TINJAUAN PUSTAKA
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena
erat kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi
sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka
berikut:
a. Daging, susu, telor, ikan/ udang, buah dan sayuran harus dalam
keadaan baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan
8
9
b. Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan baik, tidak berubah
tercium aroma fermentasi, tidak beruba warna, aroma, rasa serta tidak
a) Makanan dikemas
first expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan terlebih
lebih dahulu.
10
berikut :
1 2 3 4
Daging,ikan,udang dan -50C sampai 00C -100C sampai Kurang dari -100C
olahannya -00C
Telur, susu dan 50C sampai 70C -50C sampai 00C Kurang dari -50C
olahannya
8) Tidak menempel pada lantai, dinding atau langit langit dengan ketentuan
sebagai berikut:
c) Pengolahan Makanan
mentah menjadi makanan jadi/ masak atau siap santap. Menurut Anwar, dkk
1. Penjamah Makanan
penyelenggaraan makanan.
penyakit :
1998, h. 8-9) :
makanan.
a. Air pencuci : bila bahan makanan yang dicuci akan dimakan langsung
chlorine.
a. Lantai : lantai harus dibuat dari bahan yang keras atau kedap air,
b. Dinding : permukaan dinding harus rata, halus, kedap air, dan mudah
dibersihkan.
c. Langit-langit : terbuat dari bahan yang kedap air dan tidak bocor, anti
menimbulkan bayangan.
memelihara kenyamanan.
kesehatan.
makanan.
berasa.
dan aman.
makanan.
makanan, yaitu :
kondisi tertentu.
dibersihkan.
15
1) Makanan tidak rusak, tidak busuk atau basi yang ditandai dari rasa, bau,
cemaran lain.
berlaku.
berlaku.
first expired first out (FEFO) yaitu makanan yang disimpan terlebih dahulu
makanan jadi dan mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna tetapi
lama disajikan
e) Pengangkutan Makanan
higienis
sehingga bahan makanan tidak rusak seperti daging, susu cair dan
sebagainya
bertutup
d) Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan
e) Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang
mencair (kondensasi)
agar makanan tetap panas pada suhu 60 oC atau tetap dingin pada
suhu 40oC
f) Penyajian Makanan
2) Kadar air yaitu makanan yang mengandung kadar air tinggi (makanan
seperti dus atau rantang harus dipisah dari setiap jenis makanan agar
5) Bersih yaitu semua peralatan yang digunakan harus higienis, utuh, tidak
7) Edible part yaitu semua yang disajikan adalah makanan yang dapat
sesuai dengan seharusnya yaitu tepat menu, tepat waktu, tepat tata
a. Penjamah makanan
a. Persyaratan peralatan
a) Timah (Pb)
b) Arsenikum (As)
c) Tembaga (Cu)
19
d) Seng (Zn)
e) Cadmium (Cd)
f) Antimony (Sb)
terhadap makanan
tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas dan
karat sampai kering sendiri dengan bantuan sinar matahari atau sinar
dibalik
c) Rak-rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata dan tidak aus/
rusak
20
1) Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah
dibersihkan
suhu 40ºC - 80ºC dan air dingin yang bertekanan 15 psi (1,2 kg/cm²)
air limbah
4) Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) bilik/ bak pencuci yaitu untuk
3. Pencucian Peralatan
Menurut Ditjen PPM Dan PLP Depkes RI (1997, h.9) dalam pencucian
a. Prinsip pencucian
b. Sarana pencucian
lainnya yaitu: air yang cukup, zat pembersih (detergen) dan zat desinfektan.
berupa bak-bak terpisah, terbuat dari porselein atau logam (stainless steel).
Bak tersebut harus dijaga kebersihannya dan terbuat dari bahan yang tidak
desinfeksi.
pencucian yang perlu diikuti agar hasil pencucian sehat dan aman adalah
sebagai berikut :
seperti sisa makanan diatas piring, gelas, sendok dan lain-lain. Kotoran
aliran limbah.
Sebelum peralatan yang akan dicuci telah dibersihkan dari sisa makanan
dalam bak, tetapi kurang efektif, karena tidak seluruh bagian alat dapat
cara mengosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci atau
detergen. Detergen yang baik yaitu terdiri dari detergen cair dan bubuk,
kemungkinan membekas pada alat yang dicuci. Pada tahap ini digunakan
sabun, tapas atau zat pembuang bau (abu gosok, arang atau air jeruk
nipis).
d. Rinsing (membilas dengan air bersih), yaitu mencuci peralatan yang telah
digosok detergen sampai bersih dengan cara dibilas dengan air bersih.
