NIM : E1012211026
a. Pemerintahan
b. Ekonomi
c. Politik
d. Sosial
e. Budaya
A. . Pemerintahan:
Malaysia:
- Perdana Menteri Malaysia adalah Ismail Sabri Yaakob (sejak Agustus 2021).
Indonesia:
B. Ekonomi:
Malaysia:
- Malaysia memiliki ekonomi yang berorientasi ekspor dan sangat tergantung pada
perdagangan internasional.
Indonesia:
- Indonesia memiliki sektor pertanian yang penting, dengan ekspor produk pertanian dan
sumber daya alam yang signifikan.
C. Politik:
Malaysia:
- Partai Barisan Nasional (BN) memiliki sejarah dominan dalam politik Malaysia, tetapi
perubahan politik telah terjadi.
Indonesia:
- Sistem multipartai yang cukup dinamis, dan partai politik berperan penting dalam dinamika
politik Indonesia.
D. Sosial:
Malaysia:
- Malaysia memiliki masyarakat multietnis dengan mayoritas Melayu, tetapi juga signifikan
keturunan Tionghoa dan India.
- Sistem kuota etnis di Malaysia mencerminkan upaya untuk menjaga keseimbangan etnis di
berbagai sektor.
Indonesia:
- Indonesia juga memiliki keragaman etnis yang signifikan, dengan mayoritas penduduk
berasal dari etnis Jawa, tetapi terdapat juga banyak etnis lainnya seperti Sunda, Minangkabau,
Batak, dan lainnya.
E. Budaya:
Malaysia:
- Budaya Malaysia dipengaruhi oleh Melayu, Tionghoa, India, dan suku-suku pribumi
lainnya.
Indonesia:
- Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat besar dengan lebih dari 300 etnis dan
berbagai adat istiadat.
- Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, tetapi terdapat juga berbagai bahasa daerah.
Sistem administrasi negara merujuk pada struktur, proses, dan mekanisme yang digunakan
oleh suatu negara untuk mengelola urusan pemerintahannya. Berikut adalah analisis singkat
mengenai sistem administrasi negara:
a) Struktur:
Pusat dan Daerah: Sistem administrasi negara dapat terdiri dari pemerintahan
pusat dan pemerintahan daerah. Pusat berfokus pada kebijakan nasional,
sementara daerah menangani implementasi kebijakan di tingkat lokal.
Tingkat Birokrasi: Birokrasi terdiri dari lembaga-lembaga dan badan pemerintah
yang bertanggung jawab atas berbagai sektor seperti keuangan, pendidikan,
kesehatan, dan lainnya.
b) Proses Pengambilan Keputusan:
Politik dan Birokrasi: Pengambilan keputusan melibatkan interaksi antara para
pejabat terpilih dan birokrasi. Pejabat terpilih menetapkan kebijakan, sementara
birokrasi bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
Partisipasi Masyarakat: Beberapa sistem administrasi negara mungkin melibatkan
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
c) Prinsip-prinsip Administrasi:
Efisiensi dan Efektivitas: Administrasi negara harus berorientasi pada
pencapaian tujuan dengan cara yang efisien dan efektif.
Keterbukaan dan Akuntabilitas: Prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas
menjadi penting untuk memastikan kepercayaan masyarakat dan pengawasan
yang baik.
d) Fungsi Administrasi:
Perencanaan: Administrasi negara terlibat dalam perencanaan jangka panjang
dan pendek untuk mengarahkan pembangunan nasional.
Pelaksanaan Kebijakan: Implementasi kebijakan merupakan fungsi utama
administrasi negara.
Evaluasi dan Pengawasan: Administrasi negara harus melakukan evaluasi
untuk mengukur keberhasilan dan mengawasi agar kebijakan dilaksanakan
sesuai rencana.
e) Hubungan dengan Masyarakat:
Pelayanan Publik: Administrasi negara menyediakan layanan publik seperti
pendidikan, kesehatan, dan keamanan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Partisipasi Masyarakat: Sistem administrasi negara dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan
pembangunan.
f) Kondisi Politik dan Hukum:
Kestabilan Politik: Kestabilan politik sangat penting untuk kelancaran
administrasi negara.
Ketentuan Hukum: Sistem hukum yang jelas dan diterapkan dengan konsisten
mendukung tata kelola yang baik.
g) Teknologi dan Inovasi:
Penggunaan Teknologi: Integrasi teknologi informasi dalam administrasi
negara dapat meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas informasi.
