alumni yang bisa kerja di
DUDI itu seperti apa. Kemudian
dalam tahap “Plan” komitmen
dan kebijakan dari Top
Management/kepala sekolah,
sasaran mutu serta dalam
perencanaan harus
mempertimbangkan resiko dan
peluang yang nanti akan muncul.
2) (Do) Para auditee/manajemen
sekolah diantaranya kepala
sekolah, WMM, TU, para waka,
dan para ketua konsentrasi
keahlian melaksanakan
keseluruhan program yang telah
dirancang pada kegiatan RKJP
sesuai dengan persyaratan yang
diberikan ISO, untuk program
yang dilaksanakan juga sudah di
sesuaikan dengan hasil Rapat
Tinjauan Manajemen sebagai
tindak lanjut evaluasi program
tahun sebelumnya
3) (Check) Kegiatan cek ini berupa
audit internal dan audit
eksternal. Perbedaan keduannya
adalah Audit internal dilakukan
setiap semester. Diikuti oleh
manajemen sekolah sebagai
auditee dan kepala sekolah,
115
WMM dan para guru yang sudah
mengikuti pelatihan audit ISO
dan terbiasa mengaudit sebagai
auditor internal. Audit Eksternal
dilakukan setiap setahun sekali
setelah melakukan Rapat
Tinjauan Manajemen. Audit
eksternal diikuti oleh 15 auditee
yang terdiri dari kepala sekolah,
waka kesiswaan, waka
kurikulum, waka sarpras, waka
hubinmas, dan para ketua
konsentrasi keahlian
4) (Action) Rapat tinjauan
manajemen adalah tindakan hasil
dari evaluasi yang dilakukan
pada kegiatan Audit internal,
juga sebagai tindak lanjut dari
hasil temuan yang tidak terdapat
di RKJP
3. Peran Kepala a. Peran kepala sekolah ketika
Sekolah pelaksanaan Audit adalah untuk
sebagai audit internal, audit untuk kepala
Pemimpin sekolah adalah dengan
dalam SMM mewawancarai kepala sekolah
ISO 9001:2015 bagaimana komitmen kepala
di SMKN 1 sekolah dalam mempertahankan
Surabaya SMM ISO 9001:2015 ini. Untuk audit
eksternal, kepala sekolah juga
sebagai auditee yang melaporkan
hasil implementasi SMM IS
9001:2015.
b. Tindakan apa yang dilakukan oleh
116
kepala sekolah terkait kendala yang
sulit ditangani di implementasi
peningkatan mutu adalah dengan
mengambil sebuah kebijakan pada
Rapat Tianjauan Manajemen.
Contoh untuk program english day
yang sulit diterapkan karena
masalah SDM siswa ini tindakan
solusi yang dilakukan adalah tetap
melanjutkan program tersebut,
sekolah bekerja sama dengan EPT
(English Professional Test)
bersertifikat yang mencakup
kecakapan Listening, Structure, dan
Reading. Output adanya EPT ini
untuk menguji kemampuan
berbahasa Inggris dengan tandard
Universitas Indonesia.

4. Diagram Penelitian

117
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil data dan temuan penelitian yang telah
peneniti paparkan, imlementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya sudah baik dan sudah
berjalan sebagaimana mestinya. Hambatan dan dukungan
sudah biasa terjadi pada sistem yang ada di sekolah terutama
pada sistem yang sifatnya jangka panjang. Pada pembahasan
ini peneliti akan memaparkan data – data hasil penelitian
sesuai fokus penelitian yakni; 1) Sistem Manajemen Mutu
ISO di 9001 : 2015 di SMKN 1 Surabaya; 2) Implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya;
dan 3) Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin dalam
Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya hasil penelitian yang
berhubungan dengan teori yang di angkat oleh peneliti.

118
a. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1
Surabaya

SMK Negeri 1 Surabaya telah mendefinisikan


persyaratan dan penetapan yang disyaratkan antara lain
kesesuaian hukum dan peraturan yang berlaku, akreditasi,
program sertifikasi dan layanan pendukung lainnya.
Dokumentasi SMM ISO 9001:2015 yang dipergunakan terdiri
dari:

1) Kebijakan muru yaitu kebijakan terdokumentasi,


disahkan kepala sekolah dan disosialisasikan ke seluruh
bagian
2) Manual mutu sebagai dokumen yang menjadi pedoman
Top Manajemen dan Wakil Manajemen untuk
menjalankan proses sistem manajemen mutu
3) Sasaran mjutu untuk meningkatkan kinerja atau proses
manajemen yang ditetapkan pada setiap bidang yang
relevan dan disahkan oleh kepala sekolah dan wakil
manajemen mutusecara terdokumentasi

SMK Negeri 1 Surabaya sudah bisa dikatakan mencapai taraf


TQM (Total Quality Management) karena unsur-unsur
pelaksanaannya juga sesuai dengan teori yang diangkat oleh
peneliti yaitu teori Trilogi Juran. Dari hasil analisis sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015, survey permintaan yang
dilakukan oleh WMM kepada stakeholder adalah salah satu
komponen input yang sesuai dengan teori Trilogy Juran pada
poin pertama yaitu Quality Planning, yang mana dalam
sebuah perencanaan terdapat proses yang menganalisis
minat dan permintaan pelanggan terkait model dan
karakteristik yang diinginkan pelanggan, kemudian hasilnya
disampaikan ke sekolah untuk dilakukan proses/eksekusi
dalam sebuah program yang semaksimal mungkin dapat
119
disesuaikan dengan permintaan mereka. Keduian pada poin
kedua Quality Controlling, yakni proses pemeriksaan ulang
dan validasi, apakah program yang dijalankan oleh sekolah
sesuai dengan dokumen yang disyaratkan ISO dan
memenuhi permintaan pelanggan atau tidak. Yang mana
pada poin kedua ini telah diterapkan di kegiatan Audit
Internal dan Audit Eksternal. Kemudian poin dari teori
Trilogi Juran Quality improvement, yakni proses
mempertahankan mekanisme yang sudah sesuai berdasarkan
proses quality planning dan quality controlling agar kesesuaian
ini dapat meningkatkan kualitas barang/jasa yang disajikan
oleh perusahaan, pada sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya telah terlaksana dengan
baik oleh kegiatan rutin persemester dan tahunan seperti
kegiatan Rapat Kerja Jangka Pendek yang dilakukan setiap
awal tahun pembelajaran, kemudian proses pengendalian
dokumen yakni pelaksanaan program sekolah yang yang
berpedoman pada SOP yang telah disepakati pada RKJP,
pelaksanaan audit internal pada tiap semester, pelaksanaan
Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang dilakukan setiap
akhir tahun pembelajaran sebagai bentuk evaluasi dan tindak
lanjut dari temuan serta pelaksanaan audit eksternal yang
dihadiri oleh PT. Global Certificate ISO

b. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015


di SMKN 1 Surabaya

Implementasi Sistem Manajemen Mutu di SMKN 1


Surabaya sudah sesuai dengan klausul/persyaratan ISO
9001:2015. Dalam memenuhi persyarataan ISO , SMKN 1
Surabaya konsisten menyediakan produk dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan, persyaratan hukum dan
peraturan-peraturan. SMKN 1 Surabaya juga berusaha
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan
120
sistem secara efektif dan melaksanakan seluruh proses untuk
perbaikan sistem dan jaminan kesesuaian mutu.

1) Ruang lingkup sertifikasi ISO 9001:2015 meliputi proses


kegiatan belajar mengajar untuk bidang keahlian
diantaranya Bidang Keahlian Bisnis & Manajemen,
Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi
dan Bidang Keahlian Pariwisata serta seluruh pada
masing-masing bidang yang ada di sekoah. Untuk ISO
versi 2015 ini lebih ke umum, sekolah dapat melakukan
pengecualian jika dalam prosedur dokumen ISO tidak
mempengaruhi kemampuan sekolah atau tanggung
jawabnya untuk memastikan kesesuaian produk dan
layanan dan peningkatan kepuasan pelanggan
2) Acuan normatif. Isi persyaratan mengacu pada ISO
9001:2015, Sistem Manajemen Mutu – persyaratan. Istilah
dan definisi mengacu pada ISO 9001:2015, Sistem
Manajemen Mutu, prinsip dasar dan kosakata. Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. SMKN 1 Surabaya menetapkan dasar dan
pedoman dalam mengimplementasikan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yaitu menjamin mutu
pelayanan, menjaga proses pelayanan dalam kondisi
terkendali, menjaga konsistensi dalam pelayanan serta
melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
3) Istilah dan Definisi merupakan istilah yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Pada
persyaratan ini istilah yang digunakan oleh sekolah
sudah sesuai dengan dokumen ISO dan telah ditulis dan
dijabarkan oleh peneliti pada BAB I di definisi istilah.
4) Konteks organisasi, kepemimpinan, perencanaan,
dukungan, operasional, evaluasi kinerja dan peningkatan
adalah bagian dari persyaratan-persyaratan

121
implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya yang masuk pada siklus PDCA. Siklus
plan yang diterapkan pada kegiatan Rencana Kerja
Jangka Pendek/RKJP, dalam pelaksanaanya mencakup
klausul (konteks organisasi, kepemimpinan dan
perencanaan) yang mana harus mencakup perencanaan
yang memperhatikan harapan pihak yang
berkepentingan, komitmen dan kebijakan dari Top
Management/kepala sekolah, sasaran mutu serta dalam
perencanaan harus mempertimbangkan resiko dan
peluang yang nanti akan muncul. Siklus Do yang
diterapkan pada kegiatan pelaksanaan program di
masing-masing bidang sesuai apa yang direncanakan
pada rapat kerja dan yang sesuai dengan prosedur
dokumen persyaratan ISO, dalam pelaksanaanya
mencakup klausul (dukungan dan operasional) yang
mana perlu adanya dukungan dari SDM, komunikasi tim
dan standardisasi yang dapat membantu memudahkan
kelancaran implementasi rencana. Dengan catatan semua
orang yang terlibat pasa sistem mutu tersebut tau peran
dan tanggungjawabnya masing-masing. Siklus Check
yang diterapkan pada kegiatan pelaksanaan Audit
Internal dan Audit Eksternal, dalam pelaksanaanya
mencakup klausul evaluasi kerja yang mana meliputi
pemantauan dan pemeriksaan terhadap gambaran
rancangan sistem diawal dan mengidentifikasi masalah-
masalah yang muncul ketika mulai menerapkan sistem
tersebut. Dan dari masalah tersebut bisa menjadi evaluasi
untuk tindak lanjut sistem yang dapat di perbaiki secara
berkelanjutan. Siklus Act yang diterapkan pada kegiatan
pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen/RTM, alam
pelaksanaanya mencakup klausul peningkatan yang
meninjau permasalahan/temuan yang muncul ketika
122
pelaksanaan audit untuk segera memutuskan dan
mengambil sebuah tindakan yang tepat untuk perbaikan
secara berkelanjutan.

c. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin dalam


Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya

Kepala sekolah sebagai Top Management sangat


berpengaruh dalam menentukan keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuan pendidikan sama seperti yang di
kutip oleh (Karindasari et al., 2022). Kepala sekolah berperan
dalam menggerakkan seluruh fungsi manajemen yang ada di
sekolah, diantaranya

1) Menyusun visi dan misi


Peran kepala sekolah dalam menyusun visi dan misi di
SMKN 1 Surabaya sejalan dengan teori Peter Drucker
dalam William A. Cohen, yang dikutip oleh (ROSYIDI,
2020) yaitu “You cannot predict the future, but you can create
it” yang artinya “masa depan tidak dapat diprediksi atau
diramalkan, namun,masa depan dapat diciptakan”.
Seorang pemimpin dikatakan sebagai pemimpin yang
visioner jika ia mampu menciptakan masa depan dengan
mempersiapkan organisasi dalam menghadapi
perubahan yang cepat ditengah-tengah masyarakat. Hal
tersebut tertuang dalam visi organisasi yang pada
kondisi di SMKN 1 Surabaya sudah diterapkan dengan
baik.
2) Berfokus pada pelanggan/Customer focus.
Peran kepala sekolah dalam berfokus pada kepuasan
pelanggan atas pelanggannya relate dengan artikel yang

123
disampaikan oleh Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana
yakni TQM is a business approaching to maximized
organization competitiveness trough continuously
improvement of product, services, human, process and
environment yang berarti TQM adalah bisnis yang
mendekati organisasi maksimal daya saing melalui
perbaikan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
Berdasarkan konsep di atas, peneliti dapat menjelaskan
bahwa TQM adalah alat manajemen untuk peningkatan
kualitas dalam sebuah lembaga pendidikan untuk
dimaksimalkan daya saing organisasi melalui produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan untuk semua aspek
penting dari produk dan jasa untuk pelanggan.
(Fiestasari, 2021)
3) Memberdayakan pegawai
Karyawan adalah sumber daya manusia sebagai input
dari sistem manajemen mutu yang sangat berperan
dalam menghasilkan suatu barang atau jasa yang
berkualitas. Peran kepala sekolah dalam memberdayakan
pegawai merupakan salah satu hal yang krusial. Di
SMKN 1 Saurabaya kepala sekolah adalah sebagai Top
Management sekolah dalam rangka melakukan peran dan
fungsi sebagai manajer, kepala sekolah memiliki strategi
yang tepat untuk memberdayakan tenaga pendidik dan
kependidikan melalui persaingan yang membuahkan
kerja sama, memberikan kesempatan kepada tenaga
kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan
mendorong keterlibatan seluruh tenaga pendidik dan
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang
program sekolah.
4) Mengambil keputusan
Peran kepala sekolah dalam mengambil keputusan
dalam organisasi sekolah merupakan dasar bagi

124
berfungsinya suatu organisasi. Kepala sekolah
merupakan aktor utama dalam pengambilan keputusan.
Kepala sekolah mempunyai direction untuk menentukan
misi sekolah, program pendidikan, proses belajar
mengajar, serta recruitment system. Meskipun demikian,
discreation ini tidak berarti bahwa kepala sekolah secara
otoriter dapat mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan subyektif kepala sekolah.
5) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkesinambungan atas pegawai
Peran kepala sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan berkesinambungan atas
pegawai di SMKN 1 Surabaya selaras dengan teori
David L.Goetsch yang mengatakan bahwa kepala sekolah
dituntut untuk mampu melakukan suatu proses untuk
mengetahui kemampuan seseorang, terhadap suatu
kompetensi, berdasarkan bukti-bukti (assessment) sebagai
bahan dalam menentukan jenis pendidikan dan pelatihan
yang akan diselenggarakan. Contoh yang nyata di SMK 1
Surabaya adalah beberapa auditor internal yang
diikutkan pelatihan berkelanjutan untuk menangani
audit internal ISO.

125
BAB V

PENUTUP

Pada bab ini peneliti memaparkan mengenai kesimpulan dari


hasil penelitian dan saran yang ditujukan untuk beberapa pihak

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:

Pada sistem Manajemen Mutu ISO di 9001 : 2015 di


SMKN 1 Surabaya, sekolah telah menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
Sistem Manajemen Mutu ISO di 9001 : 2015 dan
meningkatkan mutunya secara terus menerus sesuai
dengan persayaratann standar Sistem Manajemen Mutu
ISO di 9001 : 2015. Sebagai bukti pelaksanaan sistem
manajemen yang berlaku, peneliti telah melakukan
analisis pada sistem yang berjalan di sekolah tersebut
yakni unsur-unsur SMM ISO 9001:2015 di SMKN 1
Surabaya diantaranya: 1) Input (hasil survey permintaan
pelanggan, tim manajemen sekolah, komponen lembaga
pendidikan); 2) Process ( proses pengendalian dokumen
sesuai pedoman mutu, dan siklus PDCA/RKJP—
pelaksanaan-Auditing-RTM); 3) Output (manajemen
sekolah yang tertata, prestasi siswa, kualitas produk yang
dihasilkan, kualitas lulusan siswa); 4) Outcome (manfaat
yang dirasakan warga sekolah dan stakeholder, indeks
kepuasan pelanggan/ layanan pengguna jasa
meningkat). Kemudian implementasi SMM ISO
9001:2015 di SMKN 1 Surabaya, dalam pelaksanaannya

126
menggunakan siklus PDCA (plan, do, check dan action)
yang dilakukan secara berulang-ulang. Mulai dari survey
permintaan pelanggan, rencana kerja jangkan pendek,
auditing, rapat tinjauan manajemen dan survey kepuasan
pelanggan. Selain itu dibalik sistem mutu dan
implementasinya ini terdapat peran kepala sekolah
sebagai pemimpin dalam mengimplementasikan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya.
Peran kepala sekolah dalam membantu terlaksananya
implementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
adalah mengontrol pelaksanaan standarisasi ISO melalui
koordinasi dengan WMM. Kepala sekolah juga berperan
dalam menggerakkan seluruh fungsi manajemen yang
ada di sekolah diantaaranya menyusun visi dan misi,
customer focus, memberdayakan pegawai, pengambilan
keputusan dan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan berkesinambungan

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan oleh


peneliti, maka peneliti menyampaikan saran sebagai
masukan yang bersifat membangun untuk pihak yang
terkait dalam implementasi Sistem Manajemenn Mutu
ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya
1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah SMK Negeri 1 Surabaya diharapkan


dapat senaantiasa komitmen dalam menjalankan
Sistem Manajemenn Mutu ISO 9001:2015 di SMK
Negeri 1 Surabaya dengan menjaga kesolidan tim
manajemen sekolah

2. Wakil Manajemen Mutu

127
Diharapkan dapat membertimbangkan saran dari
stakeholder untuk masukan dan dukungan terhadap
sistem ISO yang sudah diterapkan di sekolah agar
menjadi lebih baik lagi

3. Peneliti Lain

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menjadikan


penelitian ini untuk menambah wawasan dan
mengembangkan disiplin ilmu manajemen
pendidikan khususnya pada sistem manajemen
mutu ISO 9001:2015. Untuk kedepannya peneliti
mungkin dapat menggunakan metode campuran
(kualitatif dan kuantitatif) agar hasil data penelitian
lebih akurat dalam mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan.

128
DAFTAR PUSTAKA

Ajie, M. D. (1996). Pengertian Sistem Informasi Manajemen.

Cruz Medina, F. L., López Díaz, A. del P., & Ruiz Cárdenas, C.
(2017). Sistema de gestión ISO 9001-2015: técnicas y
herramientas de ingeniería de calidad para su
implementación. Revista Ingeniería Investigación y Desarrollo;
Vol. 17, Núm 1 (2017).

Fiestasari, S. P. A. (2021). PENGARUH TOTAL QUALITY


MANAGEMENT, KUALITAS PELAYANAN, DAN
HARGA PRODUK TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN PROGRAM GURU MERDEKA BELAJAR DI
PLATFORM SEKOLAH. MU. Jurnal Ekonomi Manajemen
Dan Bisnis, 2(2), 56–64.

Fonseca, L., & Domingues, J. P. (2017). ISO 9001: 2015 edition-


management, quality and value. International Journal of
Quality Research, 1(11), 149–158.

Gunawan, I. (2022). Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik.


Bumi Aksara.

Gunawan, I., Benty, D. D. N., Kusumaningrum, D. E., Sumarsono,


R. B., Sari, D. N., Pratiwi, F. D., Ningsih, S. O., & Hui, L. K.
(2019). Validitas dan reliabilitas angket keterampilan
manajerial mahasiswa. JAMP: Jurnal Administrasi Dan
Manajemen Pendidikan, 2(4), 247–257.

Hariyanto, S. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Publiciana,


9(1), 80–85.

Hayudiyani, M., Saputra, B. R., Adha, M. A., & Ariyanti, N. S.

129
(2020). Strategi kepala sekolah meningkatkan mutu
pendidikan melalui program unggulan sekolah. Jurnal
Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 8(1), 89–95.

Herdiansyah, H., & Wawancara, O. (2013). Focus Group Sebagai


Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Rajawali Pers, Jakarta.

Hilary, X., Karuniawan, A., & Rahardjo, J. (2021). Perancangan


Self-Assesment untuk Audit Internal ISO 9001: 2015 dengan
Metode Baldrige Scoring pada PT Alam Jaya Seafood.
Seminar Nasional Teknik Dan Manajemen Industri, 1(1), 324–
330.

Ibrohim, L., & Gunastara, P. T. (2015). ISO-9001: 2015 FDIS,


Penjelasan Klausul-Klausul. PT. Gunastara.

Karindasari, D. N., Roesminingsih, E., & Karwanto, K. (2022).


Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan Di
Kabupaten Ponorogo. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(3).

Mekarisce, A. A. (2020). Teknik pemeriksaan keabsahan data


pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi
Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145–151.

Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan perancangan sistem. Abdi


Sistematika.

Nashihin, H., Mafaza, N., & Haryana, M. O. (2021). Implementasi


total quality management (tqm) perspektif teori edward
deming, juran, dan crosby. At Turots: Jurnal Pendidikan Islam,
3(1), 41–49.

Nasional, I. D. P. (2003). Undang-undang republik Indonesia nomor


20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

130
Neuman, W. L. (2017). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.

Noly, N. H., Usman, U., Tulus, T. J., & Iswan, I. E. (2022). Sistem
Penjamin Mutu Internal dan Eksternal pada Lembaga
Pendidikan Dasar. Multiverse: Open Multidisciplinary Journal,
1(2), 77–83.

Nur, M., Harun, C. Z., & Ibrahim, S. (2016). Manajemen sekolah


dalam meningkatkan mutu pendidikan pada sdn dayah
guci kabupaten pidie. Jurnal Administrasi Pendidikan:
Program Pascasarjana Unsyiah, 4(1).

