Anda di halaman 1dari 22

Modul

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Gaya Hidup Berkelanjutan

Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

ECOPIONEERS
Disusun oleh:
Rif Anuddin

RIF ANUDDIN i
Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
ECOPIONEERS
2023
P
e
n
u
l
i
s
R
i
f
A
n
u
d
d
i
n
,
S
.
P
d
.
,
M
.
A
(
S
M
P
N
e
g
e
r
i
1
J
a
n
a
p
r
i
a
)
P
e
n
a
t
a
L
e
t
a
k
Kontak
R
i
f
A
n
u
d
d
i
n
,
S
.
P
d
.
,
M
.
A
(
S
M
P
N
e
g
e
r
i
1
J
a
n
a
p
r
i
a
)
Email : rifanuddin@gmail.com

RIF ANUDDIN ii
Daftar Isi
Halaman Judul ………………………………………..…………..…………………………………………….………… i
Daftar Isi …………………………………………………………..…..……………………………..……………………… ii

Deskripsi Projek …………………………………..………….……………………………………………………. 1


A. Profil Modul …………………………………………………………………………………………………….. 2
B. Tahapan Kegiatan Proyek ………………………………………………………………………………… 2
C. Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil …………………………………………………………… 2
Alur Kegiatan Pembelajaran Proyek ……………..………………………………………………………… 3
Asesmen ………………………………………………………………………………………………………………. 12

Lampiran …………………………………………………………………………………………………………………… 14

RIF ANUDDIN iii


Deskripsi
Proyek
Pemanasan global, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan telah menjadi isu global
yang mendesak yang mengancam keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan planet kita.
Gaya hidup konsumtif dan tidak berkelanjutan telah menjadi penyebab utama dari masalah
lingkungan ini. Gaya hidup yang berfokus pada penggunaan sumber daya tak terbatas, produksi
limbah berlebihan, serta polusi udara dan air, telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang
signifikan dan berdampak negatif pada kualitas hidup manusia dan keberlanjutan planet kita.
Penerapan gaya hidup berkelanjutan telah menjadi sangat relevan karena kegiatan
manusia yang tidak berkelanjutan telah mengakibatkan perubahan iklim yang drastis. Misalnya,
menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tahun 2021,
Indonesia mengalami kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,3 derajat Celsius setiap dekade selama
30 tahun terakhir. Ini mengindikasikan bahwa perubahan iklim sedang berlangsung dan
mempengaruhi kondisi ekosistem lokal dan global.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,
volume sampah di Indonesia meningkat sebesar 3,2% setiap tahunnya. Pengelolaan sampah yang
tidak efisien dan gaya hidup konsumtif menyebabkan penumpukan sampah, termasuk plastik,
yang merusak lingkungan, terutama laut dan ekosistem maritim. Hal ini menyebabkan ancaman
terhadap keberlanjutan dan keragaman hayati laut.
Masalah deforestasi juga menjadi isu penting di Indonesia. Menurut Global Forest Watch,
Indonesia kehilangan lebih dari 24 juta hektar hutan selama 20 tahun terakhir, dengan kecepatan
rata-rata kehilangan hutan sebesar 1,2 juta hektar per tahun. Deforestasi yang terus berlanjut
mengancam keberlanjutan ekosistem hutan dan menyebabkan kehilangan habitat bagi spesies-
spesies langka.
Gaya hidup yang tidak berkelanjutan juga berdampak negatif pada aspek sosial dan
ekonomi. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa pola konsumsi berlebihan dan pemborosan
sumber daya dapat menyebabkan ketimpangan sosial dan ketidakadilan dalam distribusi sumber
daya, mengakibatkan kesenjangan ekonomi dan kesulitan akses bagi kelompok masyarakat
tertentu.
Dilatarbelakangi oleh data dan fakta yang mengkhawatirkan tersebut, SMPN 1 Janapria
bertekad untuk turut ambil bagian dalam gerakan gaya hidup berkelanjutan. Pada Tahun
Pelajaran 2023-2024, SMPN 1 Janapria memilih tema projek Gaya Hidup Berkelanjutan sebagai
salah satu dari 3 tema projek yang akan dilaksanakan. Proyek dengan tema Gaya Hidup
Berkelanjutan ini dianggap sangat penting dan relevan. Proyek ini diberi judul Ecopioneers.
Ecopioneers diambil dari kata ecology dan pioneers yang diharapkan dapat menjadikan peserta
didik di SMPN 1 Janapria menjadi pionir dalam gerakan gaya hidup berkelanjutan. Proyek ini
diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran siswa tentang urgensi perlunya gaya
hidup berkelanjutan, memberikan pemahaman tentang dampak negatif gaya hidup tidak
berkelanjutan, serta mendorong mereka untuk mengambil tindakan nyata untuk mengurangi
jejak lingkungan mereka. Melalui pendekatan pembelajaran projek, siswa dapat terlibat langsung
dalam kegiatan nyata dan menjadi agen perubahan dalam mewujudkan gaya hidup yang lebih
berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik bagi planet kita.

