Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH POLA PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP

KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEJUJURAN REMAJA DI INSTITUT


TEKNOLOGI SUMATERA

Annisa Khoyrotun Hisan1, Aura Febiana2, Rizki Dwi Maritza3

Teknologi Pangan1,2, Rekayasa Kosmetik3

Institut Teknologi Sumatera, Jalan Terusan Ryacudu Way Hui, Kecamatan Jati
Agung, Lampung Selatan

Email : annisa.123350067@student.itera.ac.id1,
aura.123350048@student.itera.ac.id2 , rizki.123500045@student.iteta.ac.id 3

ABSTRAK

Kedisiplinan dan kejujuran merupakan dua sifat penting kunci kesuksesan. Nyatanya banyak orang
yang enggan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, khusus bagi seorang remaja yang
berstatus sebagai mahasiswa. Mahasiswa yang mengetahui betapa pentingnya kedisiplinan dan
kejujuran itu memiliki tingkat kesadaran yang sangat rendah terhadap penerapannya. Pastinya ada
hal yang mempengaruhi tingkat kedisplinan dan kejujuran tersebut, salah satunya seperti bagaimana
pola pengasuhan orang tua mereka tentang pentingnya kedisiplinan dan kejujuran itu sendiri.
Penelitian akan dilakukan untuk mengetahui seberapa pentingnya pola pengasuhan orang tua
terhadap karakter kedisiplinan dan kejujuran dari anak-anak mereka. Oleh karena itu, dilakukan
pengamatan dengan menggunakan penyebaran google form dengan manfaat untuk mengetahui
bagaimanakah pola asuh orang tua terhadap anak mereka dengan beberapa faktor dari latar belakang
orang tua seperti asal suku bangsa dan darimana mereka berasal karena lingkungan juga dapat
berpengaruh terhadap pola pengasuhan dari orang tua. Selain itu, diberi tambahan pertanyaan juga
tentang apa yang akan dilakukan oleh orang tua saat anak mereka berbohong dan melanggar
peraturan. Dilihat dari asal suku bangsa, orang tua yang berasal dari wilayah Jawa umumnya akan
memiliki pola asuh yang lebih lembut daripada orang tua yang berasal dari wilayah Sumatera yang
terkenal keras. Hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap pembentukkan karakter anak.

Kata Kunci : Kedisiplinan, Kejujuran, Pola Asuh Orang Tua

ABSTRACT

Discipline and honesty are two important traits key to success. In fact, many people are reluctant to
apply them in everyday life, especially for a teenager who is a student. Students who know how
important discipline and honesty are have a very low level of awareness of their application. Surely
there are things that affect the level of discipline and honesty, one of which is how their parents'
parenting patterns about the importance of discipline and honesty themselves. The research was
conducted to find out how important parenting patterns are to the discipline and honesty character
of their children. Therefore, observations were made using google form distribution with the benefit
of knowing how parents' parenting patterns towards their children with several factors from the
parents' background such as ethnic origin and where they come from because the environment can
also affect the parenting patterns of parents. In addition, additional questions were also asked about
what parents do when their children lie and break the rules. In terms of ethnic origin, parents from
the Javanese region will generally have a more gentle parenting style than parents from the
notoriously harsh Sumatra region. This will also affect the formation of children's character.

1
Keywords: Discipline, Honesty, Parenting Patterns

PENDAHULUAN

Mahasiswa yang berintegeritas pastinya harus memiliki rasa kejujuran dan


kedisiplinan yang tinggi. Setiap mahasiswa dituntut untuk selalu menaati peraturan
yang berlaku. Kita harus memiliki sikap jujur dan disiplin di kehidupan
bermasyarakat. Kejujuran dan kedisiplinan merupakan aspek penting yang wajib
dimiliki oleh tiap individu.

Sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenarnya dan tidak berbohong
merupakan definisi dari kejujuran. Kejujuran yaitu sifat yang membutuhkan
kesesuaian antara perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang. Kejujuran merupakan aspek penting dalam kehidupan. Sikap jujur akan
melahirkan kepercayaan bagi tiap individu.