Prabowo, S. L. (2009). Implementasi sistem manajemen mutu ISO


9001: 2008 di perguruan tinggi (guidelines IWA-2). UIN-Maliki
Press.

Purwanto, A. (2019). Influence of leadership, motivation,


competence, commitment and culture on ISO 9001: 2015
performance in packaging industry. Scholars Journal of
Economics, Business and Management.

Putra, R. S., & Murniati, A. R. (2017). Strategi Peningkatan Mutu


Pendidikan pada SMA Negeri 3 Meulaboh Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Jurnal Administrasi
Pendidikan: Program Pascasarjana Unsyiah, 5(3).

ROSYIDI, F. (2020). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam


Manajemen Mutu Terpadu di SMA Muhammadiyah 3 Jember
Tahun Pelajaran 2018-2019. IAIN Jember.

Sánchez, J. M. C. (2017). Sistemas de gestión de calidad (ISO 9001:


2015). ICB editores.

Semuel, H., & Zulkarnain, J. (2011). Pengaruh Sistem Manajemen

131
Mutu ISO Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Budaya
Kualitas Perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan,
1(2), Hal-162.

Sholikhah, A. (2016). Statistik deskriptif dalam penelitian


kualitatif. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi,
10(2), 342–362.

Soendari, T. (2012). Pengujian keabsahan data penelitian


kualitatif. Bandung: Jurusan PLB Fakulitas Ilmu
PendidikanUniversitas Pendidikan Indonesia.

Soerjaningsih, T. W. (2004). Peningkatan mutu proses Perguruan


Tinggi melalui sistem mutu ISO 9000. The Winners, 5(2), 79–
89.

Sugiyono. (2010a). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan


Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Sugiyono, S. (2010b). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif


dan R&D. Alfabeta Bandung.

Sutikno, T. A. (2014). Manajemen strategik pendidikan kejuruan


dalam menghadapi persaingan mutu. Teknologi Dan
Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan Dan Pengajarannya, 36(1).

Utami, S., & Djamal, A. H. (2018). Implementasi pengendalian


kualitas produk XX kaplet pada proses pengemasan primer
dengan penerapan konsep PDCA. JISI: Jurnal Integrasi Sistem
Industri, 5(2), 91–110.

Wahyu, R. (2016). Implementasi model project based learning


(pjbl) ditinjau dari penerapan kurikulum 2013. Jurnal
Tecnoscienza, 1(1), 49–62.

Wanto, A. H. (2017). Strategi pemerintah Kota Malang dalam


132
meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis konsep
smart city. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 2(1), 39–
43.

Wati, A. R. Z., & Trihantoyo, S. (2020). Strategi pengelolaan kelas


unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. JDMP
(Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan), 5(1), 46–57.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengkodean
SISTEM PENGKODEAN DATA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
NO. ASPEK PENGKODEAN KODE
1. Kasus Latar Penelitian
a. SMKN 1 Surabaya SMK
b. Sistem Manajemen Mutu SMM
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara W
b. Observasi O
c. Dokumentasi D
3. Sumber Data
a. Kepala Sekolah KS
b. Wakil Manajemen Mutu WMM
c. Ketua Konsentrasi Keahlian KKK
d. Auditor Internal AI
e. Ketua Komite Sekolah KKS
f. Tata Usaha TU
4. Fokus Penelitian
a. Sistem Manajemen Mutu ISO SMM
di 9001 : 2015 di SMKN 1
Surabaya ISMM

133
b. Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO PKSSMM
9001:2015 di SMKN 1
Surabaya
c. Peran Kepala Sekolah sebagai
Pemimpin dalam
Mengimplementasikan Sistem
Manajemen Mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1
Surabaya
5. Waktu Kegiatan: tanggal-bulan- 01-07-23
tahun
6. Nomor Halaman Catatan Lapangan :1
7. Isi Data
a. Substansi Masalah S
b. Konteks/Latar Belakang K
8. Sifat Data
a. Faktual F
b. Faktual Diragukan FD
c. Refleksi R
d. Refleksi Diragukan RD
9. Interaksi
a. Peneliti P
b. Informan IN
c. Fokus FO
d. Topik TO

Contoh

(SMKN.W.KS.PKSMM.01-07-23.1)

Kode
SMKN : Latar penelitian yang menjelaskan bahwa
134
subjek penelitian ini adalah di SMKN 1
Surabaya
W : Jenis teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti adalah wawancara
KS : Salah satu informan yang digunakan oleh
peneliti dalam mendapatkan data adalah
Kepala Sekolah
PKSMM : Peran Kepela Sekolah dalam SMM ISO
9001:2015 di SMKN
01-07-23 : Waktu kegiatan dilaksanakan
1 : Nomor halaman catatan dilapangan

135
Lampiran 2. Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Bulan 10 Juni – 10 Juli di SMK Negeri 1 Surabaya

SUB FOKUS ASPEK YANG DIOBSERVASI


Sistem Manajemen Dokumen ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1
Mutu Surabaya

Contoh produk yang dihasilkan oleh SMK


Implementasi
Negeri 1 Surabaya
Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2015
Kontrol kepala sekolah dalam mengawal
Peran Kepala Sekolah
implementasi sistem manajemen mutu ISO
sebagai Pemimpin di
9001:2015
Sekolah

136
Lampiran 3. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
A. Waktu dan tempat
Bulan 10 Juni – 10 Juli di SMK Negeri 1 Surabaya
B. Informan
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Manajemen Mutu
3. Auditor Internal
4. Tata Usaha
5. Ketua Konsentrasi Keahlian
6. Ketua Komite Sekolah

FO TO IN PERTANYAAN
Menurut bapak yang termasuk
KS dalam input proses, output, dan
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2015

outcome SMM ISO ini apa


Sejak kapan sekolah menerapkan
KS
SMM ISO?
Hal yang melatarbelakangi sekolah
KS
menerapkan ISO?
Apa tujuan yang ingin dicapai dari
INPUT

KS
implementasi SMM ISO?
Apa perbedaan yang spesifik
TU,
antara SMM ISO 9001:2015 dan
WMM
SMM ISO 9001:2008?
Siapakah yang bertanggungjawab
atas SMM ISO 9001:2015 di SMK
KS
Negeri 1 Surabaya? Dan bagaimana
proses pengangkatannya
TU Dokumen apa saja di audit ISO

137
9001:2015?
Siapa sajakah tim yang tergabung
WMM dalam SMM ISO 9001:2015 di SMK
Negeri 1 Surabaya?
Bagaimana tahap terpilihnya
AI
seorang auditor?
AI Apa peran auditor?
Bagaimana peran tim ISO dalam
WMM
SMM ISO 9001:2015?
Bagaimana penerapan prinsip-
prinsip ISO 901:2015?
e. Apakah sudah sesuai
dengan permintaan
pelanggan?
f. Apakah peran kepala
sekolah sangat
mempengaruhi?
g. Apa yang dipersiapkan
oleh sekolah dalam
PROSES

mempersiapkan
persaingan dengan
WMM
kompetitor?
h. Bagaiman cara
pengambilan keputusan
pada SMM ISO 9001:2015
untuk menindak lanjuti
dari sesbuah
permasalahan?
i. Bagaiman hubungan
sekolah dengan pihak-
pihak yang
berkepentingan? (Dinas
pendidikan Kota, instansi
138
konsentrasi keahlian
seperti hotel, stasiun tv,
perusahaan dll)
Apakah dengan adanya SMM ISO
9001:2015 berpengaruh pada
KKK
kualitas produk yang dihasilkan
OUTPUT jurusan?
Apakah dengan adanya SMM ISO
KKK 9001:2015 dapat berpengaruh pada
kualitas lulusan siswa?
KS Prosentase prestasi siswa?
Pengaruh adanya SMM ISO
WMM 9001:2015 dalam manajemen
sekolah
Apa manfaat yang dirasakan oleh
wali murid dengan adanya
KKS
implementasi SMM ISO 9001:2015
di sekolah?
OUTCOME

Apakah dengan adanya SMM ISO


9001:2015 berpengaruh pada
KKS
meningkatnya index kepuasan
pelanggan?
WMM Bagaimana langkah-langkah dalam
MANAJEMEN MUTU ISO
IMPLEMENTASI SISTEM

, KS implementasi sistem manajemen


mutu ISO 9001:2015?
WMM Penerapan siklus PDCA yang
9001:2015

PROSES

berlaku?
WMM Plan (Rencana Kerja Jangka
Pendek/RKJP
WMM Do (Pelaksanaan program sesuai
dokumen persyaratan ISO)
WMM Check (Audit Internal dan Audit

139
Eksternal)
WMM Act (Rapat Tinjauan
Manajemen/RTM)

WMM Adakah kendala dalam


mengimplementasikan SMM ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya?
WMM Bagaimana solusi dari bapak selaku
Wakil Manajemen Mutu dalam
menghadapi kendala tersebut?
WMM Menjaga kesolidan tim/personel
, KS ISO 9001:2015

AI Kendala yang dirasakan oleh


auditor internal dalam
melaksanakan tugasnya?
AI Solusi yang dilakukan oleh auditor
internal
AI Bagaimana koordinasi auditor
internal dengan manajemen
sekolah dan dengan auditor
eksternal?
KKK Bagaimana pendapat bapak sebagai
Ketua Konsentrasi Keahlian dengan
adanya implementasi SMM ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya?
KKK Apa peran KKK dalam adanya
implementasi SMM ISO 9001:2015

140
di SMK Negeri 1 Surabaya?
KKS Apa peran Ketua Komite Sekolah
dengan adanya SMM ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya?
TU Apa peran TU dalam implementasi
SMM ISO 9001:2015?
KKS Bagaimana pendapat bapak sebagai
Ketua Komite Sekolah dengan
adanya implementasi SMM ISO
9001:2015 di SMK Negeri 1
Surabaya?
OUTPUT

TU Manfaat adanya SMM ISO


9001:2015 bagi TU sekolah?
TU Adakah impak/dampak oleh
sistem manajemen mutu terhadap
akreditasi yang diselenggarakan
oleh BAN?
WMM Contoh produk unggulan yang
dihasilkan sekolah
WMM Siapa siswa yang oleh DUDI
diminta melanjutkan magang
OUTCOME

sebagai karyawan tetap?


WMM Adakah peningkatan mutu yang
spesifik semenjak adanya
implementasi SMM ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya?
Bagaimana peran kepala sekolah
KS terhadap penerapan SMM ISO
PKSMM

9001:2015?
PROSES

Apa peran kepala sekolah ketika


KS
pelaksanaan Audit?
KS Adakah kendala yang dialami oleh

141
kepala sekolah dalam mengontrol
jalannya SMM ISO 9001:2015?
Jika ada kendala, tindakan apa
yang dilakukan oleh kepala sekolah
KS
terkait kendala yang terjadi di
SMM ISO 9001:2015 ?
Bagaimana strategi kepala sekolah
untuk menjaga kesolidan tim
KS manajemen sekolah yang
berhubungan dengan SMM ISO
9001:2015?