RIF ANUDDIN 1
A. Profil Modul
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik Menanamkan paradigma dan gaya hidup berorientasi
keberlangsungan lingkungan
Judul “Ecopioneers”
Fase D
Durasi 64 JP (Minggu Efektif I-VIII)
Semester 1 (Ganjil)
Tahun Pelajaran 2023-2024

B. Tahapan Kegiatan Proyek


Pelaksanaan proyek “Ecopioneers” meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

C. Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil


Dimensi Elemen Sub Elemen Target Capaian
Beriman, Akhlak kepada Menjaga Mewujudkan rasa syukur
Bertakwa alam Lingkungan Alam dengan berinisiatif untuk
Kepada Tuhan Sekitar menyelesaikan
Yang Maha Esa, permasalahan lingkungan
dan Berakhlak alam sekitarnya dengan
Mulia mengajukan alternatif
solusi dan mulai
menerapkan solusi
tersebut.
Kreatif Memiliki Menentukan Menghasilkan solusi
keluwesan pilihan dari alternatif dengan
berpikir dalam beberapa alternatif mengadaptasi berbagai
mencari yang diberikan gagasan dan umpan balik
alternatif solusi untuk menghadapi situasi
permasalahan dan permasalahan

RIF ANUDDIN 2
Alur Kegiatan Pembelajaran Proyek
“ECOPIONEERS”
SMP Negeri 1 Janapria

Waktu
Tujuan Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar dan Rincian Kegiatan Asesmen
Pelaksanaan
Minggu I
Pertemuan 1 Siswa memahami Fasilitator menjelaskan tentang Projek Penguatan Slide Presentasi yang disusun oleh
konsep P5 dan Profil Pelajar Pancasila. Penjelasan meliputi konsep Fasilitator
mengapa P5 penting dasar, tata laksana, durasi waktu, dan asesmen
Pertemuan 2 Siswa memahami 1. Pengantar Projek: Guru memperkenalkan Video 1: Observasi
konsep dan pentingnya tema proyek, judul, dan tujuan Plastic, A Short Film
gaya hidup pembelajaran. https://youtu.be/P5OBWbZDZIc
berkelanjutan serta 2. Menyaksikan video tentang Gaya Hidup
tujuan dari proyek Berkelanjutan
pembelajaran ini. 3. Diskusi Kelompok: Siswa berdiskusi tentang
apa yang mereka saksikan di video
4. Siswa beriskusi tentang apa yang mereka
ketahui tentang gaya hidup berkelanjutan
dan mengapa itu penting.
Video 2: Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Aktivitas Icebreaker: "Green Thumb
Versi Anak Muda
Buddies"
https://youtu.be/oGpapKwpwOc
Siswa berpasangan dan mendiskusikan
cara-cara untuk membuat lingkungan
sekolah lebih berkelanjutan. Setiap
pasangan mempresentasikan ide mereka
kepada kelas. Presentasi dapat berupa

