Anda di halaman 1dari 156

LAPORAN AKHIR MAHASISWA

KULIAH KERJA SEIBERMAS


DESA KRAMAT, KECAMATAN TAPA, KABUPATEN BONE
BOLANGO

OLEH:

1. Abdul Fahman Lupojo/411411051 16. Novirita Ibrahim/311411169


2. Feri Adrianto Karim/831411240 17. Ni Wayan Ari Padmi/311411045
3. Fatma Tute/311411170 18. Risna/311411005
4. Fitri M. Abarang/311411067 19. Rahmawaty Thaib/311411173
5. Fiqram Paneo/341411002 20. Ravly R. Pilohima/411411068
6. Ismail Tuke/311411046 21. Renita Mahajani/311411130
7. Jefri Ibrahim/341411045 22. Romin D. Pou/341411033
8. Lian Mahmud/151411166 23. Ronal Badu/311411159
9. Lisa R. Bangi/311411176 24. Salman Alade/311411171
10. Lindra Husain/311411052 25. Shendy S. Igirisa/411411050
11. Mawarni Arsyad/311411177 26. Sita Lasena/311411064
12. Mirna Igirisa/311411140 27. Sitria M. Akuba/311411041
13. Miranti Samheda/311411001 28. Titin Pasau/151411046
14. Moh. Rezky Lakoro/831411229 29. Yestin Ahmad/311411035
15. Muslimin/311411037 30. Yolanti Bakari/311411179

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT
PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KKS
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
MAHASISWA KULIAH KERJA SIBERMAS (KKS)
DESA KRAMAT, KECAMATAN TAPA, KABUPATEN BONE BOLANGO

OLEH :
1. Abdul Fahman Lupojo/411411051 16. Novirita Ibrahim/311411169
2. Feri Adrianto Karim/831411240 17. Ni Wayan Ari Padmi/311411045
3. Fatma Tute/311411170 18. Risna/311411005
4. Fitri M. Abarang/311411067 19. Rahmawaty Thaib/311411173
5. Fiqram Paneo/341411002 20. Ravly R. Pilohima/411411068
6. Ismail Tuke/311411046 21. Renita Mahajani/311411130
7. Jefri Ibrahim/341411045 22. Romin D. Pou/341411033
8. Lian Mahmud/151411166 23. Ronal Badu/311411159
9. Lisa R. Bangi/311411176 24. Salman Alade/311411171
10. Lindra Husain/311411052 25. Shendy S. Igirisa/411411050
11. Mawarni Arsyad/311411177 26. Sita Lasena/311411064
12. Mirna Igirisa/311411140 27. Sitria M. Akuba/311411041
13. Miranti Samheda/311411001 28. Titin Pasau/151411046
14. Moh. Rezky Lakoro/831411229 29. Yestin Ahmad/311411035
15. Muslimin/311411037 30. Yolanti Bakari/311411179

DISETUJUI OLEH

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Desa

Prof. Dr. Moh. Karmin Baruadi, M.Hum Moh. Yamin Podungge


NIP. 19581026 198603 1 004

Mengetahui :
Kepala Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKS
Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Dr. Ismet Sulila, S.E., M.Si


NIP. 19780318 200604 1 002

i
RINGKASAN

Program Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Pengabdian dengan tema


