Anda di halaman 1dari 12

P-ISSN : 2654-4946

P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

Determinan Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor


Makanan dan Minuman di BEI Periode 2017-2021

Mery Wanialisa1, Adinda Puspa Chairissa2


FEB Universitas Persada Indonesia Y.A.I
E-mail: wanialisa@gmail.com1, adindapuspac@gmail.com2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio keuangan yang diukur
menggunakan Likuiditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Financial Distress pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2017-2021. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan
jumlah sampel yang terpilih sebanyak 12 perusahaan dengan kurun waktu lima tahun sehingga diperoleh
60 sebanyak data. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis
regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
variabel Likuditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Penjualan secara simultan berpengaruh terhadap
Financial Distress. (2) Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress,
(3) Solvabilitas secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Financial Distress dan (4)
Pertumbuhan Penjualan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Financial Distress. Hasil
perhitungan koefisien determinasi menunjukkan Likuiditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Penjualan
terhadap Financial Distress memiliki pengaruh sebesar 95,2971% dan sisanya sebesar 4,7029%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak dimasukkan pada penelitian ini.

Kata Kunci: Likuiditas, Solvabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Financial Distress.

ABSTRACT

This study aims to determine and analyze the effect of financial ratios measured using Liquidity, Leverage,
and Sales Growth on Financial Distress in Food and Beverage Sub-Sector Manufacturing Companies
Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2021 Period. The sample selection technique in this
study used a purposive sampling technique and the number of samples selected was 12 companies with a
period of five years so 60 data were obtained. The analysis carried out in this study is descriptive statistics
and panel data regression analysis using the software Eviews 9. The results show that: (1) Liquidity,
Leverage, and Sales Growth variables simultaneously affect Financial Distress. (2) Liquidity partially has
an insignificant effect on Financial Distress, (3) Leverage partially has an insignificant negative effect on
Financial Distress, and (4) Sales Growth partially has a significant positive effect on Financial Distress.
The results of the calculation of the coefficient of determination show that Liquidity, Leverage, and Sales
Growth on Financial Distress have an effect of 95.2971% and the remaining 4.7029% is influenced by
other variables not included in this study.

Keywords: Liquidity, Leverage, Sales Growth, Financial Distress.

JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022 255


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

1. PENDAHULUAN
berskala besar yang secara tidak
Perusahaan manufaktur, sektor langsung berdampak pada penurunan
barang industri konsumsi, sub sektor kinerja perusahaan serta
makanan dan minuman menjadi salah ketidakmampuan perusahaan dalam
satu diantara sektor manufaktur unggulan menghasilkan pendapatan perusahaan.
yang telah memberikan kontribusi
krusial untuk pertumbuhan ekonomi Financial distress merupakan
nasional dan bagi keberlangsungan sebuah situasi ketika sebuah perusahaan
kehidupan individu. Sebagaimana sektor menghadapi kekurangan dana guna
makanan dan minuman merupakan melunasi tanggungannya. Situasi ini
kebutuhan primer bagi manusia, merupakan ciri awal sebelum pada
disamping sandang sekaligus papan, akhirnya hal yang terburuk mungkin
kehidupan manusia bergantung pada terjadi, yaitu kebangkrutan. Financial
kesejahteraan atau kelancaran distress bisa diprediksi melalui posisi
distribusinya (Putra, 2019). Kehadiran keuangan suatu perusahaan yang ditandai
revolusi industri saat ini memberikan dengan terjadinya kerugian selama
pengaruh besar terutama di dunia industri beberapa periode, tidak stabilnya
dimana teknologi informasi dan pertumbuhan penjualan yang dilakukan
komunikasi secara radikal dimanfaatkan perusahaan, dan laba yang terus
untuk proses produksi kemudian mengalami penurunan selama beberapa
menciptakan bentuk bisnis baru berbasis periode, tata kelola serta kualitas produk
digital dengan tujuan untuk mencapai yang buruk mampu menjadi sebab
efisiensi yang maksimal dan mendorong terjerumusnya perusahaan. Problematika
untuk lebih kreatif dan berinovasi secara finansial laksana arus kas, praktik
masif. Namun, semakin berkembangnya akuntansi, anggaran sekaligus penentuan
inovasi dalam industri menimbulkan harga ialah latar belakang lain yang
persaingan kompetitif antar perusahaan. berpotensi terjadinya financial distress.
Ketatnya persaingan seperti banyaknya Problematika yang terjadi dalam internal
kompetitor yang terjun ke dalam sektor perusahaan mampu memicu kesukaran
yang serupa mengharuskan perusahaan keuangan perusahaan laksana kualitas
untuk memiliki strategi yang tepat dalam serta kuantitas sumber daya manusia
menciptakan kreativitas dan yang tidak baik, produk yang tidak sesuai
mengembangkan inovasi produk dengan dengan ekspektasi konsumen, anggaran
tujuan agar tidak kalah saing dengan serta penentuan harga yang kelewat tidak
perusahaan lain di bidang atau sektor realistis, kegagalan perusahaan dalam
yang sama. melebur dengan perkembangan
teknologi sekaligus lingkungan, kegiatan
Fenomena wabah pandemi yang perdagangan hingga alur distribusi yang
diakibatkan oleh virus Covid-19 tidak strategis pun melemahkan
memberikan dampak yang signifikan penjualan perusahaan, sehingga
pada keberlangsungan sektor industri menimbulkan kerugian.
makanan dan minuman. Sektor pangan
adalah satu diantara bidang yang terkena Fenomena yang terjadi
implikasi dari wabah pandemi Covid-19 mengenai kondisi financial distress
yang disebabkan adanya penurunan daya antara lain adalah PT Prima Cakrawala
beli masyarakat (Santia, 2020). Hal ini Abadi Tbk (PCAR) yang mengalami
disebabkan karena diterapkannya penurunan penjualan neto hingga periode
kebijakan pemerintah seperti social kuartal I 2020 menjadi Rp15,23 miliar
distancing dan pembatasan sosial dibandingkan penjualan Rp24,39 miliar

