Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DAN FUNGSI

BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT

1. KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT


a. Pengelolaan Personel: Memimpin dan mengawasi staf bidang perlindungan
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Ini mencakup
mengoordinasikan pelatihan, penugasan, dan evaluasi kinerja.
b. Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan: Membantu dalam merumuskan
kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan perlindungan masyarakat,
termasuk pengaturan keamanan dan ketertiban umum di wilayah provinsi.
c. Penegakan Hukum: Mengawasi penegakan peraturan daerah, peraturan
pemerintah, dan hukum nasional yang berkaitan dengan perlindungan
masyarakat. Ini mencakup menangani pelanggaran hukum dan menindak tegas
pelaku kejahatan.
d. Pengawasan Keamanan Umum: Memantau situasi keamanan umum dan
memberikan tanggapan cepat terhadap situasi darurat atau konflik yang
mungkin muncul di wilayah provinsi.
e. Kerjasama dengan Instansi Terkait: Bekerja sama dengan instansi pemerintah
lainnya, seperti kepolisian, pemadam kebakaran, dan dinas kesehatan, untuk
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan bantuan
dalam situasi darurat.
f. Penanganan Kejadian Kecelakaan dan Bencana: Memimpin upaya dalam
menangani kecelakaan, bencana alam, atau insiden lain yang dapat
membahayakan masyarakat, termasuk evakuasi dan penyelamatan.
g. Pelayanan Publik: Meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan
memberikan edukasi tentang isu-isu keamanan dan perlindungan masyarakat.
h. Penanganan Konflik Sosial: Meredakan konflik sosial dan mencari solusi damai
untuk masalah-masalah yang mungkin muncul di antara warga.
i. Pelaporan dan Dokumentasi: Memastikan semua kejadian dan tindakan yang
dilakukan oleh bidang perlindungan masyarakat didokumentasikan dengan
baik, dan memberikan laporan berkala kepada pimpinan instansi.
j. Pengelolaan Sumber Daya dan Anggaran: Mengelola sumber daya manusia
dan anggaran yang tersedia untuk memastikan efisiensi dalam pelaksanaan
tugas.
k. Pengembangan Kemampuan Tim: Melakukan pelatihan dan pengembangan
staf untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan tugas
perlindungan masyarakat.
l. Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa semua tindakan dan kebijakan yang
diterapkan oleh bidang perlindungan masyarakat sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.

2. KEPALA SEKSI DATA DAN INFORMASI


a. Pengumpulan Data: Merancang, mengawasi, dan mengoordinasikan proses
pengumpulan data yang relevan terkait dengan perlindungan masyarakat,
termasuk statistik kejahatan, informasi demografis, dan data sosial.
b. Pengolahan Data: Mengelola dan menganalisis data yang telah dikumpulkan,
menyelidiki tren dan pola yang mungkin muncul, dan menyusun laporan yang
informatif.
c. Pemeliharaan Sistem Informasi: Memastikan keberlanjutan dan keandalan
sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data, serta
melakukan pemeliharaan rutin.
d. Pelaporan dan Dokumentasi: Membuat dan menyampaikan laporan berkala
kepada atasan atau pemangku kepentingan lainnya tentang kondisi keamanan
dan ketertiban masyarakat berdasarkan data yang ada.
e. Koordinasi Data: Bekerja sama dengan unit lain di dalam Satuan Polisi Pamong
Praja dan dengan lembaga pemerintah terkait untuk mendapatkan data yang
relevan.
f. Pengembangan Sumber Data: Mengidentifikasi dan merencanakan sumber
data tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tentang
masalah perlindungan masyarakat.
g. Pengelolaan Informasi Darurat: Memastikan bahwa informasi darurat dapat
diakses dengan cepat dan tepat waktu dalam situasi darurat atau krisis.
h. Keamanan Data: Mengelola keamanan data dan memastikan kepatuhan
dengan regulasi perlindungan data yang berlaku.
i. Penggunaan Teknologi: Mengidentifikasi dan mengimplementasikan teknologi
baru atau alat yang dapat meningkatkan efisiensi dalam pengumpulan,
pengolahan, dan penyajian data.
j. Pengembangan Kemampuan Tim: Melakukan pelatihan dan pengembangan
staf dalam pengelolaan data dan teknologi informasi.
k. Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa semua proses pengumpulan dan
pengolahan data sesuai dengan peraturan perlindungan data dan hukum yang
berlaku.
l. Kerjasama dengan Instansi Terkait: Bekerja sama dengan instansi pemerintah
lainnya dalam pertukaran data dan informasi yang berkaitan dengan
perlindungan masyarakat

