Anda di halaman 1dari 4

Jawaba teori ekonomi mikro lanjutan

1. Untuk menentukan biaya minimum yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi 625
unit output, kita perlu menggunakan fungsi biaya perusahaan yang biasanya dinyatakan sebagai:

Biaya (C) = Biaya Faktor Produksi (K) + Biaya Faktor Produksi (L)

Biaya faktor produksi K (biaya modal) = Jumlah modal (K) × Harga modal per unit (r)
Biaya faktor produksi L (biaya tenaga kerja) = Jumlah tenaga kerja (L) × Upah tenaga kerja per
unit (w)
Dalam kasus ini, kita diberikan fungsi produksi Q = 50K^0.5L^0.5, harga modal per unit (r)
sebesar 40, dan upah tenaga kerja per unit (w) sebesar 20. Kita ingin memproduksi 625 unit
output.

Langkah 1: Tentukan K dan L yang diperlukan untuk memproduksi 625 unit output.
Kita diberikan Q = 625 dan fungsi produksi Q = 50K^0.5L^0.5. Jadi,
625 = 50K^0.5L^0.5
Dibagi dengan 50:
12.5 = K^0.5L^0.5
Kemudian, kuadratkan kedua sisi:
(K^0.5L^0.5)^2 = 12.5^2
K^1L^1 = 156.25
Kemudian, ambil akar kuadrat pada kedua sisi:
K^0.5L^0.5 = √156.25
K^0.5L^0.5 = 12.5
Ini adalah hubungan antara K dan L yang diperlukan untuk memproduksi 625 unit output.

Langkah 2: Hitung biaya faktor produksi K dan L.

Biaya faktor produksi K (biaya modal) = K × r


Biaya faktor produksi L (biaya tenaga kerja) = L × w
Dengan harga modal per unit (r) = 40 dan upah tenaga kerja per unit (w) = 20:
Biaya faktor produksi K = 12.5 × 40 = 500
Biaya faktor produksi L = 12.5 × 20 = 250

Langkah 3: Hitung biaya total (C).


C = Biaya faktor produksi K + Biaya faktor produksi L
C = 500 + 250
C = 750

Jadi, biaya minimum yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi 625 unit output
adalah 750 unit mata uang (misalnya, dolar atau rupiah, tergantung pada mata uang yang
digunakan).
2. A. Fungsi total utilitas, yang sering disebut juga sebagai fungsi kepuasan konsumen,
menggambarkan hubungan antara kuantitas konsumsi (x) suatu barang atau layanan dan tingkat
utilitas yang diperoleh dari konsumsi tersebut. Dalam kasus ini, fungsi total utilitas diberikan
sebagai U(x) = x^0.5.

Dalam fungsi ini, x mewakili jumlah barang atau layanan yang dikonsumsi, dan x^0.5 mewakili
akar kuadrat dari jumlah tersebut. Ini menunjukkan bahwa tingkat utilitas (kepuasan) yang
diperoleh dari peningkatan konsumsi dengan jumlah barang atau layanan yang dikonsumsi,
tetapi pertumbuhannya mulai melambat seiring bertambahnya jumlah. Dengan kata lain,
semakin banyak konsumsi Anda, tambahan utilitas yang Anda peroleh per unit tambahan akan
semakin berkurang.

Untuk menggambarkan secara grafis kurva hubungan konsumen dengan total utilitasnya, Anda
dapat menggambar grafik dengan sumbu x yang mewakili jumlah barang yang dikonsumsi (x)
dan sumbu y yang mewakili total utilitas (U(x)). Dalam hal ini, karena U(x) = x^0.5, Anda akan
mendapatkan kurva yang meningkat secara positif, tetapi dengan laju pertumbuhan yang
semakin melambat seiring dengan peningkatan jumlah barang yang dikonsumsi.

Grafiknya akan terlihat seperti kurva akar kuadrat yang semakin melandai saat x meningkat.
Ketika x = 0, total utilitasnya adalah 0, dan ketika x meningkat, total utilitas akan terus
meningkat tetapi dengan laju pertumbuhan yang semakin rendah. Hal ini mencerminkan
gagasan bahwa peningkatan konsumsi barang atau layanan yang sama tidak akan memberikan
peningkatan utilitas yang besar seiring dengan peningkatan kuantitas.

Grafik ini akan menunjukkan bagaimana tingkat kepuasan konsumen berubah seiring dengan
perubahan jumlah konsumsi, dan ini adalah contoh kurva utilitas total.

b. Perbandingan antara kepastian keluaran dan kecerahan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Keluaran Kepastian:
Kepastian keluaran Merujuk pada situasi di mana hasil dari suatu keputusan atau tindakan dapat
diprediksi atau diperkirakan dengan tingkat kepastian yang tinggi. Dalam konteks ini, setiap
tindakan yang diambil akan menghasilkan hasil yang hampir pasti atau dapat diukur secara
tepat.