142
Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN DOKUMENTASI

Keterangan
Do
ku
me
No
n Ada Tidak Ada

1. Dokumen SMM ISO 9001 : 2015 √

a. Sertifikat ISO 9001 : 2015 √

b. Pedoman Mutu SMKN 1 √


Surabaya
c. Prosedur Manajemen √

d. Hasil Audit Internal √

e. Hasil Audit Eksternal √

f. Rapat manajemen Mutu √

g. Rapat Tinjauan Manajemen √

h. Standar Operasional √
Prosedur
i. Rencana Kerja √

2. Dokumen Sekolah √

a. Profil Sekolah √

b. Struktur Organisasi Sekolah √

c. Data Karyawan √

143
d. Data Guru √

e. Data Siswa √

f. Data Siswa √

g. Sarana dan Prasarana √

h. Kebjakan Mutu Sekolah √

i. Foto-Foto Observasi √

144
Lampiran 5. Transkip Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA
Hasil Wawancara studi lapangan dengan Dr. Anton Sujarwo,
M.Pd selaku Keala Sekolah di SMKN 1 Surabaya
Kode : SMK.W.KS.SMM.ISMM.PKSMM.10-07-23.1
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Kepala Sekolah
Nama : Dr. Anton Sujarwo, M.Pd
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
No. Hal : 1
Catatan
Lapangan
Gambaran Peristiwa

Bapak Dr. Anton Sujarwo, M.Pd adalah kepala sekolah di


SMK Negeri 1 Surabaya yang dijadikan informan pada penelitian
ini. Sebelum mengadakan wawancara peneliti memberi salam,
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan
peneliti kepada informan. Setelah itu memasuki wawancara
mengenai “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya”.

N INFORMA Jawaban
PERTANYAAN
O N
1. KS Sejak kapan SMKN 1 Surabaya
sekolah bergabung dengan
menerapkan standarisasi ISO 9001
SMM ISO? sejak tahun 2007
menggunakan versi ISO
9001:2000
Hal yang Karena di tunjuk sebagai

145
melatarbelakang salah satu sekolah
i sekolah internasional pada
menerapkan program RSBI (Rintisan
ISO? Sekolah Bertaraf
Internasional). Salah satu
syarat dari sekolah RSBI
adalah sekolah yang
bersertifikasi ISO.
Kebijakan sekolah tetap
mempertahankan SMM
ISO sampai saat ini
adalah agar sekolah
dapat mengangkat daya
saing lulusannya pada
arus global, baik untuk
tenaga kerja maupun ke
pendidikan lebih lanjut
secara internasional.
Apa tujuan yang .Tujuan utama dari
ingin dicapai penerapan SMM ISO
dari adalah memberikan
implementasi kepuasan kepada
SMM ISO? pelanggan atau para
pengguna layanan jasa.
Selain itu juga agar dapat
mencapai mutu sekolah
yang bagus secara
berkelanjutan.
Langkah- a. Survey permintaan
menerapkan pelanggan kepada
sistem berapa stakeholder:
manajemen murid, wali murid,
mutu ISO? masyarakat sekitar,
146
dan DUDI (instansi
yang
mempekerjakan/pe
ngguna jasa). Survey
DUDI atas
pelaksanaan
magang siswa smkn
1 sby agar dapat
masukan, dan
pelaksanaan BKK
(bursa kerja khusus)
alumni yang bisa
kerja di DUDI itu
seperti apa
b. Melakukan Rencana
kerja
c. Melakukan kontrol
melalui audit
internal
d. RTM, hasil audit
internal
e. Survey kepuasan
pelanggan
f. Audit Eksternal
Adakah kendala a. Hal-hal yang
yang dialami bersifat rutin
oleh kepala memunculkan
sekolah dalam kebosanan dan
ketika sedikit diremehkan
menerapkan b. Auditee kadang
sistem meremehkan
manajemen dokumen yang di
mutu ISO setorkan
147
9001:2015?
Jika ada, Ada yaitu Rapat
tindakan apa Tianjauan Manajemen
yang dilakukan
oleh kepala
sekolah terkait
kendala yang
terjadi di SMM
ISO 9001:2015 ?
Bagaimana Mengontrol pelaksanaan
peran kepala standarisasi ISO melalui
sekolah koordinasi dengan
terhadap WMM. Dan sebagai
penerapan SMM pengambil keputusan
ISO 9001:2015? dan kebijakan sekolah
Siapakah yang Wakil Manajemen Mutu
bertanggungjaw (WMM) sebagai
ab atas SMM pengendali mutu ISO di
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya dan
SMK Negeri 1 dibantu oleh 8 tim audit
Surabaya? internal yang terdiri dari
guru-guru SMKN 1
Surabaya yang telah
terpilih menjadi auditor
Bagaimana Menjaga komuniksi dan
strategi kepala mengevaluasi seluruh
sekolah untuk hasil kinerja karyawan
menjaga lewat RTM (membahasa
kesolidan tim kesulitan dan hambatan)
manajemen oleh ISO di rangkum dan
sekolah yang dihasilkan sehingga
berhubungan dapat menjadi sebuah
dengan SMM tindak lanjut yang
148
ISO 9001:2015? dijalankan oleh seluruh
pihak sekolah
Apa perbedaan a. Versi ISO 9001:2015
yang spesifik terdapat
antara SMM ISO Manajemen resiko.
9001:2015 dan Manajemen resiko
SMM ISO adalah tahap awal
9001:2008? untuk menyusun
rencana mutu dalam
bentuk rencana
kerja. Manajemen
resiko sebagai
evalusi program
b. Pada versi 9001:2008
yang
bertanggungjawab
atas ISO disekolah
disebut MR
(Manajemen
Representative).
Kalau yang versi
9001:2015 disebut
WMM (Wakil
Manajemen Mutu)
c. Form notulen audit
untuk versi 2008
dan 2015 juga
berbeda

149
TRANSKIP WAWANCARA

Hasil Wawancara studi lapangan dengan Drs. Sidiq Dwi


Widodo, M.Pd selaku Wakil Manajemen Mutu (WMM) di
SMKN 1 Surabaya

Kode : SMK.W.WMM.SMM.ISMM.PKSMM.10-07-
23.2
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Wakil Manajemen Mutu
Nama : Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang ISO
No. Hal : 2
Catatan
Lapangan
Gambaran Peristiwa

Bapak Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd adalah Wakil


Manajemen Mutu di SMK Negeri 1 Surabaya yang dijadikan
informan pada penelitian ini. Sebelum mengadakan wawancara
peneliti memberi salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan
maksud serta tujuan peneliti kepada informan. Setelah itu
memasuki wawancara mengenai “Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di SMK Negeri 1 Surabaya”.

N INFORM Jawaban
PERTANYAAN
O AN
1. WMM Siapa sajakah tim a. WMM (Wakil
yang tergabung Manajemen Mutu)
dalam SMM ISO b. Auditor internal
9001:2015 di SMK (Auditor ini terbagi
Negeri 1 menjadi 2, yaitu 4 Led