RIF ANUDDIN 3
membuat poster, pengumuman, atau
presentasi lisan.
Pertemuan 3 Siswa dapat 1. Definisi Gaya Hidup Berkelanjutan: Guru Artikel “Apa yang dimaksud dengan Observasi
mendefinisikan gaya memberikan penjelasan lebih mendalam Gaya Hidup Berkelanjutan?”
hidup berkelanjutan tentang gaya hidup berkelanjutan dan https://www.paprikaliving.com/gaya-
dan mengidentifikasi dampaknya. hidup-berkelanjutan/
beberapa contohnya 2. Guru membagi kelompok projek terdiri dari
dalam kehidupan 5 orang untuk menjadi kelompoknya
sehari-hari. sampai projek berakhir
3. Masing-masing kelompok diminta
membaca artikel yang disediakan
kemudian mendiskusikannya. Siswa dapat
mencari sumber lain yang relevan
kemudian mempresentasikan di depan
kelas
Pertemuan 4 Siswa menyadari 1. Dampak Gaya Hidup Terhadap Lingkungan: Judul Video: Observasi
dampak dari gaya Guru memperkenalkan beberapa dampak 2050, Andai Kita Tidak Melakukan
hidup tidak gaya hidup yang tidak berkelanjutan pada Apa-apa
berkelanjutan pada lingkungan. https://youtu.be/rGTbJssfVoI
lingkungan dan mampu 2. Tugas Individu: Siswa diminta untuk
mencatat aktivitas mencatat aktivitas sehari-hari mereka yang
sehari-hari yang memiliki dampak lingkungan dan berbagi
berkontribusi pada hasilnya di kelas.
dampak tersebut. 3. Diskusi Kelompok: “Dampak Ekologis” -
Bagi siswa menjadi kelompok kecil dan
mempresentasikan dampak negatif
berbagai kebiasaan dan gaya hidup pada
lingkungan.

RIF ANUDDIN 4
4. Kegiatan Simulasi: "Ekosistem Terbalik" -
Siswa bermain peran sebagai hewan atau
tumbuhan dalam ekosistem dan
memahami bagaimana perubahan kecil
pada satu elemen dapat mempengaruhi
keseluruhan ekosistem.
5. Guru menjelaskan kepada siswa tentang
permainan “EcoFootprint/Jejak Ekologis”.
Laporan EcoFootprint siswa secara individu
akan dikumpulkan dan didiskusikan di kelas
pada pertemuan ke-26
Pertemuan 5 Siswa memahami 1. Alternatif Gaya Hidup Berkelanjutan: Guru Observasi
alternatif gaya hidup menyajikan berbagai alternatif gaya hidup
berkelanjutan yang berkelanjutan yang dapat diadopsi.
dapat diadopsi dan 2. Diskusi dan Sharing: Siswa berbagi ide
berbagi ide tentang tentang bagaimana mereka bisa
bagaimana mereka mengadopsi gaya hidup berkelanjutan
bisa mengadopsi gaya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
hidup berkelanjutan 3. Kegiatan "Green Makeover" - Siswa
dalam kehidupan berdiskusi dan merancang cara untuk
sehari-hari mereka. membuat ruang kelas atau ruang lain di
sekolah menjadi lebih berkelanjutan.
Mereka kemudian melaksanakan ide-ide
tersebut.
Minggu II
Pertemuan 6 Siswa memahami Mendatangkan Narasumber dari Kantor
konsep Gaya Hidup Lingkungan Hidup atau lembaga lainnya (Jika tidak
Berkelanjutan, dampak memungkinkan, guru dapat mencari sumber-
yang timbul, dan sumber lain seperti video dari YouTube, dll)

RIF ANUDDIN 5
aspek-aspek yang
terkait dengan Gaya
Hidup Berkelanjutan
Pertemuan 7 Siswa mampu 1. Evaluasi Pemahaman: Guru mengadakan Quiz dapat menggunakan media: Tes Tertulis
mengidentifikasi topik kuis singkat tentang konsep gaya hidup www.kahoot.it Interaktif
penelitian yang ingin berkelanjutan. www.wordwall.net Guru memberikan
mereka teliti selama "Green Quiz" atau media lainnya kuis tulis singkat
Observasi Lapangan Siswa mengikuti kuis interaktif setelah aktivitas
(minggu ke-2) dan menggunakan perangkat elektronik untuk "Green Quiz"
merencanakan langkah mengukur pengetahuan mereka tentang untuk mengukur
awal untuk penelitian gaya hidup berkelanjutan. Hasilnya akan pemahaman siswa
mereka. digunakan sebagai acuan untuk memantau tentang konsep
perkembangan selama proyek gaya hidup
berlangsung. berkelanjutan dan
2. Penelitian dan Rencana: Siswa evaluasi
merencanakan topik penelitian yang ingin pemahaman
mereka teliti selama Observasi Lapangan mereka.
(minggu ke-2) dan mendiskusikan rencana
mereka dengan guru dan narasumber
tamu.
Pertemuan 8 Siswa dapat melakukan 1. Kunjungan Lapangan 1: Siswa mengunjungi Penilaian Antar
penelitian lapangan berbagai tempat terkait yang relevan Teman
tentang topik masing- dengan topik penelitian mereka, seperti
masing yang terkait fasilitas daur ulang, kebun hidroponik,
dengan gaya hidup proyek energi terbarukan, dan lainnya.
berkelanjutan dan 2. Wawancara dan Observasi: Siswa
mengumpulkan data mewawancarai praktisi di tempat-tempat
serta informasi yang tersebut dan mengamati secara langsung
relevan. praktik berkelanjutan yang berlangsung.