256 JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

di periode yang sama tahun 2019. potensi atau kesanggupan perusahaan


Diambil dari laporan keuangan tahunan secara tahunan. Pertumbuhan penjualan
pada laman Bursa Efek Indonesia mengindikasikan implementasi
diperlihatkan bahwa laba bruto turun kesuksesan investasi perusahaan di
menjadi Rp1,07 miliar dari laba bruto periode yang lalu yang mampu menjadi
Rp3,86 miliar periode 2019. Beban usaha acuan terhadap pertumbuhan perusahaan
turun menjadi Rp2,63 miliar dari Rp4,59 di periode mendatang. Perusahaan
miliar tahun sebelumnya. PT Prima dengan tingkat pertumbuhan penjualan
Cakrawala Abadi Tbk mengalami yang signifikan mengindikasikan
peningkatan rugi usaha menjadi Rp1,56 keberhasilan suatu perusahaan dalam
miliar dari Rp731,47 juta periode 2019 merealisasikan strategi dan
dan rugi sebelum pajak naik menjadi mencerminkan bahwa pendapatan atau
Rp1,97 miliar dari jumlah periode yang dihasilkan mengalami kenaikan
sebelumnya yakni Rp727,74 juta. sehingga hal ini dapat menurunkan
tingkat financial distress.
Financial distress bisa
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor Ditinjau dari uraian latar
yang mempengaruhi adalah likuiditas belakang sebelumnya, peneliti tertarik
perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh untuk melaksanakan sebuah penelitian
Mamduh (2016:75) yang yang berjudul “Determinan Financial
mendeklarasikan “Likuiditas yang Distress Pada Perusahaan Manufaktur
diukur dengan rasio lancar menakar Subsektor Makanan dan Minuman di
kapabilitas industri membayar utang BEI Periode 2017-2021”.
pada kurun waktu singkat melalui
pemanfaatan aktiva lancar”. Oleh
sebab itu, seiring dengan meningkatnya
2. LANDASAN TEORI
kesanggupan perusahaan untuk
mendanai serta memenuhi kewajiban
jangka pendek, probabilitas perusahaan
Teori Sinyal (Signalling Theory)
melalui financial distress mampu
Berdasarkan Brigham dan
terminimalisir.
Houston (2011), “Teori sinyal
menguraikan pandangan mengenai
Faktor lain yang mempengaruhi
manajemen dengan perkembangan
financial distress adalah solvabilitas.
perusahaan pada waktu mendatang,
Rasio solvabilitas atau leverage ratio
dimana akan mempengaruhi respon
ialah rasio yang diadopsi demi
calon investor dengan perusahaan”.
mengalkulasi intensitas aktiva
Sinyal yang dimaksud berwujud
perusahaan yang disokong oleh utang.
informasi yang mengungkapkan upaya
Meningkatnya debt ratio diiringi dengan
tata kelola demi mengabulkan animo
meningkatnya jumlah modal pinjaman
pemilik. Informasi demikian ditafsirkan
untuk kegiatan investasi terhadap aktiva
sebagai indikator krusial dalam kacamata
yang bertujuan untuk menghasilkan
investor sekaligus pelaku bisnis untuk
keuntungan. Jika debt ratio menurun,
mengekstraksi keputusan investasi.
maka kinerja perusahaan meningkat dan
Perusahaan yang sudah memberikan
intensitas utang di balik pendanaan
informasi kepada investor akan
aktiva kian menurun.
diinterpretasikan sekaligus diidentifikasi
Pertumbuhan penjualan juga sebagai sinyal positif atau sebaliknya
menjadi salah satu faktor yang Sinyal positif berkualitas baik mampu
mempengaruhi financial distress. Rasio diterjemahkan sebagai berita baik (good
pertumbuhan penjualan menggambarkan news), sementara sinyal negatif

JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022 257


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

berkualitas buruk mampu diterjemahkan sebuah situasi keuangan institusi yang


sebagai berita buruk (bad news). tidak optimal dan apabila hal tersebut
tidak dikelola dengan bijak secara
Teori Agensi (Agency Theory) berkelanjutan bisa menyebabkan
berujung kepada kondisi
Teori agensi (agency theory) kebangkrutan”. Perusahaan yang
dipaparkan Jensen dan Meckling tahun mengalami kegagalan maupun
1976. Teori ini mengasumsikan, ketidakcukupan dana demi melunasi
hubungan agensi terwujud ketika seorang kewajiban yang mencapai tenggat waktu
individu atau lebih (principal) merekrut merupakan indikasi perusahaan tengah
agent demi mewujudkan suatu jasa yang menghadapi financial distress.
kemudian mendelegasikan wewenang
dalam penarikkan keputusan. Principal Rasio Likuiditas
ialah pemilik saham maupun investor
sementara agent ialah pihak tata kelola Prastowo (2011:83) menyatakan
perusahaan. Agent ditunjuk oleh “Rasio likuiditas ialah rasio yang
principal untuk mengelola perusahaan menggambarkan kapabilitas industri
yang mengandung perwakilan kekuasaan ketika melengkapi beban jangka
dari principal kepada agent untuk pendeknya terhadap kreditor dalam
bertindak dalam nama principal. kurun waktu yang singkat”. Rasio
Sehingga, agent patut mengantongi likuiditas diukur menggunakan cara
wawasan yang lebih luas apabila mengomparasikan seluruh bagian pada
dikomparasikan pada principal. aktiva lancar mengikutsertakan
Tumpang tindih informasi disebut pula komponen di pasiva lancar akan
asimetri informasi. Asimetri informasi menghasilkan dua penilaian terkait
didefinisikan sebagai ketidakseimbangan pengukuran rasio, yakni (1) jika
informasi sebab terdapat perbedaan perusahaan dapat melengkapi
distribusi informasi di antara principal kewajibannya, maka perusahaan dalam
dengan agent yang berdampak pada situasi likuid; dan (2) jika perusahaan
lahirnya sepasang problematika sebab gagal melengkapi kewajibannya,
terdapat kesukaran principal untuk perusahaan dalam situasi ilikuid,
mengamati serta mengontrol aksi agent. Merujuk pada penelitian terkait, rasio
likuiditas dihitung dengan mengadopsi
Financial Distress indikator current ratio.

Menurut Plat and Plat (2002) Rasio Solvabilitas


dalam Widhiari dan Merkusiwati
(2015:457), “Financial distress yakni Rasio solvabilitas atau leverage
proses menyusutnya kondisi keuangan ratio ialah rasio yang diadopsi demi
perusahaan yang dihadapi instansi mengalkulasi intensitas aktiva
sebelum menghadapi kebangkrutan perusahaan yang disokong oleh utang.
atau likuidasi”. Financial distress dapat Dalam perihal ini, jumlah beban utang
terbentuk sebelum kemerosotan dan perusahaan akan dikomparasikan dengan
mengambil alih saat perusahaan merugi aktiva perusahaan. Berdasarkan Harahap
dalam sekian periode. Financial distress (2013:115), “Rasio leverage ialah rasio
bisa terjadi karena banyak hal, seperti yang menunjukkan kaitan antara
utang yang terlalu besar, kerugian dan utang perusahaan terhadap modal,
kegiatan operasi perusahaan, kesulitan rasio tersebut mampu mengetahui
arus kas, kurangnya dana perusahaan dan seberapa jauh perusahaan ditanggung
lain-lain. Menurut Sihombing oleh utang maupun pihak luar dengan
(2019:293), “Financial distress ialah kapabilitas perusahaan yang