Pada tahap ini pengunaan air harus banyak, mengalir dan selalu diganti.
dengan tangan sampai kesat, tidak licin. Bilamana masih terasa licin
selesai dicuci perlu dijamin aman dari mikroba dengan cara sanitasi atau
a) Uap
selama 15 menit.
b) Air panas
c) Sanitasi radiasi
2. Sanitaiser kimia
12-25 ppm dengan waktu kontak 1 menit atau lebih pada suhu 24-
49°C.
h. 26-32).
sebagai akibat proses dari pencucian seperti noda detergen, noda khlor
dengan baik, noda-noda itu tidak boleh terjadi. Noda bisa terjadi pada
bahwa lap yang digunakan steril dan sering diganti. Pengunaan lap yang
paling baik adalah yang sekali pakai (single use) (Pohan, 2009).
4. Penyimpanan Peralatan
Menkes/ SK/ VII/ 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan
c. Rak-rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata dan tidak rusak.
5. Kebersihan Peralatan
Peralatan makan yang kita gunakan harus bersih, agar kita terhindar dari
kemungkinan penularan penyakit. oleh karena itu perlu dilakukan uji sanitasi alat
makan. Cara sederhana untuk memastikan alat makan kita bersih atau tidak, bisa
a. Menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering.
bersih.
c. Penetesan air pada piring yang kering. Bila air jatuh pada piring ternyata
bersih.
25
e. Penciuman aroma, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih.
laboratorium :
tahun 2011).
C. Angka Kuman
asumsi bahwa setiap sel bakteri hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi
satu koloni setelah diinkubasikan dalam media biakan dan lingkungan yang
sesuai. Setelah masa inkubasi jumlah koloni yang tumbuh dihitung dari hasil
suspensi tersebut. Angka kuman alat makan ini digunakan sebagai indikator
(http://www.indonesian-publichealth.com/angka-kuman-peralatan-makanan/).
a. Vibrio Parahemolitik
26
bentuk batang bengkok, garam negatif dan bergerak karena ada flagel pada
satu kutubnya. Bakteri ini tidak membentuk spora, bersifat aerob atau
b. Staphylococcus
spesies dan strain tertentu dari bakteri staphylococcus. Toksin ini disebut
saluran usus.
c. Salmonella
selalu menimbulkan perubahan dalam hal warna, bau, maupun rasa dari
semakin besar timbulnya gejala infeksi pada orang yang memakan makanan
tersebut dan semakin cepat waku inkubasi sampai timbulnya gejala infeksi.
d. E. Coli Pathogen
negative, ukuran 0,4 μm – 0,7 μm x 1,4 μm, dan beberapa strain mempunyai
kapsul. Terdapat strain E. coli yang patogen dan non patogen. E. coli patogen
banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal dan
e. Clostridium Perfringes
batang, nonmotil, bersifat gram positif dan anaerob, serta mempunyai spora
yang relatif stabil terhadap suhu panas. Ciri umum dari keracunan Clostridium
Faktor-faktor yang mempengaruhi uji angka kuman pada usap alat makan adalah
1) Bahan dasar alat makan: Bahan dasar piring antara lain dari kaca, keramik,
plastik, perak dan lainnya. Bahan dasar sendok yang digunakan antara lain
adalah stainless stell, kuningan, plastik, kaca dan lain-lain. Tekstur masing-
mikroorganisme.
2) Kondisi awal piring: Kondisi awal piring adalah kondisi awal dimana piring
3) Air pencuci. Penggunaan air pencuci untuk mencuci harus banyak, mengalir
dan selalu diganti setiap kali untuk mencegah sisa kotoran dari piring.
6) Alat penggosok. Alat penggosok tergantung dari jenis alat penggosok yang
digunakan misalnya dari sabut atau zat pembuang bau seperti abu gosok,
D. Kerangka Teori
Peralatan Makanan
Sanitasi Sendok
(Sendok)
Pencucian Sendok
Personal
Hygiene
Penyimpanan Penjamah
Sendok
Memenuhi Tidak
Syarat Memenuhi
Syarat
E. Hipotesis
1. Ada hubungan pencucian dengan angka kuman pada alat makan (sendok) di
2. Ada hubungan penyimpanan dengan angka kuman pada alat makan (sendok) di
3. Ada hubungan kondisi personal hygiene penjamah dengan angka kuman pada
Banyumas.