150
Surabaya? auditor 4 dan Auditor,
yang mana dari 8
auditor ini mereka
orang yang sudah
mengikuti pelatihan
audit dn terbiasa
melakukan auditing)
c. Audit Eksternal
(Global Certificate ISO)
d. Auditee oleh auditor
internal (kepala
sekolah, TU, waka
kurikulum, waka
hubinmas, waka
sarpras, waka
kesiswaan, dan 10
ketua konsentrasi
keahlian)
e. Auditee oleh audit
eksternal (kepala
sekolah, WMM,
auditor internal, TU,
waka kurikulum, waka
hubinmas, waka
sarpras, waka
kesiswaan, dan 10
ketua konsentrasi
keahlian)
Bagaimana peran a. Tugas Kepala sekolah
tim ISO dalam sebagai Top
SMM ISO Management adalah
9001:2015? untuk mengontrol dan
memfasilitasi
151
terlaksananyan SMM
ISO 9001:2015, juga
berperan dalam
menggerakkan
menggerakkan seluruh
komponen pendidikan
disekolah dengan
menggunakan fungsi-
fungsi manajemen.
b. Tugas auditee oleh
audit internal
c. Menyusun rencana
kerja
d. Melaksanakan rencana
kerja
e. Pelaksanaanya di
kontrol oleh auditor
internal
f. Diakhir tahun ajaran
dilksanakan audit
eksternal oleh global
certication
g. Tugas WMM
h. Mengkoordinir
penyusunan dan
pengendalian
kelengkapan dokumen
ISO 9001:2005
i. Menyusun pedoman
mutu yang
penjabarannya
berdasarkan kebijakan
mutu yang ditetapkan
152
oleh Kepala Sekolah
j. Membuat jadwal audit
k. Tugas auditor
l. Mengaudit para auditi
sesuai bidang yang
telah dibagi oleh
WMM
Apa perbedaan d. Versi ISO 9001:2015
yang spesifik terdapat Manajemen
antara SMM ISO resiko. Manajemen
9001:2015 dan resiko adalah tahap
SMM ISO awal untuk
9001:2008? menyusun rencana
mutu dalam bentuk
rencana kerja.
Manajemen resiko
sebagai evalusi
program
e. Pada versi 9001:2008
yang
bertanggungjawab
atas ISO disekolah
disebut MR
(Manajemen
Representative).
Kalau yang versi
9001:2015 disebut
WMM (Wakil
Manajemen Mutu)
f. Form notulen audit
untuk versi 2008 dan
2015 juga berbeda
Peran SMM ISO Keberadaan ISO saat ini
153
9001:2015 dalam sudah tidak menjadi sistem
manajemen yang independen lagi.
sekolah Karena standar-standar
yang diterapkan oleh ISO
masuk pada program dari
manajemen sekolah dan
sangat berpengaruh pada
tata pengelolaan sekolah.
Mulai dari perencanaan
pembuatan kerja tahunan
dan jangka panjang hingga
RTM (Rapat Tinjauan
Manajemen)
Bagaimana a. Customer fokus:
penerapan Belum sempurna,
prinsip-prinsip tapi semnetara ini
ISO 901:2015? hasil survey dari
b. Apakah WMM terhadap wali
sudah sesuai murud hasilnya
dengan bagus dan banyak
permintaan yang sesuai dengan
pelanggan? permintaan
c. Apakah pelanggan
peran b. Leadership/Kepemi
kepala mpinan: peran kepala
sekolah sekolah sangat
sangat mempengaruhi,
mempengar karena kepala
uhi? sekolah sebagai Top
d. Apa yang Management yang
dipersiapka berhak menentukan
n oleh kebijakan salah
sekolah satunya mengambil
154
dalam kebijakan untuk terus
mempersiap mempertahankan
kan SMM ISO 9001:2015
persaingan c. Engagement of
dengan people/Keterlibatan
kompetitor? tim: adanya SMM
e. Bagaiman ISO 9001:2015 ini
cara dampaknya dapat
pengambila dirasakan banyak
n keputusan pihak, tidak nya
pada SMM warga sekolah tetapi
ISO juga ke stakeholder.
9001:2015 Tapi untuk tim
untuk pelaksananya ini
menindak hanyalah beberapa
lanjuti dari manajemen sekolah
sesbuah yang berkaitan
permasalaha langsung dengan
n? dokumen pengendali
f. Bagaiman ISO.
hubungan d. Process
sekolah aproach/Pendekatan
dengan proses, sekolah
pihak-pihak menggunakan teori
yang Deming yaitu proses
berkepentin yang masuk dalam
gan? (Dinas siklus PDCA
pendidikan e. Improvement
Kota, /Peningkatan:
masyarakat berusaha
dan DUDI) melaksanakan apa
yang sudah ditulis,
dan menulis apa
155
yang sudah
dilaksanakan
f. Evidence based
desicion
making/Membuat
keputusan
berdasarkan bukti:
kotak saran
didisposisikan
kepada para bidang
yang diberi saran,
penanganan yang
lebih lanjut oleh
kepala sekolah
g. Relationship
Management/Manaje
men relasi: menjalin
hubungan
mutualisme dengan
dinas pendidikan,
DUDI dengan cara
sinkronisasi
kurikulum, magang
dan ditindak lanjuti
oleh survey oleh ISO
ke DUDI di
pelaksanaan magang
dan survey yang
dilakukan BKK ke
DUDI terkait alumni
SMKN 1 Surabay
yang sudah bekerja di
instansi DUDI, saling
156
berkunjung
Bagaimana a. Survey permintaan
langkah-langkah pelanggan kepada
dalam berapa stakeholder:
implementasi murid, wali murid,
sistem masyarakat sekitar,
manajemen mutu dan DUDI (instansi
ISO 9001:2015? yang
mempekerjakan/pen
gguna jasa). Survey
DUDI atas
pelaksanaan magang
siswa smkn 1 sby
agar dapat masukan,
dan pelaksanaan BKK
(bursa kerja khusus)
alumni yang bisa
kerja di DUDI itu
seperti apa
b. Melakukan Rencana
kerja
c. Melakukan kontrol
melalui audit internal
d. RTM, hasil audit
internal
e. Survey kepuasan
pelanggan
f. Audit Eksternal
Penerapan siklus Sangat sesuai, ini inti ISO
PDCA yang 9001:2015 yang merupakan
berlaku? pendekatan proses
Plan (Rencana Kegiatan RKJP dilakukan
Kerja Jangka setiap awal tahun yang
157
Pendek/RKJP diikuti oleh manajemen
sekolah diantaranya
Do (Pelaksanaan Para auditee/manajemen
program sesuai sekolah diantaranya kepala
dokumen sekolah, para waka, dan
persyaratan ISO) para ketua konsentrasi
keahlian melaksanakan
keseluruhan program yang
telah dirancang pada
kegiatan RKJP sesuai
dengan persyaratan yang
diberikan ISO, untuk
program yang
dilaksanakan juga sudah di
sesuaikan dengan hasil
Rapat Tinjauan Manajemen
sebagai tindak lanjut
evaluasi program tahun
sebelumnya
Check (Audit Kegiatan cek ini berupa
Internal dan audit internal dan audit
Audit Eksternal) eksternal. Perbedaan
keduannya adalah
a. Audit internal
dilakukan setiap
semester. Diikuti oleh
manajemen sekolah
sebagai auditee dan
kepala sekolah,
WMM dan para guru
yang sudah
mengikuti pelatihan
audit ISO dan
158
terbiasa mengaudit
sebagai auditor
internal
b. Audit Eksternal
dilakukan setiap
setahun sekali setelah
melakukan Rapat
Tinjauan Manajemen.
Audit eksternal
diikuti oleh 15
auditee yang terdiri
dari kepala sekolah,
waka kesiswaan,
waka kurikulum,
waka sarpras, waka
hubinmas, dan para
ketua konsentrasi
keahlian
Act (Rapat Rapat tinjauan manajemen
Tinjauan adalah tindakan hasil dari
Manajemen/RT evaluasi yang dilakukan
M) pada kegiatan Audit
internal, juga sebagai
tindak lanjut dari hasil
temuan yang tidak
terdapat di RKJP
Adakah Ada, tapi sempat ada
peningkatan penurunan keterampilan
mutu yang oleh alumni smkn 1
spesifik semenjak surabaya di dunia kerja
adanya pada tahun 2022 dan 2023
implementasi dikarenakan proses
SMM ISO pembelajaran mereka di
159
9001:2015 di SMK sekolah pada waktu itu
Negeri 1 adalah sedang terjadi
Surabaya? pandemi COVID
Adakah kendala a. Hal-hal yang bersifat
dalam rutin memunculkan
mengimplementa kebosanan dan sedikit
sikan SMM ISO diremehkan
9001:2015 di SMK b. Auditee kadang
Negeri 1 meremehkan dokumen
Surabaya? yang di setorkan
Bagaimana solusi a. Merubah visi misi
dari bapak sesuai yang dapat
selaku Wakil dijalankan sesuai
Manajemen zaman dan kondisi
Mutu dalam sekarang
menghadapi b. Menjembatani
kendala tersebut? kebutuhan para
auditee. Misal WMM
memberikan contoh
untuk apa yang
seharusnya dilakukan
oleh auditee
Menjaga Membuat grup WA
kesolidan auditor dan auditee untuk
tim/personel ISO koordinasi dan komunikasi
9001:2015 agar ketika ada kendala
yang muncul bisa segera
terselesaikan

Index kepuasan Indek kepuasan pelanggan


pelanggan yang dilakukan oleh WMM
dalam bentuk survey
permintaan dan kepuasan
160
pelanggan kepada
stakeholder diantaranya
peserta didik, wali murid,
pelayanan pada
masyarakat dan DUDI
menghasilkan
perkembangan prosentase
yang meningkat mulai
tahun 2020 sampai 2023

161
TRANSKIP WAWANCARA

Hasil Wawancara studi lapangan dengan Iqbal Hakamsyah


Pahlevi, S.Ds selaku Ketua Konsentrasi Keahlian Desain
Komunikasi Visual di SMKN 1 Surabaya

Kode : SMK.W.KKK.SMM.ISMM.PKSMM.10-07-
23.3
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Ketua Konsentrasi Keahlian Desain
Komunikasi Visual
Nama : Iqbal Hakamsyah Pahlevi, S.Ds
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Teras masjid SMK Negeri 1 Surabaya
No. Hal : 3
Catatan
Lapangan
Gambaran Peristiwa

Bapak Iqbal Hakamsyah Pahlevi, S.Ds adalah Ketua


Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual di SMK Negeri 1
Surabaya yang dijadikan informan pada penelitian ini. Sebelum
mengadakan wawancara peneliti memberi salam,
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan
peneliti kepada informan. Setelah itu memasuki wawancara
mengenai “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya”.

NO INFORMAN PERTANYAAN Jawaban


1. KKK Bagaimana Sistem manajemen
pendapat bapak mutu ISO adalah
sebagai Ketua sistem yang menata
Konsenrasi mutu di tiap jurusan.

162
Keahlian dengan Dengan adanya SMM
adanya ISO 9001:2015 di
implementasi SMKN 1 Surabaya ini
SMM ISO program yang
9001:2015 di SMK dicanangkan oleh
Negeri 1 jurusan dapat
Surabaya? terimplementasikan
dengan baik.
Apa peran Anda Peran KKK
dalam adanya melaksanakan
implementasi program kerja yang
SMM ISO telah direncanakan di
9001:2015 di SMK RKJP dan disesuaikan
Negeri 1 dengan standar mutu
Surabaya? yang ditetapkan oleh
ISO. Kemudian
melaporkan hasil
program yang telah
dilaknakan pada
kegiatan audit internal
maupun eksternal
Apakah dengan Sangat beerpengaruh.
adanya SMM ISO Dengan adanya SMM
9001:2015 ISO 9001:2015 secara
berpengaruh langsung
pada kualitas memperbaiki tingkat
produk yang kualittas produk yang
dihasilkan dihasilkann. Karena
jurusan? produk-produk yang
dihasilkan secara tidak
langsung hampir
memenuhi permintaan
pelanggan.
163
Dikarenakan pihak
manajemen mutu ISO
di sekolah selalu
melakukan survey
permintaan dan
kepuasan pelanggan
Apakah dengan Berpengaruh. Siswa
adanya SMM ISO yang sudah terbiasa
9001:2015 dapat menjalankan proses
berpengaruh pembelajaran dan
pada kualitas menghasilkan produk-
lulusan siswa? produk yang di
manaje sekolah oleh
standar yang di
tetapkan ISO, otomatis
sudah terbiasa juga
menghasilkan produk
yang berkualitas
bahkan yang sesuai
dengan permintaan
pelanggan. Buktinya
banyak siswa yang
setelah magang
diminta DUDI untuk
bekerja di instansi nya.

164
TRANSKIP WAWANCARA

Hasil Wawancara studi lapangan dengan Desy Indayani, S.E.,


S.ST bagian Tata Usaha SMKN 1 Surabaya

Kode : SMK.W.TU.SMM.ISMM.10-07-23.4
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Tata Usaha
Nama : Desy Indayani, S.E., S.ST
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang Administrasi SMK Negeri 1
Surabaya
No. Hal Catatan : 4
Lapangan
Gambaran Peristiwa

Ibu Desy Indayani, S.E., S.ST adalah bagian Tata Usaha di


SMK Negeri 1 Surabaya yang dijadikan informan pada penelitian
ini. Sebelum mengadakan wawancara peneliti memberi salam,
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan
peneliti kepada informan. Setelah itu memasuki wawancara
mengenai “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya”.

N INFORMA PERTANYAA JAWABAN


O N N
1. TU Apa peran TU TU sebagai center dari
dalam seluruh administrasi
implementasi sekolah termasuk
SMM ISO administrasi yang
9001:2015? berhubungan dengan
manajemen mutu ISO
9001:2015

165
Dokumen apa Dokumen yang ada di
saja yang seluruh sub bidang yang
dipersiapkan meliputi (Keuangan,
oleh sekolah Kesiswaan, Operator
terkait SMM teknisi & komputer,
ISO 9001:2015? persuratan/kesekretariata
n, Inventaris,
Kepegawaian.
Perpustakaan, Keamanan)
Adakah Ada, bahkan dengan
impak/dampa adanya ISO ini
k oleh sistem berdampak baik pada
manajemen hasil akreditasi sekolah,
mutu terhadap karena dokumen-
akreditasi yang dokumen yang
diselenggaraka disyaratkan oleh BAN
n oleh BAN? sudah tersedia jauh-jauh
hari. Dikarenakan sekolah
mengikuti standarisasi
ISO yang mana sudah
terbiasa menyusun rengan
rinci sesuai manajemen
yang ditetapkan setiap
semester terdapat
kegiatan auditing
Apa perbedaan a. Versi ISO 9001:2015
yang spesifik terdapat Manajemen
antara SMM resiko. Manajemen
ISO 9001:2015 resiko adalah tahap
dan SMM ISO awal untuk
9001:2008? menyusun rencana
mutu dalam bentuk
rencana kerja.
166
Manajemen resiko
sebagai evalusi
program
b. Pada versi 9001:2008
yang
bertanggungjawab
atas ISO disekolah
disebut MR
(Manajemen
Representative).
Kalau yang versi
9001:2015 disebut
WMM (Wakil
Manajemen Mutu)
c. Form notulen audit
untuk versi 2008 dan
2015 juga berbeda

167
TRANSKIP WAWANCARA

Hasil Wawancara studi lapangan dengan Andreas Julianto, S.E


selaku Ketua Komite Sekolah/perwakilan di SMKN 1 Surabaya

Kode : SMK.W.KKS.SMM.ISMM.10-07-23.5
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Ketua Komite Sekolah/perwakilan
Nama : Andreas Julianto, S.E
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang ISO SMK Negeri 1 Surabaya
No. Hal Catatan : 5
Lapangan
Gambaran Peristiwa

Bapak Andreas Julianto, S.E adalah Bendahara Komite


Sekolah yang mewakili Ketua Komite Sekolah di SMK Negeri 1
Surabaya yang dijadikan informan pada penelitian ini. Sebelum
mengadakan wawancara peneliti memberi salam,
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan
peneliti kepada informan. Setelah itu memasuki wawancara
mengenai “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya”.