258 JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

diperlihatkan dengan modal”. Merujuk 3. METODOLOGI


pada penelitian terkait, rasio likuiditas
dihitung dengan mengadopsi indikator Penelitian ini merupakan
debt ratio. penelitian kuantitatif yaitu penelitian
yang informasi atau datanya di analisa
Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) menggunakan teknik statistik. Jenis
penelitian yang digunakan adalah
Berdasarkan Arief Sugiono penelitian kausal komparatif (causal-
(2009:81), “Rasio pertumbuhan ialah comparative research). Jenis data yang
rasio dengan bertujuan guna menakar digunakan adalah data dokumenter yang
industri dalam memelihara bersumber dari data sekunder yang
kedudukannya”. Rasio pertumbuhan diperoleh dari laporan keuangan tahunan
penjualan (sales growth ratio) ialah rasio perusahaan sub sektor makanan dan
yang digunakan demi mengetahui tingkat minuman yang terdaftar di Bursa Efek
pertumbuhan penjualan suatu perusahaan Indonesia periode 2017-2021.
dari tahun ke tahun. Rasio pertumbuhan
penjualan menggambarkan potensi atau Populasi dan Sampel
kesanggupan perusahaan secara tahunan.
Pertumbuhan penjualan Populasi disebut juga sebagai
mengindikasikan implementasi sekelompok elemen atau komponen yang
kesuksesan investasi perusahaan di dijadikan sebagai objek penelitian, atau
periode yang lalu yang mampu menjadi merupakan gabungan semua yang ingin
acuan terhadap pertumbuhan perusahaan diketahui. Populasi yang akan dijadikan
di periode mendatang. Terkait penelitian objek pada penelitian ini adalah
ini, rasio pertumbuhan dikalkulasi Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
bersama prinsip rasio pertumbuhan minuman yang terdaftar di BEI periode
penjualan. 2017-2021, yang berjumlah 30
perusahaan.Sampel yaitu sejumlah atau
Kerangka Pemikiran bagian dari jumlah serta aspek populasi
yang diadaptasi sebagai data pada
Kerangka pemikiran dalam penelitian. Metode yang digunakan
penelitian ini menggambarkan hubungan dalam pemilihan sampel adalah
antara likuiditas, solvabilitas dan purposive sampling. Berdasarkan
pertumbuhan penjualan terhadap Sugiyono (2016:85), “Purposive
financial distress. Adapun gambar sampling merupakan suatu teknik
kerangka pemikiran dalam penelitian ini pengambilan sampel dengan
adalah sebagai berikut. pertimbangan tertentu”. Metode
purposive sampling yaitu pengadaptasian
sampel dengan adanya tujuan yang
Gambar 1. Kerangka Pemikiran spesifik dan dilakukan dengan beberapa
pertimbangan seperti kriteria dan
karakteristik tertentu.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Statistik Deskriptif

JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022 259


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif Tabel 1. Hasil Fixed Effect Model

• Variabel Financial Distress yang


diproksikan menggunakan Altman Z-Score
diperoleh nilai mean sebesar 3.134767, nilai
median sebesar 2.629500, nilai maximum
sebesar 12.64800, nilai minimum sebesar
1.275000 dan nilai standar deviasi sebesar
1.835620.
• Variabel Likuiditas yang diproksikan
menggunakan Current Ratio diperoleh nilai
mean sebesar 3.512800, nilai median
sebesar 2.293500, nilai maximum sebesar
UJI ASUMSI KLASIK
22.27200, nilai minimum sebesar 1.003000
dan nilai standar deviasi sebesar 3.816882.
a. Uji Normalitas Data
• Variabel Solvabilitas yang diproksikan
menggunakan Debt Ratio diperoleh nilai
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Data
mean sebesar 0.369167, nilai median
sebesar 0.375500, nilai maximum sebesar 7
Series: Standardized Residuals
Sample 2017 2021
0.639000, nilai minimum sebesar 0.108000 6
Observations 60
5
dan nilai standar deviasi sebesar 0.144017. Mean
Median
-5.09e-18
-0.002685

• Variabel Pertumbuhan yang diproksikan


4 Maximum 0.346258
Minimum -0.235000
3 Std. Dev. 0.107111
Skewness 0.168349
menggunakan Sales Growth Ratio diperoleh 2 Kurtosis 3.670849

nilai mean sebesar 0.191417, nilai median 1


Jarque-Bera
Probability
1.408509
0.494477

sebesar 0.066000, nilai maximum sebesar 0


-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3

8.288000, nilai minimum sebesar -0.893000


dan nilai standar deviasi sebesar 1.080968. Dari histogram dapat diketahui nilai
probabilitas Jarque-Bera sebesar 0.494477
ANALISIS REGRESI DATA PANEL lebih besar dari 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa data sudah terdistribusi
Hasil pengujian model regresi data panel normal. Dilihat dari uji statistik Jarque-Bera
atas ketiga model data panel (Common Effect diperoleh nilai Jarque-Bera sebesar
Model, Fixed Effect Model, Random Effect 1.408509. Berdasarkan tabel chi-square
Model), tujuannya untuk memperkuat dengan df=k-1=(4-1=3) dapat diliha sebesar
kesimpulan pengujian berpasangan. Setelah 7.81473 dengan derajat kebebasan 0.05
dilakukan pengujian dengan menggunakan uji sehingga nilai Jarque-Bera lebih kecil dari
Chow, uji Hausman dan uji Lagrange Multiplier tabel chi-square yaitu 1.408509 < 7.81473,
didapatkan Fixed Effect Model yang menjadi maka data penelitian terdistribusi normal.
model data panel yang akan dianalisis lebih lanjut
terhadap penelitian ini.