Inovasi: Penerapan inovasi dalam proses administrasi dapat membawa
perubahan positif dan peningkatan kualitas layanan.
Negara agraria adalah negara yang sebagian besar mata pencahariannya berasal dari sektor
pertanian, sementara negara industri adalah negara yang lebih bergantung pada sektor industri
dan manufaktur untuk mata pencahariannya. Indonesia, pada saat pengetahuan saya terakhir
pada Januari 2022, dapat dianggap sebagai negara agraria dengan perkembangan ke arah
negara industri. Berikut adalah analisis singkat:
Negara Agraria:
Negara Industri:
a) Pendapatan Utama: Mata pencaharian utama penduduknya berasal dari sektor industri
dan manufaktur.
b) Struktur Ekonomi: Tenaga kerja terutama bekerja di sektor industri, dan kontribusi
sektor industri terhadap PDB tinggi.
c) Sumber Daya Alam: Pemanfaatan sumber daya alam lebih terfokus pada kegiatan
industri dan manufaktur.
Analisis Indonesia:
Indonesia memiliki ciri-ciri khas kedua jenis negara tersebut, yaitu agraria dan industri,
dengan kemiringan menuju ke arah negara industri. Beberapa poin yang mendukung analisis
ini:
a) Sektor Pertanian:
Sektor pertanian tetap menjadi penghasil utama bagi sebagian besar penduduk
Indonesia.
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB tetap signifikan.
b) Sektor Industri:
Pertumbuhan sektor industri dan manufaktur di Indonesia terus meningkat.
Kontribusi sektor industri terhadap PDB juga terus bertambah.
c) Diversifikasi Ekonomi:
Pemerintah Indonesia secara aktif berupaya untuk mendiversifikasi ekonomi,
mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian, dan mendorong perkembangan
sektor industri dan jasa.
d) Urbanisasi:
Proses urbanisasi dan migrasi dari pedesaan ke perkotaan turut mendorong
pertumbuhan sektor industri dan jasa di kota-kota besar.
e) Pembangunan Infrastruktur:
Investasi dalam pembangunan infrastruktur industri, seperti pelabuhan dan jaringan
transportasi, menunjukkan upaya untuk meningkatkan sektor industri.
A. Struktur Pemerintahan:
Indonesia:
Negara kesatuan dengan pemerintahan daerah yang terdiri dari provinsi, kabupaten,
dan kota.
Sistem pemerintahan yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif di tingkat
pusat dan daerah.
Malaysia :
Negara kesatuan dengan sistem pemerintahan federal.
Sistem pemerintahan yang mirip dengan Indonesia, tetapi Malaysia memiliki sistem
monarki konstitusional di tingkat federal dan negara bagian.
Singapura:
Republik dengan sistem pemerintahan parlementer.
Pemerintahan sentral dengan pembagian administratif ke dalam divisi-daerah (gugus
wilayah administratif).
B. Sistem Politik:
Indonesia:
Sistem demokrasi parlementer dengan presidensiil, di mana presiden adalah kepala
negara dan kepala pemerintahan.
Sistem multipartai dengan pemilihan langsung presiden.
Malaysia:
Sistem demokrasi parlementer dengan monarki konstitusional.
Sistem multipartai dengan pemilihan umum.
Singapura:
Sistem demokrasi parlementer dengan presidensiil.
Pemerintahan dominan oleh satu partai, yaitu Partai Tindakan Rakyat (PAP), yang
mendominasi sebagian besar pemilihan umum.
C. Ekonomi:
Indonesia:
Ekonomi yang beragam dengan sektor pertanian, industri, dan jasa.
Ketergantungan pada sumber daya alam seperti minyak, gas, dan komoditas pertanian.
Malaysia:
Ekonomi yang diversifikasi dengan sektor pertanian, manufaktur, dan jasa.
Ketergantungan pada industri manufaktur, petrokimia, dan eksport-oriented.
Singapura:
Ekonomi yang sangat maju dan berorientasi ekspor.
Fokus pada sektor jasa, keuangan, dan teknologi.
Indonesia:
Negara dengan keragaman etnis, budaya, dan agama yang tinggi.
Malaysia:
Negara dengan keragaman etnis yang tinggi (Melayu, Cina, India) dan
multikulturalisme yang diterapkan sebagai kebijakan resmi.
Singapura:
Negara dengan masyarakat yang sangat multikultural dan multietnis.