RIF ANUDDIN 6
Pertemuan 9 1. Kunjungan Lapangan 2: Siswa mengunjungi Penilaian Antar
berbagai tempat terkait yang relevan Teman
dengan topik penelitian mereka, seperti
fasilitas daur ulang, kebun hidroponik,
proyek energi terbarukan, dan lainnya.
2. Wawancara dan Observasi 2: Siswa
mewawancarai praktisi di tempat-tempat
tersebut dan mengamati secara langsung
praktik berkelanjutan yang berlangsung.
Pertemuan 10 1. Mendatangkan Narasumber dari Kantor
Lingkungan Hidup atau lembaga lainnya
(Jika tidak memungkinkan, lanjut ke
Kegiatan di bawah)
2. Kunjungan Lapangan 3: Siswa mengunjungi
berbagai tempat terkait yang relevan
dengan topik penelitian mereka, seperti
fasilitas daur ulang, kebun hidroponik,
proyek energi terbarukan, dan lainnya.
3. Wawancara dan Observasi 3: Siswa
mewawancarai praktisi di tempat-tempat
tersebut dan mengamati secara langsung
praktik berkelanjutan yang berlangsung.
Minggu III
Pertemuan 11 Siswa mampu 1. Siswa menganalisis data dan temuan dari
menganalisis data dan penelitian lapangan mereka.
temuan dari penelitian 2. Persiapan Presentasi: Setiap siswa
lapangan mereka dan mempersiapkan presentasi tentang hasil
mempersiapkan temuan mereka untuk dipresentasikan di
presentasi yang jelas depan kelas. (bentuk presentasi dapat

RIF ANUDDIN 7
dan terstruktur untuk dilakukan dengan menggunakan media
membagikan hasil poster video infografis ataupun media-
temuan kepada kelas. media lainnya). Siswa dapat diarahkan
untuk menggunakan laboratorium
komputer di sekolah untuk
mempersiapkan media presentasinya
Pertemuan 12 Siswa mampu Persiapan Presentasi: Setiap siswa mempersiapkan
menganalisis data dan presentasi tentang hasil temuan mereka untuk
temuan dari penelitian dipresentasikan di depan kelas. (bentuk presentasi
lapangan mereka dan dapat dilakukan dengan menggunakan media
mempersiapkan poster video infografis ataupun media-media
presentasi yang jelas lainnya). Siswa dapat diarahkan untuk
dan terstruktur untuk menggunakan laboratorium komputer di sekolah
membagikan hasil untuk mempersiapkan media presentasinya
temuan kepada kelas.
Pertemuan 13 Masing masing kelompok mempresentasikan hasil Penilaian Diri
analisis dan temuan. Siswa dapat diarahkan Untuk
menggunakan Gallery Walk dengan memanfaatkan
ruang kelas atau di luar kelas. Presentasi juga
dapat dilakukan dengan menyaksikan video
buatan siswa atau paparan secara lisan dari
masing-masing kelompok
Pertemuan 14 Idem
Pertemuan 15 Idem
Minggu IV
Pertemuan 16 Idem
Pertemuan 17 Siswa dapat Perencanaan Aksi Nyata: Siswa mengidentifikasi
merencanakan aksi masalah yang relevan dan mengembangkan
nyata yang relevan