‘Pemertahanan Bahasa dan Budaya Gorontalo di Desa Kramat, Kabupaten Bone
Bolango, Provinsi Gorontalo’ dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip
pemberdayaan masyarakat lokal dengan tujuan utama keberlanjutan program dan
kemandirian masyarakat. Program ini dilaksanakan dengan cara sosialisasi dan
penyuluhan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Program yang sudah direncanakan dan yang terealisasi antara lain : Bidang
Program Unggulan, Bidang Program tambahan, Bidang Program Sisipan yaitu:
Hulondalo Club ketercapaian 100%, Pembinaan Mata Pelajaran Mulok
ketercapaian 100%, Membantu Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah
ketercapaian 100%, Sosialisai Pemertahanan Bahasa dan Budaya pada
Masyarakat 100%, Register Bahasa dan Budaya 100%, Karnaval Budaya
ketercapaian 100%, Ranking 1 ketercapaian 100%, Pemilihan Pi’I dan Pulu
ketercapaian 100%, Pertunjukan Musik Tradisional 100%, Bakti Pemuda
ketercapaian 90%, Pembuatan Lapangan Olahraga (Voli dan Takraw)
ketercapaian 100%, Menggalakkan Kegiatan Olahraga ketercapaian 100%,
Muhibah Olahraga antar desa ketercapaian 100%, Mengaktifkan Kembali Karang
Taruna ketercapaian 100%, Penyuluhan Kesehatan ketercapaian 100%, Jumat
Bersih ketercapaian 100%, Mengaktifkan Taman Pengajian ketercapaian 100%,
Pembenahan Gedung Kantor Desa 80%, Pembuatan Sejarah Desa ketercapaian
100%, Pengisian Buku Register 100%.

ii
PRAKARTA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan
izinNyalah kami dapat menyelesaikan kegiatan KKS Pengabdian masyarakat ini
dengan judul: Pemertahanan Bahasa dan Budaya Gorontalo Desa Kramat
Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kegiatan KKS Pengabdian ini dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip
pemberdayaan masyarakat lokal dengan tujuan utama keberlanjutan program dan
kemandirian masyarakat. Program ini dilaksanakan dengan cara Sosialisasi dan
Penyuluhan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Kegiatan KKS Pengabdian ini telah selesai dilakukan di Desa Kramat


Kabupaten Bone Bolango. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan ini hingga
selesai. Semoga kegiatan dan laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak terkait.

Gorontalo, November 2014

Mahasiswa Peserta KKS

iii
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................i
RINGKASAN...................................................................................................................ii
PRAKARTA....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Gambaran Umum Lokasi KKS.......................................................................1
a. Sejarah Desa.....................................................................................................1
b. Profil Desa.........................................................................................................1
1.2 Tujuan Pelaksanaan KKS...............................................................................4
1.3 Manfaat Pelaksanaan KKS.............................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
URAIAN PROGRAM KERJA KKS..............................................................................6
2.1 Perencanaan Program Kerja.................................................................................6
2.2 Pengorganisasian Program Kerja.........................................................................9
2.3 Implementasi Program Kerja...............................................................................9
2.4 Pengawasan Program Kerja..................................................................................9
2.5 Evaluasi Program Kerja........................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................11
PEMBAHASAN.............................................................................................................11
3.1 Realisasi Program Kerja......................................................................................11
3.2 Hambatan/ Permasalahan dalam Pelaksanaan Program Kerja.......................13
3.3 Solusi Penyelesaian Masalah...............................................................................13
BAB IV............................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................15
4.2 Saran.....................................................................................................................15
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................17

iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Lokasi KKS
a. Sejarah Desa
Tertulis/terdengar cerita daerah pedesaan yang subur, tumbuhan
yang menghijau di atas tanah yang datar dan berbukit ditumbuhi pohon
dan semak yang masih lebat, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan
damai.
Desa Kramat Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango
merupakan wilayah hasil pemekaran dari Desa Talulobutu dan sampai saat
ini letaknya berada di sebelah Utara dari Desa Talulobutu yang diresmikan
Bupati Bone Bolango pada tanggal 14 Juli 2007 silam. Sebelum
pemekaran wilayah Desa Kramat yang awalnya merupakan bagian Dusun
III dari Desa Talulobutu Kecamatan Tapa yang memiliki Luas wilayah ±
0,85 km2 yang sebagian besar hak Kepemilikan tanah atas Pondok
Pesantren Hubulo, dan Berpenduduk ± 1.215 jiwa. Dilihat dari segi acuan
standar minimal pemekaran akhirnya Desa Kramat layak dijadikan hasil
pemekaran dari Desa talulobutu.
Kramat artinya sesuatu yang disakralkan, tidak sembarangan, dan
penuh dengan peninggalan dahulu kala. Nama Kramat dikutip dari salah
satu gunung yang dianggap tempat kramat oleh masyarakat. Tempat
tersebut dikramatkan karena dahulu kala tempat itu merupakan pusat
pemerintahan raja Hubulo. Raja Hubulo sendiri adalah salah seorang yang
tertua dari lima raja yang menyebarkan agama Islam di Bulongo, dengan
perjuangan menyebarkan agama Islam itulah beliau diberi gelar sebagai
Aulia Shalihin. Gunung tersebut juga adalah tempat pemakaman Aulia
Solihin Raja Hubulo dan merupakan tempat pemakaman orang-orang
soleh asli keturunan Gobel yang menganut erat monoteismo dan sampai
saat ini diyakini oleh kalangan masyarakat sebagai tempat ziarah.

b. Profil Desa
Desa Kramat meru[akan desa yang memiliki luas lebih kurang 0,85 km 2
dan berpenduduk sekitar 1.215 jiwa. Desa Kramat sebagai desa pemekaran dari

1
desa induk yang sementara berkembang tumbuh bersama provinsi Gorontalo,
selalu mampu menyediakan solusi pada pemenuhan kebutuhan setiap warga,
memberi layanan optimal,serta mampu beriorientasi pada setia arah kebijakan
pemerintah daerah demi terwujudnya visi dan misi menjadi “DESA TUJUAN”.

Didukung sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia
yang siap bersaing kini, jajaran aparat desa Kramat menjadi pemain utama bagi
warga dalam memberikan pelayanan terpadu yang meliputi layanan urusan syrat
dan berkas penting, layanan penyaluran bantuan dan pemanfaatan dana yang
transparan, layanan perencaan dan pelaksanaan kegiatan nyata dan berguna, serta
layanan sosial kemasyarakatan.

Kantor desa Kramat dengan dukungan BPD, LPM, PKK, dan TPK
dilingkungan desa dan tiga kepala dusun di tiap dusun menjadi pemain ditingkat
dalam desa yang selalu memenuhi kebutuhan warga desa Kramat baik yang
berada di dalam desa Kramat maupun yang berada di luar desa serta luar daerah.

1. Dibidang pendidikan, desa Kramat berperan aktif dalam mendukung


pertumbuhan penyediaan kelengkapan sarana pendidikan dalam desa
malalui pemberian kemudahan dalam pembangunnan sehingga
tersedianya saran pendidikan mulai dari TK, PAUD, SD, SKB, sampai
pada pondok pesantren Hubolo.
2. Dibidang pertanian, desa Kramat merupakan salah satu desa yang
mengembangkan pertanian sektor perkebunan holtikultural dan
tanaman tahunan, di sektor perikanan karamba dan kolam, di sektor
peternakan seperti ternak unggas dan rumaninsia, serta pemeliharaan
hutan demi kelangsungan bersama.
3. Dibidang kesehatan, desa Kramat memiliki sarana kesehatan seperti
poskesde dan polendes. Meski memiliki keterbatasan, namun letak
desa Kramat terletak daerah strategis hnaya kurang dari 1 km dapat
menjangkau puskesmas kacamatan.
4. Dibidang ketahanan keamanan, dengan adanya polisi desa usaha
pengamanan yang digalakan oleh aparat desa melalui pos keamanan
dapat dimaksimalkan.

