Anda di halaman 1dari 9

Profil user

Nama: Reggie
Umur: 31
Jenis kelamin: Pria
Pekerjaan: Karyawan swasta (IT),Pengusaha

What does he think and feel?


1. Cita-cita: menjadi pengusaha mainan, tinggal dan berusaha di lingkungan pulau
kecil (membuka tempat makan, toko kelontong), anak sekolah luar negeri.
2. Yang penting dalam hidup: keluarga (ayah-ibu, istri-anak, kakak, om-tante,
sepupu).
3. Yang membuat frustasi: kalau tidak bisa menciptakan atau berbuat sesuatu (mis
dalam kerjaan: memandu/membuat solusi, mengiklankan, membuat konsep
branding).
4. Motivasi: Do the best to make it better:
5. Apakah pandemi mengganggu secara emosional: Tersentuh, was-was/waspada,
pernah mengkarantina diri (dari keluarga), butuh makan (tetap bekerja dan
berusaha), semangat kerja menurun.
6. Perubahan cara bersosialisasi: Menghindari pertemuan.

What does he hear


7. Siapa yang mempengaruhi: Keluarga besar, diri sendiri.
8. Media yang berpengaruh: Buku, Google, Youtube, Spack overflow.
9. Cara bersosialisasi: Online (bigo life, facebook, instagram, youtube), join
komunitas (motor tua, pedagang antik), telepon, comment, ibadah (gereja),
ngobrol langsung (circle kecil).
10. Mendengar cerita corona dari siapa: Temen kantor dan keluarga.
11. Media: Berita (cnbc), pemda, detik.com.
12. Apa yang dikatakan teman-teman: Azab (keagamaan), konspirasi (science).
13. Pengaruh: Jadi hidup sehat, hidup bersih, kerjaan semakin sulit.

What does he see


14. Lingkungan kerja: Kantor kecil, ber-ac, gedungnya ruko 4 lantai, tidak jauh dari
rumah, Rumah, (perumahan) jalan 2 mobil, nyaman (tempat tumbuh besar),
crowded, cukup bersosialisasi dengan tetangga.
15. Pandangan dan perubahan: Penyebarannya cepat, tidak disangka-sangka, Menjadi
suami siaga (istri sedang hamil) Lebih sabar, memahami keadaan, jadi lebih deket
keluarga, Orang-orang lebih waspada (lebih perhatian kepada kebersihan), lebih
care sama orang.

Who surrounds him


16. Lingkup: Keluarga, lingkungan gereja.
17. Permasalahan yang sedang dihadapi: Macet, mencari sumber pengetahuan makin
sulit, membagi waktu, modal usaha, menginovasi ide secara cepat, pesaing
banyak.

What does she say & do


18. Hal yang dibicarakan dengan teman kantor: Isu terkini, hal gereja.
19. Yang dilakukan dikala senggang: Nonton tutorial (web, digital marketing,
masak), hangout sama keluarga (ke playground sama anak, mencoba tempat
makan baru), beberes rumah.
20. Perilaku: Patuh terhadap himbauan yang ada.
21. Konflik: Ternyata pekerjaan menjadi tidak semudah/secepat yang dibayangkan.

What does their day look like


22. Sibuk, melelahkan (pagi-malem/pagi-pagi), beraktivitas dengan keluarga.

Gain
23. Ukuran sukses: Apa yang dilakukan bisa diterima masyarakat, dikenal (identitas
atas apa yang dikerjakan), makin sederhana.
24. Strategi untuk menggapai sukses tersebut: Kerja lebih banyak jam, minta bantuan
orang, introspeksi diri.
25. Keinginan: Peduli terhadap sesama (ngingetin, berbagi pengetahuan).
26. Yang ingin dicapai: Anak lahir selamat, istri juga.
27. Kebutuhan: Ketersediaan makanan (masakan/bahan), berita (untuk antisipasi),
informasi yang lebih cepat (untuk operasional), suplemen dan vitamin.
28. Notes: Jalanin hidup semaksimal mungkin, sayangi apa yang dipunya.
Pain
29. Halangan dalam menggapai kesuksesan: Kurangnya pengetahuan, waktu, uang.
30. Resiko terbesar yang takut diambil: Ngambil utang.
31. Ketakutan: Orang-orang tidak bisa survive, melakukan hal-hal bodoh.
32. Hambatan: Lebih lambat, lebih berjarak, target penyelesaian kerja mundur.

