Anda di halaman 1dari 6

Drama SMGT Jemaat Karerang

Moderator: Pada pagi hari di gereja jemaat KARERANG, saat itu ibadah sekolah minggu akan dimulai,
kakak-kakak pembimbing sedang berdoa di konsistori.

Reva Anggi dan Gita yang baru saja tiba langsung memilih tempat duduk di depan.

(Terdapat 4 bangku yang disediakan di depan, dan salah satunya dikosongkan, yaitu di samping Gita.)

Setelah ketiga anak sekolah minggu itu duduk, Reva menatap teman-temannya.

Reva; "besok sepulang sekolah, Ayo kita pergi ke rumah tanteku besok, dekat di jalan Serang Rantepao."

Anggi: "Apa dibikin ke sana?"

Reva; "tanteku baru pulang dari Paris, banyak oleh-oleh na bawa. Na suruh na' ke sana makanni."

Gita: "io! Moraina'"

Anggi, "pasti makanan luar negeri le'? Ta pergi betulan!"

Reva: "iya, tapi tae ku tiro tonganni lalanna. Tapi kusuamira tantaku jemputki jo depan lorong.'"

Anggi "setuju!" (Bersemangat)

Gita: "setuju!" (Bersemangat)

Moderator: pada saat itu, seorang anak sekolah minggu bernama Irene memasuki gereja.
Irene (masuk ke gereja membawa Alkitab)

Moderator: Reva Gita dan Anggi langsung melihat ke arah Irene dengan wajah tidak senang mereka.

Reva: "hai' baju kemarin bang piya na pakek"

Anggi: "io. Pasti tae' na sassai'"

Gita, "ih, ma'bau pasti. Jangan sampai dia duduk di sini. (Meletakkan Alkitab di kursi sampingnya yang
kosong)

Moderator: Irene bisa mendengar percakapan ketika temannya sehingga dia merasa sedih. Tapi tak ada
kursi lain yang kosong selain di samping kita sehingga Irene hanya berdiri dengan menahan air mata
yang hampir jatuh ke pipinya. Tiba-tiba guru sekolah minggu masuk ke ruangan dan langsung menatap
Irene.

Gsm "duduklah di samping Gita" (menunjuk kursi kosong yang ada di samping Gita.)

(Gita mengambil alkitabnya dari kursi)

Moderator: Iran tidak punya pilihan lain, dia harus duduk untuk mengikuti ibadah sehingga mau tidak
mau dia pergi ke samping kita dan duduk di sana.

(Semua pemeran drama berpura-pura melakukan ibadah dengan bernyanyi memuji tuhan.) Pilih sala
satu lagu pendek.

Moderator: "ibadah pun dimulai komam semuanya berjalan dengan baik. Anak-anak SMGT memuji
Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan dengan hati yang senang, kecuali Irene yang bersedih dan tidak
fokus sepanjang ibadah karena merasa risih setelah mendengarkan gosip teman-temannya. Setelah
selesai ibadah, Irene langsung pergi meninggalkan gereja dengan Reva Gita dan Anggi menatap iren
dengan tidak senang.

Reva "ih ma' bau liua ina' o!"

Anggi "io. Magalling liu na' aku na pobua'"

Gita "tae tongan na messonda sia sassa' bayunna tu!"

(Semua peserta drama meninggalkan ruangan!)

Moderator: hari ini adalah hari di mana Reva, Gita dan Anggi akan pergi ke rumah tante Reva sesuai
dengan percakapan mereka kemarin di gereja.

(Reva Gita dan Anggi berjalan bersama sambil membawa ransel mereka."

Reva, "besar sekali tas mi bawa!" (Sambil ketawa)

Anggi, "Siapa tahu banyak oleh nanti, mau ku kasih masuk semua ke tasku. (Sambil memperlihatkan
tasnya pada Gita dan Reva."

Gita "nitip na' dako apngku le. Bitti'ri tasku."

Anggi "Ok!" (Bersemangat!"

Moderator: Reva dan kedua temannya berjalan di sepanjang lorong untuk mencari rumah tantenya
namun setelah cukup lama berjalan, Reva mulai tidak menghafal daerah tempat mereka berada
sehingga ketiganya menghentikan langkah mereka dan menatap sekeliling mereka.
Anggi, "umbamoya tanai?"

Reva, "nakua tantaku warna kuning banuanna."

Gita, "telponni tantamu!"

Reva, "tae hp ku bawa."

Anggi "Tala ma'pamo?!" (Panik)

Gita: "Tasule bangmo!" (Menarik teman-temannya untuk mencari jalan pulang.)

Moderator; Reva dan teman-temannya mulai panik, mereka mereka berusaha mencari jalan pulang.
Namun saat itu, mereka tidak bisa menemukan jalan pulang karena mereka sangat asing dengan tempat
itu dan bahkan sudah lupa dari arah mana mereka datang. Pada akhirnya, ketiganya hanya bisa berhenti
dan menangis bersama karena lorong itu cukup sepi dan tidak ada orang yang menemukan mereka.

Anggi, "Hiks,, hiks,, hiks,, la sule mo' aku."

Reva, "aku duka hiks hiks hiks..."

(Saat ketiganya sedang menangis, Irene tiba-tiba lewat di tempat itu dan menghampiri mereka.)

Iren; "Kenapa kalian menangis di sini?"

(Gita, anggi, reva terkejut melihat Irene)


Gita: "Kami mau pulang, tapi tae ki tiro lalan." (Menyeka air mata)

Iren, "Ooh, male komi mai kupatiroan komi lalan."

(Reva Gita dan Anggi langsung mengikuti Irene)

Iren; Menunjuk jalan, "ke sana kalau mau pulang ke rumah kalau mau ke tantenya Reva ke sana. Itu
rumah kuning disana."

Moderator: Reva dan kedua temanya merasa senang karena mereka akhirnya bisa menemukan jalan
pulang sekaligus rumah tante Reva. Ketiganya tanpa sadar langsung memeluk Irene dengan bahagia.

Reva "Makasih Irene."

Anggi, "Makasih sudah menolong kami."

Gita, "masih irene."

Irene, "sama2 teman2."

Reva : (menatap irene) "Apa u pogau inde te?"

Irene: "Banuanna tantaku indete. Jadi biasana sae inde."

Reva, "we minta maafna to sangmai jo gereja le."


Anggi, "aku duka."

Gita, "io, menyesalna sangmai. Seharusnya tae ku susi to."

Irene, "taeraya. Memang baju sama yang ku pakek kemarin. Tapi sudh ku cuci pakai mensin cuci jadi
cepat kering."

Reva "Io, kami salah paham. Tamale lako banuanna tantaku e?"

Anggi, "io, ta male."

Irene "Boleh."

(Irene dan ketiga temannya meninggalkan ruangan dengan penuh sukacita.)

Moderator: setelah saling memaafkan, ketiganya Pergi bersenang-senang bersama ke rumah tante
Reva. Mereka semua mendapat pelajaran bahwa kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap teman
kita apalagi melakukan bully pada teman kita. Kita semua adalah teman, Kita semua adalah anak-anak
Tuhan dan harus saling mengasihi satu sama lain, jika ada kesalahan harus saling memaafkan.

Anda mungkin juga menyukai