Anda di halaman 1dari 2

MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT

RUSAK/ KEDALUWARSA DALAM PELAYANAN


No Dokumen :358/SOP-ADM/PKM-SBK/IV/2022
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit: 08/04/2022
Halaman : 1/2

UPTD I Gede Sila Swastika


PUSKESMAS NIP.19820525 200312 1008
SABULAKOA
1. Pengertian Menjaga tidak terjadinya pemberian obat rusak atau kedaluwarsa dalam
pelayanan adalah upaya-upaya yang dilaksanakan baik memberikan
penandaan, mengatur cara penyimpanan, dan menjaga kondisi penyimpanan
obat dengan tujuan mencegah pemberian obat rusak/ kedaluwarsa dalam
pelayanan.
Obat rusak adalah obat yang telah mengalami perubahan bentuk fisik, warna,
bau, konsistensi, timbulnya endapan atau keadaan yang tidak sesuai.
Obat kedaluwarsa adalah obat dimana tanggal kedaluwarsa yang tercantum
pada kemasan telah terlampaui.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Menjamin keamanan dan kualitas sediaan farmasi dan BMHP yang
digunakan dalam pelayanan kesehatan.
2. Melindungi masyarakat dari risiko kesehatan atas obat yang tidak
memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Sabulakoa Nomor
057/SK-ADM/PKM-SBK/IV/2022 Tahun 2022 tentang Pelayanan
Kefarmasian UPTD Puskesmas Sabulakoa
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Sabulakoa Nomor
064/SK-ADM/PKM-SBK/IV/2022 Tahun 2022 tentang Penanganan
Obat /BMHP Rusak Dan Kedaluwarsa
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
2. Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, Tahun
2019, Kementerian Kesehatan RI.
3. Pedoman Pengelolaan Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Rumah Tangga, Tahun 2020, Kementerian Kesehatan RI.
4. Peraturan BPOM No. 14 Tahun 2019 tentang Penarikan dan Pemusnahan
Obat yang Tidak Memenuhi Standar dan/atau Persyaratan Keamanan,
Khasiat, Mutu, dan Label.
5. Prosedur 1. Petugas memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal
kedaluwarsa dan keadaan fisik barang.
2. Petugas memberikan penandaan kedaluwarsa pada setiap item obat sesuai
ketentuan, dan melakukan pencatatan kedalam kartu stok dan buku
penerimaan meliputi nama obat, satuan, jumlah, nomor batch, dan tanggal
kedaluwarsa sebelum penyimpanan obat kedalam gudang.
3. Petugas menyimpan obat sesuai prosedur penyimpanan (stabilitas,
alfabetis, FEFO, FIFO, dll).
4. Petugas melakukan kontrol rutin terhadap kualitas obat, kualitas ruang
penyimpanan dan pelayanan termasuk tanggal kedaluwarsanya baik di
gudang farmasi dan unit pelayanan lainnya.
EVALUASI MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT RUSAK/
KADALUARSA DALAM PELAYANAN

No Kode :
UPTD
Terbitan :
PUSKESMAS DAFTAR TILIK
No. Revisi :
SABULAKOA Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :

Unit : Pelayanan Kefarmasian


Nama petugas : ...........................................
Tanggal Pelaksanaan : ...........................................

No Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku

1. Apakah Petugas memeriksa semua obat yang diterima termasuk


tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik barang?

2. Apakah Petugas memberikan penandaan kadaluwarsa pada setiap


item obat sesuai ketentuan, dan melakukan pencatatan
kedalam kartu stok dan buku penerimaan meliputi nama
obat, satuan, jumlah, nomor batch, dan tanggal
kadaluwarsa sebelum penyimpanan obat kedalam gudang?

3. Apakah Petugas menyimpan obat sesuai prosedur penyimpanan


(stabilitas, alfabetis, FEFO, FIFO, dll)?

4. Apakah Petugas melakukan kontrol rutin terhadap kualitas obat,


kualitas ruang penyimpanan dan pelayanan termasuk
tanggal kadaluwarsanya baik di gudang farmasi dan unit
pelayanan lainnya

5. Apakah Petugas selalu memastikan kualitas obat dan tanggal


kadaluarsanya sebelum penggunaan obat dalam pelayanan?

6. Apakah Petugas obat memisahkan obat yang telah rusak atau


kadaluwarsa sesuai prosedur penanganan obat rusak/
kadaluarsa?

Sabulakoa,……………………..
CR : …………………………%. Pelaksana / Auditor

(…………………….)

Anda mungkin juga menyukai