RIF ANUDDIN 8
berdasarkan hasil rencana tindakan nyata untuk mengatasi
analisis mereka dan tantangan gaya hidup tidak berkelanjutan.
memulai implementasi
aksi nyata tersebut
dalam skala kecil di
lingkungan sekolah
atau masyarakat
sekitar.
Pertemuan 18 Idem
Pertemuan 19 Realisasi Aksi Nyata: Siswa mulai melaksanakan
rencana tindakan mereka dalam skala kecil di
lingkungan sekolah atau masyarakat sekitar.
Pertemuan 20 Idem
Minggu V
Pertemuan 21 Idem
Pertemuan 22 Idem
Pertemuan 23 Idem
Pertemuan 24 Idem
Pertemuan 25 Evaluasi realisasi aksi nyata dan rencana tindak Penilaian Diri
lanjut untuk perbaikan
Minggu VI
Pertemuan 26 Siswa mengumpulkan tugas EcoFootprint yang Jurnal
sudah dibuat dan mendiskusikan, merefleksi, dan
membuat rencana tindak lanjut untuk mengurangi
Jejak Ekologis mereka
Pertemuan 27-30 Siswa melanjutkan Kampanye Aksi Nyata: Siswa melanjutkan Produk
pelaksanaan aksi nyata pelaksanaan aksi nyata dan mengadakan
dan mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang
kampanye untuk

RIF ANUDDIN 9
meningkatkan gaya hidup berkelanjutan di antara teman sebaya
kesadaran tentang dan masyarakat.
gaya hidup
berkelanjutan di antara
teman sebaya dan
masyarakat. Mereka
juga menyiapkan dan
mengadakan pameran
hasil karya mereka
sebagai bentuk
dokumentasi dan
inspirasi.
Minggu VII
Pertemuan 31-34 Persiapan Pameran Hasil Karya
Pertemuan 35 Pameran Hasil Karya: Siswa menyiapkan dan Produk
mengadakan pameran hasil karya mereka sebagai
bentuk dokumentasi dan inspirasi. Pameran ini
juga dapat mengundang orang tua murid dan
masyarakat untuk memperluas dampaknya.
Minggu VIII
Pertemuan 36-40 Siswa dan guru 1. Evaluasi Proyek: Siswa dan guru melakukan Portofolio
melakukan evaluasi evaluasi proyek untuk mengevaluasi
proyek untuk pencapaian tujuan dan pembelajaran yang
mengevaluasi didapat.
pencapaian tujuan 2. Rencana Tindak Lanjut: Siswa merumuskan
pembelajaran dan rencana tindak lanjut untuk terus
pembelajaran yang mengembangkan gaya hidup berkelanjutan
didapat. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari mereka.
siswa merumuskan

RIF ANUDDIN 10
rencana tindak lanjut
untuk terus
mengembangkan gaya
hidup berkelanjutan
dalam kehidupan
sehari-hari mereka dan
berkomitmen untuk
menjadi agen
perubahan yang positif
dalam menjaga
lingkungan.

RIF ANUDDIN 11
Asesmen

Berikut adalah contoh instrumen asesmen yang dapat digunakan dalam proyek
“Ecopioneers” ini:
1. Lembar Refleksi / Penilaian Diri
Nama: Hari, tanggal:
Sangat Sangat Tidak
Setuju Tidak Setuju
Setuju Setuju
Aku terlibat aktif dalam
diskusi
Aku merasa nyaman
mengemukakan ide dan
pendapat saat berdiskusi
Aku memahami tujuan dari
kegiatan hari ini
Teman-teman kelompokku
memberi saya dukungan
untuk terus berkembang

2. Lembar Refleksi untuk Fasilitator

3. Format Nilai Akhir


Tema Proyek Gaya Hidup Berkelanjutan
Judul Proyek Ecopioneers
Durasi Proyek 64 JP
Nama Peserta Didik
Dimensi Elemen
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Akhlak kepada alam
Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

RIF ANUDDIN 18
Sub Elemen, Target Capaian MB SB BSH SAB
Menjaga Lingkungan Alam Sekitar
Mewujudkan rasa syukur dengan
berinisiatif untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan alam Ö
sekitarnya dengan mengajukan
alternatif solusi dan mulai
menerapkan solusi tersebut
Dimensi Elemen
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
Kreatif
alternatif solusi permasalahan
Sub Elemen, Target Capaian MB SB BSH SAB
Menentukan pilihan dari beberapa
alternatif yang diberikan
Menghasilkan solusi alternatif dengan
Ö
mengadaptasi berbagai gagasan dan
umpan balik untuk menghadapi situasi
dan permasalahan