NO INFORMAN PERTANYAAN JAWABAN


1. KKS Bagaimana Pendapat komite
pendapat bapak sekolah untuk output
sebagai Ketua dari adanya SMM ISO
Komite Sekolah 9001:2015 ini sudah
dengan adanya dirasakan dengan
implementasi baik. Pasalnya,
SMM ISO semenjak sekolah
9001:2015 di SMK menggunakan SMM

168
Negeri 1 ISO 9001:2015, lulusan
Surabaya? dari SMKN 1
Surabaya ini
berkualitas dan tidak
kalah dengan lulusan
sekolah lain.
Apa peran Ketua Peran komite adalah
Komite Sekolah sebagai penghubung
dengan adanya antara wali
SMM ISO murid/masyarakat
9001:2015 di SMK dengan sekolah.
Negeri 1 Adapun kekurangan
Surabaya? dan kelebihan yang
dirasakan oleh wali
murid akan
disampaikan komite
se sekolah untuk
dijadikan
pertimbangan
tindakan lanjutan.
Sehingga terjadi
umpan balik antara
sekolah dan wali
murid
Apa manfaat Kualitas lulusan siswa
yang dirasakan sudah perlahan dapat
oleh wali murid menyesuaikan
dengan adanya dengan apa yang
implementasi diharapkan oleh
SMM ISO masyarakat maupun
9001:2015 di DUDI. Karena sekolah
sekolah? dalam pedoman
mutunya selalu
169
melakukan survey
permintaan
pelanggan,
diantaranya kepada
murid, wali murid
dan DUDI.
Apakah dengan Ya, bahkan sejak
adanya SMM ISO magang para siswa
9001:2015 sudah di keep untuk
berpengaruh kenudian setelah lulus
pada mereka diminta untuk
meningkatnya meneruskan kerja di
index kepuasan tempat magang
pelanggan? mereka.

170
TRANSKIP WAWANCARA

Hasil Wawancara studi lapangan dengan Drs. Juli Wartono,


M.M selaku Auditor Internal di SMKN 1 Surabaya

Kode : SMK.W.AI.SMM.ISMM.10-07-23.6
Situs : SMK Negeri 1 Surabaya
Teknik : Wawancara
Informan : Auditor Internal
Nama : Drs. Juli Wartono, M.M
Hari/Tgl : Senin, 10 Juli 2023
Tempat : Ruang ISO SMK Negeri 1 Surabaya
No. Hal Catatan : 6
Lapangan
Gambaran Peristiwa

Bapak Drs. Juli Wartono, M.M adalah Auditor Internal di


SMK Negeri 1 Surabaya yang dijadikan informan pada penelitian
ini. Sebelum mengadakan wawancara peneliti memberi salam,
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan
peneliti kepada informan. Setelah itu memasuki wawancara
mengenai “Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
di SMK Negeri 1 Surabaya”.

NO INFORMAN PERTANYAAN JAWABAN


4. AI Bagaimana tahap a. Mengikuti
terpilihnya pelatihan yang
seorang auditor? diselenggarakan
oleh global
certificate ISO
9001:2015
b. Pengarahan oleh
auditor eksternal
terkait apa yang

171
harus di
standarkan
c. Ditunjuk sebagai
auditor dengan
SK
Apa peran Mengaudit para
auditor? auditee yang telah
ditetapkan oleh
WMM
Kendala yang Kendala yang biasa
dirasakan oleh dirasakan oleh
auditor internal auditor adalah ketika
dalam para pengendali tidak
melaksnakana melaksanakan tugas
tugasnya? dokumentas secra
prosedural
Solusi yang Dibahas di Rapat
dilakukan oleh Tinjauan Manajemen
auditor internal
Bagaimana Di kegiatan audit
koordinasi eksternal, auditor
auditor internal dari PT. Global
dengan Certification ISO
manajemen Indonesia
sekolah dan memberikan
dengan auditor pengarahan oleh
eksternal? auditor eksternal
terkait apa yang
harus distandarkan
dan solusi –solusi
atas temuan yang
sulit ditemukan
penyelesaiannya,
172
kemudian oleh auitor
internal digunakan
untuk bekal
mengendalikan audit
internal yang diikuti
oleh seluruh
manajemen sekolah

173
Lampiran 6. Kondensasi Data
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.KS.AS.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Kepala Sekolah SMK NEGERI 1
SURABAYA (KS)
Nama : Dr. Anton Sujarwo, M.Pd (AS)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMK NEGERI 1
SURABAYA
Jam : 18.00 - 19.30 WIB

KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. SMKN 1 Surabaya bergabung
dengan standarisasi ISO 9001
sejak tahun 2007
menggunakan versi ISO
9001:2000
b. Latarbelakang sekolah dalam
menerapkan ISO adalah
karena ditunjuk sebagai salah
satu sekolah internasional
pada program RSBI (Rintisan
Sekolah Bertaraf
Internasional). Salah satu
syarat dari sekolah RSBI
adalah sekolah yang

174
bersertifikasi ISO. Komitmen
sekolah tetap
mempertahankan SMM ISO
sampai saat ini adalah agar
sekolah dapat mengangkat
daya saing lulusannya pada
arus global, baik untuk tenaga
kerja maupun ke pendidikan
lebih lanjut secara
internasional.
c. Tujuan utama dari penerapan
SMM ISO adalah memberikan
kepuasan kepada pelanggan
atau para pengguna layanan
jasa. Selain itu juga agar dapat
mencapai mutu sekolah yang
bagus secara berkelanjutan
ISMM W Bagaimana langkah-langkah dalam
implementasi sistem manajemen
mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1
Surabaya
a. Survey permintaan
pelanggan kepada berapa
stakeholder: murid, wali
murid, masyarakat sekitar,
dan DUDI (instansi yang
mempekerjakan/pengguna
jasa). Survey DUDI atas
pelaksanaan magang siswa
SMKN 1 Surabaya agar dapat
masukan, dan pelaksanaan
BKK (bursa kerja khusus)
alumni yang bisa kerja di
175
DUDI itu seperti apa
b. Melakukan Rencana kerja
c. Melakukan kontrol melalui
audit internal
d. RTM, hasil audit internal
e. Survey kepuasan pelanggan
f. Audit Eksternal
PKSMM W a. Peran kepala sekolah terhadap
penerapan SMM ISO 9001:2015
di SMKN 1 Surabaya adalah
mengontrol pelaksanaan
standarisasi ISO melalui
koordinasi dengan WMM. Dan
sebagai pengambil keputusan
dan kebijakan sekolah
b. Strategi kepala sekolah untuk
menjaga kesolidan tim
manajemen sekolah yang
berhubungan dengan SMM
ISO 9001:2015 adalah enjaga
komuniksi dan mengevaluasi
seluruh hasil kinerja karyawan
lewat audit dan RTM, yang
kemudian oleh tim manajemen
di rangkum dan dihasilkan
sehingga dapat menjadi
sebuah tindak lanjut yang
dijalankan oleh seluruh pihak
sekolah

176
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.WMM.SDW.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Wakil Manajemen Mutu (WMM)
Nama : Drs. Sidiq Dwi Widodo, M.Pd (SDW)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang ISO SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 08.30- 10.00 WIB

KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Wakil Manajemen Mutu
(WMM) adalah orang yang
bertanggungjawab di bidang
manajemen mutu ISO
9001:2015 di SMKN 1
Surabaya, WMM disini
ditunjuk oleh Kepala
Sekolah
b. Tim yang tergabung dalam
SMM ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
diantaranya kepala sekolah
sebagai Top Management,
WMM, 8 auditor internal, 15
auditee yang terdiri dari TU,
waka kurikulum, waka
hubinmas, waka sarpras,

177
waka kesiswaan, dan 9
ketua konsentrasi keahlian,
1 auditor eksternal dari
Global Certificate ISO
c. Penerapan prinsip-prinsip
ISO 901:2015 di SMKN 1
Surabaya berjalan dengaan
baik
d. Keberadaan ISO saat ini
sudah tidak menjadi sistem
yang independen lagi.
Karena standar-standar
yang diterapkan oleh ISO
masuk pada program dari
manajemen sekolah.
ISMM W a. Penerapan siklus PDCA
yang berlaku disekolah
sudah sesuai dengan 10
klausul ISO 9001:2015
b. Kendala yang biasanya
muncul pada implementasi
ISO adalah hal-hal yang
bersifat rutin memunculkan
kebosanan dan sedikit
diremehkan
c. Solusi dari WMM dalam
menghadapi kendala adalha
menyesuaikan visi misi dan
menjembatani kebutuhan
para auditee
PKSMM W Peran WMM dan kepala sekolah
dalam menjaga kesolidan
tim/personel ISO 9001:2015
178
membuat grup WA auditor dan
auditee untuk koordinasi dan
komunikasi agar ketika ada
kendala yang muncul bisa segera
terselesaikan

179
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.TU.DI.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Tata Usaha SMK NEGERI 1 SURABAYA
(TU)
Nama : Desy Indayani, S.E., S.St (DI)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMK NEGERI 1
SURABAYA
Jam : 10.00- 11.00 WIB

KODE
KODE
MASALA ISI RINGKASAN DATA
TEKNIK
H
SMM W Terdapat beberapa perbedaan antara
SMM ISO 9001:2015 dan SMM ISO
9001:2008 salah satunya form notulen
audit untuk versi 2008 dan 2015.
Dokumen yang di audit ISO pada
masing-masing bidang
a. Keuangan
b. Kesiswaan
c. Operator teknisi & komputer
d. Persuratan/kesekretariatan
e. Inventaris
f. Kepegawaian
g. Perpustakaan
h. Keamanan