260 JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

b. Uji Multikolinearitas berulang). Sehingga, jika autokorelasi terjadi


maka dapat mengabaikannya dengan
merujuk kepada teori yang telah ada.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
d. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari tabel diatas dapat disimpulkan


bahwa tidak terjadi multikolinearitas
karena korelasi antar variabel
independen lebih kecil dari 0.80 artinya
tidak ada hubungan yang sangat kuat
antar variabel independen.

c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dalam penelitian ini
menggunakan model terbaik yaitu Fixed
Effect Model dapat dilihat pada tabel hasil
Fixed Effect Model yang menunjukkan
bahwa nilai DW adalah sebesar1.2551, nilai
Berdasarkan hasil Uji Glesjer pada tabel
tabel Durbin-Watson dengan n = 60 dan k =
diatas mampu ditarik kesimpulan nilai
3 maka diperoleh nilai dL = 1.4797, nilai dU probabilitas tiap variabel independen yaitu
= 1.6889, nilai 4-dL = 2.3111 serta 4-dL = Likuiditas (current ratio) sebesar 0.6892,
2.5203. Sehingga hasil dW statistik terletak Solvabilitas (debt ratio) sebesar 0.5988 dan
pada daerah dW ≤ dL ≤ dU ≤ 4-dU ≤ 4-dL Pertumbuhan Penjualan (sales growth ratio)
(1,2511 ≤ 1,4797 ≤ 1,6889 ≤ 2,3111 ≤ sejumlah 0.4088 lebih besar dibandingkan 0.05
2,5203)Dapat disimpulkan bahwa nilai DW maka H0 diterima sehingga data dalam model
dari model regresi yang terbentuk adalah regresi ini tidak terdapat gejala
terdapat dalam autokorelasi positif. heteroskedastisitas.
Berdasarkan Gujarati (2003:370) dalam
Mulyasari (2016:373) “Metode General UJI HIPOTESIS
Least Square (GLS) bisa menekan
autokorelasi yang kerap terjadi pada a. Uji Analisis Koefisien Korelasi
rumus OLS selaku akibat kesalahan Berdasarkan hasil Fixed Effect Model,
estimasi (underestimate) varians maka didapat R-Square sebesar √0,964130 =
melalui tahapan GLS permasalah pada 0,981901. Nilai 0,981901 menunjukkan
autokorelasi bisa diselesaikan”. Menurut bahwa terjadi eksistensi hubungan yang
Mulyasari (2016:373), “Estimasi data panel sangat kuat antara variabel independen
yang memakai tahapan Fixed Effect baik (Likuiditas, Solvabilitas, Pertumbuhan
yang berwujud Least Square Dummy Penjualan) dengan variabel dependen yaitu
Variable (LSDV) maupun Generalized Financial Distress.
Least Squares (GLS) dapat mengabaikan
terjadinya autokorelasi”. Maka, pengujian b. Uji Persamaan Regresi Linear
memanfaatkan data panel tidak harus Berganda
melangsungkan uji autokorelasi dikarenakan
walaupun terdapat data time series, tetapi Berdasarkan hasil Fixed Effect Model
jenis datanya bukan terklasifikasi sebagai maka didapat persamaan regresi linear
time series murni (waktu yang tidak berganda sebagai berikut:

JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022 261


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

, , , , adalah konstan. Hasil Ttabel dengan derajat


bebas sebesar df= (n-k-1) = (60-3-1) = 56 dan
Berdasarkan persamaan regresi tersebut nilai probabilitas dua arah sebesar 0.05/2 =
dapat dianalisis pengaruh masing-masing 0.025 didapatkan nominal ttabel sejumlah
variabel independen terhadap variabel 2.00324 dengan signifikan terhadap α = 5%.
dependen, yaitu:
1. Likuiditas memiliki Thitung 1.833259 <
• Konstanta sebesar 5.632854 menyatakan dan Ttabel 2.00324 dan nilai probabilitas
bahwa jika nilai dari Likuiditas, sebesar 0.0734 > 0.05. Pengalkulasian
Solvabilitas dan Pertumbuhan Penjualan demikian membuktikan sebagaimana
adalah konstan (0) maka nilai Financial likuiditas secara parsial tidak
Distress adalah sebesar 5.632854 dan berpengaruh dan tidak signifikan
variabel independen dianggap konstan terhadap Financial Distress.
positif. 2. Solvabilitas memiliki Thitung -10.09769
• Likuiditas memiliki koefisien regresi dan Ttabel 2,00324 (10.09769 > 2.00324)
sebesar 0.044576. Hal ini menunjukkan dan nilai probabilitas sebesar 0.00000 <
bahwa Likuiditas dan Financial Distress 0.05. Pengalkulasian demikian
memiliki arah positif, artinya jika membuktikan sebagaimana solvabilitas
Likuiditas meningkat satu satuan maka secara parsial berpengaruh negatif dan
Financial Distress akan meningkat signifikan terhadap Financial Distress.
0.044576 dengan asumsi Solvabilitas dan 3. Pertumbuhan memiliki Thitung 17.45385 >
Pertumbuhan Penjualan adalah konstan dan Ttabel 2,00324 dan nilai probabilitas
atau nol. sebesar 0.00000 < 0.05. Pengalkulasian
• Solvabilitas memiliki koefisien regresi demikian membuktikan sebagaimana
sebesar -7.661457. Hal ini menunjukkan pertumbuhan secara parsial berpengaruh
bahwa Solvabilitas dan Financial Distress positif dan signifikan terhadap Financial
memiliki arah negatif, artinya jika Distress.
Solvabilitas meningkat satu satuan maka
Financial Distress akan menurun d. Uji F-Statistik (Pengujian Secara
7.661457 dengan asumsi Likuiditas dan Simultan)
Pertumbuhan Penjualan adalah konstan
atau nol. Uji F-Statistik merupakan salah satu
• Pertumbuhan memiliki koefisien regresi pengujian hubungan regresi secara simultan
sebesar 0.907339. Hal ini menunjukkan demi memahami signifikansi dari pengaruh
bahwa Pertumbuhan dan Financial variabel independen secara bersamaan
Distress memiliki arah positif, artinya jika (simultan) terhadap variabel dependen. Dari
Pertumbuhan meningkat satu satuan maka hasil output diperoleh Fhitung sejumlah
Financial Distress akan meningkat 86.39568 dengan probabilitas 0.0000. Hasil
0.907339 dengan asumsi Likuiditas dan F tabel dengan df numerator 3 (4-1=3) dan df
Solvabilitas adalah konstan atau nol. denumerator 56 (60-3-1) sekaligus derajat
kebebasan sebesar 0.05, sehingga diperoleh
2.77. Fhitung sejumlah 86.39568 > Ftabel
c. Uji T-Statistik (Pengujian Secara sejumlah 2.77. Maka dapat disimpulkan
Parsial) bahwa variabel independen secara bersama-
sama mempengaruhi variabel dependen
Uji signifikansi secara parsial (Uji secara signifikan. Hal ini menunjukkan
Statistik-T) merupakan pengujian hubungan bahwa Likuiditas, Solvabilitas dan
regresi secara parsial demi memahami Pertumbuhan secara bersama-sama
signifikansi dari pengaruh variabel berpengaruh terhadap Financial Distress.
independen secara individu kepada variabel
dependen, dengan melihat variabel lain

262 JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

e. Uji Koefisien Determinasi (R2) rasio Likuiditas berefek negatif sekaligus


signifikan terkait Financial Distress.
Berdasarkan hasil regresi linear berganda
dengan menggunakan Fixed Effect Model H2 : Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap
diperoleh hasil adjusted R-squared Financial Distress
bernominal 0.952971 yang artinya seluruh
variabel independen (Likuiditas, Solvabilitas Hasil uji regresi secara parsial dengan
dan Pertumbuhan) memiliki kontribusi dalam mengadopsi prinsip Fixed Effect Model
menjelaskan Financial Distress sebesar (FEM) mengindikasikan eksistensi pengaruh
95.2971% sedangkan sisanya sebesar rasio Solvabilitas menuju Financial Distress
4.7029% yaitu selisih dari (100% - pada strata signifikansi α = 0.05. Dapat
95.2971%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain dilihat berdasarkan hasil uji T yang telah
yang tidak diikutsertakan dalam model dimanifestasi dan didapatkan Thitung
penelitian ini. (10.09769) > Ttabel (2.00324) dengan nilai
probabilitas 0.0000 < 0.05. Jika dilihat
5. KESIMPULAN melalui hasil penelitian persamaan regresi
sebelumnya, terindikasi sebagaimana
H1 : Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap koefisien regresi bernominal negatif sebesar
Financial Distress -7.661457, hasil demikian mengindikasikan
rasio Solvabilitas berpengaruh negatif dan
Hasil uji regresi secara parsial dengan signifikan terhadap Financial Distress.
mengadopsi prinsip Fixed Effect Model
(FEM) memperlihatkan eksistensi pengaruh Penelitian demikian berbanding lurus
rasio Likuiditas kepada Financial Distress di terhadap penelitian Renty Rismawanti, Edi
strata signifikansi α = 0,05. Dapat dilihat Sukarmanto, Nurhayati (2017) yang
berdasarkan hasil uji T yang telah mengatakan bahwa rasio Leverage yang
dimanifestasi dan didapatkan Thitung dikalkulasi dengan mengadopsi prinsip debt
(1.833259) < Ttabel (2.00324) dengan nilai ratio berpengaruh negatif dan signifikan
probabilitas 0.0734 > 0.05. Jika ditinjau terkait Financial Distress. Sejalan dengan
berdasarkan hasil penelitian persamaan penelitian yang dilakukan oleh Nala Septedi
regresi di atas terindikasi sebagaimana Perdana, Vaya Juliana Dillak (2019) yang
koefisien regresi bernominal positif yakni mengatakan bahwa variabel rasio Leverage
0.044576, hasil demikian membuktikan secara parsial mampu mempengaruhi
sebagaimana rasio Likuiditas tidak Financial Distress. Namun berbeda dengan
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap penelitian Ni Luh Made Ayu Widhiari, Ni K.
Financial Distress. Lely Aryani Merkusiwati (2015) yang
mengatakan sebagaimana rasio Leverage
Penelitian demikian sejalan dengan tidak mampu mempengaruhi kemungkinan
penelitian Vony Savrina Wulandari (2020) Financial Distress.
yang mengatakan sebagaimana rasio
Likuiditas yang dikalkulasikan dengan H3 : Pengaruh Rasio Pertumbuhan
menggunakan current ratio tidak Terhadap Financial Distress
mengantongi efek yang signifikan terkait
Financial Distress. Kemudian, hasil Hasil uji regresi secara parsial dengan
penelitian oleh Intan Zakiyatul Muflihah mengadopsi model Fixed Effect Model
(2017) mengatakan bahwa current ratio (FEM) memperlihatkan eksistensi efek rasio
secara parsial nihil mengantongi pengaruh Pertumbuhan terkait Financial Distress di
yang signifikan terhadap Financial Distress. strata signifikansi α = 0,05. Dapat dilihat dari
Namun berbeda dengan penelitian Zyad hasil uji T yang telah diimplikasikan dan
Arieffadillah Rizaky dan Vaya Juliana Dillak didapatkan Thitung (17.45385) > dan Ttabel
(2020) yang mengatakan bahwa variabel (2.00324) dan probabilitas 0.0000 < 0.05.

JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022 263


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

Jika dilihat berdasarkan hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA


persamaan regresi di atas koefisien regresi Anwar, M. (2019). Dasar-Dasar Manajemen
berskor positif yakni 0.907339, hasil Keuangan Perusahaan Edisi 1. Jakarta:
demikian menegaskan sebagaimana rasio Kencana.
Pertumbuhan Penjualan berpengaruh positif
sekaligus signifikan terhadap Financial Asrin, A. A. (2018). Pengaruh Leverage, Sales
Distress. Growth, Biaya Agensi, Manajerial Dan
Arus Kas Terhadap Financial Distress.
Penelitian demikian berbanding lurus Artikel Ilmiah STIE Perbanas Surabaya,
dengan penelitian yang diimplikasikan oleh
1-14.
Marfadha Okrisnesia, Indrian Supheni,
Bambang Suroso (2021) yang mengatakan Ayuningtiyas, I. S., & Suryono, B. (2019).
bahwa variabel Pertumbuhan Penjualan Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas,
secara parsial menunjukkan pengaruh positif Leverage dan Arus Kas Terhadap
dan signifikan terkait Financial Distress.
Kondisi Financial Distress. Jurnal Ilmu
Kemudian, hasil penelitian dari Renty
dan Riset Akuntansi, 1-17.
Rismawanti, Edi Sukarmanto, Nurhayati
(2017) mengatakan sebagaimana variabel Basuki, A. T. (2014). Buku Praktikum Eviews.
Pertumbuhan yang diukur menggunakan Sleman: Danisa Media.
rumus sales growth berpengaruh secara
positif sekaligus signifikan terkait Financial Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar-
Distress. Namun berbeda dengan penelitian Dasar Manajemen Keuangan Buku 1
Deni Liana, Sutrisno (2014) yang Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
mengatakan sebagaimana rasio Pertumbuhan
nihil pengaruh kepada Financial Distress. Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan Buku 1
H4 : Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Edisi 11 (A.A. Yulianto, Terjemahan).
Solvabilitas dan Rasio Pertumbuhan Jakarta: Salemba Empat.
Penjualan Secara Bersama-sama
terhadap Financial Distress Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2018). Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan Buku 1
Hasil uji regresi berprinsip simultan Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.
dengan mengadopsi pendekatan Fixed Effect
Model (FEM) memperlihatkan bahwa efek Caraka, E. R., & Yasin, H. (2017). Spatial Data
rasio Likuiditas, rasio Solvabilitas dan rasio Panel. Ponorogo: Wade Group.
Pertumbuhan secara simultan terkait
Financial Distress. Fenomena demikian Carolina, V., Marpaung, E. I., & Pratama, D.
ditunjukkan berdasarkan uji F didapatkan (2017). Analisis Rasio Keuangan Untuk
Fhitung sebesar 86.39568 > Ftabel sebesar 2.77 Memprediksi Kondisi Financial Distress
dengan 𝑑𝑓1 𝑘 3 dan 𝑑𝑓2 (60-3-1) = 56 (Studi Empiris Pada Perusahaan
sekaligus derajat kebebasan 0.05. Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Berdasarkan hasil penelitian persamaan Efek Indonesia Periode 2014-2015).
regresi sebelumnya maka mampu ditarik Jurnal Akuntansi Maranatha, 137-145.
benang lurus sebagaimana rasio Likuiditas,
rasio Solvabilitas dan rasio Pertumbuhan Fatara, R. (2016). Pengaruh Corporate,
secara simultan berpengaruh terhadap Governance, Profitabilitas, Leverage,
Financial Distress. Likuiditas, Dan Operating Capacity
Terhadap Prediksi Financial Distress.
Artikel Ilmiah STIE Perbanas Surabaya,
1-16.