Keterangan:
MB : Mulai Berkembang
SB : Sedang Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SAB : Sangat Berkembang

RIF ANUDDIN 13
Lampiran
Petunjuk Aktifitas
Kegiatan-kegiatan dalam modul ini dirancang untuk memfasilitasi pemahaman siswa
tentang gaya hidup berkelanjutan secara aktif, melibatkan mereka dalam diskusi kelompok,
permainan peran, dan pemecahan masalah nyata. Mengundang praktisi atau narasumber
relevan dapat menambah nilai tambah dengan memberikan pandangan dan contoh nyata
tentang praktik berkelanjutan di dunia nyata.

A. Green Thumb Buddies


Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi menjadi pasangan, idealnya satu siswa yang memiliki pengalaman
berkelanjutan yang berbeda dengan pasangannya.
2. Setiap pasangan berdiskusi tentang cara-cara untuk membuat lingkungan sekolah
lebih berkelanjutan, seperti mengurangi pemakaian kertas, menggunakan barang
daur ulang, atau memelihara kebun sayur organik.
3. Setiap pasangan mempresentasikan ide-ide mereka secara bergantian kepada seluruh
kelas.
4. Setelah presentasi, seluruh kelas memberikan umpan balik positif dan saran untuk
setiap ide.

B. Eco Footprint (Jejak Ekologis)


Permainan EcoFootprint atau Jejak Ekologis adalah permainan edukatif yang bertujuan
untuk mengajarkan pentingnya kesadaran lingkungan dan bagaimana tindakan individu
dapat mempengaruhi jejak ekologis atau dampak lingkungan yang dihasilkan. Berikut
adalah langkah-langkah permainan EcoFootprint:

Langkah-langkah:
1. Penjelasan Konsep: Guru atau fasilitator permainan menjelaskan konsep dasar dari
EcoFootprint, yaitu jejak ekologis yang dihasilkan oleh gaya hidup seseorang atau
kelompok dalam hal penggunaan sumber daya dan dampaknya terhadap lingkungan.
2. Pembagian Kelompok: Peserta permainan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Setiap kelompok akan mewakili "rumah tangga" atau "individu" dalam permainan.
3. Penetapan Tujuan: Setiap kelompok diberikan tujuan untuk mencapai tingkat
EcoFootprint yang lebih rendah dengan cara mengurangi penggunaan sumber daya
tertentu, seperti air, listrik, atau limbah.
4. Pemilihan Tindakan: Setiap kelompok diberi waktu untuk merencanakan tindakan-
tindakan yang dapat mereka ambil untuk mencapai tujuan mereka, seperti
mengurangi waktu mandi, berjalan kaki dan tidak menggunakan sepeda motor
apabila jarak yang ditempuh dekat, mengurangi pemakaian kertas, tidak
menggunakan tas plastik apalagi ketika berbelanja barang yang sedikit, atau
menghindari pemborosan makanan.
5. Implementasi: Setelah merencanakan tindakan, kelompok melaksanakan perubahan
gaya hidup mereka selama beberapa waktu, misalnya seminggu, untuk melihat
dampaknya pada EcoFootprint mereka.
6. Pengukuran dan Perbandingan: Setelah periode implementasi, kelompok mengukur
EcoFootprint mereka sebelum dan setelah perubahan dilakukan. Mereka
membandingkan hasilnya dan melihat seberapa besar pengaruh tindakan mereka
terhadap lingkungan.
7. Diskusi dan Refleksi: Setelah permainan selesai, dilakukan sesi diskusi dan refleksi di
mana peserta berbagi pengalaman, tantangan, dan pelajaran yang didapatkan dari
permainan ini.

RIF ANUDDIN 14
8. Pengajaran Nilai: Fasilitator permainan mengaitkan pelajaran dari permainan dengan
kehidupan sehari-hari dan menyampaikan pesan tentang pentingnya kesadaran
lingkungan dan tanggung jawab individu dalam menjaga lingkungan.
9. Rencana Aksi: Peserta diundang untuk merencanakan tindakan nyata yang akan
mereka lakukan di kehidupan sehari-hari mereka untuk mengurangi jejak ekologis
mereka dan menjadi agen perubahan positif dalam melindungi lingkungan.