Suatu ketaatan dan patuh terhadap peraturan yang berlaku disebut kedisiplinan.
Kedisiplinan adalah suatu sikap mental yang melibatkan kepatuhan terhadap
peraturan, nilai, dan kaidah yang berlaku, baik di lingkup konteks individu maupun
di masyarakat. Kedisiplinan juga mencakup pengendalian diri seseorang terhadap
berbagai perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan, dan ketertiban. kedisiplinan memiliki peran penting dalam membantu
kegiatan belajar dan pengembangan diri pada mahasiswa. Sikap disiplin dianggap
sebagai salah satu kunci kesuksesan seseorang.

Perwujudan sikap jujur dan disiplin di lingkungan kampus Institut Teknologi


Sumatera belum bisa sepenuhnya dikatakan baik. Kenyataannya mahasiswa masih
belum menerapkan sifat jujur dan disiplin dalam kehidupannya. Contohnya
mahasiswa masih sering menyontek pekerjaan teman dan melanggar rambu-rambu
yang ada di lingkungan kampus. Diperlukan tingkat kesadaran yang tinggi untuk
mewujudkan nilai tersebut.

Beberapa hal dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan dan kejujuran seorang


mahasiswa seperti salah satu contohnya yaitu peran orang tua. Orang tua pastinya
ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Masing-masing orang tua memiliki
caranya sendiri untuk mendidik anaknya. Pola asuh berperan penting dalam
pembentukan karakter. Cara yang digunakan orang tua dalam mengasuh,
membimbing, dan mendidik anaknya disebut dengan pola asuh orang tua. Orang
tua diharapkan memilih pola asuh terbaik yang dapat diterapkan dalam kehidupan
berkeluarga. Anak yang mendapatkan pola asuh baik, maka anak tersebut
kemungkinan mempunyai kepribadian yang baik. Begitupun sebaliknya, apabila
orang tua tidak menerapkan pola asuh yang benar maka anak tersebut kemungkinan
memilki kepribadian yang kurang baik. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh

2
terhadap karakter kedisiplinan dan kejujuran anak. Cara pola pengasuhan orang tua
bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, daerah asal, lingkungan, pendidikan,
suku bangsa, dll.

Berdasarkan pada data yang telah diambil, karya tulis kami membahas tentang
pola asuh orang tua terhadap karakter kejujuran dan kedisiplinan anak. Dilakukan
wawancara dan pengambilan data melalui formulir google tujuannya untuk
mendapati tingkat kejujuran dan kedisiplinan pada mahasiswa Institut Teknologi
Sumatera, dan mendapati seberapa besar pengaruh pola asuh orang tua terhadap
karakter mahasiswa Institut Teknologi Sumatera, serta pentingnya sikap jujur dan
disiplin dalam kalangan mahasiswa Instuitut Teknologi Sumatera.

TEORI DAN METODE

Tanggung jawab dan tugas orang tua adalah menanamkan nilai-nilai


karakter pada anak. Sebagai seorang pendidik dan pembimbing, orang tua memiliki
peran penting dalam menanamkan dasar-dasar karakter pada anak mereka. Peranan
orang tua secara sintetis memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter
anak. Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anaknya, orang tua yang
mencakup ayah dan ibu memegang peran begitu penting dan memiliki pengaruh
besar pada karakter anaknya (Utomo, 2022)

Menurut (Supandi, 2019) pola asuh merupakan sebuah proses


mendisiplinkan, mendidik, melindungi serta membimbing anak untuk meraih suatu
kedewasaan yang sesuai dengan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Sementara (Mustamu, 2020) menjelaskan bahwa pola asuh merupakan sebuah
interaksi antara orang tua dengan anak yang bertujuan memenuhi kebutuhan anak,
membimbing anak, serta menanamkan nilai-nilai kedisiplinan baik untuk tingkah
laku anak maupun pengetahuan anak agar anak dapat tumbuh secara optimal
dengan penguatan yang telah diberikan oleh orang tua.

Setiap orang tua pasti memiliki pola asuh yang berbeda dan masing-masing
pola asuh yang dilakukan oleh setiap orang tua memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri. Namun apapun pola asuh yang dilakukan oleh orang tua
kepada anak mereka, hal itu akan mempengaruhi perkembangan mental dari anak
tersebut. Pola asuh orang tua menjadi dasar yang utama terhadap perkembangan
mental remaja. Hal itu dikarenakan mentalitas remaja akan menentukan pola
perilaku remaja di masa mendatang, pengasuhan yang baik oleh orang tua akan
sangat diperlukan untuk membentuk perkembangan mental yang baik juga pada
remaja. (Azzahra, 2021). Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh (Safitri, 2013)
sangat disayangkan masyarakat masih cenderung tidak peduli dengan pola asuh
yang mereka terapkan pada anaknya. Masih banyak orang tua yang belum
memahami dan memperhatikan bahwa pengasuhan yang diberikan oleh orang tua
terhadap anaknya akan berdampak pada perkembangan mental anak.

