P-ISSN : 2654-7538
http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio keuangan yang diukur
menggunakan Likuiditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Financial Distress pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2017-2021. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan
jumlah sampel yang terpilih sebanyak 12 perusahaan dengan kurun waktu lima tahun sehingga diperoleh
60 sebanyak data. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis
regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
variabel Likuditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Penjualan secara simultan berpengaruh terhadap
Financial Distress. (2) Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Financial Distress,
(3) Solvabilitas secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Financial Distress dan (4)
Pertumbuhan Penjualan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Financial Distress. Hasil
perhitungan koefisien determinasi menunjukkan Likuiditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Penjualan
terhadap Financial Distress memiliki pengaruh sebesar 95,2971% dan sisanya sebesar 4,7029%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak dimasukkan pada penelitian ini.
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the effect of financial ratios measured using Liquidity, Leverage,
and Sales Growth on Financial Distress in Food and Beverage Sub-Sector Manufacturing Companies
Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2021 Period. The sample selection technique in this
study used a purposive sampling technique and the number of samples selected was 12 companies with a
period of five years so 60 data were obtained. The analysis carried out in this study is descriptive statistics
and panel data regression analysis using the software Eviews 9. The results show that: (1) Liquidity,
Leverage, and Sales Growth variables simultaneously affect Financial Distress. (2) Liquidity partially has
an insignificant effect on Financial Distress, (3) Leverage partially has an insignificant negative effect on
Financial Distress, and (4) Sales Growth partially has a significant positive effect on Financial Distress.
The results of the calculation of the coefficient of determination show that Liquidity, Leverage, and Sales
Growth on Financial Distress have an effect of 95.2971% and the remaining 4.7029% is influenced by
other variables not included in this study.
1. PENDAHULUAN
berskala besar yang secara tidak
Perusahaan manufaktur, sektor langsung berdampak pada penurunan
barang industri konsumsi, sub sektor kinerja perusahaan serta
makanan dan minuman menjadi salah ketidakmampuan perusahaan dalam
satu diantara sektor manufaktur unggulan menghasilkan pendapatan perusahaan.
yang telah memberikan kontribusi
krusial untuk pertumbuhan ekonomi Financial distress merupakan
nasional dan bagi keberlangsungan sebuah situasi ketika sebuah perusahaan
kehidupan individu. Sebagaimana sektor menghadapi kekurangan dana guna
makanan dan minuman merupakan melunasi tanggungannya. Situasi ini
kebutuhan primer bagi manusia, merupakan ciri awal sebelum pada
disamping sandang sekaligus papan, akhirnya hal yang terburuk mungkin
kehidupan manusia bergantung pada terjadi, yaitu kebangkrutan. Financial
kesejahteraan atau kelancaran distress bisa diprediksi melalui posisi
distribusinya (Putra, 2019). Kehadiran keuangan suatu perusahaan yang ditandai
revolusi industri saat ini memberikan dengan terjadinya kerugian selama
pengaruh besar terutama di dunia industri beberapa periode, tidak stabilnya
dimana teknologi informasi dan pertumbuhan penjualan yang dilakukan
komunikasi secara radikal dimanfaatkan perusahaan, dan laba yang terus
untuk proses produksi kemudian mengalami penurunan selama beberapa
menciptakan bentuk bisnis baru berbasis periode, tata kelola serta kualitas produk
digital dengan tujuan untuk mencapai yang buruk mampu menjadi sebab
efisiensi yang maksimal dan mendorong terjerumusnya perusahaan. Problematika
untuk lebih kreatif dan berinovasi secara finansial laksana arus kas, praktik
masif. Namun, semakin berkembangnya akuntansi, anggaran sekaligus penentuan
inovasi dalam industri menimbulkan harga ialah latar belakang lain yang
persaingan kompetitif antar perusahaan. berpotensi terjadinya financial distress.
Ketatnya persaingan seperti banyaknya Problematika yang terjadi dalam internal
kompetitor yang terjun ke dalam sektor perusahaan mampu memicu kesukaran
yang serupa mengharuskan perusahaan keuangan perusahaan laksana kualitas
untuk memiliki strategi yang tepat dalam serta kuantitas sumber daya manusia
menciptakan kreativitas dan yang tidak baik, produk yang tidak sesuai
mengembangkan inovasi produk dengan dengan ekspektasi konsumen, anggaran
tujuan agar tidak kalah saing dengan serta penentuan harga yang kelewat tidak
perusahaan lain di bidang atau sektor realistis, kegagalan perusahaan dalam
yang sama. melebur dengan perkembangan
teknologi sekaligus lingkungan, kegiatan
Fenomena wabah pandemi yang perdagangan hingga alur distribusi yang
diakibatkan oleh virus Covid-19 tidak strategis pun melemahkan
memberikan dampak yang signifikan penjualan perusahaan, sehingga
pada keberlangsungan sektor industri menimbulkan kerugian.
