Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 PENGANTAR ILMU POLITIK

PARTISIPASI WANITA DALAM POLITIK PEMERINTAHAN

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non
konstitusional . sedangkan pemerintah dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik
yang meliputi kegiatan legislatif,eksekutif, dan yudikatif.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tidak memberikan batasan akan partisipasi dan
keterwakilan perempuan dalam kegiatan politik dan pemerintahan.

Dalam sistem politik kita juga menggunakan sistem politik secara demokratis yaitu sistem politik
dengan partisipasi masyarakat yang cukup tinggi, dan salah satu tolak ukurnya adalah suara rakyat
yang diberikan melalui pemilihan umum yang dilakukan secara langsung bukan melalui
perwakilan.

Beberapa contoh partisipasi perempuan pada politik :

1. Pemberi suara
Perempuan sama halnya dengan rakyat. Dalam hal ini hasil suara yang didapat dihasilkan
juga dari perempuan.
2. Menjadi anggota atau pengurus partai politik
Berperannya perempuan dalam partai politik merupakan salah satu bentuk aktualisasi
potensi diri, terutama dibidang politik. Didalam partai politik juga terbuka luas untuk
mengeksplorasi diri, menyumbangkan pemikiran yang berhubungan dengan kehidupan
politik negara.
3. Menjadi anggota legislatif
Dalam hal ini perempuan mendapat kesempatan untuk berperan dan berkembanag semakin
luas.
4. Menjadi kepala daerah
Pada masa sekarang perempuan sudah banyak menjabat menjadi kepala daerah,
masyarakat sudah menerima bahwa kepala daerah bisa juga perempuan selama
kapabilitasnya memenuhi ketentuan.
5. Menjadi anggota KPU
Kesempatan untuk duduk dipemerintahan terbuka luas bagi perempuan sama halnya
dengan laki-laki.
Hambatan perempuan dalam politik dan pemerintahan

- Hambatan Sosio-Ekonomi
Budaya patriarki dan nilai-nilai sosial diindonesia menuntut perempuan untuk tidak
berpartisipasi diranah politik karena dianggap sebuah ranah yang prerogatif milik laki-laki.
Perempuan diindonesia juga mengalami kekurangan dalam hal modal, karena mereka
bukanlah pemimpin-pemimpin dikomunitas mereka dan tidak memiliki basis kekuasaan
yang mandiri.
- Hambatan Politis dan Kelembagaan
Sistem kepemiluan diindonesia masih memberikan dukungan terhadap kekuasaan yang
dipegang oleh elit politik,perempuan tidak menduduki posisi-posisi pengambil keputusan
didalam struktur partai, karenanya mereka tidak memiliki kesempatan belajar keterampilan
dibidang politik.karena marjinalisasi dan pengecualian perempuan dalam struktur partai,
mereka tidak mampu mempengaruhi agenda-agenda politik yang diusung oleh partai
mereka.
- Hambatan Pribadi dan Psikologis
Negara dan masyarakat indonesia membentuk konsep perempuan secara sempit dan
memberikan status yang lebih rendah dari laki-laki. ideologi peranan gender kemudian
dimanipulasi untuk mengendalikan kehidupan perempuan.

Perkembangan SDM perempuan di politik pemerintahan bangka belitung


kiprah perempuan di dunia politik dibangka belitung masih minim. Jika dilihat perempuan
yang menjadi bupati dan wali kota belum ada sama sekali, bandingkan dengan daerah
dipulau Jawa.
Keanggotaan parlemen representasi perempuan diDPRD provinsi/kabupaten/kota
menunjukan peningkatan, walaupun tidak signifikan. Data dari badan pemberdayaan
perempuan,KB, dan perlindungan anak Babel yang bersumber dari KPU Provinsi Bangka
Belitung ditemukan untuk tingkat Provinsi Babel tahun 2009-2014 dari 45 orang
legislator, 40 laki-laki dan 5 orang perempuan. Hal ini menunjukan ada peningkatan
11,11% dibanding tahun 2004-2009 hanya 1 orang atau 3%.
Selanjutnya di Kota Pangkalpinang 24 laki-laki dan 1 perempuan, kabupaten bangka 26
laki-laki dan 4 perempuan, bangka tengah 24 laki-laki dan 1 perempuan, bangka barat 23
laki-laki dan 2 perempuan, bangka selatan 24 laki-laki dan 1 perempuan, belitung timur 20
laki-laki, perempuan nol. Untuk kasus dikabupaten bangka sudah cukup signifikan, namun
peran aktif mereka belum banyak dilakukan.
Dalam pengamatan saya gerakan yang diusung oleh para legislator perempuan ini masih
belum bersatu, gerakan hanya bersifat personal bukan tim, sehingga cenderung ada
kesulitan untuk berkomunikasi dan menyampaikan aspirasinya.

STRATEGI MENINGKATKAN PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK


PEMERINTAHAN

- Membangun dan memperkuat hubungan anntar jaringan dan organisasi perempuan


Misalnya : kongres wanita indonesia (KOWANI), badan musyawarah organisasi islam
wanita indonesia (BMOIWI)
- Meningkatkan representasi perempuan dalam organisasi partai-partai politik
- Melakukan advokasi para pemimpin partai-partai politik
Dalam upaya menciptakan kesadaran tentang pentingnya mengakomodasi perempuan
diparlemen, terutama mengingat kenyataan bahwa mayoritas pemilih indonesia adalah
wanita,
- Membangun akses ke media
- Meningkatkan pemahaman dan kesadaran perempuan melalui pendidikan dan pelatihan
- Meningkatkan kualitas perempuan
- Memberikan kuota untuk meningkatkan jumlah anggota parlemen perempuan

KESIMPULAN :
Pemahaman mengenai kesetaraan gender harus terus dilakuakn. Khususnya oleh kaum
muda perempuan, yang memiliki kesempatan untuk menjadi gerakan perubahan politik
yang lebih baik sekaligus menjadi elemen kunci kesetaraan gender dengan meninggalkan
penindasan berbasis gender.
Hal itu menjadi sebuah kesempatan perempuan untuk menyuarakan kepentingan dan
perwujudan hak-hak perempuan seutuhnya.
Daftar pustaka : MODULPENGANTAR ILMU POLITIK ISIP 4212 ,
http://blog.unnes.ac.id/anita/2017/12/02/partisipasi-perempuan-dalam-politik-dan-pemerintahan/ ,
https://bangka.tribunnews.com/2012/07/25/menggugah-peran-perempuan-dalam-politik ,
https://www.kompasiana.com/pradhabasu/strategi-meningkatkan-representasi-
perempuan_5519036381331116739de0df ,
hhtps://www.kompasiana.com/marsyamartia5004/5c02a82b6ddcae48f632b615/partisipasi-dan-
representasi-politik-perempuan-demi-mewujudkan-kesetaraan-gender

Anda mungkin juga menyukai