2
5. Dibidang keagamaan/kerohanian, disamping tersedianya sarana
kegamaan juga desa Kramat selalu melaksanakan kegiatan kerohanian
seperti pendirian taman belajar pengajian, pengajian tiap menggu, dan
kegiatan kerohanian lainnya.
6. Dibidang budaya/pariwisata, di desaKramat terdapat peninggalan
makam aulia shalihin raja Bolango yang berhungan dengan tanah
kelahiran asli keturuna Gobel, pengusaha terbesar panasonik, yang
dijadikan sebagai salah satu aset budaya serta potensi alam lainnya
yang dapat dijadikan aset pariwisata meski kurang dioptimalkan
sehingga butuh perhatian.
7. Dibidang sosial kemasyarakatan, kondisi sosial desa Kramat masih
sangat kental memiliki budaya paternalistik, gotong royong
(HUYULA) terbukti disetiap pembangunan sarana dan kegiatan
lainnya warga selalu ikut berpastisipasi.
8. Dibidang perekonomian, usaha mandiri, dan kerajianan, penduduk
desa Kramat sebagian besar memanfaatkan potensi lahan dan alam
sebagaimata pencaharian, di samping juga sebagaipegawai dan
wiraswasta, di sektorusaha kecil menengah pula warga desa Kramat
mampu mempu membuka berbagai jenis usaha kecil yang dapat
menopang ekonomi kemandirian dalam keluarga seperti usaha warung,
usaha kue, usaha perbengkelan, usaha penjahitan/konfeksi serta usaha
kecil lainnya. Seperti hasil-hasil kerajian tangan berupa anyaman tikar,
bunga sinetron, serta karajian yang memanfaatkan dari sisa limbah
rumah tangga sehingga diharapkan dapat dikembangkan menjadi usaha
kecil.

Program pekerjaan fisik merupakan misi aparat desa Kramat, pekerjaan


fisik sebagai pendorong pelayanan optimal kepada warga sehingga menjadi fokus
yang kini hadir melalui pembangunan jembatan dan pembukaan akses jalan.

Dengan adanya pembangunan jembatan dan pembukaan akses jalan


membuat jarak pelayanan warga semakin dekat dan meningkat dalam waktu yang
singkat.

3
Akses jalan berperan sebagai sarana pemberi kemudahan dalam
pengangkutan hasil pertanian warga dan menjamin jangkauan komunikasi serta
terbukanya daerah pedalaman.

Keunggulan desa Kramat adalah selalu memberi layanan 11 jam open


office pemberian informasi indikasi perkembangan dan kondisi layanan
disamoaikan kepada warga baik melalui layanan sms, via telpon, dan surat yang
selalu disediakan oleh aparat desa Kramat.

Kepuasan para warga atas layanan aparat desa diakui oleh para warga.
Dalam pengakuannya baik yang berada di dalam desa maupun di luar desa.
Pengakuan yang diterima oleh aparat desa adalah penghargaan sebagai fasilitator
pengalaman belajar lapangan dari Universitas Gorontalo tahun 2011, pengakuan
lainnya berlanjut datang lagi dari BPMD-PK provonsi Gorontalo tahun 2011
sebagai pengelola program Rasupede dan PNPM terbaik ditingkat nasional
sampai mendapat kehormatan kunjungan kerja komisi F DPR provinsi aceh.

Sebagai suatu ciptaan Tuhan yang ada di bumi tidak ada yang sempurna,
begitu pula yang sama dengan desa Kramat msih terdapat ekurangan dan masih
jauh dari sebuah harapan yang sehinggnya butuh perhatian bersama, baik
kerjasama antar warga desa Kramat, kecamatan, kabu[aten, dan pemerintah
provinsi untuk kedepannya.

Dengan pelayanan dan kerjasama yang optimal ini diharapkan dapat


mewujudkan visi dan misi desa Kramat menjadi “DESA TUJUAN” yang mampu
“TUMBUH SEHINGGA DAERAH PUN MAJU” sebagai bentuk awal
“PEMBANGUNAN PROVINSI GORONTALO MULAI DARI DESA”.