3. KEPALA SEKSI PELATIHAN DAN MOBILISASI


a. Perencanaan Pelatihan: Merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan program pelatihan untuk staf Satuan Polisi Pamong
Praja dalam bidang perlindungan masyarakat.
b. Pengelolaan Pelatihan: Mengawasi pelaksanaan pelatihan, termasuk
pengadaan fasilitas, materi pelatihan, instruktur, dan evaluasi hasil pelatihan.
c. Pengembangan Kemampuan Staf: Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi staf dan merancang program pelatihan yang sesuai untuk
meningkatkan keterampilan mereka dalam aspek perlindungan masyarakat.
d. Pelatihan Khusus: Mengorganisasi pelatihan khusus untuk mengatasi masalah
perlindungan masyarakat tertentu, seperti penanganan keadaan darurat,
penanggulangan konflik, atau keamanan publik.
e. Pengelolaan Sumber Daya Mobilisasi: Mempersiapkan dan mengelola sumber
daya yang diperlukan untuk merespons situasi darurat atau keadaan khusus,
termasuk peralatan, kendaraan, dan personel.
f. Pengadaan dan Inventarisasi Perlengkapan: Memastikan bahwa perlengkapan
dan peralatan yang dibutuhkan untuk mobilisasi dan penanganan situasi
darurat tersedia dan terawat dengan baik.
g. Simulasi dan Latihan Lapangan: Mengorganisir latihan dan simulasi lapangan
untuk memastikan staf memahami dan siap dalam merespons situasi yang
mungkin terjadi.
h. Evaluasi Kinerja: Melakukan evaluasi kinerja staf dalam situasi pelatihan dan
latihan lapangan untuk menilai kemajuan mereka.
i. Koordinasi Mobilisasi: Bekerja sama dengan instansi terkait, seperti kepolisian,
pemadam kebakaran, dan dinas kesehatan, untuk mengkoordinasikan upaya
mobilisasi dalam situasi darurat.
j. Pengembangan Rencana Kontinjensi: Merencanakan dan mengembangkan
rencana kontinjensi untuk merespons berbagai jenis situasi darurat yang
mungkin terjadi di wilayah provinsi.
k. Pemberdayaan Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat dan bagaimana berpartisipasi
dalam upaya perlindungan masyarakat.
l. Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa semua upaya pelatihan dan mobilisasi
mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku.

ANALIS DATA DAN KERJASAMA PEMASYARAKATAN


a. Pengumpulan Data: Mengumpulkan data yang berkaitan dengan isu-isu
perlindungan masyarakat, seperti kejahatan, keamanan publik, dan data
demografis yang relevan.
b. Analisis Data: Menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi
tren, pola, dan masalah yang memerlukan perhatian khusus dalam perlindungan
masyarakat.
c. Penyajian Data: Menyajikan hasil analisis data dalam bentuk laporan, grafik, dan
presentasi yang mudah dimengerti, membantu pemangku kepentingan untuk
mengambil keputusan yang lebih baik.
d. Evaluasi Program Perlindungan Masyarakat: Mengevaluasi program-program
yang berfokus pada perlindungan masyarakat untuk mengukur efektivitas mereka
dan memberikan rekomendasi perbaikan.
e. Pengembangan Kebijakan: Memberikan masukan berdasarkan analisis data untuk
mendukung pengembangan kebijakan perlindungan masyarakat yang lebih efektif.
f. Kerjasama dengan Masyarakat: Mengembangkan program-program kerjasama
dengan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban
masyarakat serta mendukung inisiatif pemulihan.
g. Pendekatan Restoratif: Mendukung pendekatan restoratif dalam perlindungan
masyarakat dengan memfasilitasi dialog dan perundingan antara warga,
pemangku kepentingan, dan pihak berwenang.
h. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong pemberdayaan masyarakat melalui
program pendidikan, pelatihan, dan partisipasi aktif dalam kebijakan perlindungan
masyarakat.
i. Konsultasi dan Kerjasama Eksternal: Bekerja sama dengan organisasi non-
pemerintah, lembaga pemerintah lainnya, dan kelompok masyarakat dalam upaya
perlindungan masyarakat.
j. Pendampingan Individu: Memberikan dukungan individu kepada warga yang
mungkin menjadi korban kejahatan atau konflik untuk membantu mereka mencapai
pemulihan dan integrasi kembali.
k. Pengukuran Keberhasilan: Mengukur keberhasilan program perlindungan
masyarakat melalui evaluasi berkelanjutan dan pemantauan dampak yang
dihasilkan.
l. Kepatuhan Hukum dan Kebijakan: Memastikan bahwa semua kegiatan dan
program yang terkait dengan perlindungan masyarakat mematuhi peraturan hukum
dan kebijakan yang berlaku.

Fungsi Analis Data dan Kerjasama Pemasyarakatan:


a. Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan data dan informasi terkait perlindungan
masyarakat dari berbagai sumber, termasuk laporan kejahatan, survei, dan
interaksi dengan warga.
b. Analisis Data: Menganalisis data untuk mengidentifikasi masalah utama, sumber
daya yang diperlukan, dan solusi yang mungkin.
c. Rekomendasi Kebijakan: Memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan
temuan analisis data untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan
masyarakat.
d. Kerjasama dengan Komunitas: Berinteraksi dengan komunitas setempat dan
berpartisipasi dalam inisiatif pemasyarakatan dan pemulihan.
e. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam
upaya perlindungan masyarakat dan pemulihan.
f. Pelaporan dan Penyajian Data: Menyajikan data dan hasil analisis dengan jelas
kepada pemangku kepentingan dan atasan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan.
g. Evaluasi Program: Mengevaluasi program pemasyarakatan dan pemulihan untuk
memastikan bahwa mereka mencapai tujuan yang ditetapkan.
h. Koordinasi dan Komunikasi: Berkoordinasi dengan berbagai unit dan instansi
terkait serta berkomunikasi dengan kelompok masyarakat yang berpartisipasi
dalam program perlindungan masyarakat.

197108021992021002
Hartono*1971#
Sinaga*roger#

Patroli
19 oktober 2023 Melakukan patroli di Perdana dalam dan Punggur
11 oktober 2023 Melakukan patroli Karhutla

2023-10-11 Melaksanakan Patroli

2023-10-09 Melaksanakan patroli

Anda mungkin juga menyukai