3
Penelitian yang berfokus pada pengaruh pola asuh orang tua sebagai landasan
layanan bimbingan dan konseling keluarga dalam membentuk karakter anak.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan kuisioner untuk
mengumpulkan data. Metode studi kasus merupakan sebuah rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara sistematis untuk mencari informasi tentang kondisi
sebenarnya suatu peristiwa dan dilakukan untuk memperoleh pendahuluan
mendalam mengenai peristiwa yang ada. Penelitian ini dilakukan melalui google
form yang dibagikan kepada beberapa mahasiswa Institut Teknologi Sumatera.
Sumber data diperoleh dari data primer, yaitu mahasiswa Institut Teknologi
Sumatera sebagai fokus sumber informasi utama. Pengumpulan data menggunakan
google form dan observasi. Keseluruhan proses pengumpulan data digunakan
peneliti sebagai sumber informasi didalam pengumpulan data. Langkah-langkah
dalam penelitian ini meliputi (1) pemilihan tema; (2) peninjauan literatur; (3)
masalah penelitian; (4) mengumpulkan data; (5) penyaringan data; (6) pengolahan
data; (7) analisis data; (8) kesimpulan temuan. Analisis data merupakan teknik yang
digunakan untuk menganalisis dan memahami isi teks.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan melalui penyebaran google form ke mahasiswa Institut


Teknologi Sumatera dan telah mendapatkan responden sebanyak 40 mahasiswa.
Beberapa pertanyaan yang menjadi patokan untuk diajukan yaitu suku bangsa dari
masing-masing orang tua, apakah orang tua pernah mengajarkan tentang
kedisplinan dan kejujuran, di umur berapa mereka diajarkan tentang kedisiplinan
dan kejujuran, apakah mereka pernah berbohong dan melanggar aturan, serta
perlakuan apa yang akan mereka dapatkan dari orang-tua mereka jika mereka
ketahuan berbohong dan melanggar peraturan.

Berdasarkan hasil dari google form yang telah disebarkan. Ternyata kebanyakan
mahasiswa tinggal didaerah Bandar Lampung, Lampung. Bandar Lampung sendiri
merupakan kota terbesar di Lampung. Di kota ini kebanyakan para remaja hidup
bebas. Hal ini dapat berpengaruh terhadap tingkat kejujuran dan kedisiplinan dari
mahasiswa karena lingkungan juga dapat mempengaruhinya. Mahasiswa yang
sedari kecil sudah berada di lingkungan yang baik maka karakternya akan baik juga
dan begitupun sebaliknya. Mahasiswa yang sedari kecil sudah berada dilingkungan
yang kurang baik maka karakternya akan kurang baik juga.

4
Data asal daerah / tempat tinggal
mahasiswa
12
10
8
6
4
2
0

Gambar 1. Data asal daerah / tempat tinggal mahasiswa

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

Kebanyakan mahasiswa ternyata memiliki orang tua dengan suku bangsa yang
berbeda. Kebanyakan ayah dari mahasiswa bersuku bangsa Jawa tengah di posisi
pertama dan Batak di posisi kedua. Selain itu, kebanyakan ibu dari mahasiswa
bersuku bangsa Jawa di posisi pertama dan Betawi di posisi kedua. Perbedaan suku
bangsa ini juga dapat mempengaruhi pola pengasuhan dari masing-masing orang
tua. Setiap suku bangsa memiliki kebiasaan yang dapat menumbuhkan bagaimana
karakter seseorang. Karakter tersebut ada di orang tua dan akan ditunjukkan pada
saat mereka mengasuh dan mendidik anak-anak mereka. Suku bangsa yang berasal
dari daerah Jawa terkenal dengan karakter mereka yang lemah lembut, sedangkan
suku bangsa yang berasal dari daerah Sumatera terkenal dengan karakter mereka
yang keras.