180
ISMM W a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 kearsipan sekolah dapat
tertata dengan rapi
b. Terdapat impact dengan adanya
SMM ISO terhadap akreditasi
yang diselenggarakan oleh BAN
contohnya sekolah mudah dalam
mengarsipkan dokumen sekolah
karena sudah terbiasa menyusun
rengan rinci sesuai manajemen
yang ditetapkan setiap semester
terdapat kegiatan auditing.
PKSMM W Peran kepala sekolah untuk
menggerakkan fungsi-fungsi
manajemen sekolah dintaranya
menyusun visi dan misi, customer focus,
memberdayakan pegawai,
pengambilan keputusan,
menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan berkesinambungan

181
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.KKK.IHP.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Ketua Konsentrasi Keahlian (KKK)
Nama : Iqbal Hakamsyah Pahlevi, S.Ds (IHP)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Teras Masjid SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 16.30 - 17.30 WIB

KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 berpengaruh
pada kualitas produk yang
dihasilkan jurusan.
Contohnya produk yang
dihasilkan secara tidak
langsung hampir
memenuhi permintaan
pelanggan. Dikarenakan
pihak manajemen mutu ISO
di sekolah selalu
melakukan survey
permintaan dan kepuasan
pelanggan kepada para
stakeholder
b. Hasil 30% menyatakan
bahwa prosentase lulusan

182
siswa SMKN 1 Surabaya
diterima di Perguruan
tinggi, 70% memasuki
dunia kerja dan wirausaha
c. Adanya SMM ISO
9001:2015 dapat
berpengaruh pada kualitas
lulusan siswa, salah
satunya banyak siswa yang
setelah magang diminta
DUDI untuk bekerja di
instansinya karena
kinerjanya selama magang
dinilai bagus.
ISMM W a. KKK melaksanakan
program kerja yang telah
direncanakan di RKJP dan
disesuaikan dengan standar
mutu yang ditetapkan oleh
ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan
audit internal maupun
eksternal
b. KKK melaksanakan
program kerja yang telah
direncanakan di RKJP dan
disesuaikan dengan standar
mutu yang ditetapkan oleh
ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan
audit internal maupun
183
eksternal
PKSMM W Peran kepala sekolah mengawal
dan mengontrol seluruh proses
pembelajaran di masing-maasing
konsentrasi keahlian

184
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.AI.JW.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Audit Internal (AI)
Nama : Drs. Juli Wartono, M.M (JW)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang ISO SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 12.00- 13.00 WIB

KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Terpilihnya guru sebagai
seorang auditor internal
karena mengikuti pelatihan
yang diselenggarakan oleh
global certificate ISO
9001:2015, pengarahan oleh
auditor eksternal terkait apa
yang harus di standarkan,
dan ditunjuk sebagai
auditor dengan SK
b. Peran seorang auditor
adalah mengaudit para
auditee yang telah
ditetapkan oleh WMM
ISMM W a. Kendala auditor internal
dalam melaksanakan
tugasnya adalah ketika

185
dalam pelaksanakaan
pengendalian dokumen
tidak sesuai dengan
persyaratan ISO
b. Solusi yang dilakukan oleh
auditor internal untuk
meminimalisir adanya
kendala yang terjadi adalah
dengan memaksimalkan
koordinasi dengan Top
Management dan para
pengendali dokumen agar
melakukan tugasnta dengan
penuh tanggungjawab
PKSMM W Peran kepala sekolah keteika
kegiatan audit adalah
diwawancarai oleh auditor
internal terkait komitmen dalam
pelaksaan ISO 9001:2015.

186
KONDENSASI DATA
HASIL WAWANCARA
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015 DI SMK NEGERI 1 SURABAYA
Kode : SMK.W.KKS.AJ.10-07-23
Lokasi Penelitian : SMK NEGERI 1 SURABAYA (SMK)
Teknik : Wawancara (W)
Informan : Ketua Komite Sekolah SMKN 1
SURABAYA (KKS)
Nama : Andreas Julianto, S.E (AJ)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juli 2023 (10-07-23)
Tempat : Ruang ISO SMK NEGERI 1 SURABAYA
Jam : 14.00 - 15.00 WIB

KODE KODE
ISI RINGKASAN DATA
MASALAH TEKNIK
SMM W a. Kualitas lulusan siswa
sudah perlahan dapat
menyesuaikan dengan apa
yang diharapkan oleh
masyarakat maupun DUDI.
Karena sekolah dalam
pedoman mutunya selalu
melakukan survey
permintaan pelanggan,
diantaranya kepada murid,
wali murid dan DUDI.
b. SMM ISO 9001:2015
berpengaruh pada
meningkatnya index
kepuasan pelanggan, ,
bahkan sejak magang para

187
siswa sudah di keep untuk
kenudian setelah lulus
mereka diminta untuk
meneruskan kerja di tempat
magang mereka
c. Hasil 30% menyatakan
bahwa prosentase lulusan
siswa SMKN 1 Surabaya
diterima di Perguruan
tinggi, 70% memasuki dunia
kerja dan wirausaha
ISMM W a. Dalam imlementasi SMM
ISO di sekolah, komite
seklah bergerak untuk
menjembatani kelebihan
dan kekurangan yang
dirsakan oleh wali murud
maupun masyarakat
kemudian disampaikan ke
pihak sekolaah untuk dapat
dijadikan pertimbangan
b. Mendukung proses kegiatan
belajar mengajar para murid
agar semangat belajar para
murid dapat meningkat.
PKSMM W Peran kepala sekolah sebagai
motor penggerak meningkatkan
partisipasi anggota komite
sekolah dengan melakukan
persuasi agar menjadi komite
sekolah bermutu. Salah satunya
yang perlu dilakukan kepala
sekolah untuk meningkatkan
188
partisipasi komite sekolah adalah
menghormati apa yang
disampaikan oleh komite sekolah

189
Lampiran 7. Catatan Hasil Observasi
CATATAN HASIL OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

Kode : SMK. O.SMM.10-06-23


Latar Penelitian : SMK Negeri 1 SURABAYA
Teknik : Observasi
Fokus Penelitian : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
Pukul : 09.00 – 10.00
Pengamat : Sania Zuhrotun Nisa’

Kode Hasil Pengamatan


SMK.
O.SMM.10-
06-23

Peneliti meminta izin kepada pihak sekolah untuk


melakukan observasi terhadap dokumen
persyaratan ISO. Hasil yang didapatkan oleh
peneliti adalah terdapat banyak dokumen yang

190
menjadi persyaratan ISO diantaranya dokumen
manual mutu, lampiran mutu, prosedur
manajemen, SOP, file hasil RKJP, file hasil auidt
internal, file hasil RTM dan file hasil audit
eksternal

191
CATATAN HASIL OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

Kode : SMK.O.ISMM.10-06-23
Latar Penelitian : SMK Negeri 1 SURABAYA
Teknik : Observasi
Fokus Penelitian : Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
Pukul : 10.00 – 11.00
Pengamat : Sania Zuhrotun Nisa’

Kode Hasil Pengamatan


SMK.O.ISMM.10
-06-23

Peneliti meminta izin kepada pihak sekolah


untuk melakukan observasi terhadap produk
unggulan yang dihasilkan oleh siswa SMK
Negeri 1 Surabaya. Produk tersebut adalah
sabun (Body Wash) yang diterbitkan oleh
siswa SMKN 1 Surabaya. Produk tersebut

192
dijual belikan di beberapa lapak online
seperti shopee dan tokopedia yang
pemasarannya dibantu oleh jurusan Desain
Komunikasi Visual

193
CATATAN HASIL OBSERVASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

Kode : SMK.O.PKSMM.10-06-23
Latar Penelitian : SMK Negeri 1 SURABAYA
Teknik : Observasi
Fokus Penelitian : Peran Kepala Sekolah dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023
Pukul : 11.00 – 12.00
Pengamat : Sania Zuhrotun Nisa’

Kode Hasil Pengamatan


SMK.O.PKSMM.10
-06-23

Peneliti meminta izin kepada pihak sekolah


untuk melakukan observasi terhadap peran
kepala sekolah dalam mendampingi dan
mengawal pelaksaan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya.
Kata bapak kepala sekolah, dalam
194
mengawal mengawal pelaksaan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 ini hanya
butuh menjaga komunikasi dan saling
menginbatkan tanggungjawabnya masing-
masing. Kepala sekolah sebagai top
manajemen juga berperan untuk
menentukan kebijakan sekolah dalam
pengambilan keputusasnnya.

195
Lampiran 8. Catatan Hasil Dokumentasi
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA

Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Sertifikat ISO
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023

196
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA

Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Dokumen ISO
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023

Ruang Acuan Istilah & Konteks


lingkup normatif definisi Organisasi

Kepemimpinan Perencanaan Pendukung

197
Operasional Evaluasi kinerja Peningkatan

198
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA

Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Standar Operasional Prosedur
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023

199
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA

Kode : SMK.D.SMM.10-06-23
Fokus : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di
SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Index survey kepuasan Pelanggan
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023

200
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA

Kode : SMK.D.ISMM.10-06-23
Fokus : Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Prosedur Manajemen
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023

201
202
CATATAN HASIL DOKUMENTASI
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMKN 1 SURABAYA

Kode : SMK.D.ISMM.10-06-23
Fokus : Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di SMKN 1 Surabaya
Jenis Dokumen : Langkah-langkah implementasi smm
ISO
Hari/Tanggal : Kamis, 06 Juli 2023

Hasil RKJP Rundown Audit Internal

Notulensi RTM Audit Eksternal


203
204
Lampiran 9. Triangulasi Sumber
TRIANGULASI SUMBER
PENELITIAN KUALITATIF
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

Fokus Informa
Isi Data
Penelitian n
Sistem KS a. SMKN 1 Surabaya bergabung
Manajemen dengan standarisasi ISO 9001
Mutu ISO sejak tahun 2007 menggunakan
9001:2015 di versi ISO 9001:2000
SMK Negeri b. Latarbelakang sekolah dalam
1 Surabaya menerapkan ISO adalah karena
ditunjuk sebagai salah satu
sekolah internasional pada
program RSBI (Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional). Salah
satu syarat dari sekolah RSBI
adalah sekolah yang
bersertifikasi ISO. Komitmen
sekolah tetap mempertahankan
SMM ISO sampai saat ini adalah
agar sekolah dapat mengangkat
daya saing lulusannya pada arus
global, baik untuk tenaga kerja
maupun ke pendidikan lebih
lanjut secara internasional.
c. Tujuan utama dari penerapan
SMM ISO adalah memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau
para pengguna layanan jasa.