Contoh dari output kepastian termasuk dalam skenario-skenario berikut:


 Penggunaan mesin yang sangat terpercaya yang selalu menghasilkan produk dengan
spesifikasi yang sama.
 Perdagangan dengan instrumen keuangan yang memiliki tingkat risiko rendah dan laba
yang stabil.
 Proses produksi yang sangat terstruktur dan terukur, menghasilkan produk yang
konsisten dalam kualitas dan kuantitas.
Grafiknya akan menunjukkan keluaran yang relatif konstan dan dapat diprediksi, dengan sedikit
variasi antara hasil yang diharapkan dan hasil yang diperoleh.
2. Ketidakpastian Keluaran:
Outputnya merujuk pada situasi di mana hasil dari suatu keputusan atau tindakan memiliki
tingkat ketinggian yang tinggi. Dalam konteks ini, hasil tindakan tersebut tidak dapat diprediksi
atau diukur dengan tingkat kepastian yang tinggi, dan variasi hasil dapat signifikan.

Contoh dari output yang ditampilkan termasuk dalam skenario-skenario berikut:


 Investasi di pasar saham, di mana harga saham dapat bervariasi secara signifikan dari
waktu ke waktu.
 Startup bisnis di mana keberhasilan bisnis dapat bervariasi secara besar, dan ada risiko
kegagalan.
 Proyek penelitian dan pengembangan yang menghasilkan hasil yang tidak pasti, seperti
penemuan ilmiah atau inovasi produk.
Grafiknya akan menunjukkan fluktuasi yang signifikan dalam hasil, dan hasil tindakan mungkin
tidak dapat diukur dengan tingkat kepastian yang tinggi.

Dalam outputnya, penting untuk mempertimbangkan risiko dan membuat perencanaan yang
adaptif. Kepastian keluaran, di sisi lain, memungkinkan perencanaan yang lebih terstruktur dan
meminimalkan risiko. Kepentingan dalam memahami perbedaan antara kedua jenis output ini
adalah untuk dapat mengelola ekspektasi dan risiko yang terkait dengan keputusan dan
tindakan yang diambil dalam berbagai konteks.

3. Untuk menghitung total output dari perusahaan kartel dengan dua pabrik, kita perlu memahami
hubungan antara permintaan dan biaya.

Diberikan fungsi invers permintaan P = 12 - 0,1Q, kita bisa menyalurkan Q (jumlah output) dalam
bentuk P:
Q = (12 - P) / 0,1

Sementara itu, struktur biaya pabrik satu adalah C1 = 10Q1. Karena kita ingin menentukan total
output perusahaan kartel (Qt), kita perlu menambahkan output dari kedua pabrik:
Qt = Q1 + Q2

Namun, karena struktur biaya pabrik satu dan dua sama, kami dapat mengkonversi biaya total
perusahaan (Ct) menjadi:
Ct = C1 + C2 Ct = 10Q1 + 10Q2

Sekarang, kita perlu menentukan Q1 dan Q2. Diketahui bahwa Q1 adalah keluaran dari pabrik
pertama, dan Q2 adalah keluaran dari pabrik kedua. Namun, kita harus mempertimbangkan
bahwa pabrik satu dan dua adalah bagian dari kartel yang beroperasi bersama-sama. Oleh
karena itu, jumlah total output (Qt) adalah hasil dari output kombinasi dari keduanya.

Kemudian, kita dapat menentukan Qt dengan menjumlahkan Q1 dan Q2:


Qt = Q1 + Q2 Qt = (12 - P1) / 0,1 + (12 - P2) / 0,1 Qt = (12 - (10Q1)) / 0,1 + (12 - (10Q2)) / 0, 1

Selanjutnya, kita bisa menerapkan persamaan ini dan mengekspresikan Qt dalam istilah Q1 dan
Q2:

Qt = 120 - 10Q1 + 120 - 10Q2 Qt = 240 - 10(Q1 + Q2)

Sehingga total output perusahaan kartel (Qt) adalah:

Qt = 240 - 10(Q1 + Q2)

Ini adalah ekspresi total output dari perusahaan kartel dengan dua pabrik yang memiliki struktur
biaya yang sama. Anda dapat menggunakan persamaan ini untuk menghitung total output
perusahaan kartel jika Anda mengetahui output dari pabrik satu (Q1) dan pabrik dua (Q2).

Anda mungkin juga menyukai