Permainan EcoFootprint dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan, memotivasi aksi nyata, dan membangun rasa tanggung jawab sosial terhadap
bumi dan lingkungan kita.

C. Diskusi Dampak Ekologis


Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, masing-masing kelompok memilih
tema yang relevan dengan gaya hidup berkelanjutan (misalnya, sampah, energi,
transportasi).
2. Setiap kelompok menyusun presentasi singkat atau sketsa untuk mempresentasikan
dampak negatif dari beberapa kebiasaan atau gaya hidup dalam tema mereka.
3. Setiap kelompok mempresentasikan presentasi mereka secara bergantian, sementara
siswa lain memberikan masukan atau pertanyaan untuk mendorong diskusi lebih
lanjut.
4. Setelah semua presentasi selesai, guru memfasilitasi diskusi kelompok tentang
bagaimana siswa dapat mengubah perilaku mereka untuk mengurangi dampak
negatif pada lingkungan.

D. Ekosistem Terbalik
Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tentang konsep ekosistem dan bagaimana berbagai organisme
saling bergantung dalam ekosistem yang seimbang.
2. Siswa bermain peran sebagai hewan atau tumbuhan dalam ekosistem yang
ditugaskan guru.
3. Guru mengatur skenario di mana ada perubahan kecil pada satu elemen dalam
ekosistem (misalnya, terjadi banjir atau kebakaran).
4. Siswa memahami bagaimana perubahan kecil tersebut dapat mempengaruhi
keseimbangan ekosistem dan berdiskusi tentang konsep penting dalam ekosistem
yang terganggu.

E. Green Makeover
Langkah-langkah:
1. Siswa berdiskusi kelompok tentang bagaimana mereka dapat membuat ruang kelas
atau ruang lain di sekolah menjadi lebih berkelanjutan.
2. Setiap kelompok merancang rencana perubahan yang dapat dilakukan untuk
membuat ruang tersebut lebih ramah lingkungan.
3. Siswa melaksanakan rencana mereka, seperti mengurangi pemakaian kertas,
membuat tempat sampah atau vas bunga dari sampah plastik, atau menyediakan
tempat daur ulang yang lebih mudah diakses.
4. Setelah perubahan dilakukan, siswa melakukan pemantauan dampak perubahan dan
berbagi hasilnya dengan kelas.

F. Green Quiz
Langkah-langkah:
1. Guru menyusun kuis tentang konsep gaya hidup berkelanjutan, termasuk definisi,
dampak, dan alternatif gaya hidup yang lebih berkelanjutan dengan menggunakan

RIF ANUDDIN 15
media elektronik seperti Kahoor (www.kahoot.it), Wordwall (www.wordwall.net),
dan lainnya.
2. Siswa menjawab kuis menggunakan perangkat elektronik atau kertas dan pensil.
3. Setelah kuis selesai, guru memproyeksikan hasil kuis secara anonim dan berdiskusi
tentang jawaban yang benar dan salah, serta memberikan penjelasan lebih lanjut
tentang konsep yang relevan.

G. Gallery Walk
Langkah-langkah
(Video Tutorial: “Gallery Walk – Classroom Strategy” Link: https://youtu.be/IJTi51JXiRU)
1. Guru meminta siswa menyiapkan beragam materi atau proyek dari siswa, seperti
poster, gambar, atau tulisan, yang berhubungan dengan topik pembelajaran.
2. Guru meminta siswa memajang karyanya pada tempat yang strategis (misalnya
dinding) di sekitar ruangan sehingga mudah diakses oleh siswa lain.
3. Guru memberikan instruksi kepada siswa tentang tujuan Gallery Walk, yaitu untuk
melihat karya-karya teman sekelas dan belajar dari sudut pandang mereka.
4. Siswa berkeliling ke berbagai karya yang dipajang di sekitar ruangan. Mereka
dapat membaca, mengamati, mengevaluasi, dan merefleksikan isi dari setiap
karya. Pastikan setiap siswa mengamati setiap karya yang dipajang. Tempatkan
satu orang anggota kelompok untuk ‘menjaga’ karyanya dan menjelaskan apa
yang dipajang.
5. Selama menjelajahi karya, siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang menarik
atau membuat mereka tertarik. Mereka juga dapat menyusun pertanyaan terkait
materi yang dipresentasikan.
6. Setelah menjelajahi karya, siswa berkumpul dalam kelompok kecil untuk
berdiskusi tentang apa yang telah mereka pelajari dari karya-karya tersebut.
Mereka berbagi pemahaman dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah
mereka catat.
7. Setiap kelompok diundang untuk mempresentasikan temuan dan kesimpulan
mereka kepada seluruh kelas. Diskusi antar kelompok dapat terjadi untuk
memperkaya pemahaman siswa tentang topik pembelajaran.
8. Setelah Gallery Walk selesai, siswa diminta untuk merefleksikan apa yang telah
mereka pelajari dan bagaimana pengalaman ini membantu pemahaman mereka
tentang materi.