1.2 Tujuan Pelaksanaan KKS


Kuliah kerja sibermas (KKS) adalah kuliah kerja nyata oleh mahasiswa
dengan membawa misi mengembangkan implementasi Tridharma perguruan
tinggi dari Universitas Negeri gorontalo.Khususnya dalam bidang pengabdian
kepada masyarakat.Program ini juga mengajarkan dan melatih para mahasiswa
untuk dapat dan bisa berbaur secara menyeluruh dengan masyarakat setempat.

4
Untuk tahun ini Kuliah Kerja Sibermas berbasiskan keilmuan.Dalam
artian, setiap mahasiswa wajib dan harus mampu menerapkan keilmuan dari
masing- masing fakultas dan jurusan.Dalam program ini mahasiswa juga
diwajibkan juga untuk memberdayakan seluruh lapisan masyarakat agar ikut
terlibat dalam program yang berbasis keilmuan.Dalam pemberdayaan, mahasiswa
harus bisa mempengaruhi masyarakat untuk bisa terlibat dalam setiap program
yang telah di rancang oleh setiap mahasiswa setelah tahapan observasi terlebih
dahulu.
Pada dasarnya program ini lebih mengkhususkan lokasi atau desa terpencil
dari perkotaan, agar masyarakat yang masih mengalami buta aksara dan minim
IPTEK bisa mendapatkan sebuah bimbingan secara intensif dalam bentuk
pengajaran dan pelatihan.

1.3 Manfaat Pelaksanaan KKS


Dalam program ini manfaat yang datang tidak hanya dirasakan dari salah
satu pihak saja, akan tetapi bersifat simbiosis mutualisme yang mana antara
mahasiswa dan masyarakat merasakan manfaat yang sama. Manfaat yang
dirasakan oleh Mahasiswa adalah sebuah pengalaman baru yang belum pernah
dirasakan sebelumnya.Menemukan hal- hal baru, teman baru, dan keluarga baru
juga menjadi manfaat yang dirasakan secara langsung oleh mahasiswa.Manfaat
yang dirasakan oleh masyarakat yaitu mereka bisa menerima dam mendapatkan
implementasi dari keilmuan dari masing- masing bidang keilmuan mahasiswa.

5
BAB II

URAIAN PROGRAM KERJA KKS

2.1 Perencanaan Program Kerja

Perencanaan program kerja sebagamana di ketahui bersama sudah di


rencanakan setelah observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKS selama satu
minggu dan dari observasi tersebut melahirkan program-program yang difokuskan
pada keilmuan yang di ketahui oleh mahasiswa yaitu bidang pendidikan bahasa
Indonesia, pendidikan keagamaan, bidang kesenian,bidang olahraga, dan Budaya.
Adapun yang menjadi perencanaan program kerja yaitu:
PROGRAM INTI
1. Hulondhalu Club (Pelatihan bahasa Gorontalo pada anak-anak sekolah
dasar)
2. Ranking 1
3. Pembinaan Mata Pelajaran Mulok
4. Sosialisasi Pemertahanan Bahasa dan Budaya Gorontalo pada Masyarakat
5. Register Bahasa dan Budaya
6. Karnaval Budaya
7. Seminar Mata Pelajaran MULOK untuk guru SD
8. Pemilihan Pi’i dan Pulu
9. Pertunjukan music tradisional

PROGRAM TAMBAHAN
1. Bakti Pemuda
2. Pembuatan Lapangan Volly dan Takraw
3. Menggalakkan Kegiatan Olahraga
4. Muhibah Olahraga Antar Desa
5. Mengaktifkan kembali Karang Taruna
6. Penyuluhan Kesehatan
7. Penanaman Pohon Rambutan untuk Pajak Desa
8. Jumat Bersih

6
9. Mengaktifkan Taman Pengajian

PROGRAM SISIPAN
1. Pembenahan Gedung Kantor Desa (Pembuatan Sejarah Desa)
2. Pembenahan dan Pengisisan
3. Pembuatan Peta Dusun
4. Pembenahan dan Pembuatan Tempat Sampah