makanan dan minuman. Sektor pangan
adalah satu diantara bidang yang terkena Fenomena yang terjadi
implikasi dari wabah pandemi Covid-19 mengenai kondisi financial distress
yang disebabkan adanya penurunan daya antara lain adalah PT Prima Cakrawala
beli masyarakat (Santia, 2020). Hal ini Abadi Tbk (PCAR) yang mengalami
disebabkan karena diterapkannya penurunan penjualan neto hingga periode
kebijakan pemerintah seperti social kuartal I 2020 menjadi Rp15,23 miliar
distancing dan pembatasan sosial dibandingkan penjualan Rp24,39 miliar
a. Statistik Deskriptif
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dalam penelitian ini
menggunakan model terbaik yaitu Fixed
Effect Model dapat dilihat pada tabel hasil
Fixed Effect Model yang menunjukkan
bahwa nilai DW adalah sebesar1.2551, nilai
Berdasarkan hasil Uji Glesjer pada tabel
tabel Durbin-Watson dengan n = 60 dan k =
diatas mampu ditarik kesimpulan nilai
3 maka diperoleh nilai dL = 1.4797, nilai dU probabilitas tiap variabel independen yaitu
= 1.6889, nilai 4-dL = 2.3111 serta 4-dL = Likuiditas (current ratio) sebesar 0.6892,
2.5203. Sehingga hasil dW statistik terletak Solvabilitas (debt ratio) sebesar 0.5988 dan
pada daerah dW ≤ dL ≤ dU ≤ 4-dU ≤ 4-dL Pertumbuhan Penjualan (sales growth ratio)
(1,2511 ≤ 1,4797 ≤ 1,6889 ≤ 2,3111 ≤ sejumlah 0.4088 lebih besar dibandingkan 0.05
2,5203)Dapat disimpulkan bahwa nilai DW maka H0 diterima sehingga data dalam model
dari model regresi yang terbentuk adalah regresi ini tidak terdapat gejala
terdapat dalam autokorelasi positif. heteroskedastisitas.
Berdasarkan Gujarati (2003:370) dalam
Mulyasari (2016:373) “Metode General UJI HIPOTESIS
Least Square (GLS) bisa menekan
autokorelasi yang kerap terjadi pada a. Uji Analisis Koefisien Korelasi
rumus OLS selaku akibat kesalahan Berdasarkan hasil Fixed Effect Model,
estimasi (underestimate) varians maka didapat R-Square sebesar √0,964130 =
melalui tahapan GLS permasalah pada 0,981901. Nilai 0,981901 menunjukkan
autokorelasi bisa diselesaikan”. Menurut bahwa terjadi eksistensi hubungan yang
Mulyasari (2016:373), “Estimasi data panel sangat kuat antara variabel independen
yang memakai tahapan Fixed Effect baik (Likuiditas, Solvabilitas, Pertumbuhan
yang berwujud Least Square Dummy Penjualan) dengan variabel dependen yaitu
Variable (LSDV) maupun Generalized Financial Distress.
Least Squares (GLS) dapat mengabaikan
terjadinya autokorelasi”. Maka, pengujian b. Uji Persamaan Regresi Linear
memanfaatkan data panel tidak harus Berganda
melangsungkan uji autokorelasi dikarenakan
walaupun terdapat data time series, tetapi Berdasarkan hasil Fixed Effect Model
jenis datanya bukan terklasifikasi sebagai maka didapat persamaan regresi linear
time series murni (waktu yang tidak berganda sebagai berikut:
Liana, D., & Sutrisno. (2014). Analisis Rasio Paramita, R. W., Noviansyah, R., & Sulistyan, R.
Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi B. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif:
Financial Distress Perusahaan Buku Ajar Perkuliahan Metodologi
Manufaktur. Jurnal Studi Manajemen Penelitian Bagi Mahasiswa Akuntansi &
dan Bisnis, 52-62. Manajemen Edisi 3. Lumajang: Widya
Gama Press.
Lisiantara, G. A., & Febrina, L. (2018).
Likuiditas, Leverage, Operating Perdana, N. S., & Dillak, V. J. (2019). Pengaruh
Capacity, Profitabilitas, Sales Growth Rasio Likuiditas, Leverage, dan Sales
Sebagai Prediktor Financial Distress Growth Terhadap Financial Distress
(Studi Empiris Pada Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2013-2016). Efek Indonesia 2013-2016).
Proceeding SENDI U, 764-772. eProceedings of Management, 668-674.
Masdiantini, P. R., & Warasniasih, N. S. (2020). Prastowo, D. (2011). Analisis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan dan Prediksi Edisi 3. Jakarta: YKPN.
Kebangkrutan Perusahaan. Jurnal Ilmiah
Putri, D. S., & NR, E. (2020). Pengaruh Rasio
Akuntansi, 196-220.
Keuangan, Ukuran Perusahaan Dan
Muflihah, I. Z. (2017). Analisis Financial Biaya Agensi Terhadap Financial
Distress Perusahaan Manufaktur Distress. Jurnal Eksplorasi Akuntansi,
Indonesia Dengan Regresi Logistik. 2083-2098.
Majalah Ekonomi, 254-269.
Rismawanti, R., Sukarmanto, E., & Nurhayati. 2015-2017. Jurnal Akuntansi dan
(2017). Pengaruh Likuiditas, Sales Manajemen, 35-72.
Growth dan Leverage dalam
Utami, M. (2015). Pengaruh Aktivitas, Leverage,
Memprediksi Kondisi Financial Distress.
dan Pertumbuhan Perusahaan Dalam
Prosiding Akuntansi.
Memprediksi Financial Distress (Studi
Rizaky, Z. A., & Dillak, V. J. (2020). Pengaruh Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-
Profitabilitas dan Umur Perusahaan 2012). E-Journal Universitas Negeri
Terhadap Kondisi Financial Distress Padang, 1-22.
(Studi Pada Perusahaan Pertambangan di
Widhiari, N. L., & Merkusiwati, N. K. (2015).
Sub Sektor Pertambangan Batu Bara
Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Operating Capacity, dan Sales Growth
Periode 2015-2018). eProceedings of
Terhadap Financial Distress. E-Jurnal
Management, 3210-3219.
Akuntansi Universitas Udayana, 456-
Sutra, F. M., & Mais, R. G. (2019). Faktor-Faktor 469.
Yang Mempengaruhi Financial Distress
Wulandari, V. S. (2020). Pengaruh Kinerja
Dengan Pendekatan Altman Z-Score
Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan
Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Ukuran Perusahaan Terhadap Financial
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
Distress. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, 1-19.