5
Data suku bangsa ayah
20

15

10

Gambar 2 Data suku bangsa ayah

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

Data suku bangsa ibu


16
14
12
10
8
6
4
2
0

Gambar 3 Data suku bangsa ibu

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

Orang-tua setidaknya harus memberikan pendidikan karakter ketika anak


mereka masih kecil. Semua orang tua mahasiswa sudah pernah mengajarkan kepada
anak-anak mereka tentang pendidikan karakter khususnya mengenai kedisiplinan
dan kejujuran. Kebanyakan orang tua telah mengajarkan hal tersebut pada anak-
anak mereka sedari anak-anak mereka masih kecil tepatnya direntang usia 1-5
tahun. Hal ini merupakan awal yang baik, karena dengan demikian anak-anak sudah
mengerti dan hanya perlu pengawasan dari orang tua mereka apakah anak-anak
mereka mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari atau tidak.

6
0%

Pernah
Tidak pernah

100%

Gambar 4. Data apakah orang tua mahasiwa pernah mengajarkan anaknya tentang
kedisiplinan dan kejujuran

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

3% 3%
1
17% 2
14%
3

11% 4

17% 5

12% 6
7
23% 8

Gambar 5. Data rentang usia kapan orang tua mulai mengajarkan anak-anak mereka
tentang kedisplinan dan kejujuran

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

Hampir 97,5 persen mahasiswa di Institut Teknologi Sumatera pernah


berbohong dan pernah melanggar peraturan. Rata-rata perlakuan orang tua mereka
adalah dinasihati. Beberapa mahasiswa yang ternyata pernah mendapat perlakuan
fisik ringan seperti dicubit dan dipukul karena ketahuan berbohong dan melanggar
peraturan. Beberapa mahasiswa juga ada yang menambahkan opsi lain seperti
dinasihati sambil dimarahi dan silent treatmen atau sikap penolakan untuk
berkomunikasi secara verbal dengan seseorang.

7
3%

Pernah
Tidak Pernah

97%

Gambar 6 Data pengakuan mahasiswa apakah mereka pernah berbohong atau tidak
kepada orang tua mereka

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

20%

Pernah
Tidak pernah

80%

Gambar 7 Data pengakuan apakah mahasiswa pernah melanggar peraturan atau tidak

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

8
3% 3% dinasihati

dibiarkan saja
15%

0% dimarahi / diomelin

diberi perlakuan fisik


(dipukul, dicubit, dll)
dimarahi sambil dinasihati
79%
dll

Gambar 8 Data perlakuan orang tua ketika anak mereka ketahuan berbohong

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

4% dinasihati
9%
dibiarkan saja
37%
dimarahi / diomelin

diberi perlakuan fisik (


dipukul, dicubit, dll)
50%
dll
0%

Gambar 9. Data perlakuan orang tua ketika anak mereka ketahuan melanggar peraturan

(Sumber : Olahan data peneliti, 2023)

Berdasarkan data yang telah didapatkan, pola asuh orang tua sangat berpengaruh
terhadap karakter kedisiplinan dan kejujuran anak mereka. Pola asuh orang tua
berbeda-beda, salah satu hal yang membedakan hal itu yaitu suku bangsa yang
berbeda. Setiap suku bangsa memiliki karakteristik yang berbeda dan hal itu
mempengaruhi bagaimana cara mereka bersikap. Data menunjukan bahwa hampir
semua orang tua yang suku bangsanya berasal dari daerah Jawa memperlakukan
anak mereka dengan sangat lembut. Mereka hanya akan menasihati anak mereka

9
ketika anak mereka berbohong dan melanggar peraturan. Berbeda dengan orang-
tua yang suku bangsanya berasal dari daerah Sumatera. Mereka tidak segan untuk
memarahi bahkan memberi perlakuan fisik ringan seperti mencubit dan memukul
anak mereka ketika anak mereka ketahuan berbohong dan melanggar aturan.

Bagaimana perlakuan orang tua ketika anak mereka melakukan kesalahan juga
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan karakter anak kedepannya. Anak yang
memiliki orang tua yang keras cenderung akan lebih memilih untuk menghindari
masalah atau tidak mereka akan mendapatkan teguran yang keras dari orang tua
mereka. Akan tetapi, bukan berarti orang tua yang lemah lembut akan memiliki
anak yang suka mencari masalah karena apapun itu orang tua mereka hanya akan
menasihati mereka dan tidak membuat mereka jera untuk melakukan kesalahan.