7
8
2.2 Pengorganisasian Program Kerja
Dalam penentuan program kerja yang dalam hal ini akan diterapkan di
desa Kramat, peserta KKS telah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak
baik itu aparat pemerintah desa dan juga karang taruna. Hal ini dilakukan supaya
dalam pelaksanaannya mahasiswa dapat mencapai target luaran yang sesuai
dengan apa yang sebenarnya terjadi di tengah-tengah masyarakat itu sendiri. Tak
hanya itu, mahasiswa KKS pun dalam hal ini tentunya bekerja sama dengan
masyarakat, aparat desa dan juga karang taruna, sehingga tingkat keoptimalan
pelakasanaan lebih tercapai dengan sempurna.

2.3 Implementasi Program Kerja


Sejauh ini, semenjak peserta KKS turun ke lokasi dan menjalankan
program yang telah disepakati, mahasiswa telah berusaha semaksimal mungkin
melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan. Dalam perencanaan program itu
sendiri mahasiswa membagi program kerja menjadi tiga yaitu program inti dan
program tambahan serta program sisipan. Mengenai implementasi dari dua
program tersebut, tentu yang menjadi fokus utama mahasiswa yaitu di program
inti. Namun tidak juga mengesampingkan program tambahan yang telah
dicanangkan.

2.4 Pengawasan Program Kerja


Terkait pengawasan program kerja, dalam hal ini tentunya diawasi
langsung oleh mahasiswa KKS itu sendiri dan juga dibantu oleh Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL). Sebagai pengawas lainnya, Ayahanda desa Kramat
serta aparat pemerintahan desa dan juga masyarakat sekitar lokasi juga memegang
peran penting terkait hal tersebut. Ini sangat baik, mengingat pelaksanaan program
itu sendiri tak selamanya berjalan mulus, sehingga membutuhkan kritik dan juga
saran dari pihak-pihak terkait.

2.5 Evaluasi Program Kerja


Mengenai hal ini, mahasiswa KKS mengadakan evaluasi program kerja
setiap minggu. Hal itu bertujuan untuk mengkroscek program apa saja yang
tengah berlangsung dan juga saling memberi ide dan masukan terkait program

9
yang belum berlangsung, sehingga tingkat capaian luaran yang didapat semakin
baik. Bahkan tak hanya itu, mahasiswa juga mengadakan rapat dengan Karang
Taruna, sehingga proses bertukar pikiran untuk mencari ide-ide baru itu berjalan.

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Realisasi Program Kerja

Dalam sebuah kesempatan, yang kebetulan saat itu Bapak Rusli


Habibie belum menjadi Gubernur Provinsi Gorontalo, kutipan yang mungkin saat
itu paling terkenal yaitu “Berkarya Nyata, Bukan Berkarya Kata”. Hal ini
mengandung makna bahwa memang sebagai manusia, hal yang paling penting
bukanlah mengenai pencanangan program atau pengumpulan ide dan gagasan,
namun pelaksanaan ataupun realisasi dari ide tersebutlah yang menjadi katalis
bahwa manusia tersebut berhasil.Terkait hal itu, realisasi program kerja
mahasiswa KKS UNG 2014 di Desa Kramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten
Bonebolango Program yang sudah direncanakan dan yang terealisasi antara lain :
Bidang Program Unggulan, Bidang Program tambahan, Bidang Program Sisipan
yaitu: Hulondalo Club ketercapaian 100%, Pembinaan Mata Pelajaran Mulok
ketercapaian 100%, Membantu Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah
ketercapaian 100%, Sosialisai Pemertahanan Bahasa dan Budaya pada
Masyarakat 100%, Register Bahasa dan Budaya 75%, Karnaval Budaya
ketercapaian 100%, Ranking 1 ketercapaian 100%, Pemilihan Pi’I dan Pulu
ketercapaian 100%, Pertunjukan Musik Tradisional 100%, Bakti Pemuda
ketercapaian 90%, Pembuatan Lapangan Olahraga (Voli dan Takraw)
ketercapaian 100%, Menggalakkan Kegiatan Olahraga ketercapaian 100%,
Muhibah Olahraga antar desa ketercapaian 100%, Mengaktifkan Kembali Karang
Taruna ketercapaian 100%, Penyuluhan Kesehatan ketercapaian 100%, Jumat
Bersih ketercapaian 100%, Mengaktifkan Taman Pengajian ketercapaian 100%,
Pembenahan Gedung Kantor Desa 80%, Pembuatan Sejarah Desa ketercapaian
100%, Pengisian Buku Register 100%.
Untuk Lebih Jelasnya dapat Terlihat dalam Schedul Kegiatan Dibawah ini