264 JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

Hanafi, M. M. (2013). Manajemen Keuangan Mulyasari, A. (2016). Pengaruh Indeks


Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Pembangunan Manusia dan Angkatan
Kerja terhadap Produk Domestik
Harahap, S. S. (2013). Teori Akuntansi: Edisi
Regional Bruto. Economics
Revisi 2011. Jakarta: Raja Grafindo
Development Analysis Journal, 368-376.
Persada.
Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan.
Hardani. (2020). Metode Penelitian Kualitatif &
Yogyakarta: Libery Yogyakarta.
Kuantitatif. Yogyakarta: CV. Pustaka
Ilmu Group Yogyakarta. Narimawati, U. (2010). Metodologi Penelitian:
Dasar Penyusun Penelitian Ekonomi.
Hery. (2016). Mengenal dan Memahami Dasar-
Jakarta: Genesis.
Dasar Laporan Keuangan. Jakarta: PT
Grasindo. Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., &
Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar
Hidayati, T., Handayani, I., & Ikasari, I. H.
Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku
(2019). Statistika Dasar Panduan Bagi
Media.
Dosen dan Mahasiswa. Purwokerto: CV.
Pena Persada. Okrisnesia, M., Supheni, I., & Suroso, B. (2021).
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan.
Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Financial Distress di Masa Pandemi
Kristanti, F. T. (2019). Financial Distress (Teori Covid-19 Pada Perusahaan Food and
dan Perkembangannya Dalam Konteks Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Malang: Inteligensia Media. Indonesia. SENMEA, 1466-1474.

Liana, D., & Sutrisno. (2014). Analisis Rasio Paramita, R. W., Noviansyah, R., & Sulistyan, R.
Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi B. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif:
Financial Distress Perusahaan Buku Ajar Perkuliahan Metodologi
Manufaktur. Jurnal Studi Manajemen Penelitian Bagi Mahasiswa Akuntansi &
dan Bisnis, 52-62. Manajemen Edisi 3. Lumajang: Widya
Gama Press.
Lisiantara, G. A., & Febrina, L. (2018).
Likuiditas, Leverage, Operating Perdana, N. S., & Dillak, V. J. (2019). Pengaruh
Capacity, Profitabilitas, Sales Growth Rasio Likuiditas, Leverage, dan Sales
Sebagai Prediktor Financial Distress Growth Terhadap Financial Distress
(Studi Empiris Pada Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2013-2016). Efek Indonesia 2013-2016).
Proceeding SENDI U, 764-772. eProceedings of Management, 668-674.

Masdiantini, P. R., & Warasniasih, N. S. (2020). Prastowo, D. (2011). Analisis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan dan Prediksi Edisi 3. Jakarta: YKPN.
Kebangkrutan Perusahaan. Jurnal Ilmiah
Putri, D. S., & NR, E. (2020). Pengaruh Rasio
Akuntansi, 196-220.
Keuangan, Ukuran Perusahaan Dan
Muflihah, I. Z. (2017). Analisis Financial Biaya Agensi Terhadap Financial
Distress Perusahaan Manufaktur Distress. Jurnal Eksplorasi Akuntansi,
Indonesia Dengan Regresi Logistik. 2083-2098.
Majalah Ekonomi, 254-269.

JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022 265


P-ISSN : 2654-4946
P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA

Rismawanti, R., Sukarmanto, E., & Nurhayati. 2015-2017. Jurnal Akuntansi dan
(2017). Pengaruh Likuiditas, Sales Manajemen, 35-72.
Growth dan Leverage dalam
Utami, M. (2015). Pengaruh Aktivitas, Leverage,
Memprediksi Kondisi Financial Distress.
dan Pertumbuhan Perusahaan Dalam
Prosiding Akuntansi.
Memprediksi Financial Distress (Studi
Rizaky, Z. A., & Dillak, V. J. (2020). Pengaruh Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-
Profitabilitas dan Umur Perusahaan 2012). E-Journal Universitas Negeri
Terhadap Kondisi Financial Distress Padang, 1-22.
(Studi Pada Perusahaan Pertambangan di
Widhiari, N. L., & Merkusiwati, N. K. (2015).
Sub Sektor Pertambangan Batu Bara
Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Operating Capacity, dan Sales Growth
Periode 2015-2018). eProceedings of
Terhadap Financial Distress. E-Jurnal
Management, 3210-3219.
Akuntansi Universitas Udayana, 456-
Sutra, F. M., & Mais, R. G. (2019). Faktor-Faktor 469.
Yang Mempengaruhi Financial Distress
Wulandari, V. S. (2020). Pengaruh Kinerja
Dengan Pendekatan Altman Z-Score
Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan
Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Ukuran Perusahaan Terhadap Financial
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
Distress. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, 1-19.

266 JURNAL IKRAITH-EKONOMIKA Vol 5 No 3 Nov 2022

Anda mungkin juga menyukai