205
Selain itu juga agar dapat
mencapai mutu sekolah yang
bagus secara berkelanjutan
WMM a. Wakil Manajemen Mutu (WMM)
adalah orang yang
bertanggungjawab di bidang
manajemen mutu ISO 9001:2015
di SMKN 1 Surabaya, WMM
disini ditunjuk oleh Kepala
Sekolah
b. Tim yang tergabung dalam SMM
ISO 9001:2015 di SMKN 1
Surabaya diantaranya kepala
sekolah sebagai Top
Management, WMM, 8 auditor
internal, 15 auditee yang terdiri
dari TU, waka kurikulum, waka
hubinmas, waka sarpras, waka
kesiswaan, dan 9 ketua
konsentrasi keahlian, 1 auditor
eksternal dari Global Certificate
ISO
c. Penerapan prinsip-prinsip ISO
901:2015 di SMKN 1 Surabaya
berjalan dengaan baik
d. Keberadaan ISO saat ini sudah
tidak menjadi sistem yang
independen lagi. Karena standar-
standar yang diterapkan oleh
ISO masuk pada program dari
manajemen sekolah.
TU Terdapat beberapa perbedaan antara
SMM ISO 9001:2015 dan SMM ISO
206
9001:2008 salah satunya form notulen
audit untuk versi 2008 dan 2015.
a. Dokumen yang di audit ISO
pada masing-masing bidang
b. Keuangan
c. Kesiswaan
d. Operator teknisi & komputer
e. Persuratan/kesekretariatan
f. Inventaris
g. Kepegawaian
h. Perpustakaan
i. Keamanan
KKK a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 berpengaruh pada
kualitas produk yang dihasilkan
jurusan. Contohnya produk yang
dihasilkan secara tidak langsung
hampir memenuhi permintaan
pelanggan. Dikarenakan pihak
manajemen mutu ISO di sekolah
selalu melakukan survey
permintaan dan kepuasan
pelanggan kepada para
stakeholder
b. Hasil 30% menyatakan bahwa
prosentase lulusan siswa SMKN
1 Surabaya diterima di
Perguruan tinggi, 70% memasuki
dunia kerja dan wirausaha
c. Adanya SMM ISO 9001:2015
dapat berpengaruh pada kualitas
lulusan siswa, salah satunya
banyak siswa yang setelah
207
magang diminta DUDI untuk
bekerja di instansinya karena
kinerjanya selama magang
dinilai bagus.
AI a. Terpilihnya guru sebagai
seorang auditor internal karena
mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan oleh global
certificate ISO 9001:2015,
pengarahan oleh auditor
eksternal terkait apa yang harus
di standarkan, dan ditunjuk
sebagai auditor dengan SK
b. Peran seorang auditor adalah
mengaudit para auditee yang
telah ditetapkan oleh WMM
c. Auditor terbagi menjadi 2, yaitu
Led auditor (4 guru) dan auditor
(4 guru)
KKS a. Kualitas lulusan siswa sudah
perlahan dapat menyesuaikan
dengan apa yang diharapkan
oleh masyarakat maupun DUDI.
Karena sekolah dalam pedoman
mutunya selalu melakukan
survey permintaan pelanggan,
diantaranya kepada murid, wali
murid dan DUDI.
b. SMM ISO 9001:2015 berpengaruh
pada meningkatnya index
kepuasan pelanggan, , bahkan
sejak magang para siswa sudah
di keep untuk kenudian setelah
208
lulus mereka diminta untuk
meneruskan kerja di tempat
magang mereka
c. Hasil 30% menyatakan bahwa
prosentase lulusan siswa SMKN
1 Surabaya diterima di
Perguruan tinggi, 70% memasuki
dunia kerja dan wirausaha
Implementas KS Langkah-langkah dalam
i Sistem implementasi sistem manajemen
Manajemen mutu ISO 9001:2015 di SMKN 1
Mutu ISO Surabaya
9001:2015 di a. Survey permintaan pelanggan
SMK Negeri kepada berapa stakeholder:
1 Surabaya murid, wali murid, masyarakat
sekitar, dan DUDI (instansi
yang
mempekerjakan/pengguna
jasa). Survey DUDI atas
pelaksanaan magang siswa
SMKN 1 Surabaya agar dapat
masukan, dan pelaksanaan
BKK (bursa kerja khusus)
alumni yang bisa kerja di DUDI
itu seperti apa
b. Melakukan Rencana kerja
c. Melakukan kontrol melalui
audit internal
d. RTM, hasil audit internal
e. Survey kepuasan pelanggan
f. Audit Eksternal
WMM a. Penerapan siklus PDCA yang
berlaku disekolah sudah sesuai
209
dengan 10 klausul ISO 9001:2015
b. Kendala yang biasanya muncul
pada implementasi ISO adalah
hal-hal yang bersifat rutin
memunculkan kebosanan dan
sedikit diremehkan
c. Solusi dari WMM dalam
menghadapi kendala adalha
menyesuaikan visi misi dan
menjembatani kebutuhan para
auditee
TU a. Dengan adanya SMM ISO
9001:2015 kearsipan sekolah
dapat tertata dengan rapi
b. Terdapat impact dengan adanya
SMM ISO terhadap akreditasi
yang diselenggarakan oleh BAN
contohnya sekolah mudah dalam
mengarsipkan dokumen sekolah
karena sudah terbiasa menyusun
rengan rinci sesuai manajemen
yang ditetapkan setiap semester
terdapat kegiatan auditing.
KKK a. KKK melaksanakan program
kerja yang telah direncanakan di
RKJP dan disesuaikan dengan
standar mutu yang ditetapkan
oleh ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan audit
internal maupun eksternal
b. KKK melaksanakan program
kerja yang telah direncanakan di
210
RKJP dan disesuaikan dengan
standar mutu yang ditetapkan
oleh ISO. Kemudian melaporkan
hasil program yang telah
dilaknakan pada kegiatan audit
internal maupun eksternal
AI a. Kendala auditor internal dalam
melaksanakan tugasnya adalah
ketika dalam pelaksanakaan
pengendalian dokumen tidak
sesuai dengan persyaratan ISO
b. Solusi yang dilakukan oleh
auditor internal untuk
meminimalisir adanya kendala
yang terjadi adalah dengan
memaksimalkan koordinasi
dengan Top Management dan
para pengendali dokumen agar
melakukan tugasnta dengan
penuh tanggungjawab
KKS a. Dalam imlementasi SMM ISO di
sekolah, komite seklah bergerak
untuk menjembatani kelebihan
dan kekurangan yang dirsakan
oleh wali murud maupun
masyarakat kemudian
disampaikan ke pihak sekolaah
untuk dapat dijadikan
pertimbangan
b. Mendukung proses kegiatan
belajar mengajar para murid agar
semangat belajar para murid
dapat meningkat.
211
Peran KS a. Peran kepala sekolah terhadap
Kepala penerapan SMM ISO 9001:2015
sekolah di SMKN 1 Surabaya adalah
dalam mengontrol pelaksanaan
Implementas standarisasi ISO melalui
i Sistem koordinasi dengan WMM. Dan
Manajemen sebagai pengambil keputusan
Mutu ISO dan kebijakan sekolah
9001:2015 di b. Strategi kepala sekolah untuk
SMK Negeri menjaga kesolidan tim
1 Surabaya manajemen sekolah yang
berhubungan dengan SMM ISO
9001:2015 adalah enjaga
komuniksi dan mengevaluasi
seluruh hasil kinerja karyawan
lewat audit dan RTM, yang
kemudian oleh tim manajemen
di rangkum dan dihasilkan
sehingga dapat menjadi sebuah
tindak lanjut yang dijalankan
oleh seluruh pihak sekolah
WMM a. Peran WMM dan kepala sekolah
dalam menjaga kesolidan
tim/personel ISO 9001:2015
membuat grup WA auditor dan
auditee untuk koordinasi dan
komunikasi agar ketika ada
kendala yang muncul bisa segera
terselesaikan
TU b. Peran kepala sekolah untuk
menggerakkan fungsi-fungsi
manajemen sekolah dintaranya
menyusun visi dan misi, customer
212
focus, memberdayakan pegawai,
pengambilan keputusan,
menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan
berkesinambungan
KKK c. Peran kepala sekolah mengawal
dan mengontrol seluruh proses
pembelajaran di masing-maasing
konsentrasi keahlian
d. Menggerakkan fungsi
manajemen sekolah
AI e. Peran kepala sekolah keteika
kegiatan audit adalah
diwawancarai oleh auditor
internal terkait komitmen dalam
pelaksaan ISO 9001:2015.
KKS f. Peran kepala sekolah sebagai
motor penggerak meningkatkan
partisipasi anggota komite
sekolah dengan melakukan
persuasi agar menjadi komite
sekolah bermutu. Salah satunya
yang perlu dilakukan kepala
sekolah untuk meningkatkan
partisipasi komite sekolah adalah
menghormati apa yang
disampaikan oleh komite sekolah

213
Lampiran 10. Triangulasi Teknik
TRIANGULASI TEKNIK
PENELITIAN KUALITATIF
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

Fokus Teknik Pengumpulan Data


Peneliti
Wawancara Observasi Dokumentasi
an
SMM SMK.W.KS.AS. SMK.O.SMM.06 SMK.D.SMM.S
10-07-23 -06-23 O.06-06-23
SMK.W.WMM. SMK.D.SMM.
SDW.10-07-23 DO.06-06-23
SMK.W.TU.DA SMK.D.SMM.S
.10-07-23 OP.06-06-23
SMK.W.KKK.I SMK.D.SMM.S
HP.10-07-23 O.ISKP.06-06-
SMK.W.AI.JW. 23
10-07-23
SMK.W.KKS.A
J.10-07-23
ISMM SMK.W.KS.AS. SMK.O.SMM.06 SMK.D.ISMM.
10-07-23 -06-23 PM.06-06-23
SMK.W.WMM. SMK.D.ISMM.
SDW.10-07-23 LISMM.06-06-
SMK.W.TU.DA 23
.10-07-23
SMK.W.KKK.I
HP.10-07-23
SMK.W.AI.JW.
10-07-23

214
SMK.W.KKS.A
J.10-07-23
PKSM SMK.W.KS.AS. SMK.O.SMM.06
M 10-07-23 -06-23
SMK.W.WMM.
SDW.10-07-23
SMK.W.TU.DA
.10-07-23
SMK.W.KKK.I
HP.10-07-23
SMK.W.AI.JW.
10-07-23
SMK.W.KKS.A
J.10-07-23

215
Lampiran 11. Member Check
MEMBER CHECK
PENELITIAN KUALITATIF
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2015
DI SMK NEGERI 1 SURABAYA

216
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian
SURAT IZIN PENELITIAN

217
Lampiran 13. Surat Balasan Penelitian

SURAT BALASAN PENELITIAN

218
Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

Dokumentasi Gedung SMKN 1 Surabaya

Dokumentasi Ruang TU

219
Dokumentasi Studi Pendahuluan

Dokumentasi Ruang ISO

220
Dokumentasi Hotel SMK

Dokumentasi Ruang Produk

221
Dokumentasi Wawancara KS

Dokumentasi Wawancara WMM

222
Dokumentasi Wawancara TU

Dokumentasi Wawancara KKK

223
Dokumentasi Wawancara AI

Dokumentasi Wawancara KKS

224

Anda mungkin juga menyukai