11
12
3.2 Hambatan/ Permasalahan dalam Pelaksanaan Program Kerja
Ada beberapa hambatan yang mahasiswa alami saat pelaksanaan program
kerja:
Secara keseluruhan hambatan dalam pelaksanaan program kerja
yang paling dirasakan adalah kurangnya dana untuk pelaksanaan program
yang telah disusun oleh mahasiswa yang disetujui oleh dosen pembimbing
lapangan dan aparat desa. Selain itu, untuk program Hulandalo Club
hambatannya antara lain peserta yang diajar semakin berkurang, waktu
untuk mengajarkan bahasa Gorontalo dan budaya Gorontalo terlalu sedikit
atau hanya 3 kali dalam seminggu yaitu Selasa, Kamis, dan Minggu.
Untuk program Seminar Mata Pelajaran Mulok hambatanya adalah sulit
menyesuaikan waktu dengan para guru dan kurangnya peserta karena
sekolah yang ada di Kecamatan Tapa hanya 8 sekolah. Selanjutnya untuk
program pemilihan Pi’I dan Pulu hambatannya adalah peserta yang akan
dilatih tidak semuanya hadir. Kemudian untuk program Register
hambatannya adalah kurangnya informan yang mengetahui tentang pola-
pola adat Gorontalo. Untuk program Bakti Pemuda hambatannya adalah
peserta Rema Muda yang diundang tidak ada yang hadir. Untuk program
Penanaman Pohon Rambutan hambatannya adalah kurangnya curah hujan,
bibit belum tersedia, lubang belum dibuat. Kesimpulannya semua program
yang dicanangkan terhambat pada dana.

3.3 Solusi Penyelesaian Masalah


Solusi yang mahasiswa bisa tawarkan terkait permasalahan tersebut yaitu
kedepannya agar seluruh pihak terkait mulai dari aparat desa, dan juga para
orangtua ikut ambil andil untuk sama-sama melestarikan budaya yang kian hari
kian pudar ini. Tak bisa dipungkiri bahwa waktu terus berlalu dan meninggalkan
apa yang memang telah tertinggal, ini membuat regenerasi pemuda yang tahu
benar adat istiadat sangatlah penting, untuk tetap menjaga kelestarian warisan
budaya yang sudah ada sejak dulu. Dalam kasus ini, pemuda menjadi agen khusus
yang seharusnya berperan aktif untuk melestarikan hal tersebut. Sehingga, peran
orangtua juga sangat dibutuhkan demi mencapai target tersebut.Kita tidak bisa

13
bayangkan jika kedepannya para pemangku adat telah dipanggil oleh Yang Maha
Kuasa, dan tak ada yang bisa menggantikan posisi penting tersebut. Tentu hal ini
akan berakibat pada punahnya berbagai budaya yang ada secara perlahan.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa mahasiswa ambil dari pelaksanaan program KKS
tahun 2014 ini yaitu:
a. Berkat pelaksanaan KKS Berbasis Keilmuan Tahun 2014 ini, mahasiswa
dapat menjadi pribadi yang benar-benar sadar akan tanggungjawab sebagai
generasi muda penerus bangsa.
b. Masalah-masalah yang dihadapi selama kegiatan berlangsung menjadi
tantangan tersendiri bagi para mahasiswa untuk dapat lebih kreatif dan
inovatif dalam menyelesaikan masalah.
c. Akan sangat berbeda jika pelaksanaan KKS tidak berbasis Keilmuan. Hal
positif dari hal ini yaitu kita meninggalkan ilmu yang masyarakat bisa
ambil dan terapkan dikehidupan mereka dikala kita sudah tak berada di
lokasi lagi. Bukankah ilmu menjadi hal yang begitu penting di era
globalisasi ini?? Namun hal yang lebih penting lagi yaitu menerapakn ilmu
itu sendiri dikehidupan sehari-hari.