Pola asuh yang baik tentu harus disertai dengan sikap yang tegas. Selembut-
lembutnya dan sebaik-baiknya orang tua, mereka juga harus tetap bersikap tegas
kepada anak-mereka supaya anak mereka tidak menjadi liar. Orang tua yang
karakternya kasar dan keras kepada anak mereka juga tetap harus memiliki sisi
lembut agar anak mereka tidak merasa takut dan canggung kepada orang tua nya
sendiri. Orang tua juga harus sesekali memperhatikan anak mereka dan mencari
tahu perlakuan seperti apa yang harus diberikan kepada anak mereka agar anak
mereka tumbuh menjadi anak yang berkarakter baik. Begitupun sebagai anak juga
harus memahami bagaimana sifat orang tuanya masing-masing dan selalu
mengikuti semua hal baik yang telah diajarkan orang tuanya.

SIMPULAN

Pola pengasuhan dari orang tua berpengaruh terhadap pembentukan karakter


anak mereka, khususnya pada karakter kedisiplinan dan kejujuran. Dua karakter ini
merupakan karakter penting yang akan berguna bagi masa depan dari anak-anak
mereka. Tingkat kejujuran dan kedisplinan pada mahasiswa Institut Teknologi
Sumatera cukup baik walaupun terdapat beberapa hal yang perlu dtingkatkan.
Seorang mahasiswa tidak hanya harus paham tentang apa itu kejujuran dan
kedisiplinan. Namun, seorang mahasiswa juga harus paham bagaimana cara
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Orang tua yang memiliki pola pengasuhan yang baik dalam mendidik anaknya
akan menjadikan anak mereka seseorang yang baik juga. Orang tua yang sudah
membiasakan anak mereka sedari kecil untuk memiliki sikap jujur dan disiplin,
maka sikap tersebut akan dibawa terus oleh anak mereka bahkan saat anak mereka
sudah dewasa. Pola pengasuhan orang tua berbeda-beda sesuai karakteristik dari
orang tua masing-masing. Karakteristik tersebut dapat disebabkan karena suku
bangsa dan budaya. Umumnya orang tua yang bersuku bangsa dari pulau Jawa akan

10
memiliki pola pengasuhan yang lemah lembut dan orang tua bersuku bangsa dari
pulau Sumatera akan memiliki pola pengasuhan yang lebih keras dan tegas.

Ketika seorang anak sudah berperilaku disiplin, maka semua pekerjaan yang ia
lakukan akan berjalan dengan lancar. Begitupun ketika seorang anak sudah
berperilaku jujur, maka ia akan mendapatkan kepercayaan dari orang-orang
disekitarnya, ia akan disukai oleh orang-orang disekitarnya dan hal itu akan
membantu semua pekerjaan yang dilakukannya. Ketika seorang anak sudah
berperilaku jujur dan disiplin ia juga akan mengalami kepanikan ketika ia tidak
menerapkannya. Dengan begitu, jika seorang anak sudah dibiasakan berperilaku
jujur dan disiplin maka ia akan kecanduan dan akan terus menerapkannya.

Maka dari itu, setiap orang tua harus memiliki pola pengasuhan yang benar dan
berusaha untuk mengajarkan anak-anak mereka sedari kecil untuk mengenali,
memahami, dan menerapakan karakter jujur dan disiplin agar anak-anak dapat
terbiasa dan terus menerapkannya hingga mereka dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

Azzahra AA, S. H. (2021). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan
mental remaja. jurnak penelitian dan pengabdian kepada masyarakat , 464.

Mustamu A C, H. N. (2020). Pola asuh orang tua, motivasi dan kedisiplinan dalam
meningkatkan kesehatan mental remaja papua. jurnal keperawatan
muhammadiyah bengkulu , 17-25.

Safitri Y, H. N. (2013). Hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat
depresi remaja di SMK 10 November Semarang. jurnal keperawatan jiwa ,
11-17.

Supandi D, H. L. (2019). Pola asuh orang dalam perkembangan moral remaja :


studi kasus di desa pernek. jurnal psimawa , 35-46.

Utomo P, P. F. (2022). bimbingan dan konseling keluarga : pola asuh orang-tua


dan implikasinya terhadap penanaman nilai-nilai karakter pada anak.
prophetic : professional, emphaty, islamis counseling jurnal , 36-37.

11

Anda mungkin juga menyukai