Articulated needs
Berita yang aktual sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi keadaan secara tepat.

Insight

Opportunities:
Perubahan gaya hidup menjadi lebih menjunjung tinggi kebersihan: menghindari
mengkontiminasi-terkontaminasi dari sesama
Nama: Richardo Torang

Profil user

Nama: Reggie

Umur: 31

Jenis kelamin: Pria

Pekerjaan: Karyawan swasta (IT), Pengusaha

What does he think and feel?

1. Cita-cita: Pengusaha mainan, Berusaha di lingkungan pulau kecil (tempat makan,


toko kelontong), anak sekolah di luar negeri

2. Yang penting dalam hidup: keluarga (ayah-ibu, istri-anak, kakak, om-tante,


sepupu).

3. Yang membuat frustasi: kalau tidak bisa menciptakan atau berbuat sesuatu (mis
dalam kerjaan: memandu/membuat solusi, mengiklankan, membuat konsep
branding)

4. Motivasi: Do the best to make it better:

5. Apakah pandemi mengganggu secara emosional: Tersentuh, was-was/waspada,


pernah mengkarantina diri (dari keluarga), timbul kesan pasrah. butuh makan
(tetap bekerja dan berusaha), semangat kerja menurun.

6. Perubahan cara bersosialisasi: Menghindari pertemuan

What does he hear

7. Siapa yang mempengaruhi: Keluarga besar, diri sendiri

8. Media yang berpengaruh: Buku, Google, Youtube, Spack overflow


9. Cara bersosialisasi: Online (bigo life, facebook, instagram, youtube), join
komunitas (motor tua, pedagang antik), telepon, comment, ibadah (gereja),
ngobrol langsung (circle kecil)

10. Mendengar cerita tentang corona dari siapa: Teman kantor, keluarga

11. Media: Berita (cnbc), pemda, detik

12. Apa yang dikatakan teman-teman: Azab (keagamaan), konspirasi (science)

13. Pengaruh: Jadi hidup sehat, hidup bersih, kerjaan semakin sulit

What does he see

14. Lingkungan kerja: Kantor kecil, ber-ac, gedungnya ruko 4 lantai, tidak jauh dari
rumah. Rumah: (perumahan) jalan 2 mobil, nyaman (tempat tumbuh besar),
crowded, cukup bersosialisasi dengan tetangga

15. Pandangan dan perubahan: Penyebarannya cepat, tidak disangka-sangka, Menjadi


suami siaga (istri sedang hamil) Lebih sabar, memahami keadaan, jadi lebih deket
keluarga, Orang-orang lebih waspada (lebih perhatian kepada kebersihan), lebih
care sama orang

Who surrounds him

16. Lingkup: Keluarga, lingkungan gereja

17. Permasalahan yang sedang dihadapi: Macet, mencari sumber pengetahuan makin
sulit, membagi waktu, modal usaha, menginovasi ide secara cepat, pesaing
banyak

What does she say & do

18. Hal yang dibicarakan dengan teman kantor: Isu terkini, hal gereja

19. Yang dilakukan dikala senggang: Nonton tutorial (web, digital marketing, masak),
hangout sama keluarga (ke playground sama anak, mencoba tempat makan baru),
beberes rumah
20. Perilaku: Patuh terhadap himbauan yang ada

21. Konflik: Ternyata pekerjaan menjadi tidak semudah/secepat yang dibayangkan

What does their day look like

22. Sibuk, melelahkan (pagi-malem/pagi-pagi), beraktivitas dengan keluarga

Gain

23. Ukuran sukses: Apa yang dilakukan bisa diterima masyarakat, dikenal (identitas
atas apa yang dikerjakan), makin sederhana