4.2 Saran
a. Untuk pihak Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), agar kedepannya
rentang waktu pelaksanaan KKS ini bisa ditambah lagi. Karena, selain
tahun ini menjadi tahun pertama pengintegrasian program KKS dengan
PPL 2, maka 2 bulan menjadi waktu yang tidak begitu maksimal jika hal
itu ditinjau dari target luaran yang diinginkan. Bayangkan saja, Senin
sampai Jum’at mahasiswa dituntut untuk berada di sekolah dan
berkecimpung dengan berbagai hal terkait pengajaran, sementara Sabtu
dan Minggu menjadi hari yang setidaknya pihak LPM harapkan sebagai
hari untuk mahasiswa berkecimpung dengan masyarakat. Meski hal itu
tidak selalu berlangsung tiap minggunya, namun tetap saja hal itu tidak
maksimal. Belum lagi mahasiswa harus menyeimbangkan antara tuntutan
dari masing-masing sekolah tempat mengajar dengan program kerja KKS

15
di masing-masing lokasi. Memang, substansi mahasiswa itu haruslah siap
dan professional saat di situasi apapun, namun tetap saja kami menilai
bahwa hal itu tak sebanding dengan kondisi kekinian masyarakat yang
dihadapi
b. Untuk Pimpinan Universitas Negeri Gorontalo yang dalam hal ini yaitu
Bapak Rektor, agar mungkin kedepannya juga ikut serta paling tidak
meninjau lokasi mahasiswa KKS. Kami berpikir bahwa sekalipun itu
hanya dalam waktu yang singkat, namun kunjungan dari pimpinan kampus
akan menjadi energi tersendiri bagi mahasiswa KKS.
c. Untuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), agar kedepannya lebih
maksimal lagi dalam hal pengawalan dan juga pengawasan mahasiswa
KKS. Hal ini agar program-program yang dicanangkan oleh mahasiswa
dapat dikoreksi jika memang tidak sesuai dengan arahan dan panduan.
d. Untuk Aparat Desa dimana mahasiswa tinggal, agar kedepannya juga
proaktif terkait sinergi dengan mahasiswa untuk menjalankan program-
program terkait.

Untuk rekan-rekan mahasiswa yang akan menjalani program yang sama ke


depan, agar diharapkan lebih kreatif, inovatif dan juga professional terhadapa
apapun itu yang dihadapi di lokasi KKS. Karena yang perlu diingat bahwa,
kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat yaitu tak lain dan tak bukan untuk
memberdayakan masyarakat, bukan memperdaya masyarakat.

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

17
1. Dokumentasi
 Observasi

18
 Hulondalo Club

19
 Bakti Pemuda

20
 Karvaval Budaya

21
 Mohibah Olahraga

22
 Jumat Bersih (Kerja Bakti Mahasiswa KKS Kecamatan Tapa)

23
 Pawai Obor

24
 Pembuatan Lapangan Olahraga

25
 Sosialisasi Program Pemertahanan Bahasa dan Budaya

26
 Ranking 1

27
 Pentas Seni

28
 Pemilihan Pi’I dan Pulu

29
DAFTAR HADIR MAHASISWA KKS
DESA KRAMAT, KEC. TAPA, KAB.BONE BOLANGO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2014

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151

Anda mungkin juga menyukai