RIF ANUDDIN 16
Contoh- contoh Realisasi Aksi Nyata
1. Kampanye Pemilahan Sampah: Siswa dapat mengorganisir kampanye di sekolah atau
lingkungan sekitar untuk mendorong pemilahan sampah yang benar, dengan menyediakan
tempat sampah berwarna yang berbeda untuk limbah organik, limbah non-organik, dan
limbah berbahaya. Mereka juga bisa memberikan edukasi tentang manfaat pemilahan
sampah untuk lingkungan.
2. Penanaman Pohon: Siswa dapat melakukan kegiatan penanaman pohon sebagai upaya
untuk mengatasi masalah deforestasi dan meningkatkan kualitas udara di lingkungan
mereka. Mereka dapat mengajak teman sebaya, keluarga, dan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam kegiatan ini.
3. Kampanye Hemat Energi: Siswa dapat menyelenggarakan kampanye untuk mengedukasi
orang-orang tentang pentingnya menghemat energi di rumah dan di sekolah. Mereka bisa
memberikan tips dan trik tentang bagaimana menggunakan listrik dan air secara efisien.
4. Kebun Komunitas: Siswa dapat membuat kebun komunitas di sekolah atau di daerah sekitar
tempat tinggal mereka. Kebun ini bisa digunakan untuk menanam sayuran organik dan buah-
buahan sehingga mengurangi kebutuhan untuk membeli produk pertanian yang dihasilkan
secara konvensional.
5. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Siswa dapat memulai kampanye untuk
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti sedotan plastik, kantong plastik, dan
wadah makanan sekali pakai. Mereka bisa menggantinya dengan alternatif ramah
lingkungan, seperti sedotan bambu dan kantong kain.
6. Promosi Transportasi Berkelanjutan: Siswa dapat mempromosikan penggunaan
transportasi berkelanjutan, seperti bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi
umum, daripada mengandalkan kendaraan pribadi yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.
7. Mengurangi Pemborosan Makanan: Siswa dapat mengadakan kampanye tentang
pentingnya mengurangi pemborosan makanan di sekolah atau rumah mereka. Mereka bisa
memberikan contoh cara menyimpan makanan dengan bijaksana dan memanfaatkan sisa
makanan untuk mengurangi limbah.
8. Optimalkan Konsumsi Air dan Listrik: Siswa dapat membuat kampanye untuk mengajak
orang-orang di sekitar mereka untuk mengurangi konsumsi air dan listrik. Misalnya, mereka
bisa membuat poster tentang pentingnya mematikan lampu dan kran saat tidak digunakan.
9. Kampanye Pengurangan Limbah Makanan: Siswa dapat mengadakan kampanye untuk
mengurangi pemborosan makanan di sekolah atau rumah mereka. Mereka bisa memberikan
contoh cara menyimpan makanan dengan bijaksana dan memanfaatkan sisa makanan untuk
mengurangi limbah atau tidak menggunakan tas plastik ketika berbelanja barang yang
sedikit.

Pastikan siswa mendokumentasikan


setiap kegiatan berupa foto atau video
sebagai portofolio dan untuk evaluasi

RIF ANUDDIN 17
RIF ANUDDIN 18
Referensi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (2021). Buletin Iklim Nasional Tahun
2021. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2021). Profil Kinerja
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021. Jakarta: Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Global Forest Watch. (2021). Indonesia Forest Watch. Diakses dari: www.globalforestwatch.org
pada tanggal 15 Juli 2023

RIF ANUDDIN 19

Anda mungkin juga menyukai