24. Strategi untuk menggapai sukses tersebut: Kerja lebih banyak jam, minta bantuan
orang, introspeksi diri

25. Keinginan: Peduli terhadap sesama (ngingetin, berbagi pengetahuan)

26. Yang ingin dicapai: Anak lahir selamat, istri juga

27. Kebutuhan: Ketersediaan makanan (masakan/bahan), berita (untuk antisipasi),


informasi yang lebih cepat (untuk operasional), suplemen dan vitamin

28. Kebijakan dari kantor soal WFH: menetapkan prosedur standar operasional yang
baru sesuai dengan prinsip WFH, kantor menyediakan akomodasi berupa biaya
akses internet per minggu. Contoh membuat server bisa diakses dari jarak jauh,
membuat dokumen catatan kerja per hari, membeli kuota lebih untuk internet,
nomor baru agar bissa dilakukan di ponsel yang berbeda.

29. Notes: Jalanin hidup semaksimal mungkin, sayangi apa yang dipunya

Pain

30. Halangan dalam menggapai kesuksesan: Kurangnya pengetahuan, waktu, uang

31. Resiko terbesar yang takut diambil: Ngambil utang

32. Ketakutan: Orang-orang tidak bisa survive, melakukan hal-hal bodoh

33. Hambatan: Lebih lambat, lebih berjarak, target penyelesaian kerja mundur
34. meningkatkan stok untuk persediaan pangan rumah

Insight

Berita dan informasi yang faktual dan aktual sangat dibutuhkan untuk menyikapi
suatu pekerjaan agar proses pengerjaannya bisa lebih efisien.

Opportunities:

Perubahan gaya hidup menjadi lebih menjunjung tinggi kebersihan: menghindari


mengkontiminasi-terkontaminasi dari sesama.
33. Keinginan yang tehalang karena suasana pandemi: Memperkenalkan unit usaha
baru. Pasar lagi turun, barang-barang yang bukan kebutuhan primer akan menjadi
urutan keberapa dan dianggap gak penting. Jadi keinginan untuk jualan itu jadi
terhalang. Karena mau ngiklan atau buat sebagus apa kemungkinan orang bakal
beli lebih kecil dibandingkan dengan ongkos atau usaha uang dilakukan untuk
ngiklan atau develop produk

1. usahanya apa?

2. rencana lu melakukan pengenalan itu seperti apa?

3. yang bisa dilakukan apa? yang terhambat apa?

4. adakah ide yang belum diwujudkan, menunggu apa?

5. untuk yang sudah dilakukan, bagaimana feedbacknya? apakah sesuai sasaran/


apakah terpengaruh suasana pandemi ini juga?

6. bisa diceritain dengan bahasa yang lebih lugas gak: maksud dari barang yang bukan
kebutuhan primer. ini dari sisi lu (pengaturan cash flow pribadi)? atau dari sisi
ketersediaan bahan pokoknya untuk bahan jualan?

1. usaha regi alexander:

nya apa? Mainan anak

2. rencana lu melakukan pengenalan itu seperti apa? konversi materi pitch deck ke
dalam digital dan proposal yang siap di edarkan ke perusahaan dan calon customer.

3. yang bisa dilakukan apa? siapin konten dan konsep baru untuk katalog.

4. yang terhambat apa? Pembuatan materi terhambat karena adanya pembatasan gerak
dan konten tidak bisa di buat. Pencarian untuk produksi: bahan baku susah,
pabrik tempat casting sedang tutup.

5. adakah ide yang belum diwujudkan, menunggu apa? melengkapi foto produk (7
buah) dan produksi produk itu sendiri
34. Adakah improvisasi yang dilakukan untuk menyikapi melakukan pekerjaan yang
semakin sulit: urusan kantor: Kepentingan urusan di kantor tatap muka hanya
bisa di lakukan bila usaha mendesak dan tidak lebih dari 3 orang.
35. Apakah terus mencari bertita terbaru soal corona, dan pengaruh berita tersebut
dalam kehidupan: Biasanya cuma mendengar dari orang lingkungan rumah.
Memang berita menjadi bahan pertimbangan, sejauh ini contoh tindakannya

Anda mungkin juga menyukai